• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang terlampir dalam Prospektus ini.

Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan manajemen saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor -faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha dan hal-hal lain yang tercantum dalam Prospektus ini.

Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika.

5.1. Umum

Perseroan bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016.

Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi.

Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perseroan berdomisili d i APL Tower – Central Park, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat 11470.

5.2. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

Perseroan menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting dijelaskan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini.

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perseroan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang terlampir dalam Prospektus ini.

Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan manajemen saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor -faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha dan hal-hal lain yang tercantum dalam Prospektus ini.

Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika.

5.1. Umum

Perseroan bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016.

Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi.

Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perseroan berdomisili d i APL Tower – Central Park, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat 11470.

5.2. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

Perseroan menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting dijelaskan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini.

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perseroan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam

penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini.

5.3. Hasil Usaha

Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini.

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor 30.973 31.501 30.757 26.529 41.505 Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369)

Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136

Pendapatan/(Beban) Lain-lain

Pendapatan bunga

dan jasa giro 321 457 2 145 168

Pendapatan lainnya 148 144 196 2 415

Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252)

Beban administrasi dan pajak atas jasa

giro (432) (427) (234) (240) (162)

Beban lain-lain - (94) - - (139)

Beban Lain-lain -

Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970)

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166

Beban Pajak

Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767)

Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399

Penghasilan Komprehensif Lain

Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual - - - - 17

Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) - 158 Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40) Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) - 135 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan Sewa Menara komunikasi 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00 Secara segmen operasi, kontribusi pendapatan Perseroan hanya bersumber dari pendapatan sewa menara komunikasi yang dibayar oleh penyewa. Berikut adalah rincian pendapatan Perseroan berdasarkan identitas penyewa:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan XL Axiata 45.505 61,18% 47.995 56,71% 46.083 54,06% 34.999 61,43% 34.844 51,42% Telkomsel 2.765 3,72% 9.055 10,70% 8.189 9,61% 5.706 10,01% 11.826 17,45% Hutchinson 3 14.103 18,96% 14.470 17,10% 14.926 17,51% 10.626 18,65% 9.521 14,05% Indosat 4.057 5,45% 5.719 6,76% 6.974 8,18% 2.262 3,97% 6.280 9,27% Smartfren 7.097 9,54% 6.041 7,14% 7.820 9,17% 2.707 4,75% 4.574 6,75% Sampoerna 708 0,95% 672 0,79% 626 0,73% 263 0,46% - - Internux 140 0,19% 676 0,80% 629 0,74% 412 0,72% 719 1,06% Subtotal 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari PT XL Axiata Tbk sebagai penyewa memiliki kontribusi sebesar 51,42% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017, sehingga mayoritas pendapatan Perseroan cukup bergantung pada kemampuan PT XL Axiata Tbk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Namun, Perseroan dapat melakukan mitigasi dengan cara menambah kolokasi ke penyewa lain untuk memperbesar

tenancy ratio, sehingga sumber pendapatan dapat diperoleh dari operator lain.

Beban pokok pendapatan

Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban langsung Penyusutan 13.796 26.530 31,79% 61,13% 15.28134.197 28,76% 64,37% 16.06134.608 29,48% 63,51% 13.263 17.013 43,56% 55,88% 13.330 9.140 50,76% 34,81% Keperluan proyek

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan Sewa Menara komunikasi 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00 Secara segmen operasi, kontribusi pendapatan Perseroan hanya bersumber dari pendapatan sewa menara komunikasi yang dibayar oleh penyewa. Berikut adalah rincian pendapatan Perseroan berdasarkan identitas penyewa:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan XL Axiata 45.505 61,18% 47.995 56,71% 46.083 54,06% 34.999 61,43% 34.844 51,42% Telkomsel 2.765 3,72% 9.055 10,70% 8.189 9,61% 5.706 10,01% 11.826 17,45% Hutchinson 3 14.103 18,96% 14.470 17,10% 14.926 17,51% 10.626 18,65% 9.521 14,05% Indosat 4.057 5,45% 5.719 6,76% 6.974 8,18% 2.262 3,97% 6.280 9,27% Smartfren 7.097 9,54% 6.041 7,14% 7.820 9,17% 2.707 4,75% 4.574 6,75% Sampoerna 708 0,95% 672 0,79% 626 0,73% 263 0,46% - - Internux 140 0,19% 676 0,80% 629 0,74% 412 0,72% 719 1,06% Subtotal 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari PT XL Axiata Tbk sebagai penyewa memiliki kontribusi sebesar 51,42% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017, sehingga mayoritas pendapatan Perseroan cukup bergantung pada kemampuan PT XL Axiata Tbk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Namun, Perseroan dapat melakukan mitigasi dengan cara menambah kolokasi ke penyewa lain untuk memperbesar

tenancy ratio, sehingga sumber pendapatan dapat diperoleh dari operator lain.

Beban pokok pendapatan

Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban langsung Penyusutan 13.796 26.530 31,79% 61,13% 15.28134.197 28,76% 64,37% 16.06134.608 29,48% 63,51% 13.263 17.013 43,56% 55,88% 13.330 9.140 50,76% 34,81% Keperluan proyek 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Amortisasi sewa lahan 2.885 6,65% 3.519 6,62% 3.700 6,79% - - 2.976 11,33% Asuransi 163 0,38% 102 0,19% 81 0,15% 92 0,30% 85 0,32% Denda keterlambat an 28 0,06% 28 0,05% 40 0,07% 78 0,26% 728 2,77% Jumlah 43.402 100,00 53.127 100,00 54.490 100,00 30.446 100,00 26.259 100,00

Beban administrasi dan umum

Tabel berikut ini menyajikan komponen utama Perseroan dan persentasenya terhadap total beban usaha Perseroan periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban Usaha Gaji dan tunjangan 2.575 59,30% 2.610 59,25% 3.336 60,84% 2.347 72,69% 2.155 63,97% Keperluan Kantor 81 1,87% 177 4,02% 338 6,16% 154 4,77% 428 12,70% Imbalan pasca-kerja 339 7,81% 325 7,38% 326 5,95% - - 186 5,52% Penyusutan 509 11,72% 138 3,13% 696 12,69% 81 2,51% 117 3,47% Perjalanan dinas 247 5,69% 225 5,11% 192 3,50% 136 4,21% 119 3,53% Listrik, air dan telepon 118 2,72% 137 3,11% 123 2,24% 87 2,69% 95 2,82% Pemeliharaan dan perbaikan 73 1,68% 33 0,75% 58 1,06% 29 0,90% 81 2,40% Jamuan 68 1,57% - - 79 1,44% 72 2,23% 60 1,78% Jasa profesional 100 2,30% 234 5,31% 176 3,21% 113 3,50% 27 0,80% Pajak dan perijinan 175 4,03% 322 7,31% 18 0,33% 23 0,74% 16 0,47% Asuransi - - 28 0,64% - - 8 0,25% - - Lainnya 57 1,31% 176 4,00% 141 2,57% 177 5,51% 85 2,52% Jumlah 4.342 100,00 4.405 100,00 5.483 100,00 3.229 100,00 3.369 100,00

5.4. Pendapatan berdasarkan wilayah geografis

Tabel berikut ini menyajikan rincian pendapatan Perseroan berdasarkan wilayah geografis untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

I. Sumatra 25.495 27.725 29.278 18.772 22.327

II. Jawa 48.880 56.903 55.969 38.203 45.437

Jumlah 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Pendapatan I. Sumatra 34,28% 32,76% 34,34% 32,95% 32,95% II. Jawa 65,72% 67,24% 65,66% 67,05% 67,05% Laba Usaha I. Sumatra 14,28% 12,19% 12,39% 15,34% 20,18% II. Jawa 27,37% 25,03% 23,69% 31,22% 41,07%

Pendapatan Perseroan untuk wilayah Sumatra terus meningkat, dari Rp25.495 juta di tahun 2014 menjadi Rp27.275 di tahun dan di tahun 2016 menjadi Rp29.278 juta yang disebabkan oleh penambahan jumlah menara yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penyewa. Sedangkan untuk wilayah Jawa, Pendapatan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp56.903 juta dari Rp48.880 juta pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan sedikit menurun menjadi sebesar Rp55.969 juta, hal ini disebabkan oleh adanya kontrak dengan pelanggan yang belum/tidak diperpanjang.

5.5. Hasil Kegiatan Operasional

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016

Pendapatan

Pendapatan Perseroan naik sebesar 18.94% menjadi Rp67.764 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp56.975 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016 dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 yaitu sebanyak 46 new sites dan 8 kolokasi.

Perusahaan telah beberapa kali melakukan perubahan harga dengan setiap Operator, yang berdampak pada kenaikan pendapatan Perseroan selama 3 (tiga) tah un terakhir. Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dampak dari perubahan teknologi tersebut menyebabkan adanya efisiensi perangkat yang digunakan oleh operator, sehingga Perseroan dapat menurunkan biaya pemeliharaan menara yang berdampak adanya laba kotor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Penerapan teknologi yang diterapkan Perseroan dalam kegiatan usahanya menyebabkan inflasi tidak berpengaruh material selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sehingga meningkatkan laba operasi Perseroan, selain itu dampak perubahan kurs valuta asing tidak mempengaruhi kinerja Perseroan karena dominasi transaksi menggunakan Rupiah.

Keadaan pendapatan Perseroan terhadap industri menara cukup prospektif dikarena kan perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator dan penyewa utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Program pemerintah seperti USO (Universal Service Obligation) yang memfasilitasi pembangunan sites baru di daerah rural juga akan membantu Perseroan untuk mempercepat pertumbuhan secara organik.

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Pendapatan I. Sumatra 34,28% 32,76% 34,34% 32,95% 32,95% II. Jawa 65,72% 67,24% 65,66% 67,05% 67,05% Laba Usaha I. Sumatra 14,28% 12,19% 12,39% 15,34% 20,18% II. Jawa 27,37% 25,03% 23,69% 31,22% 41,07%

Pendapatan Perseroan untuk wilayah Sumatra terus meningkat, dari Rp25.495 juta di tahun 2014 menjadi Rp27.275 di tahun dan di tahun 2016 menjadi Rp29.278 juta yang disebabkan oleh penambahan jumlah menara yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penyewa. Sedangkan untuk wilayah Jawa, Pendapatan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp56.903 juta dari Rp48.880 juta pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan sedikit menurun menjadi sebesar Rp55.969 juta, hal ini disebabkan oleh adanya kontrak dengan pelanggan yang belum/tidak diperpanjang.

5.5. Hasil Kegiatan Operasional

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016

Pendapatan

Pendapatan Perseroan naik sebesar 18.94% menjadi Rp67.764 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp56.975 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016 dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 yaitu sebanyak 46 new sites dan 8 kolokasi.

Perusahaan telah beberapa kali melakukan perubahan harga dengan setiap Operator, yang berdampak pada kenaikan pendapatan Perseroan selama 3 (tiga) tah un terakhir. Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dampak dari perubahan teknologi tersebut menyebabkan adanya efisiensi perangkat yang digunakan oleh operator, sehingga Perseroan dapat menurunkan biaya pemeliharaan menara yang berdampak adanya laba kotor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Penerapan teknologi yang diterapkan Perseroan dalam kegiatan usahanya menyebabkan inflasi tidak berpengaruh material selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sehingga meningkatkan laba operasi Perseroan, selain itu dampak perubahan kurs valuta asing tidak mempengaruhi kinerja Perseroan karena dominasi transaksi menggunakan Rupiah.

Keadaan pendapatan Perseroan terhadap industri menara cukup prospektif dikarena kan perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator dan penyewa utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Program pemerintah seperti USO (Universal Service Obligation) yang memfasilitasi pembangunan sites baru di daerah rural juga akan membantu Perseroan untuk mempercepat pertumbuhan secara organik.

Beban pokok pendapatan

Beban pokok Perseroan mengalami penurunan pada tanggal 30 September 2017 dibandingkan dengan 30 September 2016 sebesar 13,75% yang disebabkan adanya penghematan dari segi maintenance tower dengan cara peningkatan standar kualitas ag ar dapat meminimalisir resiko yang akan timbul dikemudian hari, sementara, sampai dengan 30 September 2017, Perseroan mengalami kenaikan penambahan tower sebanyak 67 tower dibarengi dengan kenaikan collocation sebanyak 14 collo sehingga pendapatan Perseroan mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 18,94% dibandingkan dengan 30 September 2016.

Laba kotor

Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba kotor Perseroan naik sebesar 56,45% menjadi Rp41.505 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp26.529 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016.

Beban usaha

Beban usaha Perseroan naik sebesar 4,34% menjadi Rp3.369 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.229 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh peningkatan beban penyusutan dan beban keperluan kantor masing-masing sebesar 44,44% dan 177,92% yang melebihi penurunan yang cukup signifikan pada beban gaji dan tunjangan sebesar 8,18%.

Laba dari operasi

Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 63,67% menjadi Rp38.136 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp23.300 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, sebagai hasil dari faktor -faktor yang telah dijelaskan sebelumnya terutama oleh kenaikan pada laba kotor.

Beban lain-lain neto

Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 13,64% menjadi Rp8.970 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp10.387 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan penurunan beban bunga sebesar Rp1.042 juta atau 10,12% sehubungan dengan pelunasan sebagian hutang ke Bank Mandiri dan Bank BJB Syariah.

Beban pajak penghasilan - neto

Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 136,58% menjadi Rp7.767 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.284 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini dan pajak tangguhan sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan.

Laba sebelum pajak penghasikan

Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 125,87% menjadi Rp29.166 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp12.913 juta untuk periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh penurunan beban pokok pendapatan dan beban lain-lain Perseroan.

Laba tahun berjalan

Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 122,21% menjadi Rp21.399 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016.

Laba komprehensif tahun berjalan

Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 123,61% menjadi Rp21.534 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016.

Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015

Pendapatan

Pendapatan Perseroan naik sebesar 0,73% menjadi Rp85.247 juta pada tahun 2016 dari Rp84.628 juta pada tahun 2015, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara sebanyak 29 new sites dan 5 kolokasi.

Beban pokok pendapatan

Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 2,57% menjadi Rp54.490 juta pada tahun 2016 dari Rp53.127 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan peningkatan pada beban penyusutan senilai Rp781 juta atau 5,11% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya penambahan menara komunikasi baru.

Laba kotor

Sebagai hasil dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan sedikit menurun sebesar 2,36% menjadi Rp30.757 juta pada tahun 2016 dari Rp31.501 miliar pada tahun 2015.

Beban usaha

Beban usaha Perseroan naik sebesar 24,47% menjadi Rp5.483 juta pada tahun 2016 dari Rp4.405 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp726 juta atau naik 27,82% dan Rp558 juta atau naik 404,35% dari tahun sebelumnya.

Laba dari operasi

Laba dari opertasi Perseroan turun sebesar 6,72% menjadi Rp25.274 miliar pada tahun 2016 dari Rp27.096 juta pada tahun 2015, sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga sedikit membebani beban usaha, yang lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan.

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh penurunan beban pokok pendapatan dan beban lain-lain Perseroan.

Laba tahun berjalan

Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 122,21% menjadi Rp21.399 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016.

Laba komprehensif tahun berjalan

Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 123,61% menjadi Rp21.534 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016.

Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015

Pendapatan

Pendapatan Perseroan naik sebesar 0,73% menjadi Rp85.247 juta pada tahun 2016 dari Rp84.628 juta pada tahun 2015, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara sebanyak 29 new sites dan 5 kolokasi.

Beban pokok pendapatan

Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 2,57% menjadi Rp54.490 juta pada tahun 2016 dari Rp53.127 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan peningkatan pada beban penyusutan senilai Rp781 juta atau 5,11% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya penambahan menara komunikasi baru.

Laba kotor

Sebagai hasil dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan sedikit menurun sebesar 2,36% menjadi Rp30.757 juta pada tahun 2016 dari Rp31.501 miliar pada tahun 2015.

Beban usaha

Beban usaha Perseroan naik sebesar 24,47% menjadi Rp5.483 juta pada tahun 2016 dari Rp4.405 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp726 juta atau naik 27,82% dan Rp558 juta atau naik 404,35% dari tahun sebelumnya.

Laba dari operasi

Laba dari opertasi Perseroan turun sebesar 6,72% menjadi Rp25.274 miliar pada tahun 2016 dari Rp27.096 juta pada tahun 2015, sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga sedikit membebani beban usaha, yang lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan.

Beban lain-lain - bersih

Beban lain-lain Perseroan mengalami penurunan sebesar 15,02% menjadi Rp13.416 juta pada tahun 2016 dari Rp15.788 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan oleh pelunasan sebagian fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp36.854 juta.

Beban pajak penghasilan - bersih

Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 4,37% menjadi Rp2.915 juta pada tahun 2016 dari Rp2.793 juta pada tahun 2015 terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar Rp166 juta atau 6,72%.

Laba sebelum pajak

Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 4,86% menjadi Rp11.858 juta pada tahun 2016 dari Rp11.308 juta pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh penurunan yang signifikan pada beban lain-lain Perseroan.

Laba tahun berjalan

Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 5,03% menjadi Rp8.943 juta pada tahun 2016 dari Rp8.515 juta pada tahun 2015.

Laba komprehensif tahun berjalan

Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 4,05% menjadi Rp 8.933 juta pada tahun 2016 dari Rp8.585 miliar pada tahun 2015.

Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014

Pendapatan

Pendapatan Perseroan naik sebesar 13,79% menjadi Rp84.628 juta pada tahun 2015 dari Rp74.375 juta pada tahun 2014, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan peningkatan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 sebanyak 27 new

sites dan 12 kolokasi.