• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Dibutuhkan persamaan tujuan dari segenap unsur yang terkait seperti pihak Pemerintah Daerah, Swasta, serta Masyarakat 2. Penelitian ini masih jauh dari kesan sempurna, untuk itu bagi

peneliti yang tertarik untuk meneliti tentang masalah

*Pemanfaatan Wilayah Pesisir Terhadap Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari* kiranya dapat mengkaji mengenai faktor-faktor yang terjadi pada masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam wilayah pesisir.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto L. 2004. "Ekonomi dalam Pengelolaan Mangrove dan Terumbu Karang Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB.

Bogor

Adrianto, L. (2006). Pengenalan konsep dan Metodologi valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut" IPB Bogor

Anonim. Undang undang undang No 23 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Anonim. Undang Undang No 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil

Anonim. Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 Tentang penataan Ruang Badan Pusat Statistik Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2016.Kabupaten Dalam Angka, Kendari

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Perda Kendari pasal 30

Nomor 50 tahun 2015 tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan Kecil

Badan Pusat Statistik Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2016.Kabupaten Dalam Angka, Kendari

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Perda Kendari pasal 30

Nomor 50 tahun 2015 tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan Kecil

Dahuri, H.R., Rais, J., Ginting, S.P., dan Sitepu, M.J., (1996).

"Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, PT Pradnya Paramita, Jakarta

Ghofar. (2004). "Peran Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Hayati kawasan Pesisir dan laut". Jurnal Institut Pertanian Bogor Jufriadi. (2014). "Pengembangan WiayahPesisir dan Pulau Pulau Kecil".

Makassar: Deepublish

Khoyrunnisa,. (2011). "Strategi Pemanfatan Wilayah Pesisir". Makala, Jakarta

Kusnadi. “Akar Kemiskinan Nelayan”: Jakarta:LKIS,2003.

Nur, Ariadi, dkk (2004) "Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan"

Institut Pertanian Bogor

Peraturan Daerah (PERDA) Nomor. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari Tahun 2010-2030

Prof. Dr. Raharjo Adisasmita, M.Ec. (2014). "Ekonomi Tata Ruang Wilayah". Yogyakarta. Graha Ilmu

Rustiadi, ernan (2010) “Pengembangan wilayah pesisir Sebagai Kawasan

Strategis Pembangunan Daerah". Skripsi. Institut Pertananian

Bogor

Shiddiq, Nawawi, Rafasya. (2012) "Pemanfaatan wilayah Pesisir". Makala Universitas Darussalam

Surur, (2015) "Arahan Pemanfatan Ruang kawasan budidaya perikanan".

Jurnal. IPLB

Ulfa, (2016) “Pemanfaatan Kawasan Pesisir Terhadap Perekomomian Masyarakat”. Skripsi. Universitas Bosowa Makassar

Wahyono, A. Sudiyono, dan F.1. Thufail. 1993. "Aspek-aspek Sosial Budaya Masyarakat Maritim Indonesia Bagian Timur. Hak Ulayat Laut Desa Para, Kecamatan Manganitu. Sangihe Talaud". Seri Penelitian PMB LIPI No.4: 51 hal

https://www.researchgate.net/publication/282662169

https://matofsdm.wordpress.com/2014/06/27/pelatihan/wordpress.com/201 2/05/regresi.pdf

https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/ana https://muhamaze.wordpress.com/2008,parove/\

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JMSP/article/download/4492/3457

http://www.pushidrosal.id/berita/6362/DUKUNG-TOL-LAUT-DI-WILAYAH- KTI,-PUSHIDROSAL-MUTAKHIRKAN-DATA-ALUR-DAN-PELABUHAN-BUNGKUTOKO,-KENDARI-SULTRA/

file:///C:/Users/USER/Downloads/16260-32598-1-SM.pdf

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Ridzalul Fikri Siradjuddin Stambuk/4515042003, Judul Skripsi “Analisis Pemanfaatan Wilayah Pesisir Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari” Penulis lahir di Tosiba Kabupaten Kolaka pada tanggal 20 Agustus 1998.

Jenis Kelamin Laki-laki, Alamat Jl. Subur Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. No. HP 085349484145/Email Fiqrianggaraa@gmail.com, Latar belakang penulis memasuki jenjang pendidikan SD Negeri 1 Tosiba pada tahun (2003-2009) dan kemudian penulis melanjutkan pendiddikan menegah pertama di SMP Negeri 1 Samaturu pada tahun (2009-2012). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Samaturu pada tahun (2012-2015) dan selanjutnya pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan S-1 di salah satu universitas yang ada di Makassar yaitu Universitas Bosowa Makassar dan Selesai studi Strata satu (S-1) di tahun 2019 pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar dengan gelar Sarjana Teknik (ST).

LAMPIRAN

1. Dasar Pengambilan Keputusan 1. Uji t.

 Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

 Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Rumus :

t tabel = t (ɑ/2 ; n-k-1)

Penyelesaian :

t tabel = t (ɑ/2 ; n-k-1) = t (0,05/2 ; 9-4-1) = t (0,025 ; 94)

= 1,989

1. Uji F.

 Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

 Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

Rumus :

F tabel = F (k ; n-k) Penyelesaian :

F tabel = F (k ; n-k) = F (4 ; 99) = 2,46 2. Pengujian Hipotesis H1-H4 dengan Uji T

Coefficientsa

Model Koefisien tidak

Standar

Koefisien Standar

T sig

B Std. Error Beta

(Constant) .552 .581 - .950 .344

Ketersediaan Fasilitas Nelayan (X1) .300 .129 .238 2.330 .022

Ketersediaan Pengelolaan Ikan (X2) -.036 .087 -.046 -.416 .679

Ketersediaan Alat Tangkap (X3) .074 .100 .079 .736 .464

Dukungan Modal (X4) -.024 .077 -.031 -.310 .757

a. Dependent Variable: Perekonomian Masyarakat (Y).

 Pengujian Hipotesis Pertama (H1).

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah 0,022 < 0,05 dan nilai t hitung 2,330 > t tabel 1,989 sehingga dapat disumpulkan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh X1 tehadap Y atau

Ketersediaan Fasilitas Nelayan (X1) berpengaruh terhadap Perekonomian Masyarakat (Y).

 Pengujian Hipotesis Kedua (H2).

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah 0,679 > 0,05 dan nilai t hitung -0,416 < t tabel 1,989 sehingga dapat disumpulkan H2 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X2 tehadap Y atau Ketersediaan Pengelolaan Ikan (X2) tidak berpengaruh terhadap Perekonomian Masyarakat (Y).

 Pengujian Hipotesis Ketiga (H3).

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah 0,464 > 0,05 dan nilai t hitung 0,736 < t tabel 1,989 sehingga dapat disumpulkan H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X3 tehadap Y atau Ketersediaan Alat Tangkap (X3) tidak berpengaruh terhadap Perekonomian Masyarakat (Y).

 Pengujian Hipotesis Keemepat (H4).

Diketahui nilai sig untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah 0,757 > 0,05 dan nilai t hitung -0,310 < t tabel 1,989 sehingga dapat disumpulkan H4 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X4 tehadap Y atau Dukungan Modal (X4) tidak berpengaruh terhadap Perekonomian Masyarakat (Y).

 Pengujian Hipotesis Kelima (H5)

Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X1, X2, X3 dan X4 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,182

> 0,05 dan Nilai F hitung 1,594 > F tabel 2,46, sehingga dapat disimpulkan bahwa H5 diterima yang berarti terdapat pengaruh X1, X2, X3 dan X4 secara simultan terhadap Y.

3. Kurva Uji T

4. Pengujian Hipotesis H5 dengan Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1.559 4 .390 1.594 .182b

Residual 22.986 94 .245

Total 24.545 98

a. Dependent Variable: Perekonomian Masyarakat (Y)

b. Predictors: (Constant), Dukungan Modal (X4), Ketersediaan Alat Tangkap (X3), Ketersediaan Fasilitas Nelayan (X1), Ketersediaan Pengelolaan Ikan (X2)

2. Koefisiensi Diterminasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .252a .064 .024 .495

a. Predictors: (Constant), Dukungan Modal (X4), Ketersediaan Alat Tangkap (X3), Ketersediaan Fasilitas Nelayan (X1), Ketersediaan Pengelolaan Ikan (X2) b. Dependent Variable: Perekonomian Masyarakat (Y)

Berdasarkan output diatas diketahu nilai R square 0,064, hal ini menggandung arti bahwa pengaruh variabel X1, X2, X3 dan X4 secara simultan terhadap variabel Y.

1

ANALISIS PEMANFAATAN WILAYAH PESISIR TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT

KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

Ridzalul Fikri Siradjuddin¹, Agus Salim², Jufriadi³

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar

Email : Fiqrianggaraa@gmail.com

ABSTRACT

Utilization of coastal areas in general as one of the promising leading sectors in supporting the community's economy as well as increasing local revenue (PAD). This research was conducted in the West Kendari District of Kendari City. This study aims to identify the factors that influence the economy of coastal communities in the West Kendari District of Kendari City and how to formulate strategies for the use of the coastal area on the economy of the people of the West Kendari District of Kendari City. The variables used in this study consisted of four of them: (1) Availability of fish auction sites; (2) Availability of fish management (3) Availability of fishing gear (4) Capital support.

This research uses quantitative and qualitative (descriptive) approaches. to find out the factors that have a significant effect on the economy of the community by using a multiple-regression tool, while to formulate strategies for the use of coastal areas using qualitative descriptive analysis. The conclusion is based on the results of the multiple interest regression analysis with the variable t test for fish auction places is a factor affecting the economy of coastal communities while based on the F test it is found that there is a simultaneous influence on the economy of coastal communities.

Keywords: Utilization, Coastal Areas, Community Economy.

ABSTRAK

Pemanfaatan wilayah pesisir pada umumnya sebagai salah satu sektor unggulan yang menjanjikan dalam menunjang perekonomian masyarakat begitupun peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian masyarakat wilayah pesisir Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari serta bagaimana merumuskan strategi pemanfaatan wilayah pesisir terhadap perekonomian masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat diantaranya : (1) Ketersediaan tempat pelelangan ikan; (2) Ketersediaan pengelolaan ikan (3) Ketersediaan alat tangkap (4) Dukunga modal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (deskriptif). untuk mengetahui faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat dengan menggunakan alat regresi bungan berganda, sedangkan untuk merumuskan strategi pemanfaatan wilayah pesisir menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulannya adalah berdasarkan hasil analisis regresi bunga berganda dengan uji t variabel tempat pelelangan ikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat pesisir sedangkan berdasarkan uji F didapatkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan terhadap perekonomian masyarakat pesisir.

Kata Kunci : Pemanfaatan, Wilayah Pesisir, Perekonomian Masyarakat.

2 A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sumber daya alam pesisir dan laut ini merupakan suatu potensi yang cukup menjanjikan dalam mendukung tingkat perekonomian masyarakat terutama bagi nelayan. Di sisi lain konsekuensi logis dari sumber daya pesisir dan lautsebagai sumber daya milik bersama (common property) dan terbuka untuk umum, maka pemanfaatan sumber daya alam pesisir dan laut semakin meningkat hampir di semua wilayah. Pemanfaatan yang demikian cenderung melebih daya dukung sumber daya (over exploitation).

Para nelayan umumnya di Indonesia, tentu makan mengalami dialktika yang luar biasa. Hal ini diakibatkan karena zaman yang semakin maju sehingga perkembangan ilmu pengetahuan mendorong munculnya wawasan dan fikiran terhadap kehidupan masyarakat pesisir. Di mana masyarakat kecil pesisir yang memahami dirinya yang hidup sederhana, takut akan menimbulkan rasa kekhawatiran seakan akan jatuhnya sumber daya laut bagi mereka. Hal ini menjadi pendororng dimana munculnya sebagaia pemikiran tentang bersaing antar profesi masyarakat kecil sebagai nelayan.

Sebagaimana ditetapkan Perda Kendari pasal 30 Nomor 50 tahun 2015 tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan Kecil

Daerah Perlindungan Laut atau lebih dikenal dengan singkatan DPL sebagian besar diinisiasi oleh masyarakat lokal/nelayan kecil dalam rangka melestarikan dan menjamin ketersediaan sumberdaya ikan bagi nelayan kecil.

Untuk itu, sudah kewajiban bagi para masyarakat pesisir untuk dapat melestarikan sumberdaya alam laut.

Adapun potensi wilayah pesisir yang dimiliki Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari sangat memungkinkan untuk mengelolah sumber daya alam pesisir tersebut karena terdapat beberapa ciri

dalam pemanfaatan wilayah pesisir berbasis perekonomian dengan tersedianya tempat pelelangan ikan (TPI), maka hal ini menunjukkan bahwa kota kendari memiliki potensi dalam sektor perikanan yang sangat strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, dalam RTRW Provinsi Sultra kota kendari masuk dalam kawasan strategis Provinsi sebagai kawasan kepentingan pertumbuhan ekonomi, serta sebagai kawasan pengembangan budidaya perikanan.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi perekonomian masyarakat wilayah pesisir dan Bagaimana strategi pemanfaatan wilayah pesisir terhadap ekonomi masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Untuk itu penulis mengangkat judul : “Analisis Pemanfaatan Wilayah Pesisir Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari”

2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perekonomian masyarakat wilayah pesisir Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari? (2) Bagaimana strategi pemanfaatan wilayah pesisir dalam perekonomian masyarakat Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari ?

3. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian masyarakat wilayah pesisir Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari (2) untuk mengetahui strategi pemanfaatan wilayah pesisir dalam perekonomian masyarakat kecamatan Kendari barat Kota Kendari.

3 4. Ruang Lingkup Penelitian.

Fokus penelitian ini dapat digambarkan dari beberapa issue potensi dan masalah yang akan dilakukan penelitian terkait Analisis Pemanfaatan Wilyaha Pesisir dengan fokus penelitian yang akan diteliti adalah (1) Ketersedian tempat pelelangan ikan, (2) Ketersediaan pengelolaan ikan, (3) Ketersediaan alat tangkap, (4) Dukungan modal.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Dahuri, dkk. (1996) mendefenisikan wilayah pesisir sebagai suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan, dimana batas ke arah darat adalah jarak secara arbiter dari rata-rata pasang tertinggi dan batas ke arah laut adalah yurisdiksi wilayah propinsi atau state di suatu negara. Kawasan pesisir merupakan wilayah peralihan antara daratan dan perairan laut.

Berdasarkan beberapa konsep berpikir pada tinjauan pustaka, maka yang menjadi konstruksi kajian teoritis dalam penentuan variabel penelitian menggunakan kajian teori menurut Sugiyono, (2007). (1) Ketersediaan tempat pelelangan ikan, (2) Ketersediaan pengelolaan ikan, (3) Ketersediaan alat tangkap, (4) Dukungan modal.

C. METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di Kecamatan Kendari Barat membutuhkan waktu ± 1 bulan, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Kendari Barat merupakan salah satu kawasan stategis ekonomi yang ada di Kota Kendari yang memiliki potensi Hasil Laut yang perlu dikembangkan.

2. Teknik Pengumpulan Data

(1). Observasi lapangan, yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang langsung pada objek yang menjadi sasaran penelitian untuk memahami kondisi dan potensi kawasan pesisir yang menjadi objek penelitian. (2). Pendataan instansional, yaitu salah satu teknik pengumpulan data melalui insatansi terkait guna mengetahui data kuantitatif dan kualitatif objek penelitian. (3).

Kepustakaan (library research) adalah cara pengumpulan data dan informasi melalui literatur yang terkait dengan studi yang akan dilakukan.

3. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk dapat menjawab rumusan masalah dengan mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perekonomian masyarakat nelayan di kecamatan Kendari barat, dengan menggunakan analisis Regresi Bunga Berganda. Sedangkan untuk strategi pemanfaatan wilayah pesisir dalam perekonomian masyarakat Kecamatan Kendari Barat dengan menggunakan analisis Deskriptip Kualitatif.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Faktor yang mempengaruhi peningkatan perekonomian masyarakat wilayah pesisir Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

a. Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan Merupakan salah satu fungsi utama dalam kegiatan perikanan dan juga merupakan salah satu faktor yang menggerakkan dan meningkatkan usaha dan kesejahteraan masyarakat nelayan (Wiyono, 2005). Menurut sejarahnya pelelangan ikan telah dikenal sejak tahun 1922, didirikan dan

4 diselanggarakan oleh koperasi

perikanan terutama di Pulau jawa, dengan tujuan untuk melindungi nelayan dari permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak/pengijon, membantu nelayan mendapatkan harga yang layak dan penawaran tertinggi.

b. Tempat Pengelolaan Ikan atau Rumah Industri

Rumah industri atau home industri, home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman.

Sedankan industri dapat diartikan sebagai kerajianan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan kecil.

Pemerintah Kota Kendari mendorong pengembangan industri rumahan atau home industry pengolahan hasil perikanan di daerah itu.

“Kami melibatkan kaum perempuan untuk mengembangkan industri rumahan berbagai produk hasil olahan perikanan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agus Salim Safarullah di Kendari.

Disebutkan, berbagai produk olahan hasil perikanan yang dikerjakan melalui industri rumahan yakni pengolahan ikan asin, pembuatan terasi, abon ikan dan sejumlah produk lainnya.

c. Alat Tangkap

Alat tangkap ikan adalah peralatan yang digunakan nelayan untuk mendapatkan ikan dan hewan laut lainnya. Terdapat berbagai jenis alat tangkap ikan yang dioperasikan di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, namun pengetahuan mengenai jenis alat tangkap yang dioperasikan di masing-masing kecamatan belum diketahui secara pasti karena minimnya informasi yang ada.

d. Dukungan modal

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal usaha untuk membelanjai operasi sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan mentah, membayar gaji karyawan, dan lain sebagainya, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produknya.

Uang yang masuk dari hasil penjualan produk tersebut akan segera keluar lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama hidup perusahaan.

2. Analisis Fisik Wilayah a. Pasang Surut

Data hidro-oceanografi perairan Kota Kendari berdasarkan hasil pemantauan, Perairan teluk Kendari memperlihatkan rata-rata pasang surut pada tahun 2014 yaitu titik terrendah 0.2-1.8 meter dibulan September sedangkan titik tertinggi dibulan Agustus yaitu 0.7-2.2 meter. Dari data hidro-oceanografi Kota Kendari tersebut maka data ini juga dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan data hidro-Oceanografi yang ada di kawasan pesisir Kecamatan Kendari Barat.

b. Kedalaman

Berdasarkan parameter oseonografi ditahun 2014, perairan teluk kendari memiliki kedalaman titik terendah 3 meter pada bulan oktober dan titik tertinggi mencapai 14 meter dibulan oktober. Dari data hidro-oceanografi Kota Kendari tersebut maka data ini juga dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan data hidro-Oceanografi yang ada di

5 kawasan pesisir Kecamatan

Kendari Barat.

c. Arus

Berdasarkan data Parameter Oseonografi. Sistem arus utama di teluk Kendari mengikuti pola musim Barat dan musim Timur, pada musim Barat angin bertiup dari arah Barat Laut ke Tenggara yang membangkitkan arus permukaan dari arah Barat ke Timur yang dikenal dengan arus musim Barat. Sebaliknya pada musim Timur angin bertiup dari arah Tenggara menuju Barat Laut yang membangkitkan arus permukaan dengan arah dari Timur ke Barat. Dari hasil data tahun 2014 yang telah dihimpun, terlihat bahwa rata-rata berada di kisaran antara 3-16 cm/dtk, hal ini dapat disimpulkan kecepatan arus perairan Teluk Kendari terutama wilayah pesisir Kec. Kendari Barat lumayan besar.

d. Parameter Oseanografi

Parameter oseanografi hanya di dapatkan pada tahun 2014 diperairan Teluk Kendari, pada data yang didapatkan selama satu tahun untuk parameter suhu rata-rata suhu berkisar 26-32(oC), salinitas berkisaran 15-35 (ppt) dan pH air berkisar 6-7.

Sedangkan pada kecerahan, kedalaman, kecepatan arus dan pasang surut di bulan Januari-Mei tidak ada data yang didapatkan berlanjut di bulan Juni-Oktober untuk kecerahan berkisar 0,6-3,9 (m), kedalaman air berkisar 3-14 (m), kecepatan arus berkisaran 2-16 (cm/detik) dan pasang surut berkisaran 0,2-2,2(m).

3. Analisis Sosial Budaya Masyarakat a. Strata Sosial

Pembentukan stratifikasi sosial di masyarakat nelayan pada umumnya berdasarkan pada ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan dan ukuran ilmu pengetahuan, dari beberapa ukuran yang menjadi dasar dalam proses stratifikasi sosial yang terjadi di Kecamatan Kendari Barat dengan mengunakan ukuran kekayaan dan ukuran ilmu pengetahuan, terbentuk menjadi dua stratifikasi sosial yang ada di Kecamatan Kendari Barat, yaitu stratifikasi sosial masyarakat juragan dan stratifikasi sosial masyarakat buruh nelayan.

Stratifikasi sosial yang terbentuk di Kecamatan Kendari Barat mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah kedudukan dan peran yang dimana Kedua faktor tersebut memiliki peran penting dalam sistem sosial yang ada di dalam masyarakat.

Sistem sosial dalam hal ini mengenai keadaan lingkungan hidup masyarakat nelayan, lingkungan pekerjaan masyarakat

6 nelayan dan tingkat sosial

masyarakat nelayan.

b. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

Masyarakat nelayan di Kecamatan Kendari Barat masih tetap berada dalam taraf sosial ekonomi yang sederhana seperti nelayan yang turun ke laut masih ada yang mengandalkan alat tangkap yang masih tradisonal. Nelayan tradisonal masih mengandalkan perahu kecil. Walaupun sudahada sebagian nelayan yang memiliki perahu yang digerakkan dengan mesin tempel, tetapi alat tangkap yang digunakan masih berupa pancing, jaring, jala, dan pukat.

Karena itu hasil yang diperoleh sangat terbatas dan tidak mampu bersaing dengan nelayan yang menggunakan kapal yang besar dan alat tangkap yang modern. Selain itu adanya keterbatasan pendidikan, kemampuan dan keterampilan serta teknologi yang dipunyai, membuat mereka kurang mampu menghadapi tantangan alam. Karena hasil tangkapan tidak menentu, yang bergantung pada musim dan cuaca.

Kondisi kehidudpan sosial ekonomi nelayan dengan penghasilan yang tidak menentukan tidak mampu menghadapi tantangan alam yang buruk dengan peralatan yang sederhana meskipun sudah ada peralatan yang di gerak oleh mesin namun semua itu belum mampu membuat masyarakat nelayan masih berada tetap posisi garis kemiskinan secara ekonomi terutama pada buruh nelayan.

c. Terbatasnya Mata Pencarian Dari segi mata pencarian sehari-hari masyarakat pesisir Di Kecamatan Kedari barat dibedakan

menjadi dua yaitu mata pencaharian pokok dan mata pencaharian sampingan.

masyarakat dominan mata pencarian pokok berprofesi sebagai nelayan, akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi penghasilan tangkap bagi kebanyakan nelayan yaitu kurangnya fasilitas alat tangkap yang modern atau teknologi, setiap tahunnya tetap dan hampir tidak berkembang, sehingga dapat dikatakan terbatasnya hasil pencarian nelayan. Oleh karena itu, ketergantungan nelayan terhadap teknologi sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan selain kondisi sumber daya perikanan yang bersifat mobile, yaitu mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, juga untuk menangkapnya nelayan perlu sarana bantu dapat bertahan lama hidup di laut.

4. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perekonomian Masyarakat Wilayah Pesisir Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari

a. Ketersediaan Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan

Ketersediaan fasilitas nelayan merupakan salah satu fungsi utama dalam kegiatan perikanan dan juga merupakan salah satu faktor yang menggerakkan dan meningkatkann usaha dan kesejatrahan masyarakat nelayan (Wiyono, 2005).

Prasarana Sarana/fasilitas Kawasan pesisir adalah sebuah penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapakan sesuai dengan rencana. Moenir

7 (1992) mengemukakan bahwa

sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat

utama/pembantu dalam

pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentinganyang sedang berhubunagan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas member arah bahwa prasarana sarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

b. Ketersediaan Pengelolaan Ikan Pemerintah Kota Kendari mendorong pengembangan industri rumahan atau home industry pengolahan hasil perikanan di daerah itu.

“Kami melibatkan kaum perempuan untuk mengembangkan industri rumahan berbagai produk hasil olahan perikanan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agus Salim Safarullah di Kendari.

Disebutkan, berbagai produk olahan hasil perikanan yang dikerjakan melalui industri rumahan yakni pengolahan ikan asin, pembuatan terasi, abon ikan dan sejumlah produk lainnya.

c. Ketersediaan Alat Tangkap Alat tangkap ikan adalah salah atu faktor yang terutama dan paling kompleks untuk dipelajari bagi nelayan. Untuk menciptakan nelayan yang profesional maka semua teknik penangkapan harus di pelajari para nelayan.

Selama Ini nelayan kita masih bersifat tradisional dan kurang

akan adanya pengetahuan. Untuk Mendapatkan Ikan yang banyak maka harus mengerti tentang bagaimana cara menangkap ikan tersebut.

Adapun klasifikasi jenis alat tangkap yang sering digunakan masyarakat nelayan yaitu :

pukat kantong (seine net) : pukat ikan,pukat udang (shrimp trawler),dogol,pukat pantai,pukat cincin (purse seine),dll

jaring insang (gill nets) : jaring insang hanyut,jaring insang lingkar,jaring insang tetap,jaring klitik,trammel net.

jaring angkat (lift net) : bagan perahu,bagan tancap,serok,dll.

pancing (hook & lines) : rawai tuna(tuna long line),rawai hanyut,rawai tetap,huhate (pole & line),pancing tonda,dll

perangkap (traps) : sero,jermal,bubu,dll

lаіn – lаіn alat : muroami,alat pengumpul kerang,alat pengumpul

laut,tombak,dll d. Dukungan Modal

Permodalan kerap kali menjadi kendala bagi masyarakat nelayan.

Sulitnya akses, persyaratan yang berbelit-belit hingga ketidaktahuan masyarakat tentang lembaga pendanaan menjadi beberapa faktor nelayan enggan mengurus kredit bergulir. Ketergantungan nelayan terhadap permodalan mandiri, penyisihan keuntungan usaha, meminjam dari anggota keluarga ataupun dari sumber keuangan informal lainnya masih sangat tinggi terjadi di Indonesia.

Sebagian nelayan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara hingga saat ini masih terkendala

Dokumen terkait