• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.2.1. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Pegawai

Seperti yang telah dikemukakan pada hasil penelitian bahwa variabel kepemimpinan transformasional pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI masuk ke dalam kategori baik. Secara rinci berdasarkan dimensi yang membentuk variabel kepemimpinan transformasional yaitu dimensi pengaruh ideal termasuk kedalam kategori baik, dimensi motivasi inspirasi termasuk ke

dalam kategori baik, dimensi stimulasi intelektual termasuk kedalam kategori baik, juga untuk dimensi konsiderasi individu termasuk ke dalam kategori baik.

Pada dimensi pengaruh ideal, nilai tertinggi yang dimiliki oleh para pejabat di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI adalah berkenaan keteladanan pejabat (role models), dimana sebanyak 53,8% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan bahwa setiap pemikiran, sikap, dan perilaku atasan sehari-hari menunjukkan ketauladan bagai para pegawai.

Pada dimensi motivasi inspirasi, nilai tertinggi yang dimiliki oleh para pejabat di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI adalah berkenaan dengan pemotivasian pejabat terhadap bawahan dan rekan kerja, dimana sebanyak 69,2% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa setiap tugas yang dikerjakannya, baik tugas pokok, tugas tambahan, tugas lain-lain, maupun tugas berkala selalu mendapatkan perhatian dan motivasi dari atasan.

Pada dimensi stimulasi intelektual, nilai tertinggi yang dimiliki oleh para pejabat di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI adalah berkenaan dengan inovasi pejabat dan penggunaan teknologi baru, dimana sebesar 62,8% menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya sangat mendukung penerapan aplikasi-aplikasi teknologi baru yang sedang berkembang dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Pada dimensi konsiderasi individu, nilai tertinggi yang dimiliki oleh para pejabat di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI adalah berkenaan dengan pemberian kesempatan belajar oleh pejabat kepada bawahan, dimana sebanyak 61,5% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya

senantiasa memberikan kesempatan kepada bawahan untuk belajar ke jenjang pendidikan atau pelatihan yang lebih tinggi, bahkan sebesar 33,3% responden menyatakan sangat setuju.

Selanjutnya dengan dilakukan uji koefisien regrasi secara parsial (uji t) variabel kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja pegawai diperoleh nilai t hitung (6,693) > t tabel (1,665), sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai, dengan kata lain bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal pegawai yaitu faktor kepemimpinan transformasional para atasannya.

Pendidikan dan Pelatihan Struktural Kepemimpinan (Diklat PIM) yang merupakan program Diklat berjenjang yang menjadi salah satu prasyarat seorang pegawai untuk menduduki suatu jabatan tertentu menjadi hal yang turut membantu dalam mempersiapkan kompetensi pegawai baik dari segi teknis maupun psikologis untuk mengemban jabatan yang akan diterimanya. Selain itu juga proses seleksi pejabat melalui uji kompetensi serta fit and proper test yang dilakukan juga sangat menentukan dalam rangka mengetahui kesiapan pegawai untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Tentunya hal tersebut baik langsung maupun tidak lansung dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan transformasional para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI.

5.2.2. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Pegawai

Seperti yang telah dikemukakan pada hasil penelitian bahwa variabel motivasi berprestasi pegawai Sekretariat Wakil Presiden RI yang ditandai dengan karakteristik yang meliputi: 1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, 2) Memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya, 3) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang dihadapinya, 4) Melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, serta 5) Mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu, masuk ke dalam kategori baik. Tingkat motivasi berprestasi pegawai yang tertinggi dapat dilihat dari tanggung jawab pribadi dari diri pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tugasnya. Selain itu juga para pegawai bertanggung jawab atas hasil setiap pekerjaannya.

Selanjutnya dengan dilakukan uji koefisien regrasi secara parsial (uji t) variabel motivasi berprestasi terhadap variabel kinerja pegawai diperoleh nilai t hitung (10,302) > t tabel (1,665), sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai, dengan kata lain bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor internal pegawai yaitu faktor motivasi berprestasi yang dimilikinya.

Tantangan pekerjaan yang memberikan pelayanan langsung terhadap Wakil Presiden RI memberikan motivasi tersendiri bagi para pegawai. Tingkat kelalaian dan kesalahan kerja pegawai harus diminimalisir karena output dari hasil

kerja pegawai baik langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pekerjaan Wakil Presiden RI yang memiliki posisi strategis di dalam menentukan kebijakan untuk memimpin bangsa dan Negara.

5.2.3. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai

Seperti yang telah dikemukakan pada hasil penelitian bahwa variabel kinerja Pegawai Nnegeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI masuk ke dalam kategori baik. Hal tersebut salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal pegawai yang berupa kompetensi kepemimpinan transformasional para pejabatnya, serta dipengaruhi oleh faktor internal pegawai yang berupa motivasi berprestasi yang dimilikinya.

Berdasarkan uji koefisien regresi secara simultan (uji F) variabel kepemimpinan transformasional dan variabel motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap variabel kinerja pegawai diperoleh nilai F hitung (224,518) > F tabel (3,119) dan signifikasi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI.

Berdasarkan analisis nilai Koefisien Determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,857, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel kepemimpinan transformasional dan variabel motivasi berprestasi terhadap pembentukan kinerja

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI adalah sebesar 85,7%, atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI adalah sebesar 85,7%, sedangkan sisanya sebesar 14,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.

Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Mahmudi (2005:21) yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah faktor individu dan faktor kepemimpinan. Faktor kepemimpinan meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader, sedangkan faktor personal/individual meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.

Program reformasi birokrasi yang merupakan program unggulan pemerintah dalam Kabinet Indonesia Bersatu Kedua menjadi tantangan tersendiri yang hendak dicapai. Rencana strategis Sekretariat Wakil Presiden RI disusun untk medukung program reformasi birokrasi tersebut, selain melalui peningkatan kompetensi pegawai maupun kompetensi pejabat juga melalui program yang dapat memotivasi pegawai. Hasil penilaian kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI saat ini akan mempengaruhi perolehan tunjangan remunerasi atau tunjangan kinerja pegawai. Tentunya hal tersebut juga dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI.

Dokumen terkait