• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

3.1 Go shici kiri

Go sichi kiri ialah kamon, yaitu lambang keluarga milik Toyotomi hideyoshi. Lambang ini berupa pohon kiri (pohon paulownia) dengan jumlah bunganya berpola 5-7-5. Lambang ini terdapat pada sode, pelindung bahu juga pada kabuto, pelindung kepala dan juga pada jinbaori yaitu baju luar pada Yoroi yang awal fungsinya sebagai pelindung dari hujan kemudian pada periode sengoku beralih fungsinya sebagai fashion.

Kamon ialah desain gambar yang menunjukkan nama keluarga. Juga digunakan untuk menunjukkan silsilah keturunan, pangkat, dan kedudukan sosial keluarga. Kamon pertama kali digunakan pada akhir periode Heian, dimana para bangsawan menggunakan lambang-lambang seperti goshouguruma dan sebagainya. Pada perang Genpei pihak Heike mengibarkan bendera merah dan pihak Genji mengibarkan bendera putih, tanpa lambang keluarga. Penggunaan kamon oleh para Samurai dalam peperangan dimulai pada periode Kamakura. Mereka menyertakan kamon pada peralatan perangnya untuk tujuan menunjukkan keberanian, dan juga bertujuan untuk membedakan lawan.

Lambang go sichi kiri memiliki sebuah legenda, dikatakan pada zaman dahulu, di China, ada seekor burung phoenix yang hinggap di pohon kiri, kemudian dari pohon kiri tersebut terdengar suara malaikat suci yang baru dilahirkan, lalu pohon

kiri dianggap sebagai pohon yang suci. Kemudian, pohon kiri menjadi simbol malaikat suci.

Lambang ini kemudian juga digunakan oleh keluarga kaisar Jepang. Dari kaisar, lambang ini diturunkan ke bawahannya, kemudian dari bawahannya diturunkan ke bawahannya lagi. Dengan cara inilah lambang ini menyebar. Dan contoh yang paling mudah dimengerti adalah kasus Toyotomi Hideyoshi. karena ia menjadi penguasa maka ia dianugerahi nama keluarga Toyotomi. Selain lambang pohon kiri, lambang pohon kiku pun dianugerahi oleh kaisar. Hideyoshi sendiri mewariskan lambang kiri kepada jenderal- jenderalnya.

Dengan menggunakan lambang yang sama diharapkan dapat menimbulkan rasa solidaritas dan kedekatan. Jumlah bunga pada lambang kiri di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu, 5-3 dan 5-7.

3.2 Oda Mokkou

Oda Mokkou ialah kamon, lambang keluarga Oda Nobunaga. Lambang ini terdapat pada jinbaori yang dihadiahkan Oda Nobunaga kepada Hideyoshi saat ia masih menjadi pengikut klan Oda.

Tidak diketahui secara pasti sejarah lambang mokkou. Ada pendapat, ini adalah bagian dari timun-timunan, ada juga pendapat ini adalah ketimun. Akan tetapi ini kelihatan berbeda dengan ketimun, oleh karena itu tetap sulit dalam menentukan asal mula lambang ini.

Ada juga yang menyebutkan ini adalah lambang yang muncul dari Cina. Di Jepang sendiri, pada bagian ujung bambu yang tertutup yang terdapat di kuil Shinto, diletakkan semacam hiasan. Bagian hiasan ini disebut dengan mokou. Ada pendapat bahwa kata Mokkou lahir dari sini.

Pada periode Sengoku, keluarga Asakura yang mula-mula menggunakan lambang ini dan disebut-sebut bahwa Asakura Tarou mewariskan lambang ini dari Minamoto no yoritomo. Kemudian lambang ini juga digunakan oleh Oda nobunaga. Yang memiliki hubungannya dengan lambang milik keluarga Asakura. Perbedaannya ialah Oda mokkou terdiri dari satu buah mokkou, sedangkan milik keluarga Asakura terdiri dari tiga buah mokkou.

Pada periode Muromachi hingga Sengoku jidai, sering terjadi pertempuran antar sesama keluarga. Untuk membedakan lambang keluarga yang sama, maka terciptalah variasi baru dari motif asli. Dan jumlah kamon pun bertambah drastis. Sampai periode Edo terdapat sekitar 350 buah kamon. Dewasa ini dikatakan terdapat lebih dari 20.000 buah kamon tercipta hasil dari variasi-variasi tersebut. Terdapat motif tumbuh-tumbuhan dan hewan yang sama, namun dengan desain yang beragam menghasilkan jumlah karakteristik kamon yang sangat ekstrim.

3.3 Omodaka

Lambang ini terdapat pada Haidate, yaitu pelindung paha pada yoroi. Omodaka tumbuh di pinggiran air pada danau dan rawa-rawa. Pada musim panas mengeluarkan bunga berwarna putih. Biasanya bunganya memiliki 3 lembar daun bunga. Sejak dulu omodaka disebut sebagai rumput kemenangan atau juga rumput Shogun.

Sejarahnya sebagai rumput yang bagus, menjadikannya sangat disukai. Karena komunitas omodaka yang bersusun terlihat seperti busur dan anak panah, menjadikannya sangat populer dimata para samurai sebagai bunga militer.

Pada lambang omodaka, terdapat beberapa klasifikasi oleh kombinasi daun dan bunganya. Terdiri dari omodaka yang memiliki 1 daun sampai yang memiliki 9 daun. Omodaka yang tertanam didalam air disebut dengan omodaka air. Omodaka yang terdiri dari 1 daun dan 5 bunga adalah bentuk dasar. Tetapi ada juga yang memiliki 7 bunga maupun 9 bunga.

3.4 Hi no maru

Hi no maru berarti matahari. Lambang ini terdapat pada bagian do yoroi. Konon jepang adalah negeri yang diciptakan oleh dewa matahari, dan bendera nasionalnya juga berasal dari legenda itu.

Seperti kebanyakan Negara yang membentuk masyarakatnyan pada zaman dahulu, Jepang juga memiliki mitos yang menjelaskan bagaimana semuanya dimulai.

memasukkan panah kedalam laut dan ketika mengangkatnya jatuhlah tetesan air yang kemudian membentuk pulau Jepang. Kemudian mereka juga menciptakan Dewa matahari, Amaterasu untuk memimpin bumi. Mereka juga menciptakan Susawono dewa badai untuk menemani Amaterasu. Susawono dikirim ke bumi dan anaknya menjadi orang Jepang pertama. Amaterasu kemudian mengirim cucunya Ninigi untuk memimpin mereka, dan untuk memastikan mereka semua mendapatkan kekuatannya, dia memberikan kepada Ninigi cermin. Permata dan pedang. Benda-benda ini merupakan simbol yang sacral pada abad-abad awal pemerintahan Jepang.

Para ahli sejarah tidak yakin dari mana cerita ini berasal namun satu hal yang diketahui bahwa pada sekitar tahun 500 masehi ada satu klan yang bernama Yamato menjadi pemimpin di Jepang. Klan-klan lainnya tetap menguasai lahannya namun harus membayar pajak kepada pemimpin klan Yamato. Pemimpin klan Yamato mengklaim mereka berasal dari Amaterasu dan memiliki hak untuk memimpin Jepang. Pemimpin Yamato bernama Jimmu dan bergelar “kekaisaran dari surga” dan membangun garis kepemimpinan yang tidak pernah putus. Kaisar Jepang saat ini Akihito merupakan keturunan dari Jimmu.

Dokumen terkait