• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

FORMULASI STRATEGI

7.1. Analisis Matriks EFE Dan IFE

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan maka dibuat matriks EFE dan matriks IFE. Matriks EFE berisi peluang dan ancaman, sedangkan matriks IFE berisi faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Bobot dalam matriks EFE dan IFE mengacu pada pengembangan usaha jasa dekorasi Janur Kuning. Penetapan bobot dilakukan oleh pihak Janur Kuning dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan membandingkan kepentingan relatifnya satu sama lain sehingga dapat diketahui nilai faktor yang berpengaruh terhadap Janur Kuning. Nilai relatif untuk setiap faktor dijumlahkan sehingga diperoleh nilai faktor, kemudian nilai total faktor pada masing-masing variabel dibagi dengan nilai keseluruhan faktor yang diidentifikasi sehingga dihasilkan besarnya bobot yang diperlukan.

Rating pada matriks EFE dan IFE berdasarkan efektifitas strategi Janur

Kuning. Penetapan rating dilakukan dengan melihat kondisi Janur Kuning sebagi respon terhadap strategi yang dijalankan dengan cara mengadakan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada pihak manajemen. Pemberian rating pada setiap faktor-faktor strategis yang terdapat pada matriks EFE dan IFE dilakukan oleh pihak manajemen Janur Kuning.

7.1.1 Analisis Matriks EFE

Matriks EFE merangkum faktor kunci yang terkait dengan serangkaian peluang dan ancaman yang dihadapi Janur Kuning pada kondisi aktual saat ini yang diperoleh dari analisis deskriptif pada tahapan sebelumnya (input stage). Elemen strategis eksternal terdiri dari enam peluang dan delapan ancaman dalam usaha jasa dekorasi yang dihadapi Janur Kuning dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Faktor Strategis Eksternal Janur Kuning

No Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor PELUANG

1 Wilayah pasar yang masih luas 0.102 2.50 0.25 2 Teknologi informasi melalui internet 0.079 3.75 0.30 3 Keterjaminan pasokan bahan baku 0.079 3.75 0.30 4 Keanekaragaman budaya 0.077 3.75 0.29 5 Kecenderungan masyarakat menggunakan jasa

WO 0.079 3.50 0.28

6 Tidak adanya produk substitusi untuk jasa

dekorasi 0.099 2.50 0.25

ANCAMAN

1 Iklim usaha yang kurang kondusif 0.094 3.25 0.31 2 Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) 0.081 3.25 0.26

3 Jumlah pesaing dan tingkat persaingan yang

ketat 0.106 2.75 0.29

4 Hambatan masuk usaha yang masih kecil 0.100 2.00 0.20 5 Konsumen baru memiliki kekuatan

menentukan pilihan 0.103 2.25 0.23

1 2.96

Sumber: Data Primer (Diolah), 2008

Tabel 18 menunjukkan bahwa Janur Kuning memiliki enam faktor peluang dan enam faktor ancaman. Faktor-faktor yang menjadi peluang adalah: (1) Wilayah pasar yang masih luas; (2) Teknologi informasi melalui internet; (3) Kemudahan mendapatkan pasokan bahan baku; (4) Keanekaragaman budaya; (5)

Kecenderungan masyarakat menggunakan jasa WO serta (6) Tidak adanya produk substitusi untuk jasa dekorasi. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman bagi Janur Kuning adalah: (1) Iklim usaha yang kurang kondusif; (2) Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM); (3) Jumlah pesaing dan tingkat persaingan yang ketat; (4) Hambatan masuk usaha yang masih kecil; (5) Konsumen baru memiliki kekuatan menentukan pilihan.

Berdasarkan hasil analisis terhadap bobot relatif untuk masing-masing faktor menunjukkan bahwa faktor strategis eksternal yang merupakan peluang relatif tertinggi adalah wilayah pasar yang masih luas dengan nilai bobot 0.102,. Nilai rating 2.50 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan peluang belum maksimal.

Berdasarkan hasil respondensi, faktor kunci strategis eksternal yang merupakan ancaman terbesar bagi Janur Kuning adalah jumlah pesaing dan tingkat persaingan yang ketat dengan nilai bobot sebesar 0.106. Sementara untuk mengukur respon Janur Kuning dalam mengatasi ancaman dapat dilihat dari nilai rating. Nilai rating untuk jumlah pesaing dan tingkat persaingan bagi Janur Kuning adalah 2.75 artinya Janur Kuning belum mampu mengatasi dengan baik.

Hasil analisis matriks EFE pada Janur Kuning yang meliputi seluruh faktor strategis eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman diperoleh jumlah nilai yang dibobot (skor) sebesar 2.96. Total nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan rata-rata dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang atau ancaman eksternal.

7.1.2 Analisis Matriks IFE

Matriks IFE memuat seluruh faktor internal utama yang meliputi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini terkait dengan kompetensi strategis yang dimilikinya. Elemen strategis internal yang terdiri dari delapan kekuatan dan lima kelemahan dalam usaha jasa dekorasi yang dihadapi Janur Kuning dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Faktor Strategis Internal Janur Kuning

[

No Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor KEKUATAN

1

Kualitas produk yang baik 0.089 4.00 0.36 2

Media promosi yang beragam 0.089 3.75 0.33 3 Sumberdaya manusia yang terampil dalam membuat

produk dekorasi 0.085 4.00 0.34

4

Kemampuan modal usaha yang memadai 0.101 3.50 0.36 5

Lokasi usaha yang strategis 0.096 3.75 0.36 6

Mitra kerja yang memiliki spesilisasi 0.086 4.00 0.34 KELEMAHAN

1 Tidak adanya spesialisasi pekerjaan 0.119 1.25 0.15 2 Belum melakukan pembukuan secara terorganisir 0.115 1.50 0.17 3 Pembayaran konsumen yang terlambat 0.094 1.75 0.16 4 Lokasi gudang yang terpisah-pisah 0.126 1.25 0.16

Total 1 2.73

Pada Tabel 19 menunjukkan bahwa terdapat enam faktor kunci kekuatan internal dan empat faktor kunci kelemahan Janur Kuning. Faktor-faktor kunci kekuatan Janur Kuning adalah: (1) Kualitas produk yang baik; (2) Media promosi yang beragam; (3) Sumberdaya manusia yang terampil dalam membuat produk

dekorasi; (4) Kemampuan modal usaha yang memadai; (5) Lokasi usaha yang strategis; (6) Mitra kerja yang meiliki spesialisasi. Sedangkan faktor-faktor kelemahan Janur Kuning adalah (1) Tidak adanya spesialisasi pekerjaan; (2) Belum melakukan pembukuan secara terorganisir; (3) Pembayaran konsumen yang terlambat; (4) Lokasi gudang yang terpisah-pisah.

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa faktor kunci strategis internal dengan pengaruh kekuatan tertinggi terhadap Janur Kuning adalah kemampuan modal usaha yang memadai dengan bobot 0.101. Faktor kunci ini merupakan kekuatan utama bagi Janur Kuning karena memiliki kepentingan terbesar dalam mengembangkan usaha untuk masa yang akan datang. Dilihat dari nilai rating sebesar 3.50, maka Janur Kuning belum memanfaatkan secara optimal kekuatan yang paling berpengaruh kepada perusahaan. Sementara itu untuk faktor kelemahan terbesar perusahaan adalah lokasi gudang yang terpisah-pisah dengan nilai bobot 0.126. Untuk pengembangan perusahaan harus memperhatikan dan memperbaiki faktor ini. Dilihat dari nilai rating sebesar 1.25, maka Janur Kuning belum optimal dalam meminimalkan faktor kelemahan ini.

Hasil analisis matriks IFE pada Janur Kuning meliputi seluruh faktor strategis internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan diperoleh jumlah nilai skor sebesar 2.73. Total nilai menunjukkan bahwa perusahaan berada pada tingkat rata-rata didalam kekuatan internal keseluruhannya. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa Janur Kuning dituntut lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta mereduksi berbagai kelemahan dalam rangka menunjang keberhasilan usaha.

7.1.3 Analisis Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE maka diperoleh skor sebesar 2,73 dan analisis EFE diperoleh skor sebesar 2,96. Gabungan nilai tersebut menempatkan perusahaan pada kuadaran V yaitu strategi pertahankan dan pelihara, sehingga strategi yang sesuai untuk dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. MATRIKS IE 1.00 2.00 3.00 4.00 1.00 2.00 3.00 4.00

TOTAL NILAI IFE

TO TA L N ILA I E FE

Gambar 10. Analisis Matriks IE

Dokumen terkait