• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Speedy (Studi Kasus Pada PT. Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi Periode Januari - Desember 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Speedy (Studi Kasus Pada PT. Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi Periode Januari - Desember 2014)"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

iii

di bawah bimbingan Rizky Zulfikar, SE., M.Si.

Minat Beli di pengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya kualitas produk dan harga. Fenomena variabel kualitas produk, kualitas produk yang di pasarkan kepada konsumen masih kurang seperti apa yang di harapkan oleh konsumen, karena masih ada gangguan pada saat waktu tertentu sperti cuaca buruk. Fenomena variabel harga, manfaat produk yang di terima oleh konsumen kurang sebanding dengan harga yang di pasarkan, dengan harga yang cukup tinggi kurang sebanding dengan manfaat yang diterima dalam menunjang aktivitas konsumen. Dan fenomena variabel minat beli, perilaku konsumen dalam memilih serta mengamati produk sebelum melakukan keputusan pembelian masih rendah. Minat beli yang masih rendah di akibatkan karena ketidakpercayaan produk serta pesaing yang semakin gencar dengan kualitas yang baik dan harga yang lebih terjangkau oleh semua kalangan, sehinnga konsumen masih rendah dalam melakukan minat beli.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana tanggapan responden terhadap kualitas produk speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi. (2) Bagaimana tanggapan responden terhadap harga speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi. (3) Bagaimana tanggapan responden terhadap minat beli speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi.. Dan (4) Bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi secara parsial. Sebanyak 90 konsumen diambil sebagai sampel melalui teknik penarikan sampel dengan metode sample random sampling. Data di kumpulkan melalui penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara. Metode survey yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Data di analisis dengan metode simple regression analysis dengan menggunakan software program SPSS 16.0 for window.

Hasil penelitian menunjukan kualitas produk dan harga memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi secara parsial.

(2)

iv ABSTRACT

Rifqi Al Amin Destyadi 21211043, “The influence of product quality and the price Of the Buying interest speedy “( case study at PT Telkom Indonesian Witel Jabar Selatan Sukabumi Period January –December 2014 )”.

Under Tuition : Rizky Zulfikar, SE., M.Si.

Purchase interest is influenced by various factors, one of which product quality and price. The phenomenon of the variable quality of the product, the quality of the products marketed to consumers are still less like what is expected by consumers, because there is no interference during a certain time just as the bad weather. The phenomenon of variable pricing, product benefits received by consumers less comparable with prices on the market, with a high enough price less comparable with the benefits received in supporting consumer activity. And the phenomenon of buying interest variables, consumer behavior in choosing and observe the product before making a purchase decision is still low. Buying interest is still low in the causes for mistrust of products as well as competitors increasingly vigorous with good quality and prices more affordable by all people, sehinnga consumers is still low in making buying interest.

This study aims to determine: (1) How do respondents to the speedy product quality at PT Telkom Indonesia Witel South West Java Sukabumi. (2) How do respondents to the speedy price on PT Telkom Indonesia Witel South West Java Sukabumi. (3) How do respondents to the speedy purchase interest in PT Telkom Indonesia Witel South West Java Sukabumi .. And (4) How does the quality of the product and the price of the speedy purchase interest in PT Telkom Indonesia Witel South West Java Sukabumi partially. A total of 90 consumers were sampled through a sampling technique to sample random sampling method. Data was collected through questionnaires, observations and interviews. Survey method used is descriptive and verification. Data were analyzed using simple regression analysis using SPSS 16.0 software for windows.

The results showed the quality of the product and the price has significant impact on buying interest in PT Telkom Indonesia speedy Witel South West Java Sukabumi partially

(3)

The influence of Product Quality and Price Of The Buying Interest

Speedy

( Case Study At PT Telkom Indonesian Witel Jabar Selatan

Sukabumi Period January December 2014 )

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Kelulusan Strata I Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh : Rifqi Al Amin D

21211043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(4)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……… i

SURAT PERNYATAAN……….... ii

ABSTRAK………... iii ABSTRACT………. iv

KATA PENGANTAR……… v

DAFTAR ISI……….... vii

DAFTAR TABEL………... xi

DAFTAR GAMBAR ...………... xv

DAFTAR LAMPIRAN………. xvi

BAB I PENDAHULUAN………...……… 1

1.1Latar Belakang Penelitian………..………….. 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah…………..…….. 12

1.2.1 Identifikasi Masalah ……… 12

1.2.2 Rumusan Masalah ………... 12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...………... 13

1.3.1 Maksud Penelitian ………...………... 13

1.3.2 Tujuan Penelitian ………...……....……. 13

1.4 Kegunaan Penelitian………...………. 14

1.4.1 Kegunaan Praktis ………...………. 14

1.4.2 Kegunaan Akademis ……… 14

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 14

1.5.1 Lokasi Penelitian ………. 14

(5)

viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA, DAN HIPOTESIS……….. 16

2.1 Kajian Pustaka………. 16

2.1.1 Kualitas Produk ……….. 16

2.1.1.1 Definisi Produk………. 16

2.1.1.2 Definisi Kualitas Produk ………. 17

2.1.1.3 Indikator Kualitas Produk ………... 19

2.1.1.4 Tujuan Kualitas Produk ……….. 20

2.1.2 Harga ……….. 21

2.1.2.1 Definisi Harga ………. 21

2.1.2.2 Indikator Harga ………... 22

2.1.2.3 Tujuan Penetapan Harga ………. 22

2.1.3 Minat Beli ……….. 24

2.1.3.1 Definisi Minat Beli ………. 24

2.1.3.2 Indikator Minat Beli ………... 25

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ……… 26

2.2 Kerangka Pemikiran………. 30

2.2.1 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli ……. 31

2.2.2 Hubungan Harga Terhadap Minat Beli ………. 32

2.3 Hipotesis……….. 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………. 35

3.1 Objek Penelitian………. 35

3.2 Metode Penelitian………... 35

3.2.1 Desain Penelitian ………... 36

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ……….. 38

3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……… 40

(6)

ix

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ……….... 41

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ………. 43

3.2.4.1 Uji Validitas ……… 45

3.2.4.2 Uji Realibilitas ……… 46

3.2.4.1 Uji MSI ……….... 48

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ………... 49

3.2.5.1 Rancangan Analisis ……… 49

3.2.5.1.1 Analisis Deskriftif/Kualitatif …….. 49

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif/Kuantitatif ….... 50

3.2.5.2 Pengajuan Hipotesis ……… 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 58

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……… 71

4.2 Analisis Statistik Deskriftif Data Responden……….. 72

4.2.1 Identifikasi Responden Berdasarkan jenis kelamin ….. 72

4.2.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ……… 73

4.2.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Akhir. 73 4.2.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ……… 74

4.3 Uji Validitas Dan Uji Reabilitas ………... 74

4.3.1 Uji Validitas ……….. 74

4.3.2 Uji Reabilitas ……… 76

4.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian………. 77

4.4.1 Variabel Kualitas Produk (X1) ……….. 77

4.4.2 Variabel Harga (X2) ……….. 84

4.4.3 Variabel Minat Beli ……….. 89

(7)

x

4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda ………... 94

4.5.2 Uji Koefisien Korelasi ………. 96

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi ………... 98 4.6 Pengajuan Hipotesis Secara Parsial ( Uji T )……...……….. 99

4.6.1 Pengajuan Hipotesis Kualitas Produk Terhadap Minat

Beli ……….... 99

4.6.2 Pengajuan Hipotesis Harga Terhadap Minat Beli …... 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……… 104

5.2 Saran ……….. 106

DAFTAR PUSTAKA ……...……….. 107

(8)

107

DAFTAR PUSTAKA

Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino. 2014. Pengaruh kualitas produk dan daya tarik iklan terhadap minat beli Vaseline healthy white insta fair. Universitas Negeri Surabaya.

Aditya Hermawan dan Harti, 2013. Pengaruh Kualtas Produk Terhadap Minat Beli Nokia Lumia 920 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Ilmu Manajemen Vol 1 No 6 November 2013, Universitas Negeri Surabaya.

.

Amrullah,Afif Fadin, 2013. Kualitas produk dan promosi terhadap volume penjualan makanan mie instan. Skrpsi, Universitas Negeri Semarang. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

(EdisiRevisi). Jakarta, Rineka Cipta.

Bayu Hendrawan Suroso dan Iriani, Sri Setyo. 2014. Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Mie Sedaap Cup. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol 2, No 2, Oktober 2014. Universitas Negeri Surabaya. Christina Sagala, Mila Destriani, Ulffa Karina Putri, Suresh Kumar. 2014.

Influence of Promotional Mix and Price on Customer Buying Decision toward Fast Food sector”. A survey on University Students in

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)Indonesia. ISSN 2250-3153.

Greg joel, James d, d, Massie, Jantje Sepang. 2013. Pengaruh inovasi, persepsi harga, kualitas produk terhadap minat beli konsumen sepeda motor matic merk Yamaha mio di Kota Manado. ISSN 2303-1174.

Heru Santoso dan Yoyok. Soesatyo, 2014. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Nokia Lumia 520 di Surabaya, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol 2, No 2, April 2014. Universitas Negeri Surabaya.

Indriyo Gitosudarmo. 2008. Manajemen Pemasaran. edisi kedua, cetakan keenam, Penerbit : BPFE – Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta : PT. Indeks Indonesia.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta, Bumi Aksara.

(9)

Moh.Nazir, (2005).Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia.

R.A.P ,Moh Martono dan Iriani, Sri Setyo, 2014. Analisisis pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap minat beli konsumen batik sendang duwur lamongan, Jurnal Ilmu Manajemen Vol 2 No2 April 2014, Universitas Negeri Surabaya.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis ISBN 978-979-8433-24-5. Bandung: CV.Alfabeta.

Sugiyono (2009).Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta.

Umi Narimawati, Dewi Sri Anggadini, Linna Ismawati. (2010). Paduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Jakarta : Genesis Press.

Umi Narimawati. 2008. Teknik teknik analisis mltivariat untuk riset ekonomi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Umi Narimawati. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, teori dan aplikasi. Agung Media, Bandung.

Unikom. (2015). Panduan penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Bandung, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikom.

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama Lengkap : Rifqi Al Amin Destyadi

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 20 Desember 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Pelajar / Mahasiswa

Alamat : Jl. Selabintana Ds. Warnasari RT/RW 21/05 Kec. Sukabumi Kab. Sukabumi

Telepon / Hp : 085811839838

Alamat Email : rifqi.alamin@rocketmail.com

Pendidikan :

1. 1998-1999 : TK KARTIKA

2. 1999-2005 : SD NEGERI Ir H DJUANDA

(11)

v

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan rahmat-Nya kita masih diperkenankan untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungan sebagai bentuk kesyukuran kita terhadap nikmat-Nya, sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan izin Allah SWT, alhamdulillah penulis telah selesai menyusun proposal Usulan Penelitian sebagai salah satu syarat dalam menempuh jenjang S-1 pada program Studi Manajemen dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI SPEEDY ( STUDI KASUS PADA PT TELKOM INDONESIA CABANG WITEL JABAR SELATAN SUKABUMI PERIODE JANUARI - DESEMBER 2014 )

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan penyusunan proposal ini, terutama ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

(12)

vi

4. Rizki Zulfikar, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang sangat sabar dan ikhlas memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat diselasikan.

5. Oman Sukirman, SE., M.Si. Selaku Dosen Wali Manajemen MN-1. 6. Trustorini Handayani, SE.,M.Si. Selaku Dosen Penguji Sidang. 7. Linna Ismawati, SE.,M.Si. Selaku Dosen Penguji Sidang.

8. Kedua Orang Tua, dan adik-adik tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang sangat tulus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

9. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan support sehingga proposal ini selesai.

10.Kepada Bpk Agus Widodo selaku Asisten Manager DHS PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan dan seluruh karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan yang telah mendukung dalam menyelesaikan penelitian ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan dukungannya yang tulus.

Semoga bermanfaat untuk pembaca. apabila ada kesalahan dalam penyampaian teori ataupun dalam penulisan proposal Usulan Penelitian ini harap menghubungi penulis ke alamat email rifqi.alamin@rocketmail.com.

Bandung, 27 Juli 2015

(13)
(14)
(15)

ii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik ( Ahli Madya, Sarjana, Master, Doktor ) baik di universitas Komputer Indonesia maupun Perguruan Tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan dan rumusan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di publikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dan jelas ditemukan sebagai acuan dalam naskah yang disebutkan nama pengarang dan di cantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbeneran dalam pernyataan, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi.

Bandung, 27 Juli 2015

(16)
(17)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk cermat dalam menentukan strategi, agar dapat mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Dalam masa modern ini, komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk melakukan segala aktivitas, dimana komunikasi akan mempermudah aktivitas untuk menjalankan berbagai hal. Komunikasi sekarang ini mulai berkembang dengan pesat tanpa ada batasan yang menghalangi, dengan sistem komunikasi yang telah berkembang dengan pesat ini kita dapat mendapakan informasi yang sangat penting tanpa melalui komunikasi tatap muka muka atau tidak langsung dalam melakukan kegiatan bisnis, sehingga dengan hal ini melakukan kegiatan bisnis dalam bidang telekomunikasi akan menghasilkan suatu profit yang baik dimana komunikasi yang sangat luas merupakan hal pokok dalam melakukan kegiatan bisnis apapun.

(18)

2

mencapai sukses dalam persaingan adalah mencapai tujuan, untuk menciptakan dan mempertahakan konsumen, akan tetapi untuk mencapai suatu tujuan perusahaan kita akan menghadapi suatu permasalahan. Permasalahan yang terjadi di perusahaan PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan ialah Volume penjualan yang tidak stabil, kualitas produk yang masih kurang baik, penetapan harga yang masih kurang menjangkau semua lapisan masyarakat, minat beli beli yang masih rendah, sehinnga dalam hal ini manajemen perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang baik dalam menangani segala macam permasalahn dan tantangan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono,2008:129) dikutip dalam Afif Fadin Amrullah (2013:1).

(19)

diartikan sebagai suatu kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penerapan kegiatan (Basu Swastha, 2005:30) dikutip dalam Afif Fadin Amrullah (2013:2).

Kotler & Armstrong (2008:29) dikutip dalam Afif Fadin Amrullah (2013:2) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan yang menghasilkan kualitas produk yang baik dapat unggul dengan perusahaan pesaing lainnya. Kualitas produk erat kaitannya dengan konsumen, baik buruknya kualitas akan mempengaruhi suatu penilaian dari konsumen, sehingga kualitas produk baik dan unggul menjadi sangat penting karena akan mendorong terhadap minat beli konsumen.

(20)

4

Dalam mengkomunikasikan produk dan harga, promosi sangat berperan dalam penyampaian kepada konsumen. Konsumen akan tertarik daya minat pembeliaan melalui promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian promosi sangat membantu untuk meningkatkan minat beli konsumen, dengan promosi, kualitas produk yang baik dan unggul, serta harga yang sesuai maka konsumen akan sangat merasa mendapatkan suatu informasi yang baik untuk kebutuhan dan akan meningkatkan minat beli dan selanjutnya akan menjadi pelanggan.

Seperti dalam prasurvey yang penulis lakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada konsumen produk speedy di Sukabumi terhadap 30 responden yang dipilih secara random, hasil prasurvey dapat dilhat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Kuisioner Prasurvey Variabel Kualitas Produk

No. Variabel Kualitas Produk

Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk Speedy

Ya Tidak

Frekuensi % Frekuensi %

1. Apakah tingkat kinerja speedy sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. (Kinerja)

25 83.33% 5 16,67%

2. Apakah tingkat kehandalan produk speedy telah menunjang aktivitas anda.(kehandalan)

27 90% 3 10%

3. Apakah tingkat daya tahan produk speedy sudah baik.

(daya tahan)

12 40% 18 60%

(21)

Dengan hasil pra survey tentang variebel kualitas produk, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk yang dihasilkan oleh PT Telkom Witel Jabar Selatan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam indikator kinerja karena pada kinerja speedy menurut prasurvey dari 30 responden telah terpenuhi sebesar 83.33% sedangakan 16,67% responden menganggap kinerja speedy belum dapat memenuhi kebutuhannya dalam menunjang aktivitas. Dengan hal ini bahwa responden mayoritas menganggap bahwa kinerja speedy sudah baik pada daerah Sukabumi dan hanya sebagian kecil yang merasa belum terpenuhi oleh kinerja speedy.

Untuk prasurvey indikator kehandalan speedy mayoritas responden beranggapan bahwa keandalan speedy telah memenuhi sebesar 90%, sedangkan 10% responden beranggapan bahwa keandalan speedy masih kurang baik, dalam hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas responden telah beranggapan bahwa keandalan speedy sudah baik dan dapat memenuhi kebutuhan serta menunjang aktivitas para responden.

(22)

6

karena kestabilan speedy yang sewaktu-waktu dapat berubah karena cuaca, atau pun jaringan yang kurang baik disebabkan oleh kabel tembaga terhadap penghantar sinyal, karena di witel jabar selatan belum semua menggunakan kabel fiber optic yang dapat menunjang kinerja jaringan sangat baik.

Selain dari hasil prasurvey, berdasarkan wawancara menurut Reza Rizky salah satu konsumen speedy adalah “ bahwa kualitas produk speedy cenderung

tidak stabil pada waktu cuaca kurang baik, karena pada waktu mendownload atau mengakses suatu situs cenderung mengalami penurunan kecepatan atau error.

Dengan hal ini kualitas produk speedy perlu ditingkatkan dalam daya tahan produk karena salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihanya untuk menggunakan produk buatannya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen (Sutisna,2003:26) dikutip dalam Heru Santoso dan Yoyok Soesatyo (2014).

Tabel 1.2

Kuisioner Prasurvey Variabel Harga

No. Variabel Harga

Tanggapan Responden Terhadap Harga Produk Speedy

Ya Tidak

Frekuensi % Frekuensi %

1. Apakah tingkat penetapan harga produk speedy sudah terjangkau.

(Keterjangkauan Harga)

(23)

Tabel 1.2

Kuisioner Prasurvey Variabel Harga

No. Variabel Harga

Tanggapan Responden Terhadap Harga Produk Speedy

Ya Tidak

Frekuensi % Frekuensi %

2. Apakah tingkat variansi tipe harga sudah sesuai. (Kesesuaian Harga Dengan Kualitas)

10 33,33% 20 66,67%

3. Apakah tingkat kesesuaian harga dengan manfaat sudah sesuai.

(Kesesuaian Harga Dengan Manfaat)

12 40% 18 60%

Sumber : Data prasurvey 2015

Selain kualitas produk, prasurvey juga dilakukan terhadap variabel harga, dapat disimpulkan bahwa harga yang dikeluarkan oleh PT Witel Jabar Selatan belum dapat diterima oleh mayoritas responden, pada indikator keterjangkauan harga dalam penetapan harga nilai jual yang tinggi dan continue pembayarannya merupakan factor yang mempengaruhi yang cukup besar terhadap responden tentang harga sebesar 70% dan hanya 30% responden yang setuju atas penetapan harga speedy, dengan ini dapat diartikan bahwa keterjangauan harga yang ditetapkan oleh PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan belum dapat diterima oleh mayoritas responden sebanyak 70% dan hanya 30% yang dapat menerima penetapan harga tersebut.

(24)

8

variansi tipe harga masih belum dapat diterima oleh mayoritas responden sebesar 66,67%, dan hanya 33,33% responden yang dapat menerima variansi tipe harga, selain itu menurut observasi yang penulis lakukan bahwa variansi tipe harga yang dilaksanakan oleh PT Telkom Indonesia Cabang Wtel Jabar Selatan masih kalah bersaing dengan produk perusahaan lain yang variansi tipe harga lebih baik dan sesuai dengan kondisi masyakarat.

Sedangkan indikator kesesuaian harga dengan manfaat cukup mempengaruhi responden sebesar 60% keberatan dalam kesesuaian harga dan manfaat, sedangkan 40% responden setuju atas kesesuaian harga dengan manfaat. Dengan hal itu dapat diartikan bahwa mayoritas responden sebesar 60% tidak setuju dengan kesesuaian harga dengan manfaat, sedangkan 40% responden setuju atas kesesuaian harga dengan manfaat.

Selain hasil pra survey berdasarkan wawancara terhadap Reza Rizky salah satu konsumen speedy adalah “ harga yang ditetapkan untuk speedy cenderung tinggi, sehingga untuk melakukan pembayaran speedy yang continue cenderung agak sulit ”. Dengan hal ini manajemen harus mempunyai strategi yang mampu

(25)

Tabel 1.3

Kuisioner Prasurvey Variabel Minat Beli

No. Variabel Minat Beli

Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli Produk Speedy

Ya Tidak

Frekuensi % Frekuensi %

1. Apakah anda berminat untuk produk speedy.

(Minat Transaksional)

8 26,67% 22 73,33%

2. Apakah anda selalu menceritakan informasi tentang speedy. (Minat Refrensial)

13 43,33% 17 56,67%

3. Apakah anda selalu mencari tahu indormasi tentang speedy. (Minat Preferensial)

15 50% 15 50%

Data Sumber : Data prasurvey 2015

Setelah kita mengetahui kualitas produk dan harga speedy pada PT Telkom Witel Jabar Selatan akan mempengaruhi tentang minat beli yang dilakukan masyarakat terhadap produk speedy, dapat disimpulkan bahwa minat beli terhadap speedy masih kurang, dilihat dari responden yang berminat untuk produk speedy hanya 26,67% sedangkan yang tidak berminat terhadap produk speedy adalah 73,33%, dengan hal ini mayoritas terhadap keinginan membeli masih cenderung rendah untuk produk speedy.

(26)

10

Sedangkan dalam pencarian informasi tentang speedy oleh responden hanya mencapai 50% dan yang tidak mencari informasi tentang speedy mencapai 50%, dengan hal ini bahwa responden seimbang dalam keingintahuan tentang produk speedy dengan yang tidak ingin tahu tentang speedy, tetapi sebagian responden hanya ingin tahu tetapi tidak melakukan penyampaian informasi terhadap orang lain. Dengan hal ini perusahaan untuk meningkatkan minat beli masyarakat sebaiknya perusahaan lebih melihat kualitas produk yang lebih stabil dan harga yang ditawarkan terjangkau, sehingga minat beli terhadap speedy lebih meningkat..minat beli sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dimana minat beli menurut Simamora (2002:131) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

(27)

Tabel 1.4

Data Penjualan Speddy PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi 2014

Data Penjualan PT Telkom Witel Jabar Selatan Periode Januari – Desember 2014

No Bulan Volume Penjualan

1 Januari 860

2 Februari 799

3 Maret 845

4 April 841

5 Mei 752

6 Juni 699

7 Juli 528

8 Agustus 859

9 September 745

10 Oktober 645

11 November 617

12 Desember 651

Jumlah 8850

Sumber : PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi 2014

(28)

12

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka volume penjualan yang fluktuasi merupakan permasalan yang dihadap di PT Telkom Witel Jabar Selatan. Dengan hal ini maka untuk itu karya tulis ini dibuat untuk membuktikan dan menganalisa Pengaruh Kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy (Studi Kasus Pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi Periode Januari – Desember 2014).

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Pada perusahaan PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan mempunyai suatu permaslahan dasar yaitu tentang disiplin kerja serta komunikasi internal yang kurang baik antara pegawai, selain hal itu ada suatu masalah tentang bagaimana kita mempertahankan kualitas produk produk dan harga hal ini akan sangat berpengaruh terhadap minat beli konsumen dalam meningkatkan penjualan dan bersaing dengan perusahaan lain. Oleh sebab itu kualitas produk dan harga merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam hal minat beli speedy dalam bisnis yang di jalani oleh telkom di bidang telekomunikasi seperti penjualan speedy.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan responden tentang kualitas produk speedy pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi.

(29)

3. Bagaimana tanggapan responden tentang minat beli konsumen speedy pada PT Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan Sukabumi.

4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi secara parsial.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penelitian

Karya tulis ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy pada masa sekarang yang semakin banyak pesaing dari luar yang berpotensi melumpuhkan usaha bisnis produk PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi. Serta untuk melestarikan produk daerah dan meningkatkan pendapatan bagi pengusaha serta lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang kualitas produk speedy pada PT Telkom Witel Jabar Selatan.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang harga speedy pada PT Telkom Witel Jabar Selatan .

(30)

14

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi secara parsial.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

 Bagi perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi khususnya

informasi tentang minat beli konsumen produk

 Bagi karyawan hasil penelitian diharapkan berguna untuk menambah

pengetahuan dan bahan pertimbangan atau lainnya yang mungkin di gunakan untuk penelitiannya lebih lanjut khususnya tentang kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy

1.4.2. Kegunaan Akademis

 Bagi pengembangan Ilmu Manajemen tentang terkaitnya antara

kompetensi pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy ( pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi )

 Bagi peneliti lain dapat dijadikan salah satu bidang literature dan

perbandingan untuk penelitian lainnya. 1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

1.5.1. Lokasi Penelitian

 Lokasi kerja praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.

(31)
[image:31.595.107.508.178.567.2]

1.5.2. Tabel Waktu Penelitian

Tabel 1.5

Waktu Pelaksanaan Penelitian

TAHAP PROSEDUR

BULAN

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

I

Penemuan Masalah

Membuat proposal UP

Pengambilan Formulir Skripsi (surat)

Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan

Bimbingan UP

Pendaftaran Sidang UP

Seminar UP

Revisi UP

Bimbingan Skripsi

Pengumpulan nilai akhir

Batas akhir bimbingan

III

Tahap Pelaporan

Menyiapkan draft skripsi

Sidang akhir skripsi

(32)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka dalam penelitian ini merupakan konsep untuk mendukung proses pemecahan dalam penelitian, konsep tersebut dikutip dari laporan penelitian maupun beberapa teori dari hasil peneliti terdahulu, dalam memperkuat sumber untuk memecahkan masalah baik dalam analisa maupun hasil penelitiannya. Oleh sebab itu, peneliti memilih landasan teori sebagai berikut:

2.1.1 KUALITAS PRODUK

2.1.1.1 Definisi Produk

Dalam hal perkembangan bisnis kita memahami bahwa perusahaan harus dapat menciptakan sebuah produk yang unggul dan bersaing dalam dunia bisnis, adapun menurut pendapat para ahli produk adalah :

Produk menurut Kotler dan Amstrong (2008: 274) dikutip dalam Afif Fadin Amrullah (2013:10) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might

(33)

Menurut Kotler (2007:4), dikutip dalam Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino (2014) produk adalah “segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan”.

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:95) dikutip dalam Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino (2014)

Menurut Kotler dan Amstrong (2006) dikutip dalam Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino (2014) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar sehingga dapat menghasilkan laba serta mencapai tujuan perusahaan.

2.1.1.2 Definisi Kualitas produk.

(34)

18

Menurut Hansen dan Mowen (2004), dikutip dalam Adinda Ficha Mega Rahmania Saino (2014) kualitas adalah “quality is the degree or grade of

excellence : in this sense quality is a relative measure of goodness”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.

Perusahaan hendaknya mampu menciptakan produk yang tangguh agar mampu bersaing di pasaran. Kualitas produk menjadi penting, karena dengan terciptanya produk yang unggul dan baik maka akan mendorong konsumen dalam melakukan pembelian produk tersebut. Menurut Kotler (2002:70) dikutip dalam Afif Fadin Amrullah (2013:15), “Kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan maupun tersirat”.

Kotler and Armstrong (2004:283) dikutip dalam Moh. Martono R.A.P dan Sri Setyo Iriani (2014)arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to

perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability,

precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya

kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

(35)

kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler dan Amstrong, 2007) dikutip dalam Adinda Ficha Mega Rahmania Saino (2014).

Dari pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kualitas produk ialah sebuah keunggulan produk yang dapat memberikan hasil positif terhadap kebutuhan konsumen serta dapat unggul dengan para pesaingnya.

2.1.1.3 INDIKATOR KUALITAS PRODUK

Dari uraian para ahli di atas kualitas produk merupakan suatu hal terpenting dalam kegiatan perusahaan untuk meningkatkan minat beli sehingga pembelian dilaksanakan dan tercapai laba serta tujuan perusahaan, dalam hal ini kualitas produk dapat diukur melalui indikator – indikator kualitas produk menurut Garvin (1984) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) mengatakan

bahwa terdapat beberapa indikator kualitas produk, yaitu:

1. kinerja (performance) merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk yang merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan

konsumen ketika ingin membeli suatu produk.

2. keandalan (reliability) merupakan kemungkinan kecil suatu produk akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai dan peluang suatu produk

bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya. Semakin kecil

terjadinya kerusakan, semakin handal produk tersebut.

(36)

20

4. kemampuan diperbaiki (serviceability) merupakan kecepatan dan kemudahan untuk reparasi, serta kemampuan diperbaiki dengan mudah,

cepat, dan kompeten.

5. keindahan tampilan produk (aesthetic) merupakan daya tarik produk terhadap panca indera yang menyangkut tampilan produk yang membuat

konsumen suka.

6. kesesuaian dengan spesifikasi (conformance of specification) merupakan kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk.

7. keistimewaan tambahan (Special feature) merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap manfaat dasar suatu produk.

Dalam hal ini keindahan tampilan, keistimewaan tambahan tidak termasuk ke dalam pengukuran penelitian penulis, karena ukuran produk tidak termasuk ukuran yang dapat mempengaruhi dalam pengukuran penulis terhadap produk speedy.

2.1.1.4 TUJUAN KUALITAS PRODUK

(37)

2.1.2 HARGA

2.1.2.1 Definisi Harga

Perusahaan yang baik dan unggul dalam perkembangan bisnis pada zaman modern seperti sekarang ini adalah perusahann yang dapat melakukan penetapan harga yang akurat, salah satu penunjang dalam persaingan bisnis adalah dengan harga yang sesuai dengan kualitas maka perusahaan tersebut dapat bersaing dan berkembang. Adapun definisi harga menurut para ahli adalah :

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) dikutip dalam Heru Santoso dan Yoyok Soesatyo (2014) adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Definisi lain harga adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan (Cannon,dkk., 2008) dikutip dalamMoh. Martono R.A.P dan Sri Setyo

Iriani (2014).

Gitosudarmo (2008:228) mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya.

(38)

22

2.1.2.2 INDIKATOR HARGA

Menurut Stanton (1994) dikutip dalam Moh. Martono R.A.P dan Sri Setyo Iriani

(2014), ada empat indikator yang mencirikan harga, dan peneliti menggunakanya sebagai indikator untuk mengukur harga lebih jelasnya sebagai berikut :

 keterjangkauan harga. Dapat disimpulkan keterjangkauan harga

merupakan kemampuan konsumen dalam membayar biaya dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

 kesesuaian harga dengan kualitas produk. Dapat disimpulkan kesesuaian

harga dengan kualitas produk merupakan perbandingan biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk agar mendapatkan kualitas yang yang dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan seseorang.

 daya saing harga. Dapat disimpulkan daya saing harga merupakan

kemampuan suatu perusahaan dalam menetapkan harga terhadap suatu produk dalam menjaga penjualan produk agar tetap stabil dan meningkat.

 kesesuaian harga dengan manfaat. Dapat disimpulkan kesesuaian harga

dengan manfaat merupakan perbandingan pengorbanan seseorang untuk memenuhi kebutuhan melalui bantuan produk.

2.1.2.3 Tujuan Penetapan Harga

Adapun tujuan penetapan harga menurut Indriyo Gitosudarmo (2008:232) sebenarnya ada bermacam-macam yaitu :

(39)

2. Memaksimalkan profit

3. Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis 4. Menyeimbangkan harga itu sendiri

5. Sebagai penentu market share, karena dengan harga tertentu dapat diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya.

Berdasarkan uraian di atas untuk mencapai tujuan harga tersebut ada beberapa faktor penentu yang perlu dipertimbangkan yaitu :

1. Mengenal permintaan produk dan persaingan. Besarnya permintaan produk dan banyaknya pesaing juga mempengaruhi harga jual, jadi jangan hanya menentukan harga semata-mata didasarkan pada biaya produksi, distribusi dan promosi saja. 2. Target pasar yang hendak diraih atau dilayani. Semakin menetapkan target yang tinggi maka penetapan harga harus lebih teliti.

3. Marketing mix sebagai strategi

4. Produk baru, jika produk itu baru maka bisa ditetapkan harga yang tinggi ataupun rendah, tetapi kedua strategi ini mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penetapan harga yang tinggi dapat menutup biaya riset, tetapi dapat juga menyebabkan produk tidak mampu bersaing di pasar. Sedangkan dengan harga yang rendah kalau terjadi kesalahan peramalan pasar, pasar akan terlalu rendah dari yang diharapkan, maka biaya-biaya tidak dapat tertutup sehingga perusahaan mungkin menderita kerugian.

(40)

24

6. Biaya produk dan perilaku biaya

7. Kebijakan atau peraturan yang ditentukan oleh pemerintah dan lingkungan.

2.1.3 MINAT BELI

2.1.3.1 Definisi Minat Beli

Dalam perusahaan minat beli merupakan suatu aspek pengukuran, dimana produk yang dikeluarkan oleh perusahaan diterima oleh konsumen atau tidak, sehingga minat beli adalah langkah awal perusahaan dalam mengetahui produk mereka diterima atau tidak di pasar, menurut pendapat para ahli minat beli adalah:

Menurut Simamora (2002:131) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

(41)

Sumarwan (2010:147) dikutip dalam Bayu Hendrawan Suroso dan Sri Setyo Iriani (2014) berpendapat jika minat beli (intention) adalah tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen (likelihood or tendency).

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah kemampuan seseorang untuk memehami suatu produk yang akan dijadikan sebagai penunjang kebutuhan untuk selanjutnya membeli produk tersebut.

2.1.3.2 INDIKATOR MINAT BELI

Menurut uraian para ahli tentang minat beli adalah langkah awal perilaku konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian, sehingga minat beli dapat diukur melalui indikator yang dikemukakan oleh Ferdinand (2002:129) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) , minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

(42)

26

[image:42.595.109.516.189.755.2]

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian/Judul Referensi

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Bayu Hendrawa n Suroso dan Sri Setyo Iriani ( 2014 )

Pengaruh inovasi produk dan harga terhadap minat beli Mie Sedaap Cup.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa tedapat

pengaruh inovasi produk dan harga terhadap minat beli Mie Sedaap Cup di Kelurahan Ketintang, Surabaya secara simultan sebesar0,659atau65,9% . Menggunaka n harga sebagai X2 dan minat beli sebagai Y. Penulis menggunaka n kualitas produk sebagai X1 dan penelitian terdahulu menggunaka n inovasi produk sebagai X1. Aditya Hermawan dan Harti ( 2013 )

Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli Nokia Lumia 920 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Surabaya. Berdasarkan hasil perhitungan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diketahui bahwa kualitas produk mempengaruhi minat beli Nokia Lumia 920. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk mempengaruhi minat beli sebesar 82,8%..

Menggunaka n Kualitas produk sebagai X1 dan Y sebagai minat beli. Penulis meneliti harga terhadap minat beli sedangkan penelitian terdahulu tidak menteliti. Adinda Ficha Mega Rahmania dan Saino (2014 )

Pengaruh kualitas produk dan daya tarik iklan terhadap minat beli Vaseline Healthy

White Insta Fair.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan daya tarik iklan secara bersama-sama

mempengaruhi minat beli Vaseline Healthy White Insta Fair

sebesar 54,0% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini misalnya

Menggunaka n X1 kualitas produk terhadap minat beli Y.

(43)

faktor lingkungan dari luar (harga, saluran distribusi, inovasi, maupun faktor yang lainnya).

Greg joel, James d, d, massie, jantje sepang. ( 2013 ). ISSN : 2303-1174 Pengaruh inovasi, persepsi harga, kualitas produk terhadap minat beli konsumen sepeda motor matic merk Yamaha mio di Kota Manado.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Motivasi, persepsi harga, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor matic merek Yamaha Mio di wilayah Kota Manado. 2. Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor matic merek Yamaha Mio di

wilayah Kota Manado. 3. Persepsi harga secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor matic merek Yamaha Mio di wilayah Kota Manado. Persepsi harga

merupakan variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap minat beli konsumen. 4. Kualitas produk secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor matic merek Yamaha Mio di wilayah Kota Manado.

(44)

28

Hendra Fure. ( 2013 ). ISSN : 2303-1174. Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca.

Kesimpulan

Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan secara bersama berpengaruh signifikan

terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati

Calaca.Lokasi secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati,

Keberagaman produk berpengaruh

signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati, Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati, dan Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati . Meneliti pengaruh harga terhadap minat beli. Penulis tidak meneliti lokasi keberagaman produk, kualitas layanan terhadap minat beli sedangkan penelitian terdahulu menelitinya. Christina Sagala, Mila Destriani, Ulffa Karina Putri, Suresh Kumar . ( 2014 ). ISSN: 2250-3153

Influence of Promotional Mix and Price on Customer Buying Decision toward Fast Food

sector”. A survey on University Students in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)Indonesia .

This research is focusing on the factors that can influence the customer buying decision on fast food industry. The

hypothesis H1, H2, H3, H4, and H5 represent the factors that influence customer buying decision towards fast-food. The factors are advertising, publicity, sales

promotion, personal selling, and price. In order to prove that these factors are actually support the

(45)

hypothesis, the T-test values as mentioned before should be less than 0.05. As shown in the existing data, all T-test values of all 5 factors are proven to be less than 0.05. Broadly, this means that

promotional mix and pricing arranged by fast food companies affect the customer buying decision. Additionally, in order to know how strong these factors affect the customer buying decision on fast food, R-square table shows that 37.2% of customer buying decision influenced by the

company’s

promotional mix and price set while, the rest 62.8% is influenced by other factors. Overall, this percentage proves that promotional mix and price set decently influence customer buying decision on fast food. Heru Santoso dan Yoyok Soesatyo Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli Nokia Lumia 520 Di Surabaya

kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli Nokia Lumia 520 di Surabaya. kualitas produk dan harga secara parsial

(46)

30

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Suatu perusahaan harus mengutamakan kebutuhan konsumen dalam memenuhi dan menunjang aktivitasnya, dengan memenuhi kebutuhan melalui kualitas yang baik dan unggul dari para pesaing akan menciptakan minat beli yang tinggi sehingga akan tercipta keputusan pembelian yang baik selanjutnya akan menjadi mendapatkan penghasilan yang tinggi sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan mendapatkan laba yang besar.

Kualitas produk sangat penting dalam meningkatkan minat beli, karena melalui konsumen akan memilah dan memilih produk yang ia butuhkan untuk menunjang aktivitas, dalam hal hal ini konsumen melakukan pencarian informasi produk yang dapat membantu aktivitasnya, setelah itu konsumen memberikan penilaian terhadap produk dan mejatuhkan minat beli terhadap salah satu produk baik dan unggul untuk mereka. Sehinnga kualitas produk sangatlah penting dalam meningkatkan minat beli. Sejalan dengan pendapat (Sutisna, 2003:26) dikutip dalam Heru Santoso dan Yoyok Soesatyo (2014) “ Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen”.

Selain kualitas produk yang baik dan unggul, harga pun akan sangat menunjang konsumen dalam waktu pencarian produk yang mereka butuhkan, harga adalah salah satu faktor dimana konsumen dapat mempertimbangkan

(47)

pembelian, harga yang sesuai dengan kualitas akan sangat berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Penetepan harga yang baik dan dapat menjangkau semua kalangan akan meningkatkan minat beli yang selanjutnya berpengaruh terhadap keputusan pembelian sehingga mendapatkan laba yang besar, dan tujuan perusahaan tercapai, dengan hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller, 2007:210) bahwa harga merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan seseorang dalam memutuskan membeli produk dengan keterlibatan tinggi. Dengan hal ini perusahaan harus dapat memahami pengaruh kualitas produk dan harga yang sesuai dan tepat untuk meningkatkan minat beli.

2.2.1 HUBUNGAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI

Menurut Philip Kotler (2008:273) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) menjelaskan salah satu niali utama yang diharapkan pelanggan dari pemasok adalah mutu produk dan jasa yang tinggi.

Lalu menurut sciffman dan kanuk (1997) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) bahwa eavaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli.

(48)

32

yang dilakukan oleh dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk mempengaruhi minat beli sebesar 82,8%.

Kotler (2008) X1ke Y Gambar 2.1

Menunjukan hubungan kualitas produk terhadap minat beli

2.2.2 HUBUNGAN HARGA TERHADAP MINAT BELI

Hubungan harga dan minat beli diungkap oleh (Kotler dan Keller, 2007:210) bahwa harga merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan seseorang dalam memutuskan membeli produk dengan keterlibatan tinggi.

Dengan beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa harga dapat mempengaruhi minat beli konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, sehingga perusahaan yang dapat menentukan penetapan harga yang baik akan cendrung unggul dan meningkatkan laba perusahaan sehingga tercapai tujuan perusahaan. Hal ini di dukung penelitian terdahulu oleh Bayu Hendrawa Suroso, Sri Setyo pada (2014) dengan judul Pengaruh “ Inovasi Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Mie Sedaap Cup”.

Kotler dan Keller (2007) X2 ke Y

Gambar 2.2

Menunjukan hubungan harga terhadap minat beli

Kualitas Produk Minat Bel

(49)
[image:49.595.93.562.135.630.2]

Berikut ini skema paradigma dari penelitian yang dilakukan:

Gambar 2.3

Gambar diatas dapat diartikan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap minat beli.

Kualitas Produk (X1)  kinerja (performance)

 keandalan (reliability)

 daya tahan (durability)

 kemampuan diperbaiki (serviceability  keindahan tampilan

produk (aesthetic)

 kesesuaian dengan spesifikasi

(conformance of specification)

Minat Beli (Y) 1. Minat

transaksional 2. Minat refrensial 3. Minat preferensial 4. Minat eksploratif Harga ( X2)

 keterjangkauan harga,

 kesesuaian harga dengan kualitas produk,

 daya saing harga

(50)

34

2.3 HIPOTESIS

Menurut Sugiyono (2012:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta –fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik”.

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H1 : Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli speedy pada PT

Telkom Indonesia Witel Jabar Selatan.

H2: Variabel harga berpengaruh terhadap minat beli speedy pada PT Telkom

(51)

35

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2009: 38) yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah kualitas produk (X1) dan harga (X2). Sedangkan objek menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah minat beli (Y).

3.2 Metode Penelitian

Sebelum mengetahui metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai pengertian metode penelitian tersebut. Mardalis (2003: 24) mengemukakan bahwa:

Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan Penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran

(52)

36

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verivikatif. Moh. Nazir (2005: 54), mengemukakan bahwa: “Metode deskriftif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Senada dengan

pendapat tersebut Sugiyono (2005: 112) mengemukakan:

Deskriptif analisis yaitu metoda yang menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan sedang berlangsung melalui proses pengumpulan, penyusunan dan penjelasan data yang diperoleh untuk kemudian dianalisis dengan teori yang ada”.

Metode verifikatif juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis, sehingga metode verifikatif ini digunakanuntuk menjawab penelitian ke-empat, ke-lima dan ke-enam, yaitu mengetahui besarnya pengaruh diantara variabel yang sedang diteliti. Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya pengaruh variabel independent mempengaruhi terhadap variabel dependent, serta besarnya arah hubungan yang terjadi.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey. Explanatory Survey adalah suatu survei yang digunakan untuk menjalesakan hubungan kausal antara dua variabel melalui pengujian hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

3.2.1 Desain Penelitian

(53)

penelitian. Dalam pengertian lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

desain penelitian merupakan rancangan penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Narimawati (2011: 30) adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menentapkan tujuan penelitian

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menentapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif (metode deskriptif) dan analisis kuantitatif (metode verifikatif).

9. Menyusun pelaporan hasil penelitian melalui data informasi yang diperoleh dari perusahaan kemudian data menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penjelasan dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.

(54)
[image:54.595.121.520.426.662.2]

38

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan

Unit analisis Time Horizon

T-1 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen speedy

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen speedy

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive dan Survey

Konsumen speedy

Cross Sectional

T-4 Verifikatif Descriptive dan Explanatory Survey

Konsumen speedy

Cross Sectional

Merujuk pada tabel desain penelitian di atas maka gambar desain penelitian dapat di gambar sebagai berikut di bawah ini :

Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian Kualitas Produk

X1

Harga X2

(55)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional Varibel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dengan penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Selain itu, operasional variabel juga dapat mempermudah mendapat data yang diperlukan bagi penelitian. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas (indipenden) dan variabel terikat (dependen).

Dalam penelitian ini variabel yang akan diukur terdiri dari satu buah variabel bebas dengan notasi X dan satu variabel terikat dengan notasi Y. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel bebas adalah Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2)

2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah Minat beli (Y).

Untuk lebih lebih jelasnya dapat diketahui melalui operasionalisasi variabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran No. Kuisioner

Sumber data Kualitas

produk (X1)

kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya, hal itu termasuk

keseluruhan durabilitas,

1.kinerja, Tingkat kecepatan

1

Konsu men Speedy 2.reliability Tingkat

(56)

40

reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Kotler and Armstrong (2004: 283)

3.daya tahan Tingkat kestabilan 3 4.kemampuan diperbaiki Tingkat tanggap pelayanan 4 5.kesesuaian dengan spesifikasi Tingkat kinerja produk 5 Harga (X2)

harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Gitosudarmo (2008 : 228)

1.keterjangkauan harga,

Tingkat kemampuan membayar

1 Konsu

men speedy 2.kesesuaian harga

dengan kualitas produk,

Tingkat penetapan harga

2

3.daya saing harga Tingkat perbandinga n harga

3

4.kesesuaian harga dengan manfaat Tingkat kemanfaatan harga 4 Minat Beli (Y)

customer buying decision – all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk

Menurut Kotler dan Keller (2003: 181).

Minat transaksional Tingkat Keinginan

membeli

1 Konsu

men speedy

Minat refrensial Tingkat Pencarian Informasi produk

2

Minat preferensial Tingkat memahami

produk 3

Minat eksploratif Tingkat keingintahua n produk

4

3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

(57)

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan atau sumber data yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi, seperti data data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti

3.2.3.2 .Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:130), bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Senada dengan pendapat tersebut Sugiyono (2009: 90)

mengemukakan bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(58)

42

Berdasarkan pendapat tesebut, maka yang menjadi popoulasi yang di maksud berupa 8850/12 bulan = 737,5 = 737 rata-rata per bulan konsumen pada Perusahaan PT Telkom Indonesia cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Narimawati Umi (2008:77), adalah:

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit

pengamatan dalam penelitian”.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2012:85) mengatakan bahwa sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi, meskipun jumlah sampel relatif kecil tetapi harus dapat mewakili ciri-ciri dan sifat-sifat keseluruhan populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

sample random sampling. Sampel random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:82)

Dalam penelitian ini penulis mengambil anggota sampel dari populasi dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

(59)

e = Batas kesalahan yang di toleransi (1%, 5%, 10%)

Jika penelitian menggunakan metode deskriftif , maka minimal tingkat kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus di ambil adalah 10% dari jumlah populasi yang di ketahui. Berikut ini adalah jumlah sampel yang akan di gunakan dalam penelitian :

88,05 = 90

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu rata-rata per bulan seluruh konsumen pada Perusahaan PT Telkom Indonesia cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi periode Januari – Desember 2014 sejumlah 737, dengan demikian sampel untuk penelitian didapatkan sebanyak 90 responden. Teknik pengambilan sampel random ini dipakai dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang kondisi sebenarnya.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Cara atau teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data primer dan sekunder. Oleh karena itu data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari primer dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi

(60)

44

berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu tentang kualitas produk, harga dan minat beli.

2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah penelitian. Penulis mengadakan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan konsumen perusahaan PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi.. 3. Kuisioner

Yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya dihitung secara statistik.

Gambar

Tabel 1.5
Tabel 2.1
Gambar 2.3 Gambar diatas dapat diartikan bahwa kualitas produk dan harga  berpengaruh
Tabel 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rektor dan Pembantu Rektor Dewan Pertimbangan Fakultas Dekan dan Pembantu Dekan Ketua dan Sekretaris Departemen Kepala bagian Tata Usaha Fakultas Unit Penunjang

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa sebelum diberi penyuluhan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks menggunakan metode IVA (pre-test),

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2016 adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok

Kesimpulan penelitian ini adalah pola sebaran permukiman menunjukan pola acak pada tahun 1998 dan mengelompok pada tahun 2006 dan 2019, kondisi kelayakan lahannya

Penggunaan kedua metode ini hanya sebagai perbandingan antara teori dengan praktek dilapangan, tentunya kedua metode ini tidak digunakan sebelumnya pada pabrik. Melihat

Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengemb6. Agro-industri/agrobisnis,

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M.) pada Program StudiMagister Manajemen Bisnis. ©

Menurut Lubis (2007 : 9) kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu