• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisis

Untuk menunjang proses analisis maka alat pengukur data harus terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika pertanyaan sudah valid dan reliable, berarti pertanyaan tersebut sudah bias digunakan untuk mengukur faktornya.

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuisioner yang akan di sebar kepada para responden. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut Ghozali dalam Adhian (2010). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Uji validitas dilakukan pada setiap butir instrument atau butir pertanyaan yang terkait dengan variable dengan menggunakan metode sekali ukur (one shot method). Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtebel , maka butir pertanyaan tersebut valid.

55 b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rhitung, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. (Pratisto dalam Djatmiko 2009)

Untuk memperoleh hasil yang valid dai uji valisitas peneliti menggunakan fasilitas softwere SPSS (Statistical Package for Social Science).

2. Uji Reliabilitas

Setelah setiap instrumen valid melalui uji validitas maka setiap instrumen juga harus memenuhi syarat Reliability atau instrument tersebut harus memiliki ketepatan dan dapat dipercaya. Hasil pengukuran yang reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Menurut Ghozali dalam Anoki 2012, Dalam uji reliabilitas terdapat dua cara perhitungan, yaitu :

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang yaitu seorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya

b. One shot atau pengukuran sekali disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

56 pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbatch Alpha > 0,60. Realibilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan realibitias dengan cronbach’s alpa 0,8 atau diatasnya adalah baik.

3. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur yang dikenal sebagai (Path Analysis)

dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Ridwan dan Kuncoro 2011 menatakan bahwa model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas (eksogen) terhadap variable eksogen.

Ridwan dan Kuncoro (2011 : 2) menyatakan, terdapat beberapa asumsi dasar untuk melakukan penelitian dengan metode pathanalysis :

57 a. Hubungan antar variabel harus bersifat linier.

b. Model penelitian memiliki hubungan kausalitas dengan panah satu arah (one-way casual flow), tidak ada hubungan kausalitas terbalik.

c. Variabel endogen minimal dalam skala interval d. Instrument penelitian harus valid dan reliable

e. Menggunakan sampel probability sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.

f. Model penelitian yang dilakukan dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kasualitas anar variabel yang diteliti.

Setelah asumsi dasar tersebut diatas dapat dipenuhi sebagai dasar penelitian metode path analysis maka, maka tahap awal dalam penerapan model path analysis yaitu dengan merumuskan persamaan model structural dan diagram jalur berdasarkan kajian teroritis. Berdasarkan diagram jalur yang digambarkan sebagai berikut :

58 Gambar 3.1

Model Struktur Penelitian

Tekhnik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kasual antar variabel X1, X2, terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Analisis korelasi dan regresi menjadi dasar dari perhitungan analisis jalur.

Ridwan dan Kuncoro (2011 : 16) menyatakan bahwa pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarisasikan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah di set dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi =

X1 X2 Y Z ZX1 = H2 ZX2 = H4 ZY = H3 Z yx1 = H6 yx2 = H7 y R2 yx1x2 = H5 R2 zyx1x2 = H1 R1.2

59 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat.

Khsusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koeisien yang distandarkan (standardized path coefficient) dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.

a. Menguji dengan analisis Jalur 1. Merumuskan hipotesis (simultan)

Terdapat dua hipotests statistik secara simultan yang dirumuskan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Ha : Pzyx1x2 = Pzyx1x2 = 0 Ho : Pzyx1x2 = Pzyx1x2 ≠ 0

Ha : Pyx1x2 = Pyx1x2 = 0 Ho : Pyx1x2 = Pyx1x2 ≠ 0

60 Kaidah pengujian hipotesis menggunakan tabel F, dengan kaidah :

a. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel (Fhitung Ftabel) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya Signifikan

b. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel (Fhitung Ftabel) dengan demikian Ho diterima artinya tidak Signifikan

Kaidah pengujian signifikansi, dengan kaidah;

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

2. Merumuskan persamaan struktural

Berdasarkan dua hipotesis diatas maka diketahui persamaan structural, sebagai berikut :

61 Tabel 3.1

Persamaan Struktur secara simultan

No Hubungan antar Variabel Persamaan

1 X1 dan X2 secara simultan terhadap Y

= + +

2 X1, X2, Y secara simultan terhadap Z

= + + +

3. Pengujian secara individual antar variabel

Uji secara individual ditunjukan oleh tabel (coefficient). Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik :

Ha= pyx1 > 0; Ho= pyx1 = 0;

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus :

1

=

1

1

Pengujian signifikansi yang digunakan untuk mencari generalisasi dari hubungan variabel baik secara simultan maupun parsial. Ialah :

a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan

62 b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen terkait