• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

D. Analisis Manajemen pada Kegiatan Dakwah DPD BKPRMI

Manajemen adalah sebuah bentuk proses pencapaian untuk menuju tujuan yang diharapkan, dan menjadi dinamisator dari keseluruhan kegiatan yang dinamis dan terarah. Karenanya sebagaimana kita ketahui bersama peranan manajemen sangatlah vital didalam sendi kehidupan, demikian juga yang terjadi pada setiap lembaga dakwah. Karena ajaran Islam adalah sistem nilai yang sempurna dan komprehensif yang ditegaskan dalam ayat–

ayat Al–Qur’an.

Aplikasi manajemen yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan

tentunya banyak melibatkan peran mad’u untuk senentiasa mengikuti kegiatan–kegiatan dakwah yang sudah dirancang oleh DPD BKPRMI Jakarta Selatan. Dan juga menguatkan nilai–nilai dakwah terhadap para kader dan anggota organisasi. Menurut Andri Anas sebagai ketua umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan, aplikasi manajemen yang dilakukan tidak jauh dengan menggunakan metode manajemen yang ada. Yaitu :

1. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mewujudkan rencana.

2. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai persyaratan yang telah direncanakan dan menetapkan orang–orang sesuai dengan struktur yang

ada. mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan.

3. Memantau hasil–hasil yang dicapai dan melakukan sebuah identifikasi penyimpangan–penyimpangan yang terjadi, serta membuat perencanaan kegiatan atau aktivitas dakwah dan pengorganisasian dakwah untuk menyelesaikan masalah–masalah yang ada.

4. Menciptakan taraf yang telah direncanakan untuk tetap menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan mad’u atau masyarakat.8

Sebagai salah satu organisasi penggerak dakwah yang bersentuhan secara langsung dengan umat, para kader DPD BKPRMI Jakarta Selatan dituntut untuk dapat mentransformasikan sikap batin dan prilaku umat menuju tatanan kesalehan individu sekaligus sosial. Berjibaku dengan kompleksitas permasalahan umat serta permasalahan kaum muda Islam yang terkena dampak globalisasi guna menuju generasi Islami dan masyarakat yang madani. Dalam konteks ini, profesionalisme dalam pelaksanaan dakwah menjadi sebuah keharusan untuk menggapai hasil optimal. Berikut adalah pengaplikasian manajemen dakwah di DPD BKPRMI Jakarta Selatan : 1. Menerapkan Perencanaan.

Menurut Louis A. Allen yang dikutip oleh Bedjo Siswanto mengatakan bahwa perencanaan terdiri dari aktivitas0aktivitas yang dioprasikan oleh manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil

8

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

keputusan yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan di waktu yang akan datang.9

Perencanaan yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :

a. Penetapan visi

Peranan visi merupakan hal penting, karena tentunya akan mengantarkan ke sesuatu yang akan dilakukan secara berkesinambungan. Menjadikan sebuah gambaran yang ideal, sehingga para anggota akan bersungguh–sungguh untuk mewujudkannya dan sekaligus merupakan petunjuk dalam melaksanakan aktivitas dakwah yang dilakukan. Visi dari BKPRMI DPD Jakarta Selatan itu sendiri adalah “Memiliki kecintaan kepada masjid serta Memberdayakan dan mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid agar bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan ke-Islaman dan ke Indonesiaan yang utuh dan kokoh.”

b. Memformulasikan misi

Misi bertujuan memberikan pedoman pada manjemen dalam memusatkan aktivitas yang ditentukan. Misi dari BKPRMI DPD Jakarta Selatan adalah “Menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pembinaan umat serta pusat kebudayaan dan perjuangan untuk membina generasi muda menjadi kader umat yang memiliki wawasan keislaman yang utuh, bersikap Istiqamah, dan berakhlak mulia serta

9

mempunyai citra Muwahid (Pemersatu) Mujahid (Pejuang) Musyadid (Pelurus) Muaddib (Pendidik) Mujadid (Pembaharu Iman ).”

c. Menetapkan Tujuan.

DPD BKPRMI Jakarta Selatan bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi pemuda remaja masjid agar bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan yang utuh dan kokoh, serta senantiasa memakmurkan masjid sebagai pusat ibadah, perjuangan dan kebudayaan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip aqidah, ukhuwah dan dakwah Islamiyah untuk mewujudkan masyarakat marhamah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimana harus bersinergi denga usaha yang sudah ditetapkan, yaitu :

1) Terus meningkatkan upaya pengembangan minat, kemampuan dan pemahaman Al–Qur’an bagi seluruh pemuda, remaja dan anak– anak serta jam’ah masjid.

2) Mendorong tumbuhnya organisasi pemuda remaja masjid dan mengokohkan komunikasi di kalangan pemuda remaja masjid dalam rangka mengembangkan program dan gerakan dakwah. 3) Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda bangsa melalui

pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan ilmu pengetahuan sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan bangsa.

4) Memantapkan wawasan keislaman dan keindonesiaan serta kesadaran pemuda remaja masjid tentang cita – cita perjuangan bangsa, bela negara dan dakwah islamiyah dalam arti luas.

5) Membina dan mengembangkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan pemuda remaja masjid yang berorientasi kepada kemasjidan, keumatan dan keindonesiaan.

6) Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan kewirausahaan pemuda dan remaja masjid melalui pengembangan ekonomi dan umat.

7) Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah, organisasi keagamaan dan kepemudaan.

d. Menyediakan SDM/Melakukan pembinaan kader.

Mengadakan pelatihan SDM dengan penguatan pengetahuan tentang ke-Islaman, ke-Indonesiaan, organisasi, manajemen dan dakwah. Hal ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, serta mendapatkan sertifikat yang memang bisa dipertanggung jawabkan. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan pencapain kegiatan dakwah yang sudah ditetapkan.10

e. Merancang program kerja.

Program kerja yang dirancang oleh DPD BKPRMI Jakarta Selatan tentu selalu mengandung unsur dakwah meski ada sifatnya yang nasional. Berikut ini adalah penekanan program pada DPD BKPRMI Jakarta Selatan :

10

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

1) Komunikatif, yaitu adanya penyelenggaraan komunikasi dan silaturahmi program antar aktivis dengan organisasi pemuda remaja masjid/mushollah, serta kepada umat dan bangsa.

2) Informatif, yaitu mampu berperan sebagai pemberian informasi tentang potensi, kegiatan dan program pemuda remaja masjid/mushollah kepada sesama pemuda remaja masjid, umat dan bangsa.

3) Konsultatif, yaitu pemberian bimbingan dan penyamaan persepsi dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan para aktivis dan perhimpunan organisasi pemuda remaja masjid/mushollah.

4) Koordinatif, dimana alah upaya terpadu dalam menumbuh-kembangkan aktivitas organisasi pemuda remaja masjid/mushollah sehingga tercipta suasana fungsionalisasi dan harmonisasi program.

f. Pembagian Kepengurusan di setiap Kecamatan

DPD BKPRMI Jakarta Selatan tentu memiliki Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) BKPRMI yang terbagi dalam sepuluh Kecamatan yaitu Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Setiabudi, Tebet, Pancoran, Mampang Prapatan, dan Jagakarsa. Dan juga mempunyai perwakilan pengurus Remaja Masjid dari setiap masjid yang ada di seluruh kecamatan tersebut.

Hal ini memang dimaksudkan untuk terus merambah perkembangan dakwah di ruang lingkup masyarakat yang paling

terkecil, sehingga dampak kegiatan yang dilakukan menjadi sangat terasa.

g. Pengelolaan Dana

DPD BKPRMI Jakarta Selatan dalam pengelolaan pendanaannya diperoleh dari berbagai sumber yang ada, yaitu : 1) Uang iuran atau kas organisasi

2) Dana sumbangan dari pihak yang tidak mengikat 3) Zakat, Infak dan Sedekah

4) Kerjasama Sponsorship 2. Penerapan Pengorganisasian

Pada bagian ini DPD BKPRMI Jakarta Selatan memiliki arti yang sangat penting, dimana pengorganisasian itu memiliki arti penting bagi proses dakwah dan dengan pengorganisasian rencana dakwah akan lebih mudah aplikasinya. DPD BKPRMI Jakarta Selatan menanamkan organisasi yang bersifat :

a. KeIslaman, yaitu memiliki nilai dasar Islam dengan dakwah membawa kedamaian dan kebenaran untuk kesejahteraan umat. b. Kemasjidan, yaitu berusaha menjadikan masjid sebagai perjuangan,

ibadah dan kebudayaan untuk mengembangkan umat dan bangsa. c. Keummatan, yaitu mempunyai arah dan perhatian kepada

pengembangan dan pemecahan permasalahan umat Islam dan kemanusiaan.

d. KeIndonesiaan yaitu berpijak pada nilai dasar bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta berwawasan nusantara untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.11

Untuk itu DPD BKPRMI Jakarta Selatan menerapkan keorganisasiannya dengan cara sebagai berikut :

a. Membagi kegiatan–kegiatan menjadi departemen–departemen, seperti adanya lembaga pengembangan dan pemberdayaan (LPP). Hal ini untuk ini untuk menguatkan tugas secara spesifik.

b. Membagi kegiatan dakwah serta tanggung jawab yang berkaitan dengan masing–masing jabatan atau tugas dakwah.

c. Mengkoordinasikan berbagai tugas dakwah.

d. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi dakwah. e. Menyalurkan kegiatan–kegiatan dakwah secara logis dan

sistematis.

3. Penerapan Penggerakkan

Penggerakkan adalah merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha–usaha anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas–tugas mereka dapat terpenuhi tujuan–tujuan pribadi dan kelompok.12

Di DPD BKPRMI Jakarta Selatan, pengurus dan para kader dalam menggerakkan kegiatan–kegiatan didasari oleh kewajiban dan kesadaran yang memang sudah terarah melalui program–program yang telah

11

Musyawarah Nasional X BKPRMI, Anggaran Rumah Tangga BKPRMI, (Banda Aceh, 2006), h. 15.

12

terwujud, serta merangkul para pengurus kecamatan BKPRMI dan mengajak para remaja masjid yang tertera dalam keanggotaan.13

Penggerakkan DPD BKPRMI Jakarta Selatan memiliki strategi dalam menggerakkan dakwah agar terwujudnya efek dakwah kepada

mad’u secara berkesinambungan, yaitu :

a. Melakukan kritis atas paham–paham keagamaan dan konvensional yang cenderung meligitimasikan status-quo dan kurang berpihak pada kemaslahatan rakyat banyak.

b. Membentuk wacana keagamaan yang kritis dialogis yang bertolak dari problem–problem kemanusiaan yang objektif dan lintas batas (cross-boarder) untuk tujuan menguatkan aqidah dan meningkatkan jiwa kemanusiaan.

c. Membangun, dengan mendorong terjadinya proses–proses perubahan sosial, terutama dilapis bawah, bertolak dari kesadaran kritis masyarakat sendiri.

Serta alur koordinasi antara pengurus daerah Jakarta Selatan dengan para pengurus kecamatan melakukan pertemuan yang rutin setiap dua bulan sekali. Sehingga kegiatan yang sudah atau yang belum dijalankan bisa terlapor dan bisa berjalan lebih maksimal dengan adanya koordinasi. Yaitu dengan melakukan evaluasi, karena dengan itu dapat menjadi bahan masukan terhadap rencana strategis dan taktis pada

13

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

pelaksanaan program berikutnya. Hal ini dilakukan guna roda organisasi dapat terus diupayakan berjalan secara simultan dan terstruktur.14

4. Penerapan Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan ini adalah dengan melakukan pengawasan langsung dari setiap ketua pada bidang yang memang sudah ditunjuk untuk bertanggung jawab serta dari para ketua Dewan Pengurus Kecamatan yang ikut serta dalam pengaswan di setiap kegiatan yang terkait, dan para badan pengurus harian termasuk ketua umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan. Pengawasan tersebut dengan menggunakan metode, yaitu :

a. Prapengawasan, dimana setiap kegiatan atau program dakwah yang dilakukan harus dicerna sebaik mungkin dan di kemas agar bisa disampaikan serta dilaksanakan sesuai dan tepat sasaran.

b. Pengawasan pengarahan, hal ini dilakukan ketika sudah terjadinya program atau kegiatan dakwah yang dilaksanakan, dan disini para kader diusahakan untuk mendapatkan masalah yang ada serta di ikuti dengan tindakan perbaikan sebelum hasil dari kegiatan tersebut. c. Pengawasan pasca, yaitu dilakukan setelah kegiatan selesai dengan

mengadakan action control kepada para mad’u, hal ini untuk mengukur sejauh mana efektivitas tujuan yang telah dicapai dari program atau kegiatan dakwah yang terlaksana.

14

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Dalam hal ini, penulis melihat bahwa pola manajemen yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan pada kegiatan dakwahnya sudah cukup baik. Karena menerapkan fungsi manajemen modern yang sudah ada sesuai dengan apa yang ada pada manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Karena untuk mencapai tujuan dakwah yang sebenarnya tidaklah semudah membalikan telapak tangan, semua program dan struktural yang ada harus bekerja sesuai dengan manajemen yang telah disesuaikan.

Untuk itu dalam menjalankan tugas dakwahnya, DPD BKPRMI Jakarta Selatan bisa melihat masa depan generasi muda Islam yang nantinya menjadi penerus bangsa yang mumpuni. Pola manajemen yang ada harus selalu berkesinambungan, hal ini guna menjaga program dakwah sesuai pada jalurnya dan selalu berada pada syariat Islam. Karenanya manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang mendedikasiakn usaha terbaiknya melalui suatu tindakan. Hal tersebut tentu dilakukan pada pengurus DPD BKPRMI Jakarta Selatan, meliputi pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan metode bagaimana melakukannya, memahami dalam melakukan tindakan dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.

87

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian–uraian pada bab–bab terdahulu, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Deskripsi Informan (Subjek Penelitian)

Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan beberapa informan sebagai subjek penelitian guna mengakuratkan sebuah data/sumber yang telah didapat. Hal ini dilakukan guna menguatkan penelitian yang dilakukan, beberapa informan tersebut terdiri dari :

a. Ketua umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan b. Sekretaris umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan c. Bendahara umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan d. Ketua umum DPK BKPRMI Pesanggrahan

e. Ketua umum Remaja Masjid Jami’ At Taqwa

2. Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan, antara lain :

a. Kegiatan Dakwah Rutin, terdiri dari :

1) Pengajian keliling masjid untuk pemuda dan masyarakat setiap 2 minggu sekali. 2)

2) Kajian Kitab Kuning Al Majlis Saniyah untuk umum, setiap sabtu

ba’da subuh di masjid Jami’ At Taqwa bekerjasama dengan

3) Mengadakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) :

a) Isra’ Mi’raj

b) Maulid Nabi Muhammad SAW c) Muharram

d) Bulan Ramadhan

4) Kuliah Dhuha untuk pemuda dan masyarakat setiap hari minggu, dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan 2 kali pertemuan dengan masjid yang ditentukan.

5) Melakukan Pengajaran TPA dan ta’lim untuk anak-anak di setiap masjid, dilakukan ba’da maghrib bekerjasama dengan pengurus kecamatan BKPRMI dan Remaja Masjid.

6) Mengadakan pelatihan/tahksin qur’an yang bekerjasama dengan Dewan Pengurus Kecamatan BKPRMI.

7) Mengadakan pelatihan dan pembinaan Da’i muda yang di pilih 2

orang dari setiap Kecamatan yang berada di Jakarta Selatan. 8) Mengadakan santunan untuk kaum Dhuafa.

3. Kegiatan Dakwah Tahunan

Mengadakan Gema Ramadhan yaitu : a. Perlombaan Islami untuk santri TPA.

b. Pesantren Ramadhan untuk TPA, SD dan SMP.

c. Kuliah Ramadhan untuk remaja dilakukan ba’da Tarawih.

d. Mengadakan Bazar Ramadhan.

f. Mengadakan I’tikaf.

g. Membentuk kepanitiaan ZIS.

4. Bentuk Program Manajemen Dakwah yang dilakukan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

Pengaplikasian program Manajemen Dakwah yang ada di Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan yaitu mengikuti acuan yang sudah di sahkan dari pengurus pusat. Dalam hal ini bentuk Manajemen Dakwah yang dilakukan terus mengedepankan nilai–nilai syariat Islam dan sama sekali tidak menyampingkan hal-hal yang bersifat nasional dan kebangsaan. Program Manajemen Dakwah yang dilakukan sebagai berikut :

a. Adanya pokok–pokok program yang mengedepankan tentang Iman dan ketaqwaan, Mandiri dan Kemitraan, Bermanfaat, Berkesinambungan, Keterpaduan, Profesional, serta adanya Otonomi Daerah.

b. Pengimplementasi Program Pokok Manajemen Dakwah BKPRMI, yaitu melakukan :

1) Mengembangkan kehidupan bersyariat Islam dan pengamalan Akhlaq Mulia serta pemantapan sosialisasi dan implementasi kewajiban pemuda dan remaja masjid Indonesia.

2) Membangun Paradigma Demokrasi untuk Kemakmuran Rakyat. 3) Terwujudnya Kaderisasi : BKPRMI sebagai Pemimpin Umat dan

Bangsa. Melaksanakan Training Kaderisasi Anggota dalam bentuk latihan kepemimpinan, latihan Manajemen Dakwah serta

pendidikan khusus Mubaligh secara berjenjang dan berkesinambungan.

4) Memantapkan Program–Program Unggulan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

5) Memantapkan Jaringan Kerja Organisasi.

5. Bentuk aplikasi/penerapan Manajemen pada kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan, yaitu berupa :

a. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mewujudkan rencana.

b. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai persyaratan yang telah direncanakan dan menetapkan orang–orang sesuai dengan struktur yang ada..

c. Memantau hasil–hasil yang dicapai dan melakukan sebuah identifikasi penyimpangan–penyimpangan yang terjadi.

d. Menciptakan taraf yang telah direncanakan untuk tetap menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan mad’u atau masyarakat.

Berikut adalah pengaplikasian manajemen pada kegiatan dakwah di Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan :

1. Menerapkan Perencanaan.

Dimana DPD BKPRMI Jakarta Selatan memformulasikan visi, misi dan tujuan serta mengkoordinasikan kepada setiap jajaran pengurus agar mampu bekerja secara baik dan lebih profesional.

2. Penerapan Pengorganisasian.

memiliki arti yang sangat penting, dimana pengorganisasian itu memiliki arti penting bagi proses dakwah dan dengan pengorganisasian rencana dakwah akan lebih mudah aplikasinya. Sifat organisasi Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan yaitu menanamkan KeIslaman, Keummatan, Kemasjidan, dan KeIndonesiaan.

3. Penerapan Penggerakkan.

Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan, pengurus dan para kader dalam menggerakkan kegiatan–kegiatan dakwah didasari oleh kewajiban dan kesadaran yang memang sudah terarah melalui program– program yang telah terwujud.

4. Penerapan Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan ini adalah dengan melakukan pengawasan langsung dari setiap ketua pada bidang yang memang sudah ditunjuk untuk bertanggung jawab, serta para badan pengurus harian termasuk ketua umum Dewan Pengurus Daerah DPD Jakarta Selatan.

B. Saran

Pada akhir penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran :

1. Saran untuk Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan (DPD BKPRMI Jakarta Selatan)

a. Lebih menanamnkan pola-pola manajemen pada setiap kegiatan/program yang telah ada, hal ini guna menumbuhkembangkan kinerja agar menjadi lebih baik pada setiap lini.

organisasi pemuda masjid yang lain. Hal ini akan membuat organisasi-organisasi tersebut merasa mendapatkan manfaat dengan keberadaan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

c. Memfasilitasi pemuda dan remaja masjid sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki serta terus mengenalkan ilmu tentang manajemen guna dapat dipergunakan pada setiap kegiatan yang dilakukan. Hal ini menjadi bagian yang penting karena dapat mencetak para pemuda masjid sesuai dengan skill yang sudah ada dan bekerja secara maksimal.

d. Memperbanyak koordinasi dengan organisasi–organisasi kepemudaan yang ada, seperti KNPI atau Karang Taruna. Hal ini sebagai wadah untuk membangun kebersamaan dan pola aktifitas bersama yang lebih padu, dalam konteks hubungan equal agar terciptanya cita–cita bangsa. e. Mengoptimalkan kinerja dalam organisasi gerakan dakwah serta

manajemen, administrasi dan kearsipan organisasi.

f. Meningkatkan sistem Manajemen di setiap kegiatan dakwah yang mampu memperluas dakwah sampai kepelosok daerah dan meningkatkan peran dakwah secara terang–terangan agar lebih banyak dikenal lagi oleh masyarakat umum, yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia, baik itu dalam segi pendidikan dan pengajaran. 2. Saran untuk Fakultas dan Jurusan Manajemen Dakwah

a. Dapat mampu mengenalkan lembaga–lembaga dakwah yang berada di luar kampus, baik itu instasi atau perkantoran. Hal ini agar mahasiswa

manajemen dakwah dapat lebih mengenal problem–problem dakwah yang berada di masyarakat serta mahasiswa lulusannya dapat bekerja dengan pasti sesuai dengan skill yang sudah dimiliki.

b. Sebagai fakultas dakwah harus mengedepankan prinsip tentang filosofi kebijakan dakwah serta memberikan warna dakwah masuk kedalam manajemen yang lebih baik dan pendidikannya.

c. Mencetak mahasiswa–mahasiswa yang mampu mengedepankan syariat Islam sebagai salah satu dasar pokok tentang dakwah.

94

Abdul Aziz, Amin Jum’ah. Prinsip Kaidah Dakwah Islam. Solo : Era Intermedia 2000, Cet ke-3.

AD/ART BKPRMI Dewan Pengurus Pusat, BAB IV, Pasal 22.

AD/ART BKPRMI Dewan Pengurus Pusat. BAB IV. Pasal 22, Banda Aceh, 2009 Ahmad, Amrullah (editor). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:

Primaduta, 1983.

Al Faruqi Isma’il. Atlas Budaya Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang

Islam, ( edisi Indonesia ), Bandung : Mizan, 1998. Ali Asghar. Islam dan Pembebasan. Yogyakarta : LKIS. 1993.

Aliyudin. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung Djati, 2007.

AM, Zulkifli. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study. Jakarta: Bulan Bintang,

1997, cet, ke-1.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara, 1998.

Armawati, Abi. Dakwah dan komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2003. Arsip Kegiatan Kepanitian Ramadhan, DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Aziz, Abdul, Amir Jum’ah. Prinsip Kaidah Dakwah Islam. Solo : Era Intermedia.

2000.

Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Samarinda: Pustaka Pelajar, 2002, Cet ke-IV.

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggaraa dan Penafsir Al Qur’an, 1990.

Effendi, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam. Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1986.

Garis–Garis Besar Program Nasional BKPRMI. Banda Aceh: 2006.

Habib Syafaat, M. Buku Pedoman Dakwah. Jakarta: Wijaya, 1992, cet, ke-1. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 2000, Cet. Ke-25. Hafidhuddin Didin, Tanjung Hendri. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press, 2002.

Hakim, Lukman. “Peranan RISMA sebagai lembaga dakwah masjid agung Jawa

Tengah”, Semarang, 2009.

Handoko, T. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1990. edisi ke-2, Cet. ke-3.

Helmi, Masdar. Dakwah dalam Alam Pembangunan. Semarang: CV Toha Putra, 2001.

Herujito, Yayat M. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo, 2001.

Konopaske Robert, Ivancevich, Jhon, M. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Mc Graw Hill: Erlangga, 2006.

Latif, Nasaruddin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiah. Jakarta: PT Firma Dara, 2007.

Manulang, M. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Pustaka Antara, 1997.

Muhtarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al Amin

Dokumen terkait