• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

4.5.4 Analisis Matrik QSPM ( Quantitative Strategic

Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik dan paling cocok dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan eksternal. Penggunaan QSPM dapat dilihat pada Tabel 8. Ada enam langkah yang harus diikuti untuk membuat matrik QSPM yaitu :

1. Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama dengan matrik SWOT.

2. Memberikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Bobot ini sama dengan bobot yang diberikan pada matrik IFE dan EFE.

3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar antara 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS).

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS), kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS).

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.

Tabel 8. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Alternatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III

Faktor-Faktor Sukses Strategi

Bobot

AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan - Kelemahan - Peluang - Ancaman - Total Sumber : David, 2006 Keterangan :

AS = Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik)

TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik)

Besaran total nilai dalam QSPM matrik inilah yang menjadi informasi quantitatif yang menjadi dasar bagi perumusan strategi pemasaran. Rumus strategi dengan demikian menjadi rumusan hasil akhir dari penelitian ini.

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Sejarah Perusahaan

Pada awalnya PT. Hamparan Pancaran Chemindo merupakan salah satu anak group dari perusahaan PT. Para Sawita. PT. Para Sawita awalnya menekuni bisnis karet sejak tahun 1962 yang memiliki luas lahan sebesar 1.205 Ha, tetapi usaha tersebut akhirnya tidak berkembang disebabkan harga karet yang jatuh menurun. Kemudian secara perlahan-lahan PT. Para Sawita mulai melirik dan berkiprah di bisnis perkelapasawitan, apalagi bisnis tersebut saat itu sedang populer dan mendominasi negara Malaysia dan Indonesia. Pada tahun 1985 PT. Para Sawita mulai membangun pabrik kelapa sawit yang merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit, maka perusahaan mampu memproduksi minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti kelapa sawit (PKO). PT Para Sawita hingga saat ini sudah mengelola lebih dari 30.000 Ha perkebunan kelapa sawit yang tersebar di beberapa areal di kabupaten Aceh Timur dan Aceh Barat.

PT. Para Sawita selalu berinovasi dalam menghadapi kemajuan teknologi tepat guna yang mendukung bisnis. Kelanjutan usaha oleh generasi kedua, PT. Para Sawita akhirnya berhasil membentuk beberapa group perusahaan diantaranya pabrik oleochemical, berupa pabrik kimia yang memproduksi beraneka macam produk turunan (industri hilir) kelapa sawit, dan industri pengolahan buah nenas segar menjadi sari pekat nenas (Pineapple Juice Concentrate), serta industri pengolahan Fatty Acid menjadi Soap Noodles. Beberapa jenis grup perusahaan PT. Para Sawita adalah PT. Flora Sawita Chemindo yaitu perusahaan pengolahan CPO dan PKO serta RBD Palm Stearin menjadi Oleochemical Product; berupa Fatty Acid dan Glycerine, kemudian PT. Hamparan Pancaran Chemindo yaitu

perusahaan pengolahan Fatty Acid menjadi Soap Noodles, dan PT. Damar Siput PJC yaitu perusahaan perkebunan Nenas Inti dan Plasma, serta Pabrik Pengolahan Sari Pekat Buah Nenas (Pineapple Juice Concentrate).

Akan tetapi berjalannya waktu, terjadi perubahan dimana pada tahun 2004 terjadi perpecahan antar pemilik dan pemegang saham pada usaha yang dijalankan, sehingga dilakukan pembagian beberapa bagian kepemilikan usaha. Hal ini menyebabkan PT. Flora Sawita Chemindo harus dijual, yang mengakibatkan usaha ini tidak dapat berdiri lagi. Tujuan didirikan PT. Flora Sawita Chemindo awalnya adalah sebagai bagian dari PT. Hamparan Pancaran Chemindo, dimana PT. Hamparan Pancaran Chemindo sangat ketergantungan kepada PT. Flora Sawita Chemindo dalam hal bahan baku. Saat ini usaha yang masih berjalan hanya perusahaan pembuatan Soap Noodles dan perkebunan kelapa sawit. Walaupun saat ini perusahaan hanya memiliki beberapa grup perusahaan saja, tetapi pemilik tetap berusaha membangun dan menjalankan bisnis ini dengan harapan terus dapat berkembang. Didasari dengan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta sumberdaya dan teknologi yang mendukung, keyakinan, kerja keras dan profesionalisme yang dimiliki oleh perusahaan, maka sampai saat ini perusahaan terus berjalan.

Berdasarkan pengalaman di bidang perkebunan dan oleochemical yang dimiliki perusahaan, maka terbentuklah suatu visi, misi dan tujuan bagi perusahaan sebagai berikut :

a. Visi perusahaan adalah memanfaatkan pengalaman yang dimiliki, agar perusahaan mampu untuk bertahan atau berdiri dan berkembang di bisnis ini.

b. Misi perusahaan yaitu melebarkan sayap ke semua negara dengan menciptakan produk yang berkualitas tinggi, sehingga dapat tetap dikenal dengan identitas yang baik dalam artian produk dan image yang baik adalah merupakan satu kesatuan yang harus berjalan beriringan.

c. Tujuan perusahaan yang jelas adalah untuk mengangkat taraf ekonomi masyarakat dan bangsa khususnya dibidang oleochemical untuk menjadi yang terdepan. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang berpotensi terbesar di dunia dalam bidang kelapa sawit, dan tidak melakukan ekplorasi lahan yang tidak bertanggung jawab dengan tetap menjaga lingkungan hidup. Sebagai asset yang tetap harus dijaga dan dipelihara untuk kesejahteraan anak bangsa di masa depan.

5.2 Jenis Soap Noodles yang Diproduksi

Soap Noodles adalah produk turunan dari kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun, baik sabun mandi maupun untuk sabun mencuci pakaian. Produk turunan dari kelapa sawit yang biasanya digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan Soap Noodles adalah Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS), Palm Fatty Acid Distilled (PFAD), dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). Soap Noodles yang diproduksi menghasilkan beberapa jenis bahan baku sabun diantaranya adalah : 1. Toilet Soap Noodles, dihasilkan sebagai bahan baku sabun sabun mandi.

Bentuk dari toilet soap noodles bulat panjang dan berdiameter 1- 2 cm. Warna dari Toilet Soap Noodles adalah putih.

2. Laundry Soap Noodles, dihasilkan sebagai bahan baku sabun sabun cuci. Berbentuk bulat panjang dengan diameter 2 - 3 cm. Warna dari Laundry Soap Noodles adalahcream kecoklatan.

3. Multipurpose Soap Noodles digunakan sebagai bahan baku sabun untuk membuat sabun mandi dan sabun cuci. Negara maju tujuan ekspor menggunakan bahan baku ini untuk sabun cuci, sedangkan untuk negara berkembang biasanya digunakan untuk sabun mandi. Bentuk dari Multipurpose Soap Noodles bulat panjang dan berdiameter 1- 2 cm. Warna dari Multipurpose Soap Noodles adalah kuning. Bentuk dan warna dari Toilet Soap Noodles, Laundry Soap Noodles, dan Multipurpose Soap Noodles dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.3 Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang yang memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan. Struktur Organisasi yang dimiliki PT Hamparan Pancaran Chemindo bersifat fungsional. Struktur Organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Hamparan Pancaran Chemindo, sebagai berikut :

1. Director

a. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

b. Menentukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha.

c. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan. d. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.

e. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada dibawah pimpinannya.

f. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.

g. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal dan eksternal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

2. Plant Manager

Mengatur dan bertanggungjawab secara keseluruhan pada kegiatan yang dijalankan baik didalam maupun di luar pabrik menyangkut pengolahan Soap Noodles mulai dari kegiatan teknis, aktivitas pabrik, dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan, mengatur kegiatan produksi, mengatur kegiatan planning production internal control, mengatur kegiatan personalia dan keadministrasian, ekspor dan impor dan logistic supervisor.

3. Marketing Manager

Tugas manajer pemasaran adalah bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi, memperkenalkan produk kepada pelanggan, melaksanakan survei pasar atas produk, merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi, menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran, mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran seperti seminar-seminar pemasaran, dan melakukan kegiatan promosi melalui media internet.

4. Sekretaris

Membantu plant manager dalam hal teknis, administrasi aktivitas pabrik, dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan.

5. Head Production

Mengatur segala kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai ke bagian produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi. Kepala produksi bekerjasama dengan engeneering staf dan production supervisor mencakup seluruh kegiatan produksi dan quality control.

6. Planning Production Internal Control

Merencanakan, mengatur dan mengontrol seluruh kegiatan produksi mulai dari komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengolahan produksi seperti jumlah air, garam, bahan baku dan bahan-bahan pendukung produksi lainnya yang digunakan.

7. Personalia and Adminstrasi Supervisor

Bertugas untuk bertanggung jawab atas program-program kegiatan kepegawaian. Bertugas untuk bertanggung jawab dalam mengurus kegiatan perekrutan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan. Bertugas untuk mengatur kegiatan yang berkaitan dengan keuangan seperti biaya- biaya yang dikeluarkan dan yang digunakan.

8. Logistic Supervisor

Bertanggung jawab dan melakukan dokumentasi yang baik terhadap stok barang masuk dan barang keluar dari areal pabrik yang mendukung pengolahan dan pengiriman barang.

9. Finance Manager

Mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan. Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan, merencanakan sumber-sumber keuangan, mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana, bertanggung jawab memberi informasi keuangan dan hasil produksi serta bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.

10.Production Supervisor

Menganalisa dan menjaga kualitas terhadap bahan baku dan bahan pendukung produksi hingga produk menghasilkan kualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Mengoperasikan mesin proses produksi dan mesin pendukung produksi serta mengendalikan parameter operasi sesuai Standard Operating Procedure. Production supervisor bekerjasama dengan eingineering staf dalam menjalankan tugasnya.

11.Eingineering staff

Menghitung anggaran perawatan mesin produksi secara keseluruhan dan mengendalikan efisiensi produksi. Merawat dan memperbaiki bangunan dan lingkungan pabrik secara keseluruhan.

Penempatan posisi pekerjaan karyawan pada PT.HPC dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan, akan tetapi terkadang masih terdapat karyawan yang mangkir dalam pekerjaan. Hal ini terkadang terjadi dikarenakan

karyawan kurang mengetahui bagaimana merawat dan memperbaiki peralatan dengan benar.

5.4 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pada PT. HPC merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sumber daya manusia dapat dilihat pada aspek kualitas dan kuantitasnya. Secara ringkas kondisi sumber daya manusia PT. HPC dapat disimpulkan sebagai berikut ini :

a. Jumlah Tenaga Kerja

PT Hamparan Pancaran Chemindo dalam menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya didukung oleh tenaga kerja tetap yang berjumlah 16 orang dan karyawan tidak tetap berjumlah 44 orang, total seluruh karyawan adalah 60 orang. b. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di PT Hamparan Pancaran Chemindo dibagi dua shif untuk karyawan pabrik. Karyawan yang bekerja di kantor yang dimulai pada hari Senin sampai dengan Jumat waktu kerja berlaku mulai pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, dengan waktu istirahat diberlakukan mulai dari pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB.

c. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan yang berlaku di PT Hamparan Pancaran Chemindo untuk karyawan tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan golongan, status, jabatan, keahlian dan prestasi.

2. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh kurang dari ketentuan minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan yaitu Upah Minimum Regional (UMR).

3. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan, yaitu pada setiap akhir bulan. Bonus yang diberikan kepada karyawan berupa THR dan bonus akhir tahun.

Tabel 9. Jumlah Tenaga Kerja PT Hamparan Pancaran Chemindo

Jabatan Pendidikan Pegawai tetap/tidak Jumlah TK

Direktur S2 Tetap 1

Plant Manajer S1 Tetap 1

Marketing Manager S1 Tetap 1

Sekretaris S1 Tetap 1

Head Production S1 Tetap 1

Planning Production Internal

Control S1 Tetap 1

Personalia and Adminstrasi

Supervisor S1 Tetap 1

Logistic Supervisor S1 Tetap 1

Finance Supervisor S1 Tetap 1

Production Supervisor S1 Tetap 4

Eingineering Staff S1 Tetap 3

Staf karyawan DIII Tidak Tetap 38

Karyawan SMU Tidak Tetap 6

Total 60 Sumber : PT Hamparan Pancaran Chemindo, 2008

Kondisi tenaga kerja PT. HPC secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 9, dari sisi pendidikan, mayoritas tenaga kerja memiliki pendidikan Diploma III (DIII), sedangkan tenaga kerja yang terbesar adalah karyawan tidak tetap.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Lingkungan Internal

Analisis faktor-faktor lingkungan internal merupakan identifikasi dan evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi perusahaan terdiri dari beberapa aspek yaitu aspek pemasaran, dan manajemen, keuangan, produksi dan operasi, serta penelitian dan pengembangan. Identifikasi aspek-aspek tersebut ditujukan untuk mendapatkan faktor strategis internal yang mempengaruhi perusahaan dengan cara memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.

6.1.1 Manajemen

Manajemen dalam perusahaan akan dapat memperbaiki kinerja perusahaan jika memiliki perencanaan untuk membantu perusahaan mencapai hasil yang maksimum dari usaha yang dijalankan. PT. HPC memiliki suatu perencanaan ingin meningkatkan keuntungan khususnya dalam industri oleochemical melalui pengolahan Soap Noodles. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu.

Diperlukan suatu organisasi yang terencana untuk menghasilkan produk berkualitas. Pengorganisasian yang dimiliki oleh PT. HPC bersifat fungsional dimana terdapat direktur dan manajer yang bertanggung jawab terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang ada di dalam perusahaan. Pada saat perekrutan karyawan sebaiknya dapat memposisikan karyawan sesuai dengan keahlian masing-masing, sehingga tidak akan terjadi kelalaian dalam menjalankan tugasnya.

Agar karyawan tidak lalai dalam melakukan pekerjaannya, para atasan dapat memberikan motivasi kerja bagi karyawan, sehingga para karyawan selalu

bersemangat dalam mengerjakan setiap aktivitasnya dalam perusahaan. Perusahaan hendaknya dapat bersikap disiplin terhadap karyawan yang lalai dalam tugasnya ataupun tidak bertanggungjawab pada pekerjaan yang dilakukan, sehingga karyawan tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Dalam proses pengontrolan terutama kualitas produk PT.HPC sudah melakukannya dengan baik dengan mengontrol produk-produk yang siap dijual dan akan dikirim, sehingga produk yang dihasilkan tidak akan merugikan pelanggan.

6.1.2 Keuangan

Sumber dana dan permodalan PT. HPC ketika pertama kali dibentuk berasal dari dana sendiri dan pinjaman. Proporsi permodalan awal adalah sebesar 40 persen dari modal sendiri dan 60 persen adalah modal pinjaman. Namun ketika terjadi perpecahan perusahaan memulai usaha dengan modal sendiri pada tahun 2004. Saat ini perusahaan memiliki keterbatasan dalam modal yang dimiliki, dan hal ini dapat menghambat proses produksi dalam pembuatan Soap Noodles sehingga dapat menganggu kegiatan pemasaran perusahaan.

6.1.3 Produksi dan Operasi

Produk yang dihasilkan PT. HPC meliputi berbagai jenis bahan baku sabun. Kapasitas produksi PT. HPC saat ini sebesar 5 ton/jam, sabun yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat menghaluskan, melembutkan, dan melembabkan khususnya bagi kulit. PT. HPC menggunakan standarisasi PORAM (The Palm Oil Refiners Association of Malaysia) terhadap bahan baku utama yaitu minyak. Fungsi standarisasi dan grading yang tepat dibuat untuk mendapatkan kualitas produk yang dihasilkan bermutu tinggi. Standarisasi produk yang dihasilkan ditentukan oleh perusahaan sendiri untuk

produk jadi, pelanggan hanya dapat memesan produk yang telah disediakan dengan sebelumnya menerima sampel produk terlebih dahulu.

6.1.4 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan faktor yang mempengaruhi pengembangan produk, baik dari kualitas maupun performance dari suatu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, PT HPC melakukan penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk. Berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki, maka PT HPC bertanggung jawab atas kualitas input atau bahan baku maupun output secara keseluruhan. Pengawasan terhadap mutu sangat penting sekali untuk menarik kepercayaan dari konsumen, maka PT HPC harus dapat mengembangkan kualitas produk dengan menggunakan teknologi yang dimiliki.

Untuk mengurangi dampak dari pemanasan global dimana seluruh negara di dunia saling bekerjasama untuk menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan, maka untuk kedepan PT. HPC telah merencanakan untuk melakukan terobosan besar berdasarkan pengalaman dibidang agriculture dan oleochemical untuk membangun proyek seperti : Biodiesel, ME (Methyl Ester), Acid Route, MES (Methyl Ester Sulfonate) yaitu surfaktan (sabun obat-obatan & perawatan kulit), Green Detergent, Shampoo, dan Cream & Liquid Soap (Toilet dan Laundry).

6.1.5 Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT. HPC adalah salah satu bentuk mempertahankan produk untuk mencapai permintaan konsumen terhadap produk. Strategi pemasaran PT. HPC saat ini adalah meningkatkan kualitas produk yang bermutu tinggi, menjamin ketersediaan barang dan melakukan

pengiriman barang tepat waktu. PT. HPC memiliki segmentasi pasar yang tergolong dalam pasar internasional dan nasional, kelompok pelanggan perusahaan saat ini terdapat di beberapa negara yaitu Philipina, Yunani, Pakistan, India,dan Afrika yaitu Nigeria, Togo, dan Algeria, sedangkan pasar nasional adalah kota Indonesia (Jakarta).

Sebesar 20 persen dari total penjualan dialokasikan ke Indonesia, sedangkan Afrika diperkirakan sebanyak 35 persen, India 25 persen, dan sisanya sebesar 20 persen dipasarkan ke negara Philipina, Yunani, dan Pakistan. Persentase Penjualan Soap Noodles PT. HPC tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 5. Indonesia 20% Afrika (Nigeria, Togo, Algeria) 35% India 25% Filipina, Yunani. Pakistan 20%

Gambar 5. Persentase Penjualan Soap Noodles PT. HPC tahun 2008. Berdasarkan gambar di atas diketahui jumlah pelanggan yang memesan produk Soap Noodles terbanyak adalah negara Afrika dan India. Dari kedua negara tersebut diketahui bahwa Afrika lebih banyak memesan Soap Noodles yang berjenis Toilet dan Laundry Soap Noodles, sedangkan India lebih banyak memesan produk yang berjenis Laundry dan Multipurpose Soap Noodles.

PT. HPC menghasilkan produk Soap Noodles yang memiliki kualitas dan mutu yang baik yang akan dijual kembali ke perusahaan industri-industri sabun.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah strategi defensif dalam mempertahankan produk.

1. Bauran Produk

PT HPC menghasilkan produk yang disebut Soap Noodles sebagai bahan baku sabun yang digunakan untuk sabun mandi. Selain sebagai bahan baku sabun mandi, Soap Noodles juga menghasilkan produk yang dapat digunakan sebagai bahan baku sabun cuci atau disebut sebagai Laundry Soap Noodles dan Multipurpose Soap Noodles sebagai bahan baku dengan kualitas kedua yang dapat digunakan sebagai bahan baku sabun mandi dan sabun cuci. Soap Noodles yang dihasilkan oleh PT. HPC memiliki gliserin, sebesar 5 persen glycerine sehingga mampu menghasilkan produk yang lebih lembut untuk kulit dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh kompetitor lain. Soap Noodles yang dihasilkan akan dikemas dalam karung yang berkapasitas sebanyak 25 kg. Soap Noodles sendiri tidak perlu memiliki kemasan yang menarik, karena produk yang dihasilkan akan diolah kembali oleh perusahaan industri penghasil sabun. Apabila terjadi kerusakan ataupun tidak sesuai dengan keinginan pelanggan produk yang sudah sampai tujuan dapat ditukar atau diganti oleh PT.HPC.

2. Bauran Distribusi

PT. HPC tidak kesulitan dalam penyediaan dan penggunaan tempat penyimpanan, karena produk yang dihasilkan dapat tahan dalam waktu yang lama. Walaupun demikian, PT. HPC memiliki tempat khusus untuk menyimpan produk yang sudah jadi. Produk yang telah jadi akan disalurkan kepada pelanggan dengan menggunakan sistem distribusi melalui tranportasi laut, yaitu menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Belawan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dapat

melalui dua cara, yaitu secara langsung dan dengan menggunakan perantara melalui agen. Jika melalui agen, maka agen akan memperoleh komisi sebanyak dua persen dari pihak perusahaan. Pendistibusian yang berlokasi di Jakarta juga menggunakan transportasi laut. Biaya transportasi sudah termasuk dalam biaya pembelian bahan baku untuk perolehan bahan baku, sedangkan untuk produk Soap Noodles yang diekspor dan dijual ke Jakarta biaya ditanggung oleh pembeli sendiri.

3. Bauran Harga

Dalam penentuan harga produk PT .HPC melakukannya berdasarkan harga pasar dunia yang berlaku pada saat proses penjualan dan pembelian bahan baku. Hal ini dilakukan karena penjualan produk sebagian besar ditujukan ke negara Philipina, Yunani, Pakistan, India, dan Afrika yaitu Nigeria, Togo, dan Algeria yang melakukan transaksi penjualan dengan menggunakan Dollar. Hal itu juga berlaku terhadap pelanggan yang berlokasi di Jakarta, ini diberlakukan karena pelanggan yang menerima produk dari PT.HPC akan menjual produk mereka juga untuk tujuan ekspor. Penentuan harga terhadap bahan baku dilakukan berdasarkan MPOB, dan harga tidak boleh melebihi harga yang tentukan oleh MPOB. MPOB itu sendiri adalah suatu organisasi yang menentukan harga terhadap bahan baku produk Soap Noodles. Perusahaan saat ini melakukan sistem pembayaran melalui dua cara yaitu 100 persen dibayar dimuka, dan 50 persen dimuka dan 50 persen

Dokumen terkait