• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Dukungan Suami

3.7 Metode Analisis Data .1 Analisis Univariat .1 Analisis Univariat

3.7.2 Analisis Multivariat

Analisis multivariat yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen (dukungan informasional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan instrumental, dukungan emosional, pengetahuan, sikap), dan variabel confounding (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan) terhadap variabel dependen (kunjungan ANC) secara bersama-sama. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik berganda dengan pertimbangan teknik analisis ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi logistik berganda pada analisis multivariat adalah sebagai berikut:

Logit P(x) = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +... + bnXn Keterangan:

P = Probabilitas a = Konstanta

b1,2,3,4,n = Koefisien regresi X1,2,3,4,n = Variabel Independen

Dalam analisis multivariat regresi logistik berganda ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyusunan Model Dasar

Sebagaimana diketahui bahwa analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan determinan variabel dependen maka semua variabel kandidat dimasukkan bersama-sama. Model terbaik akan mempertimbangkan nilai signifikansi p-value (p< 0,05). Pemilihan model dilakukan secara hirarki dengan cara memasukkan semua variabel kandidat ke dalam model kemudian dilihat nilai p-value, bila ternyata nilai p-value tidak signifikan maka variabel dikeluarkan dari model secara berurutan dimulai dari nilai p-value yang paling besar (Hastono, 2007).

Penentuan variabel yang layak masuk sebagai kovariat dalam analisis regresi logistik berganda dengan menetapkan kemaknaan sebesar 25%. Apabila variabel mempunyai nilai p < 0,25 maka akan diolah secara serentak dan nilai p

>0,25 maka variabel tersebut tidak diikutkan dalam pengolahan data. Analisis regresi logistik berganda dengan menggunakan metode enter.

2. Pengujian Interaksi

Setelah melalui kedua tahapan tersebut selanjutnya dilakukan pemeriksaan interaksi antara variabel-variabel yang secara substansi berinteraksi yaitu variabel yang secara teori diduga berinteraksi satu sama lain. Untuk menilai adanya interaksi menggunakan model perkalian (multiplikatif) dengan membuat variabel baru yang merupakan interaksi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain yang masuk model.

3. Pengujian hipotesis

Hasil analisis regresi logistik berganda dapat disimpulkan dengan melihat nilai p pada tingkat kepercayaan 95%, bila variabel mempunyai nilai p > 0,05 berarti tidak memiliki pengaruh yang bermakna dan dikeluarkan dari model analisis regresi logistik berganda, variabel yang mempunyai nilai p < 0,05 berarti memiliki pengaruh yang bermakna. Penentuan variabel yang paling dominan berpengaruh dinyatakan dengan nilai B yang paling tinggi.

Untuk melihat probabilitas individu dilakukan dengan persamaan berikut:

P(x) = 1

1+π‘’βˆ’(π‘Ž+𝑏1π‘₯1+𝑏2π‘₯2+ ….+𝑏𝑖π‘₯𝑖)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Medan Barat yaitu di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan, Puskesmas Glugur Kota, dan Puskesmas Sei Agul.

4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Pulo Brayan

Puskesmas Pulo Brayan terletak di jalan K.L. Yos Sudarso No. 136-A Kelurahan Pulo Brayan Kota mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Pulo Brayan Kota dan Kelurahan Glugur Kota. Kelurahan Pulo Brayan Kota terdiri dari 25 lingkungan, dan Kelurahan Glugur Kota terdiri dari 15 lingkungan. Jumlah luas areal wilayah Puskesmas Pulo Brayan adalah 132 ha. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Darat 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat

Puskesmas Pulo Brayan memiliki letak yang strategis, semua daerah dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2, kendaraan roda 4 dan juga transportasi umum.

Komunikasi antar lintas sektoral berjalan lancar dan memanfaatkan sarana yang ada.

Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan adalah 19.603 jiwa yang terbagi : Kelurahan Pulo Brayan Kota sebanyak 9.902 orang, Kelurahan Glugur

Kota sebanyak 9.701 orang, sedangkan jumlah KK adalah 5.262 dengan jumlah lingkungan sebanyak 40 lingkungan.

Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pulo Brayan yaitu laboratorium sebanyak 2 orang, apotik sebanyak 17 orang, optik sebanyak 8 orang, praktek dokter umum/dokter spesialis sebanyak 13 orang, praktek dokter gigi sebanyak 8 orang, toko obat berizin 5 orang, pengobatan tradisional sebanyak 6 unit. Sedangkan sarana pendukung kesehatan yaitu posyandu sebanyak 20 unit.

Berdasarkan data sasaran kesehatan, jumlah bayi sebanyak 392 orang, balita 975 orang, ibu hamil 413 orang, ibu meneteki 423 orang, ibu bersalin sebanyak 397 orang, PUS sebanyak 4.376 orang, murid TK – SMA sebanyak 18.653 orang. Berdasarkan agama yang dianut sebagian besar penduduk beragama Buddha sebanyak 11.183 orang, Islam sebanyak 9.639 orang, Protestan sebanyak 2.28 orang, Katolik sebanyak 920 orang, dan Hindu sebanyak 387 orang.

4.1.2 Gambaran Umum Puskesmas Glugur Kota

Puskesmas Glugur Kota merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kota Medan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu Kecamatan Medan Barat yang meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Kesawan dan Kelurahan Silalas. Puskesmas Glugur Kota terletak di Jalan K.L.

Yos Sudarso No. 07 Lingkungan XI, Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Glugur Kota adalah sebagai berikut:

1. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Gaharu 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Jati 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sei Agul

4. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Glugur Kota

Luas wilayah Puskesmas Glugur Kota Β± 197 Ha yang terbagi menjadi 2 kelurahan dan 23 lingkungan (Kelurahan Kesawan 11 lingkungan, dan Kelurahan Silalas 12 lingkungan). Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota sebanyak 10.758 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 5.117 orang dan perempuan sebanyak 5.644 orang.

Berdasarkan suku bangsa, sebagian besar penduduk adalah suku Batak sebanyak 3.777 orang, Tionghoa sebanyak 2.032 orang, Jawa sebanyak 1.486 orang, Mandailing sebanyak 1.443 orang, Minang sebanyak 1.270 orang dan lain-lain sebanyak 1.785 orang.

Mayoritas penduduk beragama Islam sebanyak 4.592 orang, Katolik sebanyak 1.919 orang, Protestan sebanyak 1.892 orang, Buddha sebanyak 1.221 orang, dan Hindu sebanyak 1.127 orang.

Data dasar kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota yaitu jumlah balita 0-11 bulan sebanyak 215 orang, balita usia 12-60 bulan sebanyak 926 orang, jumlah ibu hamil sebanyak 237 orang, jumlah ibu nifas sebanyak 226 orang, dan jumlah WUS sebanyak 3.055 orang. Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota yaitu rumah sakit pemerintah 1 unit, laboratorium sebanyak 1 unit, apotek sebanyak 4 unit, praktek dokter umum / spesialis sebanyak 11 unit, praktek dokter gigi sebanyak 3 orang, pengobatan tradisional sebanyak 4 unit, tukang gigi sebanyak 5 orang. Jumlah posyandu balita sebanyak 16 unit, posyandu lansia sebanyak 2 unit, KP KIA sebanyak 2 unit.

4.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Sei Agul

Puskesmas Glugur Kota merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kota Medan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu Kecamatan Medan Barat yang meliputi 2 kelurahan yaitu

Kelurahan Karang Berombak dan Kelurahan Sei Agul. Puskesmas Sei Agul terletak di Karya 2 No. 54 Lingkungan XI Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan.

Puskesmas Sei Agul memiliki satu buah puskesmas pembantu Sei Agul yang terletak di Jalan Danau Singkarak gang Saudara Lingkungan I Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat.

Luas wilayah kerja Puskesmas Sei Agul yaitu Β± 196 hektar dengan 35 lingkungan yang terdiri dari Kelurahan Karang Berombak dengan luas 94 hektar dan 19 lingkungan, sedangkan Kelurahan Sei Agul seluas 102 Ha dan terdiri dari 12 lingkungan. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Glugur Kota adalah sebagai berikut:

1. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Glugur Kota / Kelurahan Silalas 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Sei Putih Barat

3. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Helvetia Timur.

4. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pulo Brayan dan Helvetia (Kabupaten Deli Serdang).

Puskesmas Sei Agul terletak di tempat yang strategis, semua daerah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua, kendaraan roda 4 atau transportasi umum. Jarak terjauh wilayah kerja Puskesmas Sei Agul dengan jarak waktu tempuh Β± 20 menit dengan menggunakan transportasi umum maupun pribadi. Komunikasi antar lintas sektoral berjalan lancar dengan memanfaatkan sarana yang ada di tiap-tiap lingkungan seperti kantor lurah, posyandu, kepala lingkungan, dan sarana-sarana penunjang lainnya. Fasilitas rujukan yang terdekat dari Puskesmas Sei Agul adalah Rumah Sakit Swasta Sufina Aziz yang berjarak Β± 500 meter dari Puskesmas Sei Agul dan waktu tempuh lebih kurang 15 menit.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Agul sebanyak 35.988 orang yang terdiri dari 17.825 orang laki-laki dan 18.163 perempuan, dan jumlah kepala keluarga (KK)

sebanyak 7.430 orang. Berdasarkan jenis pekerjaan penduduk sebagian besar bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 1.980 orang (24%), pedagang sebanyak 1.963 orang (23%), pegawai negeri sipil sebanyak 833 orang (10%), buruh sebanyak 654 orang (8%), ABRI sebanyak 119 orang (1%), petani sebanyak 83 orang (1%), dan lain-lain sebanyak 2.828 orang (33%).

Berdasarkan agama yang dianut penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Agul sebagian besar beragama Islam sebanyak 23.313 orang (62%), Protestan sebanyak 10.716 (27%), Buddha sebanyak 2.828 orang (8%), Katolik sebanyak 719 orang (22%), dan Hindu sebanyak 362 orang (1%).

Sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Agul yaitu rumah sakit bersalin sebanyak 5 unit, rumah sakit khusus 2 unit, balai pengobatan sebanyak 6 unit, apotik sebanyak 10 unit, optikal 1 unit, puskesmas 1 unit, pustu 1 unit, pusling sebanyak 1 unit, praktek dokter umum/swasta sebanyak 17 unit, praktek dokter gigi sebanyak 6 unit, praktek dokter spesialis sebanyak 1 unit, praktek bidan swasta sebanyak 6 unit, toko obat berizin sebanyak 3 unit, shines sebanyak 1 unit, tukang gigi sebanyak 1 unit, pengobatan tradisional sebanyak 10 unit, jumlah posyandu balita sebanyak 33 unit, posyandu lansia sebanyak 2 unit, KPKIA sebanyak 2 unit dan Poskelkel sebanyak 2 unit.

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) responden sebagian besar dalam kategori sesuai standar yaitu 49 orang (53,3%), dan selebihnya dalam tidak sesuai standar yaitu 43 orang (46,7%).

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Kunjungan Pemeriksaan

Kehamilan (ANC) Jumlah Persentase

1. Sesuai standar 49 53,3

2. Tidak sesuai standar 43 46,7

Jumlah 92 100,0

Jika dilihat dari kunjungan ANC ibu hamil di setiap Puskesmas yang diteliti (Puskesmas Pulo Brayan, Puskesmas Glugur Kota, Puskesmas Sei Agul) terdapat perbedaan kesesuaian kunjungan. Pada Puskesmas Pulo Brayan dari 28 responden yang diteliti sebagian besar kunjungan ANC tidak sesuai standar sebanyak 15 orang (16,2%), yang sesuai standar sebanyak 13 orang (14,2%). Kunjungan ibu hamil di Puskesmas Glugur Kota sebanyak 33 orang, jumlah kunjungan yang sesuai standar dan tidak sesuai standar hampir berimbang yaitu sebanyak 17 orang (18,5%) kunjungan tidak sesuai standar dan sebanyak 16 orang (17,4%) kunjungan sesuai standar. Sedangkan di Puskesmas Sei Agul dari 31 kunjungan ibu hamil sebagian besar kunjungan ibu hamil sesuai standar sebanyak 20 orang (21,7%), dan kunjungan yang tidak sesuai standar sebanyak 11 orang (12,0%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari 3 puskesmas yang ada di Kecamatan Medan Barat terlihat kunjungan ibu hamil yang sesuai standar sebagian besar ibu hamil yang berada di Puskesmas Sei Agul.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Masing-Masing Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan

Barat Tahun 2015

Puskesmas

Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Jumlah Sesuai Standar Tidak Sesuai

Standar

4.2.2 Karakteristik Responden

Identitas responden yang ditanyakan dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. Dilihat dari umur responden, sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu 53 orang (57,6%), sebagian kecil berumur <20 tahun dan >35 tahun yaitu 39 orang (42,4%). Tingkat pendidikan responden sebagian besar dalam kategori tinggi (SMA/perguruan tinggi) sebanyak 57 orang (62,0%), sebagian kecil kategori rendah (SD/SMP) sebanyak 35 orang (38,0%). Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden tidak bekerja (ibu rumah tangga) sebanyak 55 orang (59,8%), sebagian kecil responden bekerja sebanyak 37 orang (40,2%). Berdasarkan paritas, sebagian besar responden pada paritas 2-3 sebanyak 49 orang (53,3%), sebagian kecil pada paritas 1 atau β‰₯ 4 orang sebanyak 43 orang (46,7%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Identitas Responden Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Umur (tahun)

20-35 tahun 53 57,6

<20 tahun dan >35 tahun 39 42,4

2. Pendidikan

Tinggi (SMA/perguruan tinggi) 57 62,0

Rendah (SD/SMP) 35 38,0

3. Pekerjaan

Tidak bekerja (ibu rumah tangga) 55 59,8

Bekerja (buruh, pegawai, swasta, dll) 37 40,2 4. Paritas

Paritas 2-3 49 53,3

Paritas 1 atau β‰₯4 43 46,7

4.2.3 Dukungan Suami

4.2.3.1 Dukungan Informasional

Berdasarkan hasil penelitian pada 92 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau 84,8% responden menjawab β€œya” bahwa suami responden memberikan informasi tentang pentingnya periksa kehamilan. Responden menjawab β€œtidak” bahwa suami mendapatkan informasi tentang kehamilan dengan membaca buku/majalah sebanyak 57,6%.

Ada 57,6% responden yang menjawab β€œya” bahwa suami memberi informasi selama hamil minimal periksa hamil 4 kali. Responden menjawab β€œya” bahwa suami menganjurkan periksa kehamilan ke tenaga kesehatan sebanyak 66,3%. Responden yang menjawab β€œya” bahwa suami memberikan informasi tempat untuk pemeriksaan kehamilan yang baik dan terjangkau sebanyak 63,0%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden tentang Dukungan Informasional dari Suami di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Indikator

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

n % n % n %

1 Apakah suami anda memberikan informasi

tentang pentingnya periksa kehamilan? 78 84,8 14 15,2 92 100,0 2 Apakah suami anda mendapatkan informasi

tentang kehamilan dengan membaca buku/

majalah?

39 42,4 53 57,6 92 100,0 3 Apakah suami memberi informasi selama

hamil minimal periksa hamil 4 kali? 53 57,6 39 42,4 92 100,0 4 Apakah suami anda menganjurkan periksa

kehamilan ke tenaga kesehatan 61 66,3 31 33,7 92 100,0 5 Apakah suami memberikan informasi

tempat untuk pemeriksaan kehamilan yang baik dan terjangkau?

58 63,0 34 37,0 92 100,0

Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk kategori dukungan informasional suami pada responden sebagian besar dalam kategori baik yaitu 51 orang (55,4%), dan selebihnya dalam kategori kurang yaitu 41 orang (44,6%).

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Informasional di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Dukungan Informasional Jumlah Persentase

1. Baik 51 55,4

2. Kurang 41 44,6

Jumlah 92 100,0

4.2.3.2 Dukungan Penghargaan/Penilaian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 72,8% responden menjawab suami pernah memberikan pujian kepada ibu pada saat ibu telah memeriksakan kehamilan. Responden menjawab bahwa suami pernah memberikan semangat kepada ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 55,4%. Sebanyak 63,0%

responden menjawab bahwa suami merasa senang ketika ibu memeriksakan kehamilan. Ada sebanyak 63,0% responden yang mengatakan bahwa suami menghargai keputusan ibu dalam memilih tempat untuk pemeriksaan kehamilan. Responden menjawab bahwa suami ibu memberikan tanggapan yang positif ketika ibu akan memeriksakan kehamilan sebanyak 59,8%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden tentang Dukungan Penghargaan/Penilaian di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Indikator

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

n % n % n %

1 Apakah suami pernah memberikan pujian kepada ibu pada saat ibu telah memeriksakan kehamilan?

67 72,8 25 27,2 92 100,0 2 Apakah suami pernah memberikan

semangat kepada ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan?

51 55,4 41 44,6 92 100,0 3 Apakah suami merasa senang ketika ibu

memeriksakan kehamilan? 58 63,0 34 37,0 92 100,0 4 Apakah suami ibu menghargai keputusan

ibu dalam memilih tempat untuk pemeriksaan kehamilan?

58 63,0 34 37,0 92 100,0 5 Apakah suami ibu memberikan tanggapan

yang positif ketika ibu akan memeriksakan kehamilan?

55 59,8 37 40,2 92 100,0 Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk kategori dukungan penghargaan/penilaian suami pada responden sebagian besar dalam kategori baik yaitu 47 orang (51,1%), dan selebihnya dalam kategori kurang yaitu 45 orang (48,9%).

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Penghargaan/

Penilaian di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Dukungan

Penghargaan/Penilaian Jumlah Persentase

1. Baik 47 51,1

2. Kurang 45 48,9

Jumlah 92 100,0

4.2.3.3 Dukungan Instrumental

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 83,7% responden menjawab bahwa ibu selalu diberi izin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Responden menjawab bahwa suami tidak meluangkan waktu saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 52,2%. Sebanyak 68,5% responden menjawab β€˜ya’ bahwa suami

mengantarkan ibu untuk pemeriksaan kehamilan. Responden menjawab β€˜ya’ bahwa suami menanyakan apa saja yang ibu perlukan untuk pergi kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden tentang Dukungan Instrumental di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Indikator

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

n % n % n %

1 Apakah ibu selalu diberi izin untuk

melakukan pemeriksaan kehamilan? 77 83,7 15 16,3 92 100,0 2 Apakah suami meluangkan waktu saat ibu

melakukan pemeriksaan kehamilan? 44 47,8 48 52,2 92 100,0 3 Apakah suami anda memberikan uang

untuk memeriksakan kehamilan ibu? 63 68,5 29 31,5 92 100,0 4 Apakah suami mengantarkan ibu untuk

pemeriksaan kehamilan? 53 57,6 39 42,4 92 100,0 5 Apakah suami menanyakan apa saja yang

ibu perlukan untuk pergi kunjungan pemeriksaan kehamilan?

55 59,8 37 40,2 92 100,0

Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk kategori dukungan instrumental suami pada responden sebagian besar menyatakan dalam kategori baik yaitu 48 orang (52,2%), dan selebihnya dalam kategori kurang yaitu 44 orang (47,8%).

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Instrumental di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Dukungan Instrumental Jumlah Persentase

1. Baik 48 52,2

2. Kurang 44 47,7

Jumlah 92 100,0

4.2.3.4 Dukungan Emosional

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan 67,4% responden menjawab bahwa suami ibu mengetahui kapan ibu harus memeriksakan kehamilan. Ada sebanyak 57,6% responden menjawab β€˜ya’ bahwa suami selalu mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan. Responden menjawab bahwa suami peduli terhadap perawatan masa kehamilan ibu sebanyak 56,5%. Ada sebanyak 63,0% responden yang menjawab bahwa suami menanggapi dengan baik informasi yang diberikan petugas kesehatan pada saat memeriksakan kehamilan. Sebanyak 54,3% responden menjawab suami tidak marah suami marah ketika ibu tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Seperti terlihat pada table berikut.

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Dukungan Emosional di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Indikator

Jawaban

Jumlah Ya Tidak

n % n % n %

1 Apakah suami ibu mengetahui kapan ibu

harus memeriksakan kehamilan? 62 67,4 30 32,6 92 100,0 2 Apakah suami selalu mengingatkan ibu

untuk melakukan kunjungan pemeriksaan? 53 57,6 39 42,4 92 100,0 3 Apakah suami ibu peduli terhadap

perawatan masa kehamilan ibu? 52 56,5 40 43,5 92 100,0 4 Apakah suami menanggapi dengan baik

informasi yang diberikan petugas kesehatan pada saat memeriksakan kehamilan?

58 63,0 34 37,0 92 100,0

5 Apakah suami marah ketika ibu tidak

melakukan pemeriksaan kehamilan? 42 45,7 50 54,3 92 100,0

Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk kategori dukungan emosional suami pada responden sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 49 orang (53,3%), dan selebihnya dalam kategori baik yaitu 43 orang (46,7%).

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Emosional di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Dukungan Emosional Jumlah Persentase

1. Baik 43 46,7

2. Kurang 49 53,3

Jumlah 92 100,0

4.2.4 Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 87,0% responden menjawab benar apa yang dimaksud dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Sebanyak 79,3% responden menjawab benar yang bukan termasuk tujuan pemeriksaan kehamilan.

Sebanyak 83,7% responden menjawab benar jumlah minimal ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Responden yang menjawab salah tentang jumlah minimal tablet besi (tablet tambah darah) yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilan sebanyak 54,3%.

Responden lebih banyak menjawab benar tentang kegunaan timbang berat badan yang dilakukan pada setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 85,9%. Sebanyak 73,9% responden menjawab akibatnya bila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya.

Jumlah responden yang menjawab benar pertanyaan yang bukan termasuk penyakit yang dapat membahayakan selama kehamilan sebanyak 58,7%. Sebanyak 66,3% responden menjawab salah tentang hal yang tidak diberikan kepada ibu hamil selama pemeriksaan kehamilan. Responden yang menjawab benar pertanyaan yang paling berperan mendukung ibu dalam menjaga kesehatan diri dan janinnya selama kehamilan sebanyak 56,5%. Ada

sebanyak 64,1% responden yang menjawab benar hal yang dapat dilakukan suami dalam mendukung istri yang sedang hamil. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No Indikator

Jawaban

Jumlah Benar Salah

n % n % n %

1 Kunjungan pemeriksaan kehamilan yaitu Kunjungan ibu hamil ke bidan, dokter atau tenaga kesehatan sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan kehamilan

80 87,0 12 13,0 92 100,0

2 Mempersiapkan ibu melahirkan kurang bulan bukan termasuk tujuan pemeriksaan kehamilan

73 79,3 19 20,7 92 100,0 3 Minimal ibu melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali. 77 83,7 15 16,3 92 100,0 4 Jumlah minimal tablet besi (tablet tambah

darah) yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilan yaitu 90 tablet.

42 45,7 50 54,3 92 100,0 5 Kegunaan timbang berat badan yang

dilakukan pada setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

79 85,9 13 14,1 92 100,0

6 Akibat bila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya yaitu keadaan kesehatan ibu dan janin tidak terdeteksi.

68 73,9 24 26,1 92 100,0 7 Sariawan bukan termasuk penyakit yang

dapat membahayakan selama kehamilan 54 58,7 38 41,3 92 100,0

Tabel 4.12 (Lanjutan)

8 Hal yang tidak diberikan kepada ibu hamil selama pemeriksaan kehamilan adalah pengobatan walaupun tidak ada keluhan atau penyakit.

31 33,7 61 66,3 92 100,0

9 Suami/keluarga paling berperan mendukung ibu dalam menjaga kesehatan diri dan janinnya selama kehamilan

52 56,5 40 43,5 92 100,0 10 Hal yang dapat dilakukan suami dalam

mendukung istri yang sedang hamil yaitu mendampingi istri periksa kehamilan.

59 64,1 33 35,9 92 100,0

Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk kategori pengetahuan sebagian besar responden berpengetahuan baik dan kurang sama besarnya masing-masing sebanyak 46 orang (50,0%).

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

No. Pengetahuan Jumlah Persentase

1. Baik 46 50,0

2. Kurang 46 50,0

Jumlah 92 100,0

4.2.5 Sikap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 70,7% responden setuju ibu hamil harus memeriksakan kehamilan agar bisa melahirkan dengan selamat dan sehat. Sebanyak 40,2% berpendapat ragu-ragu bahwa ibu hamil harus melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan ke posyandu/puskesmas/ pelayanan kesehatan lainnya secara teratur.

Sebanyak 45,7% responden menyatakan ragu-ragu bahwa Selama kehamilan ibu

memeriksakan kehamilan minimal 4 kali. Sebagian besar ibu menyatakan setuju bahwa pemeriksaan kehamilan dilakukan agar dapat mencegah komplikasi (hal-hal yang membahayakan) selama kehamilan dan persalinan (37,0%). Sebanyak 45,7% responden setuju bahwa sebaiknya ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan didampingi oleh suami agar mendapat informasi dan pendidikan kesehatan seputar kehamilan. Sebanyak 31,5% responden berpandangan ragu-ragu bahwa pemeriksaan kehamilan tidak harus dilakukan oleh bidan/dokter/perawat tetapi bisa juga dilakukan oleh kader/dukun/tukang urut.

Jumlah ibu yang berpandangan ragu-ragu bahwa ibu hamil pergi melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja sebanyak 33,7%. Sebanyak 44,6% responden berpandangan bahwa ibu tidak mau memeriksakan kehamilannya karena merasa kehamilan yang sebelumnya baik-baik saja. Jumlah ibu yang berpandangan ragu-ragu bahwa kehamilan ibu tidak mendapat dukungan dari suami, maka ibu tidak perlu periksa kehamilan sebanyak 44,6%. Jumlah responden yang tidak setuju bahwa suami tidak harus mengetahui gejala atau tanda-tanda bahaya dalam kehamilan sebanyak 46,7%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat Tahun 2015

Dokumen terkait