• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penelitian

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 38-44)

Setelah melakukan pengolahan data SPSS, maka dapat hasil pengolahan data dapat

kita ringkas sebagai berikut pada tabel 4.32 dibawah ini: Keterlibatan Kerja (X1) 29,9 % Organizational Citizenship Behavior (Y) 51,5 % 48,3 % Kepuasan Kerja (X2)

Tabel 4.33 Ringkasan Hasil Pengolahan Data

Hubungan

Variabel Kolerasi Pengaruh Persamaan Regresi

Uji Signifikan X1 --> Y 0,547 (Cukup Kuat) 29,9 % Y = 1.904 + 0,363 X1 Signifikan X2 --> Y 0,695 (Kuat) 48,3 % Y = 1,352 + 0,535 X2 Signifikan X1,X2 --> Y 0,575 (Cukup Kuat) 51,5 % Y = 1,184 + 0,145 X1 + 0,437 X2 Signifikan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Keterangan:

1) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y)

memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 29,9% pada PT. Prima Graphia Digital.

Sehingga jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang baik, maka

organizational citizenship behavior juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya

jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang rendah, maka organizational

citizenship behavior juga akan menurun.

2) Pengaruh kepuasan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y)

memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 48,3% pada PT. Prima Graphia Digital.

Sehingga jika kepuasan kerja karyawan tinggi, maka organizational citizenship

behavior akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika kepuasan kerja karyawan

3) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara silmutan terhadap

organizational citizenship behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar

51,5% pada PT. Prima Graphia Digital.

4.11.1 Analisa Penelitian Variabel Keterlibatan Kerja (X1)

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan

PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Keterlibatan Kerja pada dimensi

“Pentingnya pekerjaan bagi gambaran total individu” khususnya indikator “Pekerjaan yang

saya lakukan merupakan aktivitas yang menjadi pusat kehidupan” memperoleh tingkat

yang rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan

maka diperoleh jawaban bahwa karyawan merasakan pekerjaan bukan hal yang penting

bagi mereka di karena otoritas pekerjaan yang meraka rasakan sempit dan minimnya

kesempatan untuk mengutarakan pendapat ataupun ide. Sehingga hal ini menyebabkan

karyawan merasakan adanya kejenuhan. Misalnya karyawan bagian printing yang hanya

memiliki tanggung jawab dalam hal potongan bahan percetakan saja. Selain itu beberapa

karyawan juga menunjukan sikap ketidakdisiplinan dalam bekerja. Misalnya disaat jam

kerja beberapa karyawan mengisi waktu yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

Sedangkan untuk dimensi “Performace, Self-esteem, contingency” memperoleh

jawaban yang cukup baik. Dimana para karyawan sudah cukup puas dengan dimensi ini.

Karena para karyawan merasakan bahwa hasil kinerja mereka dapat mempengaruhi harga

diri mereka. Beberapa karyawan merasakan apabila mereka mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan deadline atuapun lebih cepat dari deadline yang diberikan oleh

perusahaan akan menimbulkan kebanggaan yang mampu meningkatkan harga diri mereka

dalam bekerja. Selain itu beberapa karyawan juga merasa harga diri mereka meningkat

dalam bekerja. Sehingga hal ini mendorong para karyawan agar mereka bisa memberikan

kinerja yang baik dalam menyesaikan pekerjaan yang ada demi kemajuan perusahaan.

4.11.2 Analisa Penelitian Kepuasan Kerja (X2)

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan

PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Kepuasan Kerja didalam dimensi

“Imbalan” pada indikator “Gaji yang diberikan secara adil” memiliki tingkat yang paling

rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan

maka diperoleh jawaban bahwa banyak karyawan merasakan ketidakadilan didalam

pemberian gaji. Dikarenakan adanya pemberian gaji yang berbeda dengan rekan kerja

mereka yang sama didalam satu bidang kerja. Dimana pada saat karyawan bekerja didalam

perusahaan, adanya kurang penyampaian informasi oleh atasan dalam pemberian gaji

mereka. Karena sistem gaji yang diberikan ialah dengan melihat masa kerja dan skill yang

dimiliki oleh karyawan. Sedangkan bagi para karyawan gaji merupakan salah satu hal yang

penting bagi mereka yang bisa memberikan mereka motivasi dalam melakukan

pekerjaannya.

Sedangkan untuk dimensi “Kesempatan Promosi” pada indikator “Adanya

kemungkinan yang besar untuk naik jabatan” memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban

rata-rata tinggi). Berdasarkan hasil analisis, para karyawan merasakan adanya kesempatan

promosi jabatan yang terbuka dan adil di dalam perusahaan. Karena dengan adanya

promosi jabatan dapat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan baik bersifat material

maupun non material. Selain itu promosi jabatan juga bisa meningkatkan motivasi kerja

mereka sesuai dengan apa yang di hendaki oleh perusahaan dan mencapai tujuan

Sedangkan untuk dimensi lainnya yaitu: “Pekerjaan itu sendiri”, “Pengawasan”,

“Rekan Kerja”, “Kondisi Kerja” memperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam

“Pekerjaan itu sendiri” setelah melakukan analisis bahwa para karyawan merasakan bahwa

tugas-tugas yang diberikan oleh atasan merupakan salah satu tugas yang penting sehingga

para karyawan harus memiliki berbagai macam keterampilan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh atasan. Sehingga dengan demikian para karyawan akan merasakan

suatu kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Untuk dimensi “Pengawasan”

setelah melakukan analisis, karyawan merasakan mereka merasakan adanya perhatian yang

baik oleh atasan dalam melakukan pekerjaan yang diberikan. Para atasan juga melakukan

karyawannya dengan cara yang baik dalam memantau pekerjaan yang dikerjakan oleh

karyawannya. Untuk dimensi “Rekan Kerja” setelah melakukan analisis, para karyawan

mengatakan bahwa mereka sesama rekan kerja didalam perusahan bisa bekerja sama

dengan baik sekali. Karena apabila didalam satu lingkungan kerja, para karyawan dengan

rekan kerjanya tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka kepuasaan kerja mereka

menurun. Karena sesame rekan kerja bisa saja memberikan dukungan, kenyamanan,

nasehat dan bantuan kepada sesama rekan kerja. Sedangkan untuk dimensi “ Kondisi

kerja” setelah melakukan analisis, maka parusahaan sudah memberikan ruang kerja yang

nyaman dan peralatan kerja yang nyaman digunakan untuk karyawan. Karena kondisi

ruang kerja merupakan salah satu kebutuhan fisik yang harus tepenuhi agar memuaskan

tenaga kerja.

4.11.3 Analisa Penelitian Organizational Citizenship Behavior (Y)

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan

PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Organizational Citizenship Behavior

memiliki tingkat yang paling rendah (rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis

terhadap para karyawan, para karyawan mengatakan bahwa meraka kurang setuju kalau

mereka berkerja lembur. Karena mereka merasakan ketidakadilan didalam lembur, karena

didalam perusahaan secara financial belum mampu memberkan upah lembur, sehingga

ketika para karyawan lembur mereka tidak mendapatkan uang lembur, Sehingga hal ini

membuat para karyawan malas untuk bekerja lembur dan memilih pulang tepat waktu yang

telah ditentukan.

Sedangkan untuk dimensi “Courtesy” memiliki tingkat yang paling tinggi

(jawaban rata-rata tinggi). Setelah melakukan analisis ternyata para karyawan mengikuti

perkembangan dan perubahan didalam perusahaan, sehingga mereka mau saling

memberikan informasi kepada sesama rekan kerja mereka.

Sedangkan untuk ketiga dimensi lainnya yaitu: “Altruism”, “Sportsmanship”,

“Civic virtue”, diperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam “Altruism” para

karyawan, mereka sangat bersedia membantu rekan kerja mereka yang memiliki kerja yang

overload dan rekan kerja mereka yang sedang sakit. Kemudian untuk “Sportsmanship”,

para karyawan mau memberikan toleransi ketika terjadi situasi yang kurang ideal didalam

tempat kerja tanpa mengajukan keberatan-kebaratan dan mau mendegarkan nasehat dari

rekan kerja mereka. Kemudian untuk dimensi “Civic virtue” para karyawan merasakan

bahwa mereka selalu terlibat didalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dan

selalu menaruh perhatian yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

4.11.4 Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukukan dapat disimpulkan bahwa Keterlibatan

Organizational Citizenship Behavior (Y) baik secara parsial maupun simultan. Didalam

keterlibatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang lebih rendah di bandingkan dengan

Kepuasan Kerja (X2) yang cenderung memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap

Organizational Citizenship Behavior (Y). Sehingga apabila di perusahaan ingin

meningkatkan Organizational Citizenship Behavior maka perusahaan harus

memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Karena kepuasan karyawan merupakan suatu

sikap puas yang ditunjukan oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaannya. Tetapi hal

ini bukan berarti harus mengabaikan faktor keterlibatan kerja, karena keterlibatan kerja

juga bisa memiliki pengaruh yang cukup terhadap Organizational Citizenship Behavior

meskipun cenderung memiliki pengaruh yang lebih rendah dari kepuasan kerja. Sehingga

untuk masa yang akan datang diharapakan perusahaan melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel lainnya yang mempengaruhi organizational citizenship behavior.

Karena kita ketahui dari kedua variabel bebas yang kita teliti, memiliki pengaruh yang

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 38-44)

Dokumen terkait