BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Data
Pada perancangan pembuatan video iklan televisi ini, penulis melakukan analisis terhadap perancangan iklan, masalah dan SWOT.
3.1.1. Analisis Perancangan iklan
Dalam merancang pembuatan video iklan, penulis menganalisis langkah-langkah pembuatan iklan. Ada beberapa pertimbangan dalam menulis naskah iklan agar efektif, antara lain :
a. Memahami tentang penglihatan, suara dan gerakan. Masing-masing
elemen ini diperlukan dan digunakan karena harus berhubungan dengan persepsi dari pesan yang diinginkan penonton serta membuat kepastian bahwa produk yang diiklankan menampilkan narasi yang sesuai dengan gambar yang ditampilkan. Suara narasi yang digunakan harus jelas. b. Kemampuan video iklan untuk berkomunikasi dengan penonton harus
menonjol, sehingga penampilan pada iklan televisi lebih ditonjolkan dibandingkan dengan perkataan.
c. Sejumlah adegan direncanakan secara hati-hati, terlalu banyak adegan
cenderung membuat penonton bingung.
d. Tampilan video iklan harus menampilkan susunan video yang mengalir
agar penonton mampu mengikutinya dengan mudah.
e. Pada dasarnya, video iklan televisi adalah media Close Up agar lebih
menonjolkan produk yang diiklankan. Layar televisi umumnya terlalu kecil untuk menunjukkan secara rinci adegan dalam iklan. Biasanya, teknik pengambilan Long Shot digunakan untuk membangun latar
37
belakang iklan, namun tidak efektif untuk menampilkan keunggulan produk.
f. Adegan dalam video iklan televisi lebih mendominasi daripada narasi,
sehingga memanfaatkan waktu dalam iklan televisi sangatlan penting. g. Menggunakan slogan (kata yang mudah diingat dan menarik perhatian)
sebagai tema dasar, sehingga penonton melihat dan mendengar keunggulan produk yang diiklankan. Slogan yang digunakan penulis dalam pembuatan iklan ini adalah iPhone 5s Touch ID, Identity Sensor. h. Komunikasikan satu ide dasar, hindari manfaat tambahan yang tidak
menonjol.
i. Jenis tulisan (font) yang digunakan harus jelas dan mudah terbaca oleh
penonton.
j. Suara narasi harus keras untuk menarik perhatian.
k. Penggunaan sound effect dan background music disesuaikan dengan
iklan.
l. Menampilkan logo dan slogan produk pada bagian penutup video iklan.
Jenis Video iklan yang akan dibuat oleh penulis merupakan iklan informatif dan persuasif. Video iklan ini bertujuan untuk memberitahukan kepada pasar tentang fitur fingerprint pada iPhone 5s dan mengetahui kegunaan fingeprint. Dalam perancangan video iklan televisi, berbeda dengan video iklan official website. Karena iklan televisi memiliki durasi yang lebih singkat (biasanya 30 detik), maka kata-kata yang digunakan harus ringkas, mudah diucapkan dan diingat. Pemecahan masalah pada cerita ditunjukkan dengan menggunakan produk yang diiklankan.
Gaya penyampaian pesan yang digunakan oleh penulis adalah kombinasi, yaitu menggabungkan antara dramatisasi dan animasi. Dengan gaya penyampaian
38
dramatisasi penulis menekankan pada penyampaian cerita pendek dan pada akhir cerita, produk yang diiklankan, yaitu iPhone 5s tampil sebagai objek utamanya. Hal itu ditunjukkan dengan ide cerita yang dikembangkan oleh penulis. Cerita yang penulis gunakan mengangkat dari kisah dongeng Cinderella namun penulis membuat beberapa bagian dengan versi modern, menggunakan iPhone 5s sebagai objek pengganti sepatu kaca dan cara pengumuman sayembara yang menggunakan jejaring sosial facebook. Konflik yang digunakan oleh penulis adalah pengguna lain yang sidik jarinya belum terdaftar pada iPhone 5s, sehingga tidak dapat membuka kunci iPhone 5s tersebut. Selain itu, penulis menggunakan animasi 3D pada penutup untuk menekankan bahwa produk yang diiklankan adalah iPhone 5s. Sasaran dari video iklan televisi ini adalah masyarakat umum yang berasal dari berbagai kalangan yang akan menyaksikan iklan melalui layar televisi.
3.1.2. Analisis Masalah
Analisis masalah adalah suatu tahap penguraian dari suatu sistem kedalam bagian-bagian atau komponen-komponennya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ditemukan dan dibuatkan suatu usulan penyelesaian masalah.
Dalam pembuatan video iklan televisi iPhone 5s dengan judul Pembuatan Video
Iklan Televisi Iphone 5s’ Touch ID, Identity Sensor Dengan Menggabungkan
Video Real Life dan Animasi 3D yang berdurasi 55 detik. Beberapa kendala yang ditemui pada saat proses produksi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Minimnya peralatan yang dimiliki seperti pencahayaan (lighthing) dan
lensa kamera.
2. Penulis tidak memiliki objek iklan yaitu iPhone 5s.
3. Mencari lokasi yang tepat untuk pengambilan video.
4. Izin tempat untuk pengambilan video yang dilakukan di kawasan
39
5. Pencarian talent wanita dan pria yang memiliki waktu luang dan bersedia
mengikuti alur cerita yang telah penulis buat sesuai dengan storyboard untuk menjadi pasangan berdansa.
6. Keterbatasan waktu, dana dan kendaraan.
7. Pengambilan video diulang dua kali.
Dari beberapa kendala yang telah diuraikan di atas, upaya yang dilakukan oleh penulis antara lain adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengatasi minimnya pencahayaan (lighting), penulis harus memilih
tempat yang terdapat banyak cahaya yaitu outdoor. Sedangkan untuk pengambilan video pada malam hari, penulis berusaha mencari tempat yang memiliki sinar lampu lebih terang dan tajam sehingga tidak terlalu gelap dan terlalu banyak noise pada video. Keterbatasan lensa juga membuat pengambilan video dari jarak jauh tidak terlalu menampakkan blur antara objek dan background.
2. Penulis meminjam iPhone 5s kepada salah satu mahasiswi Multimedia dan
Jaringan semester akhir, Herza Ramadhani Dhuha.
3. Lokasi yang digunakan penulis untuk proses produksi adalah kawasan
industri Batamindo, Muka Kuning, Batam.
4. Tempat awal yang penulis rencanakan untuk pengambilan video
merupakan tempat umum namun dikarenakan waktu pengambilan video sudah menuju malam, tim harus mendapatkan izin untuk menghidupkan lampu di tempat tersebut, sehingga membuat penulis dan tim harus mencari alternatif tempat lain dengan cepat. Lokasi tersebut juga masih terdapat di kawasan industri Batamindo.
5. Untuk peran wanita dan pria yang menjadi peran utama, penulis
menggunakan teman penulis, pemeran sudah saling mengenal sehingga tidak merasa terlalu canggung dan mengalami kesuliatan untuk diarahkan saat adegan berdansa, bergandengan tangan, serta saling menatap mata. 6. Dana yang dikeluarkan untuk proses produksi dan konsumsi, penulis
mengumpulkan uang bersama anggota kelompok yang lain untuk meminimkan budget. Untuk kendaraan, penulis menggunakan kendaran
40
pribadi, angkutan umum dan mobil pribadi salah satu talent untuk mencapai lokasi pengambilan video.
7. Pngambilan video harus diulang dikarenakan pada pengambilan video
pertama penulis mengambil lokasi indoor, lokasi tersebut tidak terlalu sesuai dan tidak mendukung menciptakan suasana yang penulis inginkan dalam video iklan.
Di lokasi akan ada hal-hal yang tidak terduga terjadi, sehingga untuk meminimalisir kesalahan perlu dilakukan persiapan yang matang sebelum proses produksi dilakukan, yaitu pada proses pra produksi. Akan tetapi jika di lokasi pengambilan video hal itu tak bisa dielakkan atau tak terduga sebelumnya, sutradara harus mengambil keputusan secara cepat. Misalnya, ketika pengambilan video salah satu talent berhalangan hadir tepat waktu, sehingga sutradara dan tim harus memutuskan merubah breakdown, menukar waktu pengambilan video talent tersebut dan mengambil video talent yang telah datang lebih dahulu. Setiap akan berganti scene, baiknya sutradara memastikan tidak ada shot yang kurang di dalam scene tersebut. Setelah yakin bahwa scene tersebut telah dibuat dengan sempurna, barulah shooting untuk scene selanjutnya bisa dilakukan.
Untuk itu perlu dilakukan proses evaluasi, untuk melihat sejauh mana Pembuatan Video Iklan Televisi Iphone 5s’ Touch ID, Identity Sensor dengan
Menggabungkan Video Real Life dan Animasi 3D mampu mencapai tujuan.