• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.2. Analisis Data

4.2.9. Analisis Model Struktural (Uji Kausalitas)

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix: 34,558 > 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.

Tabel 4.17.

Uji Kausalitas Antar Faktor

Faktor Faktor Ustd

Estimate

Std

Estimate Prob

Nilai Pelanggan (Y) Kegunaan Produk (X1) 0,246 0,227 0,030

Nilai Pelanggan (Y) Kemudahan

Penggunaan Produk (X2) 0,319 0,335 0,004

Nilai Pelanggan (Y) Pergaulan Sosial (X3) 0,534 0,529 0,000

Minat Mereferensikan (Z) Nilai Pelanggan

(Y) 1,197 0,974 0,000

Batas Signifikansi ≤ 0,10

Sumber : Lampiran 3

Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :

1. Kegunaan produk berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,030 < 0,10 (signifikan dan positif)

2. Kemudahan pengunaan produk berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan

Ponsel Nokia di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,004 < 0,10 (signifikan dan positif)

3. Pergaulan sosial berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,000 < 0,10 (signifikan dan positif)

4. Nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap minat mereferensikan

konsumen pengguna Ponsel Nokia di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,000 < 0,10 (signifikan dan positif)

4.3. Pembahasan

4.3.1. PengaruhKegunaan Produk Terhadap Nilai Pelanggan

Kegunaan produk adalah derajad kepercayaan konsumen atau persepsi seseorang terhadap manfaat dan kegunaan produk atau jasa tertentu. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa kegunaan produk berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ”Kegunaan produk berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila kegunaan produk (yang meliputi: kegunaan produk pada efektifitas kerja, kegunaan produk pada produktifitas dan penghematan waktu, dan kegunaan produk pada sistem pada pekerjaan seseorang) semakin tinggi, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin tinggi pula. Sebaliknya jika kegunaan produk semakin rendah, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin rendah pula.

Hal ini sesuai dengan pendapat Zeithaml (1988; 13) dalam Budiman (2003) yang menyatakan bahwa Nilai bagi konsumen bisa berarti harga yang murah, sesuatu yang diinginkan oleh konsumen pada produk, kualitas yang didapat dengan membayarkan sejumlah harga tertentu, atau juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang didapatkan untuk sesuatu yang diberikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi nilai pelanggan merupakan keseluruhan penilaian konsumen berdasarkan persepsi mereka terhadap manfaat yang diterima dari suatu produk atas apa yang mereka berikan / korbankan untuk mendapatkan produk itu.

Berdasarkan hasil analisis factor confirmatory terlihat bahwa indikator kegunaan produk pada produktifitas dan penghematan waktu (X1.2) memiliki

factor loading = 0,741, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan

indikator yang paling dominan membentuk konstruk / variabel kegunaan produk. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kegunaan produk berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pelanggan, karena ponsel Nokia membantu efektifitas kerja, produktifitas dan penghematan waktu. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan menggunakan ponsel Nokia dapat lebih menghemat waktu, karena sistem operasional ponsel Nokia yang mudah, yang selanjutnya akan dapat membantu dalam peningkatan produktifitas dan efektifitas kerja.

4.3.2. Pengaruh Kemudahan Pengunaan Produk Terhadap Nilai Pelanggan

Kemudahan penggunaan produk merupakan derajad kepercayaan

seseorang atau persepsi seseorang terhadap kegunaan produk atau jasa tertentu. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa kemudahan pengunaan produk berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya. Sehingga

hipotesis yang menyatakan bahwa ”Kemudahan pengunaan produk berpengaruh

positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila kemudahan pengunaan produk (yang meliputi: kemudahan dalam mengakses bantuan untuk mempelajari cara pemakaian produk, kemudahan penggunaan yang berhubungan dengan upaya mental, dan kemudahan penggunaan yang berhubungan dengan kemudahan suatu sistem dipelajari) semakin baik, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel

Merek Nokia di Surabaya akan semakin baik pula. Sebaliknya jika kemudahan produk semakin jelek, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin jelek pula

Hal ini sesuai dengan pendapat Taylor & Todd (1995; 148) dalam Budiman (2003) yang berpendapat bahwa semakin mudah suatu produk digunakan akan berpengaruh positif pada minat pakai konsumen terhadap produk. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan produk merupakan konstruk penting dan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi konsumen terhadap produk.

Berdasarkan hasil analisis factor confirmatory terlihat bahwa indikator kemudahan penggunaan yang berhubungan dengan upaya mental (X2.2) memiliki

factor loading = 0,781, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan

indikator yang paling dominan membentuk konstruk / variabel kemudahan pengunaan produk. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemudahan pengunaan produk berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pelanggan, karena ponsel Nokia memiliki kemudahan mengakses bantuan untuk mempelajari pemakaian produk, dan kemudahan penggunaan yang berhubungan dengan kemudahan suatu sistem dipelajari. Hal ini dapat diartikan bahwa Ponsel Nokia memiliki kemudahan suatu sistem untuk dipelajari dibandingkan dengan Ponsel merek lain.

4.3.3. Pengaruh Pergaulan Sosial Terhadap Nilai Pelanggan

Pergaulan sosial merupakan interaksi individu dengan lingkungan sosialnya. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa pergaulan sosial

berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ” Pergaulan sosial berpengaruh positif terhadap nilai pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila pengaruh Ponsel Merek Nokia dalam hubungan pergaulan sosial (yang meliputi: pengaruh hubungan dengan lingkungan pergaulan sehari-hari, pengaruh hubungan dengan orang yang dihormati, dan pengaruh hubungan dengan orang yang dicintai dan dikasihi) semakin baik, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin baik pula. Sebaliknya jika pengaruh Ponsel Merek Nokia dalam hubungan pergaulan sosial semakin jelek, maka nilai pelanggan terhadap produk Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin jelek pula

Hal ini sesuai dengan pendapat Budiman (2003; 8) bahwa dalam beberapa penelitian dalam penggunaan telepon selluler menemukan bahwa seorang individu berminat untuk memakai telepon selluler tidak hanya semata-mata untuk keperluan bisnis saja, melainkan juga sebagai tuntutan pergaulan sosial. Pengaruh dari pergaulan sosial tersebut membentuk persepsi seseorang terhadap suatu produk yaitu perasaan suka / tidak suka atau memerlukan / tidak memerlukan terhadap poduk. Persepsi nilai pelanggan yang tinggi terhadap produk, akan terbentuk bila suatu produk dapat memberikan suatu manfaat tertentu yang diharapkan oleh konsumen, misalnya manfaat untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Berdasarkan hasil analisis factor confirmatory terlihat bahwa indikator pengaruh hubungan dengan orang yang dihormati (X3.2) memiliki factor loading

= 0.867, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan indikator yang paling dominan membentuk konstruk / variabel pergaulan sosial. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pergaulan sosial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pelanggan, karena dengan menggunakan Ponsel Nokia dapat lebih mudah untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya jika menggunakan Ponsel Nokia, karena mayoritas masyarakat menggunakan Ponsel Nokia sehingga dapat merasakan adanya kesamaan.

4.3.4. Pengujian Hipotesis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Minat Mereferensikan

Nilai pelanggan merupakan penilaian pelanggan atas keseluruhan

kegunaan suatu produk atau jasa yang didasarkan pada persepsi atas apa yang diterima dan apa yang diberikan. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap minat mereferensikan konsumen pengguna Ponsel Nokia di Surabaya. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ”Nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap minat mereferensikan konsumen pengguna Ponsel Nokia di Surabaya”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila nilai pelanggan (yang meliputi: kualitas produk, kualitas layanan produk, dan pengorbanan konsumen untuk mendapatkan produk) semakin tinggi, maka minat mereferensikan konsumen Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin tinggi pula. Sebaliknya jika nilai pelanggan semakin rendah, maka minat mereferensikan konsumen Ponsel Merek Nokia di Surabaya akan semakin rendah pula.

Hal ini sesuai dengan pendapat Anderson, et.al (1994;55) dalam Budiman (2003) yang menyatakan bahwa kepuasan timbul dalam benak konsumen bila kinerja produk sama atau melebihi harapan konsumen. Dengan kata lain, bila persepsi nilai produk tinggi, maka konsumen akan merasa puas. Pada gilirannya konsumen yang puas akan menunjukkan sikap yang positif terhadap produk. Mereka akan memberikan rekomendasi positif tentang produk tersebut kepada teman-teman, kolega, keluarga dan orang-orang dalam lingkungan pergaulan mereka.

Berdasarkan hasil analisis factor confirmatory terlihat bahwa indikator

pengorbanan konsumen untuk mendapatkan produk (Y3) memiliki factor loading

= 0.906, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan indikator yang paling dominan membentuk konstruk / variabel nilai pelanggan. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap minat mereferensikan, karena dengan menggunakan Ponsel Nokia menaikkan tingkat prestisius seseorang. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang yang menggunakan Ponsel Nokia akan lebih merasa mempunyai gengsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan Ponsel merek lain.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegunaan produk, kemudahan

pengunaan produk, dan pergaulan sosial berpengaruh positif terhadap nilai

pelanggan Ponsel Nokia di Surabaya, serta nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap minat mereferensikan Ponsel Nokia di Surabaya, hal ini dikarenakan Ponsel Nokia lebih banyak diminati konsumen di Surabaya. Konsumen cenderung memilih ponsel merek Nokia dikarenakan kegunaan produk Nokia, atribut produk

Nokia yang bagus dan kemudahan operasional sistemnya, meskipun harganya lebih mahal dibandingkan ponsel merek lain, ini berarti ponsel merek Nokia mempunyai image yang baik di masyarakat.

68 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegunaan produk mampu meningkatkan nilai pelanggan Ponsel Nokia di

Surabaya, karena Ponsel Nokia membantu efektifitas kerja, produktifitas dan penghematan waktu.

2. Kemudahan pengunaan produk mampu meningkatkan nilai pelanggan Ponsel

Nokia di Surabaya, karena Ponsel Nokia memiliki kemudahan mengakses bantuan untuk mempelajari pemakaian produk, dan kemudahan penggunaan yang berhubungan dengan kemudahan suatu sistem dipelajari

3. Pergaulan sosial mampu meningkatkan nilai pelanggan Ponsel Nokia di

Surabaya, karena dengan menggunakan Ponsel Nokia menaikkan tingkat prestisius seseorang.

4. Nilai pelanggan mampu meningkatkan minat mereferensikan konsumen

pengguna Ponsel Nokia di Surabaya, karena Ponsel Nokia memiliki kualitas produk yang bagus, dan Ponsel Nokia mudah didapatkan di counter-counter handphone.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diberikan untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak “Nokia” antara lain :

1. Sebaiknya pihak “Nokia” mampu mempertahankan kegunaan produk Nokia

dalam membantu efektifitas pekerjaan.

2. Sebaiknya pihak “Nokia” mampu mempertahankan kemudahan penggunaan

Ponsel Nokia yang berhubungan dengan kemudahan suatu sistem untuk dipelajari.

3. Sebaiknya pihak “Nokia” mampu mempertahankan Anda menggunakan

Ponsel Nokia karena pengaruh lingkungan pergaulan sehari-hari

4. Sebaiknya pihak “Nokia” mampu mempertahankan menu layanan yang

dimiliki sampai saat ini.

5. Penelitian ini kemungkinan besar merupakan salah satu penelitian structural

tentang hubungan pemasaran yang ditinjau dari sudut kegunaan produk, kemudahan penggunaan produk, pergaulan social, nilai pelanggan dan minat mereferensikan. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat mendorong penelitian-penelitian lainnya, baik dalam penelitian sejenis dengan data berlainan atau sampel yang lebih luas, maupun pemanfaatan hasil penelitian ini sebagai pedoman bagi penelitian lainnya.

Albrecht, Karl, 1994, The Northbound Train: Finding The Purpose, Setting The

Direction, Shapping The Destiny of Your Organization, New York: AMA

Membership Edition.

Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1988. Structural Equation Modeling in Practice

: A Review and Recommended Two-Step Approach, Psycological

Bulletin. 103 (3) : 411-23.

Bentler, P.M. and C.P. Chou, 1987. Practical Issue in Structural Modeling,

Sociological Methods and Research. 16 (1) : 78-117

Ferdinand, Augusty, (2002), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian

Manajemen, Edisi 2, Penerbit BP UNDIP, Semarang.

Hair, J.F. et. al. [1998], Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey.

Hartline, Michael D. and O.C. Ferrell [1996], “The Management of

Customer-Contact Service Employees : An Empirical Investigation”, Journal of

Marketing. 60 (4) : 52-70.

Keagan, Warren J., Sandra E. Moriarty, Thomas R. Duncan, Marketing, Second

Edition, Prentice-Hall International, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1995.

Kotler, Philip, dan Amstrong, 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Prehallindo, Jakarta

Pawitra, Teddy, 1993, Pemasaran Dimensi Falsafah Displin dan Keahlian, Penerbit Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta.

Purwanto, BM, 2003. Does Gender Moderate the Effect of Role Stress on Salesperson's Internal States and Performance ? An Application of

Multigroup Structural Equation Modeling [MSEM], Jurnal Manajemen,

Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, Buletin Ekonomi FE UPN

"Veteran" Yogyakarta. 6 (8) : 1-20

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung

Swastha, Basu, 1999, Azas-azas Marketing, Edisi ketiga, FE UGM, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Edition, Harper Collins College Publisher, New York.

---, dan Handoko, T. Hani, 2000, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, Edisi Kedua, Liberty Yogyakarta.

SWA, 18 / XXIV / 21 Agustus – 3 September 2008

Jurnal :

Adi Santoso Budiman, 2003, Minat Mereferensikan Dalam Proses Adopsi

Konsumen Pasca Masa Edukasi Pasar Fitur GPRS IM3 Smart di Surabaya,

Dokumen terkait