• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lingkungan Kerja

Dalam dokumen TINJAUAN PUSTAKA. Sistem K3 (Halaman 24-54)

Keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera yang terkait dengan pekerjaan (Robert Mathis 2002). Program keselamatan yang telah dirancang dan dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan yaitu mengurangi kecelakaan dan biaya-biaya terkait, seperti kompensasi para pekerja dan denda. Manajemen yang efektif membutuhkan sebuah komitmen organisasional pada kondisi bekerja yang aman. Inti dari manajemen keselamatan adalah komitmen organisasional pada usaha keselamatan yang komprehensif. Usaha ini harus dikoordinasi dari manajemen tingkat atas untuk memasukkan semua anggota organisasi dan juga

25 harus terjamin dalam tindakan manajerial.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh informan enam, informan tujuh, informan delapan dan informan satu tentang lingkungan kerja DAMKAR Salatiga secara fisik mengenai perlengkapan dan APD yang disediakan:

“Perlengkapan yang digunakan dalam tim penyelamatan ataupun kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di DAMKAR Salatiga telah ditunjukan pada saat menjadi anggota baru/bergabung menjadi anggota DAMKAR. Pelatihan mengenai perlengkapan yang menunjang secara fisik dilakukan sejak awal adalah dimaksudkan agar anggota DAMKAR dapat lebih memahami pentingnya K3 yang diberlakukan di DAMKAR Salatiga. K3 secara fisik adalah kesadaran penggunaan APD pada saat bertugas.Penggunan APD itu sangat penting dan memperkecil bahaya atau resiko pada saat bertugas.”

Pernyataan informan enam, informan tujuh, informan delapan dan informan satu, diatas mendapat dukungan oleh informan tiga, informan empat, informan sepuluh, dan informan enam:

“Peralatan yang mendukung kerja petugas DAMKAR Salatiga sudah sesuai dengan standar operasional kerja. Peralatan juga sudah siap untuk digunakan apabila sewaktu-waktu ada insiden yang terjadi. Bagian pemeliharaan DAMKAR salatiga bertugas untuk mengawasi dan memelihara peralatan yang ada di DAMKAR, apabila terjadi kerusakan/tidak layak pakai serta bertanggung jawab atas ketersedian peralatan yang siap pakai.”

Hasil analisis jawaban informan di atas, dapat disimpulkan bahwa peralatan dan APD sebagai penunjang berjalannya sistem K3 di DAMKAR seluruhnya sudah disediakan dan siap pakai saat diperlukan. Tidak cukup hanya penyediaan alat saja, tetapi pemeliharaan alat tersebut juga penting. Oleh karena itu ada bagian pemeliharaan yang bertugas untuk mengawasi dan mengecek peralatan dan APD apabila sudah rusak/tidak layak pakai, agar dapat langsung diganti. Dalam upaya medukung penerapan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di DAMKAR Salatiga berkomitmen untuk memberikan fasilitas maupun sarana yang diberikan kepada seluruh anggota/pegawai.

26

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Informan, tentang hak dan kewajiban setiap karyawan DAMKAR Salatiga:

“Pekerja sebagai pemegang hak dapat menikmati hak-hak mereka tanpa ada hambatan dan gangguan dari pihak manapun. Setiap karyawan yang ada di DAMKAR Salatiga mempunyai hak dan kewajiban yang telah di atur sesuai dengan peaturan perundang-undangan no. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan. Dengan demikian perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar para tenaga kerja dan menjamin pula kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun bahkan untuk mewujudkan kesejahteraan para tenaga kerja dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan didunia usaha. Hak yang didapat oleh anggota DAMKAR salatiga adalah mendapatkan fasilitas mengenai kesehatan yang dijamin dengan menggunakan kartu BPJS yang diberikan oleh pihak DAMKAR kepada karyawan.”

Menanggapi informan yang sebelumnya, informan enam menanggapi sebagai berikut:

“Selain menuntut hak pekerja, setiap anggota DAMKAR Salatiga juga harus memenuhi kewajiban sebagai anggota. Anggota DAMKAR Salatiga mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban, melaksanakan K3, menyalurkan aspirasi secara demokrasi, mengembangkan keterampilan dan keahliannya selain jaminan kesehatan berupa BPJS.”

Hasil analisis jawaban informan yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa peraturan yang berlaku di DAMKAR Salatiga sudah diberlakukan secara merata kepada seluruh jajaran karyawan dan tidak memandang jabatan, serta memberikan jaminan kesehatan berupa kartu BPJS untuk seluruh pegawai tanpa terkecuali.

Berbicara tentang Sistem K3, tentu juga membahas tentang kesehatan lingkungan kerja. Bagaimana lingkungan kerja yang sehat dan baik, apakah lingkungan kerja yang dijalani karyawan sudah menunjang kesehatannya apa

27

belum. Hal-hal seperti sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menunjang kesehatan dari karyawan DAMKAR Salatiga, terutama saat karyawan tersebut harus bekerja di dalam situasi yang berisiko tinggi. Dengan demikian kesehatan fisik sangat perlu untuk diperhatikan supaya dapat bekerja dengan maksimal saat harus menghadapi situasi bahaya agar terhindar dari kecelakaan kerja.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk menjalankan sistem K3 dengan baik diperlukan beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan, faktor tersebut meliputi: kebijakan, perencanaan, pelatihan, kontrol dan pelaksanaan, serta lingkungan kerja yang baik.

Kebijakan yang mengatur berjalannya sistem K3 untuk unit DAMKAR Salatiga, SOP untuk struktur organisasi mengacu kepada KEPMENAKER No. 186 Tahun 1999 dan sudah terbentuk. Hanya saja pada pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik. Kebijakan tersebut bersifat dinamik agar dapat dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Penilaian tersebut didasari oleh indikator pengukuran yang mengacu pada perencanaan identifikasi bahaya, pengendalian risiko dari kegiatan, pemenuhan persyaratan perundangan yang berlaku, dan jangka waktu pencapaian perencanaan.

Pada DAMKAR Salatiga, perencanaan tersebut dapat diterapkan dengan baik apabila ada sumber daya manusia yang memenuhi standar kualifikasi, sarana dan prasarana. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan pada lingkungan kerja.

Pelatihan dilakukan pada saat awal training kerja yang didukung sarana olahraga dan kesehatan untuk menjaga kondisi fisik pekerja tetap prima. Pelatihan dengan teori, yaitu instruksi kerja sesuai komando, dan diikuti dengan praktek uji lapangan secara berkala guna menjaga agar pelaksanaan K3 tetap berjalan dengan baik. Menunjukkan dan melakukan pelatihan tentang cara pakai alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan serta mengkontrol dan memelihara alat pelindung diri (APD) merupakan cara yang dilakukan oleh DAMKAR Salatiga untuk menunjang sarana yang dibutuhkan.

28

Pada pelaksanaan di lapangan, kontrol mengenai kesiapan fisik maupun sarana dan prasarana sebelum melakukan pekerjaan juga perlu dilaksanakan guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Pemberlakuan dua shift jam kerja yang masing-masing dipegang oleh komandan regu (DANRU) dilakukan oleh DAMKAR Salatiga. Pembagian shift kerja tersebut ditujukan untuk menjaga fisik dari anggota DAMKAR Salatiga selalu fit saat dibutuhkan untuk bertugas.

Pembersihan ruang kantor, halaman, dan kamar mandi, penyediaan tempat sampah, kantin, tempat dan alat olahraga, P3K untuk mengantisipasi saat terjadi kecelakaan kerja atau anggota DAMKAR yang kondisi fisiknya tidak fit serta menyediakan BPJS Ketenagakerjaan bagi semua anggota adalah prasarana yang diberikan oleh DAMKAR Salatiga.

Implikasi Terapan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di DAMKAR Salatiga tentang Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja, ditemukan bahwa Sistem K3 di DAMKAR Salatiga masih belum sempurna, masih ada kekurangan, dan beberapa fasilitas yang kurang memadai kondisinya untuk dapat dibilang sehat dan baik. Penelitian ini dapat dijadikan kritik dan juga acuan untuk memperbaiki Sistem K3 dari suatu organisasi/perusahaan, melihat seberapa berpengaruhnya faktor kesehatan dan keselamatan kerja karyawan terhadap organisasi/perusahaan itu sendiri.

Peraturan dan undang-undang yang tercantum dalam penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan dan juga pengingat akan peraturan K3 yang berlaku di Indonesia. Dengan begitu, diharapkan untuk organisasi/perusahaan berusaha untuk memperbaiki sistem K3nya agar sesuai dengan peraturan yang berlaku, hal ini dilakukan guna untuk kebaikan kinerja dan output organisasi/perusahaan juga untuk karyawan dari organisasi/perusahaan itu sendiri.

Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang

Keterbatasan penelitian yang dialami adalah, sulitnya mendapatkan persetujuan untuk melakukan wawancara dengan informan dikarenakan berbagai

29

prosedur yang cukup rumit untuk dapat melakukan wawancara. Selain itu beberapa informan yang sudah diwawancarai kurang menguasai pengetahuan tentang K3 di DAMKAR Salatiga, sehingga mengharuskan peneliti untuk mencari dan mewawancarai karyawan lainnya yang lebih mengerti bahan yang akan diteliti.

Untuk penelitian mendatang diharapkan dapat mendapatkan sumber yang jauh lebih mampu dalam menjawab pertanyaan, dan juga diharapkan supaya meneliti DAMKAR di kota yang lebih besar, karena DAMKAR yang ada di kota kecil seperti Salatiga struktur organisasinya masih sedikit berantakan dan kurang teratur.

30 DAFTAR PUSTAKA

Andriyan, A. 2011. "Perhitungan Nilai Kompensasi Atas Risiko Kerja Pemadam Kebakaran-Dinas Kebakaran Kota Surabaya Melalui Pendekatan Manajemen Risiko. Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya."

Budiharto, Widodo. 2010. Robotika: Teori + Implementasi. Yogyakarta: Andi. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Ekawati. 2015. "Evaluasi Pemenuhan Permenaker No.04/MEN/1980 dan SKEP/100/xi/1985 Terhadap Alat Pemadam Api Ringan di PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani Semarang." Jurnal Kesehatan Masyarakat no. 3. Keputusan Menteri Tenaga kerja No.186. 1999.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada Media Group.

Kurniawan, Hendra. 2015. "Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Kedisiplinan terhadap Kinerja Karyawan PT. Garam (Persero)." Ilmu Manajemen no. 1. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: PT.Remaja

Rosda Karya.

Miles, M.B. Huberman & A.M. 1994. Qualitative Data Analysis. 2 ed. USA: Sage Publication.

Moleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. 13 ed. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mondy, R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Mustari, Muhammad Firman. 2016. "Analisis Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi Pekerja Pemadam Kebakaran di Kota Makassar."

OHSAS 18001. 2007.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja. 1996. In No. 5. Peraturan Pemerintah 2012. In No. 50.

Q. Sholihah, Kuncoro. 2011. Keselamatan Kesehatan Kerja. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat.

RI, Depkes. 2002.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Robert Mathis, Jackson John. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Empat.

31

Jakarta.

Siswowardojo, Widodo. 2003. "Norma Perlindungan Ketenaga Kerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja."

Somad, Ismet. 2013. Teknik Efektif Dalam Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Dian Rakyat.

Suardi, Rudi. 2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PPM. Sucipto, Cecep Dani. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13. 2003.

Undang-Undang RI 1970. In No. 1.

Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

32 LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Pertanyaan Wawancara

Persoalan: “ Bagaimana Sistem K3 diterapkan pada karyawan DAMKAR?”. 1. Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di

DAMKAR Salatiga?

2. Bagaimana sistem K3 terkait dengan perencanaan K3 di DAMKAR Salatiga?

3. Bagaimana sistem K3 terkait dengan pelatihan K3 di DAMKAR Salatiga?

4. Bagaimana sistem K3 terkait dengan kontrol dan pelaksanaan K3 di DAMKAR Salatiga?

5. Bagaimana sistem K3 terkait dengan lingkungan kerja K3 di DAMKAR Salatiga?

Lampiran 2 Profil Responden

Nama Jenis Kelamin umur Lama

Bekerja Jabatan

Imam Wahyu Utomo Laki-laki 31 3 Staff administrasi

Eko Budiapurwoto Laki-laki 34 3 Staff administrasi Muhammad

Zamroni

Laki-laki 40 5 Komandan Regu

Gatot Nurcahyo Laki-laki 39 5 Komandan Regu

Saiful Barmawi Laki-laki 38 4 Komandan Regu

Samsul Arifin Laki-laki 28 2 Koordinator P3K

Rinto Laki-laki 42 3 Koordinator Regu

Logistik

Wahyudi Laki-laki 32 3 Koordinator Regu

Transportasi

Handika Arjuna Laki-laki 28 2 Anggota Regu

Pemadam

Yuli Hardianto Laki-laki 29 2 Anggota Regu

33

Lampiran 3 Pedoman Hasil Wawancara Sistem K3

Berdasarkan wawancara dengan Informan 1 Bapak Imam Wahyu Utomo selaku staf administrasi pada hari Senin, 15 April 2019.

 Peneliti: Selamat sore Pak saya Dina dari UKSW ingin

mewawancarai bapak untuk penyusunan tugas akhir saya terkait dengan sistem K3 di DSAMKAR Salatiga.

 Informan 1 : Oh iya mbak, ini yang diwawancarai sudah ada berapa ?

 Peneliti: Baru bapak yang pertama  Informan 1 : Wah jadi yang pertama?  Peneliti : Iya pak

 Informan 1 : Berarti lain-lainnya belum?

 Peneliti : Belum Pak katanya mulai hari ini saja gitu  Informan 1 : Silahkan mbak ?

 Peneliti : Pertanyaan yang akan saya ajukan ada 5 pak terkait dengan sistem K3 yang ada di DAMKAR

 Informan 1 : Iya

 Peneliti : Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 1 : Ya sudah sesuai dengan SOP nya. Karena disini sudah ada koordinator tiap regu dan pelaksa anggota, saya rasa itu salah satu kebijakan dalam sistem K3, selain itu di DAMKAR itu sudah ditetapkan kebijakan, yang mengatur adalah

pimpinan/kepala bagian GA.

 Peneliti : Oh iya saya lanjut ya pak, yang kedua bagaimana sistem K3 terkait dengan perencanaan K3 di DAMKAR Salatiga a ?  Informan 1: Perencanaan itu kita juga sudah sesuai mbak, kalo

perencanaan kan harus ada SDM, sarana dan dana, itu juga sudah tersedia.

34

 Informan 1 : Iya mbak sudah kalo SDM berarti anggota, sarana juga sudah ada peralatannya, soal dan sudah ditanggung dari kantor.

35

 Peneliti : Baik pak saya lanjutkan ya, jadi pertanyaan yang ketiga bagaimana sistem K3 terkait dengan pelatihan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 1 : Pelatihan ya pastinya ada mbak, dan sudah berjalan secara berkala, DAMKAR itu tim penyelamatan kalo tidak ada pelatihan ya berbahaya, resiko kecelakaan kerjanya tinggi.  Peneliti : Iya ya pak, salah bergerak nanti banyak korban ya pak  Informan 1: Ya iya mbak, tapi kami bersyukur DAMKAR

Salatiga tidak pernah ada kecelakaan kerja, ya jangan sampai ada.  Peneliti : Iya pak, saya lanjutkan pertanyaan keempat ya pak.

Bagaimana sistem K3 terkait dengan kontrol dan pelaksanaannya K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 1: Adanya sift saat bekerja mbak jadi memungkinkan stamina dalam bekerja, kan tidak terjaga sepanjang hari. Jadi kalau ada insiden anggota pemadam staminanya tetep terjaga.  Peneliti : Iya pak, saya lanjut pertanyaan kelima ya pak. Biar

cepat selesai, hehehe. Bagaimana sistem K3 terkait dengan lingkungan kerja K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 1: Lingkungan kerja di DAMKAR sudah baik, dimana tiap anggota sudah mempunyai tugas masing-masing,

koordinasinya sudah bagus, sudah ada bagian sendiri yang bertanggungjawab atas peralatan DAMKAR, jadi sewaktu-waktu akan digunakan sudah siap terutama ya APD itu yang penting”.  Peneliti : Baik pak terimakasih untuk waktunya pertanyaannya

sudah terjawab semua.

 Informan 1 : Oh sudah ya mbak iya sama-sama semoga membantu ya mbak.

 Peneliti : iya pak terimakasih banyak ya pak.  Informan 1 : siap mbak

36

Berdasarkan wawancara dengan Informan 2 Bapak Eko Budiapurwoto selaku staf administrasi pada hari Senin, 15 April 2019.

 Peneliti: Selamat sore Pak saya Dina dari UKSW ingin

mewawancarai bapak untuk penyusunan tugas akhir saya terkait dengan sistem K3 di DSAMKAR Salatiga.

 Informan 2 : Oh iya mbak, silahkan ?

 Peneliti : Pertanyaan yang akan saya ajukan ada 5 pak terkait dengan sistem K3 yang ada di DAMKAR

 Informan 2 : Iya mbak.

 Peneliti : Saya langsung mulai saja ya pak, soalnya sudah sore. Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 2 : Kalo soal kebijakan ya sudah diatur, karena penetapan kebijakan sebagai jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Ada pemasangan struktur organisasinya juga yang sudah diatur oleh atasan juga”.

 Peneliti : Oh iya saya lanjut ya pak, yang kedua bagaimana sistem K3 terkait dengan perencanaan K3 di DAMKAR Salatiga a ?  Informan 2: Perencanaan itu kita juga sudah sesuai mbak, kalo

perencanaan kan harus ada SDM, sarana dan dana, itu juga sudah tersedia. Tadi kayaknya pak Imam juga sudah jawab gitu ya?  Peneliti : Hehe iya pak, berarti sudah berjalan ya pak ?  Informan 2 : Iya mbak sudah, tak tambahi selain yang sudah

disebutkan tadi perencanaan itu harus ada tujuan dan prioritas manajemen K3 yang diutamakan.

 Peneliti : Baik pak saya lanjutkan ya, jadi pertanyaan yang ketiga bagaimana sistem K3 terkait dengan pelatihan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 2 : Pelatihan ya pastinya ada mbak, dan sudah berjalan secara berkala, terutama jika terjadi perubahan peralatan dan bahan

37

baku, ya harus latihan dulu biar tidak bingung pada saat bergerak di lapangan.

 Peneliti : Iya pak, saya lanjutkan pertanyaan keempat ya pak.

Bagaimana sistem K3 terkait dengan kontrol dan pelaksanaannya K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 2: Kontrol dan pelaksanaan K3 di lapangan sudah berjalan dengan baik, karena masing-masing regu ada komandonya.

Komando regu tugasnya bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada anggotanya saat pelaksanaan tugas di lapangan.

 Peneliti : Iya pak, saya lanjut pertanyaan kelima ya pak. Maaf ya pak buru-buru tanyanya soalnya sudah sore banget takut kemaleman. Bagaimana sistem K3 terkait dengan lingkungan kerja K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 2: Lingkungan kerja di DAMKAR sudah baik, lingkungannya bersih da nada banyak fasilitas.

 Peneliti : Baik pak terimakasih untuk waktunya pertanyaannya sudah terjawab semua.

 Informan 2 : Oh sudah ya mbak iya sama-sama semoga membantu ya mbak.

 Peneliti : iya pak terimakasih banyak ya pak.  Informan 2 : Iya mbak

38

Berdasarkan wawancara dengan Informan 3 Bapak Muhammad Zamroni selaku Komandan Regu pada hari Senin, 2 September 2019.

 Peneliti: Selamat pagi Pak saya Dina dari UKSW ingin

mewawancarai bapak untuk penyusunan tugas akhir saya terkait dengan sistem K3 di DSAMKAR Salatiga.

 Informan 3 : Oh iya mbak, silahkan ?

 Peneliti : Pertanyaan yang akan saya ajukan ada 5 pak terkait dengan sistem K3 yang ada di DAMKAR

 Informan 3 : Iya mbak.

 Peneliti : Saya langsung mulai saja ya pak. Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di DAMKAR Salatiga ?  Informan 3: Adanya komitmen untuk mematuhi dan memenuhi

perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta terdapat kerangka kerja untuk menyusun dan meninjau sasaran atau tujuan K3 sudah dilakukan oleh DAMKAR Salatiga.  Peneliti : Oh iya saya lanjut ya pak, yang kedua bagaimana sistem

K3 terkait dengan perencanaan K3 di DAMKAR Salatiga a ?  Informan : Perencanaan yang ada di DAMKAR system

perencanaannya sudah didukung oleh peralatan dan perlengkapan yang memadai

 Peneliti : Berarti sudah berjalan ya pak ?  Informan 3 : Iya mbak sudah.

 Peneliti : Baik pak saya lanjutkan ya, jadi pertanyaan yang ketiga bagaimana sistem K3 terkait dengan pelatihan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 3 : Pelatihan ya pastinya ada mbak, dan sudah berjalan secara berkala, terutama jika terjadi perubahan peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam penyelamatan serta adanya pelatihan terhadap semua anggota, sehingga dapat bekerja sama dengan baik.  Peneliti : Iya pak, saya lanjutkan pertanyaan keempat ya pak.

Bagaimana sistem K3 terkait dengan kontrol dan pelaksanaannya K3 di DAMKAR Salatiga ?

39

 Informan 3: Kontrol dan pelaksanaan K3 di lapangan sudah berjalan dengan baik, karena masing-masing regu ada komandonya.

 Peneliti : Iya pak, saya lanjut pertanyaan kelima ya pak. Bagaimana sistem K3 terkait dengan lingkungan kerja K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 3: Lingkungan kerja di DAMKAR nyaman kalo dikantor kan ada petugas yang bersih bersih sendiri, kalo dilapangan ya resiko besar tapi anggota pemadam dilengkapi dengan APD.

 Peneliti : Baik pak terimakasih untuk waktunya pertanyaannya sudah terjawab semua.

 Informan 3 : Oh sudah ya mbak.

 Peneliti : iya pak terimakasih banyak ya pak.  Informan 3 : Iya mbak

40

Berdasarkan wawancara dengan Informan 4 Bapak Gatot Nurcahyo selaku Komandan Regu pada hari Senin, 2 September 2019

 Peneliti: Selamat pagi Pak saya Dina dari UKSW ingin

mewawancarai bapak untuk penyusunan tugas akhir saya terkait dengan sistem K3 di DSAMKAR Salatiga.

 Informan 4 : Oh iya mbak, silahkan ?

 Peneliti : Pertanyaan yang akan saya ajukan ada 5 pak terkait dengan sistem K3 yang ada di DAMKAR

 Informan 4 : Iya mbak.

 Peneliti : Saya langsung mulai saja ya pak. Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di DAMKAR Salatiga ?  Informan 4: Terdapat kerangka kerja untuk menyusun dan meninjau

sasaran/target/tujuan K3 dalam organisasi.

 Peneliti : Oh iya saya lanjut ya pak, yang kedua bagaimana sistem K3 terkait dengan perencanaan K3 di DAMKAR Salatiga a ?  Informan 4: Sistem perencanaannya menurut saya sudah lumayan

karena didukung peralatan dan perlengkapan yang memadai.  Peneliti : Berarti sudah berjalan ya pak ?

 Informan 4 : Iya mbak sudah.

 Peneliti : Baik pak saya lanjutkan ya, jadi pertanyaan yang ketiga bagaimana sistem K3 terkait dengan pelatihan K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 4 : Pelatihan ya sama mbak pasti ada dan sudah berjalan secara berkala.

 Peneliti : Iya pak, saya lanjutkan pertanyaan keempat ya pak.

Bagaimana sistem K3 terkait dengan kontrol dan pelaksanaannya K3 di DAMKAR Salatiga ?

 Informan 4: Kontrol dan pelaksanaan K3 di lapangan sudah berjalan dengan baik karena pelaksanaannya sudah mengikuti prosedur K3.  Peneliti : Iya pak, saya lanjut pertanyaan kelima ya pak. Bagaimana

sistem K3 terkait dengan lingkungan kerja K3 di DAMKAR Salatiga ?

41

 Informan 4: Lingkungan kerja di DAMKAR saya merasa sudah cukup nyaman, dilingkungan kantor bversih dan setiap anggota mendapat kartu jaminan kesehatan berupa BPJS.

 Peneliti : Baik pak terimakasih untuk waktunya pertanyaannya sudah terjawab semua.

 Informan 4 : Oh sudah ya mbak.

 Peneliti : iya pak terimakasih banyak ya pak.

Berdasarkan wawancara dengan Informan 5 Bapak Saiful Barmawi selaku Komandan Regu pada hari Senin, 2 September 2019.

 Peneliti: Selamat sore Pak saya Dina dari UKSW ingin

mewawancarai bapak untuk penyusunan tugas akhir saya terkait dengan sistem K3 di DSAMKAR Salatiga.

 Informan 5 : Oh iya mbak, silahkan ?

 Peneliti : Pertanyaan yang akan saya ajukan ada 5 pak terkait dengan sistem K3 yang ada di DAMKAR

 Informan 5 : Iya mbak.

 Peneliti : Saya langsung mulai saja ya pak, soalnya sudah sore. Bagaimana sistem K3 terkait dengan penetapan kebijakan K3 di

Dalam dokumen TINJAUAN PUSTAKA. Sistem K3 (Halaman 24-54)

Dokumen terkait