• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Analisis Data

Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Wijaya, : ).

Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( : ) dengan taraf signifikan (α) = , , jika r hitung > r tabel, maka kuesioner

sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t tabel untuk degree of freedom (df)

= (n-k- ) = - - = , dengan nilai df= dan nilai alpha= . atau % didapat angka r tabel , .

Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, bisa di lihat tampilan tabel di bawah ini, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel . Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan r

hitung

r tabel Keterangan

Etos Kerja Islam

Etos Kerja Islam ,

,

Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid

Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Etos Kerja Islam , Valid Motivasi

Kerja

Motivasi Kerja ,

,

Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid

Motivasi Kerja , Valid Budaya

Organisasi

Budaya Organisasi ,

, Valid

Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid Budaya Organisasi , Valid

Kinerja Kinerja , , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid Kinerja , Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel . menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel etos kerja Islam, motivasi kerja, budaya organisasi dan kinerja karyawan yang digunakan dalam penelitian ini r hitung > r tabel . Hal ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan

pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpul data, dapat dianalisis selanjutnya.

. Uji Reliabilitas

Menurut Hadi dalam Indrayati ( : ) Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliable

(dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama.

Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variable dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.

Tabel . Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan

Etos Kerja Islam (X ) , Reliable

Motivasi Kerja (X ) , Reliable

Budaya Organisasi (X ) , Reliable

Kinerja Karyawan (Y) , Reliable

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari

, . Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini

reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis nilai variabel dependen (Kinerja Karyawan), terhadap variabel independen (Etos Kerja Islam, Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi).

Tabel .

Ringkasan Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) , , , , Etos_Kerja_Islam , , , , , Motivasi_Kerja , , , , , Budaya_Organisasi -, , -, - , , a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = + , EKI + , MK + (- , ) BO+ Yang artinya:

a. Nilai Konstan (β ) = , diartikan bahwa ketika X , X , dan X konstan atau tidak ada atau sebesar , maka Y akan mengalami peningkatan sebesar ,

b. Nilai koefisien regresi variabel EKI (X ) = , artinya jika variabel X mengalami peningkatan satuan sedangkan X dan X konstan atau tidak ada atau sebesar , maka Y akan mengalami peningkatan sebesar ,

c. Nilai koefisien regresi variabel MK (X ) = , artinya jika variabel X mengalami penurunan satuan sedangkan X dan X konstan atau tidak ada atau sebesar , maka Y akan mengalami peningkatan sebesar -

d. Nilai koefisien regresi variabel BO (X ) = - , artinya jika variabel X mengalami peningkatan satuan sedangkan X dan X konstan atau tidak ada atau sebesar , maka Y akan mengalami penurunan sebesar - ,

. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity

Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, : ).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxilary

regresi, yaitu membandingkan antara r (koefisien determinasi parsial) dan R (koefisien determinasi majemuk) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R regresi utama adalah sebagai berikut:

Tabel .

Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension , a , , , a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Etos_Kerja_Islam, Motivasi_Kerja

Sumber: Data primer yang diolah

Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial) untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan r

untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel .

Perbandingan r dan R Regresi Antar Variabel Independen r

X = f(X ,X ) ,

X = f(X ,X ) ,

X = f(X ,X ) ,

R = ,

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa R (koefisien determinasi majemuk sebesar , hasil regresi utama lebih besar dari r (koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar, . , . ,

. , sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, : ).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji white, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U i) dengan

variabel independen, Variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, : ). Prosedur penyajiaanya yaitu dengan meregres residual kuadrat (Ui ) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai R untuk menghitung χ , dimana χ = n*R . Pengujiannya adalah jika χ -hitung < χ -tabel, maka hipotesis adanya heteroscedasticity dalam model ditolak.. Adapaun hasil uji

heteroscedasticity sebagai berikut: Tabel .

Hasil Uji Heteroscedasticity

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension , a , , , a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi , Etos_Kerja_Islam ,

Motivasi_Kerja, Budaya_Organisasi, Etos_Kerja_Islam, Motivasi_Kerja b. Dependent Variable: U i

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel di atas diketahui nilai R sebesar , , maka kita dapat mengetahui besarnya χ hitung, yaitu , * = , . Sedangkan besarnya χ tabel adalah , . Karena χ hitung < χ tabel, maka gejala penyakit heteoskendastisitas dalam model persamaan tidak ada.

c. Uji Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi data variabel dependen dan independen yang kita pakai berdistribusi normal atau

tidak. Alat analisis yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov- Smirnov (K-S).

Tabel .

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Mean , Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute , Positive , Negative -, Kolmogorov-Smirnov Z ,

Asymp. Sig. ( -tailed) ,

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data primer yang diolah ( )

Berdasarkan data di atas, nilai Kolmogorv Smirnov adalah , dan nilai signifikan pada , lebih besar dari , hal in berarti HA ditolak yang berarti data residual terdistribusi normal.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan nilai

observasi dikalikan dengan R atau n*R . Kriteria analisisnya adalah jika χ hitung > χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar, sedangkan χ hitung < dari χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar. Hasil output viewer dapat dilihat dibawah ini:

Tabel . Hasil Uji Linearitas

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson , a , -,

a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi , Etos_Kerja_Islam , Motivasi_Kerja b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber: Data primer yang diolah

Untuk mencari χ hitung, dengan cara mengalikan n * R = *

, = , . Sedangkan untuk χ tabel diketahui : , dengan tingkat signifikan dan df = . Karena χ hitung < dari χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linear. . Uji Statistik

a. Uji Signifikasi Parameter Individual (ttest)

Uji ini digunkan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, : ).

Tabel . Hasil Uji ttest

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) , , , , Etos_Kerja_Islam , , , , , Motivasi_Kerja , , , , , Budaya_Organisasi -, , -, - , , a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer yang diolah

Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing variabel secara parsial:

. Variabel Etos Kerja Islam

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel etos kerja Islam menunjukkan nilai t = , dengan nilai signifikansi sebesar

, di mana nilai ini kurang dari nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel etos kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti hipotesis ke diterima.

. Variabel Motivasi Kerja

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel motivasi kerja menunjukkan nilai t = , dengan nilai signifikansi sebesar

, di mana nilai ini kurang dari nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti hipotesis ke diterima.

. Variabel Budaya Organisasi

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel budaya organisasi menunjukkan nilai t = - , dengan nilai signifikansi sebesar , di mana nilai ini kurang dari nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti hipotesis ke ditolak.

b. Uji Simultan Ftest

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, : ).

Tabel . Hasil Uji Ftest

ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression , , , , a Residual , , Total ,

a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Etos_Kerja_Islam, Motivasi_Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel di atas ditunjukkan F hitung sebesar , dengan nilai signifikansinya , , di mana nilai signikansi ini kurang dari nilai alpha sebesar , sehingga memberikan keputusan bahwa

semua variabel independen (etos kerja Islam, motivasi kerja, budaya organisasi) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (kinerja) secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R )

Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel . Hasil Uji R Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension , a , , , a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Etos_Kerja_Islam,

Motivasi_Kerja

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar ( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel dependen (kinerja karyawan) dengan variabel independen (etos kerja Islam, motivasi kerja, budaya organisasi). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara etos kerja Islam, motivasi kerja dan budaya organisasi dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang kuat. Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi variabel independen (etos kerja Islam, motivasi kerja dan budaya organisasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan) sebesar , sedangkan sisanya , % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Dokumen terkait