• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PENUTUP

5.2 Saran…

Saran dari penelitian ini adalah pemberian abu janjang kelapa sawit sebagai substitusi dolomit dapat dilakukan dengan pelakuan 75% abu janjang kelapa sawit + 25% dolomit untuk budidaya tanaman cabai rawit.

24 DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta. 80 hal.

Basir, M., P, Widowati., dan Ruslaini. 2003. Analisis Kebijakan Strategi Dalam Mendukung Sistem Pertanian Organik. Jurnal Pengkajian dan Perkembanga Teknologi Pertanian, 22(4): 7-14.

Bastani, Sepindjung. 2020. Pengaruh Kapur Dolomit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanama Cabai Merah. Karya ilmiah. http://www.univ-tridinanti.ac.id/karyailmiadosen/berkas/pdf. Diakses 2 Agustus 2021.

Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit. Kanisius. Yogyakarta. 74 hal.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Pekanbaru. 2019. Laporan Angka Sementara (ASEM) Sayur-Sayuran 2018 Tahun 2019 Provinsi Riau. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pekanbaru.

Dwidjoseputro. 2002. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. 230 hal.

Efrianti, Y. 2018. Pengaruh Kompos Serasah Jagung dan Frekuensi Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) Pada Media Gambut. Skripsi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru.

Fatahillah. 2017. Uji Penambahan Berbagai Dosis Vermikompos Cacing (Lumbricus rubellus) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Biotek, 5(2): 191-204.

Fitriyawan, P. 2022. Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Perbedaan Dosis Abu Janjang Kelapa Sawit. Dissertation. Universitas Jambi.

Fransiscus. 2006. Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogea L.). Skripsi. FP-Unri, Pekanbaru.

Gardner, F. P. R. B. Pear., dan F.L. Mitaheel. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.

Jakarta. Universita Indonesia. Terjemahan dari Herawati Susilo dan Subianto. 428 hal.

Handajaningsih, M., dan., T. Wibisono. 2009. Pertumbuhan dan Pembungaan Krisan dengan Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Sebagai Sumber Kalium. J. Akta Agrosia, 12(1): 8-14.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademik Pressindo.

Jakarta. 288 hal.

Haryoto. 2009. Bertanam Cabai Rawit dalam Pot. Kanisius. Yogyakarta. 48 hal.

Hayati, E. M., dan F. Rizal. 2010. Pengaruh Jenis Pupuk Organic dan Varietas Terhadap Partumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum

25 annum L.). Jurnal Floratek, 7(2): 11-18.

Indra, Intan Sari dan Yoyon Riono. 2022. Pengaruh Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap Produksi Bawang Merah (Allium Ascolanicum L.) Di Tanah Gambut. Jurnal Agro Indragiri, 9(1): 8-21.

Kustiawan, N., S. Zahrah, dan Maizar. 2014. Pemberian Pupuk P dan Abu Janjang Kelapa Sawit Pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Jurnal RAT, 3(1): 397-408.

Kusumasari, A. 2017. Formula Pemberian Kapur Dolomit dan Kompos Kotoran Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Skripsi. Universitas Nusantara PGRI. Kediri.

Lestari, Y., Noor, M, dan Pangaribuan. E. B. 2009. Pemberian Dolomit dan Unsur Cu, Zn Pada Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Lahan Gambut. Jurnal Balai Penelitian pertanian, 303-317.

Lakitan, B. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajagafindo Persada, Jakarta.

222 hal.

Lumbanraja, P. 2009. Pengaruh Pemberian Abu Janjang Sawit dan Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Kimiatanah, Pertumbuhan dan Ukuran Biji Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Var. Wilis pada tanah ultisol Simalingkar. Jurnal Darma Agung, 14: 62-69.

Marpaung, R. 2018. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk grand K Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Produksi Tanaman Bawang Dayak (Eleuherine palmifolia L. Merr). Skripsi. Program Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru.

Mistaruswan. 2014. Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.).

Skripsi. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat.

Nainggolan. 1992. Analisa Komponen Kimia Dari Abu Janjang Kelapa Sawit.

Laporan Penelitian. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan.

Pahan, I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Managemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir. Peneber Swadaya. Jakarta. 412 hal.

Panjaitan, A., Sugijono, dan H. Sirait. 2003. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap Keasaman Tanah Podsolik, Regosol Dan Aluvial. Buletin Balai Penelitian Perkebunan Medan, 14(3): 87-95.

Prajinanta. 1999. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. 168 hal.

Prasetyo, T. B. 1996. Perilaku Asam-Asam Organik Meracun Pada Tanah Gambut Yang Diberi Garam Na dan Beberapa Unsur Mikro Cu Dalam Kaitannya dengan Hasil Padi. Disertasi. PPS IPB. Bogor.

26 Prasetyo, T. B. Dan D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di Indonesia. Litbang Pertanian, 2(25): 39-46.

Prasetyo, T. B. 2009. Pemanfaatan Abu Janjang Kelapa Sawit Sebagai Sumber K Pada Tanah Gambut dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Jagung. J.

Solum, 6(2): 95-100.

Pratama, G. V. 2020. Pengaruh Pemberian Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescent L.). Dissertation. Universitas Jambi. Jambi.

Purwono. 2003. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. 162 hal.

Rahman, S. 2010. Meraup Untung Bertanam Cabe Rawit dengan Polybag. Edisi I. Ofside. Yogyakarta. 126 hal.

Rinsema, W. T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bharata Karya Aksara.

Jakarta. 234 hal.

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.

Yogyakarta. 219 hal.

Rukmana, R. 2004. Usaha Tani Cabai Rawit, Kanisius. Jakarta. 90 hal.

Sandra. J. 1998. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk KCL Terhadap Ketersediaan dan Serapan K Tanaman Kacang Tanah Pada Ultisol Limau Manis. Skripsi. Faperta Unand. Padang.

Sari, Angri. 2020. Manfaat Penting Dolomit dalam Meningkatkan Produksi Pangan. https://m.sariagri.idpertanian/57070/manfaat-penting-dolomit-dalam-meningkatkan -produksi-pangan. Laporan Penelitian, Diakses selasa 2 Agustus 2021.

Sarief, E. S. 2005. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana.

Bandung. 34 hal.

Sastrosupadi. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanasius.

Yogyakarta. 275 hal.

Sarpian. 2003. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. 162 hal.

Setiadi. 2005. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta. 183 Hal.

Setyorini, D. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 27(6): 13- 15.

Soenardjo. 2015. Bertanam Cabai Ada Musim Hujan. Agromedia Pustaka.

Jakarta. 92 hal.

Subatra, K. 2013. Pengaruh Sisa Amelioran, Pupuk N dan P Terhadap Ketersediaan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Di Musim Tanam Kedua Pada Tanah Gambut. Journal of Suboptimal Lands, 2(2): 159-169.

27 Subiksa, I. G. M., Nugroho. K. Sholeh, dan Widjaja Adhil. P. G. 1995. The Effect Of Ameliorants On The Chemical Properties And Productipity Of Peat Soil. In Rieley And Page (Eds) Biodiversity And Sustainability Of Tropical Peatland.Proceedings Of The International Symposiumon Biodiversity, Environmental Importance And Sustainability Of Tropical Peats And Peatlands. Palangkaraya.

Suharta, N. 2010. Karakteristik dan Permasalahan Tanah Marginal Dari Batuan Sedimen Masam Di Kalimantan. Jurnal Litbang Pertanian Bogor, 29(4):

139-146.

Suratman., Haryadi. dan Sukarman. 2013. Optimalisasi Pengelolaan Lahan Gambut Menggunakan Amelioran Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah. Tesis. Paskaserjana IPB. Bogor.

Suriatna, S. 1988. Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama Sarana. Jakarta. 62 hal.

Suryana, N. K. 2008. Pengaruh Naungan dan Dosis Pupuk Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Paprika (Capsicum annum var.

grossum). J. Agrisains, 9(2): 89-95.

Syafruddin. 2013. Takaran Pupuk N, P, K dan S Tanaman Jagung Pada Beberapa Jenis Tanah di Sulawesi. Balai Penelitian Tanaman Serealia, 285-290.

Tindal, H. D. 1983. Vegetables In The Tropics. Macmillan, London. 533 p.

Tjandra, E. 2011. Panen Cabai Rawit Di Polybag. Cahaya Atma Pustaka.

Yogyakarta. 98 hal.

Utomo, S., Sudarsono, B. Rusman, T. Sabrina, J. Lumbanaraja, dan Wawan.

2015. Ilmu Tanah Dasar-Dasar Dan Pengolahan. Kencana Prenada Media Gruop. 433 hal.

Warisno., dan K, Dahana. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 124 hal.

Widawati, S., dan S. A. Kanti. 2000. Pengaruh Isolat Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Efektif dan Dosis Pupuk Fosfat Terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/downloadDataby Id/2772/2773. pdf. Diakses 30 Maret 2021.

Wijaya, A. 2011. Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Daya Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.).

Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualita Tanah. Gava Media. Yogyakarta. 269 hal.

Wiryanta, W. T., dan Bernardinus. 2005. Bertanam Cabai Pada Musin Hujan.

Agromedia Pustaka. Jakarta. 165 hal.

28 Lampiran 1. Deskripsi Cabai Rawit Hibrida Varietas Dewata F1

Asal : PT. East West Seed Indonesia Silsilah : 3045 (F) x 3045 (M)

Golongan varietas : Hibrida silang tunggal Tinggi tanaman : ± 50 cm

Umur mulai berbunga : 35 hari setelah tanam Umur mulai panen : 65 panen hari setelah tanam Kerapatan kanopi : Kompak

Warna batang : Hijau Bentuk daun : Oval

Tepi daun : Rata/tidak bergerigi Ujung daun : Lancip

Permukaan daun : Rata/tidak bergelombang

Ukuran daun : Panjang ± 4,5 cm; lebar ± 2,0 cm Warna duan : Hijau

Warna kelopak bunga : Hijau Warna tangkai bunga : Hijau Warna mahkota bunga : Putih Jumlah helai mahkota : 5-6 helai Warna kotaksari : Biru keunguan Jumlah kotaksari : 5-6 cm

Warna kepala putik : Kuning Bentuk buah : Bulat panjang

Ukuran buah : Panjang ± 4,6 cm; diameter ± 0,8 cm Permukaan kulit buah : Halus mengkilap

Tebal kulit buah : ± 1 mm Warna buah muda : Putih

Warna buah tua : Oranye-merah Jumlah buah per pohon : ± 389 buah Berat per buah : ± 1,8 g Berat buah per tanaman : ± 700 g Berat 1.000 biji : 4,8-5,2 g

29

Rasa buah : Pedas

Hasil : ± 14,0 ton/ha

Keterangan : Beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 10 1.300 m dpl.

Pengusul / Peneliti : Asep Herpenas (PT. East West SeedIndonesia)

30 Lampiran 2. Layout Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Keterangan :

U1, U2,… U5 = Ulangan P0 = 100% AJKS

P1 = (75% AJKS + 25% dolomit) P2 = (50% AJKS + 50% dolomit) P3 = (25% AJKS + 75% dolomit) P4 = (100% dolomit)

P3U1 50 cm P3U5 P1U5 P4U4

T

U

B

S

P2U4

P1U3

P2U5 P1U2 P3U4 P0U4

P2U2 P4U3 P3U4 P4U5 P2U4

P3U2 P0U3 P0U5 P4U1 P0U2

P0U1 P1U1 P2U3 P4U2 P1U4

50 cm

31 Lampiran 3. Perhitungan Dosis

1. Abu Janjang Kelapa Sawit Diketahui: 1 ha = 10.000 m2

1 kg = 1.000 g 1 ton = 1.000 kg

Jarak tanam = 50 x 50 cm

Dosis AJKS = 8.000.000 g (8 ton/ha)

Jumlah populasi =

=

= 40.000 tanaman/ha Jumlah populasi =

= 200 g/polybag 2. Dolomit

Diketahui: pH tanah= 4,5 pH Optimum Cabai= 6,5 Dosis Dolomit + 1= 2 ton/ha

Jumlah Dolomit yang diperlukan: 6,5 - 4,5= 2 x 2 ton= 4 ton/ha Diketahui: 1 ha = 10.000 m2

1 kg = 1.000 g 1 ton = 1.000 kg

Jarak tanam = 50 x 50 cm

Dosis Dolomit = 4.000.000 g (4 ton/ha) Jumlah populasi =

=

= 40.000 tanaman/ha Jumlah populasi =

= 100 g/polybag

32 3. NPK 16:16:16

Diketahui: 1 ha = 10.000 m2 1 kg = 1.000 g 1 ton = 1.000 kg

Jarak tanam = 50 x 50 cm

Dosis pupuk NPK 16:16:16 = 200.000 g (200 kg/ha) Jumlah populasi =

=

= 40.000 tanaman/ha Jumlah populasi =

= 5 g/polybag

33 Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Perendaman Biji Cabai Rawit Penyemaian Cabai Rawit

Persiapan Lahan Penelitian Lahan Penelitian

Penimbangan AJKS Pemberian Perlakuan

34

Pindah Tanam Cabai Rawit Hama Kutu Kebul

Bunga Cabai Rawit Panen

Bobot Buah Cabai Rawit Nilai pH Media Tanam

35 Lampiran 5. Hasil Analisis Data dan Uji Lanjut

1. Tinggi Tanaman (cm) Dependent Variabel Tinggi Tanaman

Source DF Sum Of Squares Mean Squaer F Value Pr > F

Model 4 180,4024000 45,1006000 7,45 0,0008

Error 20 121,0360000 6,0518000 Corrected Total 24 301,4384000

R-Square Coeff Var Root MSE TT Mean 0.598472 9.108563 2.460041 27.00800

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F Perlakuan 4 180.4024000 45.1006000 7.45 0.0008 The SAS System The ANOVA Procedure

Duncan's Multiple Range Test for TT

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 20 Error Mean Square 6.0518

Number of Means 2 3 4 5 Critical Range 3.245 3.407 3.509 3.581

Means with the same letter are not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan A 30.920 5 p1 A

B A 29.060 5 p0 B

B C 26.760 5 p4 C

C 24.440 5 p2 C

C 23.860 5 p3

36 2. Diameter Batang

Dependent Variabel Diameter Batang

Source DF Sum Of Squares Mean Squaer F Value Pr > F

Model 4 0,12160000 0,03040000 1,58 0,1582

Error 20 0,32800000 0,01640000

Corrected Total 24 0,44960000

R-Square Coeff Var Root MSE JB Mean 0.270463 14.29269 0.128062 0.896000

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F Perlakuan 4 0.12160000 0.03040000 1.85 0.1582

3. Umur Muncul Bunga (HST) Dependent Variabel Umur Muncul Bunga

Source DF Sum Of Squares Mean Squaer F Value Pr > F

Model 4 2,80000000 0,70000000 0,48 0,7505

Error 20 29,20000000 1,46000000 Corrected Total 24 32,00000000

R-Square Coeff Var Root MSE JB Mean 0.087500 3.661529 1.208305 33.00000

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F Perlakuan 4 2.80000000 0.70000000 0.84 0.7505

4. Jumlah Buah Per tanaman (Buah) Dependent Variabel Jumlah Buah Per tanaman

Source DF Sum Of Squares Mean Squaer F Value Pr > F

Model 4 588,5600000 147,140000 5,12 0,0052

Error 20 574,4000000 28,720000 Corrected Total 24 1162,960000

37

R-Square Coeff Var Root MSE JB Mean 0.506088 16.76816 2.679552 15.98000

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F Perlakuan 4 147.1400000 36.7850000 5.12 0.0052

The SAS System The ANOVA Procedure

Duncan's Multiple Range Test for JB

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 20 Error Mean Square 7.18

Number of Means 2 3 4 5 Critical Range 3.535 3.711 3.822 3.900

Means with the same letter are not significantly different.

Duncan Grouping Mean N Perlakuan A 20.100 5 p1 A

B A 17.200 5 p0 B

B 15.100 5 p4 B

B 14.100 5 p2 B

B 13.400 5 p3

5. Bobot Buah Per Tanaman (g) Dependent Variabel Bobot Buah Per Tanaman

Source DF Sum Of Squares Mean Squaer F Value Pr > F

Model 4 2114,718400 528,679600 9,57 0,0002

Error 20 1105,040000 55,252000 Corrected Total 24 3219,758400

R-Square Coeff Var Root MSE BB Mean 0.657773 12.85444 3.708661 28.85120

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F Perlakuan 4 528.7195440 132.1798860 9.61 0.0002

Dokumen terkait