• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Penerapan CBHRM dalam rangka pengembangan modal

Pengolahan data yang dilakukan menggunakan uji kanonikal menunjukkan bahwa penerapan CBHRM yang diterapkan perusahaan sudah cukup baik. Dalam pelaksanaanya CBHRM berpengaruh terhadap pengembangan modal insani karyawan.

Untuk mengetahui keterkaitan antara CBHRM dengan modal insani, dapat dilihat dari gambar 4 berikut :

Gambar 4. Hubungan antara penerapan CBHRM (X) dengan modal insani (Y).

Berdasarkan informasi diatas dapat dijelaskan bahwa HR Planning memiliki hubungan terkuat terhadap intelegensia karyawan. Dalam rencana strategis perusahaan, harus dipertimbangkan segala hal yang berkaitan dengan posisi dan kondisi perusahaan dalam bisnis yang menjadi bidangnya, baik itu secara internal, berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan, maupun external, berupa peluang dan berbagai ancaman pada perusahaan. Analisis ini akan mempengaruhi strategi yang dipilih perusahaan untuk mencapai tujuan atau visi-nya. Dalam menerapkan strategi tersebut tentunya diperlukan sumber daya-sumber daya, salah satunya yang terpenting adalah sumber daya manusia, dengan kualifikasi dan kuantitas yang diperkirakan mampu mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Disanalah peran penting perlu adanya HR planning.

Perekrutan dan seleksi memiliki hubungan terkuat terhadap keahlian karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada keterkaitan secara langsung antara perekrutan dan seleksi dengan peningkatan keahlian karyawan. Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama.

Pendidikan dan Pelatihan memiliki hubungan terkuat terhadap keterampilan karyawan. Karyawan yang mendapatkan pendidikan & pelatihan akan meningkatkan modal insaninya. Semakin banyak karyawan mendapatkan pendidikan & pelatihan maka akan semakin meningkat pula modal insaninya.

Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang karyawan guna melaksanakan tugasnya. Pendidikan dan pelatihan juga dapat menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara unsur-unsur yang dimiliki oleh seorang karyawan dengan unsur-unsur atau tujuan yang diharapkan oleh suatu organisasi. Pendidikan dan pelatihan memiliki maksud yang hampir sama dalam pelaksanaannya, namun terdapat perbedaan diantara keduanya, yaitu dalam hal ruang lingkup yang mendasarinya. Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian umum seseorang mengenai suatu hal dan pada umumnya pendidikan lebih menekankan teori daripada praktek. Sedangkan pelatihan merupakan suatu proses untuk meningkatkan kecakapan, keterampilan/skill seseorang dalam menunjang tuntutan pekerjaannya dan biasanya lebih menekankan praktek daripada teori.

Pengembangan karir memiliki hubungan terkuat terhadap keterampilan karyawan. Setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan akan memiliki harapan untuk meraih posisi/jabatan yang lebih tinggi atau yang lebih baik dari posisi/jabatan sebelumnya Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Yang perlu dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti semua pelatihan yang diberikan, dan menunggu kesempatan kenaikan jabatan yang ditawarkan oleh perusahaan. Pengembangan karier pada

umumnya berupa kenaikan karier secara vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang berikutnya. Jadi seseorang diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan tertentu kemudian menduduki jabatan manajerial. Dengan adanya strategi pengembangan karir yang baik akan membantu peningkatan modal insani karyawan. Pengembangan karir akan membantu manajemen memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi-kompetensi yang belum dimiliki oleh karyawan yang akan dicalonkan untuk memegang suatu jabatan.

Penilaian kinerja memiliki hubungan terkuat terhadap keterampilan karyawan. Penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. Dengan penilaian kinerja berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasannya sehingga mendorong mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilainnya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini memungkinkan karyawan dipromosikan, didemosikan, dikembangkan, atau balas jasanya di naikkan. Jadi dengan penilaian kinerja dapat diketahui kinerja seorang karyawan di mana terdapat kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memiliki kinerja kerja yang tinggi, memungkinkan dirinya untuk diberikan promosi. Penilaian kinerja dapat memberikan pemahaman kepada karyawan tentang hal-hal yang akan dimonitor dan diukur. Karyawan yang merasa dihargai oleh atasan akan membantu kepercayaan dirinya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Kompensasi memiliki hubungan terkuat terhadap intelegensia karyawan. Semakin tinggi kompensasi yang diterima seseorang maka akan lebih banyak tuntutan yang menjadi tanggung jawabnya. Tentunya hal ini harus diimbangi dengan modal insaninya, Dengan adanya kompensasi yang baik hal ini dapat meningkatkan modal insani karyawan. Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat bekerja. Dalam memberikan kompensasi kepada karyawan terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria

penilaian setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan dan lain sebagainya. Tentunya dalam pemberian kompensasi ini dipengaruhi oleh modal insaninya.

4.4.1. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan CBHRM yang dilakukan PT. Traktor Nusantara sudah berjalan dengan baik. Penerapan CBHRM berdampak pada modal insani karyawan, sehingga semakin baik pelaksanaan CBHRM yang dilakukan PT. Traktor Nusantara maka pengembangan modal insani karyawan juga akan meningkat. Berdasarkan persepsi dari responden, komponen yang memiliki nilai kontribusi paling rendah dalam komponen CBHRM adalah HR Planning. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan HR Planning yang dilakukan PT. Traktor Nusantara belum dilaksanakan secara maksimal.

Komponen yang memiliki nilai kontribusi paling tinggi pada modal insani karyawan adalah pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan mampu memberikan pengaruh yang besar bagi peningkatan modal insani karyawan. Hal ini berarti PT. Traktor Nusantara perlu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus. PT. Traktor Nusantara perlu memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala kepada karyawan secara rutin minimal setahun sekali. Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud yaitu seperti mengenai etos kerja, performance diri, dan motivasi. Pelatihan ini perlu dilakukan sehingga PT. Traktor Nusantara mempunyai sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sehingga tujuan untuk menjadi perusahaan yang unggul dibidang alat berat dengan nilai terbaik bagi karyawan dan pemegang saham dapat tercapai.

Pada variabel modal insani, keterampilan merupakan komponen dengan nilai kontribusi tertinggi. Oleh karena itu keterampilan yang dimiliki karyawan harus terus ditingkatkan. Meningkatkan keterampilan karyawan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui pelatihan dan penguasaan terhadap semua keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan, dengan demikian setiap karyawan akan memiliki kontribusi yang besar dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil identifikasi secara umum PT. Traktor Nusantara telah menerapkan CBHRM dengan baik. Perekrutan dan seleksi merupakan komponen yang dinilai paling baik dalam pelaksanaanya, hal ini berarti bahwa proses perekrutan dan seleksi yang dilaksanakan oleh PT. Traktor Nusantara dilaksanakan secara terbuka tanpa ada diskriminasi dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan. Komponen yang paling rendah adalah HR Planning, hal ini berarti bahwa rencana strategis yang dijalankan oleh PT. Traktor Nusantara belum dilaksanakan secara maksimal.

Selain itu penilaian kinerja yang diterapkan oleh PT. Traktor Nusantara juga sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini berarti bahwa atasan melakukan penilaian kinerja bawahannya secara adil sesuai dengan pencapaian target pekerjaanya. Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa penerapan CBHRM yang dilakukan perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengembangan modal insani karyawan.

Hasil dari perhitungan korelasi kanonik menunjukkan bahwa komponen dengan nilai kontribusi tertinggi pada CBHRM dalam pengembangan modal insani adalah pendidikan dan pelatihan. Karyawan berpendapat bahwa dengan pendidikan dan pelatihan yang baik dapat meningkatkan modal insani mereka. Indikator yang memiliki hubungan kanonik paling kuat dengan dengan pendidikan dan pelatihan adalah keterampilan. Hal ini berarti pendidikan dan pelatihan menjadi komponen yang paling kuat korelasinya terhadap pembentukan modal insani karyawan.

Dokumen terkait