BAB 4
ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Prima Graphia Digital yang beralamatkan di Jl. Kalibaru Timur IV No. 5 -7
Senen Jakarta Pusat – Indonesia 10460 adalah perusahaan yang bergerak dibidang
printing. Berada dibawah pimpinan Ibu Devi Goei, PT. Prima Graphia Digital yang
berperan sebagai General Manager.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
• Visi
Menjadi no 1 dalam industri digital printing di Indonesia
• Misi
Membangun bisnis digital printing yang memberikan kemudahan, kualitas,
kecepatan pelayanan yang istimewa dan harga efisien untuk menghasilkan
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Prima Graphia Digital
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Prima Graphia Digital
Keterangan: • FO : Front Office • CS : Customer Service • PB : Penyerahan Barang • DESKP : Deskprint • OPRT : Operator • Fin : Finishing
Sumber: PT. Prima Graphia Digital 2013 MANAGER
SUPERVISOR
ADM
STAF
LEAD KASIR LEAD CS LEAD PB LEAD DESKP
KA F.O KA F.O KA F.O
STAF STAF STAF
LEAD FIN LEAD OPRT
KOORDINATOR
Ka Prod Digital Ka Prod Plotter
4.2 Profil Responden
Dalam penelitian ini, penulis mengambil popuasi karyawan PT. Prima Graphia
Digital untuk melakukan analisi Keterlibatan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Organizational Citizenship Behavior. Pada tahun 2013, PT. Prima Graphia Digital
memiliki keseluruhan populasi sebanyak 600 karyawan. Karena melihat populasi yang
dimiliki oleh PT. Prima Graphia Digital terlalu besar, dengan demikian tidak mungkin
peneliti mengambil semua populasi yang ada. Sehingga untuk menentukan jumlah sampel,
maka peneliti menggunakan rumus Slovin dengan populasi 600 karyawan dan tingkat
kesalahan 10% dan memiliki tingkat akurasi 90% sehingga jumlah yang dijadikan sampel
ialah 86 karyawan. Berikut profil responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir dan lama berkerja.
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh responden yang berjenis kelamin pria
sebanyak 49 orang dan wanita 37 orang. Berikut table responden berdasarkan jenis
kelamin:
Tabel 4.1 Profil Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Pria 49 orang 57%
Wanita 37 orang 43%
Jumlah 86 orang 100%
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh responden yang berusia 21 – 30 tahun
sebanyak 74 orang, 31 – 40 sebanyak 12 orang, sedangkan 41-50 tahun dan >50 tahun
tidak ada. Berikut table responden berdasarkan usia:
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
21 - 30 tahun 74 orang 86%
31 - 40 tahun 12 orang 14%
41 - 50 tahun 0 orang 0%
> 50 tahun 0 orang 0%
Jumlah 86 orang 100%
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dalam penelitian, peneliti memperoleh responden yang pendidikan terakhir di
tingkat SMA/ Sederajat sebanyak 59 orang, D3 sebanyak 19 orang, S1 sebanyak 8 orang.
Berikut table responden berdasarkan pendidikan terakhir:
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase
SMA / Sederajat 59 orang 68.60%
D3 19 orang 22.10%
S1 8 orang 9.30%
Total 86 orang 100%
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan responden yang lama bekerja di < 1
tahun terdapat 26 orang, 1 – 2 tahun terdapat 37 orang, 3 – 5 tahun terdapat 23 orang, dan
> 5 tahun tidak ada. berikut table respondent berdasarkan lama bekerja:
Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Presentase
< 1 tahun 26 orang 30.20%
1 - 2 tahun 37 orang 43.00%
3 - 5 tahun 23 orang 26.70%
> 5 tahun 0 orang 0%
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Gambar 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Lama Bekerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.3. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval
Pada penelitian ini , peneliti menggunakan metode MSI (method ofsuccessive
interval) untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data skala interval.
Pemberian bobot pada kuesioner penelitian, sebagai berikut :
• (SS)Sangat Setuju = 5
• (S)Setuju = 4
• (KS) Kurang Setuju = 3
• (TS) Tidak Setuju = 2
• (STS) Sangat Tidak Setuju = 1
4.3.1 Data Interval Keterlibatan Kerja (X1)
Tabel 4.5 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel
Keterlibatan Kerja (X1)
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval)
1 1.000
2 1.937
3 2.703
4 3.429
5 4.471
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.3.2 Data Interval Kepuasan Kerja (X2)
Tabel 4.6 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel
Kepuasan Kerja (X2)
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval)
1 1.000
2 1.869
3 2.569
5 4.377
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.3.3 Data Interval Organizational Citizenship Behavior (Y)
Tabel 4.7 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel
Organizational Citizenship Behavior (Y)
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval)
1 1.000
2 1.771
3 2.319
4 3.036
5 4.174
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
4.4 Uji Validitas
Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana menentukan r table
dengan menggunakan df (degee of freedom) = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 86,
sehingga 86-2, nilai df = 84. Dengan menggunakan rumus rtabel = 0.21.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut:
• Jika rhitung > 0.21 , maka butir pertanyaan tersebut valid
4.4.1 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Variabel X1 diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3, dan 4. Dengan menggunakan
bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.573 0.21 Valid
2 0.504 0.21 Valid
3 0.475 0.21 Valid
4 0.446 0.21 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
4.4.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Variable X2 diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, dan 11. Dengan
menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.826 0.21 Valid
2 0.365 0.21 Valid
4 0.475 0.21 Valid 5 0.678 0.21 Valid 6 0.361 0.21 Valid 7 0.665 0.21 Valid 8 0.341 0.21 Valid 9 0.773 0.21 Valid 10 0.367 0.21 Valid 11 0.431 0.21 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
4.4.3 Uji Validitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y)
Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10. Dengan
menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Validitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y)
Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.383 0.21 Valid
2 0.248 0.21 Valid
3 0.236 0.21 Valid
5 0.237 0.21 Valid 6 0.369 0.21 Valid 7 0.532 0.21 Valid 8 0.343 0.21 Valid 9 0.229 0.21 Valid 10 0.318 0.21 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
4.5 Uji Reliabilitas
Dalam uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS,
dimana apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka dinyatakan reliable. Hasil pengujian
reliabilitas terhadap semua variable adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Reliabilitas
Variabel
Cronbach's
Alpha R table Keterangan
Keterlibatan Kerja (X1) 0,712 0,60 Reliable Kepuasan Kerja (X2) 0,854 0,60 Reliable Organizational Citizenship Behavior (Y) 0,652 0,60 Reliable
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
4.6 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal. Uji normalitas untuk tiap vaariabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data
pada gambar grafik Q-Q plot. Data-data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran
data berada pada garis lurus sebaran titik plot.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
• Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 ,maka data dikatakan berdistribusi normal
• Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal
Angka Sig. atau signifikansi diperoleh melalui pengolahan data SPSS yaitu test of
normality dan plot dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan
5%.
Menurut Sarjono Haryadi & Julianita Winda (2011, p:64) menyatakan dalam uji
normalitas bahwa jika penelitian memiliki responden diatas 50, maka Sig,
Kolmogorov-Smirnova yang dibandingkan dengan Aplha, sedangkan jika penelitian dibawah 50, maka
Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Aplha untuk menguji normalitas dari
pengolahan data peneliti.
4.6.1 Uji Normalitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai
Tabel 4.12 Test of Normality Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Keterlibatan Kerja ,066 86 ,200* ,973 86 ,064
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Dasar Pengambilan Keputusan
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal
Keputusan
Variabel X1 memiliki Sig = 0.200 ( > 0.05) maka data berdistribusi normal.
4.6.2 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.13 Test of Normality Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Kepuasan Kerja ,057 86 ,200* ,980 86 ,217
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance
Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Dasar Pengambilan Keputusan
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal
Keputusan
4.6.3 Uji Normalitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dengan menggunakan bantuan program SPSS maka hasil diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.14 Test of Normality Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
OCB ,071 86 ,200* ,977 86 ,125
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance
Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Organizational Citizenship Behavior (Y)
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Dasar Pengambilan Keputusan
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 maka data berdistribusi normal
• Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal
Keputusan
Variabel X1 memiliki Sig = 0.200 ( >0.05) maka data berdistribusi normal.
4.7 Uji Asumsi Klasik
4.7.1 Uji Heterokedatisitas
Uji Heterokedatisitas pada variabel X1, X2, dan Y dengan responden sebanyak 86
Gambar 4.9 Grafik Hasil Uji Heterokedatisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Dari scatterplot tersebut, menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik
pada bagian atas angka nol atau bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu
Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas dalam
model regresi ini.
4.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan pada variabel X1, X2 dan Y dengan 86 responden.
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients(a) Model Unstandardize d Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF B Std. Error 1 (Constant) 1,184 ,211 5,614 ,000 Keterlibatan Kerja ,146 ,062 ,219 2,343 ,022 ,668 1,498 Kepuasan Kerja ,438 ,072 ,568 6,070 ,000 ,668 1,498
a Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel
bebas
- Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas
Keputusan
Pada tabel 4.15 menunjukkan VIF sebesar 0,00 pada variabel keterlibatan kerja, VIF
sebesar 0,022 pada variabel kepuasan kerja, VIF sebesar 0,00 pada variabel
Organizational citizenship behavior, berarti nilai VIF lebih kecil dari pada 10. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel
bebas.
Setelah selesai diuji asumsi klasik berupa Uji Heterokedatisitas, Uji
Multikolinearitas, dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi X1 dan X2 merupakan
model regresi yang baik karena memenuhi semua uji asumsi klasik dan dapat dilanjutkan
4.8 Analisis Deskriptif
Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria
mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel keterlibatan kerja
(X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Organizational Citizenship Behavior (Y). Untuk
menentukan kreteria tersebut, digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas
(k) dan lebar kelas (l), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu
sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga
“cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk
lebar kelas (l) yaitu:
l = (Xk 0max-Xmin)/k
Untuk variabel X1, X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval,
sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, dan Y adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Intepretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y
Keterlibatan Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2)
Organizational Citizenship Behavior (Y)
Interval Kriteria Interval Kriteria Interval Kriteria
1.000 - 1.694 Sangat Buruk 1.000 - 1.675 Sangat Buruk 1.000 - 1.635 Sangat Buruk
1.695 - 2.389 Buruk 1.676 - 2.351 Buruk 1.636 - 2.271 Buruk
2.390 - 3.084 Cukup 2.352 - 3.027 Cukup 2.272 - 2.907 Cukup
3.085 - 3.779 Baik 3.028 - 3.703 Baik 2.908 - 3.543 Baik
3.780 - 4.471 Sangat Baik 3.704 - 4.379 Sangat Baik 3.544 - 4.179 Sangat Baik
Tabel 4.17 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean N Keterlibatan Kerja 3.7849 86 Kepuasan Kerja 3.8594 86 OCB 3.8860 86
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Pada tabel 4.17, terlihat mean (rata-rata) dari variabel keterlibatan kerja (X1)
adalah 3,7849 yang mengacu pada tabel 4.16, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
keterlibatan kerja PT. Prima Graphia Digital adalah sangat baik. Kepuasan kerja (X2)
memiliki mean (rata-rata) sebesar 3,8594 yang mengacu pada tabel 4.16 maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat kepuasan kerja PT. Prima Graphia Digital adalah sangat baik.
Sedangkan untuk Organizational Citizenship Behavior (Y) dengan memiliki mean
(rata-rata) sebesar 3,8860 yang mengacu pada tabel 4.16 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
Organizational Citizenship Behavior PT. Prima Graphia Digital adalah Sangat Baik.
4.9 Analisis Korelasi
Dalam penelitian ini, sebelum melakukan analisis regresi, penulis terlebih dahulu
melakukan analisis korelasi. Dimana analisis korelasi digunakan untuk mengetahui
sifat-sifat variabel yang diteliti.
Menurut Riduwan (2007: p62), ada lima keeratan korelasi yang dapat
dikelompokan sebagai berikut:
1 0.80 sampai dengan 1.000 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
3 0.40 sampai dengan 0.599 berarti korelasi memiliki keeratan cukup kuat.
4 0.20 sampai dengan 0.399 berarti korelasi memiliki keeratan rendah.
5 0.00 sampai dengan 0.199 berarti korelasi memiliki keeratan sangat rendah.
4.9.1 Analisis Korelasi Antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah
variabel Keterlibatan Kerja (X1) memiliki hubungan dengan Organizational Citizenship
Behavior (Y). Dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16 dan diperoleh hasil
berikut:
Tabel 4.18 Korelasi Keterlibatan Kerja (X1) dan Organizational Citizenship Behavior (Y)
Correlations
Keterlibatan Kerja OCB
Keterlibatan Kerja Pearson Correlation 1 ,547** Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86 OCB Pearson Correlation ,547** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.18 correlations, antara variabel X1 terhadap Y dapat
disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah
antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain.
Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan
Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan kerja (X1) dengan
Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima
Sig < 0,05 maka H0 ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak
Kesimpulan:
Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa
keterlibatan kerja kerja (X1) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) memiliki
hubungan secara signifikan, dengan memiliki hubungan yang bersifat cukup kuat dan
searah. Dikatakan cukup kuat karena korelasinya sebesar 0,547 yang berada pada range
0.40 sampai dengan 0.599. Dikatakan hubungan searah karena korelasi bernilai positif,
sehingga jika nilai Keterlibatan Kerja (X1) meningkat, maka Organizational Citizenship
Behavior (Y) juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika Keterlibatan Kerja (X1)
4.9.2 Analisis Korelasi Antara Kepuasan Kerja (X2) dan Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah
variabel Kepuasan Kerja (X2) memiliki hubungan dengan Organizational Citizenship
Behavior (Y). Dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16 dan diperoleh hasil
berikut:
Tabel 4.19 Korelasi Kepuasan Kerja (X2) dan Organizational Citizenship Behavior (Y)
Correlations
Kepuasan Kerja OCB
Kepuasan Kerja Pearson Correlation 1 ,695** Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86 OCB Pearson Correlation ,695** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Berdasarkan tabel 4.19 correlations, antara variabel X2 terhadap Y dapat
disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah
antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain.
Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerja (X2) dengan
Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Kepuasan Kerja (X2) dengan
Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima
Sig < 0,05 maka H0 ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak
Kesimpulan:
Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa
kepuasan kerja (X2) dengan Organizational Citizenship Behavior (Y) memiliki hubungan
secara signifikan, dengan memiliki hubungan yang bersifat kuat dan searah. Dikatakan
kuat karena korelasinya sebesar 0,695 yang berada pada range 0.60 sampai dengan 0.799.
Dikatakan hubungan searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai Kepuasan
Kerja (X2) meningkat, maka Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan
meningkat. Begitu juga sebaliknya jika Kepuasan Kerja (X2) menurun, maka variabel
Organizational Citizenship Behavior (Y) juga akan menurun.
4.9.3 Analisis Korelasi Antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2)
Dalam analisis korelasi yang dilakukan yaitu dimana untuk mengetahui apakah
variabel Keterlibatan Kerja (X1) memiliki hubungan dengan Kepuasan Kerja (X2). Dalam
Tabel 4.20 Korelasi Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) Correlations Keterlibatan Kerja Kepuasan Kerja Keterlibatan Kerja Pearson Correlation 1 ,576** Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86 Kepuasan Kerja Pearson Correlation ,576** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Berdasarkan tabel 4.20 correlations, antara variabel X1 terhadap X2 dapat
disimpulkan dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah
antara dua variabel saja atau memperhitungan pengaruh dari faktor lain.
Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan
Kepuasan Kerja (X2) pada PT. Prima Graphia Digital
Ha : Ada Hubungan yang signifikan antara variabel Keterlibatan Kerja (X1) dengan
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima
Sig < 0,05 maka H0 ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak
Kesimpulan:
Dengan melakukan penelitian uji signifikansi diatas maka dapat kita ketahui bahwa
keterlibatan kerja (X1) dengan Kepuasan Kerja (X2) memiliki hubungan secara signifikan,
dengan memiliki hubungan yang bersifat kuat dan searah. Dikatakan kuat karena
korelasinya sebesar 0,576 yang berada pada range .0,40 sampai dengan 0.599. Dikatakan
hubungan searah karena korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai Keterlibatan Kerja
(X1) meningkat, maka Kepuasan Kerja (X2) juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya
jika Keterlibatan Kerja (X1) menurun, maka Kepuasan Kerja (X2) juga akan menurun.
4.10 Analisis Regresi
4.10.1 Analisis Pengaruh Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.21 sampai
4.24 menunjukan pengaruh keterlibatan kerja (X1) terhadap Organizational Citizenship
Tabel 4.21 Variables Entered/Removed (X1)
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 KeterlibatanKerjaa . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Pada tabel 4.21 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel
yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukan dalam perhitungan regresi.
Tabel 4.22 Model Summary (X1)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .547a .299 .291 .38220
a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKerja
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
1) Angka R square pada tabel 4.22 model summary adalah 0,299. Hal ini berarti
organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh Keterlibatan Kerja
(X1) sebesar 29,9%. Sedangkan sisanya sebesar 70,1% dipengaruhi oleh faktor
lain.
2) Angka R pada tabel 4.22 model summary menunjukkan bahwa korelasi gaya
Keterlibatan Kerja (X1) dengan organizational citizenship behavior (Y) adalah
0,547. Angka 0,547 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam
Tabel 4.23 Anova (X1)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.234 1 5.234 35.832 .000a
Residual 12.270 84 .146
Total 17.505 85
a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKerja b. Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Kemudian, variabel X1 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh
antara keterlibatan kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian
tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.23 anova, yaitu:
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap
Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig < 0,05 Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 <0,05 maka Ho ditolak
Kesimpulan
Adanya pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) terhadap
Tabel 4.24 Coefficients (X1) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.904 .208 9.147 .000 KeterlibatanKerja .363 .061 .547 5.986 .000
a. Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Pada tabel 4.24 coefficients menggambarkan persamaan regresi:
Y = 1.904 + 0,363 X1
Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior dan X1 = Keterlibatan Kerja
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:
1) Constant sebesar 1,904 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari
variabel keterlibatan kerja (X1), maka nilai organizational citizenship behavior (Y)
adalah 1,904.
2) Nilai keterlibatan kerja (X1) adalah 0,363 menyatakan bahwa semakin tinggi
tingkat keterlibatan kerja yang diterapkan maka akan meningkatkan organizational
citizenship behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital
4.10.2 Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.25 sampai
4.28 menunjukan bahwa pengaruh antara kepuasan kerja terhadap organizational
Tabel 4.25Variables Entered/Removed (X2)
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 KepuasanKerjaa . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Pada tabel 4.25 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel
yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukan dalam perhitungan regresi.
Tabel 4.26 Model Summary (X2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .695a .483 .477 .32827
a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
1) Angka R square pada tabel 4.26 model summary adalah 0,483. Hal ini berarti
organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja
(X2) sebesar 48,3%. Sedangkan sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi oleh faktor
lain.
2) Angka R pada tabel 4.26 model summary menunjukkan bahwa korelasi kepuasan
kerja (X2) dengan organizational citizenship behavior (Y) adalah 0,695. Angka
0,695 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0.60 sampai
Tabel 4.27 Anova (X2)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8.453 1 8.453 78.441 .000a
Residual 9.052 84 .108
Total 17.505 85
a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja b. Dependent Variable: OCB
Sumber: Hasil Output SPSS 2013
Kemudian variabel X2 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh
antara keterlibatan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian
tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.27 anova, yaitu:
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap
Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital .
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital .
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig < 0,05 Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 <0,05 maka Ho ditolak
Kesimpulan
Ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational
Tabel 4.28 Coefficients (X2) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.352 .203 6.648 .000 KepuasanKerja .535 .060 .695 8.857 .000
a. Dependent Variable: OCB
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
Pada tabel 4.28 coefficients menggambarkan persamaan regresi:
Y = 1,352 + 0,535 X2
Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior dan X2 = Kepuasan Kerja
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:
1) Constant sebesar 1,352 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari
variabel kepuasan kerja (X2), maka nilai organization citizenship behavior (Y)
adalah 1,352
2) Nilai kepuasan kerja adalah 0,535 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
kepuasan kerja karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT.
Prima Graphia Digital.
4.10.3 Analisis Pengaruh Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y)
Dalam penelitian ini, dengan menggunakan bantuan SPSS maka tabel 4.29 sampai
4.32 menunjukan bahwa pengaruh antara keterlibatan kerja dan kepuasan kerja terhadap
Tabel 4.29 Variables Entered/Removed (X1) dan (X2)
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 KepuasanKerja,
KeterlibatanKerjaa
. Enter
a. All requested variables entered.
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
Pada tabel 4.29 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel
yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
Tabel 4.30 Model Summary (X1) dan (X2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .718a .515 .503 .31983
a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KeterlibatanKerja
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
1) Angka R square pada tabel 4.30 model summary adalah 0,515. Hal ini berarti
organizational citizenship behavior (Y) dapat dipengaruhi oleh keterlibatan kerja
(X1) dan kepuasan kerja (X2) sebesar 51,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 48,5%
dipengaruhi oleh faktor lain.
2) Angka R pada tabel 4.30 model summary menunjukkan bahwa korelasi keterlibatan
kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan organizational citizenship behavior (Y)
adalah 0,718. Angka 0,718 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada
Tabel 4.31Anova (X1) dan (X2)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.014 2 4.507 44.062 .000a
Residual 8.490 83 .102
Total 17.505 85
a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KeterlibatanKerja b. Dependent Variable: OCB
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
Kemudian, variabel bebas (X1,X2) dan variabel terikat (Y), harus dilakukan
pengujian signifikan pengaruh antara keterlibatan karja (X1) dan kepuasan kerja (X2)
terhadap organizational citizenship behavior (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan
melihat tabel 4.31 anova, yaitu:
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja
(X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia
Digital.
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2)
terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia Digital.
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig < 0,05 Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak
Ada pengaruh yang signifikan antara Keterlibatan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja
(X2) terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) pada PT. Prima Graphia
Digital.
Tabel 4.32 Coefficients (X1) dan (X2)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.184 .211 5.626 .000 KeterlibatanKerja .145 .062 .219 2.343 .022 KepuasanKerja .437 .072 .569 6.079 .000
a. Dependent Variable: OCB
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
Pada tabel 4.32 coefficients menggambarkan persamaan regresi :
Y = 1,184 + 0,145 X1 + 0,437 X2
Dimana Y = Organizational Citizenship Behavior, X1 = Keterlibatan Kerja, X2 =
Kepuasan Kerja
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:
1) Constant sebesar 1,184 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel
keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2), maka nilai organizational citizenship
behavior (Y) adalah 1,184.
2) Nilai keterlibatan kerja adalah 0,145, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
keterlibatan kerja yang diterapkan maka akan meningkatkan organizational citizenship
3) Nilai kepuasan kerja adalah 0,437, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan
kerja yang diterapkan oleh perusahaan akan meningkatkan organizational citizenship
behavior pada PT. Prima Graphia Digital.
Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 4.10 Bagan Pengaruh (X1) dan (X2) terhadap (Y)
Sumber : Hasil Output SPSS, 2013
4.11 Analisis Penelitian
Setelah melakukan pengolahan data SPSS, maka dapat hasil pengolahan data dapat
kita ringkas sebagai berikut pada tabel 4.32 dibawah ini: Keterlibatan Kerja (X1) 29,9 % Organizational Citizenship Behavior (Y) 51,5 % 48,3 % Kepuasan Kerja (X2)
Tabel 4.33 Ringkasan Hasil Pengolahan Data
Hubungan
Variabel Kolerasi Pengaruh Persamaan Regresi
Uji Signifikan X1 --> Y 0,547 (Cukup Kuat) 29,9 % Y = 1.904 + 0,363 X1 Signifikan X2 --> Y 0,695 (Kuat) 48,3 % Y = 1,352 + 0,535 X2 Signifikan X1,X2 --> Y 0,575 (Cukup Kuat) 51,5 % Y = 1,184 + 0,145 X1 + 0,437 X2 Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
Keterangan:
1) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y)
memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 29,9% pada PT. Prima Graphia Digital.
Sehingga jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang baik, maka
organizational citizenship behavior juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya
jika karyawan memiliki keterlibatan kerja yang rendah, maka organizational
citizenship behavior juga akan menurun.
2) Pengaruh kepuasan kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y)
memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 48,3% pada PT. Prima Graphia Digital.
Sehingga jika kepuasan kerja karyawan tinggi, maka organizational citizenship
behavior akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika kepuasan kerja karyawan
3) Pengaruh keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara silmutan terhadap
organizational citizenship behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar
51,5% pada PT. Prima Graphia Digital.
4.11.1 Analisa Penelitian Variabel Keterlibatan Kerja (X1)
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan
PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Keterlibatan Kerja pada dimensi
“Pentingnya pekerjaan bagi gambaran total individu” khususnya indikator “Pekerjaan yang
saya lakukan merupakan aktivitas yang menjadi pusat kehidupan” memperoleh tingkat
yang rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan
maka diperoleh jawaban bahwa karyawan merasakan pekerjaan bukan hal yang penting
bagi mereka di karena otoritas pekerjaan yang meraka rasakan sempit dan minimnya
kesempatan untuk mengutarakan pendapat ataupun ide. Sehingga hal ini menyebabkan
karyawan merasakan adanya kejenuhan. Misalnya karyawan bagian printing yang hanya
memiliki tanggung jawab dalam hal potongan bahan percetakan saja. Selain itu beberapa
karyawan juga menunjukan sikap ketidakdisiplinan dalam bekerja. Misalnya disaat jam
kerja beberapa karyawan mengisi waktu yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
Sedangkan untuk dimensi “Performace, Self-esteem, contingency” memperoleh
jawaban yang cukup baik. Dimana para karyawan sudah cukup puas dengan dimensi ini.
Karena para karyawan merasakan bahwa hasil kinerja mereka dapat mempengaruhi harga
diri mereka. Beberapa karyawan merasakan apabila mereka mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan deadline atuapun lebih cepat dari deadline yang diberikan oleh
perusahaan akan menimbulkan kebanggaan yang mampu meningkatkan harga diri mereka
dalam bekerja. Selain itu beberapa karyawan juga merasa harga diri mereka meningkat
dalam bekerja. Sehingga hal ini mendorong para karyawan agar mereka bisa memberikan
kinerja yang baik dalam menyesaikan pekerjaan yang ada demi kemajuan perusahaan.
4.11.2 Analisa Penelitian Kepuasan Kerja (X2)
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan
PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Kepuasan Kerja didalam dimensi
“Imbalan” pada indikator “Gaji yang diberikan secara adil” memiliki tingkat yang paling
rendah (jawaban rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis terhadap karyawan
maka diperoleh jawaban bahwa banyak karyawan merasakan ketidakadilan didalam
pemberian gaji. Dikarenakan adanya pemberian gaji yang berbeda dengan rekan kerja
mereka yang sama didalam satu bidang kerja. Dimana pada saat karyawan bekerja didalam
perusahaan, adanya kurang penyampaian informasi oleh atasan dalam pemberian gaji
mereka. Karena sistem gaji yang diberikan ialah dengan melihat masa kerja dan skill yang
dimiliki oleh karyawan. Sedangkan bagi para karyawan gaji merupakan salah satu hal yang
penting bagi mereka yang bisa memberikan mereka motivasi dalam melakukan
pekerjaannya.
Sedangkan untuk dimensi “Kesempatan Promosi” pada indikator “Adanya
kemungkinan yang besar untuk naik jabatan” memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban
rata-rata tinggi). Berdasarkan hasil analisis, para karyawan merasakan adanya kesempatan
promosi jabatan yang terbuka dan adil di dalam perusahaan. Karena dengan adanya
promosi jabatan dapat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan baik bersifat material
maupun non material. Selain itu promosi jabatan juga bisa meningkatkan motivasi kerja
mereka sesuai dengan apa yang di hendaki oleh perusahaan dan mencapai tujuan
Sedangkan untuk dimensi lainnya yaitu: “Pekerjaan itu sendiri”, “Pengawasan”,
“Rekan Kerja”, “Kondisi Kerja” memperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam
“Pekerjaan itu sendiri” setelah melakukan analisis bahwa para karyawan merasakan bahwa
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan merupakan salah satu tugas yang penting sehingga
para karyawan harus memiliki berbagai macam keterampilan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh atasan. Sehingga dengan demikian para karyawan akan merasakan
suatu kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Untuk dimensi “Pengawasan”
setelah melakukan analisis, karyawan merasakan mereka merasakan adanya perhatian yang
baik oleh atasan dalam melakukan pekerjaan yang diberikan. Para atasan juga melakukan
karyawannya dengan cara yang baik dalam memantau pekerjaan yang dikerjakan oleh
karyawannya. Untuk dimensi “Rekan Kerja” setelah melakukan analisis, para karyawan
mengatakan bahwa mereka sesama rekan kerja didalam perusahan bisa bekerja sama
dengan baik sekali. Karena apabila didalam satu lingkungan kerja, para karyawan dengan
rekan kerjanya tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka kepuasaan kerja mereka
menurun. Karena sesame rekan kerja bisa saja memberikan dukungan, kenyamanan,
nasehat dan bantuan kepada sesama rekan kerja. Sedangkan untuk dimensi “ Kondisi
kerja” setelah melakukan analisis, maka parusahaan sudah memberikan ruang kerja yang
nyaman dan peralatan kerja yang nyaman digunakan untuk karyawan. Karena kondisi
ruang kerja merupakan salah satu kebutuhan fisik yang harus tepenuhi agar memuaskan
tenaga kerja.
4.11.3 Analisa Penelitian Organizational Citizenship Behavior (Y)
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan sebanyak 86 responden pada karyawan
PT. Prima Graphia Digital, ternyata didalam variabel Organizational Citizenship Behavior
memiliki tingkat yang paling rendah (rata-rata paling kecil). Berdasarkan hasil analisis
terhadap para karyawan, para karyawan mengatakan bahwa meraka kurang setuju kalau
mereka berkerja lembur. Karena mereka merasakan ketidakadilan didalam lembur, karena
didalam perusahaan secara financial belum mampu memberkan upah lembur, sehingga
ketika para karyawan lembur mereka tidak mendapatkan uang lembur, Sehingga hal ini
membuat para karyawan malas untuk bekerja lembur dan memilih pulang tepat waktu yang
telah ditentukan.
Sedangkan untuk dimensi “Courtesy” memiliki tingkat yang paling tinggi
(jawaban rata-rata tinggi). Setelah melakukan analisis ternyata para karyawan mengikuti
perkembangan dan perubahan didalam perusahaan, sehingga mereka mau saling
memberikan informasi kepada sesama rekan kerja mereka.
Sedangkan untuk ketiga dimensi lainnya yaitu: “Altruism”, “Sportsmanship”,
“Civic virtue”, diperoleh jawaban yang cukup baik. Dimana didalam “Altruism” para
karyawan, mereka sangat bersedia membantu rekan kerja mereka yang memiliki kerja yang
overload dan rekan kerja mereka yang sedang sakit. Kemudian untuk “Sportsmanship”,
para karyawan mau memberikan toleransi ketika terjadi situasi yang kurang ideal didalam
tempat kerja tanpa mengajukan keberatan-kebaratan dan mau mendegarkan nasehat dari
rekan kerja mereka. Kemudian untuk dimensi “Civic virtue” para karyawan merasakan
bahwa mereka selalu terlibat didalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dan
selalu menaruh perhatian yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.
4.11.4 Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukukan dapat disimpulkan bahwa Keterlibatan
Organizational Citizenship Behavior (Y) baik secara parsial maupun simultan. Didalam
keterlibatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang lebih rendah di bandingkan dengan
Kepuasan Kerja (X2) yang cenderung memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap
Organizational Citizenship Behavior (Y). Sehingga apabila di perusahaan ingin
meningkatkan Organizational Citizenship Behavior maka perusahaan harus
memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Karena kepuasan karyawan merupakan suatu
sikap puas yang ditunjukan oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaannya. Tetapi hal
ini bukan berarti harus mengabaikan faktor keterlibatan kerja, karena keterlibatan kerja
juga bisa memiliki pengaruh yang cukup terhadap Organizational Citizenship Behavior
meskipun cenderung memiliki pengaruh yang lebih rendah dari kepuasan kerja. Sehingga
untuk masa yang akan datang diharapakan perusahaan melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel lainnya yang mempengaruhi organizational citizenship behavior.
Karena kita ketahui dari kedua variabel bebas yang kita teliti, memiliki pengaruh yang