• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat Setiap Item

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Data dan Analisis Data

5. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Guru SMA dan SMP di Kabupaten Nias Barat Setiap Item

Berdasarkan pada tabel 4.2, tingkat pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat tergolong sangat rendah. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam bidang Fisika. Soal-soal Fisika yang tercantum dalam instrument pemahaman konsep Fisika guru Sekolah Menengah terdiri dari 6 (enam) bidang Fisika. Dalam materi Fisika terdapat 6 bidang yang diteliti yaitu mekanika, termofisika , gelombang mekanik, optik, listrik magnet, dan Fisika modern. Berikut deskripsi dari bidang-bidang yang terdapat pada materi Fisika.

a. Bidang Mekanika

Tabel 4.10. Jawaban Guru pada Bidang Mekanika

Bidang No Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total A B C D E Mekanika 1 5.00 50.00 10.00 30.00 5.00 100.00 2 20.00 35.00 25.00 20.00 0.00 100.00 3 35.00 40.00 15.00 10.00 0.00 100.00 4 30.00 15.00 35.00 0.00 20.00 100.00 9 20.00 5.00 35.00 40.00 0.00 100.00 10 5.00 20.00 20.00 30.00 25.00 100.00 11 20.00 35.00 25.00 15.00 5.00 100.00 12 25.00 15.00 20.00 30.00 10.00 100.00 17 15.00 30.00 30.00 15.00 10.00 100.00

Keterangan : Arsir : Jawaban benar

Cetak tebal (Bold): Skor pembanding terhadap jawaban benar

42

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “mekanika”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang mekanika yaitu sebesar 28.33 % tergolong sangat kurang.

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, item 1 dan 2 guru menjawab benar. Untuk item 1, guru menjawab benar sebesar 50% dengan pilihan jawaban B, dan untuk item 2 guru menjawab sebesar 35% dengan pilihan jawaban B.

Pada item 3 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban A. Pertanyaan pada item 3 adalah “Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut bertambah besar. Pada waktu t, sudut θ yang ditempuh oleh benda dengan kecepatan sudut ω adalah sebagai berikut:

t (s) θ (rad) ω (rad/s)

2 14 11

4 44 49

6 90 27

8 152 35

Percepatan sudut benda adalah….”. Respon yang tepat terhadap pertanyaan ini adalah opsi B yaitu “konstan 4 rad/s2”, dipilih guru sebesar 40%. Kedua opsi jawaban ini, jumlah pilihan opsi A hampir sama dengan opsi B. Pernyataan opsi A adalah 4,5 rad/s2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap. Banyak guru menjawab opsi A menerangkan bahwa percepatan sudut benda bernilai sama yaitu 4,5 rad/s2 saat t = 6 s dan berkurang secara bertahap.

43

Sebenarnya percepatan sudut benda bernilai sama yaitu konstan 4 rad/s2. Kesalahan dalam menjawab item ini, mungkin guru melihat dari tabel yang nilai perubahan ω berkurang, namun tidak menghitung nilai percepatan sudut benda setiap perubahan waktu (�= ∆�

).

Pada item 4 berdasarkan tabel di atas mengenai Hukum Archimedes, guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item 4 adalah “Sepotong balok kayu mengapung di atas air dengan 75% volumenya tenggelam dalam air. Bila volume balok itu 5.000 cm3 maka (dalam kilogram) massa balok kayu itu…”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi A yaitu “3,75 kg” dipilih guru sebanyak 30%. Pernyataan opsi C yang banyak dipilih guru adalah 7,75 kg. Sebenarnya dengan menggunakan persamaan Hukum Archimedes yaitu w=FA (w=m.g; FA=ρ.g.h), maka massa balok yang terapung itu adalah 3,75 kg. Namun, banyak guru memilih opsi A yang menerangkan bahwa volume benda terapung itu adalah 7,75 kg. Hal ini terjadi mungkin guru salah dalam menghitung angka menggunakan persamaan Hukum Archimedes.

Item nomor 9 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban C Pertanyaan pada item 9 adalah “Sebuah truk bermassa 2.000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 km/jam menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam

44

waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah ……. N”. Respon yang tepat terhadap pertanyaan ini adalah opsi D yaitu “200.000 N” dipilih guru sebesar 40%. Kedua opsi jawaban ini, jumlah opsi C hampir sama dengan opsi D. Pernyataan opsi C yang terbanyak kedua dipilih oleh guru adalah 20.000 N. Banyak guru menjawab opsi C menerangkan bahwa gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah 20.000 N. sebenarnya gaya rata-rata pada truk selama berlangsung tabrakan adalah 200.000 N. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab item ini, dalam mengubah satuan kecepatan dari ”km” ke “m” yang seharusnya dikali 1000, namun guru mengkalikan 100, sehingga nilai kecepatan truk adalah 1 m/s.

Pada item 10 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 30% dengan pilihan jawaban D. Pertanyaan pada item 10 adalah “Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan lurus dengan percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah….”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi E yaitu “72 joule” dipilih guru sebanyak 25%. Pernyataan opsi D yang banyak dipilih guru adalah 48 joule. Banyak guru memilih opsi D yang menerangkan bahwa usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah 48 joule. Sebenarnya dengan menggunakan persamaan W= EK1-EK0,

45

dimana energi kinetik awal sama dengan 0 karena tidak memiliki kecepatan awal, maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah 72 joule. Terjadinya kesalahan dalam menjawab item ini, mungkin guru memberi nilai kecepatan awal benda (tidak sama dengan nol).

Pada item 11, guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban B. Pertanyaan pada item 11 adalah “Gaya tangensial 10 N pada tepi roda berdiameter 80 cm yang semula diam. Setelah 2 detik, roda dapat berputar satu kali putaran.

Momen inersia roda adalah…..”. Respon yang tepat pada

pertanyaan ini adalah opsi C yang dipilih guru sebesar 25%. Pernyataan opsi B banyak dipilih guru adalah 8/π kg m2

. Banyak guru menjawab opsi B yang menerangkan bahwa momen inersia roda adalah 8/π kg m2

. Sebenarnya momen inersia roda tersebut adalah 10/π kg m2

. Kesalahan yang terjadi dalam menjawab item ini, mungkin guru menghitung nilai percepatan anguler α= (5/4) π rad/s2, padahal nilai percepatan anguler α = π rad/s2

, sehingga momen inersia roda I = F/ α.

Pada nomor item 12, guru menjawab salah sebesar 25% dengan pilihan jawaban A, 15% dengan pilihan jawaban B, 20% dengan pilihan jawaban C, dan 30% dengan pilihan jawaban D. Pertanyaan pada item 12 adalah “Air mengalir pada suatu pipa yang diameternya berbeda dengan perbandingan 1 : 2. Jika

46

kecepatan air ang mengalir pada bagian pipa yang besar sebesar 40 m/s, maka besarnya kecepatan air pada bagian pipa yang kecil sebesar ….. m/s”. Respon yang tepat terhadap pernyataan ini adalah opsi E yakni “160 m/s”, guru menjawab sebesar 10%. Pernyataan opsi A yakni “20 m/s”, opsi B yakni “40 m/s”, opsi C yakni “80 m/s”, dan opsi D yakni “120” lebih banyak dipilih guru. Sebenarnya besarnya kecepatan air pada bagian pipa yang kecil sebesar 160 m/s. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab item ini, karena guru tidak memahami konsep dan cara pengerjaan soal yang menggunakan persamaan Hukum kontinuitas pada fluida yaitu A1v1=A2v2.

Pada nomor item 17, guru menjawab salah sebesar 15% dengan pilihan jawaban A, 30% dengan pilihan jawaban B, dan 30% dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item 17 adalah “Dua buah benda titik bermassa m1 = 5 kg dan m2 = 6 kg terletak berdekatan di bidang datar licin. Sistem ini mendapat implus gaya hingga kedua benda bergerak masing-masing dengan kelajuan v1 = 1 m/s dan v2 = 2 m/s dengan arah saling tegak lurus. Besarnya implus gaya yang bekerja pada sistem adalah ……. N s”. Respon yang tepat terhadap pernyataan ini adalah opsi D yakni “13 N s”, guru menjawab sebesar 15%. Pernyataan opsi A yakni “5 N s”, opsi B yakni “7 N s”, dan opsi C yakni “12 N s” lebih banyak dipilih guru. Sebenarnya Besarnya implus gaya yang bekerja pada

47

sistem adalah 13 N s. Kemungkinan kesalahan dalam menjawab item ini, karena guru tidak memahami konsep dan cara pengerjaan soal yang menggunakan persamaan Implus = momentum akhir – momentum awal, dimana persamaan momentum P=m1v1+m2v2.

Secara umum pada bidang mekanika, guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat masih belum bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari setiap item, banyak guru yang menjawab salah. Ada kemungkinan bahwa guru belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan terkait bidang mekanika. Namun, pada item 1 terkait benda pada bidang miring, guru sudah bisa menguasai tetapi masih ada guru yang menjawab salah.

b. Bidang Termofisika

Tabel 4.11. Jawaban Guru pada Bidang Termofisika

Bidang No

Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total A B C D E Termofisika 5 10.00 30.00 20.00 20.00 20.00 100.00 6 30.00 20.00 10.00 30.00 10.00 100.00 13 10.00 25.00 15.00 30.00 20.00 100.00 14 20.00 40.00 10.00 10.00 20.00 100.00 15 20.00 45.00 5.00 30.00 0.00 100.00 16 10.00 45.00 30.00 15.00 0.00 100.00

Keterangan: Arsir : Jawaban benar

Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap jawaban benar

48

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “termofisika ”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang termofisika yaitu sebesar 35% tergolong sangat kurang.

Pada item 5 berdasarkan tabel di atas, guru menjawab salah sebesar 30% dengan pilihan jawaban B dan 20% dengan pilihan jawaban C dan D. Pertanyaan pada item 5 adalah “Jika 3 kg es pada -15°C dipanaskan pada tekanan 1 atm sampai semua es berubah menjadi uap. Berapa panas yang dibutuhkan untuk mencairkan es? (kalor jenis es = 2,05 kJ/kg.K)”. Respon yang tepat pada pertanyaan ini adalah opsi E yaitu “1094,25 kJ” dipilih guru sebanyak 20%. Pernyataan opsi B yang banyak dipilih guru adalah 794,25 kJ, opsi C yakni “894,25 kJ”, dan opsi D yakni “994,25 kJ”. Banyak guru memilih opsi B, sedangkan jumlah guru memilih opsi C dan D sama dengan jumlah jawaban benar E. soal item ini mengenai kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es. Dengan persamaan Q1+Q2 (Q1=mes.Ces.ΔT); Q2=mes.L). Kesalahan guru dalam menjawab soal ini, mungkin guru tidak cukup menguasai konsep dan kerja kalor, sehingga guru menjawab salah.

Pada item 6, guru menjawab salah sebesar 30% dengan pilihan jawaban D. Jumlah guru menjawab salah sama dengan jumlah menjawab benar. Pertanyaan pada item ini adalah “Jika kita

49

berada di dekat api unggun maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh kita melalui proses…”. Respon yang benar pada pertanyaan ini adalah opsi A yakni “radiasi dan konveksi”. Guru banyak memilih opsi D dengan pernyataan “radiasi”. Kesalahan guru dalam menjawab pertanyaan ini, mungkin karena guru menganggap bahwa pada peristiwa api unggun ke tubuh kita hanya melalui proses radiasi., akan tetapi peristiwa ini juga melalui proses konveksi. Kita tahu bahwa, jika kita berada di dekat api unggun, kalor akan merambat ke tubuh kita melalui proses radiasi (pancaran panas langsung) dan konveksi (rambatan panas melalui udara).

Pada item 13, 14, 15, dan 16, guru sudah bisa menjawab menjawab. Item 13 mengenai menganalisis kecepatan rms sebuah partikel gas yang memenuhi teori kinetik gas. Pertanyaan item ini adalah “Sebuah partikel gas memenuhi teori kinetik gas, suhu mutlak naik empat kali lipat dari mula-mula. Besar kecepatan partikel pada kondisi itu adalah….”. Banyak guru menjawab benar sebesar 30% dengan pilihan jawaban D yakni “2 kali mula-mula”. Item 14 mengenai menganalisis efisiensi mesin Carnot dalam hubungannya dengan temperatur reservoir. Pertanyaan item ini adalah “Sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada reservoir suhu rendah 20°C dan suhu tinggi 227°C. Jika reservoir suhu tingginya dinaikkan 100°C dengan mempertahankan reservoir suhu rendah,

50

berapa persen kenaikkan efisiensi dari mesin tersebut?”. Banyak guru memilih jawaban benar sebesar 40% dengan pilihan jawaban

B yakni “100%”. Pada item 15 mengenai menentukan usaha yang

dilakukan saat terjadi perubahan keadaan gas ideal dalam kaitannya dengan tekanan, volume dan suhu gas ideal. Pertanyaan pada item ini adalah “

Diagram P-V ini melukiskan proses siklus yang dialami oleh gas ideal dengan keadaan awal di titik A. Usaha yang dilakukan oleh gas itu dalam siklus ABCDA adalah….”. Banyak guru memilih jawaban benar sebesar 45% dengan pilihan jawaban B yakni “-800

J”. Untuk item 16 mengenai memahami hubungan antara tekanan,

volume dan suhu gas ideal saat terjadi perubahan keadaan gas ideal. Pertanyaan pada item ini adalah “Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermik sampai volumenya menjadi setengahnya, maka…..”. Banyak guru milih jawaban benar sebesar 45% yaitu opsi B dengan penyataan “tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap”.

51

Dari hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat memiliki kemampuan dalam menguasai bidang termofisika , tetapi ada beberapa guru yang belum menguasai.. Akan tetapi, hasil keseluruhan kemampuan guru dalam menguasai bidang termofisika masih tergolong sangat kurang.

c. Bidang Gelombang Mekanik

Tabel 4.12. Jawaban Guru pada Bidang Gelombang Mekanik

Bidang No Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total A B C D E Gelombang Mekanik 18 20.00 20.00 5.00 40.00 15.00 100.00 19 10.00 15.00 15.00 20.00 40.00 100.00 20 35.00 40.00 10.00 15.00 0.00 100.00 21 20.00 20.00 30.00 15.00 15.00 100.00

Keterangan: Arsir : Jawaban benar

Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap jawaban benar

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “gelombang mekanik”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang gelombang mekanik yaitu sebesar 18,75% tergolong sangat kurang.

Pada item nomor 18 berdasarkan table 4.12, banyak guru menjawab salah sebesar 20% dengan pilihan jawaban A dan B, sedangkan 40% dengan pillihan jawaban D. Pertanyaan pada soal

52

ini adalah “Tali yang panjangnya 5 m bertegangan 2 N dan digetarkan sehingga terbentuk gelombang stasioner. Jika massa tali 6,25x10-3 kg maka cepat rambat gelombang tali adalah (dalam m/s) ……”. Respon yang benar untuk pertanyaan ini adalah opsi E yakni “ 40 m/s”. dipilih guru sebanyak 20%. Ada selisih nilai yang sangat besar dan juga sama antara jumlah guru memilih jawaban salah dengan jawaban benar. Banyak guru memilih jawaban salah pilihan jawaban A yakni 2 m/s, pilihan jawaban B yakni 5 m/s, dan pilihan jawaban D yakni 10 m/s, karena guru menghitung tidak berdasarkan persamaan. Banyak guru menghitung dengan cara mengkalikan panjang tali dengan tegangan tali saja, dan beranggapan bahwa massa tidak berpengaruh. Pada soal ini menggunakan persamaan Melde yaitu v= . , sehingga cepat rambat gelombang tali adalah 40 m/s.

Pada item 19, banyak guru menjawab salah pada pilihan jawaban B, C, D, dan E. Pilihan jawaban B dan C sebesar 15%, pilihan jawaban D sebesar 20%, dan pilihan jawaban E sebesar 40%. Untuk nilai pilihan jawaban benar pada opsi A hanya 10%. Pertanyaan pada item ini adalah “Seutas tali yang panjangnya 8 m memiliki massa 1,04 gram. Tali digetarkan sehingga sebuah gelombang transversal menjalar dengan persamaan y = 0,03 sin (x + 30t), x dan y dalam meter dan t dalam detik. Maka, tegangan tali tersebut adalah…..”. Respon yang benar pada pertanyaan ini

53

adalah 0,12 N. Banyak guru memilih pada opsi B yakni 0,24 N, opsi C yakni 0,36 N, opsi D yakni 0,60 N, dan opsi D yakni 0,72 N. Kesalahan guru dalam menjawab soal ini mungkin guru tidak memahami konsep soal, sehingga tidak tahu persamaan yang digunakan dalam menyelesaikan soal ini. Pada pertanyaan ini adalah menentukan tegangan tali yang menjalar pada tali yang digetarkan sehingga terbentuk sebuah gelombang transversal menjalar.

Pada item 20, banyak guru menjawab salah sebesar 40% dengan pilihan jawab B. pertanyaan pada item ini adalah “Seorang polisi dengan laju 144 km/jam mengejar penjahat yang naik sepeda motor dengan laju 108 km/jam sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 1.200 Hz . Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s maka frekuensi polisi yang didengar oleh penjahat adalah….” Respon yang benar pada soal ini adalah pada opsi A yakni “1.240

Hz”. Banyak guru memilih jawaban salah dengan opsi jawaban B

yakni 1.230 Hz. Kesalahan guru dalam menjawab soal ini karena guru beranggapan bahwa kecepatan penjahat (pendengar) bernilai positif sebenarnya pendengar menjauhi sumber (polisi) sehingga nilainya -108 km/jam. Maka jawaban benar, frekuensi polisi yang didengar oleh penjahat adalah sebesar 1.240 Hz.

Pada item 21, guru menjawab salah sebesar 20% dengan pilihan jawaban A dan B, 30% dengan jawaban C, dan 15%

54

dengan pilihan jawaban E. Pertanyaan pada item ini adalah “Pipa organa terbuka yang panjangnya 25 cm menghasilkan frekuensi nada dasar sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh dawai yang panjangnya 150 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s dan cepat rambat gelombang transversal pada dawai 510 m/s maka dawai menghasilkan…..”. Respon yang benar pada item ini adalah opsi D yakni “nada atas ketiga”, dipilih guru sebesar 20%. Banyak guru memilih jawaban salah pada opsi A yakni “nada dasar”, opsi B yakni “nada atas pertama”, opsi C yakni “nada atas kedua”, dan opsi E yakni “nada atas keempat”. Kesalahan guru dalam mengerjakan soal ini, mungkin guru tidak memahami mengenai menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi. Jawaban yang tepat pada soal ini mengenai pipa organa terbuka dengan frekuensi nada dasar sama akan menghasilkan nada atas ketiga.

Secara umum pada bidang gelombak mekanik, guru Fisika Sekolah Menengah di Kabupaten Nias Barat masih belum bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari setiap item, banyak guru yang menjawab salah. Ada kemungkinan bahwa guru belum menguasai konsep dan persamaan-persamaan yang digunakan terkait bidang gelombang mekanik.

55 d. Bidang Optik

Tabel 4.13. Jawaban Guru pada Bidang Optik

Bidang No Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total

A B C D E

Optik 7 10.00 55.00 10.00 25.00 0.00 100.00 8 5.00 55.00 20.00 10.00 10.00 100.00

Keterangan: Arsir : Jawaban benar

Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap jawaban benar

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “optik”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang gelombak optik yaitu sebesar 55%. Skor ini merupakan skor tertinggi yang diperoleh guru dalam menyelesaikan soal-soal.

Dari item soal pada bidang optik, banyak guru menjawab benar. Dilihat pada item 7 dan 8, skor hasil yang diperoleh sebesar 55%. Soal pada item 7 mengenai menentukan perbesaran mikroskop yang menggunakan lensa objektif dan lensa okuler. Pertanyaan pada item ini adalah “Sebuah benda terletak 1 cm di depan lensa objektif mikroskop. Jarak titik api objektif 0,9 cm. Mata pengamat di belakang lensa okuler melihat dengan dengan berakomodasi maksimum (Sn = 25 cm). Jika jarak fokus lensa okuler 5 cm maka perbesaran mikroskop adalah…..”. Banyak guru menjawab benar dengan opsi B yakni “54 kali”. Soal pada item 8 mengenai menentukan kuat lensa kacamata pada penderita rabun dekat. Pertanyaan pada item ini adalah “Seorang kakek menderita rabun dekat. Ia tidak bias melihat benda yang lebih dekat dari 50

56

cm dengan jelas. Berapa kuat lensa kacamata yang harus ia pakai untuk membaca tulisan pada jarak 25 cm?”. Banyak guru menjawab benar dengan opsi B yakni “2 dioptri”.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat cukup memamahami dan menguasai bidang optik dan ditunjukkan pada hasil guru banyak menjawab benar, namun masih tergolong kategori kurang.

e. Bidang Listrik Magnet

Tabel 4.14. Jawaban Guru pada Bidang Listrik Magnet

Bidang No Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total A B C D E Listrik Magnet 22 0.00 25.00 45.00 5.00 25.00 100.00 23 30.00 15.00 10.00 40.00 5.00 100.00

Keterangan: Arsir : Jawaban Benar

Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap jawaban benar

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “listrik magnet”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang litrik magnet yaitu sebesar 22.5% tergolong sangat kurang.

Pada item 22 berdasarkan tabel 4.14, banyak guru menjawab salah sebesar 35% dengan pilihan jawaban B dan 45% dengan pilihan jawaban C. Pertanyaan pada item ini adalah

57

“Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini. Arus yang melalui hambatan 2 Ω sebesar….

Respon yang benar pada pertanyaan ini yaitu dengan pilihan jawaban D yakni “0,4 A”. Banyak guru menjawab opsi B yakni “0,2 A” karena guru mengkalikan semua nilai hambatan, dan menjumlahkan semua nilai tegangan. Hasil jawaban guru yang menjawab salah pada opsi B adalah I=V/R = (4+2+4) V / (5x2x1x5x1) ohm =10/50 = 0.2 A. Kemudian banyak guru menjawab salah pada opsi C, karena guru menjawab I=V/R= 2 V/ 6 ohm = 0.3 A. Jawaban yang benar pada item ini adalah I=V/R= (VAB - 2 V)/ 5x2 ohm = ((14/5) - 2 V)/ 10 ohm = 0.4 A.

Pada item 23 berdasarkan tabel di atas, banyak guru menjawab benar sebesar 40% dengan pilihan jawaban D. Soal ini mengenai menganalisis ketergantungan jumlah lampu yang dipasang terhadap sumber PLN yang tersedia. Pertanyaan pada item ini adalah “Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga tersebut menggunakan lampu 100 W, 220 V maka jumlah lampu

58

maksimum yang dapat dipasang adalah….”. Banyak guru menjawab benar yaitu 20 buah lampu dengan pilihan jawaban D.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat ada beberapa guru sudah memamahami dan menguasai bidang listrik dan magent tetapi masih ada yang belum, namun hasil ini masih tergolong kategori kurang.

f. Bidang Fisika Modern

Tabel 4.15. Jawaban Guru pada Bidang Fisika Modern

Bidang No Item

Jumlah Guru yang Menjawab (%)

Total A B C D E Fisika Modern 24 10.00 25.00 10.00 15.00 40.00 100.00 25 40.00 40.00 5.00 0.00 15.00 100.00

Keterangan: Arsir : Jawaban benar

Cetak tebal (Bold) : Skor pembanding terhadap jawaban benar

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan peta pemahaman konsep Fisika guru secara keseluruhan terhadap persoalan dalam tes pada bidang “Fisika modern”. Pemahaman konsep Fisika guru dalam bidang Fisika modern yaitu sebesar 32.5% tergolong sangat kurang.

Pada item 24 berdasarkan tabel di atas, banyak guru menjawab salah sebesar 40% dengan pilihan jawaban E. Pertanyaan pada item ini adalah “Sebuah elektron dengan massa

59

9,11 x 10-31 kg dan muatan listrik -1,6 x 10-19 C, lepas dari katoda menuju ke anoda yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal elektron 0 dan beda potensial antara anoda dan katoda 200 V, maka elektron akan sampai di anoda dengan kecepatan……” Respon yang benar untuk item ini adalah 8,4 x 106 m/s dengan pilihan jawaban B. Banyak guru menjawab salah dengan pilihan jawaban E yakni 2,4 x 108 m/s. Sebenarnya elektron akan sampai di anoda dengan kecepatan 8,4 x 106 m/s.

Pada item 25, jumlah guru menjawab salah sama dengan jumlah guru menjawab benar. Banyak guru menjawab salah dengan pilihan jawaban A sebesar 40%. Pertanyaan untuk item ini adalah “Kelajuan partikel yang memiliki momentum linier 5 MeV/c dan energi relativistik total 10 MeV adalah….”. Respon yang benar pada pertanyaan ini adalah 0,5 c dengan pilihan jawaban B, sedangkan jawaban salah yang dipilih guru yaitu 0,25 dengan opsi A. Jawaban benar ini dipilih guru sebesar 40%. Jumlah guru menjawab salah sama dengan jumlah guru menjawab benar karena guru menghitung nilai momentum linear dibagi dua sehingga menjadi p = 2,5 MeV/c. Tetapi jika nilai momentum linear p = MeV/c, maka kelajuan partikel adalah v = . 2 = 5

��. 2 10 �� = 0,5 c.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa guru Fisika Sekolah menengah di Kabupaten Nias Barat masih kurang

60

memamahami dan menguasai bidang Fisika modern dan ditunjukkan pada hasil guru banyak menjawab salah, dan skor ini tergolong kategori kurang.

C. Pembahasan

Pemahamah konsep fisika adalah suatu upaya yang menunjukan kemampuan untuk menjelaskan suatu peristiwa Fisika berdasarkan pengamatan atau percobaan yang telah dilakukakan. Menguasai konsep tertentu dengan pikiran dan pengetahuan, maka menyebabkan guru memahami suatu situasi dalam pembelajaran.

Dokumen terkait