• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.2. Analisis Laporan Keuangan

2.2.2.1.Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari 2 kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Pengertian analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba/rugi, arus kas (dana). Jadi analisis laporan keuangan yaitu:” menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.” (Harahap, 2009: 189)

Tujuan Analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983) antara lain: 1. Screening, analisis digunakan dengan melihat secara analitis laporan

keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

2. Forcasting, analisis digunakan untuk meramalkan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dimasa mendatang.

3. Diagnosis, analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasional, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

4. Evaluation, analisis dilakukan untuk nilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain.

2.2.2.2.Metode Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis adalah analisa yang digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lain (Munawir, 2002: 36). Teknik analisis yang biasa digunakan dalam laporan keuangan menurut (Munawir, 2002: 36-37) adalah sebagai berikut:

18

1. Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi tetap, naik atau turun.

3. Laporan keuangan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap totak aktivanya, juga untuk mengetahui struktur pemodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.

6. Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tertentu.

8. Analysis break even adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

2.2.2.3.Sifat dan Kegunaan

Menurut (Harahap, 2009: 194) analisis laporan keuangan memiliki sifat-sifat antara lain:

1. Fokus laporan adalah laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.

2. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlaku terhadap orang dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas laporan.

Sedangkan kegunaan Analisis Laporan Keuangan menurut (Harahap,2009: 195) dapat dikemukakansebagai berikut:

20

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

3. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori yang terdapat dilapangan seperti prediksi rating.

4. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

5. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang.

6. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

7. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan. 8. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

9. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

10.Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

2.2.2.4.Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

Keterbatasan anlisis laporan keuangan menurut (Harahap, 2009: 201) yaitu:

1. Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.

2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.

3. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

4. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

6. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakian laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

7. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan keuangan.

8. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif.

Dokumen terkait