• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Location Quotient (LQ)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

4.4 Analisis Potensi Unggulan

4.4.3 Analisis Location Quotient (LQ)

170

Sumber: PDRB Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020, BPS Provinsi Kalimantan Timur,2021

171

No. Lapangan Usaha Tahun

Rata-rata Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0.25 0.27 0.28 0.28 0.30 0.28 non basis

J Informasi dan

Komunikasi 0.29 0.29 0.29 0.29 0.28 0.29 non basis K Jasa Keuangan dan

Asuransi 0.36 0.34 0.35 0.34 0.34 0.35 non basis

L Real Estat 0.29 0.29 0.30 0.29 0.29 0.29 non basis M,N Jasa Perusahaan 0.11 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 non basis

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0.51 0.49 0.49 0.49 0.47 0.49 non basis

P Jasa Pendidikan 0.42 0.44 0.45 0.44 0.45 0.44 non basis Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0.47 0.48 0.49 0.48 0.53 0.49 non basis R,S,T,U Jasa lainnya 0.29 0.29 0.30 0.29 0.30 0.29 non basis Sumber: Hasil Analisis, 2021

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan data PDRB tahun 2016-2020 maka didapatkan sektor yang menjadi sektor basis dan sektor non basis. Penentuan sektor tersebut menjadi sektor basis dan sektor non basis adalah dari perhitungan LQ sebagai berikut:

• LQ > 1 adalah sektor basis

Sektor basis adalah sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi dari wilayah acuan. Dari perhitungan LQ didapat sektor basis di Provinsi Kalimantan Timur adalah sektor Pertambangan dan Penggalian. Sektor tersebut merupakan sektor basis yang menjadi sektor yang berpenagruh besar dalam pertumbuhan ekonomi wilayah.

172

• LQ < 1 adalah sektor non basis

Sektor non basis adalah sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah daripada wilayah acuan. Dalam perhitungan ini didapatkan sektor non basis di Provinsi Kalimantan Timur adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya.

Sektor non basis adalah sektor yang mendukung keberlangsungan sektor basis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah.

Tabel IV. 20 Sektor Basis dan Non Basis Provinsi Kalimantan Timur

No. Lapangan Usaha Rata-rata Keterangan

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.62 non basis

B Pertambangan dan Penggalian 5.62 basis

C Industri Pengolahan 0.87 non basis

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.05 non basis

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0.56 non basis

F Konstruksi 0.83 non basis

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 0.39 non basis

H Transportasi dan Pergudangan 0.88 non basis

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.32 non basis

J Informasi dan Komunikasi 0.24 non basis

K Jasa Keuangan dan Asuransi 0.38 non basis

L Real Estat 0.30 non basis

M, N Jasa Perusahaan 0.11 non basis

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 0.59 non basis

P Jasa Pendidikan 0.51 non basis

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.56 non basis

R, S, T, U Jasa lainnya 0.35 non basis

Sumber: Hasil Analisis, 2021

173 4.4.4 Analisis Shift Share

Salah satu metode untuk mengetahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu daerah/wilayah dibandingkan secara relatif dengan sektor lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat. Berikut adalah perhitungan menggunakan analisis shift share.

Tabel IV. 21 PDRB Provinsi Kalimantan Timur dan PDB Indonesia Tahun 2016 dan 2020

No. Lapangan Usaha

PDRB Kalimantan Timur PDB Indonesia Tahun

2016 2020 2016 2020

A Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan 28,639.40 33,020.52 1,210,955.5 1,378,131.3 B Pertambangan dan

Penggalian 212,649.63 223,064.39 774,593.1 790,475.2

C Industri Pengolahan 93,740.63 94,146.62 2,016,876.9 2,209,920.3 D Pengadaan Listrik dan

Gas 223.40 317.50 100,009.9 108,826.4

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

201.72 247.87 7,634.6 9,449.3

F Konstruksi 29,510.46 35,228.58 925,040.3 1,072,334.8

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

22,129.06 27,276.57 1,255,706.8 1,386,695.4

H Transportasi dan

Pergudangan 12,384.34 13,466.99 374,843.4 393,481.9

I Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 3,463.69 4,109.29 282,823.4 299,248.0 J Informasi dan

Komunikasi 6,483.81 8,338.48 459,208.1 651,930.9

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 6,572.95 7,137.99 378,279.4 457,482.0

L Real Estat 3,901.89 4,351.11 279,500.5 324,259.4

M,N Jasa Perusahaan 824.64 889.67 159,321.7 195,671.1

174

No. Lapangan Usaha

PDRB Kalimantan Timur PDB Indonesia Tahun

2016 2020 2016 2020

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,837.74 7,925.15 319,965.0 365,440.9

P Jasa Pendidikan 5,929.25 7,250.32 293,887.6 350,329.8

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 2,325.82 3,428.05 102,490.2 142,309.7

R,S,T,U Jasa lainnya 2,185.41 2,665.79 156,507.5 196,608.7

439,003.84 472,864.89 9,097,643.90 10,332,595.10

Sumber: Kompilasi Data, 2021

Berdasarkan hasil perhitungan analisis shift share terjadi peningkatan PDRB di semua sektor dalam kurun lima tahun. Meskipun tidak di semua sektor mengalami peningkatan yang pesat tetapi peningkatan yang sedikit dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur meningkat. Proses selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi serta mengetahhui sektor yang paling berpotensi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.

Tabel IV. 22 Perhitungan Data Dasar untuk Analisis Kinerja Sektor Ekonomi / Analisis Shift Share Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dan 2020

No. Lapangan Usaha Ra Ri ri

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.14 1.14 1.15

B Pertambangan dan Penggalian 1.14 1.02 1.05

C Industri Pengolahan 1.14 1.10 1.00

D Pengadaan Listrik dan Gas 1.14 1.09 1.42

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 1.14 1.24 1.23

F Konstruksi 1.14 1.16 1.19

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 1.14 1.10 1.23

H Transportasi dan Pergudangan 1.14 1.05 1.09

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.14 1.06 1.19

175

No. Lapangan Usaha Ra Ri ri

J Informasi dan Komunikasi 1.14 1.42 1.29

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.14 1.21 1.09

L Real Estat 1.14 1.16 1.12

M,N Jasa Perusahaan 1.14 1.23 1.08

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 1.14 1.14 1.01

P Jasa Pendidikan 1.14 1.19 1.22

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.14 1.39 1.47

R,S,T,U Jasa lainnya 1.14 1.26 1.22

Sumber: Hasil Analisis, 2021

Hasil perhitungan dari komponen KPN, KPP, KPPW dan Pertumbuhan Ekonomi (PE) dapat terlihat perbedaan nilai antarsektor pada hasil analisis tersebut memiliki nilai positif dan nilai negatif. Dalam menganalisis Pertumbuhan Ekonomi (PE) di Provinsi Kalimantan Timur menunjukan bahwa pertumbuhan kinerja sektor-sektor tersebut cukup besar dan menandakan bahwa Provinsi Kalimantan Timur mengalami kemajuan di bidang ekonomi yang baik. Sektor yang paling besar dalam pertumbuhan kinerjanya adalah sektorinformasi dan komunikasi dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Indikator dari perhitungan KPP, KPPW dan PB adalah sebagai berikut:

1. Kriteria interpretasi nilai KPP

• KPP bernilai positif (KPP > 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam sektor yg secara nasional tumbuh cepat.

• KPP bernilai negatif (KPP < 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam sektor yg secara nasional tumbuh lambat.

2. Kriteria interpretasi nilai KPPW

• KPPW bernilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) di wilayah /daerah tsb atau sering disebut juga sebagai keuntungan lokasional.

• KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan komparatif / tidak dapat bersaing.

176

Tabel IV. 23 Hasil Perhitungan Masing-Masing Komponen KPN, KPP dan KPPW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2020

No. Lapangan Usaha KPN KPP KPPW

Ra-1 (%) Ri-Ra ri-Ri

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14% 0.23% 1%

B Pertambangan dan Penggalian 14% -11.52% 3%

C Industri Pengolahan 14% -4.00% -9%

D Pengadaan Listrik dan Gas 14% -4.76% 33%

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 14% 10.20% -1%

F Konstruksi 14% 2.35% 3%

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 14% -3.14% 13%

H Transportasi dan Pergudangan 14% -8.60% 4%

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 14% -7.77% 13%

J Informasi dan Komunikasi 14% 28.39% -13%

K Jasa Keuangan dan Asuransi 14% 7.36% -12%

L Real Estat 14% 2.44% -5%

M,N Jasa Perusahaan 14% 9.24% -15%

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 14% 0.64% -13%

P Jasa Pendidikan 14% 5.63% 3%

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 14% 25.28% 9%

R,S,T,U Jasa lainnya 14% 12.05% -4%

Sumber: Hasil Analisis, 2021

Hasil dari interpretasi dari KPP adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, mengalami pertumbuhan kinerja yang lambat secara nasional. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, pengangkutan serta sektor keuangan, Informasi dan Komunikasi,Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estat, Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa lainnya mengalami pertumbuhan kinerja yang cepat.

177

Tabel IV. 24 Hasil Interpretasi Nilai KPP per Sektor Provinsi Kalimantan Timur

No. Lapangan Usaha KPN Keterangan

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 0.23% Spesialisasi Dalam Sektor Yg Secara Nasional Tumbuh Cepat

B Pertambangan dan

Penggalian -11.52% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

C Industri Pengolahan -4.00% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

D Pengadaan Listrik dan Gas -4.76% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

10.20% Spesialisasi Dalam Sektor Yg Secara Nasional Tumbuh Cepat

F Konstruksi 2.35% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

-3.14% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

H Transportasi dan

Pergudangan -8.60% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum -7.77% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Lambat

J Informasi dan Komunikasi 28.39% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

K Jasa Keuangan dan Asuransi 7.36% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

L Real Estat 2.44% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

M,N Jasa Perusahaan 9.24% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0.64% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

P Jasa Pendidikan 5.63% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 25.28% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

R,S,T,U

Jasa lainnya 12.05% Spesialisasi Dalam Sektor yang Secara Nasional Tumbuh Cepat

Sumber: Hasil Analisis, 2021

KPPW dicari nilainya untuk mengetahui perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh keunggulan komparatif wilayah tersebut, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut. Dapat diketahui dari tabel diatas bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan

178 Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial memiliki daya saing.

Tabel IV. 25 Hasil Interpretasi Nilai KPPW Per Sektor

Lapangan Usaha KPPW Keterangan

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1% Mempunyai Daya Saing B Pertambangan dan Penggalian 3% Mempunyai Daya Saing

C Industri Pengolahan -9% Tidak Mempunyai Daya Saing

D Pengadaan Listrik dan Gas 33% Mempunyai Daya Saing E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang -1% Tidak Mempunyai Daya Saing

F Konstruksi 3% Mempunyai Daya Saing

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13% Mempunyai Daya Saing H Transportasi dan Pergudangan 4% Mempunyai Daya Saing

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 13% Mempunyai Daya Saing

J Informasi dan Komunikasi -13% Tidak Mempunyai Daya Saing K Jasa Keuangan dan Asuransi -12% Tidak Mempunyai Daya Saing

L Real Estat -5% Tidak Mempunyai Daya Saing

M,N Jasa Perusahaan -15% Tidak Mempunyai Daya Saing

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib -13% Tidak Mempunyai Daya Saing

P Jasa Pendidikan 3% Mempunyai Daya Saing

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9% Mempunyai Daya Saing

R,S,T,U Jasa lainnya -4% Tidak Mempunyai Daya Saing

Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.4.5 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan (Analisis LQ dan Analisis Shift Share)