• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Metode Penelitian

1.7.6 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian hukum mempergunakan metode pendekatan kualitatif bukan kuantitatif, karena tanpa menggunakan rumusan statistik, sedangkan penggunaan angka-angka hanya sebatas angka persentase sehingga

diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai masalah yang diteliti.46

Analisis data yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan cara kualitatif, yaitu dengan menganalisis melalui data lalu diorganisasikan dalam

46

pendapat atau tanggapan dan data-data sekunder yang diperoleh dari pustaka kemudian dianalisis sehingga diperoleh data yang dapat menjawab permasalahan dalam skripsi ini.

ABSTRAK

Olivia Intan Maria Sinurat* Prof. Dr. Ediwarman, SH., M.Hum **

Nurmalawaty, SH., M.Hum ***

Tindak pidana narkotika merupakan tindak pidana yang termasuk ke dalam kejahatan luar biasa. Putusan bebas khususnya dalam kasus narkotika selalu menjadi hal yang kontroversial dalam masyarakat, karena seorang pelaku dalam tindak pidana narkotika merupakan seseorang yang dipandang tercela. Bahkan dalam Undang-Undang Narkotika sanksi pidana terberat yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana narkotika adalah pidana mati. Putusan bebas yang dijatuhkan atas kasus narkotika pasti menimbulkan pertanyaan, apa yang menjadi dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas, khususnya dalam kasus narkotika. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan, yaitu bagaimana pengaturan hukum mengenai tindak pidana narkotika, faktor yang menyebabkan Hakim menjatuhkan putusan bebas dalam tindak pidana narkotika dan apa kebijakan hukum bagi terdakwa yang telah dijatuhkan putusan bebas.

Untuk menjawab masalah tersebut maka metode yang penulis gunakan adalah menggunakan metode penelitian hukum normative yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan yakni penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan, khususnya perundang-undangan dan kepustakaan hukum yang berkaitan putusan bebas serta melakukan wawancara langsung dengan obyek yang berhubungan.

Pengaturan mengenai putusan bebas diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1976, yang kemudian digantikan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997, yang kemudian diganti lagi dengan Undang-Undang Nomo 35 Tahun 2009 yang berlaku sampai saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 ini pengaturan mengenai tindak pidana narkotika diatur dalam Pasal 111 sampai dengan Pasal 148. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Hakim menjatuhkan putusan bebas adalah Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya putusan bebas oleh Hakim adalah apabila tidak memenuhi asas pembuktian menurut undang-undang secara negatif dan apabila tidak memenuhi asas batas minimum pembuktian. Kebijakan hukum bagi terdakwa yang telah dijatuhi putusan bebas adalah berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (pemulihan nama baik).

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **Dosen Pembimbing I

ANALISIS PENJATUHAN PUTUSAN BEBAS (VRIJSPRAAK) TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA NARKOTIKA

DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

NIM : 120200244

OLIVIA INTAN MARIA SINURAT

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISIS PENJATUHAN PUTUSAN BEBAS (VRIJSPRAAK) TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA NARKOTIKA

DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

NIM : 120200244

OLIVIA INTAN MARIA SINURAT

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU

NIP. 195703261986011001

Dr. Muhammad Hamdan , S.H, M.Hum

Dosen Pembimbing I : Dosen Pembimbing II :

Prof. Dr. Ediwarman, SH. M.Hum Nurmalawaty, SH.M.Hum NIP.195405251981031003 NIP. 196209071988112001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ABSTRAK

Olivia Intan Maria Sinurat* Prof. Dr. Ediwarman, SH., M.Hum **

Nurmalawaty, SH., M.Hum ***

Tindak pidana narkotika merupakan tindak pidana yang termasuk ke dalam kejahatan luar biasa. Putusan bebas khususnya dalam kasus narkotika selalu menjadi hal yang kontroversial dalam masyarakat, karena seorang pelaku dalam tindak pidana narkotika merupakan seseorang yang dipandang tercela. Bahkan dalam Undang-Undang Narkotika sanksi pidana terberat yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana narkotika adalah pidana mati. Putusan bebas yang dijatuhkan atas kasus narkotika pasti menimbulkan pertanyaan, apa yang menjadi dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan bebas, khususnya dalam kasus narkotika. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan, yaitu bagaimana pengaturan hukum mengenai tindak pidana narkotika, faktor yang menyebabkan Hakim menjatuhkan putusan bebas dalam tindak pidana narkotika dan apa kebijakan hukum bagi terdakwa yang telah dijatuhkan putusan bebas.

Untuk menjawab masalah tersebut maka metode yang penulis gunakan adalah menggunakan metode penelitian hukum normative yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan yakni penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan, khususnya perundang-undangan dan kepustakaan hukum yang berkaitan putusan bebas serta melakukan wawancara langsung dengan obyek yang berhubungan.

Pengaturan mengenai putusan bebas diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1976, yang kemudian digantikan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997, yang kemudian diganti lagi dengan Undang-Undang Nomo 35 Tahun 2009 yang berlaku sampai saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 ini pengaturan mengenai tindak pidana narkotika diatur dalam Pasal 111 sampai dengan Pasal 148. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Hakim menjatuhkan putusan bebas adalah Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya putusan bebas oleh Hakim adalah apabila tidak memenuhi asas pembuktian menurut undang-undang secara negatif dan apabila tidak memenuhi asas batas minimum pembuktian. Kebijakan hukum bagi terdakwa yang telah dijatuhi putusan bebas adalah berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (pemulihan nama baik).

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **Dosen Pembimbing I

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang dilakukan dalam memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang berjudul ANALISIS

PENJATUHAN PUTUSAN BEBAS (VRIJSPRAAK) TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA NARKOTIKA DALAM KAITANNYA DENGAN SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU”.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis begitu banyak mendapat dukungan, bimbingan, bantuan ,arahan, dan petunjuk dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H, M.Hum, sebagai Wakil Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syarifuddin Hasibuan,S.H, DFM, MH, sebagai Wakil Dekan II

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak OK Saidin, S.H, MH, sebagai Wakil Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. M. Hamdan S.H, M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum

6. Ibu Liza Erwina, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof. Dr. Ediwarman, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah banyak membantu penulis dalam membimbing, memberi waktu, sumbangan pikiran, tenaga dalam memberikan saran dan kritik serta mengevaluasi sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan baik.

8. Ibu Nurmalawaty, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak membantu penulis dalam membimbing, memberi waktu, sumbangan pikiran, tenaga dalam memberikan saran dan kritik serta mengevaluasi sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan baik.

9. Bapak dan Ibu Dosen (staf pengajar) yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan beserta seluruh staf pegawai yang telah memberikan pelayanan dengan baik selama perkuliahan.

10. Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Berlian Napitupulu, SH., M.Hum.,

untuk waktunya, untuk bantuannya serta dukungan yang diberikan kepada penulis dalam membantu penulisan skripsi ini.

11.Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yang tercinta dan tersayang,

yaitu Ayahanda Edward Sinurat, SE., SH., dan Ibunda Dra. Flora Simarmata, yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan kasih sayang yang terukur, dan tetap dengan senantiasa memberikan dukungan, menjadi sumber inspirasi, semangat dan motivasi serta doa-doa yang tulus selama proses pengerjaan skripsi ini. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberikan berkat dan kasih karuniaNya serta kesehatan dan umur panjang kepada ayah dan ibu tercinta.

12.Ucapan terima kasih yang tulus untuk kakak penulis tersayang, Emilia Indah Fransiska Sinurat, SE., dan adik-adik yang penulis sayangi, Ruth Indira Golda Sinurat dan Sarah Theodora Sinurat, serta sepupu terfavorit, Rainova D. Obesta yang juga turut memberi dukungan, semangat, dan doa kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

13.Teruntuk sahabat-sahabat penulis yang penulis kasihi, yaitu Vinamya A.

Marpaung, Ester J.P. Hutagaol, Debora S. Tampubolon, Anggis T. Situngkir, dan abang kami Sastro Gunawan Sibarani, penulis ucapkan banyak terima kasih atas canda tawa yang telah kita bagi bersama selama 8 (delapan) semester berada di Fakultas Hukum USU ini. Kiranya kita dapat sukses bersama dan persahabatan ABSI tetap senantiasa bertahan sampai masa tua kita.

14.Teruntuk sahabat-sahabat penulis dalam kelompok belajar yang menyebut

dirinya Future Lawyers yaitu Debora S. Tampubolon, Andreas A.R. Sipayung, Iwan J. Simbolon, Lamhotman C. Limbong, Andry A. Sitohang, Andri P. Tarigan, Heru T. Sinaga, Damecson Sagala, Sahata H. Manurung, serta Mazmur F. Sinulingga, terima kasih untuk waktu yang telah kita lewati bersama-sama selama kita berada di bangku perkuliahan ini, yang membuat hari-hari kuliah terasa menyenangkan. Sungguh suatu kebahagiaan dapat mengenal sahabat-sahabat seperti mereka. Semoga kelak di kemudian hari kita bisa menjadi Future Lawyers yang sesungguhnya.

15.Teruntuk teman-teman Guru Sekolah Minggu dan adik-adik Sekolah Minggu HKBP Immanuel Medan, untuk keceriaan dan kegembiraan yang telah menjadi salah satu faktor penyemangat penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini.

16.Teruntuk kelompok kecil GIDEON, yaitu kak Giovanni Purba, Debora,

Indah, dan Oci serta domba yang hilang Jopal, terima kasih waktu yang telah kita lewati bersama-sama selama kita berada di perkuliahan ini. 17. Rekan-rekan se-almamater di Fakultas Hukum yang tidak bisa penulis

ucapkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran, masukan, maupun kritik dari pembaca.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua dan ilmu yang diperoleh oleh penulis dapat penulis terapkan bagi nusa dan bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin

Medan, 2016

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penulisan ... 7

1.4Manfaat Penulisan ... 7

1.5Keaslian Penulisan ... 8

1.6Tinjauan Kepustakaan ... 8

1.6.1 Pengaturan Hukum Mengenai Tindak Pidana Narkotika .. 8

1.6.2 Faktor Penyebab Terjadinya Penjatuhan Putusan Bebas Terhadap Tindak Pidana Narkotika ... 12

1.6.3 Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Terdakwa Yang Telah Dibebaskan Melalui Penjatuhan Putusan Bebas Dalam Perkara Tindak Pidana Narkotika ... 17

1.7Metode Penelitian ... 21

1.7.1 Spesifikasi Penelitian ... 21

1.7.2 Metode Pendekatan ... 22

1.7.3 Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel ... 23

1.7.4 Alat Pengumpul Data ... 23

1.7.5 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ... 25

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI TINDAK PIDANA NARKOTIKA

2.1Pengaturan hukum tentang Tindak Pidana Narkotika dalam

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976 ... 27

2.2Pengaturan hukum tentang Tindak Pidana Narkotika dalam

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 ... 31

2.3Pengaturan hukum tentang Tindak Pidana Narkotika dalam

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ... 39

BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENJATUHAN

PUTUSAN BEBAS TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA

3.1Tidak memenuhi asas pembuktian menurut Undang-Undang

Secara Negatif ... 56

3.2Tidak memenuhi asas batas minimum pembuktian ... 66

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA YANG

TELAH DIBEBASKAN MELALUI PENJATUHAN PUTUSAN BEBAS DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA

4.1Kebijakan Hukum Pidana Dalam Tindak Pidana Narkotika ... 69

4.1.1 Kebijakan Penal ... 69 4.1.2 Kebijakan Non Penal ... 79

4.2Kebijakan Hukum Terhadap Terdakwa Yang Telah Dibebaskan

Melalui Penjatuhan Putusan Bebas Dalam Perkara Tindak Pidana Narkotika ... 82 4.2.1 Ganti Rugi ... 84 4.2.2 Rehabilitasi ... 90

4.3Analisis Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan Putusan

Putusan MA No. 2280/K/Pid.Sus/2012 dalam kaitannya dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 147 5.2Saran ... 149

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Dokumen terkait