• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEKTUS PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSPEKTUS PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK"

Copied!
218
0
0

Teks penuh

(1)

PT. GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7

Jl. S. Parman Kav.28

Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371

Website: www.gihon-indonesia.com

Email: investor.relation@gihon-indonesia.com

PR

OSPEKTUS

PROSPEKTUS PENA

W

ARAN UMUM SAHAM PERDANA

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA

TBK

Tanggal Efektif : 26 Maret 2018

Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 28 Maret – 3 April 2018

Tanggal Penjatahan : 5 April 2018

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 April 2018

Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018

Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kegiatan Usaha Utama:

Jasa Penunjang Telekomunikasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat: APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7 Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470 Telepon: +62 21 29659371 Website: www.gihon-indonesia.com Email: investor.relation@gihon-indonesia.com

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA

Sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah) Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

(2)

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dengan Surat No. 013/Let/GTI/I/2018 tanggal 18 Januari 2018 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 dan peraturan pelaksananya serta perubahan-perubahannya (“UUPM”).

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan saham yang ditetapkan oleh BEI. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEl, maka Penawaran Umum Saham Perdana ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Semua Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

(3)

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN ...iii

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS ...xi

RINGKASAN ... xiii

I. PENAWARAN UMUM ... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ... 4

III. PERNYATAAN UTANG ... 8

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 18

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... 22

VI. FAKTOR RISIKO ... 38

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 45

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ... 46

8.1. Riwayat Singkat Perseroan ... 46

8.2. Dokumen Perizinan Perseroan ... 47

8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ... 48

8.4. Pengurusan dan Pengawasan ... 51

8.5. Struktur Organisasi Perseroan ... 59

8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) ... 60

8.7. Pengelolaan Risiko ... 60

8.8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) ... 60

8.9. Sumber Daya Manusia ... 61

8.10. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ... 62

8.11. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum ... 63

8.12. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi ... 64

8.13. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ... 67

8.14. Keterangan Tentang Aset Tetap ... 72

8.15. Asuransi ... 72

8.16. Perkara yang Dihadapi Perseroan, dan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan ... 78

8.17. Kegiatan Usaha Perseroan Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha ... 79

8.17.1 Umum ... 79

8.17.2 Strategi Bisnis Perseroan ... 79

8.17.3 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan ... 80

8.17.4 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan ... 81

8.17.5 Kolokasi ... 82

8.17.6 Kegiatan Usaha ... 83

8.17.7 Penjualan dan Pemasaran ... 84

8.17.8 Penyewa Utama Sites Telekomunikasi Perseroan ... 84

8.17.9 Persaingan Usaha ... 85

(4)

X. KEBIJAKAN DIVIDEN ... 89

XI. PERPAJAKAN ... 90

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK ... 93

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL... 95

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM ... 100

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ...113

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ... 121

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 123

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

“Afiliasi” : berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat

(1) UUPM, yaitu:

(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“Akuntan Publik” : berarti Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang & Rekan yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Agen Penjualan” : berarti pihak yang membantu dalam penjualan Saham Yang

Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, baik untuk penawaran yang bersifat domestik atau internasional, selain dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek.

“Anggota Bursa” : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM.

”BAE” : berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang

melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Saham Perdana yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta.

“Bapepam” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti dan

penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM.

“Bapepam dan LK” : berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

(6)

“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan.

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau ”DPPS”

: berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS.

“Efektif” : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan

Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

• atas dasar lewatnya waktu, yakni:

Ͳ 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau

Ͳ 45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

• atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Emisi” : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan

Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham” atau ”FKPS”

: berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau ”FPPS”

: berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan (jika ada) dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Harga Penawaran” : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) per saham.

“Hari Bursa” : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

(7)

“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan.

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau ”DPPS”

: berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS.

“Efektif” : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan

Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

• atas dasar lewatnya waktu, yakni:

Ͳ 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau

Ͳ 45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

• atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Emisi” : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan

Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham” atau ”FKPS”

: berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau ”FPPS”

: berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan (jika ada) dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Harga Penawaran” : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) per saham.

“Hari Bursa” : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kalender” : berarti setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender Gregorius termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

“Hari Kerja” : berarti suatu hari (selain Sabtu atau Minggu atau hari yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur) di mana bank buka untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia.

“IAPI” : berarti singkatan dari Institut Akuntan Publik Indonesia.

“Jadwal Penawaran

Umum” : Berarti jangka waktu Penawaran Umum yang akan ditentukan bersama-sama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan akan dimuat dalam Prospektus, yang memuat kegiatan yang berhubungan dengan Penawaran Umum.

“Kemenkumham” : berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya). “Konfirmasi Tertulis” : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.

“KSEI” : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan

di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan peraturan pasar modal.

“Konsultan Hukum” : berarti Assegaf Hamzah & Partners yang melakukan

pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Manajer Penjatahan” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, sebagai salah satu dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang bertanggung jawab atas penjatahan dari Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

“Masa Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti suatu jangka waktu di mana permintaan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dapat diajukan oleh Masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, jangka waktu mana tidak dapat kurang dari satu Hari Kerja.

“Masyarakat” : berarti perorangan dan/atau institusi dan/atau badan hukum, baik Warga Negara Indonesia dan/atau entitas hukum Indonesia dan/atau badan usaha Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau entitas asing dan/atau badan usaha asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

“Menkumham” : berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama menjadi

(8)

Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

“OJK” : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang

merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Pasar Perdana” : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek.

“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan.

“Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek.

“Pemerintah” : berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Awal” : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017 (sebagaimana di definisikan dibawah) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

“Penawaran Umum” atau “Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

“Penitipan Kolektif” : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

“Penjamin Emisi Efek” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, yang mengadakan

perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan menjamin penjualan Saham yang DItawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment), serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai Bagian Penjaminan.

“Penjamin Pelaksana

Emisi Efek” : berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Indo Premier Sekuritas.

“Peraturan VIII.G.12” : berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004

(9)

Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

“OJK” : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang

merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Pasar Perdana” : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek.

“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan.

“Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek.

“Pemerintah” : berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Awal” : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017 (sebagaimana di definisikan dibawah) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

“Penawaran Umum” atau “Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

“Penitipan Kolektif” : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

“Penjamin Emisi Efek” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, yang mengadakan

perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan menjamin penjualan Saham yang DItawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment), serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai Bagian Penjaminan.

“Penjamin Pelaksana

Emisi Efek” : berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Indo Premier Sekuritas.

“Peraturan VIII.G.12” : berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 mengenai Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas

Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus.

“Peraturan No. IX.A.2” : berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.A.7” : berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.E.1” : berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

“Peraturan No. IX.E.2” : berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Peraturan No. IX.J.1” : berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No.

7/2017” : berarti Peraturan OJK No. 7 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

“Peraturan OJK No.

8/2017” : berarti Peraturan OJK No. 8 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.

“Peraturan OJK No.

23/2017” : berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo. “Peraturan OJK No.

30/2015” : berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

“Peraturan OJK No.

32/2014” : berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka beserta Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

“Peraturan OJK No.

33/2014” : berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

(10)

“Peraturan OJK No.

34/2014” : berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

"Peraturan OJK No

35/2014" : berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No.

55/2015” : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“Peraturan OJK No.

56/2015” : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Peraturan Pencatatan

Bursa Efek” : berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

“Perjanjian

Pendaftaran Efek” : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI.

”Perjanjian Pengelolaan

Administrasi Saham”

: berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” atau ”PPEE”

: berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018,juncto Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 20 tanggal 8 Februari 2018 juncto Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018 yang seluruhnya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efekserta dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya

dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau

pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang

menyatakan telah terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2.

“Pernyataan

Pendaftaran” : berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 7/2017.

(11)

“Peraturan OJK No.

34/2014” : berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

"Peraturan OJK No

35/2014" : berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No.

55/2015” : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“Peraturan OJK No.

56/2015” : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Peraturan Pencatatan

Bursa Efek” : berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

“Perjanjian

Pendaftaran Efek” : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI.

”Perjanjian Pengelolaan

Administrasi Saham”

: berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” atau ”PPEE”

: berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018,juncto Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 20 tanggal 8 Februari 2018 juncto Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018 yang seluruhnya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efekserta dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya

dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau

pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang

menyatakan telah terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2.

“Pernyataan

Pendaftaran” : berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 7/2017.

“Perseroan” : berarti PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk berkedudukan

di Jakarta Barat, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

“Prospektus” : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan

Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017.

“Prospektus Awal” : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah Saham Yang Ditawarkan dan Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017. “Prospektus Ringkas” : berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal sesuai dengan

Peraturan OJK No. 8/2017.

“Rp” : berarti mata uang Republik Indonesia.

“RUPS” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum

para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya.

“Saham Baru” : berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dan

dikeluarkan dari portepel Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Saham Yang

Ditawarkan” : berarti saham biasa atas nama dalam jumlah sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham yang diterbitkan oleh Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dan kemudian akan dicatatkan di Bursa Efek.

“Tanggal Distribusi” : berarti tanggal dilakukannya penyerahan Saham Yang

Ditawarkan kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik selambat-lambatnya 2 (dua) Hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. “Tanggal Pembayaran” : berarti tanggal pembayaran dari Penjamin Emisi Efek melalui

Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan hasil penjualan bersih atas pemesanan dan penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan.

“Tanggal Pencatatan” : berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek, yang wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.

(12)

“Tanggal

Pengembalian Uang Pemesanan”

: berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pemesanannya ditolak, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. “Tanggal Penjatahan” : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama

dengan Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Undang-Undang Pasar

Modal” atau “UUPM” : berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

(13)

“Tanggal

Pengembalian Uang Pemesanan”

: berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pemesanannya ditolak, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. “Tanggal Penjatahan” : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama

dengan Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Undang-Undang Pasar

Modal” atau “UUPM” : berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS

“3G” berarti standar dari International Mobile Telecommunications

-2000 (IMT--2000) termasuk UTMS, W-CDMA dan WiMax yang memungkinkan pengunaan layanan suara dan data secara bersamaan.

“4G” berarti singkatan dari fourth generation technology, yang

merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang akan menyediakan solusi Internet Protocol yang komprehensif dimana suara, data dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

Anchor tenant” berarti pelanggan yang pertama kali menyewa menara telekomunikasi milik Perseroan (initial customer).

“BAUF” berarti singkatan dari Berita Acara Uji Fungsi.

“BTS” berarti Base Transceiver Station, yaitu perangkat transmisi pada

jaringan telekomunikasi selular yang terdiri dari beberapa transceivers yang digunakan untuk mengirim dan menerima suara dan data dari dan ke telepon selular di suatu area tertentu. “Build–to–Suit” berarti sites yang dibangun oleh Perseroan dan Entitas Anak

sesuai pesanan dari operator telekomunikasi.

“CDMA” berarti singkatan dari Code Division Multiple Access, yang

merupakan suatu standar untuk komunikasi selular digital

“CME” berarti singkatan dari Construction, Mechanical and Electrical,

yang merupakan fungsi dari kegiatan konstruksi site menara dan termasuk persiapan dari lokasi fisik untuk konstruksi, persiapan design dan gambar konstruksi, membangun pondasi, pendirian menara, pembangunan halaman dan pagar (untuk menara ground-based), instalasi shelter, air conditioning dan peralatan pendukung lainnya (jika diminta oleh operator telekomunikasi), dan menghubungkan kabel dan sambungan listrik.

“IMB” berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan.

“IMBM” berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan Menara

Telekomunikasi.

“Kolokasi” berarti pelanggan kedua dan seterusnya yang menyewa menara

telekomunikasi (setelah anchor tenant).

“Rasio Kolokasi” berarti perbandingan antara jumlah penyewa menara

telekomunikasi (anchor tenant dan kolokasi) dengan jumlah menara telekomunikasi.

“MLA” berarti singkatan dari Master Lease Agreement, atau perjanjian

induk sewa menyewa antara Entitas Anak Perseroan dengan operator telekomunikasi yang mengatur syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penyewaan sites telekomunikasi.

“Penyewaan atau

(14)

“RFI” berarti singkatan dari Ready for Installation yaitu suatu pemberitahuan yang dikirimkan Perseroan kepada pelanggan setelah selesainya konstruksi sites.

“SDM” berarti singkatan dari sumber daya manusia.

“SITAC” berarti singkatan dari site acquisition atau perolehan lahan yang merupakan aktivitas untuk mengidentifikasi, memperoleh hak untuk menggunakan suatu lahan properti, dan mendapatkan seluruh perizinan dan sertifikat yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi dari suatu sites di lahan properti tersebut.

Sites menara” berarti menara yang berada di atas tanah (ground-based) atau di atas atap bangunan (rooftop) yang dibangun dan dimiliki oleh Perseroan atau pada lahan properti (termasuk rooftop) yang umumnya dimiliki atau disewa oleh Perseroan.

Sites” atau “Sites

Telekomunikasi” berarti menara telekomunikasi atau site menara.

Tower” berarti menara telekomunikasi yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sesuai untuk penggunaan/penempatan alat-alat telekomunikasi serta mampu digunakan secara bersama-sama atau oleh lebih dari satu pengguna (operator).

Tower space” berarti tempat dengan ketinggian tertentu pada menara telekomunikasi untuk menempatkan peralatan transmisi milik operator telekomunikasi.

“WiMax” berarti singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave

Access, yaitu suatu protokol telekomunikasi yang melayani akses internet secara tetap atau bergerak (mobile).

(15)

“RFI” berarti singkatan dari Ready for Installation yaitu suatu pemberitahuan yang dikirimkan Perseroan kepada pelanggan setelah selesainya konstruksi sites.

“SDM” berarti singkatan dari sumber daya manusia.

“SITAC” berarti singkatan dari site acquisition atau perolehan lahan yang merupakan aktivitas untuk mengidentifikasi, memperoleh hak untuk menggunakan suatu lahan properti, dan mendapatkan seluruh perizinan dan sertifikat yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi dari suatu sites di lahan properti tersebut.

Sites menara” berarti menara yang berada di atas tanah (ground-based) atau di atas atap bangunan (rooftop) yang dibangun dan dimiliki oleh Perseroan atau pada lahan properti (termasuk rooftop) yang umumnya dimiliki atau disewa oleh Perseroan.

Sites” atau “Sites

Telekomunikasi” berarti menara telekomunikasi atau site menara.

Tower” berarti menara telekomunikasi yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sesuai untuk penggunaan/penempatan alat-alat telekomunikasi serta mampu digunakan secara bersama-sama atau oleh lebih dari satu pengguna (operator).

Tower space” berarti tempat dengan ketinggian tertentu pada menara telekomunikasi untuk menempatkan peralatan transmisi milik operator telekomunikasi.

“WiMax” berarti singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave

Access, yaitu suatu protokol telekomunikasi yang melayani akses internet secara tetap atau bergerak (mobile).

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No. 11910 Tahun 2006.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0000863.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018, dan (ii) telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0019589, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0005263.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018. (“Akta No. 22/2018”)

Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) (“IPO”) Perseroan

melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 200.000.000 (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia;

b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darisebelumnya bernama “PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia” menjadi “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk” sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan;

d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan No. IX.J.1 (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

(16)

e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

vi. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

vii. Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Kantor Perseroan berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan ad alah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi.

Kegiatan usaha utama:

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi.

Kegiatan usaha penunjang:

Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan-ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan-ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 2. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Kegiatan Usaha

Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan

(17)

e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

vi. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

vii. Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Kantor Perseroan berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan ad alah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi.

Kegiatan usaha utama:

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi.

Kegiatan usaha penunjang:

Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan-ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan-ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 2. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Kegiatan Usaha

Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan

skema perjanjian sewa jangka panjang. Per 30 September 2017, Perseroan mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 masing-masing sekitar 57% dan 54% dari pendapatan Perseroan, berasal dari XL Axiata. Perseroan menyewakan tower space melalui perjanjian sewa jangka panjang umumnya sampai dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Per 30 September 2017, Perseroan memiliki pendapatan kontrak yang akan diterima dari penyewa untuk semua jenis penyewaan sekitar Rp67 miliar.

Kegiatan usaha utama Perseroan adalah penyewaan tower space pada menara

telekomunikasi yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan menyewakan tower space kepada operator telekomunikasi untuk keperluan transmisi sinyal suara (voice) dan data nirkabel.

Prospek Usaha

Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen.

3. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA

Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan: Jumlah Saham Yang

Ditawarkan : Sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Jumlah Saham yang

Dicatatkan : Sebanyak 550.000.000 (lima ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.

Harga Penawaran : Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham.

Nilai Emisi : Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar

delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah).

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM.

(18)

Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 29 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Andri Noverin, S.H., M.Kn., sebaga i Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0207337 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU-0167861.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 (”Akta No. 118/2017”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000 Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000 1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875 2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664 3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220 4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083 5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361 6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000 Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

(19)

Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 29 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Andri Noverin, S.H., M.Kn., sebaga i Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0207337 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU-0167861.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 (”Akta No. 118/2017”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000 Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000 1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875 2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664 3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220 4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083 5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361 6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000 Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya -biaya Emisi, akan digunakan untuk:

• Sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

• sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional Perseroan.

• sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419.

Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824.

(20)

Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Total Aset 291.817 301.903 317.093 348.560

Total Liabilitas 215.665 .217.167 220.461 230.393

Total Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764

Beban Pokok Pendapatan 43.402 53.127 54.490 30.446 26.259

Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136

Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166

Beban Pajak Penghasilan -

Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767)

Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399

Jumlah Penghasilan

Komprehensif Lain - 70 (10) - 135

Jumlah Penghasilan

Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534 Rasio Keuangan 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94% Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75% Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45% Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67%

Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21%

Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92%

Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51%

Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25% Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28% Laba tahun berjalan / Pendapatan –

bersih 10,79% 10,06% 10,49% 31,58%

Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11%

Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29% Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97%

Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10%

(21)

Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Total Aset 291.817 301.903 317.093 348.560

Total Liabilitas 215.665 .217.167 220.461 230.393

Total Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764

Beban Pokok Pendapatan 43.402 53.127 54.490 30.446 26.259

Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136

Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166

Beban Pajak Penghasilan -

Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767)

Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399

Jumlah Penghasilan

Komprehensif Lain - 70 (10) - 135

Jumlah Penghasilan

Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534 Rasio Keuangan 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94% Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75% Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45% Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67%

Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21%

Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92%

Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51%

Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25% Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28% Laba tahun berjalan / Pendapatan –

bersih 10,79% 10,06% 10,49% 31,58%

Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11%

Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29% Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97%

Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10%

Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96%

Terkait dengan fasilitas kredit yang diperoleh perusahaan, tidak terdapat rasio keuangan yang dipersyaratkan.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

6. FAKTOR RISIKO

Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan sebagai berikut:

Risiko Terkait Kegiatan Usaha:

• Risiko ketergantungan pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan sehingga terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan

• Risiko sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi.

• Risiko kompetisi dalam industri penyewaan menara telekomunikasi.

• Risiko bahwa Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat di beberapa lokasi menara.

• Risiko Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan.

• Risiko dari perubahan peraturan dan perundang-undangan yang dapat membatasi Perseroan.

• Risiko dari bencana alam dan kerusakan yang tidak terduga dimana asuransi Perseroan mungkin tidak menyediakan nilai pertanggungan yang memadai.

• Risiko dari teknologi baru yang dapat menyebabkan para pelanggan menjadi kurang tertarik untuk menyewa tower space dari Perseroan.

Risiko Umum: • Risiko Kredit • Risiko Pasar

• Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing • Risiko Likuiditas

• Risiko Operasional

Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan:

• Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dapat berfluktuasi. • Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa

• Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang

Faktor Risiko selengkapnya dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini. 7. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi

(22)

Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif.

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba bersih tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS.

Gambar

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya  terhadap  pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31  Desember 2016, 2015 dan 2014:
Tabel berikut ini menyajikan komponen utama Perseroan dan persentasenya terhadap total  beban usaha Perseroan periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016  serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016
Tabel berikut menjelaskan rincian aset tanggal posisi keuangan berikut:
Tabel berikut menjelaskan rincian liabilitas tanggal posisi keuangan berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

pernah menjadi nomor satu.”Enda ngajari kita erdiate ras ngelebeken teman. Biak enda situhuna biak Dibata, si teridah arah kerehen Jesus ku doni enda. Emaka notoken kuta,

merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan teman sejawat dan. satu guru Bahasa Indonesia di sekolah

Ukuran organ sistem reproduksi itik jantan setelah disuplementasi probiotik MEP+ berbagai dosis mengalami peningkatan rerata (±SD) dari semua parameter yang

Alat ini dapat dipasang (preliminary cleaners) gas dari sistem penanganan debu yang ada. Alat ini dapat dipasang sejumlah tray pada tiap sisi chamber untuk

Setelah diterapkannya strategi metakognitif, kemampuan pemahaman matematis mahasiswa meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari soal-soal yang dibuat sesuai

Dengan permasalaha tersebut persaingan yang memiliki berbagai ke unggulan dan kelemahan yang dapat di manfaatkan oleh perusahaan ritel lainya untuk berusaha

(2) Guru melakukan elaborasi teknik dengan cara: 1) Siswa di hadapkan pada persoalan yang problematis dengan diberi tugas melakukan percobaan dengan menggunakan

6. Menyimpan data pengguna ke basis data 7. Menampilkan pesan berhasil disimpan Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data pengguna baru.. 2) Deskripsi Use Case Diagram