• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Metode Penelitian

8. Analisis data

Hal yang penting dilakukan dalam sebuah penelitian adalah teknik analisis data. Miles dan Huberman (1992:16) mengatakan bahwa kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun menurut Usman dan Purnomo (2011) reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai berikut:

A) Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan ditulis atapun diketik, Reduksi lalu dianalisis yang tajam dengan menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang tidak diperlukan, serta

26

memilah data sedemikian rupa dimana data akhir yang terkumpul bisa digunakan untuk menganalisa penelitian lebih lanjut.

B) Penyajian Data

Data-data yang terkumpul melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, disusun untuk memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dari data yang telah didapatkan. Terkait dengan penelitian kualitatif data tadi yang sudah terkumpul dan dipilih disajikan dalam bentuk teks yang disusun sedemikian rupa untuk menjelaskan data. Penyajian ini juga bisa berbentuk tabel, grafik dan bagan.

C) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dalam penelitian kualitatif. Kesimpulan ini berisi inti dari hasil temuan penelitian yag dilakukan melalui teknik-teknik tadi. Kesimpulan berisi kalimat inti yang menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang telah dirancang oleh penulis sehingga dapat menjelaskan penelitian secara singkat dan jelas.

27 G.Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari empat BAB, di dalam setiap BAB terdapat Sub-Bab. Masing-masing Sub-Bab saling terkait untuk menjelaskan secara rinci hasil penelitian yang telah dilakukan.

Bab I Pendahuluan, Penulis menjelaskan mengenai mengapa fenomena perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja di kawasan Kelurahan Sawah, Ciputat, menarik untuk diteliti. Lalu dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan penelitian, menjelaskan tujuan penelitian, menjelaskan teori yang dipakai dan metode yang digunakan dalam menjalankan penelitian bagaimana mendapatkan data dari para informan..

Bab II Kondisi Sosial Masyarakat di Kelurahan Sawah Ciputat, dalam bab ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, yang terdiri dari Gambaran Umum mengenai Kelurahan Sawah, Kondisi lingkungan nya, Kondisi penduduk nya. Kemudian tidak hanya itu, di dalam bab ini dijelaskan tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat berkumpul anak-anak remaja Kelurahan Sawah, serta diterangkan profil singkat dari masing-masing informan.

Bab III Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Kelurahan Sawah, di dalam Bab ini membahas mengenai hasil penelitian beserta analisisnya, yaitu mengenai perilaku seks pranikah yang sudah dilakukan oleh remaja di kelurahan Sawah, Ciputat dan peran lingkungan pergaulan remaja terhadap perilaku seks pranikah remaja di Kelurahan Sawah Ciputat.

Bab IV Penutup, Di bab terakhir, penulis merangkum pembahasan yang cukup panjang menjadi lebih singkat dan padat. Di dalam bab ini memberikan konklusi akhir serta saran yang diberikan untuk masyarakat mengenai Perilaku seks pranikah pada remaja kelurahan Sawah.

28 BAB II

KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DI KELURAHAN SAWAH CIPUTAT 1.Gambaran Umum

Profil Desa Kel.Sawah (2019) Kelurahan Sawah merupakan salah satu dari 7 kelurahan yang ada di kecamatan Ciputat. Penduduk asli masyarakat Kelurahan Sawah adalah suku Betawi.

Profil Desa Kel.Sawah (2019) Sebagaimana halnya suku Betawi, yang mempunyai sistem kekerabatan yang bersifat parental dan agamis. Kelurahan Sawah termasuk daerah urban sprawl dari ibu kota, Farisul dan Santy (2014) urban sprawl sendiri adalah merupakan perkembangan kota secara acak, tidak terencana, dengan melibatkan konversi lahan di daerah pinggiran. Profil Desa Kel.Sawah (2019) Sehingga sekarang di daerah kelurahan Sawah sudah banyak pendatang dari suku-suku lain yang ada di Indonesia dan menjadi penduduk Kelurahan Sawah, menjadikan daerah ini daerah yang multi kultural.

Profil Desa Kel.Sawah (2019) daerah ini adalah daerah penyanggah antara ibu kota Jakarta yang arus pergaulan nya cukup bervariasi. Kelurahan Sawah adalah termasuk daerah yang strategis dikarenakan terdapat Jalan tol yang menghubungkan daerah bintaro ke daerah lainnya. Aktivitas perekonomian di kelurahana Sawah cukup padat dan ramai, terlihat dari banyaknya pertokoan di sekitar wilayah Kelurahan Sawah dan terdapat juga 2 Mall besar di daerah ini (Bintaro Xchange, Lotte Bintaro) (Observasi Januari 2020).

B. Kondisi Lingkungan

1) Berdasarkan Profil Desa Kel.Sawah (2019) Luas wilayah Kelurahan Sawah adalah seluas 261 Ha/Km2.

29 2) Batas wilayah Kelurahan Sawah

Merujuk kepada profil desa Kelurahan Sawah di tahun 2019, diterangkan batas-batas wilayah Kelurahan Sawah yaitu:

Tabel II.B.1 Batas Kelurahan Sawah

Utara Sawah Baru/Pondok Jaya

Selatan Serua Indah/Kedaung

Barat Sawah Baru

Timur Pondok Ranji/Cempaka Putih Sumber: Profil Desa Kelurahan Sawah 2019

Terlihat bahwa pada perbatasan utara terdapat kelurahan Pondok Jaya, selatan terdapat kelurahan Serua Indah atau Kedaung, pada sisi barat terdapat kelurahan Sawah baru dan sisi timur terdapat kelurahan Pondok Ranji atau Cempaka Putih.

C. Kondisi Penduduk

1) Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.

Pada tahun 2017 BPS Kota Tangerang Selatan (2017) merumuskan jumlah penduduk di Kelurahan Sawah adalah sebanyak 39.426 jiwa, yang terbagi atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk perempuan terbagi sebanyak 19.496 jiwa, sedangkan untuk penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19.930 jiwa, yang jika dijumlahkan berjumlah sebanyak 39.426 jiwa.

Terlihat pada tabel dibawah ini:

30

Tabel II.C.1 Penduduk Kelurahan Sawah Beradasarkan Jenis Kelamin Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

19.930 19.496 39.426

Sumber: Profil Desa Kelurahan Sawah 2019

2) Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Di Kelurahan Sawah Berdasarkan kelompok Umur

Tabel II.C.2 Penduduk Kelurahan Sawah Beradasarkan Kelompok Umur

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan

Tabel II.C.3 Penduduk Kelurahan Sawah Beradasarkan Pendidikan Akhir

NO Pendidikan Jumlah Penduduk

31

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk kelurahan Sawah sendiri, memiliki tingkat pendidikan akhir yang cukup bervariasi, hal ini berhubungan dengan kelompok umur dan juga tingkat kemampuan ekonomi dari masing-masing individu. Selain itu dari tabel diatas bisa terlihat bahwa tamatan paling banyak di kelurahan Sawah adalah tamatan Sekolah menengah atas (SMA) dengan jumlah 10.535 jiwa.

D. Tempat-Tempat Yang Biasa Dijadikan Tempat Berkumpul Anak-Anak Remaja Kelurahan Sawah

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dari Agustus 2019 hingga Januari 2020 terdapat beberapa titik yang dijadikan tempat berkumpul anak-anak remaja, untuk melakukan kegiatan-kegiatan ataupun untuk melakukan kegiatan berpacaran. Di Kelurahan Sawah, sebenarnya cukup banyak tempat-tempat yang dijadikan tempat berkumpul remaja di daerah ini, karena keterbatasan biaya dan waktu, penulis merangkum beberapa tempat yang penulis observasi secara mendalam yaitu:

1.Pekarangan Taman

Gambar.II.D.1 Salah satu Pekarangan Taman yang seringkali didatangi para Remaja.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Hasil Observasi Agustus 2019

32

Terdapat beberapa pekarangan taman disekitar Kelurahan Sawah Ciputat, beberapa terlihat sangat rindang dan strategis untuk melakukan kegiatan bermesraan para remaja. Taman-taman ini tidak hanya terdiri dari 1 Taman-taman melainkan terdapat 2-3 Taman-taman yang biasa dijadikan tempat berkumpul para remaja di daerah ini.

Taman-taman yang ada di daerah kelurahan Sawah, ini cukup strategis untuk melakukan kegiatan berpacaran, mengapa tempat ini dijadikan salah satu tempat bagi remaja melakukan kegiatan berpacaran adalah, tempat ini pada saat malam hari minim pencahayaan sehingga memungkinkan anak-anak remaja mendapatkan lebih banyak privasi untuk melakukan kegiatan berduaan, atau kegiatan berpacaran dan mengarahkan perilaku ini untuk melakukan kegiatan perilaku seksual sebelum menikah. di taman ini tak jarang juga tersedia penjual-penjual makanan dan minuman yang membuat para remaja ini semakin betah berlama-lama di tempat ini.

(Observasi Agustus 2019) 2.Warung Makan

Gambar.II.D.2 Salah satu Warung lesehan di Kelurahan Sawah, yang sering dikunjungi para remaja di malam hari.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Hasil Observasi November 2019

33

Anak-anak remaja di kelurahan Sawah, sangat sering mengunjungi tempat seperti warung-warung makanan yang menyediakan makanan ringan, terdapat banyak sekali warung makan yang buka hingga malam hari di daerah ini. Penulis berhasil mengobservasi salah saru tempat makan yang seringkali ramai didatangi oleh para remaja, sebut saja Warung Makan Lesehan. Tempat ini pada dasaranya adalah warung makanan kecil-kecilan yang menyediakan makanan yang sudah dimasak, tempat ini buka mulai dari jam 6 sore hingga larut malam, banyak anak muda disekitaran daerah ini mendatangi tempat ini karena tempat ini menjual makanan dengan harga murah, dan memungkinkan untuk masing-masing anak muda bercengkrama ataupun mengobrol satu sama lain. (Observasi November 2019)

3.Restoran Fast Food

Gambar.II.D.3 Salah satu Restoran Fast Food dikawasan Kelurahan Sawah.

Salah satu restoran fast food ini menyediakan berbagai macam fasilitas dari mulai wi-fi, buka, selama 24 jam dan ruangan outdoor maupun indoor. Harga makanan disini juga relatif bisa terjangkau anak-anak muda Kelurahan Sawah. Tempat ini terdapat beberapa spot yang biasa digunakan anak muda untuk mengobrol lebih casual, yaitu ruangan outdoor. Di tempat ini biasanya anak muda, berkumpul dimulai dari waktu Sore hari, hingga larut malam. Kegiatan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Hasil Observasi Desember 2019

34

yang dilakukan bervariasi, dari berkumpul sambil mengobrol, mengobrol sambil merokok, berpacaran (rangkul-rangkulan) dan lain sebagai nya. (Observasi Desember 2019)

4.Bengkel Motor Racing

Gambar.II.D.4 Keadaan bengkel Motor Racing di Kelurahan Sawah, tempat para muda mudi berkumpul.

Di Kelurahan Sawah, terdapat salah satu bengkel motor yang biasa dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda, terutama anak muda yang berjenis kelamin laki-laki yang singgah di tempat ini. Ada yang memang bertujuan membenarkan motornya, ada yang memang asik kumpul-kumpul dengan kawan nya yang sedang membenarkan motornya di bengkel ini. Bengkel ini adalah bengkel kepemilikan pribadi yang dimiliki oleh salah satu warga Kelurahan Sawah Ciputat, jadi jam buka dari bengkel inipun sangat fleksibel, dan pemilik bengkel nya pun yang menjadi montir di bengkel ini, bengkel ini buka dari jam 3 sore hingga larut malam (01.00-03.00 malam) (Observasi Januari 2020).

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Hasil Observasi Januari 2020

35 5.Rumah Teman

Gambar.II.D.5 Keadaan Rumah salah satu remaja yang dijadikan tempat berkumpul

Penulis berkesempatan mengikuti salah satu kegiatan informan laki-laki dari penelitian ini, di tempat ini sering sekali diadakan kumpul-kumpul bagi para remaja, dikarenakan di rumah ini tidak lagi ditinggali oleh orangtua si remaja, alasan nya adalah kedua orangtua remaja ini sudah meninggal dunia, dan akhirnya memungkinkan pengawasan yang minim bagi kegiatan disini. Adapun Berdasarkan pengalaman para infroman yang telah penulis wawancarai, 5 dari 5 informan mengaku bahwasannya rumah teman merupakan tempat yang cukup strategis untuk melakukan kegiatan berkumpul sebagai anak remaja atau yang biasa mereka sebut dengan

“nongkrong“ dan untuk melakukan kegiatan berpacaran. (Observasi November 2019) Sumber: Dokumentasi Pribadi, Hasil Observasi November 2019

36

Tabel II.D.1 Tempat-Tempat yang Sering Dikunjungi Oleh Remaja kel.Sawah NO Tempat-Tempat yang Sering Dikunjungi oleh

Remaja Kel.Sawah 1. Pekarangan Taman 2. Warung makan 3. Restoran Fast Food 4. Bengkel Motor Racing 5. Rumah Teman

Sumber: Observasi Agustus 2019 hingga Januari 2020

E.Profil singkat informan

Sebelumnya, penulis telah menyatakan bahwa ada 5 informan yang membantu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini. Bagian ini, penulis menjelaskan latar belakang masing-masing informan agar terlihat alasan mengapa para informan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Nama para informan disamarkan dengan menggunakan inisial untuk menghormati privasi para informan dan menghindari kesalahpahaman.

Tabel II.E.1 Profil Singkat Informan

NO Nama Jenis

kelamin

Umur Pendidikan Lama tinggal di Kel.Sawah

1. AL Laki-laki 18 Tahun Mahasiswa 10 Tahun

2. KM Laki-laki 18 Tahun Mahasiswa 8 Tahun

3. VL Perempuan 18 Tahun Mahasiswa 5 Tahun

37

4 IN Laki-laki 18 Tahun Mahasiswa 12 Tahun

5. RY Laki-laki 16 Tahun SMA 15 Tahun

Sumber: Observasi Agustus 2019 hingga Januari 2020

Kelima informan ini adalah warga yang tinggal di Kelurahan Sawah Ciputat, dan masing-masingnya adalah seorang remaja dilihat dari umur masing-masing, dibawah ini penulis akan menjelaskan latar belakang masing-masing informan.

1.Informan Pertama: AL (nama disamarkan), 18 Tahun.

AL merupakan warga Kelurahan Sawah Ciputat yang sudah tinggal di daerah ini 10 tahun lama nya. AL adalah seorang Mahasiswa, anak pertama dari 3 bersaudara, namun sekarang hanya tinggal 2 bersaudara saja dengan adik perempuan nya, dikarenakan AL, kehilangan adik laki-lakinya yang mengalami kecelakaan mobil fatal yang mengakibatkan meninggal dunia. Ia kehilangan adik laki-lakinya saat berumur 15 tahun. Karena orangtua nya sudah bercerai, AL tinggal dengan Ayah dan juga adik perempuan nya yang sedang menempuh pendidikan sekolah menengah atas. AL mengaku sejak perceraian ayah dengan ibu nya terjadi, ia tidak dekat dengan ibu nya lagi, bahkan sangat jarang bertemu dengan ibunya. Dikarenakan ibu dari AL sudah menikah lagi.

AL mengaku mengenal kegiatan pacaran sejak ia duduk di bangku pendidikan sekolah menengah pertama (SMP). Sekarang ia sedang menjalin hubungan pacaran dengan pacaranya selama 3 tahun. Alasan penulis memilih informan AL dikarenakan ia sudah cukup lama tinggal di daerah Kelurahan Sawah Ciputat, Kemudian AL mengenalkan penulis dengan seseorang yang bernama KM, yang akhirnya menjadi salah satu informan penulis juga.

38 2.Informan Kedua: KM (nama disamarkan), 18 Tahun.

KM adalah seorang mahasiswa, yang bertempat tinggal di Kelurahan Sawah Ciputat sedari 8 tahun yang lalu, ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ia mempunnyai 1 orang adik laki-laki yang sedang ingin menempuh pendidikan perkuliahan juga. Ia tinggal dengan kedua orangtuanya, namun KM mengaku lebih senang menginap dirumah teman-teman nya, dibandingkan di rumahnya karena ia mengaku tidak begitu dekat dengan ayah dan ibunya, KM mengaku dengan jujur bahwa saat ia jauh dari rumah berhari-hari jarang sekali ibunya menghubungi unuk sekedar bertanya KM sedang apa dan dimana. KM mengaku mengenal kegiatan pacaran sejak ia duduk di bangku pendidikan sekolah dasar. Sekarang ia sedang menjalin hubungan pacaran yang ia jalin dari 3 tahun yang lalu. KM merupakan teman SMA dari AL, keduanya mengaku beberapa kali kumpul dalam satu “tongkrongan“ yang sama hingga masing-masingnya berkuliah.

3.Informan Ketiga: VL (nama disamarkan), 18 Tahun.

VL merupakan warga Kelurahan Sawah Ciputat yang sudah tinggal di daerah ini 5 tahun, ia seorang mahasiswi. Ia merupakan anak tunggal, ia mengaku mengenal kegiatan berpacaran dan mengenal minuman beralkohol dari semenjak sekolah menengah pertama. VL mengaku dekat dengan ayahnya, namun tidak begitu dekat dengan ibunya, dikarenakan perbedaan cara berpikir. Sekarang ia sedang menjalin hubungan pacaran dengan pacar nya sedari 6 bulan yang lalu. Penulis mengenal VL, melalui KM yang merekomendasikan VL sebagai infroman, dikarenakan KM mengaku mengenal VL melalui teman-teman nya yang sudah mengetahui latar belakang dan kehidupan berpacaran dari VL.

39

4.Infroman Keempat: IN (nama disamarkan), 18 Tahun.

IN warga Kelurahan Sawah yang sudah tinggal di daerah ini 12 tahun. Ia adalah seorang mahasiswa, Ia mengenal pacaran dari semenjak ia duduk di bangku sekolah menengah atas, ia sudah pacaran dengan pacaranya yang sekarang selama 4 tahun lamanya. Ia mengaku cukup dekat dengan kedua orangtua nya. Alasan dipilihnya IN sebagai informan, dikarenakan ia memenuhi kriteria sebagai informan mengingat ia sudah sangat lama tinggal di Kelurahan Sawah dan sedang berpacaran, umur yang ideal sebagai seorang remaja atas.

5.Informan Kelima: RY (nama disamarkan), 16 Tahun

RY merupakan warga Kelurahan Sawah yang sudah tinggal di daerah ini semenjak ia berumur satu tahun, atau 15 tahun yang lalu. RY merupakan anak tunggal, Ia mengaku kurang begitu dekat dengan kedua orangtanya. Dikarenakan keterpautan usia yang cukup jauh antara RY dengan orangtua nya, dan seringnya perbedaan jalan pikiran RY lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-teman nya sehari-hari. RY mengaku berpacaran baru-baru ini, sekarang ia sedang menjalin hubungan berpacaran dengan pacarnya yang sekarang selama 6 bulan.

40 BAB III

PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA

Di dalam bab ini, penulis akan menjawab pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana perilaku seks pranikah pada remaja di Kelurahan Sawah Ciputat dan bagaimana peran lingkungan pertemanan remaja terhadap perilaku seks pranikah di Kelurahan Sawah Ciputat, dengan menggunakan teori differential association dari Edwin H Sutherland.

A. PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI KELURAHAN SAWAH CIPUTAT

Di dalam bab ini, penulis akan mendeskripsikan mengenai Perilaku seks pranikah yang sudah dilakukan oleh remaja di Kelurahan Sawah, Ciputat. Perilaku seks para remaja di daerah ini sendiri bervariasi, ada yang mengaku sudah melakukan hubungan badan atau disebut juga hubungan seksual intercourse sebelum menikah, ada juga yang mengaku belum pernah melakukan hubungan badan. Perilaku yang sudah dilakukan para remaja ini yaitu dari mulai:

1. Berpegangan Tangan 2. Berpelukan

3. Berciuman 4. Necking 5. Petting 6. Oral seks

7. Hubungan seksual / intercourse

Dibawah ini penulis akan sedikit merangkum, tingkatan perilaku seks yang telah dilakukan oleh kelima informan yang penulis wawancarai dengan tabel dibawah ini

41

Tabel III.A.1 Tingkatan Perilaku Seksual Kelima Informan NO Nama Jenis

Mahasiswa 5 tahun Ceria, terbuka Intercourse

4. IN Laki-laki 18 Sumber: Data yang diperoleh dari hasil turun lapangan pada bulan Agustus 2019 hingga Januari 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anak-anak Kelurahan Sawah ini mempunyai kehidupan berpacaran yang bervariasi, 3 dari 5 infroman yang telah penulis wawancarai mengaku telah melakukan hubungan seksual atau intercourse, sedangkan 2 dari 5 infroman mengaku tidak mau atau tidak berani melakukan hubungan seksual atau intercourse, seperti yang disampaikan oleh Al kepada penulis:

“Pas sebelom pacaran juga udah sih, pas masih pdkt-an ya kalo misal gua ajak jalan atau makan, ya pasti ada sambil makan, sambil pegang tangan gitu, kaya orang pacaran biasa pokoknya. Emm sama megang pipi juga yakan, kenyel-kenyel, akhirnya coba buat cari yang kenyel-kenyel lainnya *tertawa terbahak-bahak*” (Wawancara dengan AL Oktober 2019)

Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan yang bernama AL (18 tahun) ia sudah melakukan perilaku seksual seperti menyentuh pipi pasangan dan meraba bagian lainnya (petting), ia juga menekankan bahwasannya memegang tangan dan memegang pipi merupakan

42

hal yang wajar untuk semua anak muda yang sedang berpacaran, seperti yang ia sebutkan diatas ia mengatakan “ya pasti ada sambil makan, sambil pegang tangan gitu, kaya orang pacaran biasa pokoknya.” Ia bahkan mengaku melakukan perilaku tersebut pada saat dirinya belum menyandang status berpacaran atau disebut juga pendekatan (PDKT).

Pada kenyataan nya, tidak semua orang menganggap bahwa berpegangan tangan atau memegang pipi lawan jenis pada saat awal pendekatan adalah hal yang lumrah seperti yang diakatakan oleh RY (16 Tahun) “nggak sih, namanya masi pendekatan belom berani ka kalo kaya gitu soalnya takut dikira gimana gitu, kalo kaya gitumah nanti ya pas udah lamaan pacaran nya”(wawancara dengan RY, Januari 2020)

RY merasa bahwasannya saat masa awal pendekatan, memegang wajah pasangan merupakan suatu hal yang hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah bukan di taraf pendekatan, jika sampai ia memegang pipi pada masa pendekatan ia akan dicap tidak benar oleh pasangan nya. Perilaku seksual yang dilakukan oleh para remaja di daerah ini, beragam jenis nya dari mulai yang ringan, seperti berpegangan tangan, sedang, seperti memeluk dan mencium kening pasangan hingga yang berat, seperti berciuman bibir, meraba organ vital pasangan dan hubungan seksual atau intercourse.

3 dari 5 informan yang telah penulis wawancarai ketiganya mengaku bahwa telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah ataupun disebut juga dengan intercourse.

Dikatakan oleh saudara AL (18 tahun) “ya gua cuman sebulan 2 kali doang (berhubungan)”

KM (18 tahun) juga mengaku

“emm, kalo ga salah pas pulang sekolah dulu,ortu dia nggak ada, terus dia nyuruh mampir yaudah mampir kan tuh, ya ngobrol-ngobrol, ciuman, kebablasan jadi kesana (berhubungan)” (Wawancara dengan KM, Oktober 2019)

43

Saudari VL (18 Tahun) juga sudah melakukan intercourse atau hubungan seksual, VL mengaku melakukan hubungan seksual ini pada saat dirinya dalam keadaan terpengaruh minuman beralkohol dan bukan kesepakatan diantara kedua pasangan untuk melakukan hubungan seksual ini seperti yang disampaikan oleh VL kepada penulis:

“nah dari sana gua kena tuh, seinget gua, gua tiduran di kaya bangku gitu, terus dia kaya ngajak gua buat ke kasur, ya gua ikut aja karena udah lemes banget badan gua, nah disana pas dia mau penetrasi itu gua ngerasa banget, karena ini pertama buat gua, dan walau semabok apa gua ya gua kerasa dong namanya juga dipaksa dimasukin kan anjir”

(Wawancara dengan VL, November 2019)

Adapun terdapat dua informan yang mengaku belum melakukan hubungan seksual atau intercourse. IN (18 tahun) mengaku belum berani dan tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum menikah seperti yang diungkap IN kepada penulis:

“Hmm apa ya, dari kayanya, dari kecil ditanemin sama bapak soal agama, jangan sampe kaya melampaui batas, dan ada rasa malu-maluin keluarga, apalagi kalo sampe gimana-gimana (hamil diluar nikah)” (Wawancara dengan IN, November 2019)

IN mengaku belum mau melakukan hubungan seksual dikarenakan menyayangi pasangan nya dan merasa jikalau dirinya sampai kebablasan, ia merasa malu dengan dirinya dan

IN mengaku belum mau melakukan hubungan seksual dikarenakan menyayangi pasangan nya dan merasa jikalau dirinya sampai kebablasan, ia merasa malu dengan dirinya dan

Dokumen terkait