• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. METODE PENELITIAN

4.3 Analisis Data

1. Deskriptif Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang meliputi penentuan Skor Maksimal Ideal (SMi), harga

34 rata-rata ideal (Mi) dan simpangan baku atau standar deviasi ideal (SDi). Angka-angka Mi dan SDi diperoleh dengan cara:

Mi = ½ x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SDi =1/6 x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

Atas dasar inilah maka dibuat tabel untuk mengkategorikan data sebagai berikut:

Mi + SDi Mi + 3 SDi Tinggi

Mi – 1 SDi Mi + 1 SDi Sedang

Mi – 3 SDi Mi – 1 SDi Rendah

(Wahidah, 2010: 48)

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam probabilitas (Hasan, 2001: 140). Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik regresi sederhana. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidaksignifikan) Taraf signifikansi α = 0,05

35 Nilai Ftabel dicari menggunakan tabel F dengan rumus:

Ftabel = F{(1 – α) (dk Reg (b/a), (dk Res)

E. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data

a. Sistem Kredit Semester (SKS)

Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh skor terendah 42 dan skor tertinggi 68. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap keseluruhan skor SKS tersebut, maka diperoleh rata-rata (Mean) = 54,9 dan Standar deviasi (SD) = 4,96.

Sementara itu, berdasarkan data sistem kredit semester tersebut dicarikan pula jumlah skor maksimal ideal, skor minimal ideal, nilai rata-rata ideal, dan standar deviasi ideal untuk pengkategorian data. Diketahui skor maksimal ideal = 72, dan skor minimal ideal = 18, Apabila rata-rata (mean) yang diperoleh yakni 54,9 dalam kategori di atas, maka secara umum dapat digolongkan bahwa penerapan SKS di SMA Negeri 2 Selong termasuk dalam kategori tinggi.

b. Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh skor terendah 46 dan skor tertinggi 67. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap keseluruhan skor data motivasi belajar tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata (Mean) = 56,60 dan Standar Deviasi (SD) = 4,91.

36 Sementara itu, berdasarkan data motivasi belajar tersebut dicarikan pula jumlah skor maksimal ideal, skor minimal ideal, nilai rata-rata ideal, dan standar deviasi ideal untuk keperluan pengkategorian data. Apabila rata-rata (mean) motivasi belajar yakni 56,6 maka secara umum dapat digolongkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011 termasuk dalam kategori tinggi.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah skor data yang akan diolah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan terhadap variabel SKS dan variabel motivasi belajar.

a. Variabel SKS

Dari perhitungan data diperoleh harga χ² hitung = 5,68. Pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = k-1 = 6 – 1 = 5, dimana k adalah banyak kelas interval, maka χ² tabel = 11,070. Hal ini berarti bahwa χ² hitung < χ² tabel, atau (5,68 < 11,070). Dengan demikian dapat diketahui bahwa data variabel SKS berdistribusi normal.

b. Variabel Motivasi Belajar

Dari perhitungan data diperoleh harga χ² hitung = 5,606. Pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = k-1 = 6 – 1 = 5, dimana k adalah banyak kelas interval, maka χ² tabel = 11,070. Hal ini berarti bahwa, χ² hitung < χ² tabel, atau (5,606 < 11,070). Dengan demikian

37 dapat diketahui bahwa data variabel motivasi belajar berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui adanya pengaruh dan besarnya pengaruh antara penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011, maka perlu adanya pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihilnya (H0) dalam bentuk kalimat:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011.

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011.

b. Merumuskan kaidah pengujian signifikansi

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan) c. Membuat ringkasan nilai statistik dari uji hipotesis

38 Berdasarkan hasil analisis di atas, maka ada beberapa hal yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut:

Penelitian ini mengkaji masalah pengaruh penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 selong tahun pelajaran 2010/2011. Untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara penerapan SKS terhadap motivasi belajar, maka telah dilakukan analisis data dengan teknik analisis deskriptif, uji normalitas data, dan uji hipotesis dengan teknik regresi linear sederhana. Berdasarkan pengolahan data dengan teknik analisis di atas maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa data variabel SKS dan motivasi belajar memiliki rata-rata kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SKS berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Adapun hasil analisis deskriptif untuk keperluan pengkategorian data variabel SKS dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengkategorian Data SKS dan Motivasi Belajar

Variabel Kriteria

Pengkategorian Rentang Nilai

Rata-rata (Mean) Kategori Data SKS Tinggi Sedang Rendah 54 – 72 36 – 54 18 – 36 54,9 Tinggi Motivasi Belajar Tinggi Sedang Rendah 51 – 68 34 – 51 17 – 34 56,6 Tinggi

2. Hasil uji normalitas data (χ²) pada variabel SKS = 5,68 dan variabel motivasi belajar = 5,606 dengan χ²tabel = 11,070 (pada α = 0,05). Dengan

39 kriteria χ²hitung < χ²tabel, maka data variabel SKS dan motivasi belajar berdistribusi normal.

3. Hasil perhitungan regresi sederhana diperoleh nilai Ŷ = 11,39 + 0,824x. Konstanta sebesar 11,39 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel SKS (X = 0), maka motivasi belajar (Y) adalah sebesar 11,39. Koefisien regresi sebesar 0,824 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu skor nilai SKS (X) akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,824 untuk motivasi belajar. Selanjutnya untuk mengetahui keberartian uji regresi sederhana diperoleh nilai Fhitung= 165,99 dan Ftabel = 4,17 dengan taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung > Ftabel maka H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011.

Jadi, dapat diketahui bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan sekolah dengan menggunakan SKS dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Selong dianggap tinggi dengan rata-rata skor 56,6. Adanya fakta tersebut didukung oleh dua faktor. Pertama, pelaksanaan sistem SKS yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersingkat waktu penyelesaian studinya kurang dari 3 tahun menjadi salah satu faktor pendorong motivasi belajar siswa khususnya yang ada di kelas akselerasi.

40 Siswa yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat menyelesaikan masa studinya di SMA dalam waktu 2 tahun, namun dengan tetap memperhatikan ketuntasan belajarnya.

Kedua, dalam SKS siswa harus dapat mencapai KKM yang sudah

ditetapkan untuk bisa mencapai ketuntasan belajar. Jika nilai siswa tidak bisa mencapai KKM, maka siswa terpaksa harus mengulang untuk memperbaiki nilainya pada semester pendek, dan tentunya dengan biaya ekstra yang dikeluarkan. Adanya keinginan untuk mencapai ketuntasan belajar inilah yang juga menjadi faktor pendukung motivasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa sistem pengelolaan pembelajaran yang digunakan sekolah berupa sistem kredit semester menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Rahmat yang mengatakan bahwa dalam pelaksanaan SKS, motivasi sangat diperlukan sebagai dasar pertimbangan untuk dapat menyelesaikan beban belajar yang diambil oleh siswa. Menurut Rahmat, SKS menerapkan filosofi belajar tuntas. Ketuntasan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh dua hal, yang salah satunya adalah motivasi seperti fakta yang telah dikemukakan di atas. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Juniman Silalahi (2007) yang menyatakan bahwa selain persepsi siswa tentang iklim kelas, faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor lingkungan sekolahnya.

41 Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011.

F. KESIMPULAN

Bertitik tolak pada masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2011/2012.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan SKS terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis terhadap uji hipotesis dengan menggunakan regresi linier sederhana yang dikonsultasikan dengan nilai Fhitung dan Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil analisis tersebut, nilai Fhitung > Ftabel atau (165,99) > (4,17) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, dengan arah regresi Ŷ = 11,39 + 0,824x. Persamaan regresi tersebut berarti bila penerapan SKS tidak ditingkatkan nilainya (X = 0), maka nilai motivasi belajar sebesar 11,39. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara penerapan SKS terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan rata-rata skor SKS

42 dan motivasi belajar yang sama-sama tergolong tinggi, yang berarti bahwa penerapan SKS berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

43

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta.

BSNP. (2010). Panduan Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester untuk

SMP/MTs dan SMA/MA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Depdiknas. (2008). Implementasi Sistem Kredit Semester Pada Sekolah

Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah & Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Firdaus, M. (2011). Motivasi Belajar. www://motivasibelajar-modelpembelajaran-BSEdownload.htm. Di akses pada tanggal 22 September 2011.

Hasan, I. (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 - Statistik Inferensif edisi Kedua. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hodijah. (2010). Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Orang Tua dan Anak

Dengan Motivasi Belajar Anak. Tersedia pada

http://jurnal.pdii.lipi.go.id. Di akses pada tanggal 12 Mei 2011.

Masterweb. (2011). Data penelitian.

http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/data-penelitian.html. Di akses pada tanggal 10 Mei 2011.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Rahmat. (2008). Apa dan Bagaimana SKS. http: //gurupembaharu.com. Di akses pada tanggal 16 maret 2011.

Rakhmat, Budiman, dan Herawati. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Upi Press.

Redaksi Penerbit Asa mandiri. (2006). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Asa Mandiri.

Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT raja Grafindo persada.

Silalahi, J. (2007). Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas 2 Jurusan Bangunan SMK 1 Padang Tahun Pelajaran 2006/2007.

44 http://www.Gunadarma.Ac.Id/Library/Articles/Graduate/Psychology/ 2008/Artikel0502105.Pdf. Di akses pada tanggal 12 Mei 2011.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wahidah. (2010). Pengaruh penggunaan metode inquiri terhadap motivasi

belajar Sosiologi kelas X SMA Muhammadiyah Pohgading Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi.

Dokumen terkait