BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Lulusan (Studi Multikasus di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram).26 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus dan rancangan multikasus. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi partisipisan dan dokumentasi. Analisis datanya dengan cara interractive model yang terdiri dari data collection, data reduction, data display dan conclusion. Dan pengecekan keabsahan datanya menggunakan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Hasil Penelitiannya adalah: (1)Konsep mutu pendidikan yang berkarakter adalah: (a)mutu pendidikan berkarakter akademik excellent dan religius awareness, (b)nilai-nilai akademik excellent, nilai: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, komunikatif, kontrol diri, dan nilai-nilai religius awareness, nilai: religius, keikhlasan, keteladanan, mencintai kebaikan, (c)menggunakan prinsip keterpaduan moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan keteladanan dan pendekatan sistem; (2)model perencanaan pendidikan karakter dilandasi model yang sistemik-integratif. Model pelaksanaannya menggunakan habitualisasi (pembiasaan), personifikasi, model keteladanan perilaku seseorang (role model), pengintegrasian kegiatan dan program ekstrakurikuler, intra dan
ko-26 Ahmad Sulhan, Manajemen Pendidikan Karakter Dalam Mewujudkan Mutu Lulusan (Studi Multikasus di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram), Desertasi Doktor, (Malang: Program Pascasarjana UIN Maliki Malang, 2016)
kurikuler dan pembentukan lingkungan (bi’ah) yang kondusif. Model pengawasan menggunakan manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal melalui home visit;
(3)Implikasinya bagi kebijakan sekolah/madrasah berupa kurikulum berbasis karakter, perangkat peraturan proses pembiasaan dan target yang dicapai; sistem manajemen pendidikan karakter yang sistemik-integratif; mutu lulusan yang berkarakter akademik excellent dan religius awareness: memiliki kesadaran mewujudkan nilai-nilai karakter mutu: beriman dan taqwa, mencintai ilmu pengetahuan, beramal shaleh, percaya diri, berbudi pekerti yang luhur, dan berkontribusi bagi masyarakat, sesuai harapan, kepuasan, kebanggaan dan kepercayaan masyarakat.
Persamaan Disertasi tersebut dengan Tesis yang akan diajukan peneliti saat ini adalah pada sisi manajemen pendidikan karakter.
Sedangkan sisi perbedaannya adalah dalam hal fokus penelitiannya.
Fokus penelitian Ahmad Sulhan pada: (1) konsep mutu pendidikan melalui nilai-nilai karakter yang dikembangkan di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram, (2) model perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan karakter dalam mewujudkan mutu lulusan di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram, (3) implikasi model manajemen pendidikan karakter dalam mewujudkan mutu lulusan di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan
SMA Negeri 2 Mataram. Sedangkan penelitian yang akan diajukan ini akan fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter.
2. Nailul Azmi, melakukan penelitian dalam tesisnya yang berjudul
“Manajemen Pendidikan Karakter Siswa Man 1 Brebes Dan Man 2 Brebes”.27 Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi (kesimpulan).
Hasil penelitiaannya adalah: (1) Perencanaan pendidikan karakter meliputi perencanaan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan. (2) Pengorganisasian pendidikan karakter meliputi pengorganisasian pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan.
(3) Pelaksanaan pendidikan karakter meliputi pelaksanaan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan. (4) Pengawasan pendidikan karakter meliputi pengawasan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan.
27 Nailul Azmi, Manajemen Pendidikan Karakter Siswa Man 1 Brebes Dan Man 2 Brebes, Tesis, (Purwokerto: Program Pascasarjana IAIN Purwokerto, 2017)
Persamaan tesis tersebut dengan tesis yang akan diajukan peneliti saat ini adalah pada sisi manajemen pendidikan karakter.
Sedangkan sisi perbedaannya adalah pada sisi pembahasan minor nya.
Maksudnya adalah penelitian yang akan diajukan dalam tesis ini membahas manajemen pendidikan karakter dalam kaitannya dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Adapun dalam penelitian Nailul Azmi tersebut hanya membahas manajemen pendidikan karakter dalam dua lokus penelitian tanpa adanya pembahasan minornya.
3. Sahriani, melakukan penelitian dalam tesisnya yang berjudul
“Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter Dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik Di Sma Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur”.28 Penelitian tersebut merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Dan untuk menjawab permasalahan penelitiannya, peneliti menggunakan pendekatan Teologis-Normatif, Pendekatan Pedagogis dan Pendekatan fenomenologi. Adapun untuk metode pengumpulan datanya adalah dengan obsevasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi.
Hasil penelitiannya adalah: (1) bahwa dalam mengelolah perencanaan manajemen pendidikan karakter peserta didik, melibatkan semua unsur baik sekolah, stakeholder (camat, kapolsek, kepala desa, dan tokoh agama) dan masyarakat dalam hal ini orang tua
28 Sahriani, Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter Dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik Di Sma Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur, Tesis, (Makassar: Program Pascasarjana UIN Alauddin, 2017)
peserta didik ikut terlibat dalam menetapkan nilai-nilai karakter yang akan diterapkan di sekolah yang tertuang dalam tata tertib. (2) Pelaksanaan manajemen pendidikan karakter melibatkan semua elemen sekolah baik kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, dan penjaga kantin berperan dalam mengciptakan kondisi kondusif bagi perkembangan karakter peserta didik. (3) Penilaian manajemen pendidikan karakter berbentuk observasi, maksudnya semua guru terlibat dalam menilai karakter peserta didik dengan membuat catatan perkembangan peserta didik melalui observasi. Dari hasil observasi guru dilakukan rapat untuk membahas pilar-pilar karakter yang sudah tercapai dan tindakan apa yang akan dilakukan guru untuk pembinaan karakter yang sudah ditetapkan dalam aturan sekolah.
Persamaan tesis tersebut dengan tesis yang akan diajukan peneliti saat ini adalah pada sisi manajemen pendidikan karakter.
Sedangkan sisi perbedaannya adalah dalam hal pembahasan minornya yang mana di penelitian tersebut manajemen pendidikan karakter dikaitkan dengan pembinaan akhlak, adapun di penelitian yang akan diajukan ini dikaitkan dengan lulusan yang bermutu.
4. Dian Widodo, melakukan penelitian dalam tesisnya yang berjudul
“Manajemen Pendidikan Karakter Di SMP Islam Andalusia Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas”.29 Penelitian tersebut
29 Dian Widodo, Manajemen Pendidikan Karakter Di SMP Islam Andalusia Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, Tesis, (Purwokerto: Program Pascasarjana IAIN Purwokerto, 2018)
merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Adapun teknik analisis datanya terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitiannya adalah: (1)Perencanaan pendidikan karkater di SMP Islam Andalusia diantaranya: (a)Sekolah melakukan perencanaan pendidikan karakter pada awal tahun ajaran baru.
(b)Dalam kegiatan perencanaan pendidikan karakter melibatkan semua guru untuk bersama-sama menyusun pendidikan karakter.
(c)Pendidikan karakter secara dokumen diintegrasikan kedalam kurikulum. (d)Dalam pengembangan pendidikan karakter disosialisasikan kepada warga sekolah seperti guru, karyawan, dan siswa juga kepada orang tua siswa dan masyarakat. (e)nilai-nilai karakter diintegrasikan kedalam perencanaan pembelajaran.
(2)Pengorgnisasian pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya: (a)Pembagian tugas guru yang menangani pembelajaran berdasarkan ruang lingkup kerja guru. (b)Pembagian tugas guru pembina/peatih kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan kompetensi yang dimiliki. (c)pembagian penanggung jawab kegiatan yang menangani kegiatan pembiasaan. (3)Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya: (a)Kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,
juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
(b)Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan karakter. (c)pelaksanaan kegiatan pembiasaan menciptakan suasana atau iklim yang berkarakter melalui kegiatan di sekolah baik kegiatan rutin insidental, keteladanan.
(4)Pengawasan pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya: (a)Pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter melibatkan semua komponen sekolah. (b)Pengawasan dilakukan dalam pengamatan perilaku siswa dalam keseharian di sekolah, baik kegiatan belajar di kelas, di sekolah maupun kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah. (c)bekerjasama dengan guru, wali kelas, guru BK untuk memantau perkembangan karakter siswa.
Persamaan tesis tersebut dengan tesis yang akan diajukan peneliti saat ini adalah pada sisi manajemen pendidikan karakter.
Sedangkan sisi perbedaannya adalah pada sisi pembahasan minor nya.
Maksudnya adalah penelitian yang akan diajukan dalam tesis ini membahas manajemen pendidikan karakter dalam kaitannya dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Adapun dalam penelitian Dian Widodo tersebut hanya membahas manajemen pendidikan karakter tanpa dikaitkan dengan adanya pembahasan minor.
5. Ahmad Sulthan, melakukan penelitian dalam jurnalnya yang berjudul
“Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius (Studi
Kasus Di SMA Islam NW Al-Azhar)”.30 Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Lalu untuk analisis datanya menggunakan interactive model yang terdiri dari data collection, data reduction, data display dan conclusion. Dan pengecekan keabsahan datanya dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa: (1)konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius adalah: (a)pendidikan karakter berbudaya religius awareness, (b)nilai-nilai religius awareness, dikembangkan dari nilai-nilai: keikhlasan, amanah, kepatuhan, istiqamah, peduli lingkungan, kejujuran, tanggung jawab, (c)menggunakan prinsip perpaduan moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan keteladanan; (2)model perencanaan pendidikan karakter dilandasi model yang integratif.sisi pembahasan minor nya. Model pelaksanaannya menggunakan pembiasaan, model keteladanan, pengintegrasian kegiatan dan program ekstrakurikuler, intra dan ko-kurikuler dan pembentukan lingkungan yang kondusif.
Model pengawasan menggunakan manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal melalui kerjasama dengan
30 Ahmad Sulthan, Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius (Studi Kasus Di SMA Islam NW Al-Azhar, Vol. 12, No. 2, (Mataram: IAIN Mataram, 2016)
orang tua/wali peserta didik; (3)Implikasinya bagi kebijakan sekolah berupa kurikulum pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius, perangkat peraturan proses pembiasaan; sistem manajemen pendidikan karakter yang integratif; budaya sekolah yang berkarakter religius awareness: memiliki kesadaran mewujudkan nilai-nilai religius: beriman dan taqwa, mencintai ilmu pengetahuan, beramal shaleh, percaya diri, berbudi pekerti luhur.
Persamaan jurnal tersebut dengan tesis yang akan diajukan peneliti saat ini adalah pada sisi manajemen pendidikan karakter berbasis agama. Sedangkan sisi perbedaannya adalah dalam hal fokus penelitiannya. Adapun fokus penelitian Ahmad Sulthan adalah:
(1)konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius yang dikembangkan di SMA Islam NW Al-Azhar, untuk menemukan (2)model perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam NW Al-Azhar, (3)implikasi model manajemen pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam NW Al-Azhar. Sedangkan penelitian yang akan diajukan ini akan fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter.
Untuk lebih memperjelas uraian di atas, maka akan dijelaskan letak orisinalitas penelitian ini melalui tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti, Judul
Penelitian, Tahun
Hasil Penelitian Persamaan Orisinalitas
1. Ahmad Sulhan,
“Manajemen
Pendidikan Karakter Dalam Mewujudkan Mutu Lulusan (Studi Multikasus di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram)”, 2015
(1)Konsep mutu pendidikan yang berkarakter adalah: (a)mutu pendidikan berkarakter akademik excellent dan religius awareness, (b)nilai-nilai akademik excellent, nilai: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, komunikatif, kontrol diri, dan nilai-nilai religius awareness, nilai: religius, keikhlasan, keteladanan,
mencintai kebaikan, (c)menggunakan prinsip keterpaduan moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan keteladanan dan pendekatan sistem; (2)model perencanaan pendidikan karakter dilandasi model yang sistemik-integratif. Model pelaksanaannya menggunakan habitualisasi (pembiasaan), personifikasi, model keteladanan perilaku seseorang (role model), pengintegrasian kegiatan dan program ekstrakurikuler, intra dan ko-kurikuler dan pembentukan lingkungan (bi’ah) yang kondusif.
manajemen pendidikan karakter
dalam mewujudkan mutu lulusan
Dalam hal fokus penelitiannya dan nilai-nilai karakternya
Fokus penelitian Ahmad Sulhan pada:
(1) konsep mutu pendidikan melalui
nilai-nilai karakter yang dikembangkan
di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri
Lombok Barat dan SMA Negeri 2 Mataram, (2) model
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pendidikan karakter dalam mewujudkan mutu lulusan di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok
Barat dan SMA Negeri 2 Mataram, (3)
implikasi model
Model pengawasan menggunakan manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal melalui home visit; (3)Implikasinya bagi kebijakan sekolah/madrasah berupa kurikulum berbasis karakter, perangkat peraturan proses pembiasaan dan target yang dicapai; sistem manajemen pendidikan karakter yang
sistemik-integratif; mutu lulusan yang berkarakter akademik excellent dan religius awareness:
memiliki kesadaran mewujudkan nilai-nilai karakter mutu: beriman dan taqwa, mencintai ilmu
pengetahuan, beramal shaleh, percaya diri, berbudi pekerti yang luhur, dan berkontribusi bagi masyarakat, sesuai harapan, kepuasan, kebanggaan dan kepercayaan masyarakat.
manajemen pendidikan karakter dalam mewujudkan mutu lulusan di MA Dakwah Islamiyah Putri Kediri Lombok
Barat dan SMA Negeri 2 Mataram.
Sedangkan penelitian yang akan diajukan ini akan fokus pada
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan
karakter.
Fokus penelitian ini:
(1) Perencanaan pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI Imam Syafi’i Jember?
(2) Pelaksanaan pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI
Imam Syafi’i Jember
(3) Evaluasi pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI Imam Syafi’i Jember?
2. Nailul Azmi,
“Manajemen
Pendidikan Karakter Siswa Man 1 Brebes Dan Man 2 Brebes”, 2017.
(1) Perencanaan pendidikan karakter meliputi perencanaan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan.
(2) Pengorganisasian pendidikan karakter meliputi
pengorganisasian pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan.
(3) Pelaksanaan pendidikan karakter meliputi pelaksanaan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan.
(4) Pengawasan pendidikan karakter meliputi pengawasan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan
Manajemen pendidikan
karakter
Pembahasan minor nya.
Penelitian Nailul Azmi:
membahas manajemen pendidikan karakter
dalam dua lokus penelitian tanpa adanya pembahasan
minornya.
Minor penelitian ini:
membahas manajemen pendidikan karakter dalam kaitannya dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu.
pembudayaan dan pembiasaan.
3. Sahriani,
“Implementasi Manajemen
Pendidikan Karakter Dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik Di Sma Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur”, 2017.
(1) bahwa dalam mengelolah perencanaan manajemen
pendidikan karakter peserta didik, melibatkan semua unsur baik sekolah, stakeholder (camat, kapolsek, kepala desa, dan tokoh agama) dan masyarakat dalam hal ini orang tua peserta didik ikut terlibat dalam menetapkan nilai-nilai karakter yang akan
diterapkan di sekolah yang tertuang dalam tata tertib. (2) Pelaksanaan manajemen
pendidikan karakter melibatkan semua elemen sekolah baik kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, dan penjaga kantin berperan dalam mengciptakan kondisi kondusif bagi
perkembangan karakter peserta didik. (3) Penilaian manajemen pendidikan karakter berbentuk observasi, maksudnya semua guru terlibat dalam menilai karakter peserta didik dengan membuat catatan perkembangan peserta didik melalui observasi. Dari hasil observasi guru dilakukan rapat untuk membahas pilar-pilar
Manajemen pendidikan
karakter
Pembahasan minornya.
Penelitian Sahriani:
manajemen pendidikan karakter
dikaitkan dengan pembinaan akhlak.
Penelitian ini:
manajemen pendidikan karakter
dikaitkan dengan lulusan yang bermutu
karakter yang sudah tercapai dan tindakan apa yang akan dilakukan guru untuk pembinaan karakter yang sudah ditetapkan dalam aturan sekolah.
4. Dian Widodo,
“Manajemen
Pendidikan Karakter Di Smp Islam
Andalusia Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas”, 2018.
(1)Perencanaan pendidikan karkater di SMP Islam Andalusia diantaranya: (a)Sekolah
melakukan perencanaan pendidikan karakter pada awal tahun ajaran baru. (b)Dalam kegiatan perencanaan pendidikan karakter melibatkan semua guru untuk bersama-sama menyusun pendidikan karakter.
(c)Pendidikan karakter secara dokumen diintegrasikan kedalam kurikulum. (d)Dalam
pengembangan pendidikan karakter disosialisasikan kepada warga sekolah seperti guru, karyawan, dan siswa juga kepada orang tua siswa dan masyarakat.
(e)nilai-nilai karakter diintegrasikan kedalam perencanaan pembelajaran.
(2)Pengorgnisasian pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya: (a)Pembagian tugas guru yang menangani
Manajemen pendidikan
karakter
Pembahasan minor nya.
Penelitian Dian Widodo:
membahas manajemen pendidikan karakter
tanpa adanya pembahasan minornya.
Minor penelitian ini:
membahas manajemen pendidikan karakter dalam kaitannya dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu.
pembelajaran berdasarkan ruang lingkup kerja guru. (b)Pembagian tugas guru pembina/peatih
kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan kompetensi yang dimiliki. (c)pembagian
penanggung jawab kegiatan yang menangani kegiatan pembiasaan.
(3)Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya: (a)Kegiatan
pembelajaran, selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang
ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
(b)Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan karakter. (c)pelaksanaan kegiatan pembiasaan menciptakan suasana atau iklim yang berkarakter melalui kegiatan di sekolah baik kegiatan rutin insidental,
keteladanan. (4)Pengawasan pendidikan karakter di SMP Islam Andalusia, diantaranya:
(a)Pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter melibatkan semua komponen sekolah.
(b)Pengawasan dilakukan dalam pengamatan perilaku siswa dalam keseharian di sekolah, baik kegiatan belajar di kelas, di sekolah maupun kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah.
(c)bekerjasama dengan guru, wali kelas, guru BK untuk memantau perkembangan karakter siswa.
5. Ahmad Sulthan,
“Manajemen
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius (Studi Kasus Di SMA Islam NW Al-Azhar)”, 2016.
(1)konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius adalah: (a)pendidikan karakter berbudaya religius awareness, (b)nilai-nilai religius awareness, dikembangkan dari nilai-nilai:
keikhlasan, amanah, kepatuhan, istiqamah, peduli lingkungan, kejujuran, tanggung jawab, (c)menggunakan prinsip
perpaduan moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan keteladanan;
(2)model perencanaan pendidikan karakter dilandasi model yang integratif.sisi pembahasan minor nya. Model pelaksanaannya menggunakan pembiasaan, model
manajemen pendidikan karakter berbasis agama
fokus penelitiannya.
fokus penelitian Ahmad Sulthan:
(1)konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius yang dikembangkan
di SMA Islam NW Al-Azhar, untuk menemukan (2)model
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pendidikan karakter
berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam
NW Al-Azhar,
keteladanan, pengintegrasian kegiatan dan program
ekstrakurikuler, intra dan ko-kurikuler dan pembentukan lingkungan yang kondusif. Model pengawasan menggunakan
manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal melalui kerjasama dengan orang tua/wali peserta didik; (3)Implikasinya bagi kebijakan sekolah berupa kurikulum pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius, perangkat peraturan proses pembiasaan; sistem manajemen pendidikan karakter yang integratif; budaya sekolah yang berkarakter religius awareness:
memiliki kesadaran mewujudkan nilai-nilai religius: beriman dan taqwa, mencintai ilmu
pengetahuan, beramal shaleh, percaya diri, berbudi pekerti luhur.
(3)implikasi model manajemen pendidikan karakter
berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam
NW Al-Azhar.
Sedangkan penelitian yang akan diajukan ini akan fokus pada
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan
karakter.
Fokus penelitian ini:
(1) Perencanaan pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI Imam Syafi’i Jember?
(2) Pelaksanaan pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI
Imam Syafi’i Jember (3) Evaluasi pendidikan karakter
perspektif Islam dalam mewujudkan mutu lulusan di STDI Imam Syafi’i Jember?
Berdasarkan hasil-hasil temuan tersebut, belum ada penelitian yang memfokuskan pada manajemen pendidikan karakter yang memfokuskan pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam perspektif Islam. Dan belum ada penelitian yang mengkaitkan pembahasan mayor penelitian berupa manajemen pendidikan karakter dengan pembahasan minor penelitian berupa mutu lulusan. Serta belum adanya penelitian yang membahas masalah tersebut di sebuah perguruan tinggi sebagaimana yang akan dilakukan oleh peneliti.