BAB IV ANALISIS DATA
D. Analisis Mekanisme Perubahan Diri Klien Berdasarkan Proses
Analisis mekanisme perubahan diri klien berdasarkan proses At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-Ra>zi> berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan konseling menggunakan teknik Ar-Ra>zi> (sebagaimana dijelaskan dalam bab III tabel 3.7).
Berdasarkan teknik ta’ri>fu rajuli ‘uyu>ba nafsihi, dapat diketahui problem yang dialami klien, faktor penyebabnya juga efeknya terhadap kehidupan klien. Hal ini adalah starting point dari perubahan diri klien untuk dapat menghilangkan ‘uyu>b dari dirinya dan memperbaiki diri. Selanjutnya dalam proses mengetahui dirinya sendiri (ma’rifatu nafsihi), klien diberikan pengertian dan argumen-argumen rasional tentang problem yang dialami dan bagaimana seharusnya klien menghadapinya (al-Iqna>’ bil hajaj wal bara>hi>n) hingga klien mampu sehat kembali atau memperoleh kebahagiaan hidup, yaitu dengan mengoptimalkan fungsi al-aql.
Dari ke-empat klien yang mengalami problem psikologis, klien 1 pada awalnya enggan untuk mengatakan problemnya, tetapi akhirnya setelah diketahui, sangat banyak problem yang dialaminya berupa stresor yang bertubi-tubi yang menjadikan ia marah.
Klien 2 dan klien 3 pada dasarnya mengetahui permasalahannya berasal dari kejadian yang dialaminya, tetapi tidak mampu menghadapi dan keluar dari masalahnya. Sedangkan klien 4 mengetahui problem yang dialaminya akibat perbuatan yang dilakukan sendiri, tetapi berusaha disembunyikannya.
Proses eksplorasi problem (ta’ri>fu rajuli ‘uyu>ba nafsihi ), bertujuan untuk membantu klien mengetahui hakikat dirinya dan masalahnya hingga faktor penyebabnya. Ketika pokok masalah telah diketemukan, maka penyelesaian berdasarkan fungsi jiwa yang terlibat, apakah an-nafs an- na>t}iqah, an-nafs al-ghod}obiyyah, atau an-nafs an-naba>tiyyah.
Ketika problem berkaitan dengan fungsi an-nafs an-na>t}iqah, maka digunakanlah penjelasan dan argumen rasional (al-iqna>’ bil hajaj wal bara>hi>n). Apabila berkaitan dengan an-nafs al-ghod}obiyyah dan an-nafs an- naba>tiyyah maka penyelesaian masalah menggunakan pengekangan, pengendalian hawa nafsu syahwat (qom’il hawa wa syahwa>niyyah) dan pengelolaan diri untuk tidak mengikuti ajakan tabiat (mukha>lafatu ma> yad’u> ilaihi at-T}iba>’). Selanjutnya dalam menjaga kesehatan ruhani klien, maka klien dilatih untuk memaksimalkan al-aql (ta’z}i>mun natqi ila> ma’rifati al- Ba>ri>’ azza wa jalla).
E. Analisis Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan At}-T}ibburRu>ha>ni> Ar-Ra>zi> Berdasarkan tingkat keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling Ar-Razi, walaupun secara umum berhasil, tetapi ada dua hal menarik yang perlu dilakukan analisis, yaitu 1) berkaitan dengan faktor yang menjadikan klien mengalami problem psikologis atau keterkaitan pihak lain dengan
problem internal klien (significant adress), dan 2) perubahan diri klien ke arah penyembuhan diri.
Berkaitan dengan pihak yang menjadikan klien bermasalah atau kerterkaitan pihak lain (significant adress) dengan problem internal klien digambarkan dalam tabel seperti berikut.
Tabel 4.4 Analisis Keterkaitan antara Faktor yang Menjadikan Klien Bermasalah (Significant Adress) dan Problem yang Dialami Klien.
Klien Problem Keterkaitan Pihak Tertentu
Internal Horizontal Vertikal
KL1 Kemarahan Terpendam √ √ ─
KL2 Kecemasan / Anxiety ─ √ ─
KL3 Post Traumatic Stress
Disorder / PTSD
─ √ ─
KL4 Kecemasan / Anxiety √ √ √
Keterangan:
√ = Ada keterkaitan ─ = Tidak ada keterkaitan
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dikategorikan menjadi tiga keterkaitan problem, 1) problem yang berkaitan dengan hubungan individu dengan dirinya sendiri (internal), 2) problem yang berkaitan dengan hubungan individu dengan orang lain (horizontal), dan 3) problem yang berkaitan dengan hubungan individu dengan Tuhan (vertikal).
KL1, KL2, dan KL3 memiliki permasalahan yang berkaitan dengan hubuungan sesama manusia (horizontal), sehingga keberhasilan treatment
yang dilakukan berhubungan dengan kemauan / ketidak mauan klien memaafkan yang bersangkutan atau diri sendiri, kemudian dikuatkan dengan mengikhlaskan serta memasrahkan kepada Allah.
Selanjutnya, KL1 dan KL4 memiliki permasalahan dengan dirinya sendiri, dimana KL1 terlalu memikirkan dan menyimpan kemarahanya tanpa menceritakan kepada orang lain, dan KL4 jiwanya terkalahkan oleh hawa nafsu dan syahwat yang ada pada dirinya, maka keberhasilan treatment berhubungan dengan kemampuan klien memaafkan diri sendiri, menerima kenyataan, atau menyesali perbuatan jika klien melakukan pelanggaran.
Selanjutnya, KL4 memiliki problem yang bekaitan dengan dirinya sendiri/internal (hawa nafsu dan syahwatnya), horizontal (yakni tuntutan pacarnya) dan vertikal (karena melakukan larangan yang dilarang Allah). Maka treatment yang dilakukan perlu adanya, pengakuan kesalahan, penyesalan dan permintaan maaf kepada Allah / taubat Nasuha. Sebenarnya dari proses konseling yang dilakukan kepada KL4, problem yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan Allah, bisa dibilang telah “selesai”, terlepas pertanggung jawaban klien kepada Allah di akhirat atas perbuatannya. Tetapi klien masih memiliki masalah kekhawatiran dengan kandungan pacarnya. Hal ini sengaja tidak peneliti lakukan, karena berkaitan dengan konseling keluarga, juga menyangkut hubungan konseling dengan keluarganya dan keluarga pacarnya.
Sedangkan tingkat keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling Ar-Ra>zi> terhadap perubahan pada diri klien berkaitan dengan kecepatan
waktu penyembuhan diri, hilangnya simptom yang dirasakan klien dan kembalinya aktivitas keseharian klien secara normal bahkan virtual, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Analisis Tingkat Keberhasilan Konseling Terhadap Perubahan Diri Klien.
Klien Waktu
Kesembuhan
Hilangnya Simptom Kembali Aktivitas Normal
KL1 1 hari Sebagian besar
simptom hilang Belum beraktivitas normal bisa
KL2 1 hari Simptom hilang Beraktivitas
normal
KL3 1 hari Sebagian simptom
hilang. Beraktivitas normal
KL4 2 hari Simptom hilang Beraktivitas
normal
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling Ar-Ra>zi> secara umum berhasil dan memiliki tingkatt keberhasilan tinggi. Karena keterbatasan waktu dan biyaya, serta jauhnya lokasi, maka peneliti hanya bisa mengevaluasi secara langsung perkembangan klien dalam waktu 1 hari saat peneliti masih di lokasi, untuk selanjutnya dalam menanyakan khabar dan perkembangan klien hanya menanyakan via SMS / telephon.
Ada hal yang perlu dijelaskan terkait KL1 dan KL3, dimana KL1 ada sebagian kecil simptom masih dirasakan dan belum bisa melaksanakan antivitas sehari-hari seperti biasa, dan KL3 masih ada sebagian kecil simptom yang muncul. Hal ini peneliti yakin, karena kedua klien tersebut masih dalam kondisi penyembuhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Proses At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-Ra>zi> dalam mengatasi problem psikologis kepada 4 klien, dilakukan sebagaimana tahapan bimbingan dan konseling pada umumnya, yaitu rapport building, identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, treatmennt/terapi dan diakhiri dengan follow up / evaluasi dengan pendekatan At}-T}ibburRu>ha>ni> Ar-Ra>zi> yaitu eksplorasi diri klien
(ta’ri>f ar-rojul ‘uyu>ba nafsihi), memberikan pengertian, pengetahuan dan
argumen (al-iqna>’ bil hajaj wa al-baro>hi>n), mengekang hawa nafsu
(qom’il hawa wa mukho>lafatu at}-t}iba>’) dan memaksimalkan potensi akal
untuk ma’rifatullah (ta’z}i>m al-aql ila> ma’rifati al-Ba>ri>’ Azza wa Jalla).
Konseling At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-Ra>zi> cenderung kepada konseling berfokus pada problem (tradisional) dan mirip dengan pendekatan Psikoanalisa Sigmund Freud, bukan konseling berfokus pada solusi (modern).
2. Hasil dari proses At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-Ra>zi> menunjukan bahwa klien dengan problem psikologis (kemarahan terpendam / pent-up anger, kecemasan / anxiety disorder dan post traumatic stress disorder / PTSD) mengalami perubahan kondisi menjadi lebih baik secara signifikan dari
pra-konseling hingga pasca konseling, sehingga At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-
Ra>zi> dapat dijadikan menjadi sebuah pendekatan bimbingan dan
konseling Islam serta tokoh penggagasnya Abu> Bakar Muhammad ibn Zakariya> Ar-Ra>zi> adalah konselor dan psikoterapist Islam.
B. Saran
Berdasarkan eksplorasi pustaka dan penelitian penulis tentang At}- T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-Ra>zi> yang diimplementasikan dalam mengatasi problem psikologis (kemarahan terpendam / pent-up anger, kecemasan / anxiety
disorder dan post traumatic stress disorder / PTSD), penulis berharap:
1. Karena penelitian ini berfokus pada konsep At}-T}ibbur Ru>ha>ni> Ar-
Ra>zi> yang diaplikasikan dalam setting konseling untuk melihat
proses dan hasilnya, maka masih banyak pembahasan tentang pemikiran Ar-Ra>zi> yang bisa menjadi bahan penelitian lanjutan, seperti konsep Ar-Ra>zi> dikaitkan dengan tiga jenis kecerdasan
(Intelegence, Emotional dan Spiritual), integrasi antara konsep jiwa
Ar-Ra>zi> dengan konsep psiko-seksual dan ego state Sigmund Freud
(Psikoanalisa), konsep Ar-Ra>zi> dikaitkan dengan kepribadian manusia, dan konsep tasawuf falsafi Ar-Ra>zi> dalam kaitan dengan konseling dan psikoterapi lainnya.
2. Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, khususnya program studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah, untuk mengembangkan khazanah keilmuan Islam klasik sehingga dapat berkembang sebagaimana keilmuan Barat, dengan
cara melakukan penelitian-penelitian terhadap karya ulama Islam klasik dan mengembangkannya, atau membuat sebuah mata kuliah yang khusus mengajarkan konsep Bimbingan Konseling Islam dari ulama terdahulu, sehingga kelangsungan khazanah keilmuan Islam tidak putus.
3. Adanya penelitian lanjutan dan pendalama kajian terhadap karya- karya Ar-Ra>zi>, khususnya yang berkaitan ilmu psikoterapi dan aplikasinya, sehingga penelitian yang penulis lakukan saat ini bisa menjadi sempurna dikemudian hari dan berkembang menjadi sebuah paradigma kontemporer Bimbingan dan Konseling Islam. Sebab, penulis menyadari penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih baik, dan penulis sangat yakin jika semangat literasi terhadap khazanah keilmuan Islam dihidupkan lagi, maka kejayaan Islam di era modern akan terjadi.
Akhirnya, dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas limpahan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Seperti kata sebuah adagium “Tiada gading yang tak retak”, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu dan Achmadi Rochani, Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam,
Yogyakarta: Al Manar, 2004.
Alvin, Silvanus, Mutilasi Ibu Hamil di Tanggerang Kalah Sadis dengan
Kasus Ini, http://news.liputan6.com/read/2489479/mutilasi-ibu-hamil-di-
tangerang-kalah-sadis-dibanding-kasus-ini, diakses pada Selasa, 26 April 2016
An-Najar, Amir. Ilmu Jiwa dalam Tasawuf; Studi Komparatif dengan Ilmu
Jiwa Modern, Terjemah oleh Hasan Abrori, Jakarta: Pustaka Azzam, 2004
Arifin, Isep Zainal, Bimbingan Penyuluhan Islam; Pengembangan Dakwah
Melalui Psikoterapi Islam, Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2009
Ar-Ra>zi, Abu> Bakar Muhammad ibn Zakaria, At}-T}ibbul Mulu>ki>, Beirut:
Da>rul Minha>j lin Nasr wa al-Tauzi’, 2009
Ar-Ra>zi,Abu> Bakar Muhammad ibn Zakaria, Aṭ-Ṭibbur Rūh}ānī li Abī Bakr Ar-Rāzī, Mesir: Maktabah An-Nahd}oh Al Mis}riyyah, 1978
Az-Zahra>ni, Musfir ibn Sai>d, Konseling Terapi, terjemah oleh Sari Narulita dan Miftakhul Jannah, Jakarta: Gema Insani, 2005
Baihaqi, MIF, dkk, Psikiatri; Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2005
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Ofset, 1974
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif; Pemahaman Filosofis
dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: PT. Rajda Grafindo Persada, 2012
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Semarang,: CV Alwaah, 1995
Durand, V. Mark dan David H. Barlow, Intisari Psikologi Abnormal,
terjemah oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006
Faqih, Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta:
Hariyanto, Struktur Kepribadian Id, Ego dan Superego Sigmund Freud, http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund- freud, diakses pada Rabu, 10 Agustus 2016
Hartono dan Boy Soedarmadji, Psikologi Konseling, Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group, 2012
Jaelani, A.F. Penyucian Jiwa (Tazkiyat Al – Nafs) & Kesehatan Mental,
Jakarta: Penerbit AMZAH, 2000
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, http://kbbi.web.id/ diakses pada Rabu, 20 April 2016
Latipun, Psikologi Konseling Edisi Keempat, Malang: Penerbitan UMM
Press, 2015
Latipun, Psikologi Konseling, Malang: UMM Press, 2015
Lubis, Namora Lumongga, Memahami Dasar-dasar Konseling; Dalam
Teori dan Praktek, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
Mappiare AT., Andi, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: PT.
Radja Grafindo Persada, 2006
Metropolis, Mutilasi Anak Sendiri, Brigadir Petrus Juga Hendak Bunuh
Istri, http://www.pontianakpost.com/mutilasi-anak-sendiri-brigadir-petrus-juga- hendak-bunuh-istri, diakses pada Selasa, 26 April 2016
Mujib, Abdul. Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT. Radja
Grafindo Persada, 2006
Musnamar, Tohari, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling
Islam, Jakerta: UII Press, 1992
Palmer, Stephen (Ed.), Konseling dan Psikoterapi, Terjemah oleh Haris H.
Setiadjid, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2011
Purwanto, Yadi dan Rachmat Mulyono, Psikologi Marah; Perspektif
Psikologi Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2006
Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka Saputra, Managemen Emosi; Sebuah
Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda,
Sanusi, M. Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Islam Klasik, Jogjakarta: Penerbit Najah, 2012
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2014
Sukardi, Dewa Ketut. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta:
Rineka Cipta, 1995
Sulistyarini dan Mohammad Jauhar, Dasar-Dasar Konseling; Panduan
Lengkap Memahami Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Konseling, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2014
Tajiri, Hajir, “Konseling Islam; Studi terhadap Posisi dan Peta Keilmuan”,
Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 06, No. 20, Juli-Desember, 2012
Walgito, Bimo, Bimbingan Koseling Studi dan Karier, Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2010
Walgito, Bimo, Bimbingan Koseling Studi dan Karier, Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2010
Wikipedia Bahasa Indonesia, Muhammad ibn Zakariya Ar-Razi,
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Zakariya_ar-Razi, diakses pada Rabu, 26 Agustus 2015
Winarso, Widodo, “Aspek Psikologi, Sosio-Kultural dan Sikap Islam
terhadap Perilaku Transeksual di Indonesia”, FENOMENA, Vol. 07, Nomor 02,