• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI

B. Analisis Laporan Arus Kas

Menurut Van Greuning (2005:28) analisis keuangan adalah sebagai

berikut:

Analisis keuangan adalah disiplin dimana alat bantu analisis diterapkan terhadap laporan keuangan dan data keuangan lainnya dengan tujuan untuk menginterprestasikan tren dan hubungan dalam suatu cara yang konsisten dan tegas.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi mengenai perusahaan

yang tersedia untuk umum. Agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang

dibutuhkan maka pengguna laporan keuangan melakukan analisis atas laporan

keuangan untuk mengubah angka-angka laporan keuangan tersebut ke dalam

format yang dibutuhkan, untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan

teknik tergantung dari tujuan analisis tersebut. Tujuan analisis sangat tergantung

pada pengguna laporan keuangan, misalnya kreditor melakukan analisis untuk

mengetahui kemampuan peminjam membayar bunga dan pokok pinjaman,

investor berusaha untuk memperkirakan arus pendapatan perusahaan di masa yang

akan datang untuk menetapkan harga beli atau harga jual sekuritas yang

dimilikinya, manajemen perusahaan melakukan analisis untuk selain menjawab

hal yang sama dengan yang ingin diketahui oleh inventor dan kreditor juga untuk

mengetahui prestasi, kekuatan, kelemahan perusahaan serta untuk pengambilan

keputusan mengenai perubahan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan

1. Laporan keuangan komparatif (trend analysis atau horizontal analysis).

Analisis komparatif dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari

tahun ke tahun, untuk mengetahui trend dan perubahan masing-masing

komponen laporan keuangan dari periode ke periode baik arah maupun

seberapa besar perubahan tersebut.

2. Laporan keuangan common-size

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan tiap komponen laporan

keuangan dengan nilai total untuk mengetahui proporsi suatu komponen

laporan keuangan terhadap nilai total dalam laporan keuangan.

3. Analisis rasio

Menurut Van Greuning (2005:29), “analisis rasio digunakan oleh analis dan

manajer untuk mengukur kinerja dan status perusahan”. Analisis ini

dilakukan dengan menghitung angka rasio yang menunjukkan hubungan

matematis antara lain komponen laporan keuangan dengan komponen lainnya.

Analisis rasio ini merupakan alat yang berguna untuk memberi indikasi akan

adanya masalah yang membutuhkan perhatian yang lebih dalam dan memberi

gambaran akan kondisi yang mungkin terjadi di masa depan.

Analisis ini akan lebih berguna lagi jika rasio tersebut dapat dibandingkan

dengan rasio perusahaan pada periode sebelumnya, dengan rasio standar yang

telah ditetapkan, atau dengan rasio perusahaan lain dalam industri yang sama.

Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai perusahaan,

perangkat analisis di atas dilakukan terhadap laporan keuangan secara

kas merupakan bagian dari analisis laporan keuangan. Analisis ini mulai mendapat

perhatian penting karena laporan arus kas dianggap mengandung manipulasi yang

lebih sedikit dan lebih mudah diinterpretasikan, disamping itu banyak kegagalan

bisnis dan kesulitan keuangan perusahaan tidak dapat diidentifikasi sebelumnya

dengan hanya melakukan analisis laporan akuntansi neraca dan laporan rugi laba.

Hasil analisis arus kas akan lebih baik jika digabungkan dengan hasil

analisis laporan keuangan lainnya (misalnya analisis neraca dan laporan rugi laba)

dalam penentuan kondisi perusahaan, akan tetapi pembahasan berikut ini hanya

akan memfokuskan pada masalah analisis arus kas.

Untuk melakukan analisis ini selain dibutuhkan data laporan arus kas juga

dibutuhkan data dari seluruh laporan keuangan, serta data tambahan lainnya.

Analisis laporan arus kas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis yang

telah diutarakan di atas. Agar lebih bermamfaat hasil dari ketiga teknik tersebut

harus diinterpretasi dengan menggunakan data tambahan mengenai perusahaan,

perkembangan usaha dan sebagainya.

Analisis arus kas dapat memberikan informasi mengenai:

1) Perkiraan akan kondisi arus kas di masa yang akan datang.

2) Kualitas laba dan kemampuan mempertahankan operasi di masa yang akan

datang.

3) Kondisi keuangan secara keseluruhan.

Menurut Dayanti (2000:18) analisis arus kas memberikan gambaran yang

1. Analisis arus kas menghindari keraguan pada alokasi pendapatan dalam

pengunaan pendapatan periodic

2. Analisi arus kas mencakup factor penting dalam membuat keputusan dan

penilaian sehubungan dengan time value of money

3. Data dalam arus kas dapat menghindari pengukuran pada periodic income

yang membingungkan dimana memiliki arti yang beragam tergantung

konteks pengukuran dan pengunaannya.

4. Analisis arus kas menekankan gambaran yang paling vital dan fundamentalis

dari kegiatan bisnis yaitu kemampuan perusahaan membayar seluruh

hutang-hutangnya beserta bunga.

5. Data dalam arus kas dapat menghasilkan bebagai keputusan sebagai

pengendali dari aktivitas.

6. Analisis arus kas merupakan suatu system laporan keuangan yang objektif,

sederhana dan dapat dipahami.

1. Analisis Trend dan Common-Size Laporan Arus Kas

Menurut Bergevin (2002:83) “common-size financial statements report

financial statement disclosures as a percentage of another account or as proportion of the previous balance”. Analisis trend laporan arus dilakukan

dengan cara menyusun laporan arus kas dari periode ke periode untuk melihat

perubahan yang terjadi pada masing-masing komponen laporan arus kas. Dari

analisis ini dapat diketahui trend perubahan tiap komponen, seberapa besar

bagaimana kecenderungan arus kas operasi dari tahun ke tahun, apakah meningkat

atau menurun dan seberapa besar perubahan tersebut jika dibandingkan dengan

perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan dan investasi. Hasil analisis ini lebih

lanjut diinterpretasikan dengan menggunakan data lain seperti kondisi ekonomi

yang mempengaruhi perusahaan dan sebagainya. Metode yang lebih baik

digunakan dalam hal ini adalah dengan mengunakan angka index. Untuk

menentukan angka index perlu ditetapkan tahun dasar, yang memiliki index =

100. sedangkan rumus penghitungan angka index adalah sebagai berikut :

Saldo tahun berjalan

Index = x 100

Saldo tahun dasar

Contoh penghitungan index tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun dasar adalah tahun 20XA dengan laba bersih = 12.000 maka angka index

20XA adalah 100. Jika tahun 20XB laba bersih sebesar 18.000 maka angka index

20XB adalah sebesar

18.000

x 100 = 150

12.000

Dalam melihat perubahan dari periode ke periode, index tahun sebelumnya

harus diperhitungkan, misalnya perubahan laba bersih periode 20XB dibanding

2. Analisis Arus Kas Operasi

Analisis terhadap arus kas operasi dapat dilakukan dengan menggunakan

hasil analisa trend dan common size dengan memfokuskan pada arus kas operasi

Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui perkembangan arus kas operasi dari

periode ke periode. Secara umum peningkatan arus kas operasi dapat dianggap

sebagai perkembangan yang baik karena berarti kegiatan operasi perusahaan

makin mampu menghasilkan kas dan dapat diperkirakan di tahun berikutnya arus

kas operasi akan mengalami perkembangan yang serupa. Namun demikian selain

melihat trendnya perlu pula menganalisis sumber/penyebab kenaikan/penurunan

arus kas operasi tersebut.

Kenaikan/penurunan arus kas operasi dapat dianalisis lebih jauh dengan

melihat perubahan dalam asset operasi lancer dan kewajiban operasi sehingga

mengetahui alasan kenaikan/penurunan arus kas operasi. Kenaikan dalam asset

operasi berarti penggunaan kas dan ditunjukkan dengan nilai perubahan kas yang

negative dan sebaliknya, sedangkan kenaikan dalam kewajiban operasi lancer

berarti arus kas masuk dan ditunjukkan dengan kenaikan nilai arus kas yang

positif.

Adapun yang dimaksud sebagai asset operasi lancar dan kewajiban operasi

lancar disini adalah perkiraan asset dan kewajiban yang benar-benar berhubungan

dengan operasi misalnya piutang dagang, persediaan, biaya dibayar dimuka,

hutang dagang, dan hutang biaya lainnya.

Analisis arus kas operasi dapat pula dilakukan dengan menghitung free

dihasilkan dari aktivitas operasi dikurangi dengan pengeluaran modal yang diperlukan untuk mempertahakan tingkat operasi sekarang”. Pertumbuhan

internal dan fleksibilitas keuangan perusahaan sangat tergantung pada jumlah free

cash flow yang dimilik perusahaan. Penghitungan free cash flow adalah sebagai

berikut:

Free cash flow = arus kas koperasi – pengeluaran pemeliharaan modal – deviden.

Konsep free cash flow ini sebenarnya agak sulit digunakan oleh pihak

ekstern perusahaan, karena biasanya perusahaan tidak mengungkapkan secara

terpisah bagian pengeluaran modal yang dimaksudkan untuk mempertahankan

kapsitas produk (pemeliharaan modal) dengan pengeluaran untuk ekspansi tetapi

keduanya digabungkan menjadi satu.

3. Analisis Rasio Kualitas Laba

Pengguna laporan keuangan perlu menilai kualitas laba sebuah

perusahaan, makin tinggi kualitas laba makin berguna informasi yang diperoleh

dalam pengambilan keputusan. Kualitas laba ditentukan dengan memperhatikan

berbagai karakteristik positif dan negatif yang mempengaruhi kekuatan

pendapatan perusahaan yang ditunjukkan dalam angka laba bersih.

Salah satu ciri yang menentukan kualitas laba adalah hubungan antara laba

akuntansi dengan arus kas. Makin tinggi korelasi antara laba akuntansi dengan

Analisis kualitas laba akan membantu penggunaan untuk menilai seberapa

besar sesungguhnya kemampuan perusahaan menghasilkan tingkat laba tertentu.

Analisis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kualitas laba antara lain:

a. Quality of Sales Ratio

Quality of Sales dihitung dengan membagi kas dari penjualan dengan nilai

penjualan bersih pada periode bersangkutan sebagai berikut:

Kas dari penjualan

Quality of Sales =

Penjualan

Makin tinggi rasio kualitas penjualan makin baik kualitas laba karena berarti

pengakuan pendapatan penjualan mendekati realisasi kasnya. Penyajian

laporan arus kas dengan metode langsung akan mempermudah aplikasi rasio

ini. Metode ini dapat menunjukkan efek arus kas terhadap pendapatan dan

biaya operasi sehingga memungkinkan evaluasi arus kas yang berhubungan

dengan komponen tertentu dalam laporan laba rugi seperti penjualan kotor,

harga pokok penjualan, biaya operasi dan sebagainya.

Jika penyajian laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung pihak

luar akan menemui kesulitan dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.

b. Quality of Income

Rasio ini dihitung dengan membagi arus kas operasi dengan laba operasi

sebagai berikut:

Cash flow from operation

Quality of Income =

Analisis Quality of Income menunjukkan varian antara arus kas dengan laba

bersih. Makin tinggi rasio makin tinggi kualitas laba karena makin besar

bagian laba operasi yang direalisasikan dalam bentuk kas. Namun rasio di atas

mungkin akan member deviasi yang abnormal disebabkan perbedaan yang

substansial antara laba dengan arus kas akibat adanya transaksi non kas seperti

penyusutan biaya yang ditangguhkan, dan sebagainya. Sebagai alternatif maka

dapat digunakan rasio antara arus kas operasi dengan laba sebelum pajak,

bunga, dan penyusutan yaitu sebagai berikut:

Arus kas operasi

Quality of Income =

Laba bersih sebelum pajak, bunga, dan penyusutan

Dengan rumus di atas deviasi abnormal akan berkurang karena telah

menghilangkan komponen non kas utama dalam laporan laba rugi yaitu

penyusutan dan pajak yang ditangguhkan.

C. Pengambilan Keputusan Manajemen.

Dokumen terkait