BAB III. METODE PENELITIAN
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan air bersih terhadap variabel yang diamati. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif.
G. Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Bersih UNISMUH Makassar.
Evaluasi sistem pengelolaan air bersih UNISMUH Makassar dilakukan melalui data-data terolah yang dihasilkan dari proses pemantauan atau observasi untuk mengetahui pengelolaan air yang efisien dan berlangsung sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal-hal yang dievaluasi dari sistem pengelolaan air bersih UNISMUH Makassar, antara lain:
Gambar. 3.4. Diagram Evaluasi PAB UNISMUH Makassar.
Evaluasi Sistem PAB UNISMUH
Makassar
Kapasitas Pasokan Air Baku
Kebutuhan Air Bersih dan Proyeksi Pertumbuhan
Kebutuhan
Efisiensi Instalasi Sumber Air Baku dan Instalasi
Distribusi Air bersih
H. Bagan Alur Penelitian.
Gambar 3.3. Bagan Alur Penelitian.
Observasi dan Pengamatan
Pengumpulan Data
Total Kebutuhan Air Bersih
Sistem Jaringan Air Bersih Besar Tingkat
Layanan Air Bersih
Analisis Data
Kesimpulan Mulai
Evaluasi Pengelolaan Air Bersih UNISMUH Makassar
Selesai
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian.
1. Berdasarkan Jumlah Mahasiswa, Pegawai, Dosen dan Penghuni Hotel Kampus UNISMUH Makassar.
Data jumlah mahasiswa Kampus UNISMUH Makassar, berdasarkan asumsikan ketetapan bahwa growth tahunan mahasiswa setiap tahunnya sebanyak 4.500 jiwa dan juga dengan asumsi ketetapan masa kuliah selama 5 tahun.
Sehingga, data jumlah mahasiswa Kampus UNISMUH Makassar menjadi 4.500 x 5 = 22.500 jiwa.
Data jumlah Pegawai dan Dosen Kampus UNISMUH Makassar, juga diasumsikan tidak akan bertambah dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Dengan demikian, jumlah pegawai dan dosen Kampus UNISMUH Makassar tetap sama dengan jumlah yang ada sekarang, yaitu sebanyak 424 jiwa.
Tabel 4.1. Data Pengguna Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar.
No.
Data jumlah penghuni hotel Kampus UNISMUH Makassar yang berada di gedung Iqra’ pada lantai 11 sampai 15 yang terdiri dari 32 kamar, dengan kapasitas ruangan yang berbeda-beda yaitu sekitar 2 sampai 5 orang/kamar.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian jumlah penghuni hotel Kampus UNISMUH Makassar pada saat terisi penuh menjadi 89 jiwa.
Dari data penghuni hotel Kampus UNISMUH Makassar untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.2. Dibawah ini:
Tabel 4.2. Data Pengguna Air Bersih Hotel Kampus UNISMUH Makassar.
No. Hotel
2. Analisis Kebutuhan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar Berdasarkan Klasifikasi Penggunaan.
Kebutuhan air bersih Kampus UNISMUH Makassar dihitung dengan mengacu pada ketetapan pertambahan jumlah mahasiswa, pegawai, dosen dan juga penghuni hotel.
Dari data diatas, maka dapat dihitung kebutuhan air bersih pada Kampus UNISMUH Makassar, berdasarkan klasifikasi penggunaan air bersih masing-masing yang terdiri dari 4 bagian kelompok penggunaan air seperti yang terdapat pada tabel 4.3. Sebagai berikut:
Tabel 4.3. Klasifikasi Penggunaan Air Bersih.
No. Klasifikasi Penggunaan Air Bersih Kampus Unismuh Makassar
Jumlah Pengguna Air
(Jiwa) 1. Pengguna Tidak Tetap (Mahasiswa) 22.382 2. Pengguna Tetap (Pegawai Dan Dosen) 424 3. Penghuni Hotel (Gedung Iqra’ L. 11 – 15) 89 4. Penghuni Tetap (Rusunawa A Dan B) 118
Jumlah 23.013
Sehingga, berdasarkan klasifikasi penggunaan air pada tabel 4.3. Diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pengguna Tidak Tetap (Mahasiswa).
Pengguna tidak tetap (mahasiswa) sebanyak 22.382 jiwa yang keluar masuk Kampus, menurut (Ditjen Cipta Karya Dep. PU) dapat diasumsikan pemakaian air rata-rata sebesar 10 lt/orang/hari (dapat dilihat pada lampiran
1.2). Jadi, kebutuhan air bersih pengguna tidak tetap (mahasiswa) untuk Kampus UNISMUH Makassar sebesar 22.382 x 10 = 223.820 lt/hari ≈ 2,59 lt/detik.
b. Pengguna Tetap (Pegawai Dan Dosen).
Pengguna tetap (pegawai dan dosen) sebanyak 424 jiwa yang ada didalam Kampus, menurut (Ditjen Cipta Karya Dep. PU) dapat diasumsikan pemakaian air rata-rata sebesar 10 lt/orang/hari (dapat dilihat pada lampiran 1.2). Jadi, kebutuhan air bersih pengguna tetap (pegawai dan dosen) untuk Kampus UNISMUH Makassar sebesar 424 x 10 = 4.240 lt/hari ≈ 0,05 lt/detik.
c. Penghuni Tetap (Rusunawa).
Penghuni tetap (Rusunawa) sebanyak 118 jiwa yang ada didalam Kampus, menurut (Ditjen Cipta Karya Dep. PU) dapat diasumsikan pemakaian air rata-rata sebesar 80 lt/orang/hari (dapat dilihat pada lampiran 1.2). Jadi, kebutuhan air bersih penghuni tetap (Rusunawa) untuk Kampus UNISMUH Makassar sebesar 118 x 80 = 9.440 lt/hari ≈ 0,11 lt/detik.
d. Penghuni Hotel (Gedung Iqra’ Kampus UNISMUH Makassar).
Penghuni hotel sebanyak 89 jiwa berdasarkan kamar yang ada pada lantai 11 sampai 15 gedung Iqra’ Kampus UNISMUH Makassar, menurut (Ditjen Cipta Karya Dep. PU) dapat diasumsikan pemakaian air rata-rata sebesar 300 lt/orang/hari (dapat dilihat pada lampiran 1.2). Jadi, kebutuhan air bersih
penghuni hotel Kampus UNISMUH Makassar sebesar 89 x 150 = 13.350 lt/hari ≈ 0,15 lt/detik.
Dari perhitungan diatas lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.4. Dibawah ini:
Tabel 4.4. Total Kebutuhan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar.
No. Pengguna Air
= 50.170 lt/hari ≈ 0,58 lt/detik.
b. Kebutuhan Harian Maksimum Ss = f1 x Sr
= 1,1 x 250.850lt/hari.
= 275.935 lt/hari ≈ 3,19 lt/detik.
c. Pemakaian Air Pada Waktu Jam Puncak Debit waktu puncak = f2 x Sr
= 1,5 x 250.850 lt/hari
= 376.275 lt/hari ≈ 4,36 lt/detik.
Dari analisis tingkat layanan kebutuhan air bersih Kampus UNISMUH Makassar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 4.1 dibawah ini:
Gambar 4.1. Grafik Tingkat Layanan kebutuhan air bersih.
4. Analisis Hubungan Antara Kapasitas Reservoir dan Kapasitas Pompa Untuk Kebutuhan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar (Water Balance).
a. Analisis Kapasitas Reservoir Kampus UNISMUH Makassar.
Kapasitas Reservoir Kampus UNISMUH Makassar yang ada sebesar 231 m3 untuk dengan tinggi = 3 m, panjang = 11 m dan lebar = 7 m, underground reservoir dan tower reservoir. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka kapasitas reservoir dapat dihitung sebagai berikut:
2,00
Keb. Rata-rata Keb. Jam Puncak Keb. Maksimum Tingkat Layanan Kebutuhan Air Bersih
Kampus UNISMUH Makassar Q (lt/dt)
Komsumsi air harian rata-rata = 250.850 lt/hari.
Total jumlah pengguna = 23.013 jiwa.
Kehilangan Air (Lo) = 20 % x Komsumsi air harian rata-rata.
= 20 % x 250.850 lt/hari.
= 50.170 lt/hari.
Kebutuhan rata-rata = Komsumsi air harian rata-rata + Lo
= 250.850 + 50.170
= 301.020 lt/hari.
Kebutuhan air harian (X) = 301.020 lt/hari.
= 301,02 m3.
F CNP 15090010380Q10432 RIM CE Type CDLF – 4
Q : 4 m3/h H : 129 m N : 2900 r/min N : 4 Hp Model 0K04098972
Sumber: Pompa air baku gedung Iqra’.
Kapasitas pompa (Z) = 4 m3/hour.
Kap/unit/hari = 4 x 12 jam.
= 48 m3/jam.
Asumsi aktivitas Kampus 14 jam/hari (06.00 – 22.00).
Keseimbangan (water balance).
A < Z, Maka memenuhi.
A > Z Maka tidak memenuhi.
60 m3/hari > 48 m3/jam, maka tidak memenuhi.
Jumlah pompa yang dibutuhkan pada saat aktivitas Kampus, khususnya di gedung Iqra’.
Kebutuhan maksimum (A) dibagi dengan Kapasitas pompa (Z)
60 48
= 1,25 unit ~ 2 unit pompa.
5. Analisis Existing Pengelolaan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar (Water Treatment).
Water Treatment adalah suatu cara pengolahan air dengan cara-cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan.
Gambar 4.2. Water Treatment Gedung Menara UNISMUH Makassar.
Water Treatment yang ada di Kampus UNISMUH Makassar memanfaatkan air tanah dangkal yang berada di depan gedung menara iqra’
sebagai air bersih dengan kapasitas produksi 4 m3/jam. Proses pengelolaan yang dilakukan, yaitu air tanah khususnya yang ada didepan gedung menataa Iqra’
dipompa menuju underground reservoir, dan dari underground reservoir dipompa lagi ke atas menuju tower reservoir.
Hasil produksi undergroung reservoir yang ditampung Tower Reservoir yang berada pada lantai 18 dengan kapasitas 231 m3 berfungsi untuk mengalirkan
air ke taip-tiap lantai dan juga ke sebagian gedung yang ada didalam Kampus dengan kebutuhan air bersih sebesar 250.850 lt/hari ≈ 2,90 lt/detik.
Sedanngkan Water Treatment yang ada pada gedung-gedung lain didalam Kampus UNISMUH Makassar, masing-masing mempunyai water tank seperti yang terdapat pada gedung FKIP, Kedokteran, Al-birr, Rektorat, Mall Student dan gedung lainnya. Produksi air bakunya langsung dipompa water tank masing-masing dengan kapasitas tampung bermacam-macam 2 – 3 m3.
6. Efisiensi Pengelolaan Sistem Jaringan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar.
Untuk menilai apakah suatu pengelolaan air efektif atau tidak, dapat dilihat dari nilai efisiensi. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi sistem jaringan air bersih Kampus UNISMUH Makassar, adalah sebagai berikut:
= olume ir erpakai
olume ir ersedia 100 = 301,02
231 100 Ew = 13,03 %.
Ew = 13 % < 100 %.
B. Pembahasan.
1. Komparasi Antara Kebutuhan Dengan Kapasitas Penyediaan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar (Water Balance).
Dari analisis data jumlah mahasiswa, pegawai dan dosen serta penghuni hotel, kebutuhan air bersih di Kampus UNISMUH Makassar sebesar 250.580 lt/hari ≈ 2,90 lt/detik, kebutuhan harian maksimim 275.935 lt/hari ≈ 3,19 lt/detik dan debit kebutuhan pada jam puncak 376.275 lt/hari ≈ 4,36 lt/detik.
Berdasarkan jumlah pengguna air bersih pada tahun 2016 sebanyak 23.013 jiwa, maka kebutuhan reservoir Kampus UNISMUH Makassar menjadi 60,20 m3. Kapasitas reservoir saat ini yang ada khususnya di gedung Iqra’ sebesar 462 m3, antara underground reservoir dan tower reservoir dan tetap memenuhi kebutuhan air bersih.
Kapasistas poduksi atau debit pompa yang dipakai saat ini sebesar 4 m3/jam dengan jam kerja pompa selama 12 jam/hari, sehingga pompa hanya mampu memenuhi kebutuhan sebesar 48 m3/jam. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini pada waktu Kampus beroperasi selama 14 jam adalah sebesar 301,02 m3/hari ≈ 60,20 m3/hari.
2. Nilai Efisiensi Pengelolaan Air Bersih Kampus UNISMUH Makassar.
Dari nilai Ew sebesar 13%, menunjukkan bahwa instalasi air baku dari Gedung Iqra’ saja, mampu melayani kebutuhan air bersih dalam Kampus UNISMUH Makassar secara menyeluruh dan terpadu.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.
Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan kebutuhan air bersih Kampus UNISMUH Makassar berdasarkan jumlah mahasiswa, pegawai, dosen dan penghuni hotel sebesar 23.013 jiwa.
Sehingga, dibutuhkan air bersih untuk dapat memenuhi kebutuhan sebesar 250.850 lt/hari ≈ 2,90 lt/detik. Sementara berdasarkan tingkat layanan air bersih Kampus UNISMUH Makassar, kebutuhan harian maksimum sebesar 275.935 lt/hari ≈ 3,19 lt/detik dan kebutuhan pada jam puncak sebesar 376.275 lt/hari ≈ 4,36 lt/detik.
2. Besarnya ketersediaan air untuk Kampus UNISMUH Makassar yang didapatkan sesuai spesifikasi pompa yang ada hanya sebesar 48 m3/jam.
Sehingga, tidak mampu memenuhi kebutuhan maksimum sebesar 301,02 m3/hari ≈ 60,20 m3/hari.
3. Sistem jaringan air bersih yang efisien untuk Kampus UNISMUH Makassar pada hasil perhitungan Ew sebesar 13 %.
47
B. Saran.
Adapun saran yang didapat dari hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan dan tingkat layanan maksimum air bersih di Kampus UNISMUH Makassar maka perlu dilakukan penambahan 2 unit pompa isap dari sumber air baku (bangunan Iqra’).
2. Jaringan dirancang terpadu dengan menggunakan sistem jaringan air baku Gedung Iqra’ dengan tujuan untuk mengefisienkan pengelolaan air.
Sedangkan sumber-sumber air baku yang lainnya dikeluarkan dari sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alobaidy, A. H. M. J., Maulood, B. K., Kadhem, A. J. (2010) . Evaluating Raw and Treated Water Quality of Tigris River within Baghdad by Index Analysis. Journal Water Resource and Protection 2010, 2, 629-635.
Arif.S.S.(2002). Menggagas Kembali Kebijakan Pertama Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigas idi Indonesia. Makalah disajikan dalam sarasehan dalam rangka memperingati Dies Natalis FTO-UGM ke 39.
Oktober 2002.
Arifiani, N.F, dkk, (2007). Evaluasi Desain Instalasi Pengelolaan Air PDAM Ibu Kota Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Jurnal Presipitasi. 3(2):
78 - 80.
Arsyad, S. (2006). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Darmasetiawan, (2001), Teoridan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air, Yayasan Suryono, Bandung.
Djoko, S. (1991). Teknik Sumber Daya Air. Jakarta (ID): Erlangga.
Echols, John M and Hassan Shadily. (2000). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Enri, D. (1989). Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan Pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi Air Minum [tesis]. Bandung (ID): FTSP-ITB.
Hasan, M Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif).
Edisi Kedua. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Joy Irman, (2015). Modul C, Pelaporan SPAL Tepusat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001;284).
Kodoatie, J.R. dan R. Syarief, (2005). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
Andi Offset, Yogyakarta.
M.G. Bos and J. Nugteren. (1982). “On Irrigation Efficiences”. International Institut for Land Reclamation and Improvement, Waginingen.
Miller, R. Leroy., Meiner, Roger E. (2000). Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo.
Oey Liang Lee, (2003). Pengertian Manajemen. Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Qasim, S.R, Motley, & Zhu, G. (2000). Water Works Engineering: Planing, Design, and Operation. London: Prentice-Hall.
Reynolds. (1982). Unit Operation and Processes in Environmental Engineering, Texas A&M University, Brook/Cole Engineering Division, California.
Siagian, Sondang P, (2000). Manajemen Abad 21. Bumi Aksara. Jakarta. 2002.
Manajemen Strategik. Bumi Aksara. Jakarta.
Situmorang, M. (2007). Kimia Lingkungan. FMIPA-UNIMED. Medan.
Soe arno, (1991). “Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai”, PT. Nova, Bandung.
Sumantri Arif. (2010). Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam, Jakarta:
Kencana.
Sutrisno T, dkk.(2004). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta; Renika Cipta.
Sutrisno, Totok, C., dkk, (2004). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sutrisno. T. (2002). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Halaman 18-19, 36-37.
Yotopoulos, P.A. dan J.B. Nugent. 1976. Economics of Development: Empirical Investigations. Harper & Row Publisher, New York.
(PDAM), Perusahaan Daerah Air Minum. (2010). Company Profile. Bogor (ID):
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
...1974, UU No. 11 Tahun 1974, Tentang Pengairan.
...2009, UU No. 32 Tahun 2009, Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
LAMPIRAN 1.1. KRETERIA PERENCANAAN SEKTOR AIR BERSIH.
No. URAIAN
KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH JIWA
<1.000.000
Sumber: Ditjen Cipta Karya Dep. PU.
LAMPIRAN 1.2. KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK KOTA KATEGORI I, II, III DAN IV.
No. SEKTOR NILAI SATUAN
1. Sekolah. 10 Liter/murid/hari.
2. RumahSakit. 200 Liter/bed/hari.
3. Puskesmas. 2.000 Liter/hari.
4. Masjid. 3.000 Liter/hari.
5. Kantor. 10 Liter/pegawai/hari.
6. Pasar. 12.000 Liter/hektar/hari.
7. Hotel. 150 Liter/bed/hari.
8. Rumah Makan. 100 Liter/kursi/hari.
9. Komplek Militer. 60 Liter/orang/hari.
10. Kawasan Industri. 0,2-0,8 Liter/detik/hektar.
11. Kawasan Pariwisata. 0,1-0,3 Liter/detik/hektar.
Sumber: Ditjen Cipta Karya Dep. PU.