• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSES MORFOLOGIS VERBA BAHASA JEPANG

3.1. Afiks

Proses morfologis verba bahasa Jepang melalui afiksasi 3.1.1. Prefiks

Prefiks atau awalan dalam bahasa Jepang ada dua yaitu awalan /o-/ dan /go-/. Awalan ’go’ dan ’o’ bukan pembentuk makna baru, melainkan merubah verba menjadi ragam hormat.

3.1.2.1.Prefiks /o-/ Golongan 1

よむ’yom-u’: membaca

Bentuk ragam hormat お読みします’oyomishimasu’ :membaca

/o-/+/yom-/+/-i/+/shimasu/

/o-/ : awalan pembentuk ragam hormat, merupakan morfem terikat /yom-/ : adalah morfem dasar

/-i/ : adalah morfem terikat dan imbuhan /shimasu/ : adalah morfem turunan

Dalam pembentukan kata ’oyomishimasu’,awalan /o-/ melekat pada morfem /yom-/ dan di gabungkan dengan morfem turunan/yom-/shimasu/yom-/.dalam penggabungan tersebut, morfem dasar /yom-/ diikuti dengan afiks /-i/ di belakangnya.

Golongan 2

Bentuk ragam hormat menjadお食べします’otabe-shimasu’ : makan

Analisis:

/o-/+/tabe-/+/shimasu/

/o-/ : awalan pembentuk ragam hormat, merupakan morfem terikat /tabe-/ : adalah morfem dasar

/shimasu/ : adalah morfem turunan yang memberi makna kata kerja

Dalam pembentukan kata ’otabe-shimasu’, awalan /o-/ melekat pada morfem dasar /tabe-/, dimana dalam pelekatan tersebut juga diikuti dengan melekatnya morfem turunan /shimasu/ di belakang morfem dasar /tabe-/.

Golongan 3

電話する’denwasuru’ menelpon

Bentuk ragam hormat menjadi お電話します’odenwashimasu’ :menelpon

Analisis

/o-/+/denwa/+/shimasu/

/o-/ : awalan pembentuk ragam hormat, merupakan morfem terikat /denwa/ : adalah morfem dasar dan merupakan morfem bebas, serta juga

termasuk nomina

/shimasu/ : adalah morfem turunan yang memberi makna kata kerja Dalam pembentukan kata ’odenwashimasu’, awalan /o-/ melekat pada morfem /denwa/ dan diikuti dengan morfem turunan /shimasu/ sehingga morfem dasar /denwa/ berubah dari nomina menjadi verba.

Dari analisis diatas, dapat dilihat bahwa prefiks /o-/ tidak dapat langsung menyatu dengan morfem dasar, dan harus ditambahkan morfem lain sesudah morfem dasar, sehingga mengalami kombinasi afiks.

3.1.2.1.Prefiks /go-/

説明します'setsumaeisimasu': menerangkan

bentuk ragam hormatnya adalah ご説明します'gosetsumeisimasu' :menerangkan

analisis

/go-/+/setsumei/+/simasu/

/go-/ : morfem terikat pembentuk ragam hormat yang diletakan didepan morfem dasar

/setsumei/ : adalah morfem dasar yang juga termasuk morfem bebas dan jika bila berdiri sendiri menjadi nomina

/shimasu/ : adalah morfem turunan yang memberi makna kata kerja

Dalam pembentukan kata ’gosetsumeisimasu’, awalan /go-/ melekat pada morfem /setsumei/ dan diikuti dengan morfem turunan /shimasu/ sehingga morfem dasar /setsumei/ berubah dari nomina menjadi verba.

Sama halnya dengan prefiks /o-/, preiks /go-/ juga tidak dapat langsung disatukan dengan morfem dasar, tetapi hanya dapat disatukan dengan morfem dasar yang telah diikuti morfem lain.

3.1.2. Sufiks

Pada verba bahasa Jepang, proses afiksasi pada akhiran atau sufiks merupakan proses morfologis paling sering dalam verba bahasa Jepang. Dalam imbuhan akhiran verba bahasa Jepang, akan di analisis berdasarkan konjugasinya sebagai berikut

3.1.2.1 Shuushikei 「終止形」verba bentuk kamus Golongan 1

よむ’yom-u’ :membaca

Analisis:

’Yom-u’, secara bentuk morfem akan berbentuk /yom-/+/-u/ /yom-/ : adalah morfem dasar

/u-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan kala non lampau

Morfem / bertemu dengan akhiran /-u/ maka akan menbentuk kata /yom-u/ yang setelah berbagung baru memiliki arti ’membaca’.

Golongan 2

食べる’tabe-ru’ : makan

Analisis

’Tabe-ru’ berbentuk /tabe-/+/-ru/

/tabe-/ : adalah morfem dasar dan yang bermakna ’makan’

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan kala non lampau

Morfem / bertemu dengan morfem /-ru/ maka akam membentuk kata /tabe-ru/ yang bermakna ’makan’.

Golongan 3

来る’kuru’ : datang

Analisis

’kuru’ berbentuk /k-/+/-uru/

/k-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem terikat

/uru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan kala non lampau

morfem /k-/ bertemu dengan akhiran /-uru/ maka menjadi /kuru/ yang bermakna ’datang’.

3.1.2.2 Shieki「使役」:bentuk menyuruh Golongan 1

Bentuk menyuruh menjadi よませる’yom-aseru’ : menyuruh membaca

Analisis:

/yomaseru/ /yom-/+/-ase/+/ru/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-ase/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna menyuruh

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /yomaseru/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-ase/ dan ditambahkan pembentuk kala non lampau /-ru/ menjadi /yomaseru/.

Golongan 2

Bentuk menyuruh menjadi 食べさせる’tabesaseru’ : menyuruh makan

Analisis:

/Tabeaseru/ /Tabe-/+/-sase/+/-ru/

/tabe-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem bebas yang bermakna ’makan’

/-sase/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna menyuruh

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /tabesaseru/ morfem dasar/tabe- /datambah dengan akhiran /-sase/dan ditambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/ menjadi /tabesaseru/.

Golongan 3

Bentuk meenyuruh menjadi 来させる’kosaseru’: menyuruh datang

analisis

/kosaseru/ /k-/+/-osase/+/ru/

/k-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem terikat /-osase/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna menyuruh

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /kosaseru/, morfem dasar /k-/ ditambahkan sufiks /-osase/ sebagai afiks pembentuk menyuruh dan datambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/dibelakangnya menjadi /kosaseru/.

3.1.2.3 Ukemi 「受身」: Bentuk Pasif Golongan 1:

Bentuk pasif menjadi よまれる’yom-areru’ :dibaca

Analisis:

/Yomareru/ => /yom-/+/-are/+/ru/

/yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-are/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pasif

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /yomareru/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-are/ dan ditambahkan pembentuk kala non lampau /-ru/ menjadi /yomareru/.

Golongan 2

Bentuk pasif menjadi たべられる’tabe-rareru’ :dimakan

Analisis:

/Taberareru/ /Tabe-/+/-rare/+/-ru/

/tabe-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem bebas yang bermakna ’makan’

/-rare/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pasif

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /taberareru/ morfem dasar/tabe- /datambah dengan akhiran /-rare/dan ditambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/ menjadi /taberareru/.

Golongan 3

Bentuk pasif menjadi 来られる’korareru’:

analisis

/korareru/ /k-/+/-orare/+/ru/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-orareru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pasif

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /korareru/, morfem dasar /k-/ ditambahkan sufiks /-orare/ sebagai afiks pembentuk pasif dan datambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/dibelakangnya menjadi /korareru/.

3.1.2.4 Kanou 「可能」: bentuk dapat Golongan 1

Bentuk dapat menjadi よめる’yomeru’ : dapat membaca

Analisis:

/yomeru/ /yom-/+/-e/+/ru/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-e/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna dapat

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /yomeru/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-e/ dan ditambahkan pembentuk kala non lampau /-ru/ menjadi /yomeru/.

Golongan 2

Bentuk dapat menjadi 食べれる’tabereru’ : dapat makan

Analisis:

/Tabereru/ /Tabe-/+/-re/+/-ru/

/tabe-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem bebas yang bermakna ’makan’

/-re/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna dapat

/ru-/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /tabesaseru/ morfem dasar/tabe- /datambah dengan akhiran /-re/dan ditambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/ menjadi /tabesaseru/.

Golongan 3

Bentuk dapat menjadi 来れる’koreru’: bisa datang

analisis

/koreru/ /k-/+/-ore/+/ru/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-ore/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna dapat

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna kamus dan menyatakan kala non lampau

Dalam pembentukan kata /koreru/, morfem dasar /k-/ ditambahkan sufiks /-ore/ sebagai afiks pembentuk dapat dan datambahkan dengan morfem pembentuk kala /-ru/dibelakangnya menjadi /koreru/.

Sedangkan kata kerja Golongan tiga する’suru’, bila di ubah menjadi bentuk

dapat akan berubah menjadi できる’dekiru’

/Su/+/-ru/ => /deki/+/ru/

/Su-/ dari /suru/ merupakan morfem dasar yang berubah menjadi /deki/ apabila d ubah ke dalam bentuk dapat, sedangkan akhirannya tidak berubah.

3.1.2.5 Uchikeshi 「打消」bentuk menyangkal Golongan 1

Bentuk menyangkal menjadi よめる’yomanai’ : tidak membaca

Analisis:

/yomanai/ /yom-/+/-anai/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-anai/ : adalah morfem bebas sebagai pembentuk makna menyangkal

Dalam pembentukan kata /yomanai/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/anai/ menjadi /yomanai/.

Golongan 2

Bentuk menyangkal menjadi 食べない’tabe-nai’ : tidak makan

/Tabenai/ => /tabe-/+/nai/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/nai/ : adalah morfem bebas sebagai pembentuk makna menyangkal

Dalam pembentukan kata /tabenai/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-nai/ menjadi /tabenai/.

Golongan 3

Bentuk menyangkal menjadi 来ない’konai’: tidak datang

analisis

/konai/ /k-/+/onai/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/onai/ : adalah morfem bebas sebagai pembentuk makna menyangkal

Dalam pembentukan kata /konai/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /nai/ sebagai morfem pembentuk menyangkal /konai/.

3.1.2.6 Teinei 「丁寧」bentuk sopan Golongan 1

Bentuk sopan menjadi よみます’yomimasu’: membaca (bentuk sopan)

Analisis:

/yomimasu/ /yom-/+/-imasu/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-imasu/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna sopan

Dalam pembentukan kata /yomimasu/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-imasu/ menjadi /yomimasu/.

Golongan 2

Bentuk sopan menjadi 食べます’tabemasu’ : makan (bentuk sopan)

Analisis:

/Tabemasu/ /Tabe-/+/-masu/

/tabe-/ : adalah morfem dasar dan juga merupakan morfem bebas yang bermakna ’makan’

/-masu/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna sopan

Dalam pembentukan kata /tabemasu/ morfem dasar/tabe- /datambah dengan akhiran /-masu/ menjadi /tabemasu/.

Golongan 3

来る’kuru’ : datang

Bentuk sopan menjadi 来ます’kimasu’: datang

analisis

/kimasu/ /k-/+/-imasu/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-masu/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna sopan

Dalam pembentukan kata /kimasu/, morfem dasar /k-/ ditambahkan sufiks /-masu/ sebagai afiks pembentuk sopan menjadi /ki/-masu/.

3.1.2.7 Suiryou 「推量」 bentuk niat

bentuk ini lebih mengarah pada bentuk niat mengajak Golongan 1

Bentuk niat menjadi よもう’yomou’ : ingin/ ayuk membaca

Analisis:

/yomou/ /yom-/+/-ou/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-ou/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna ingin atau ajakan Dalam pembentukan kata /yomou/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/ou/ menjadi /yomou/.

Golongan 2

Bentuk niat menjadi 食べよう’tabe-you’ : ingin makan

Analisis:

/Tabeyou/ => /tabe-/+/-you/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/you/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna ingin atau ajakan Dalam pembentukan kata /tabeyou/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-you/ menjadi /tabeyou/.

Golongan 3

Bentuk niat menjadi 来よう’koyou’: ingin datang

analisis

/konai/ /k-/+/-oyou/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-oyou/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna menyangkal

Dalam pembentukan kata /konai/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /oyou/ sebagai morfem pembentuk ajakan/koyou/.

3.1.2.8 Kako 「過去」bentuk lampau Golongan 1

Bentuk lampau menjadi よんだ’yonda’ : telah membaca

Analisis:

/yonda/ /yon-/+/-da/

/Yon-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat, memiliki morfem dasar /yom-/, tetapi mengalami onbin atau perubahan bunyi karena morfem yang mengikutinya

/-da/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna lampau

Dalam pembentukan kata /yonda/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/-da/ menjadi /yonda/.

Golongan 2

Bentuk lampau menjadi 食べた’tabeta’ : telah makan

Analisis:

/Tabeta/ => /tabe-/+/-ta/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/-ta/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna lampau

Dalam pembentukan kata /tabeta/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-ta/ menjadi /tabeta/.

Golongan 3

Bentuk niat menjadi 来た’kita’: telah datang

analisis

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-ita/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna lampau

Dalam pembentukan kata /kita/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /-ita/ sebagai morfem pembentuk lamapau /kita/.

3.1.2.9 Kibou 「希望」 bentuk harapan atau keinginan

bentuk harapan ada dua jenis, yaitu yang ber sufiks /-tai/ dan bersufiks /-tagaru/. Yang bersufiks /-tai/ akan merubah verba menjadi kata sifat, sedangkan bersufiks /-tagaru/ akan tetap berbentuk verba.

Golongan 1

Bentuk harapan menjadi よみたい’yomitai’ dan よみたがる ’yomitagaru’: ingin

membaca Analisis:

/yomitai/ /yom-/+/-itai/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-itai/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /yomitai/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/-itai/ menjadi /yomitai/.

/yomitagaru/ /yom-/+/-itagaru/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-itagaru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /yomitagaru/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/-tagaru/ menjadi /yomitagaru/.

Golongan 2

Bentuk menyangkal menjadi 食べたい’tabetai’ dan 食べたがる’tabetagaru’ :

ingin makan Analisis:

/Tabetai/ => /tabe-/+/-tai/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/-tai/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /tabetai/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-tai/ menjadi /tabetai/.

/Tabetagaru/ => /tabe-/+/-tagaru/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/-tagaru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /tabetagaru/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-tagaru/ menjadi /tabetagaru/.

Golongan 3

Bentuk menyangkal menjadi 来たい’kitai’ dan 来たがる ’kitagaru’: ingin datang

Analisis

/kitai/ /k-/+/-itai/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-itai/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /kitai/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /-itai/ sebagai morfem pembentuk harapan /kitai/.

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-itagaru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna harapan

Dalam pembentukan kata /kitagaru/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfeum /-itagar/ sebagai morfem pembentuk harapan/konai/.

3.1.2.10 Kateikei 「仮定形」 bentuk pengandaian Golongan 1

Bentuk pengandaian menjadi よめば’yomeba’ : apabila membaca

Analisis:

/yomeba/ /yom-/+/-eba/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-eba/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian

Dalam pembentukan kata /yomeba/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/-eba/ menjadi /yomeba/.

Golongan 2

Bentuk pengandaian menjadi 食べれば’tabereba’ : apabila makan

Analisis:

/tabereba/ => /tabe-/+/-reba/

/Tabe-/ : adalah morfem dasar yang bermakna ’makan’

/-reba/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian

Dalam pembentukan kata /tabereba/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-reba/ menjadi /tabereba/.

Bentuk pengandaian menjadi 来れば’kureba’’: apabila datang

analisis

/kureba/ /k-/+/-ureba/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-ureba/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna pengandaian

Dalam pembentukan kata /kureba/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /-kureba/ sebagai morfem pembentuk pengandaian menjadi /kureba/.

3.1.2.11 Meireikei 「命令形」bentuk perintah Golongan 1

Bentuk peritah menjadi よめ’yome’ : membaca!

Analisis:

/yome/ /yom-/+/-e/

/Yom-/ : adalah morfem dasar dan juga morfem terikat

/-e/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah

Dalam pembentukan kata /yome/ dari morfem dasar /yom-/di tambahkan dengan dengan morfem/-e/ menjadi /yome/.

Golongan 2

Bentuk perintah menjadi 食べろ’tabe-ro’ : makan!

Analisis:

/tabero/ => /tabe-/+/-ro/

/-ro/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah

Dalam pembentukan kata /tabero/ dari morfem dasar /tabe-/di tambahkan dengan dengan sufiks /-ro/ menjadi /tabero/.

Golongan 3

Bentuk perintah menjadi 来い’koi’’: datang!

analisis

/koi/ /k-/+/-oi/

/k-/ : adalah morfem dasar dan morfem terikat

/-oi/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk makna perintah

Dalam pembentukan kata /koi/, morfem dasar /k-/ ditambahkan dengan morfem /-oi/ sebagai morfem pembentuk perintah menjadi/koi/.

3.1.2.12 Proses Perubahan Interen Pada Verba 3.1.2.12.1.Penambahan

Penambahan dalam verba bahasa Jepang pada perubahan beberapa verba dari verba intransitif(自動詞 ‘jidoushi’) dan verba transitif (他動詞 ‘tadoushi’).

付く/tsuk-u/ => 付ける /tsuke-ru/

ujung kata dasar verba yang berakhiran dengan konsonan, mengalami penambahan perubahan menjadi verba vokal. Terjadi penabahan vokal /e/ terhadap morfem dasar.

3.1.2.12.2.Pengurangan

「自」裂ける /sake-ru/ => 「他」裂く /sak-u/

Vocal /e/ yang terdapat pada morfem dasar mengalami pengurangan ketika berubah menjadi verba transitif.

3.1.2.12.3.Pergantian

Pergantian dalam perubahan interen, terdapat tujuh bagian 1. akhiran ujung gokan /ar/ diganti dengan /e/

集まる/atsumar

2. Akhiran ujung dasar konsonan diganti dengan /as/ -u/ => 集める /atsume-ru/

動く/ugok-u/ => 動かす/ugokas

3. Akhiran ujung dasar /i/ diganti dengan /as/ -u/

生きる /iki-ru/ => 生かす/ikas-u/

4. Akhiran ujung dasar /e/ diganti dengan /as/

逃げる /nige-ru/ => 逃がす /nigas

5. Akhiran dasar kata /r/ diganti dengan /s/ -u/

残る/nokor-u/ => 残す/nokos-u/

6. Akhiran dasar kata /e/ diganti dengan /s/

倒れる/taore-ru/ => 倒す/taos-u/

7. Akhiran dasar kata /e/ diganti dengan /yas/

3.1.2.12.4.Morfem Zero

Dalam verba bahasa Jepang, morfem zero hanya terdapat pada kata tersebut: -「自」吹く/fuk-u/ =>「他」吹く/fuk-u/

Pada contoh di atas dapat dilihat bahwa baik verba transitif dan intransitif tetap verba konsonan (verba yang kata dasarnya berakhiran dengan konsonan) Bentuk ini disebut morfem zero.

3.1.3. Infiks

infiks atau sisipan dalam bahasa Jepang ada dua, yaitu /e/ dan /oe/. kedua infiks ini membentuk verba menjadi verba aktif intransitif.

3.1.2.1.infiks /e-/

infiks /e-/ hanya terdapat dalam proses morfologis verba みる'miru' yang

bermakna ‘melihat’ berubah menjadi verba aktif intransitif menjadi みえる'mieru' :

‘kelihatan’

analisis

/mieru/ => /mi-/+/-e-/+/-ru/

/mi-/ : adalah morfem dasar

/-e-/ : adalah morfem terikat yang berfungsi sebagai infiks yang terletak diantara morfem dasar dan sufiks

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan kala non lampau

morfem dasar /mi-/ dan sufiks /-ru/ menjadi /mieru/ yang bermakna ’keliahatan’.

3.1.2.1.infiks /-oe-/

infiks /-oe-/ hanya terdapat dalam proses morfologis verba きく'kiku' yang

bermakna ‘mendengar’ berubah menjadi verba aktif intransitif menjadi きこえる

'kikoeru' : ‘kedengaran’

analisis

/kikoeru/ => /kik-/+/-oe-/+/-ru/

/kik-/ : adalah morfem dasar

/-oe-/ : adalah morfem terikat yang berfungsi sebagai infiks yang terletak diantara morfem dasar dan sufiks

/-ru/ : adalah morfem terikat sebagai pembentuk bentuk kamus dan kala non lampau

/kikoeru/ terbentuk dari morfem dasar /kik-/, diamana infiks'/-oe-/ dimasukan anatara morfem dasar /kik-/ dan sufiks /-ru/ menjadi /kikoeru/ yang bermakna ’kedengaran’.

3.1.4. Kombinasi Afiks

dijelaskan diatas, maka penulis tidak membaginya kedalam Golongan 1, Golongan 2 dan Golongan 3.

3.1.4.1.Kombinasi Antara Morfem Dasar + sufiks /nai/+ sufiks /-kereba naranai/

食べる'tabe-ru':makan menjadi 食べなければならない'tabe-nakereba naranai' harus makan.

analisis

/tabenakerebanaranai/ => /tabe-/ + /-nai/ + /-kerebanaranai/

/tabe-/ :morfem dasar

/-nai/ : morfem terikat yang merupakan sufiks yang melekat pada morfem dasar dan pembentuk makna menyangkal

/-kerebananranai/ : morfem terikat yang melekat pada sufiks

/tabenakerebanaranai/ terbentuk dari dari pertama sekali adalah penggabungan morfem dasar /tabe-/ dengan sufiks /-nai/ menjadi /tabenai/ yang bermakna 'tidak makan', setelah terjadi penggabungan tersebut, maka morfem turunan tersebut akan digabungkan lagi dengan sufiks /-kerebanaranai/ menjadi /tabenakerebanaranai/ dimana morfem turunan /tabenai/ terjadi pelepasan vokal /i/ dalam penggabungannya, serta makna yang awalnya merupakan bentuk pengangkalan, berubah menjadi bentuk harus yaitu 'haus makan'.

3.1.4.2.Kombinasi Antara Morfem Dasar + sufiks /-ta/ + sufiks/-ri/

帰る'kaeru':pulang menjadi かえったり'kaettari' :pulang analisis

/kaettari/ => /kaer-/ +/-ta/+/-ri/

/kaer-/ :adalah morfem dasar Golongan 1

/-ta/ :adalah morfem terikat pembetuk makna lampau

/-ri/ : adalah morfem terikat

/kaettari/ terbentuk dari penggabungan morfem dasar /kaer-/ bertemu dengan sufiks /-ta/ terjadi onbin atau perubahan bunyi konsonan/r/ menjadi kosonan/t/

Dokumen terkait