• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penentuan Performance Rating dan Allowance 1 Analisis Performance Rating

Dalam dokumen Laporan Praktikum Perancangan Sistem Ker (Halaman 54-59)

a. Metode 1

Secara subjektif, terdapat empat hal yang dinilai dalam menentukan performance rating, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penilaian yang dilakukan terhadap metode 1 menghasilkan nilai keterampilan Good (C1) karena keterampilan dari operator dirasa baik, nilai usaha Good (C2) karena usaha yang dilakukan oleh operator sudah cukup baik, nilai kondisi kerja Average (D) karena proses perakitan dilakukan dengan peralatan dan tempat kerja yang seadanya, dan nilai konsistensi Good (C) karena operator melakukan kegiatan perakitan dengan lancar dan dalam tingkat konsistensi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu siklus dalam perakitan piala menggunakan metode 1 tidak terlalu besar.

Secara objektif, penilaian performance rating didasarkan pada penggunaan tubuh dari operator, yang meliputi penilaian terhadap anggota badan terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan pada penentuan performance rating secara objektif, didapatkan hasil anggota badan yang terpakai dalam proses perakitan adalah lengan atas, lengan bawah, dst yang dilambangkan dengan huruf D dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 5. Penggunaan pedal kaki masuk ke dalam klasifikasi tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah kaki yang dilambangkan dengan huruf F dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Penggunaan tangan masuk ke dalam klasifikasi keadaan tangan salig bantu atau bergantian yang dilambangkan dengan huruf H dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Koordinasi mata dengan tangan tergolong konstan dan dekat yang dilambangkan dengan huruf K dan memiliki

nilai penyesuaian sebesar 2. Penggunaan peralatan tergolong dapat ditangani dengan mudah yang dilambangkan dengan huruf N dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Dan berat beban tergolong kurang dari 0,45 kg yang dilambangkan dengan huruf B-1 dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Semua aspek tersebut menghasilkan nilai 9 yang menunjukkan bahwa performance rating dari operator lebih besar 0.09 dari yang seharusnya.

Nilai performance rating yang dihasilkan pada penilaian objektif ini dimaksudkan untuk lebih mengobjektifkan pengukuran performance rating terhadap operator. Total nilai performance rating didapatkan dengan mengalikan nilai performance rating subjektif dan objektif. Untuk metode 1 didapatkan nilai performance rating sebesar 1.19.

b. Metode 2

Secara subjektif, terdapat empat hal yang dinilai dalam menentukan performance rating, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penilaian yang dilakukan terhadap metode 2 menghasilkan nilai keterampilan Good (C1) karena keterampilan dari operator dirasa baik, nilai usaha Good (C1) karena usaha yang dilakukan oleh operator dirasa baik, nilai kondisi kerja Average (D) karena proses perakitan dilakukan dengan peralatan dan tempat kerja yang seadanya, dan nilai konsistensi Good (C) karena operator melakukan kegiatan perakitan dengan lancar dan dalam tingkat konsistensi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu siklus dalam perakitan piala menggunakan metode 2 tidak terlalu besar.

Secara objektif, penilaian performance rating didasarkan pada penggunaan tubuh dari operator, yang meliputi penilaian terhadap anggota badan terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan pada penentuan performance rating secara objektif, didapatkan hasil anggota badan yang terpakai dalam proses perakitan adalah lengan atas, lengan bawah, dst yang dilambangkan dengan huruf D dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 5. Penggunaan pedal kaki masuk ke dalam klasifikasi tanpa pedal, atau satu pedal

dengan sumbu dibawah kaki yang dilambangkan dengan huruf F dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Penggunaan tangan masuk ke dalam klasifikasi keadaan tangan salig bantu atau bergantian yang dilambangkan dengan huruf H dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Koordinasi mata dengan tangan tergolong konstan dan dekat yang dilambangkan dengan huruf K dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Penggunaan peralatan tergolong dapat ditangani dengan mudah yang dilambangkan dengan huruf N dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Dan berat beban tergolong kurang dari 0,45 kg yang dilambangkan dengan huruf B-1 dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Semua aspek tersebut menghasilkan nilai 9 yang menunjukkan bahwa performance rating dari operator lebih besar 0.09 dari yang seharusnya.

Nilai performance rating yang dihasilkan pada penilaian objektif ini dimaksudkan untuk lebih mengobjektifkan pengukuran performance rating terhadap operator. Total nilai performance rating didapatkan dengan mengalikan nilai performance rating subjektif dan objektif. Untuk metode 2 didapatkan nilai performance rating sebesar 1.22.

c. Metode 3

Secara subjektif, terdapat empat hal yang dinilai dalam menentukan performance rating, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penilaian yang dilakukan terhadap metode 3 Good (C2) karena keterampilan dari operator sudah cukup baik, nilai usaha Good (C2) karena usaha yang dilakukan oleh operator sudah cukup baik, nilai kondisi kerja Average (D) karena proses perakitan dilakukan dengan peralatan dan tempat kerja yang seadanya, dan nilai konsistensi Good (C) karena operator melakukan kegiatan perakitan dengan lancar dan dalam tingkat konsistensi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu siklus dalam perakitan piala menggunakan metode 3 tidak terlalu besar.

Secara objektif, penilaian performance rating didasarkan pada penggunaan tubuh dari operator, yang meliputi penilaian terhadap anggota badan terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan tangan,

peralatan, dan berat beban. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan pada penentuan performance rating secara objektif, didapatkan hasil anggota badan yang terpakai dalam proses perakitan adalah lengan atas, lengan bawah, dst yang dilambangkan dengan huruf D dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 5. Penggunaan pedal kaki masuk ke dalam klasifikasi tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah kaki yang dilambangkan dengan huruf F dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Penggunaan tangan masuk ke dalam klasifikasi keadaan tangan salig bantu atau bergantian yang dilambangkan dengan huruf H dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Koordinasi mata dengan tangan tergolong konstan dan dekat yang dilambangkan dengan huruf K dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Penggunaan peralatan tergolong dapat ditangani dengan mudah yang dilambangkan dengan huruf N dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Dan berat beban tergolong kurang dari 0,45 kg yang dilambangkan dengan huruf B-1 dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Semua aspek tersebut menghasilkan nilai 9 yang menunjukkan bahwa performance rating dari operator lebih besar 0.09 dari yang seharusnya.

Nilai performance rating yang dihasilkan pada penilaian objektif ini dimaksudkan untuk lebih mengobjektifkan pengukuran performance rating terhadap operator. Total nilai performance rating didapatkan dengan mengalikan nilai performance rating subjektif dan objektif. Untuk metode 3 didapatkan nilai performance rating sebesar 1.16.

d. Metode 4

Secara subjektif, terdapat empat hal yang dinilai dalam menentukan performance rating, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penilaian yang dilakukan terhadap metode 4 menghasilkan nilai keterampilan Good (C1) karena keterampilan dari operator dirasa baik, nilai usaha Good (C2) karena usaha yang dilakukan oleh operator sudah cukup baik, nilai kondisi kerja Average (D) karena proses perakitan dilakukan dengan peralatan dan tempat kerja yang seadanya, dan nilai konsistensi Good (C) karena operator melakukan kegiatan perakitan dengan lancar dan dalam tingkat konsistensi yang baik. Hal

ini dibuktikan dengan waktu siklus dalam perakitan piala menggunakan metode 4 tidak terlalu besar.

Secara objektif, penilaian performance rating didasarkan pada penggunaan tubuh dari operator, yang meliputi penilaian terhadap anggota badan terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan pada penentuan performance rating secara objektif, didapatkan hasil anggota badan yang terpakai dalam proses perakitan adalah lengan atas, lengan bawah, dst yang dilambangkan dengan huruf D dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 5. Penggunaan pedal kaki masuk ke dalam klasifikasi tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah kaki yang dilambangkan dengan huruf F dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Penggunaan tangan masuk ke dalam klasifikasi keadaan tangan salig bantu atau bergantian yang dilambangkan dengan huruf H dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Koordinasi mata dengan tangan tergolong konstan dan dekat yang dilambangkan dengan huruf K dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Penggunaan peralatan tergolong dapat ditangani dengan mudah yang dilambangkan dengan huruf N dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 0. Dan berat beban tergolong kurang dari 0,45 kg yang dilambangkan dengan huruf B-1 dan memiliki nilai penyesuaian sebesar 2. Semua aspek tersebut menghasilkan nilai 9 yang menunjukkan bahwa performance rating dari operator lebih besar 0.09 dari yang seharusnya.

Nilai performance rating yang dihasilkan pada penilaian objektif ini dimaksudkan untuk lebih mengobjektifkan pengukuran performance rating terhadap operator. Total nilai performance rating didapatkan dengan mengalikan nilai performance rating subjektif dan objektif. Untuk metode 4 didapatkan nilai performance rating sebesar 1.19.

4.3.2 Analisis Allowance yang Digunakan

Allowance adalah waktu yang diberikan kepada pekerja/operator yang bertujuan untuk memberikan kelonggaran dalam bekerja. Waktu longgar yang dibutuhkan dan

akan mempengaruhi proses produks ini dapat diklasifikasian menjadi personal allowance, fatigue allowance, dan delay allowance

Faktor-faktor yang mempengaruhi allowanceadalah tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadaan temperature tempat kerja, keadaan atmosfer, keadaan lingkungan yang baik, dan kebutuhan pribadi.

Untuk tenaga yang dikeluarkan dengan nilai 1%, hal ini karena operator tidak membutuhkan banyak tenaga. Sikap kerja diberi nilai 1%, hal ini karena sikap kerja (duduk) tidak memberikan beban yang besar bagi operator sehingga hanya membutuhkan allowance yang minim. Gerakan kerja diberi nilai 0% karena gerakan yang dilakukan normal sehingga tidak ada allowance yang diberikan. Kelelahan mata diberi nilai 6% karena pandangan mata operator adalah fokus dan terus menerus sehingga menyebabkan kelelahan yang cukup besar.Keadaan temperatur tempat kerja diberi nilai 1% karena temperatur kerja adalah normal dan mendukung pekerjaan operator sehingga allowancenya kecil. Keadaan atmosfer diberi nilai 0% karena atmosfer tempat operator bekerja adalah baik sehingga tidak memberi beban besar dan allowancenya tidak ada.Keadaan lingkungan yang baik diberi nilai 0% karena keadaan lingkungan tempat operator bekerja adalah baik dan mendukung pekerjaan operator sehingga allowancenya tidak ada. Kebutuhan pribadi diberi nilai 2% karena allowance yang diberikan disamakan dengan allowance pada wanita, hal tersebut memberikan kelonggaran yang lebih besar bagi operator yang bisa jadi seorang wanita atau seorang pria.Total allowance yang diberikan kepada operator adalah 11%.

Allowance wanita digunakan dalam pekerjaan karena tenaga yang dikeluarkan wanita relative tidak sekuat oleh pria dan keutuhan wanita lebih banyak daripada pria, sehingga allowance pria dapat menyesuaikan dengan allowance wanita.

Dalam dokumen Laporan Praktikum Perancangan Sistem Ker (Halaman 54-59)

Dokumen terkait