• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Analisis Data

harian, biografi, peraturan, kebijakan. Dapat juga berupa gambar, misalnya foto dan sebagainya.163

Dokumentasi yang dicari oleh peneliti adalah berupa peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan karakter di kampus tersebut.

dan berupa foto atau data dokumen penting yang menguatkan dan membuktikan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Dalam tahap penelitiannya, peneliti mendapatkan beberapa dokumentasi berupa dokumen resmi lembaga dan foto. Diantara dokumen resmi lembaga yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah sebaran mata kuliah berdasarkan capaian pembelajaran lulusan dalam buku Kurikulum KKNI Prodi Ilmu Hadits dan Prodi Ahwal Syakhsiyyah, sebaran mata kuliah berdasarkan semester dalam buku panduan akademik, dan tata tertib dalam hal akhlak dalam buku panduan kemahasiswaan.

Adapun foto yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah foto banner profil mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember, foto tangkapan layar group whatsapp orang tua mahasiswa, foto papan motivasi berakhlak mulia, foto peraturan asrama yang tertempel di dinding, foto tata tertib perkuliahan yang tertempel di kelas, foto tangkapan layar sistem aplikasi perizinan keluar asrama bagi mahasiswi.

bukunya mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles, Huberman dan Saldana164 adalah:

1. Data Condensation (Kondensasi data)

Karena data yang dikumpulkan oleh peneliti berjumlah banyak, kompleks, dan rumit, maka dengan kondensasi data ini peneliti dapat merangkum, memilah dan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan cara seperti itu, peneliti mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang data yang didapatkan.

Sehingga dari hal tersebut peneliti dapat memutuskan langkah selanjutnya, apakah memerlukan untuk melakukan pengumpulan data lagi atau tidak.

Dan dalam melakukan kondensasi data tersebut peneliti dipandu oleh teori dan tujuan yang akan dicapai.

Tatkala peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, peneliti mendapatkan data-data yang memiliki keterkaitan dan hubungan. Sehingga ketika melakukan interview kepada seorang informan, peneliti sekaligus menganalisa dan mengaitkan data-data tersebut dari informan satu dengan yang lainnya melalui pertanyaan wawancara. Dan sering kali peneliti mendapatkan gambaran dan pola yang semakin jelas ketika peneliti terus menggali dengan pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan pada teori di

164 Mathew B. Miles, A. Michael Huberman, Johny Saldana, Qualitative Data Analysis (A Methods Sourcebook), (California: Sage Publication, 2014), 8-10.

setiap fokus penelitiannya. Ketika peneliti mendapatkan suatu data yang belum jelas maka peneliti menggali data tersebut di luar daftar pertanyaan yang telah dibuat. Dari data-data temuan penelitian yang didapatkan dari wawancara tersebut, peneliti menemukan pola, tema, dan hal-hal pokok yang serupa dan saling berkaitan yang kemudian peneliti berusaha kerucutkan dan fokuskan ke dalam beberapa pola yang lebih umum dan lebih mencakup berbagai data temuan tersebut. Sehingga pada akhirnya terbentuklah beberapa tema besar dan hal pokok di tiap fokus penelitiannya.

Berdasarkan tahapan kondensasi data menurut Miles, Huberman, dan Saldana165, maka apa yang dilakukan peneliti dalam tahap ini dapat disimpulkan sebagaimana berikut:

a. Pemilihan data (selecting)

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari para informan, peneliti melakukan seleksi dari berbagai data yang didapatkan tersebut. Yaitu dengan cara memilih dan menentukan data yang memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Setiap data yang berhubungan dengan manajemen pendidikan karakter terus dipertahankan dan digunakan untuk mendukung hasil penelitian. Setelah proses seleksi ini selesai dilakukan, maka peneliti melanjutkan ke tahap focusing.

b. Pengerucutan data (focusing)

165 Mathew B. Miles, A. Michael Huberman, Johny Saldana, Qualitative Data Analysis, 8.

Mengerucutkan atau memfokuskan data merupakan bentuk pra analisis. Pada tahap ini, peneliti mengerucutkan data sesuai dengan fokus penelitian masing-masing. Peneliti hanya membatasi dan mengelompokkan data berdasarkan fokus penelitian. Peneliti menandai setiap data yang berkaitan dengan masing-masing dengan warna yang berbeda untuk memudahkan pengelompokan data tersebut. Setelah proses focusing ini selesai, peneliti melanjutkan ke tahap abstracting dan simplifying.

c. Penyederhanaan dan peringkasan data (abstracting and simplifying) Tahap ini merupakan proses menyederhanakan dan meringkas data yang ada di setiap fokusnya. Dalam proses ini, peneliti berusaha membuat rangkuman dari berbagai data yang berkaitan dengan tiap fokusnya. Proses penyederhanaan ini dilakukan dengan menentukan tema-tema besar dan hal-hal pokok yang dapat menjadi sub bahasan di tiap fokusnya. Pada tahap ini, peneliti memastikan apakah data-data yang sudah diringkas tersebut sudah menjawab fokus penelitian. Jika belum, maka peneliti dapat menggali data lagi dari para informan mengenai fokus tersebut.

Namun jika dirasa sudah cukup, maka peneliti melanjutkan kepada proses berikutnya yaitu transforming.

d. Transformasi data (transforming)

Proses ini adalah tahapan di mana peneliti menyatukan data partisipan dengan menyusunnya menjadi kalimat yang

berkelanjutan dan menjadi cerita yang bersambung. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengamati setiap temuan penelitian dan pembahasan dalam melakukan analisa data. Dan ini merupakan tahap terakhir dalam rangkaian tahapan kondensasi data. Dan setelah itu peneliti melangkah ke tahap selanjutnya yaitu tahap penyajian data.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi serta analisis dari hal itu semua, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menyajikan data. Dan dalam penelitian kualitatif ini, data disajikan dalam bentuk naratif deskriptif yaitu dengan susunan sebagai berikut:

a. Koding (tema besar)

Koding merupakan tema besar hasil kondensasi data yang dilakukan peneliti dari berbagai data yang ditemukan di lapangan.

b. Data Etik

Data Etik merupakan bahasa penafsiran peneliti dari berbagai data temuan yang menjelaskan tema besar tersebut.

c. Data Emik

Data Emik merupakan data-data temuan penelitian yang berbentuk perkataan para informan yang menunjukkan dan membuktikan data etik peneliti di atas.

d. Triangulasi

Triangulasi adala teknik pengujian keabsahan data yang dipaparkan peneliti dalam data etik dan data emik di atas dengan menyertakan data lain yang didapatkan dari teknik yang sama namun dari sumber yang berbeda (triangulasi sumber) dan atau dengan menyertakan data lain dari teknik pengumpulan data yang berbeda (triangulasi teknik).

3. Conclusion/verification (Kesimpulan/Verifikasi Data)

Data yang telah disajikan dengan susunan seperti di atas kemudian disimpulkan oleh peneliti menjadi kesimpulan awal di bagian akhir tiap tema-tema besar tersebut. Dan di akhir tiap fokus penelitian, peneliti juga menyimpulkan apakah berbagai temuan penelitian tersebut menjawab fokus penelitian atau tidak.

Kesimpulan ini masih bisa berubah jika peneliti mendapatkan data-data baru yang memiliki bukti-bukti yang lebih kuat. Dan kesimpulan ini bisa jadi menjawab fokus penelitian dan bisa jadi juga tidak. Karena fokus penelitian dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian lapangan.

Dokumen terkait