• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor- faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan konsis internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuisioner dari dua orang yang terdiri dari Manager operasiona dan supervisor The Old Town White Coffee. Perhitungan kuesioner ini diambil dari rata-ratanya kedua responden. Tabel 12 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 12 Faktor sukses kritis yang terdiri dari Sembilan kekuatan dan tiga kelemahan.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada tabel 12, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah citarasa produk dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.408. sedangkan kelemahan utama adalah Lokasi yang terletak jauh dari pintu masuk utama dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.072 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3.269. Hal ini menunjukkan bahwa The Old Town White Coffee mampu menggunakan kekuatan dan kelemahan dengan cukup baik.

Tabel 12 Hasil Analisis Matriks IFE

Faktor Internal Bobot Rating

Nilai Tertimbang

A Produk yang berkualitas 0.098 3.5 0.343

B Citarasa produk 0.102 4.0 0.408

C Variasi produk 0.102 3.5 0.357

D Bahan baku yang terjamin kesegaran dan kualitasnya 0.094 3.5 0.329

E Harga yang murah 0.087 3.5 0.305

F Kebersihan dan kenyamanan restoran 0.081 3.5 0.284

G Pelayanan yang baik terhadap konsumen 0.085 3.0 0.255

H Kecepatan pelayanan dalam penyajian 0.095 3.0 0.285

I Layanan free hotspot 0.050 3.5 0.175

J Belum memiliki sertifikat halal 0.081 2.0 0.162

K

Lokasi yang terletak jauh dari pintu masuk

utama 0.048 1.5 0.072

L Promosi belum maksimal 0.077 1.0 0.077

Total 1.000 39 3.269

2. Analisis Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuisioner dari dua orang yaitu Manager Operasional dan Supervisor The Old Town White Coffee. Perhitungan kuisioner ini diambil rata- ratanya dari kedua responden. Tabel 13 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 8 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan tiga ancaman

Tabel 13 Hasil Analisis Matriks IFE

Faktor Eksternal Bobot Rating

Nilai tertimbang

A

Peningkatan pendapatan dan

daya beli masyarakat 0.148 4.0 0.592

B Loyalitas pemasok 0.143 3.5 0.501

C Peningkatan wisatawan 0.120 3.5 0.420

D

Perubahan gaya hidup

masyarakat 0.148 3.0 0.444

E Kemajuan teknologi 0.116 4.0 0.464

F Banyaknya produk substitusi 0.101 3.0 0.303

G Tingkat persaingan tinggi 0.112 3.5 0.392

H

Kekuatan tawar menawar

pembeli 0.112 3.5 0.392

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada tabel 13 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama adalah peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, dengan nilai tertimbang 0.592. Sedangkan ancaman utama perusahaan adalah Banyaknya produk substitusi, dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.303 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3.508. Hal ini menunjukkan bahwa restoran The Old Town White Coffee telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dengan baik.

Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yang telah dikaji. Pada tahap pencocokan model yang akan dignakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat).

1) Matriks IE

Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehinggu diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh bobot skor sebesar 3.269 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh bobt skor sebesar 3.508. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 7.

Total Skor IFE

I (Growth and build) II III IV V VI VII VIII IX

Gambar 5 Hasil Analisis Matriks IE

Kuat Rata-rata Lemah

3.0 2.0 1.0 4.0 Tinggi 3.0 Menengah 2.0 Rendah 1.0 Tota l S kor E F E

Restoran The Old Town White Coffee dalam pemasarannya menempati posisi sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Bulid

(Tumbuh dan Berkembang). strategi yang tepat dalam kuadran ini adalah strategi

intensive ( penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa strategi intensif. Strategi pemasaran pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar.Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Strategi pengembangan pasar adalah pengenalan produk atau jasa yang sudah ada saat ini ke wilayah baru. Hal ini dapat dilakukan dengan pembukaan cabang baru.

2) Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperole melalui analisis internal dan eksternal dapat diformulasikan alternative strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 14

Tabel 14 Matriks SWOT Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan

1.Produk yang berkualitas 2.Citarasa produk

3.Variasi produk

4.Bahan baku yang terjamin kesegaran dan kualitasnya

5.Harga yang murah

6.Kebersihan dan kenyamnan restoran

7.Pelayanan yang baik terhadap konsumen

8.Kecepatan pelayanan dalam penyajian

9.Layanan free hotspot

Kelemahan

1.Belum memiliki sertifikat halal 2.Lokasi yang terletak jauh dari pintu masuk utama

3. Promosi belum maksimal

Peluang

1.Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 2.Loyalitas pemasok 3.Peningkatan wisatawan 4.Perubahan gaya hidup masyarakat

5.Kemajuan teknologi

Melakukan pengembangan pasar dengan melakukan perluasan jaringan distrribusi (S1,S2,S3,S4,S7,O1,03,04) Penetrasi pasar (W3,O3,O4,O5) Ancaman 1.Banyaknya produk substitusi 2.Tingkat persaingan restoran tinggi 3.kekuatan tawar menawar pembeli

Meningkatkan loyalitas konsumen dengan membuat bentuk penghargaan kepada konsumen yang loyal kepada The Old Town White Coffee

(S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9, T1,T2,T3)

1.Mempertahankan harga jual produk di pasaran (W3,T1,T2,T3)

2.Membuat sertifikat halal (W1,T1,T2)

Tabel 14 Merupakan formulasi strategi dengan menggunakan analisis SWOT. Alternatif strategi yang diperoleh dari matriks analisis SWOT adalah melakukan pengembangan pasar dengan melakukan perluasan jaringan distribusi, meningkatkan promosi, meningkatkan loyalitas konsumen, mempertahankan harga jual produk di pasaran dan membuat sertifikat halal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.

1. Strategi S-O (Strengths- Opportunities)

Strategi S-O adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada guna mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Alternative strategi yang diperoleh pada strategi S-O yaitu strategi pemasaran pasar dengan melakukan perluasan jaringan distribusi (S1,S2,S3,S4,S7,O1,O3,O4). Strategi pemasaran pasar merupakan strategi yang ditujukan dengan cara memperluas pangsa pasar dengan membuka cabang baru. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen yang dapat menikmati produk dan jasa restoran The Old Town White Coffee khususnya di daerah Bogor.

2. Strategi W-O (Weaknessess- Opportunities)

Strategi W-O adalah merupakan strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiki oleh perusahaan. Alternative strategi yang dipilih adalah penetrasi pasar (W3,O3,O4,O5).Penetrasi pasar ini dapat dilakukan dengan promosi yang gencar dan agresif untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak dan membangun brand awareness masyarakat terhadap produk atau jasa pada restoran The Old Town White Coffee, Promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi internet seperti facebook, twitter

sudah dilakukan namun dirasa promosi yang dilakukan kurang maksimal. Oleh karena itu penggunaan media internet harus dimaksimalkan selain itu juga The Old Town White Coffee juga dapat memperbaharui website yang sudah ada, selain menggunakan media internet, The Old Town White Coffee

dapat menggunakan media elektronik dengan membuat iklan di televisi atau menjadi sponsor di kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh remaja di Bogor. 3. Strategi S-T (Strength- Threat)

Strategi S-T adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh restoran The Old Town White Coffee untuk menghindari ancaman yang terjadi. Alternatif strategi yang dilakukan pada strategi S-T adalah meningkatkan loyalitas konsumen dengan membuat bentuk penghargaan kepada konsumen yang loyal kepada restoran The Old Town White Coffee(S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,T1,T2,T3). Dari segi kualitas produk perlu diperhatikan, cita rasa produk, variasi produk. Dalam segi pelayanan dapat dilakukan dengan cara pelayanan yang baik terhadap konsumen. Hal ini dilakukan agar konsumen ingin kembali berbelanja di The Old Town White Coffee.

4. Strategi W-T ( Weaknessess- Threat)

Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Alternatif strategi yang dapat dilakuikan oleh The Old Town White Coffee adalah mempertahankan harga jual produk dipasaran (W3,T1,T2,T3),.

Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan atau digunakan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi. Strategi tersebut akan dimasukkan kedalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan

Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil QSPM adalah sebagai berikut, melakukan pengembangan pasar dengan melakukan perluasan jaringan distribusi ( TAS = 4.6215 ), penetrasi pasar (TAS = 5.7915), meningkatkan loyalitas konsumen (TAS = 5.288) dan mempertahankan harga jual produk di pasaran (TAS = 4.2785).

Alternatif strategi yang diprioritaskan melalui matrik QSP diharapkan dapat membantu The Old Town White Coffee untuk memaksimalkan keuntungannya. Selain itu, untuk mendukung keberhasilan strategi yang akan diterapkan maka beberapa pelaksanaan perlu diperhatikan agar dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Alternatif yang memiliki TAS yang paling tinggi diprioritaskan untuk diterapkan dalam jangka waktu pendek, tetapi dalam waktu jangka panjang diharapkan semua strategi tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah strategi W-O yaitu penetrasi pasar. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar.

Keterbatasan Penelitian Pada The Old Town White Coffee Bogor

Penelitian yang dilakukan di The Old Town White Coffee merupakan penelitian untuk memilih strategi pemasaran yang tepat yang harus diterapkan oleh Old Town White Coffee Bogor agar dapat bersaing dengan pesaingnya. Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dilakukan oleh peneliti. Dalam pengisian kuisoner pada penelitian ini, peneliti hanya mengambil dua orang responden yaitu dari manajemen atas The Old Town White Coffee Bogor. Pengisian kuisioner dirasa terlalu bersifat subjektif dan peneliti tidak mengambil data yang mendukung hasil dari kuisioner tersebut, dalam hal ini data yang mendukung tersebut adalah pengisian kuisioner yang dilakukan oleh pelanggan The Old Town White Coffee.

Selain itu, menurut David dalam bukunya yang berjudul manajemen strategis, perumusan strategi yang nantinya akan dianalisis menggunakan matriks SWOT

seharusnya pihak manajemen atas dan juga melibatkan konsumen untuk merumuskan. Namun dalam penelitian ini, peneliti membantu manajemen atas dalam merumuskan formulasi strategi tanpa melibatkan konsumen. Hal ini bertentangan dengan teori yang diberikan oleh David. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan asumsi bahwa The Old Town White Coffee Bogor dapat menerapkan strategi yang telah terpilih. Asumsi ini digunakan karena pada kenyataannya The Old Town White Coffee merupakan restoran frenchise yang kebijakan restoran satu dengan yang lainnya tidak dapat menerapkan kebijakan sendiri. Meskipun dengan keterbatasan tersebut bisa disampaikan bahwa strategi yang dirumuskan masih relevan, mengingat bahwa yang rumuskan secara spesifik diarahkan ke outlet Botani Square.

Dokumen terkait