• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS

Dalam dokumen Menara Medan (Bioklimatik) (Halaman 21-139)

Berisi tentang analisa kondisi tapak dan bangunan, masalah, potensi, pemecahan masalah, pemakai dan aktivitas, kebutuhan ruang, organisasi ruang, penzoningan, dan program ruang.

 BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep tapak, bangunan, struktur, dan sistem utilitas bangunan yang akan dipakai.

 BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar-gambar hasil perancangan bangunan dan foto maket. yang ada. Selain itu program kegiatan hingga melahirkan kebutuhan ruang berikut studi banding proyek yang sejenis.

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1. Terminologi Judul

Judul proyek ini adalah Menara Medan yang terdiri dari fungsi menara komunikasi, hotel, kantor dan shopping mall dengan sebagai fasilitas penunjang. Pengertian dari judul proyek ini adalah:

Menara : Suatu bangunan dengan struktur beton, baja yang mempunyai perbandingan antara tinggi dan lebar yang besar, dan relative lebih tinggi dibanding dengan lingkungannya.

Medan : Nama ibukota dari propinsi Sumatera utara

Dengan demikian “Menara Medan” berarti suatu bangunan dengan struktur beton, baja yang mempunyai perbandingan relative lebih tinggi dari bangunan sekitarnya di kota Medan.

II.2. Lokasi

Adapun penjelasan lokasi proyek secara umum adalah: 1. Judul Proyek : CBD Polonia Bisnis Center 2. Tema Proyek : Arsitektur Bioklimatik

3. Lokasi Proyek : CBD Polonia, Kecamatan Medan Polonia Batas Site

• Utara : Komplek Pemerintahan

• Selatan : Ruang Terbuka Hijau

• Timur : Sungai Deli

• Barat : Komplek Perkantoran 4. Luas Site : 1,53 Ha

5. Status Proyek : Fiktif

Gambar 4. : Lokasi Site

a. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Bangunan ini akan menjadi landmark bagi kota Medan. Oleh karena itu lokasi yang sesuai untuk bangunan ini terletak di pusat kota Medan yaitu pada kawasan CBD Polonia, seperti gambar diatas. Lokasi site merupakan salah satu simpul atau node pada kawasan CBD Polonia. Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat dimana orang dapat merasakan sebagai tempat masuk dan keluar kawasan CBD Polonia.

Menurut Kevin Lynch, sebuah node akan mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (mudah diingat), serta penampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi, bentuk) yaitu sebuah landmark. Elemen dari node ini dapat menjadi titik referensi. Adapun pengertian landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota, misalnya gunung atau bukit, gedung tinggi, tempat ibadah, pohon tinggi dan sebagainya. Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang mengenali suatu daerah untuk mengorientasikan diri di dalam kota dan membantu orang mengenali suatu daerah.

b. Pencapaian

Lokasi terdapat di persimpangan jalan besar di kawasan CBD Polonia. Lokasi ini sangat strategis karena orientasi ke segala arah dengan pencapaian sangat mudah ke dalam site dari segala arah dengan transportasi darat.

II.3. Tinjauan Fungsi

- Deskripsi pengguna dan kegiatan Analisa non fisik

Analisa non fisik meliputi analisa terhadap pemakai bangunan seperti: 1. Analisa sosial ekonomi pemakai

Menara Medan di peruntukkan untuk semua golongan masyarakat untuk menikmati fasilitas yang ada didalamnya, kecuali untuk fasilitas ruang control dan ruang transmisi.

2. Analisa aktivitas pemakai bangunan dari mulai kedatangan, menggunakan fasilitas, sampai kepulangan.

a. Pengunjung ; aktivitas melihat-lihat, berbelanja, berekreasi, menikmati hiburan, dll.

b. Petugas telekomunikasi ; aktivitas mengatur peralatan untuk transmisi, mengkontrol transmisi.

c. Pengelola / penyewa ; aktivitas mengatur kegiatan administrasi menara, menggunakan ruang sesuai dengan kegiatan administrasi masing-masing.

d. Tamu hotel ; aktivitas dating , menginap, berbelanja dan pulang. e. Petugas M/E dan kebersihan ; aktivitas merawat dan memperbaiki

sistem utilitas, merawat kebersihan menara. II.4. Analisa Kebutuhan Ruang

Secara umum kegiatan pada Menara Medan terbagi atas 5 kelompok yang membutuhkan ruang yaitu :

a. Pengunjung:

ruang panorama, restoran, mall b. Petugas telekomunikasi:

ruang transmisi, ruang control. c. Pengelola / penyewa :

kantor pengelola menara, kantor sewa. d. Tamu :

e. Petugas M/E dan kebersihan :

ruang M/E, ruang peralatan kebersihan, ruang karyawan

II.5. Tinjauan Menara Komunikasi Fungsi Telekomunikasi Secara Umum

1. Menjadi salah satu transformasi bagi kehidupan manusia baik dari segi politik, ekonomi, dan social budaya. Telekomunikasi telah membuat jarak seolah dekat dan membuat dunia dapat digenggam dalam jangkauan tangan.

2. Menghubungkan titik-titik lokasi dan menyalurkan informasi antara titik tersebut.

Kebutuhan akan jasa telekomunikasi

Terdapat suatu kecenderungan untuk memperoleh jasa telekomunikasi yang dapat kita lihat dari sudut pandang pemakai yaitu:

a. Telekomunikasi yang semakin bermutu

b. Pelayanan bebagai jenis jasa telekomunikasi dengan terminal yang sama. c. Akan meningkatnya kebutuhan akan jasa telekomunikasi di masa yang akan

datang

Secara garis besar kebutuhan akan jasa telekomunukasi dapat dibagi menjadi : a. Jasa telekomunikasi untuk umum (public system)

b. Jasa telekomunukasi untuk perkantoran (office system) c. Jasa telekomunikasi untuk perumahan (home system) Pengertian transmisi

Transmisi yaitu sebagai jalan dari telekomunikasi untuk menyebarkan informasi yang berupa signal-signaldari suatu tempat ke tempat lain. Transmisi yang bisa membawa informasi berupa signal-signal, disebut modulasi. Ada 2 jenis modulasi, yaitu:

• Modulasi analog

Modulasi yang menggunakan modulasi analog dalam penyampaian informasi, misalnya telepon.

• Modulasi digital.

Modulasi yang menggunakan bahasa digital yaitu kombinasi 0 dan 1 atau turn-off sebgai penyampaian informasinya. Misalnya computer.

Jenis-jenis transmisi

1. Menggunakan kabel.

Transmisi yang menggunakan kabel sebagai media penyampainya, misalnya transmisi satelit bumi. Misalnya kabel telepon

2. Tanpa kabel.

Transmisi yang menggunakan udara bebas sebagai media penyampainya, misalnya transmisi satelit bumi.

II.6. Tinjauan Hotel

Adapun pengertian, klasifikasi dan perkembangan hotel adalah: Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa latin yaitu hospitium, yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat itu, maka prumah besar itu disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikordiniir oleh seorang

host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, dimana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf “s” pada kata hostel sehingga menjadi hotel.

Defenisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyedikan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran ( Lawson, 1976:27)

Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum (Kamus Webster)

Jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang diperuntukkan bagi umum dan dikelola secara komersial.

II.7. Klasifikasi Hotel

Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi terdapat pada peraturan pemerintah, yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata. Klasifikasi hotel ditinjau berdasarkan beberapa faktor, yaitu:

1. Harga jual

Klasifikasi hotel berdasarkan system penjualan harga kamar, dimana harga kamar yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan system paket yaitu:

• European plan hotel : hotel dengan biaya untuk harga kamar saja Keistimewaan:

 Praktis, banyak digunakan di hotel  Memudahkan system billing

 Semua system pemasaran kamar kebanyakan menggunakan system ini.

• American plan hotel : hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar dan harga makan, terbagi dua yaitu:

• Full American Plan (fap) : harga kamar termasuk makan tiga kali sehari(sarapan, makan siang dan makan malam)

• Modified American Plan (MAP) : harga kamar temasuk dua kali makan sehari yaitu:

 Kamar + makan pagi + makan siang  Kamar + makan pagi + makan malam

• Kontinental plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar sudah termasuk dengan continental breakfast.

• Bermuda plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar yang sudah termasuk dengan American breakfast.

2. Ukuran Hotel

Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran ditentukan oleh jumlah kamar yang ada, yaitu:

Small hotel : hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150 kamar

• Medium hotel : hotel sedang, yang terdiri dari 2 jenis, yaitu:  Average hotel : jumlah kamar antara 150- 299 kamar

• Large hotel : hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar

3. Tipe tamu hotel

Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu menginap yaitu:

• Family hotel : hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga

• Business hotel : hotel untuk tamu berupa pengusaha

• Tourist hotel : hotel untuk tamu yang menginap berupa wisatawan, baik domestik maupun luar negri

• Transit hotel : hotel untuk tamu yang transit (singgah sementara)

• Cure hotel : hotel untuk tamu yang menginap dalam proses pengobatan atau penyembuhan penyakit. 4. Sistem Bintang

Semakin banyak jumlah bintang suatu hotel, pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Klasifikasi hotel berdasarkan system bintang yaitu:

• Hotel bintang satu (*)

• Hotel bintang dua (**)

• Hotel bintang tiga (***)

• Hotel bintang empat (****)

• Hotel bintang lima (*****)

Khusus untuk hotel bintang lima, terdapat tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan

diamond.

5. Lama tamu menginap

Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu menginap, yaitu:

• Transit hotel : hotel dengan lama tinggal tamu rata- rata semalam

• Semi residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek, berkisar dua minggu hingga satu bulan.

• Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling sedikit satu bulan

6. Lokasi

• City hotel : hotel yang terletak dalam kota, dimana sebagian besar yang menginap melakukan kegiatan bisnis

• Urban hotel : hotel yang terletak di dekat kota

• Suburb hotel : hotel yang terletak di pinggiran kota

• Resort hotel : hotel yang terletak di daerah wisata, dimana sebagian besar tamu yang menginap tidak melakukan usaha. Hotel Resort berdasarkan lokasinya dibagi atas:

 Mountain hotel : hotel yang berada di pegunungan  Beach hotel : hotel yang berada di pinngir pantai  Lake hotel : hotel yang berada di tepi danau  Hill hotel : hotel yang berada di puncak bukit

 Forest hotel : hotel yang berada di kawasan hutan lindung  Airport hotel : hotel yang terletak di daerah pelabuhan udara

7. Aktivitas tamu hotel

Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kegiatan selama tamu menginap, yaitu:

• Sport hotel : hotel yang berada pada kompleks kegiatan olahraga

• Ski hotel ; hotel yang menyediakan area bermain ski

• Conference hotel : hotel yang menyediakan fasilitas lengkap untuk konferensi

• Convention hotel : hotel sebagai bagian dari komplek kegiatan konvensi

• Pilgrim hotel : hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai fasilitas ibadah

• Casino hotel : hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan berjudi.

8. Jumlah kamar dan persyaratannya

Berdasarkan jumlah bintang yang disandang, jumlah persyaratan kamar adan lainnya yaitu:

• Hotel bintang satu (*) : Jumlah kamar standar, minimal 15 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar, minimum 20

• Hotel bintang dua (**) : jumlah kamar standar, minimal 20 kamar Kamar suite, minimum 1 kamar.

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 22 Luas kamar suite, minimum 44

• Hotel bintang tiga (***) : jumlah kamar standar, minimal 30 kamar Kamar suite, minimum 2 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 24 Luas kamar suite, minimum 48

• Hotel bintang empat (*****) : jumlah kamar standar, minimal 50 kamar Kamar suite, minimum 3 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 24 Luas kamar suite, minimum 48

• Hotel bintang lima (*****) : jumlah kamar standar, minimum 100 kamar Kamar suite, minimum 4 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 26 Luas kamar suite, minimum 52

Di Indonesia, klasifikasi hotel dilakukan dengan sistem bintang. Dimulai dari bintang satu sampai bintang lima. Menurut surat keputusan Menteri Perhubungan Indonesia No. PM 10/PW 301/ PHB-17 tentang usaha dklasan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:

• Persyaratan umum, antara lain kondisi bangunan dan kelengkapan fasilitas

• Bentuk pelayanan yang diberikan

• Jumlah kamar yang tersedia

• Letak atau keadaan lokasi

II.8. Perkembangan Hotel di Indonesia

Dalam buku Hotel Management, Sihite (2000:63) mengatakan hotel berfungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau

pelancong), sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari tempat asalnya.

Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Menurut buku Pariwisata Indonesia dari masa ke masa, tercatat hotel- hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya:

• Jakarta, dibangun hotel Des Indes, Hotel Der Nederlen, Hotel Royal dan Hotel Rijswijk.

• Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.

• Semarang, berdiri Hotel Du Pavilion.

• Malang, Palace Hotel.

• Solo, Slier Hotel.

• Yogyakarta, Grand Hotel (sekarang Hotel Garuda)

• Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan pension Van Hangel (kini Hotel Panghegar)

• Bogor, Hotel Salak.

• Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.

• Makasar, Grand Hotel dan staat Hotel.

Setelah periode pemerintahan Orde baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa manajemen hotel nternasional yang banyak merambah ke kota- kota besar di Indonesia.

Sejalan dengan berkembangnya hotel di Indonesia, wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovatif. Hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk hotel di Indonesia.

Adapun peranan usaha perhotelan dalam menunjang pembangunan bangsa dan negara, antara lain:

• Meningkatkan industri dan penghasilan masyarakat.

• Menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus alih teknologi Organisasi Fungsi Hotel

Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, antara lain:

Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar pada hotel.

• Publik area

Area ini merupakan area pertemuan antara lain yang melayani, yaitu karyawan dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.

• Semi Publik area

Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama karyawan administrasi, ruang rapat, zona dimana hanya orang- orang tertentu yang dapat memasukinya.

• Service area

Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, disini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain:

• Front of the house (sektor depan hotel)

Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front of the house yaitu:

 Guest Room

Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap.  Public space area

Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepaad tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.

• Lobby

Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar.

Ruang- ruang yang termasuk dalam lobby adalah:  Entrance hall

Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau amin entrance denagn ruang- ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan besaran ruang yang cukup luas.

Terdiria tas ruang- ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelolah administrasi pengunjung.

 Guest elevator

Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau publik area menuju guest room atau fungsi lainnyadia ats.

 Sirkulasi

Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubngkan fungsi- fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung.

 Seating area

Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincang- bincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial diantara pengunjung.

 Retail area

Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari- hari.  Bell man

Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang abru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper- koper pengunjung.

 Support function

Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada di publik area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain- lain.  Consession space

Pada dasarnya ruang- ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang- ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan bagian dari publik area antara lain terdiri dari:

- Travel agent room

- Perawatan kecantikan/ salon

- Toko buku dan majalah

- Money changer

- Souvenir shop

- Toko- toko khusus  Food and Beverages outlets

o Restoran o Coffee shop o Lounge o Bar  Ruang serbaguna

Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam penemuan antara lain: o Pameran

o Seminar

o Pertemuan/ pernikahan  Area rekreasi

Daerah yang dipergunakan oleh pengunjung untuk berekreasi, berolahraga, santai dan lain- lain, yang antara lain:

o Swimming pool o Food court o Retai area

o Kolam dan kanal buatan, Amphiteatre+ dancing Fountain o Taman

o Sarana olahraga o Fitness

o Spa dan sauna

• Back of the house (Sektor belakang hotel)

Terdiri dari area servis. Yang termasuk bac of the house yaitu:  Daerah dapur dan gudang (Food and storage area)

Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat gudan kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.

 Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and general storage area)

Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan kedalam mobil pengangkut.

 Daerah pegawai/ staff hotel (employess area)

Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk karyawan, gudang, dll.

Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan. Pada area housekeeping, terdapat ruang kepala dan asisten departemen, gudang, tempat menjahit kain, sarung bantal, gorden, dll yang disiapkan untuk melayani tamu hotel.

 Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Enginering Area)

Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan.

Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang public juga harus berhubungan dengan ruang pelayanan dan mempunyai batas yang jelas, sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah, penzoningan berdasarkan jenis area sangat penting

(Gambar 5 dan 6).

Gambar 5: Penzoningan Area Privat, Public, Dan Semi Public Pada Hotel Hotel

Kamar Tamu Public Space Administrasi

Lobby

F&B Outlet

Ruang Sebaguna

Area Rekreasi

Gambar 6: penzoningan area servis pada hotel Hotel

Area Servis

Engineering

Ruang Mekanikal

Laundry & Housekeeping Food Preparation

Ruang Penerima & Penyimpanan

II.9. Karakter Pengunjung Hotel

Menurut tujuan kedatangannya, pengunjung hotel terbagi dua yaitu untuk tujuan bisnis dan wisata. Karakteristik pengunjung hotel dapat dibagi atas:

Tabel 1

Karakter Pengunjung Hotel Jenis

Pengunjung

Karakter Pengunjung Tujuan Tipe kamar Bisnis

Grup - Single atau double

- Menginap 2-4 malam - 75% pria, 25 % wanita - Harga tidak Dipermasalahkan - Konvensi dan konverensi - Perkumpulan profesional - Rapat pelatihan dan perdagangan

- King, twin, double- double

- Kamar mandi yang memiliki area ganti pakaian

- Terdapat area kerja yang baik Perseoran gan - Single -Menginap 1-2 malam -85% pria, 15% wanita - Sangat memperhitungkan biaya - Kerjasama bisnis - Perdagangan - Konvensi dan konferensi -King

-Kamar mandi standar dengan shower

-Terdapat area kerja

Wisata

Keluarga -

Double-plus(termasuk anak- anak)

- 1- 4 malam, bahkan lebih lama di area resort - Harga menengah - Liburan keluarga - Bertamasya - Olahraga, aktivitas keluarga

- Double- doube, king sofa, kamar berdekatan - Area duduk dan televisi - Kamar mandi

- Memiliki balkon, teras, dan jalan masuk dari luar

Pasangan - Double, 1-7 malam - harga menengah ke atas tour,clubs,perkump ulan - Bertamasya -teater, berolahraga -liburan akhirpekan - Belanja, liburan - king

- Area makan dan kerja - Area penyimpanan - Kamar mandi Single - Single - Profesional muda - Harga menengah ke atas

-Tour, clubs, perku mpulan

-Budaya, seni, teater,Berbelanja

- Queen

- Area makan dan kerja - Kamar mandi standar

II.10. Tinjauan Hotel Bisnis

Adapun jenis hotel yang terdapat pada bangunan multifungsi ini adalah hotel bisnis. Berikut adalah pengertian dan perkembangan mengenai hotel bisnis.

II.11. Pengertian Hotel Bisnis

Hotel bisnis didefenisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak di pusat kota, ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis.

II.12. Perkembangan Hotel Bisnis secara Umum

Dulunya hotel hanya berfungsi sebagai tempat untuk menginap, tetapi kini hotel telah memiliki fungsi ganda, dari tempat mengnap, hingga sarana bisnis. Tidak sedikit hotel yang menyediakan sarana bisnis, terutama hotel- hotel berbintang. Hotel jenis ini dinamakan hotel bisnis. Pada hotel ini tersedia tempat yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan, ruang rapat, maupun ruang seminar. Para pebisnis bisa memanfaatkan hotel bisnis sebagai sarana untuk mempromosikan produk perusahaan, rapat kerja maupun seminar.

Beberapa pertimbangan dalam memilih hotel sebagai tempat pertemuan/ rapat, yaitu:

• Budget

Menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa ruang di hotel

Dalam dokumen Menara Medan (Bioklimatik) (Halaman 21-139)

Dokumen terkait