• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Analisis

Adapun yang menjadi analisis pada penelitian ini adalah waktu belajar, waktu istirahat dan prestasi belajar akademik. Dimana pada masing-masing variabel memiliki atribut untuk menghasilkan adakah pengaruh dari masing- masing variabel independen/bebas terhadap variabel dependen/terikat.

Dari perhitungan uji hipotesis maka didapatlah hasil bahwa : 1. Waktu belajar dengan beberapa atribut yaitu :

a. Waktu belajar pada pagi hari diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu selama 4 jam. Maka waktu belajar pada pagi hari selama 4 jam dapat dikatakan berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

b. Waktu belajar pada siang hari diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu selama 2 jam. Maka waktu belajar pada siang hari selama 2 jam dapat dikatakan berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

c. Waktu belajar pada sore hari diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu selama 2 jam. Maka waktu belajar pada sore hari selama 2 jam dapat dikatakan berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

d. Waktu belajar pada malam hari diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu selama 2 jam. Maka waktu belajar pada malam hari selama 2 jam dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri. Karena waktu belajar dimalam hari digunakan mahasiswa/i untuk megerjakan laporan praktikum sehingga waktu belajar yang digunakan hanya sedikit dan selebihnya adalah untuk pengerjaan laporan praktikum.

e. Waktu perkuliahan dimulai diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu pada pukul 7.30. Maka waktu perkuliahan dimulai pada pukul 7.30 dapat dikatakan adanya pengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

f. Waktu perkuliahan berakhir diperoleh modus dari kuesioner terbuka yaitu pada pukul 17.00. Maka waktu perkuliahan berakhir pada pukul 17.00 dapat dikatakan adanya pengaruh terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

g. Waktu pertemuan untuk perkuliahan 3 SKS diperoleh modus dari kuesioner terbuka adalah sebanyak 1 kali pertemuan, dimana waktu pertemuan untuk sebuah mata kuliah berpegaruh juga terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

h. Waktu pertemuan untuk perkuliahan 4 SKS diperoleh modus dari kuesioner terbuka adalah sebanyak 2 kali pertemuan, dimana waktu pertemuan untuk sebuah mata kuliah berpegaruh juga terhadap prestasi belajar akademik mahasiswa/i Departemen Teknik Industri.

2. Waktu istirahat diperoleh modus dari kuesioner terbuka adalah selama 5-10 menit. Waktu istirahat sangat berpengaruh dengan waktu belajar sehingga hasil prestasi belajar akademik didapat dengan hasil yang memuaskan.

3. Apabila waktu belajar diatur secara baik dan waktu istirahat diatur pula dengan waktu belajar yang sesuai maka hasil prestasi belajar akademik yang diinginkan akan memuaskan sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.

6.2. Pembahasan

Dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku belajar mahasiswa terhadap prestasi akademik mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas teknik USU. Dimana dari hasil yang didapat adalah seluruh pertanyaan pada kuesioner tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Kesesuaian waktu belajar dengan waktu istirahat yang ada di Depertemen Teknik Industri kini berlahan sudah menyesuaikan dengan keadaan waktu belajar seorang mahasiswa. Dimana seorang mahasiswa sangat membutuhkan waktu istirahat sejenak untuk memulihkan rasa penat yang ada selama perkuliahan berlangsung. Waktu istirahat bertujuan waktu untuk memulihan pikiran setelah melakukan suatu pekerjaan.

Pemanfaatan waktu istirahat sangatlah penting bagi setiap orang sehingga diperlukan adanya waktu istirahat setelah selesai melakukan suatu pekerjaan, sama halnya dengan seorang mahasiswa yang setiap harinya melakukan rutinitas yaitu kuliah. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sangat

dipengaruhi pula oleh motivasi, strategi, minat, niat, dan kiat mahasiswa untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin. Tidak dengan itu saja, waktu istirahat juga sangat penting bagi seorang mahasiswa dimana setelah berjam-jam belajar ada baiknya untuk istirahat pada jam istirahat yang ada.

Dari semua hasil yang didapat yaitu hasil perhitungan regresi linier sederhana terdapat 1 variabel yang tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yaitu belajar pada waktu malam hari. Maka, dapat dikatakan bahwa dari semua faktor yang ditentukan sangat berpengaruh terhadap waktu istirahat.

Menurut peneliti dari hasil yang didapat adalah pukul 7.30 menunjukkan jam dimulainya perkuliahan tetapi sebagian pengajar terkadang ada yang tidak pas atau tidak tepat waktu sehingga dimulai perkuliahan dapat dikatakan pukul 8.00. untuk waktu belajar pada pagi hari dimulai selama 4 jam dengan waktu istirahat dala pergantian mata kuliah atau perkuliahan yaitu 5-10 menit. Untuk pukul 12.00 sampai dengan pukul 14.00 adalah waktu ISOMA sehingga menurut peneliti bisa dikatakan untuk tidak memakai waktu tersebut dikarenakan itu adalah waktu istirahat bagi keseluruhan staff di Departemen Teknik Industri termasuk juga mahasiswa/i Departemen Teknik Industri. Untuk waktu belajar pada siang hari dimulai kembali selama 2 jam dan waktu belajar pada sore hari selama 2 jam juga, karena menurut peneliti waktu belajar siang dan sore memiliki daya konsentrasi yang kurang dibandingkan waktu belajar pada pagi harinya. Pukul 17.00 adalah waktu perkuliahan berakhir dimana semua kegiatan perkuliahan telah selesai. Untuk waktu belajar pada malam hari selama 2 jam karena menurut peneliti dalam penelitiannya tersebut waktu belajar malam ini diisi dengan pengerjaan laporan

praktikum dan jarang bagi mahasiswa untuk menegerjakan tugas ataupun belajar sekalipun. Selain itu, untuk pembagian waktu perkuliahan peneliti mendapatkan bahwa untuk jumlah mata kuliah yang berjumlah 3 SKS dapat dikatakan 1 kali pertemuan dalam seminggu yaitu selama 120 menit, dikarenakan menurut hasil yang didapat jumlah 3 SKS hampir sama dengan waktu perkuliahan 2 SKS hanya saja menambahkan waktu setengah jam saja dan mata kuliah 3 SKS diharapkan mata kuliah yang tidak membosankan sehingga mahasiswa merasa nyaman dan lebih konsentrasi dalam belajarnya. Untuk mata kuliah yang berjumlah 3 SKS ini lebih baik lagi dimulai pada waktu belajar pada pagi hari yang daya konsentrasinya lebih tinggi dibandingkan pada siang hari maupun sore hari. Selain itu, mata kuliah yang berjumlah 4 SKS peneliti mendapatkan hasil yaitu 2 kali pertemuan dalam seminggu yang terbagi menjadi 2 SKS dalam seminggu. 4 SKS dalam seminggu untuk sekali pertemuan dapat dikatakan waktu yang sangat berat untuk para mahasiswa/i dalam belajar dan akan banyak keluhan yang didapat seperti merasa lelah ataupun bosan.

Dari penelitian ini, fakor-faktor yang diuji untuk melihat pengaruh antara waktu belajar dengan waktu adalah sangat baik. Dimana dari faktor-faktor tersebut telah diketahui kesesuain antara waktu belajar dengan waktu istirahat di Departemen Teknik Industri kini telah hampir sesuai dengan yang diinginkan, adanya pengaruh yang meliputi hasil waktu belajar terhadap waktu istirahat pada mahasiswa Departemen teknik Industri untuk menjadikan mahasiswa/i yang berprestasi serta mengaplikasikan dari manfaat-manfaat waktu istirahat yang diperoleh. Adapun hasil indeks prestasi komulatif (IPK) yang didapat oleh

mahasiswa/i di Depaertemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU dapat dilihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1. Hasil IPK Mahasiswa/i Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU

No Nama Hasil IPK

1 Ernitua 3,11 2 Rizky Setiawan 3,16 3 Nadya Widanty 3,53 4 Nurhayati 3,12 5 Nickxon Tandy 3,38 6 Teguh 3,42 7 Sivia 3,53

8 Poppy Cynthia Devi 3,5

9 Nadia Syafira 3,24 10 Uci Marlina 3,61 11 Regina Melisa 3,19 12 Febi Ardani 3,59 13 Dea Dara 3,11 14 Suriadi 3,49 15 Ivana 3,63 16 Mayang Palupi 3,33 17 Tri Utari 3,18 18 Mhd Novri 3,23 19 Lisa Mixel 3,56 20 Rini Paskah 3,31 21 Cici Yunita 3,15 22 Nadhira 3,27 23 Nadia Comeneci 3,38 24 Yuni Astuti 3,12 25 Saryanta L 3,14 26 Calvin Setiawan 3,12 27 Rahel Agustin 3 28 Uni Pratama 3,34 29 M. Agung Perdana 3,04 30 Rizky Pratama 3,08 31 Popy Wijaya 3,65 32 Ayu Setianingsih 3,01 33 Dian Indah 3,27 34 Corry Paramitha 3,12 35 Sofia Amira 3,2

Tabel 6.2. Hasil IPK Mahasiswa/i Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU (Lanjutan)

No Nama Hasil IPK

37 Marina Dewi 3,36 38 Fatimah Harum 3,02 39 Mhd. Chaidir 3,05 40 Wahyuni 3,17 41 Shelly 3,44 42 Hadrian 3,22 43 Hendro 3,52 44 Ratih Sulastri 3,14 45 Dewi Juliana 3,45 46 ifra Annisa 3,35 47 Angel Siregar 3,37 48 Yessi S. 3,32 49 Debora Permatasari 3,02 50 Fitri Agnesia 3,29 51 Loli Andriani 3,29 52 Yessi M. Sinuhaji 3,44 53 Amanda Kwayyis 3,26 54 Hery Chanra 3,15 55 Kahlay Shelwy 3,05 56 Mhd. Arif 3,37 57 Widya Pratiwi 3,03 58 Sharen Septiani 3,36 59 Christy Ciasinta 3,39 60 Lia Armaya 3,01 61 Jevi Mulyati 3,74

62 Dewi Surya Taniwan 3,24

63 Mike Sanjaya 3,34 64 Veronica 3,15 65 Rizki Marini 3,18 66 Reny Darmita 3,09 67 Apriliiena Sidabutar 3,01 68 Naomi AT 3,21 69 Yolanda Margaretha 3,28 70 Dessy M. Marpaung 3,02 71 Mega Yudia 3,28 72 Yora Mardani 3,2 73 Dessy Angelina 3,18 74 Diva Varian 3,32

Tabel 6.3. Hasil IPK Mahasiswa/i Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU (Lanjutan)

No Nama Hasil IPK

75 Adella Ris Daina 3,05

76 Dewi Clara Siahaan 3,26

77 Khairini Wijaya 3,23

78 Rahmat Solihin Putra 3,17

79 Febry Eudina 3,02

80 Widya Ananda Putri 3,25

81 Jennifer 3,08

82 Melisa 3,12

83 Verayanti Corellina 3,15

Menurut Mauli Dini (2013) menyatakan waktu belajar yang baik untuk menerima materi yang dipelajari adalah sekitar 3 - 10 menit. Akan tetapi dari masing-masing individu memiliki pandangan yang berbeda, ada yang mampu menyerap ilmu dalam waktu kurang dari 60 menit, ada juga yang lebih dari 60 menit. Semua itu tergantung dari kemauan mahasiswa tetapi jika belajar terlalu lama juga menimbulkan efek yang kurang baik. Efek tersebut bisa berupa pusing, pegal-pegal di bagian leher dan lainnya. Adapun waktu belajar yang tepat yaitu pada pukul 02.30 sampai 04.00. Pada rentan waktu ini kemungkinan terserapnya pelajar bisa mencapai 90%. Ini terjadi karena sunyi dan sepinya keadaan pada waktu itu. Udara pagi yang sejuk ditambah dengan tenangnya keadaan waktu itu menjadikan anda untuk lebih mudah dalam mencerna pelajaran. Pada pukul 16.00 sampai 17.30, sehabis mandi sore badan menjadi segar kembali setelah lelahnya beraktivitas. Itulah saat dimana mahasiswa bisa belajar dengan kemungkinan terserapnya pelajaran antara 60% - 70% dan untuk malam hari pada pukul 20.00 sampai 21.30 waktu yang terakhir ini merupakan waktu yang tepat untuk belajar,

akan tetapi lebih spesifik lagi yaitu waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas- tugas

Dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan kapan akan memulai waktu belajar yang menyenangkan dapat diciptakan dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Pagi, siang ataupun malam hari, kalau dikondisikan dengan suasana hati dan kondisi lingkungan yang nyaman akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

. Pada rentan waktu ini daya serap anda sudah begitu menurun, anatara 20% - 30%.

Oleh karena itu waktu yang menyenangkan dalam belajar dapat diciptakan sendiri sesuai dengan kemauan dan keperluan yang dibutuhkan, asalkan tetap fokus dan tidak memforsir diri. Maka dapat dihubungakan dengan hasil penelitian ini adalah waktu belajar di rumah dapat mempengaruhi prestasi belajar akademik mahasiswa/i.

BAB VII

Dokumen terkait