• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencucian Pengemasan/ Packing

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Metode Taguch

Metode Taguchi digunakan untuk menyelidiki penyebab rendahnya kualitas crumb rubber dengan karakteristik yang digunakan adalah smaller the better. Variabel yang terpilih sebagai faktor penyebab kecacatan dari hasil cause and effect diagram yang digunakan untuk melihat nilai respon rata-rata dan respon signal to noise ratio setiap faktor adalah lama hari jemur, lama pencucian karet cacahan, lama pengeringan di mesin dryer dan suhu mesin dryer. Hasil dari perhitungan nilai respon rata-rata dan respon signal to noise ratio dapat diketahui bahwa faktor-faktor berikut secara berurutan sesuai dengan besar pengaruhnya yaitu (lama hari jemur pada level 2 yaitu 14 hari jemur), (lama pencucian karet cacahan pada level 2 yaitu 12 menit), (suhu mesin dryer pada level 1 yaitu1350C) dan (lama pengeringan di mesin dryer pada level 1 10 menit). Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi faktor sehingga akurasi perkiraan model dapat dilakukan. Analisis varians dilakukan berdasarkan nilai rata-rata dan nilai SNR. Berdasarkan perhitungan analisis varians rata-rata dan SNR faktor yang memiliki peringkat terendah adalah lama pengeringan di mesin dryer maka dilakukan pooling up dan perhitungan nilai F-ratio dan persen kontribusi setelah di pooling up. Berdasarkan uji signifikansi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata maupun SNR adalah lama hari jemur, lama pencucian karet cacahan dan suhu mesin dryer. Faktor yang tidak

berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata maupun SNR adalah lama pengeringan di mesin dryer .

Dari hasil pemilihan faktor dan level faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata dan SNR adalah (lama hari jemur pada level 2 yaitu 14 hari jemur), (lama pencucian karet cacahan pada level 2 yaitu 12 menit) dan (suhu mesin dryer pada level 1 yaitu 1350C). Proses produksi menggunakan kombinasi nilai level faktor yang optimal sesuai hasil perhitungan analisis varians pada proses produksi dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

Perhitungan eksperimen konfirmasi menggunakan faktor dan level faktor yang telah ditetapkan untuk menghasilkan kondisi optimal dan dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dengan menghitung nilai rata-rata crumb cacat dan

variabilitasnya. Hasil perhitungan eksperimen konfirmasi dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Interpretasi Hasil Perhitungan Jumlah Crumb yang Cacat

Respon (Jumlah crumb cacat) Prediksi Optimasi

Eksperimen Taguchi Rata-rata (µ) 3.500 3.2196 ± 3.7802 Variabilitas (SNR) -11.1604 -11.6929 ± -10.6279

Respon (Jumlah crumb cacat) Prediksi Optimasi

Eksperimen Konfirmasi Rata-rata (µ) 2.6 2.2215 ± 2.9785 Variabilitas (SNR) -7.6042 -8.3234 ± -6.8850

Sumber: Pengolahan Data

Hasil percobaan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan metode taguchi ke eksperimen konfirmasi mengalami penurunan pada nilai rata-rata (µ) crumb yang cacat dan penurunan variasi kecacatan yang terjadi. Sehingga terbukti

faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang optimal untuk perbaikan kualitas crumb rubber.

6.2. Analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Analisis menggunakan metode FMEA adalah pada proses penjemuran jenis kegagalan yang terjadi adalah lama penjemuran tidak sesuai hari jemur yang ditetapkan, pada proses pencucian yaitu lama pencucian dan pada proses pengeringan yaitu suhu pengeringan di mesin dryer tidak tercapai. Berdasarkan hasil metode Delphi maka dilakukan pembobotan untuk severity, occurrence, dan detection. Penyebab kegagalan terbesar dengan RPN sebesar 160 adalah tidak adanya penetapan standar ketebalan blangket yang menyebabkan lama penjemuran tidak sesuai hari jemur yang ditetapkan,, maka perlu dilakukan kontrol dengan menetapkan ketebalan blangket agar hari jemur yang ditetapkan sesuai untuk dapat menghasilkan karet kering yang baik. Upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu dengan memperbaiki SOP pada penjemuran.

Pemeriksaan hari jemur terhadap blangket harus diperhatikan dengan baik oleh operator dengan penjadwalan yang teratur agar penjemuran dapat dilakukan dengan efektif untuk mendapatkan kualitas karet kering yang baik. Penjemuran selama ini dilakukan memanfaatkan tenaga matahari, oleh karena itu operator harus memperhatikan blangket yang dijemur dengan melakukan rute pembalikan permukaan sesering mungkin dan perusahaan juga harus memperhatikan ketebalan blangket agar kadar air didalam blangket sedikit dan menghasilkan karet kering yang baik .Perubahan cuaca dapat menghambat penjemuran maka perusahaan juga harus membuat strategi bila cuaca tidak baik/hujan agar

melakukan penjemuran blangket yang sudah hampir kering didalam gudang agar tidak basah kembali sehingga blangket tidak terdapat uap air dan tidak mengganggu proses pengeringan dan crumb dapat masak sempurna didalam mesin dryer tidak terdapat getah kuning lagi.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber adalah lama penjemuran blanket, lama pencucian karet cacahan, dan suhu mesin dryer.

2. Kombinasi faktor dan nilai level faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber berdasarkan perhitungan analisis varians adalah lama penjemuran blanket pada level 2 dengan waktu 14 hari, lama pencucian karet cacahan pada level 2 dengan waktu 12 menit, dan suhu mesin dryer pada level 1 dengan suhu 1350C.

3. Penyebab kegagalan terbesar dengan RPN sebesar 160 adalah lama penjemuran yang tidak sesuai disebabkan tidak adanya penetapan untuk ketebalan blangket dari perusahaan karena ketebalan dari blangket mempengaruhi waktu penjemuran, maka perlu dilakukan penetapan ketebalan blangket agar kualitas karet kering dapat dihasilkan sesuai hari jemur yang ditetapkan dan perlu adanya perbaikan SOP penjemuran. Nilai RPN kedua terbesar adalah sebesar 144 pada proses pencucian karet cacahan yang tidak sesuai waktu yang telah ditetapkan yaitu 12 menit sehingga karet masih terdapat kotoran dikarenakan mesin kurang optimal mengendapkan kotoran, maka perlu dilakukan perbaikan SOP agar lebih

4. memperhatikan waktu pencucian karet sesuai standardnya dan melakukan perawatan secara berkala terhadap mesin dengan melakukan pergantian mata pisau pada mesin cutter.

7.2. Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti adalah:

1. Bagi perusahaan agar dapat memperbaiki dan melaksanakan SOP (standard operation prosedur) yang telah ditetapkan perusahaan, khususnya pada bagian penjemuran blanket dan pencucian karet.

2. Perusahaan dapat menerapkan metode Taguchi dan FMEA untuk mengurangi produk cacat sehingga kualitas produk yang dihasilkan meningkat.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dibagian penjemuran agar dapat memberikan usulan perbaikan SOP penjemuranj. 4. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk meneliti bagian pengepakan

karena kemasan yang tidak baik dapat menyebakan karet dapat berjamur jika terkontaminasi dengan zat cair maupun debu.

Dokumen terkait