• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0117 ABEDNEGO TRIANTO KURNIAWAN (0.79).BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 3 ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0117 ABEDNEGO TRIANTO KURNIAWAN (0.79).BAB III"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

85

BAB 3

ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisis pendekatan arsitektur

3.1.1. Studi aktivitas

Dalam projek, aktivitas dibagi menjadi 3 tahap dan tiap tahap diperinci sebagai berikut:

Skema 5. Tahap Pengelolaan Jenazah Sumber: analisis pribadi

Tahap 1: jenazah dalam ruang pemulasaran

(2)

86 akan mengurus dokumen kematian yang berisi laporan identitas, tanggal kematian, waktu kematian dan penyebab kematian. Setelah dua jam, jenazah dapat diambil oleh pihak keluarga secara langsung atau melalui YPK yang telah ditunjuk keluarga. Pada tahap ini YPK melakukan pendampingan pengurusan dokumen, penghiburan terhadap psikologi keluarga dan pengurusan rencana penguburan / kremasi jenazah beserta waktu, tempat dan jenis peti jenazah yang dipilih. YPK juga meminta keluarga untuk menyiapkan pakaian dan memorabilia yang akan disimpan dalam peti jenazah. Tahap ini disebut tahap pertama.

Skema 6. Tahap 1 Kegiatan di Rumah Sakit / Rumah Sumber: analisis pribadi

(3)

87 Jenazah dimandikan, diformalin atau di embalming , diberikan pakaian dan di rias oleh pemandi, ahli formalin / embalming dan perias jenazah yang dipilih oleh keluarga berdasarkan gender. Jenazah kemudian dimasukkan dalam peti jenazah yang telah dipilih dan telah dirias oleh YPK kemudian diantarkan ke ruang persemayaman yang dipilih. Pada tahap ini, bila jenazah dalam keadaan baik umumnya peti dibiarkan dalam keadaan terbuka penutup atasnya sehingga keluarga dan tamu dapat memandang wajah jenazah.

Tahap 2: persemayaman jenazah

(4)

88 Gambar 48. Kebaktian penghiburan Kristen

Sumber: http://gkiibethel.com . Diakses 6 Februari 2018

Para tamu umumnya datang bergantian baik secara pribadi atau dalam kelompok. Tamu yang datang akan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga, memberikan penghormatan kepada jenazah, memberikan donasi kepada keluarga, duduk berbincang dengan keluarga atau tamu lain sambil menikmati makanan ringan dan dapat mengikuti kebaktian penghiburan. Tren saat ini, keluarga yang ditinggalkan juga menyajikan makanan dengan mengundang vendor. Dalam beberapa kasus, keluarga mendampingi jenazah sepanjang hari di sekitar ruang persemayaman oleh karena itu dipersiapkan ruang istirahat di dalam ruang persemayaman.

Selain vendor makanan, YPK juga menawarkan jasa dokumentasi, presentasi, dekorasi peti dan ruang persemayaman. Vendor luar akan mengirimkan bunga ucapan dukacita ke dalam ruang persemayaman.

(5)

89 pujian oleh tamu dan paduan suara sehingga berpotensi mengganggu ketenangan persemayaman yang ada di unit sebelah.

(6)

90 Tahap 3: kremasi dan rumah abu

(7)

91 Skema 8. Tahap 3 Kremasi Jenazah di Krematorium (merah menyatakan kegiatan pihak krematorium)

Sumber: analisis pribadi

(8)

92 sama atau terpisah. Pengelola krematorium kemudian memeriksa dokumen kematian dan identitas jenazah untuk memastikan status hukum jenazah. Peti kemudian diletakkan di ruang persemayaman krematorium. Ibadah singkat sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dilakukan dipimpin oleh pemuka agama atau pada kebiasaan lain pembacaan eulogi atau kesan terhadap jenazah dibacakan oleh keluarga atau rekan.

Setelah acara ini ada dua model acara kremasi yang dapat dipilih yaitu model acara terbuka yang lazim dilakukan di Indonesia dan model acara privat yang lazim dilakukan di luar negeri. Pada model acara terbuka, keluarga dan tamu undangan dapat menyaksikan proses masuknya peti jenazah ke dalam mesin kremasi, proses ini dipandu oleh YPK dan pengelola krematorium. Pada model acara privat, tamu meninggalkan tempat kremasi dan hanya keluarga beserta undangan khusus yang dapat menyaksikan proses masuknya peti ke dalam mesin kremasi.

(9)

93 Hasil pembakaran umumnya berupa abu berwarna putih atau masih dalam bentuk kerangka otak dan kerangka paha. Kerangka kemudian dihancurkan dalam mesin penghancur. Abu yang telah dihaluskan kemudian disimpan dalam guci abu yang telah dipilih. Sebelum guci abu dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan abu umumnya diadakan ibadah singkat. Guci dimasukkan dalam ruang atau kotak yang telah disewa atau dibeli keluarga dan ruang tersebut dapat dihias. Jika ruang penyimpanan abu kurang luas maka keluarga dapat menambah sewa ruang abu. Dalam beberapa kasus, beberapa ruang penyimpanan abu dapat disewa dan digunakan untuk beberapa anggota keluarga.

(10)

94 2.3.1.1 Pengelompokan aktivitas

Klien / keluarga berduka

Tabel 4. Aktivitas klien / keluarga berduka Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang Beribadah Ruang

persemayaman

Publik

Makan Kantin Publik

Istirahat Ruang Istirahat / wisma Melihat proses

kremasi

Krematorium Publik / privat Mengumpulkan

abu kremasi

Ruang ambil abu

Kolumbarium Publik / privat

Refreshing Taman Publik

Pengelola rumah duka

Tabel 5. Aktivitas pengelola rumah duka Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat 1 Direktur

komplek

(11)

95

Rapat Ruang rapat Privat

Bekerja Ruang kerja

Refreshing Taman Publik

2 Manajer rumah duka

1 orang Menerima tamu Ruang tamu Publik

Rapat Ruang rapat Privat

Bekerja Ruang kerja

Refreshing Taman Publik

3 Staff

administrasi rumah duka

3 orang Menerima tamu / surat / jenazah

Front desk / loading bay

Publik

Rapat Ruang rapat Privat

Bekerja Ruang

Refreshing Taman Publik

4 Staff keuangan

2 orang Mengurus keuangan Ruang keuangan

Privat

Rapat Ruang rapat Privat

Mendokumentasikan

Refreshing Taman Publik

5 Konselor 2 orang Mendampingi klien Ruang

(12)

96 Menerima surat Reception Publik

Rapat Ruang rapat Privat

BAB / BAK Toilet kamar mandi / toilet

Kamar mandi / toilet

Privat

Membersihkan ruang

persemayaman dan ruang pemulasaran

Ruang

Persemayama n / Ruang Pemulasaran

Publik

Merawat taman Taman Publik Membuang sampah

kolektif

mekanikal, elektrikal

Ruang

Mengatur posisi parkir

Tempat parkir Servis BAB / BAK / Mandi Toilet

makanan / minuman

Dapur Privat

(13)

97 Menyajikan dan

menjual makanan

Kantin tamu dan kantin karyawan

Pengelola krematorium

Tabel 6. Aktivitas pengelola krematorium Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat 1 Manajer

Krematorium

1 orang Menerima tamu Ruang tamu Publik Rapat Ruang rapat Privat Bekerja Ruang kerja Refreshing Taman Publik 2 Staff mesin

krematorium

3 orang Mengoperasikan krematorium

Krematorium Privat Merawat mesin Krematorium Privat Menghaluskan

debu kremasi

Ruang ambil abu Refreshing Taman Publik 3 Staff

administrasi krematorium

1 orang Menerima tamu / surat / jenazah

Front desk / loading bay

Publik

Rapat Ruang rapat Privat

(14)

98 Pengelola kolumbarium

Tabel 6. Aktitivas pengelola kolumbarium Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat 1 Manajer

Kolumbarium

1 orang Menerima tamu Ruang tamu Publik Rapat Ruang rapat Privat Bekerja Ruang kerja Refreshing Taman Publik 2 Staff

Rapat Ruang rapat Privat Bekerja Ruang Refreshing Taman Publik 3 Staff umum

kolumbarium

2 orang Mempersiapkan ruang abu

Kolumbarium Publik Mempersiapkan

acara ibadah

Kolumbarium Publik Merawat ruang

abu

(15)

99 Tamu

Tabel 3. Aktivitas tamu Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang pada jenazah

Ruang

persemayaman / kantin

Publik

BAB / BAK Toilet Privat 2 Tamu

krematorium , asumsi 30 orang per event

120 orang

Melihat proses kremasi

Ruang kremasi / viewing gallery

Semi publik

3 Tamu rumah abu, asumsi maksimum saat Cheng Beng

280 orang

Berziarah Rumah abu, aula

kolumbarium

Pulbik

4 Tamu kantor 5 orang Mengirim dokumen

Front desk Publik Rapat Ruang rapat Privat Mengurus

administrasi

Ruang customer service

Privat Mengurus

keuangan

Ruang customer service

Privat

Makan Kantin Publik

BAB / BAK Toilet Privat 5 Kepolisian /

rumah sakit

10 orang Mengurus legalitas jenazah

Ruang

pemulasaran

Privat

- Mengurus

administrasi jenazah

Ruang administrasi

Privat

BAB / BAK Toilet Privat 6 Pemadam

kebakaran

10 orang Memadamkan kebakaran

Taman, ruang pompa, koridor

(16)

100 Yayasan Pelayanan Kematian

Tabel 4. Aktivitas Yayasan Pelayanan Kematian Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

pemulasaran , ruang kerja dengan

pegawan YPK

- Publik Membawa peti ke

ruang

persemayaman

Koridor Servis Servis

Memandikan

Gudang Privat

Mempersiapkan

Menutup Peti Ruang

persemayama n

Publik

Membawa peti ke krematorium atau pemakaman

Ruang

persemayama n

Publik

Membawa jenazah ke rumah duka

Loading bay Publik BAB / BAK Toilet

Karyawan

(17)

101

Makan Kantin

Karyawan

Publik

Vendor luar

Tabel 5. Aktivitas Vendor Luar Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang Menghias ruangan Ruang

persemayaman

karangan bunga

Ruang

persemayaman

(18)

102 2.3.1.2 Pola kegiatan

Skema 9. Pola kedatangan Umum Sumber: analisis pribadi

(19)
(20)

104 Skema 12. Aktivitas klien / keluarga yang berduka

(21)

105 Skema 13. Aktivitas pengelola

(22)

106 Skema 14. Aktivitas Yayasan Pengelola Kematian

(23)

107 Skema 15. Aktivitas tamu

Sumber: analisis pribadi

(24)

108 2.3.1.3 Jadual kegiatan

Jam operasional

Komplek krematorium buka untuk umum pada jam 7.30 hingga jam 10 malam.

Keluarga Berduka / Klien

Tabel 7. Jadual kegiatan keluarga berduka / klien Sumber: analisis pribadi

Kegiatan Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Makan pagi

07.30-10.00

Makan siang

11.30-14.00

Snack sore

16.00-17.30

Makan Malam

19.00-21.00

Tabel 8. Jadual kerja pengelola Sumber: analisis pribadi

(25)

109

Staff administrasi

08.00-16.00

Staff keuangan

08.00-16.00

Konselor

08.00-16.00

Customer Service Officer

Staff kebersihan dan taman

Staff lapangan Shift

pagi,

Staff keamanan Shift

pagi,

Staff parkir Shift

1, 2

Staff kantin Shift

1, 2

Staff mesin krematorium

Staff kolumbarium

08.00-16.00

Tabel 9. Jam shift pengelola Sumber: analisis pribadi

Jenis Shift Senin - Minggu

Shift pagi 07.00-15.00

Shift siang 15.00-23.00

Shift malam 23.00-07.00

Shift 1 06.00-14.00

(26)

110 2.3.1.4. Perhitungan jumlah pelaku

Keluarga berduka / klien, tamu dan vendor

Tabel 10. Perhitungan jumlah keluarga berduka, klien dan vendor. Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah

Tamu krematorium = 30 orang x 4 unit (jika tidak mengunjungi persemayaman)

120 orang

Tamu kolumbarium 14% x lot 2000 krematorium (asumsi maksimum saat perayaan Cheng Beng)

280 orang

3 Tamu kantor 5 orang

4 Kepolisian / rumah sakit 5 orang

5 Pemadam kebakaran 10 orang

6 Dekorator 3 orang

7 Vendor makanan 10 rang

8 Vendor karangan bunga 4 orang

Total 857 orang

Pengelola

Tabel 11. Perhitungan jumlah pengelola Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah

(27)

111 3 Shift administrasi 6 orang

4 Staff keuangan 2 orang

5 Customer service officer 2 orang 6 Staff kebersihan dan taman 12 orang

7 Staff lapangan 5 orang

8 Staff keamanan 6 orang

9 Staff parkir 6 orang

10 Staff kantin 6 orang

11 Staff mesin krematorium 3 orang 12 Staff kolumbarium 2 orang

Total pengelola 57 orang

Total pelaku

Tabel 12. Perhitungan total pelaku Sumber: analisis pribadi

No Pelaku Jumlah

1 Keluarga berduka, tamu, vendor 857 orang

2 Pengelola 57 orang

3 Yayasan Pelayanan Kematian 17 orang

(28)

112 3.1.2 Pola hubungan ruang

Skema 17. Pola hubungan ruang makro Sumber: analisis pribadi

Skema 18. Pola hubungan ruang publik Sumber: analisis pribadi

(29)

113 Skema 20. Pola hubungan ruang indoor-outdoor

Sumber: analisis pribadi

3.1.3 Studi fasilitas

3.1.3.1. Persyaratan ruang Rumah duka / funeral house

Tabel 13. Persyaratan bangunan rumah duka / funeral house Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

Akustik Tinggi ruangan

2 Ruang istirahat

keluarga

receptionist

Fan

(30)

114

Tabel 14. Persyaratan bangunan krematorium Sumber : analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

Akustik Tinggi ruangan

krematorium /

(31)

115 Kolumbarium

Tabel 15. Persyaratan bangunan kolumbarium Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

Akustik Tinggi ruangan

Tabel 16. Persyaratan bangunan servis Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

(32)

116

listrik induk

Fan

12 Unit pengolahan

limbah cair

(sewage treatment plant)

Tabel 17. Persyaratan lansekap Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

(33)

117

8 Sirkulasi pejalan

kaki

3.1.3.2. Studi ruang khusus Ruang persemayaman / funeral house

Di dalam ruang persemayaman, keluarga berduka tinggal sepanjang waktu untuk mendampingi jenazah, menerima tamu dan mengikuti upacara keagamaan. Untuk mencapai kekhidmatan acara, kenyamanan beraktivitas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Akses dan lokasi peti jenazah

Peti jenazah sebaiknya masuk dari ruang sirkulasi yang berbeda dari pengunjung umum. Lokasi masuknya dapat disembunyikan sehingga tidak terlihat langsung. Peti sebaiknya disemayamkan di tengah ruangan (umumnya dengan as pintu) pada posisi yang dalam dan memiliki ketinggian plafon yang tinggi. Pada beberapa kasus dimana lilin atau dupa dinyalakan, sebaiknya di atas meja lilin diberi exhaust fan dan material penutup plafon yang mudah dibersihkan.

2. Ekspansibilitas

(34)

118 Pemilihan model partisi dinding juga memperhatikan kemudahan proses kerja agar tidak mengganggu aktivitas.

Gambar 49. Dinding partisi panel sebagai solusi ekspansibilitas Sumber: http://boxeehq.com/

3. Peredaman bunyi

Di ruang persemayaman sering terjadi gangguan bunyi yang disebabkan upacara keagamaan yang berlangsung pada jam yang sama dan menurut kebiasaan masa kini acara diiringi dengan suara musik yang cukup kencang.

(35)

119 yang menembus tidak melebihi nilai anjuran pada kondisi ruang terukur yang kosong.

4. Material interior

Pemilihan material interior sebaiknya memperhatikan kesan yang dihasilkan dalam ruang. Sebaiknya pemilihan penutup lantai, finishing dinding dan plafon menggunakan warna yang terang atau cerah. Material lantai dengan celah nat yang banyak sebaiknya dihindari karena sulitnya membersihkan. Pemilihan penutup dinding juga harus memperhatikan kemungkinan penambahan dekorasi sementara yang dapat menodai atau merusak dinding.

Viewing gallery

(36)

120 mendatar ujung viewing kepintu incinerator sebaiknya lebih dari 15 meter jika ketinggian lantai ke lantai 3,5 meter.

Gambar 50. Konsep potongan viewing gallery terhadap ruang transisi dan pintu incinerator

Sumber: dokumen pribadi

Untuk menurunkan peti dari ruang persemayaman ke ruang transisi krematorium / commital chamber diperlukan mesin lif hidrolik yang memiliki penopang dari sisi bawah dan penahan samping agar peti jenazah tidak tergelincir.

Ruang krematorium

(37)

121 pandangan publik dari viewing gallery ke mesin incinerator sehingga kesan seram dapat di atasi.

Krematorium menggunakan mesin incinerator buatan pabrik yang memerlukan ruang dengan spesifikasi khusus. Meskipun mesin telah dilengkapi pengendali aliran panas dan api ruangan sebaiknya dilengkapi sarana penanganan bahaya kebakaran yang memadai. Sistem pemadam kebakaran yang digunakan sebaiknya tidak menggunakan air karena dapat merusak mesin incinerator dan merusak abu kremasi. Jenis pemadam gas karbondioksida sangat efektif untuk memadamkan api sekaligus tidak menimbulkan residu.

Gambar 51. Konsep potongan ruang transisi dan ruang krematorium Sumber: dokumen pribadi

(38)

122 secara otomatis, menghasilkan asap yang lebih bersih dan dapat beoperasi 6 kremasi setiap hari.

Gambar 52. PowerPak II Plus, incinerator jenazah Sumber: https://matthewsenvironmentalsolutions.com/

Mesin PowerPak II Plus ini memiliki dinding pelapis stainless steel yang mudah dibersihkan dan kuat. Mesin ini dilengkapi peredam suara dan sistem pembakaran kedua untuk menghilangkan partikel berat pada asap. Untuk mengurangi radiasi panas ke ruangan, mesiun ini memiliki sistem pendingin udara samping.

Gambar 53.Spesifikasi mesin Power Pak II Plus

(39)

123 Tabel 18. Spesifikasi mesin incinerator Power Pak II Plus

Sumber: Matthews Cremation Division

Tipe mesin

Nomor model Power Pak II Plus Ukuran

Panjang 4,78 m

Lebar 2 m

Tinggi 2,5 m

Berat 12.700 kg

Utilitas

Input LPG 3.000.000 BTU / jam

Listrik 230 volt, 50/60Hz

Kapasitas

Incinerator 79 kg / jam

Beban kapasitas buangan

340,2 g

Pemasangan incinerator

(40)

124 Gambar 54. Konsep potongan ruang mesin incinerator dan loading bay

Sumber: analisis pribadi.

Ruang abu di kolumbarium

(41)

125 Gambar 55. Berbagai posisi yang dapat dijangkau tangan manusia

Sumber: Architect’s Data, halaman 17

Jika ukuran tinggi guci abu umumnya berkisar antara 25 cm hingga 30 cm dan satu ruang abu dibuat setinggi 35 cm maka ketinggian ruang abu yang dapat dibuat dengan acuan standar di atas adalah sebanyak 5 susun vertikal.

Gambar 56. Jumlah susun ruang abu Sumber: analisis pribadi

(42)

126 berdasarkan lokasi / bloknya. Pengunjung yang berziarah menggunakan teras yang sama untuk berkegiatan. Meskipun terlihat rapi dan terorganisasi dengan logis dan baik ada kekurangan dari penataan linear khususnya yang disusun saling membelakangi yaitu keterbatasan teras untuk kegiatan ziarah pada masa Cheng Beng yang sibuk.

Gambar 57. Penataan ruang abu linear di Diamond Hill Columbarium Sumber: Architectural Services Department. Diakses 6 Februari 2018

Jenis kedua adalah penataan ruang abu memusat.

(43)

127 3.1.3.3. Studi kebutuhan luas ruang

Rumah duka / funeral house

Tabel 19. Kebutuhan ruang bangunan rumah duka Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Peralatan Gambar Tinggi kursi, meja lilin, lemari simpan, mimbar, area bunga, dekorasi

(kapasitas 3 orang)

Sofa, tempat tidur, meja sofa.

3,75 27.3

3 Kantor pengelola

(kapasitas 12 orang)

(44)

128

4 Toilet w.c, urinal, meja ganti popok,

(kapasitas 14 orang)

Meja rapat, kursi, papan tulis, lcd n, wastafel, rak

stainless steel

(45)

129

Panel listrik, panel telekomunik asi

3,75 5

Krematorium

Tabel 20. Kebutuhan ruang bangunan krematorium Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Peralata n krematorium / commital chamber (per 2 incinerator)

peti jenazah, forklift

(46)

130

(47)
(48)

132

Kolumbarium / rumah abu

Tabel 21. Kebutuhan ruang bangunan kolumbarium Sumber: analisis pribadi

(49)

133

3 Gudang kolumbarium

Rak besi 3,75 16

4 Toilet w.c, urinal, wastafel, meja ganti popok

3,75 95

5 Ruang kebersihan

Washbasi n, rak besi

3,75 7,5

6 Lobi

kolumbarium

Patung, bangku

6-10 60

7 Ruang kebersihan

Washbasi n, rak besi

3,75 5

8 Ruang panel ME

Panel listrik

3,75 5

Luasan Ruang Abu

(50)

134

Penampang

Total (m2)

Ruang abu

35 40 40 0.14 2.000 280

Servis

Tabel 23. Kebutuhan ruang bangunan servis Sumber: analisis pribadi

(51)

135 listrik induk

(52)
(53)

137

14 Gudang Rak besi 3,75 20

15 Ruang sampah

Bak sampah organik, non organik

4,2 24

16 Ruang simpan gas

Tabung lpg industri 5 ton

4 48

Parkir

Luas parkir kendaraan bermotor dihitung dengan cara: Keluarga berduka / klien, tamu dan vendor (857 orang)

Kelompok di atas menggunakan kendaraan yang terdiri dari mobil, sepeda motor dan bus sewa dengan prosentase seperti berikut:

(54)

138 diasumsikan satu mobil mengangkut 3 orang maka dibutuhkan 123 hingga 171 lot parkir mobil

b) mobil disabilitas

Merujuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 30 tahun 2006, untuk 50 lot parkir pertama disediakan 1 lot disabiltias, untuk 50 berikutnya disediakan masing-masing 1. Maka diperlukan 4 lot.

c) sepeda motor (10%) = 86 orang.

diasumsukan satu sepeda motor menangkut 2 orang maka dibutuhkan 45 lot parkir sepeda motor

d) bus sewa (30%) = 275 orang.

diasumsikan satu bus mengangkut 40 orang maka dibutuhkan 7 lot parkir bus kapasitas 40 orang.

Pemadam kebakaran

Diasumsikan disediakan 2 lot parkir truk pemadam kebakaran.

Pengelola (57 orang)

a) mobil (60%) = 35 orang

diasumsikan satu mobil mengangkut 2 orang maka dibutuhkan 18 lot atau dibulatkan 20 lot parkir.

b) sepeda motor (10%) = 22 orang.

diasumsukan satu sepeda motor menangkut 1 orang maka dibutuhkan 22 lot parkir sepeda motor atau dibulatkan 25 lot parkir.

Yayasan pelayanan kematian (4 YPK) a) mobil

(55)

139 b) mobil jenazah

diasumsukan 1 YPK menggunakan 1 unit mobil jenazah, sudah dimasukkan dalam perhitungan parkir umum.

Tabel 24. Kebutuhan luas parkir Sumber: analisis pribadi

No Nama Ruang Peralatan Gambar Luas (m2)

1 Parkir mobil Mobil 12,5

2 Parkir mobil

disabilitas

Mobil, kursi roda 18

3 Parkir sepeda

motor / sepeda

Sepeda motor / sepeda

1,4

4 Parkir truk

pemadam kebakaran

Truk pemadam kebakaran

(56)

140

5 Parkir bus Bus 47,6

6 Parkir truk Truk 42.5

3.2. Analisis pendekatan sistem bangunan

3.2.1. Studi sistem struktur dan pelingkup

(57)

141 menggunakan pendekatan erorika13 meminjam istilah yang digunakan Prof.

Dr. Josef Prijotomo bahkan diskursus pencarian identitas arsitektur di Nusantara juga dilihat dengan kacamata erorika14. Oleh karena itu mari kita

mencoba membandingkan dua jenis pendekatan yang berbeda dari sistem struktur dan pelingkup dari sudut pandang erorika dan sudut pandang arsitektur nusantara.

Arsitektur erorika atau arsitektur nusantara?

Arsitektur erorika adalah arsitektur yang dibuat dengan kondisi empat musim dimana mati dan hidup penghuni ditentukan oleh seberapa besar panas dapat disimpan dan dilepaskan karena perbedaan temperatur bersifat ekstrem15. Karena itu urusan pengaturan panas membuat arsitektur

13 Erorika atau European rethoric yang dimaksud merujuk pada arsitektur barat

merujuk pada Eropa.

14 Sudah semenjak pertamakali diselenggarakan di awal 1950-an, sekolah arsitektur

di Indonesia mengisi pengajaran dan pengetahuan arsitekturnya dengan arsitektur Erorika sebagai tulang punggung sekaligus jiwa dari pengetahuan arsitekturnya. Para pengajar yang adalah bangsa asing dan berlatarbelakang pendidikan arsitektur Erorika telah mengisi pendidikan arsitektur di Indonesia ini dengan segenap ihwal kearsitekturan yang Erorika. (Prijotomo, 2011)

15 Bandingkan dengan cuaca di Illinois yang memiliki iklim benua, dengan curah salju

(58)

142 erorika adalah arsitektur perlindungan yang sangat terkait dengan sifat material bahan bangunan yang digunakan. Untuk dapat mempertahankan panas dengan efektif diperlukan sistem konstuksi bangunan yang kaku, padat dan logis didapatkan dari penggunaan dinding masif pemikul beban.

Kejelasan logika sistem struktur erorika diajarkan di Indonesia dengan pemisahan trikotomi sistem struktur bangunan:

1. Substruktur dan pondasi

(59)

143

Gambar 59. Jenis pondasi bangunan Sumber: https://www.onlinecivilforum.com

(60)

144 Gambar 60. Sondir atau DCP

Sumber: http://www.conepenetration.co.uk. Diakses 3 Maret 2018

2. Superstructure

Adalah struktur yang terletak di atas tanah dan di bawah atap. Dibedakan menjadi sistem struktur dinding pemikul beban (load bearing) baik dinding masif atau plat dinding sejajar. dan sistem rangka batang (post and lintel). Pada struktur dinding pemikul beban, seluruh permukaan dinding bekerja sebagai penyakur gaya aksial dari atas ke bawah dan gaya lateral dan dibedakan menjadi struktur dinding masif dan struktur dinding plat sejajar.

Gambar 61. Struktur dinding pemikul beban Sumber: (Frick, Heinz; Setiawan, 2007)

(61)

145 Gambar 62. Struktur rangka batang

Sumber: https://jayawan.com

3. Sistem lantai

Sisistem lantai adalah bidang horizontal yang mendukung beban hidup misalnya beban manusia, furnitur, kendaraan dan beban mati yaitu beban konstruksi dan penutup lantai. Terdapat dua komponen utama dari sistem lantai yaitu konstruksi plat lantai dan penutup lantai.

Tabel 25. Sistem lantai berdasarkan pendistribusian beban. Sumber: Building Construction Illustrated

No Nama Kegunaan Jarak Bentang Tebal slab / balok joist slab

Beban ringan hingga

menengah, bentang panjang perlu post-lebar joist 12-23cm

3 Two-way slab dan balok

Beban menengah hingga berat

(62)

146 panjang perlu

post-tensioning

7 m - 16 m + kantilever 1/3

bentang

7,5 cm – 11,5 cm

5 Two-way flat plate

Beban ringan 3,6 m – 7 m 12,5 cm – 30 cm Lebar kolom kapital

1/3 bentang

15-30cm Tebal kolom kapital:

¼ tebal slab

Berdasarkan bahan konstruksi rangkanya, sistem lantai dapat dibuat dengan:

a) Rangka Beton , baik pre-cast atau in-cast yang didukung balok, tanpa didukung balok atau didukung dinding pemikul beban. Dibedakan menjadi: solid flat slab, hollow core slab, single tees, double tees, pre-cast slab, pre-pre-cast structural tees.

b) Rangka Baja, yang mendukung plat lantai beton pre-cast, metal decking atau papan. Rangka baja dapat bertumpu pada kolom beton atau dinding pemikul beban. Rangka baja dapat dipakai untuk one way beam system, two way beam system, triple way beam system, open web steel joist.

(63)

147 4. Konstruksi dan pelingkup atap

Adalah struktur yang terletak di bagian atas dan melindungi bangunan dari panas, hujan dan salju. Secara umum struktur atas dibedakan menjadi strukur atap rangka dan struktur atap bidang. Struktur atap rangka dapat dibuat dengan menggunakan baja berat, baja ringan, balok kayu, papan kayu dan bambu. Struktur atap bidang umumnya dibuat dengan beton bertulang membentuk bidang lipat, cangkang dan serupa lantai untuk fungsi

roof garden. Di negara-negara Afrika utara bidang atap juga dapa dibuat dengan tanah liat dan batu bata.

Tabel 26. Macam atap berdasarkan kemiringan Sumber: Building Construction Illustrated

No Nama Catatan Bahan Kemiringan

1 Flat roof Memerlukan lapisan antiair

Slab beton, papan kayu, kuda-kuda baja, balok baja / kayu dan papan.

Datar hingga 1:50

2 Slooping roof

Memerlukan lapisan bawah anti air dan flashing

Papan kayu, balok kayu / baja,

kuda-kuda kayu / baja

Rendah: hingga 3:12

Menengah – tinggi: 4:12 – 12:12

Tabel 27. Macam konstruksi atap.

Sumber: Building Construction Illustrated & Structures

(64)

148 2 Steel rigid

frame

Heavy steel

(65)

149 8 Laminated

wood roof

Glue-lam. Finger joints

bervariasi

Sumber:

http://westernwoodstructures.co m

9 Membran e structure

Air-supported structure, air-inflated structure

bervariasi

Struktur juga dapat terbentuk dari kesatuan struktur tengah dan struktur atas. Struktur bidang lipat dan struktur cangkang terbuat dari satu kesatuan beton bertulang yang berfungsi sekaligus sebagai kolom dan balok yang menahan gaya lateral dan aksial.

(66)

150 Pelingkup dapat dibedakan menjadi pelingkup horizontal dan pelingkup vertikal. Pelingkup horizontal berupa lantai tempat penhuni dan barang berpijak. Lantai dibuat dari konstruksi bidang misalnya dengan beton bertulang cetak di tempat, konstruksi lantai pra cetak, konstruksi lantai kayu, bambu atau kaca. Lantai tersebut dapat ditutup dengan berbagai material misalnya lantai keramik, ubin pc, batu alam, granite tile, marmer, vynil floor,

laminated wood, karpet dan sebagainya. Lantai dapat juga dibuat beton telanjang dengan penyelesaian floor hardener atau epoxy resin. Pelingkup horizontal berupa penutup atap dengan berbagai material ditunjukkan dalam tabel di bawah:

Tabel 28. Jenis penutup atap

No Nama Catatan Gambar

1 Genting keramik

Beban yang berat. Dapat difinishing dengan glazur.

Sumber: www.gentenglayur.com 2 Genting

beton

Beban berat. Dapat

difinishing glazur. Dibuat secara

ekstrusi. Sumber: www.monier.co.id 3 Atap metal /

zincalume

Ringan, tidak tahan api, pemasangan cepat.

Sumber:

(67)

151 4 UPVC Ringan, tidak

tahan api, tahan korosi.

Sumber: www.alderon.co.id 5 Kaca Berat, kaku,

umumnya transparan, tidak tahan api.

Sebaiknya digunakan tipe tempered

laminate. Sumber: https://sc01.alicdn.com 6 Bitumen Ringan,

lentur, tahan api, dalam lembaran atau panel.

Sumber: https://id.onduline.com 7 Membran

EFTE

Ringan, kuat, transparant, elastik, peredam suara yang baik.

Sumber: www.birdair.com 8 PTFE

Fiberglass

Memiliki lapisan teflon, durabilitas tinggi, fleksibel, kurang

transparan Sumber: www.birdair.com 9 Roof garden Vegetasi

rumput, semak dan perdu, memperluas daerah hijau dalam bangunan

Sumber:

(68)

152 Pelingkup horizontal berupa penutup plafon dengan berbagai material ditunjukkan dalam tabel di bawah:

Tabel 29. Jenis penutup plafon

No Nama Catatan Gambar

1 Gypsum Berat, dapat di cat, tidak tahan air, sambungan tidak terlihat

Sumber: www.usgboral.co.id 2 Fiber cement Beban berat,

sambungan terlihat, tahan air, tahan api.

Sumber: www.kalsi.co.id

3 PVC Ringan, tidak

merambat api api, tahan air, berupa papan panel

Sumber: www.sd.co.id

4 Metal Kaku, sudah

terfinishing, tahan korosi, tidak tahan api

Sumber:

(69)

153 5 Aluminum

composite panel

Kaku, sudah terfinishing, tahan korosi, tidak tahan api

Sumber: lapisan teflon, durabilitas tinggi, fleksibel, kurang

transparan Sumber: www.birdair.com

Pelingkup vertikal berupa dinding dengan berbagai material ditunjukkan dalam tabel di bawah:

Tabel 30. Jenis dinding

No Nama Catatan Gambar

1 Batu bata Berat, disambung dengan semen, bisa diplester atau diekspos, tidak tahan air

Sumber: www.lowes.com 2 Autoclaved semen, bisa diplester atau diekspos, tidak tahan air.

Sumber:

(70)

154 3 Glassblock Transparan,

mudah pecah

Sumber: www.homedepot.com 4 Panel gypsum Kaku, tidak

tahan air, perlu difinishing

Sumber:

https://www.alibaba.com 5 Panel GRC Ringan, kaku,

dapat dibuat perforated, tahan air, perlu finishing

Sumber:

http://grckharismaperkasa.com/

6 Kaca Transparan,

penyalur panas, anti air

Sumber:

http://innovativeag.com.au 7 Perforated

metal

Penyalur udara yang baik, dapat menangkis panas, ringan

Sumber:

(71)

155 Arsitektur nusantara adalah arsitektur yang dibuat di daerah beriklim tropis panas lembab. Karena suhu udara di daerah ini stabil antara 22-28 derajat celcius maka penghuni bangunan tidak memerlukan penyimpanan panas yang baik. Tantangan cuaca muncul dari curah hujan yang tinggi dan menyebabkan kelembaban udara yang tinggi, oleh karena itu arsitektur nusantara adalah arsitektur pernaungan dari hujan dengan bentuk atap yang menjulang.

(72)

156 Tabel 31. Perbedaan arsitektur erorika dan arsitektur nusantara

Sumber: (Prijotomo, 2011)

Arsitektur erorika / barat Arsitektur nusantara

Empat musim Dua musim

Perlindungan Pernaungan

Konstruksi kaku Konstruksi goyang

Dinding pemikul dan rangka batang Rangka batang

Berpondasi Tanpa pondasi

3.2.2. Studi sistem utilitas

Kelistrikan

Sumber listrik berasal dari transmisi yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara. Di daerah Kabupaten Semarang, listrik diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Air di Jelok, Kabupaten Semarang. Listrik kemudian disalurkan melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT).

Skema 21. Transmisi listrik dari pembangkit ke konsumen Sumber: http://ilmu-listrik.weebly.com

(73)

157 Dalam keadaan darurat atau jika diperlukan listrik yang harus menyala terus, listrik dapat dibangkitkan menggunakan generator listrik berbahan bakar diesel. Generator ini sebaiknya diletakkan di luar bangunan utama atau di dalam bangunan dengan sirkulasi udara buatan khusus. Generator yang umumnya menimbulkan suara berisik dapat diredam menggunakan kulit peredam khusus.

Gambar 64. Generator listrik jenis silent

Sumber: https://img.diytrade.com

Pemipaan dan sanitasi

(74)

158 Skema 22. Metode down feed (kiri) dan metode up feed (kanan)

Sumber: http://2.bp.blogspot.com

Air hujan yang ingin digunakan lagi diperoleh dengan menampung air yang jatuh pada atap, dak lantai dengan bantuan talang dan roof drain / floor drain. Air hujan kemudian disaring atau langsung disimpan dalam tangki penyimpanan khusus. Jika diperlukan air tersebut dapat digunakan lagi dengan cara memompanya dan menyalurkan ke toilet dan saluran pengairan taman.

Limbah padat dan limbah cair diolah dengan cara diendapkan dalam grease trap atau kolam septicktank.

Pencegahan kebakaran

(75)

159 1. Akses pemadam kebakaran

a) Jarak antara bangunan setinggi 8 meter sampai 14 meter adalah 3 meter hingga 6 meter

b) Memiliki akses masuk , sirkulasi dan keluar untuk mobil pemadam kebakaran. Lingkungan dilengkapi perkerasan khusus berukuran lebar 6 meter dan panjang minimum 15 meter dan jika ada belokan memiliki radius putar dalam minimum 9,5 meter dan radius putar luar minimum 10,5 meter.

Gambar 65. Letak hidran halaman terhadap jalur akses pemadam kebakaran.

Sumber: Permen PU no 26/PRT/M/2008

(76)

160 d) Untuk bangunan berlantai lebih dari 20 meter dari tanah harus

dilengkapi ruang saf khusus pemadam kebakaran. 2. Sistem kebakaran pasif

a) Menggunakan bahan dinding tahan api, dinding penghalang, jendela dan pintu yang tahan api.

b) Atrium diberi penghalang api dan ada proteksi bukaan pada dinding koridor

c) Koridor eksit tidak boleh terhalang furnitur, dekorasi, cermin dan sebagainya.

3. Sistem kebakaran aktif

a) Memiliki sistem pipa tegak

b) Memiliki detektor bahaya kebakaran

c) Memiliki sprinkler otomatis dengan sumbat kaca tiap 4,6 meter dan sinyal alarm

d) Memiliki pompa air khusus pemadam kebakaran yang dapat menjangkau ketinggian 26-66 meter yang didukung tenaga listrik cadangan(Juwana, 2008).

e) Memiliki alat pemadam api ringan (APAR)

(77)

161 Gambar 66. Jenis tabung pemadam api ringan berdasarkan isi

Sumber: http://www.pandawalima.co.id

Penangkal petir

Penangkal petir adalah jaringan untuk memisahkan aliran listrik petir dan aliran listrik peralatan dalam bangunan untuk alasan keamanan. Komponen jaringan penangkal petir adalah tiang penangkap petir dari logam, pemotong arus, penghantar berupa kabel tembaga, konektor dan sistem pengebumian. Pada saat ini terdapat tiga jenis jaringan pemadam kebakaran yaitu konvensional, sistem Thomas dan sistem Prevectron.

Pengolahan sampah konsumsi

(78)

162 Telepon dan internet

Jaringan telepon dan internet masa kini disalurkan melalui kabel optik atau melalui kabel tembaga melalui pengkabelan udara. Jaringan telepon dihubungkan ke private automatic branch exchanger (PABX) untuk disalurkan ke pesawat telepon masing-masing. Internet disalurkan melalui jaringan intranet dengan kabel LAN melalui router atau nirkabel dengan Wifi.

Keamanan

Pemanfaatan closed-circuit television (CCTV) yang dipasang di sudut-sudut bangunan atau lingkungan dapat digunakan untuk mengawasi aktivitas penghuni dan keadaan mesin.

3.2.3. Studi pemanfaatan tehnologi

4.2.3.1 Mixed mode cooling system

(79)

163 temperatur udara luar mencapai tidak nyaman bagi penghuni bangunan. (Yeang, 2016). Pada sistem ini hanya mekanis rendah energi yang digunakan misalnya kipas angin raksasa, fan demister16, pelingkup fasad

ganda, atrium. Mode ini umumnya dikombinasikan dengan pencahayaan alami.

Gambar 67. Mixed mode cooling system dengan fan ekstraktor

Sumber: Constructed Ecosystems Idea and Subsystems In The Work of Ken Yeang

16 Fan demister adalah kipas angin yang dilengkapi alat untuk menangkap titik air

(80)

164

4.2.3.2 Rain check wall / monsoon wall

Rain check wall atau dinding pemeriksa / penyaring hujan adalah pendekatan desain bioklimatik yang memampukan selubung bangunan menyaring aspek positif dan aspek negatif iklim termasuk pencahayaan alami dan heat gain. Pada iklim panas dan lembab yang ditandai dengan banyaknya curah hujan dan angin yang sejuk, rain check wall dapat mencegah air hujan yang ditiup angin namun tetap membiarkan udara sejuk masuk ke dalam bangunan. Rain check wall merupakan inovasi yang menggabungkan pengudaraan alami atau campuran pada ruang-ruang publik seperti atrium sehingga udara yang masuk dapat menyejukkan ruangan. Udara tersebut masuk melalui celah-celah kecil di jendela (Yeang, 2016).

Gambar 68. Konsep rain check wall

(81)

165

3.3. Analisis pendekatan konteks lingkungan

3.3.1. Analisis pemilihan lokasi

Pemilihan lokasi krematorium merujuk pada fungsi pemakaman yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1987 tentang penyediaan dan penggunaan tanah untuk keperluan makam pada Bab II dimana penunjukan dan penetapan lokasi pemakaman diatur oleh Gubernur Kepada Daerah. Penunjukan tanah pemakaman tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Tata Kota setempat meliputi persyaratan:

1. Tidak berada dalam wilayah yang padat penduduknya. 2. Menghindari penggunaan tanah subur.

3. Memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup. 4. Mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup.

5. Mencegah penggunaan tanah yang berlebih – lebihan.

Selain Peraturan Pemerintah di atas, pemilik projek juga menetapkan persyaratan pemilihan lokasi tambahan yaitu:

1. Pencapaian kurang dari 1 jam dari pusat Kota Semarang, yaitu area Tugu Muda.

(82)

166 4. Tidak mendapat penolakan dari warga setempat.

5. Pemandangan yang menarik. Tabel 32.Kriteria pemilihan lokasi Sumber: analisis pribadi

Kriteria Syarat

Fungsi kawasan Pemakaman dan kapasitasnya

Pencapaian Maksimum 1 jam dari pusat Kota Semarang. Dekat dengan jalan primer atau jalan tol. Dapat diakses bus.

Kelas jalan Minimum kolektor primer. Jarak dari pemukiman Minimum 100 meter.

Utilitas Air bersih, listrik dan telepon Terdapat fasilitas

sejenis

Tidak terdapat krematorium atau kolumbarium. Vista yang menarik View gunung

Menimbang dua kelompok persyaratan di atas ada beberapa lingkungan yang dapat dipertimbangkan untuk projek yaitu:

1. Kota Semarang: Lingkungan pemakaman Bergota dan lingkungan pemakaman Kedung Mundu.

(83)

167 Gambar 69. Peta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang

Sumber: http://bppd.jatengprov.go.id/. Diakses 1 Maret 2018

3.3.1.1. Pemakaman Bergota

(84)

168 Gambar 70. Peta pemakaman Bergota ditandai blok hijau.

Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018

Sejalan dengan berkembangnya kota Semarang maka semakin padat pemanfaatan Bergota sebagai tempat pemakaman umum. Pada saat ini, Bergota adalah pilihan utama pemakaman di Semarang sehingga terkesan sangat padat.

Gambar 71. Foto udara pemakaman Bergota

(85)

169 3.3.1.2. Pemakaman Kedung Mundu

(86)

170 Gambar 72. Peta pemakaman Kedung Mundu ditandai blok hijau

Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018

3.3.1.3. Pemakaman Gotong Royong Ambarawa

(87)

171 Gambar 73. Pemakaman Gotong Royong ditandai blok hijau

Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018

3.3.1.4. Pemakaman di lingkungan Ungaran Timur

(88)

172 Tabel 33. Peringkat pemilihan lingkungan pemakaman, angka 5 adalah tertinggi.

Sumber: analisis pribadi

Kriteria Kedung Mundu

Bergota Ambarawa Ungaran Timur

Berdasarkan tabel peringkat di atas diketahui kawasan atau lingkungan Ungaran Timur di Kabupaten Semarang memiliki potensi terunggul untuk projek. Kedung Mundu mendapat peringkat kedua karena lokasinya yang dekat dengan Kota Semarang namun dihindari karena sudah adanya Krematorium Kedung Mundu, tepat disebelah tapak makam YPK Arimatea. Kawasan Bergota dinilai tidak layak untuk projek ini karena keterbatasan lahan dan tidak ada vista yang baik. Pemakaman Ambarawa juga dinilai tidak layak karena jaraknya yang jauh dari Kota Semarang dan sudah tersedianya Krematorium Gotong Royong.

(89)

173 Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Kawasan terletak di timur dari gerbang keluar tol Ungaran Timur dan dapat diakses sejauh 40 menit dari gerbang masuk Gayamsari, Kota Semarang.

Kawasan ini dipilih karena letaknya yang kurang dari 1 jam diakses dari Kota Semarang, telah memiliki pemakaman umum yang dikelola oleh swasta, memilki iklim mikro, jauh dari pemukiman dan pemandangan yang baik.

Batas-batas kawasan:

1. Utara : Kota Semarang

2. Timur : Kabupaten Demak dan Kecamatan Pringapus 3. Selatan : Kecamatan Pringapus dan Kecamatan Bergas 4. Barat : Kecamatan Ungaran Barat

Gambar 74. Peta administrasi Kabupaten Semarang

(90)

174 1. Merupakan daerah dataran tinggi di kaki Gunung Ungaran.

2. Terdapat beberapa pemakaman umum swasta seperti Pemakaman Heaven Hill, Pemakaman Mount Carmel dan Pemakaman Madinah. 3. Mayoritas penduduk bermata pencaharian petani dan pekerja industri. 4. Mayoritas lahan digunakan untuk pertanian.

Kekuatan buatan:

1. Memiliki regulasi tentang lahan pemakaman.

2. Sebagai kota kecamatan, pendukung daerah hijau Kabupaten Semarang.

Amenitas alami:

1. Pemandangan alam yang baik seperti pemandangan Gunung Merapi dan pemandangan Kabupaten Demak.

2. Terletak pada daerah perbukitan dengan topografi beragam landai hingga terjal.

3. Memiliki mata air alami yang digunakan untuk persawahan dan konsumsi rumah tangga.

(91)

175 Amenitas buatan:

1. Memiliki akses utama jalan tol dan akses pendukung jalan kolektor primer, jalan kolektor sekunder dan jalan lokal. Jalan kolektor masih belum dilebarkan penuh.

2. Terdapat prasarana listrik, telepon dan air minum PDAM.

Referensi visual

Gambar 75. Pemandangan Gunung Ungaran

Sumber: https://bonvoyagejogja.com. Diakses 1 Februari 2018

Citra arsitektural:

1. Bangunan harus merespon kontur.

(92)

176 3. Asap krematorium tidak menggangu pemukiman dan lahan pertanian

sekitar

Kesimpulan:

1. Potensi: memiliki jalan akses tol, lingkungan yang sejuk dengan topografi berkontur dan pemandangan yang baik, terdapat pemakaman swasta di dalam kawasan.

2. Kendala: jauh dari pusat kota kabupaten, jalan kolektor belum diperlebar penuh.

3.3.2. Analisis pemilihan tapak

3.3.2.1 Alternatif 1: Jalan Nakula, Kecamatan Ungaran Timur

Tapak berada di lereng bukit yang berorientasi ke arah timur laut. Terletak 250 meter dari SMP Negeri 5 Ungaran dan 500 meter dari pemukiman terdekat.

Batas-batas tapak

1. Utara : persawahan

2. Timur : persawahan, Jalan Nakula, SMP Negeri 5 Ungaran. 3. Selatan : persawahan

(93)

177 Gambar 76. Alterntif lokasi tapak 1 ditandai blok hijau

Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018

Luas tapak ±38.700 m2, terletak di jalan kolektor primer dengan ketentuan

KDB 40%, ketinggian maksim-um 2 lantai. Di dalam tapak terdapat saluran irigasi tanpa tanggul dan menurut peraturan setempat memiliki garis sempadan 1 meter.

Berikut adalah foto dokumentasi tapak

(94)

178 Gambar 78. Pemandangan sawah di sisi timur

Sumber: dokumentasi pribadi

Di dalam tapak terdapat vegetasi pohon sengon (Albizia chinensis) yang banyak. Pohon sengon yang masih satu keluarga dengan pohon trembesi adalah tanaman tropik dengan ketinggian di atas 10 meter. Pohon ini memiliki manfaat utama peneduhan di persawahan, melindungi erosi tanah lerengan dan menyuburkan tanah.

Gambar 79. Foto titik tertinggi tapak dengan dataran terbuka dan pohon sengon

(95)

179 Gambar 80. Memasuki tapak terdapat jembatan kecil

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 81. Vegetasi khas berupa pohon sengon Sumber: dokumentasi pribadi

Tabel 34. Tabel potensi dan kendala tapak alternatif 1 Sumber: analsis pribadi

Potensi Kendala

Berada jauh dari pemukiman. Masuk dari Jalan Nakula cukup dalam.

Suasana tapak tenang dan sejuk Jalan masuk masih berupa tanah dan sempit

(96)

180 3.3.2.2 Alternatif 2: Jalan Ungaran - Mranggen, Kecamatan Ungaran Timur Tapak berada di lereng bukit yang berorientasi ke arah timur laut. Terletak 360 meter di atas permukaan laut . Tapak berjarak 3km dari Pemakaman Mount Carmel dan Pemakaman Medinah.

Batas-batas tapak

1. Utara : hutan, Jalan Ungaran-Mranggen 2. Timur : persawahan, sungai

3. Selatan : persawahan

4. Barat : persawahan, sungai

(97)

181 Luas tapak ±42.000 m2, terletak di jalan kolektor primer dengan ketentuan

KDB 40%, ketinggian maksimum 2 lantai. Berikut adalah foto dokumentasi tapak

Gambar 83.Foto jalan masuk tapak dari Jalan Ungaran-Mranggen Sumber: dokumentasi pribadi

(98)

182 Gambar 85. Terdapat saluran udara tegangan ekstra tinggi di barat

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 86. Memasuki tapak terdapat jalan setapak Sumber: dokumentasi pribadi

Tabel 35.Tabel potensi dan kendala tapak alternatif 2 Sumber: analsis pribadi

Potensi Kendala

Berada jauh dari pemukiman. Kontur curam

Suasana tapak tenang dan sejuk Jalan masuk masih berupa tanah dan sempit, terletak di jalan kolektor sekunder

Pemandangan Kabupaten Demak yang indah

Berbatasan dengan tempat pengolahan sampah

Dekat SUTET

(99)

183 Gambar 87. Pencapaian tapak dari Jalan Tol Semarang-Bawen

Sumber: googlemaps.com Diakses 21 Maret 2018

Tabel 36. Analisis SWOT pemilihan tapak Sumber: analisis pribadi

SWOT Alternatif 1: Jalan

Nakula

Alternatif 2: Jalan Ungaran

-Mranggen Strengths Lebih dekat tol, tanah

landai

Jauh dari pemukiman, pemandangan lebih baik

Weaknesses Jalan kolektor primer, jalan masuk setapak, sempit

Lerengan curam, jauh dari jalan tol, jalan kolektor sekunder, dekat SUTET

Opportunities Jalan setapak dilebarkan, vegetasi pohon sengon

Orientasi massa untuk memanfaatkan

pemandangan

Threats Semakin dekatnya

pemukiman.

(100)

184 Tabel 37. Matriks pemilihan tapak

Sumber: analisis pribadi

Kriteria Bobot Alternatif 1 Alternatif 2

Lokasi peruntukan pemakaman

30 30 30

Topografi 20 20 10

Pencapaian 30 20 10

Jarak dari pemukiman

20 15 20

Total 100 85 70

Berdasarkan penilaian di atas maka tapak terpilih adalah tapak alternatif 1 di Jalan Nakula, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Gambar

Tabel 5. Aktivitas pengelola rumah duka
Tabel 6. Aktivitas pengelola krematorium
Tabel 6. Aktitivas pengelola kolumbarium Sumber: analisis pribadi
Tabel 3. Aktivitas tamu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Se, miten Helsingin Sanomat tuottaa todellisuutta Pariisin ilmastokokoukseen liittyen tuo esille niitä sosiaalisia rakenteita, ja ilmastoriskejä joiden kautta ilmastomuutos

Darii uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian penyandang disabilitas tubuh secara keseluruhan setelah menerima program pelayanan dan rehabilitasi sosial

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa permasalahan yang saya ajukan kepada Bank Indonesia tidak sedang diproses atau belum pernah diputus oleh lembaga arbitrase atau

Ayat (4) “Pengaturan dan penjadwalan pemasangan iklan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk setiap Peserta Pemilu diatur sepenuhnya oleh lembaga penyiaran

Setelah dijelaskan dengan video pembelajaran melalui platform YouTube, siswa mampu menyajikan informasi tentang peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di

Menurut Agrios (1996), tanaman yang terserang penyakit akan melakukan perlawanan terhadap serangan patogen dan mengubah struktur anatomi, termasuk menambah

(6) Tidak semua mahasiwa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. Demikian juga asersi 1) jelas berbeda dengan asersi 2). Kesalahan menginterprestasikan asersi 1) sama dengan asersi 2)

Berhubung penelitian ini tidak melibatkan teknis maka kriteria situs web ideal yang akan digunakan untuk menganalisa situs web program Wisata Museum adalah yang terkait