3.3.1. Analisis pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi krematorium merujuk pada fungsi pemakaman yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1987 tentang penyediaan dan penggunaan tanah untuk keperluan makam pada Bab II dimana penunjukan dan penetapan lokasi pemakaman diatur oleh Gubernur Kepada Daerah. Penunjukan tanah pemakaman tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Tata Kota setempat meliputi persyaratan:
1. Tidak berada dalam wilayah yang padat penduduknya. 2. Menghindari penggunaan tanah subur.
3. Memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup. 4. Mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup.
5. Mencegah penggunaan tanah yang berlebih – lebihan.
Selain Peraturan Pemerintah di atas, pemilik projek juga menetapkan persyaratan pemilihan lokasi tambahan yaitu:
1. Pencapaian kurang dari 1 jam dari pusat Kota Semarang, yaitu area Tugu Muda.
2. Dapat dicapai lewat jalan tol, jalan arteri atau jalan kolektor primer. 3. Tidak terdapat fasilitas krematorium yang lain pada radius 5km.
166 4. Tidak mendapat penolakan dari warga setempat.
5. Pemandangan yang menarik. Tabel 32.Kriteria pemilihan lokasi Sumber: analisis pribadi
Kriteria Syarat
Fungsi kawasan Pemakaman dan kapasitasnya
Pencapaian Maksimum 1 jam dari pusat Kota Semarang. Dekat dengan jalan primer atau jalan tol. Dapat diakses bus.
Kelas jalan Minimum kolektor primer. Jarak dari pemukiman Minimum 100 meter.
Utilitas Air bersih, listrik dan telepon Terdapat fasilitas
sejenis
Tidak terdapat krematorium atau kolumbarium. Vista yang menarik View gunung
Menimbang dua kelompok persyaratan di atas ada beberapa lingkungan yang dapat dipertimbangkan untuk projek yaitu:
1. Kota Semarang: Lingkungan pemakaman Bergota dan lingkungan pemakaman Kedung Mundu.
2. Kabupaten Semarang: Lingkungan pemakaman Gotong Royong Ambarawa dan lingkungan pemakaman Kecamatan Ungaran Timur.
167 Gambar 69. Peta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang
Sumber: http://bppd.jatengprov.go.id/. Diakses 1 Maret 2018
3.3.1.1. Pemakaman Bergota
Pemakaman Bergota terletak di bagian wilayah kota (BWK) 1 Kotamadya Semarang di atas bukit Bergota yang dikelilingi oleh pemukiman penduduk dan Rumah Sakit Kariadi. Pemakaman seluas 30 hektar dulu dikenal sebagai daearah Plagota. Konon Plagota adalah cikal bakal berdiri dan tumbuhnya Kota Semarang dimana bukit ini pada masa lampau berdekatan dengan pantai.
168 Gambar 70. Peta pemakaman Bergota ditandai blok hijau.
Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
Sejalan dengan berkembangnya kota Semarang maka semakin padat pemanfaatan Bergota sebagai tempat pemakaman umum. Pada saat ini, Bergota adalah pilihan utama pemakaman di Semarang sehingga terkesan sangat padat.
Gambar 71. Foto udara pemakaman Bergota
169 3.3.1.2. Pemakaman Kedung Mundu
Pemakaman Bergota terletak di bagian wilayah kota (BWK) VI Kotamadya Semarang di atas bukit Kedung Mundu. Lingkungan ini berkembang sebagai pemakaman umum setelah pemerintah kolonial Belanda memindahkan bong (kuburan Cina) dari Candi Baru (sekitar jalan Sriwijaya) ke daerah Kedung Mundu karena lokasinya dianggap baik dan pada saat itu belum dipadati pemukiman. Pada saat ini pemakaman Kedung Mundu terbagi menjadi pemakaman umum yang dikelola pemerintah dan pemakaman umum yang dikelola swasta berdasarkan agama misalnya komplek Lazarus dan komplek Arimatea bagi penduduk agama Kristen. Di lingkungan ini terdapat Krematorium Kedung Mundu yang dikelola Yayasn Pancaka. Lingkungan ini adalah pilihan pemakanan utama bagi masyarakat Kristen dan Katolik dari keturunan Tionghoa.
170 Gambar 72. Peta pemakaman Kedung Mundu ditandai blok hijau
Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
3.3.1.3. Pemakaman Gotong Royong Ambarawa
Pemakaman Gotong Royong di Ambarawa adalah pemakaman umum yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat keturunan Tionghoa, Kristen dan Katolik. Lingkungan ini terletak di bukit sebelah selatan jalan utama Semarang – Yogkayarta dan menghadap gunung Ungaran dan Gunung Merbabu. Lingkungan ini dikelola oleh Yayasan Gotong Royong meliputi pemakaman, krematorium, rumah abu dan fasilitas klinik.
171 Gambar 73. Pemakaman Gotong Royong ditandai blok hijau
Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
3.3.1.4. Pemakaman di lingkungan Ungaran Timur
Pertengahan tahun 2000 berkembang pemakaman yang dikelola swasta di wilayah kecamatan Ungaran Timur. Perkembangan ini disebabkan semakin terbatasnya lahan pemakaman di Kota Semarang sekaligus semakin dekatnya pemukiman masuk ke area pemakaman. Investor swasta mengembangkan pemakaman dengan jenis kluster yang eksklusif di kawasan ini misalnya pemakaman Heaven, pemakaman Mount Carmel dan pemakaman muslim Medinah.
172 Tabel 33. Peringkat pemilihan lingkungan pemakaman, angka 5 adalah tertinggi.
Sumber: analisis pribadi
Kriteria Kedung Mundu
Bergota Ambarawa Ungaran Timur Fungsi kawasan 5 5 5 5 Pencapaian 5 5 2 4 Kelas jalan 4 4 5 3 Jarak dari pemukiman 2 1 3 4 Utilitas 4 4 4 4 Terdapat fasilitas sejenis 1 3 1 5 Vista yang menarik 4 1 5 5 Total 25 23 26 30
Berdasarkan tabel peringkat di atas diketahui kawasan atau lingkungan Ungaran Timur di Kabupaten Semarang memiliki potensi terunggul untuk projek. Kedung Mundu mendapat peringkat kedua karena lokasinya yang dekat dengan Kota Semarang namun dihindari karena sudah adanya Krematorium Kedung Mundu, tepat disebelah tapak makam YPK Arimatea. Kawasan Bergota dinilai tidak layak untuk projek ini karena keterbatasan lahan dan tidak ada vista yang baik. Pemakaman Ambarawa juga dinilai tidak layak karena jaraknya yang jauh dari Kota Semarang dan sudah tersedianya Krematorium Gotong Royong.
Lokasi yang dipilih adalah Kabupaten Semarang. Lokasi dipilih berdasarkan data demografi Kota Semarang dan Kabupaten Semarang dan meningkatnya kebutuhan fasilitas kremasi dan kolumbarium.
173 Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Kawasan terletak di timur dari gerbang keluar tol Ungaran Timur dan dapat diakses sejauh 40 menit dari gerbang masuk Gayamsari, Kota Semarang.
Kawasan ini dipilih karena letaknya yang kurang dari 1 jam diakses dari Kota Semarang, telah memiliki pemakaman umum yang dikelola oleh swasta, memilki iklim mikro, jauh dari pemukiman dan pemandangan yang baik.
Batas-batas kawasan:
1. Utara : Kota Semarang
2. Timur : Kabupaten Demak dan Kecamatan Pringapus 3. Selatan : Kecamatan Pringapus dan Kecamatan Bergas 4. Barat : Kecamatan Ungaran Barat
Gambar 74. Peta administrasi Kabupaten Semarang
Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum. Direktorta Jendral Cipta Karya Konteks kawasan:
174 1. Merupakan daerah dataran tinggi di kaki Gunung Ungaran.
2. Terdapat beberapa pemakaman umum swasta seperti Pemakaman Heaven Hill, Pemakaman Mount Carmel dan Pemakaman Madinah. 3. Mayoritas penduduk bermata pencaharian petani dan pekerja industri. 4. Mayoritas lahan digunakan untuk pertanian.
Kekuatan buatan:
1. Memiliki regulasi tentang lahan pemakaman.
2. Sebagai kota kecamatan, pendukung daerah hijau Kabupaten Semarang.
Amenitas alami:
1. Pemandangan alam yang baik seperti pemandangan Gunung Merapi dan pemandangan Kabupaten Demak.
2. Terletak pada daerah perbukitan dengan topografi beragam landai hingga terjal.
3. Memiliki mata air alami yang digunakan untuk persawahan dan konsumsi rumah tangga.
4. Memiliki bentang alam: tidak terletak pada zona patahan tektonik, terletak pada zona runtuhan (rawan longsor), tersusun atas batuan yang terbentuk dari batuan lava andesit tipe 1 dan tanah latosol coklat. 5. Ketinggian rata-rata 400 meter di atas permukaan laut.
175 Amenitas buatan:
1. Memiliki akses utama jalan tol dan akses pendukung jalan kolektor primer, jalan kolektor sekunder dan jalan lokal. Jalan kolektor masih belum dilebarkan penuh.
2. Terdapat prasarana listrik, telepon dan air minum PDAM.
Referensi visual
Gambar 75. Pemandangan Gunung Ungaran
Sumber: https://bonvoyagejogja.com. Diakses 1 Februari 2018
Citra arsitektural:
1. Bangunan harus merespon kontur.
2. Bangunan harus menerapkan prinsip ekologis dan memanfaatkan view.
176 3. Asap krematorium tidak menggangu pemukiman dan lahan pertanian
sekitar
Kesimpulan:
1. Potensi: memiliki jalan akses tol, lingkungan yang sejuk dengan topografi berkontur dan pemandangan yang baik, terdapat pemakaman swasta di dalam kawasan.
2. Kendala: jauh dari pusat kota kabupaten, jalan kolektor belum diperlebar penuh.
3.3.2. Analisis pemilihan tapak
3.3.2.1 Alternatif 1: Jalan Nakula, Kecamatan Ungaran Timur
Tapak berada di lereng bukit yang berorientasi ke arah timur laut. Terletak 250 meter dari SMP Negeri 5 Ungaran dan 500 meter dari pemukiman terdekat.
Batas-batas tapak
1. Utara : persawahan
2. Timur : persawahan, Jalan Nakula, SMP Negeri 5 Ungaran. 3. Selatan : persawahan
177 Gambar 76. Alterntif lokasi tapak 1 ditandai blok hijau
Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
Luas tapak ±38.700 m2, terletak di jalan kolektor primer dengan ketentuan KDB 40%, ketinggian maksim-um 2 lantai. Di dalam tapak terdapat saluran irigasi tanpa tanggul dan menurut peraturan setempat memiliki garis sempadan 1 meter.
Berikut adalah foto dokumentasi tapak
Gambar 77. Foto jalan masuk tapak dari Jalan Nakula Sumber: dokumentasi pribadi
178 Gambar 78. Pemandangan sawah di sisi timur
Sumber: dokumentasi pribadi
Di dalam tapak terdapat vegetasi pohon sengon (Albizia chinensis) yang banyak. Pohon sengon yang masih satu keluarga dengan pohon trembesi adalah tanaman tropik dengan ketinggian di atas 10 meter. Pohon ini memiliki manfaat utama peneduhan di persawahan, melindungi erosi tanah lerengan dan menyuburkan tanah.
Gambar 79. Foto titik tertinggi tapak dengan dataran terbuka dan pohon sengon
179 Gambar 80. Memasuki tapak terdapat jembatan kecil
Sumber: dokumentasi pribadi
Gambar 81. Vegetasi khas berupa pohon sengon Sumber: dokumentasi pribadi
Tabel 34. Tabel potensi dan kendala tapak alternatif 1 Sumber: analsis pribadi
Potensi Kendala
Berada jauh dari pemukiman. Masuk dari Jalan Nakula cukup dalam.
Suasana tapak tenang dan sejuk Jalan masuk masih berupa tanah dan sempit
Kontur landai hingga agak curam Terdapat vegetasi yang menarik Pemandangan menarik
180 3.3.2.2 Alternatif 2: Jalan Ungaran - Mranggen, Kecamatan Ungaran Timur Tapak berada di lereng bukit yang berorientasi ke arah timur laut. Terletak 360 meter di atas permukaan laut . Tapak berjarak 3km dari Pemakaman Mount Carmel dan Pemakaman Medinah.
Batas-batas tapak
1. Utara : hutan, Jalan Ungaran-Mranggen 2. Timur : persawahan, sungai
3. Selatan : persawahan
4. Barat : persawahan, sungai
Gambar 82.Alternatif lokasi tapak 2 ditandai blok hijau Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
181 Luas tapak ±42.000 m2, terletak di jalan kolektor primer dengan ketentuan KDB 40%, ketinggian maksimum 2 lantai.
Berikut adalah foto dokumentasi tapak
Gambar 83.Foto jalan masuk tapak dari Jalan Ungaran-Mranggen Sumber: dokumentasi pribadi
Gambar 84. Pemandangan sawah dan sungai di sisi barat Sumber: dokumentasi pribadi
182 Gambar 85. Terdapat saluran udara tegangan ekstra tinggi di barat
Sumber: dokumentasi pribadi
Gambar 86. Memasuki tapak terdapat jalan setapak Sumber: dokumentasi pribadi
Tabel 35.Tabel potensi dan kendala tapak alternatif 2 Sumber: analsis pribadi
Potensi Kendala
Berada jauh dari pemukiman. Kontur curam
Suasana tapak tenang dan sejuk Jalan masuk masih berupa tanah dan sempit, terletak di jalan kolektor sekunder
Pemandangan Kabupaten Demak yang indah
Berbatasan dengan tempat pengolahan sampah
Dekat SUTET 3.3.2.3 Pemilihan tapak
183 Gambar 87. Pencapaian tapak dari Jalan Tol Semarang-Bawen
Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018
Tabel 36. Analisis SWOT pemilihan tapak Sumber: analisis pribadi
SWOT Alternatif 1: Jalan
Nakula
Alternatif 2: