• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guna menjawab permasalahan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka berbagai data yang relevan dengan permasalahan tersebut sangat dibutuhkan, agar perhitungan dan analisis dapat dilakukan.

1. Data Persediaan Bulk Es Krim

Guna menghitung berbagai subvariabel dalam penelitian ini, maka dibutuhkan data-data yang relevan terhadap berbagai perhitungan di dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengambilan data di lapangan dengan cara lisan (wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara) dan didukung oleh sumber tertulis (dokumen catatan pembelian), maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan persediaan bahan baku Bulk es krim.

a.Data pembelian bulk es krim

Dalam periode 1 November 2014 - 31 Oktober 2015 (rentang waktu satu tahun) diperoleh data mengenai pembelian bulk es krim, seperti yang disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Pembelian Bulk Es Krim

Periode Kuantitas Pesanan (1 unit = 8 liter) Frekuensi Pemesanan Nop-14 81 21 Des-14 117 29 Jan-15 115 28 Feb-15 71 19 Mar-15 90 21 Mei-15 93 21 Jun-15 101 29

Lanjutan Tabel 4.2

Periode Kuantitas Pesanan (1 unit = 8 liter) Frekuensi Pemesanan

Agust-15 83 26

Okt-15 79 23

Okt-15 94 27

Total 1.067 284

Sumber: Dokumen perusahaan (Data diolah 2015)

Dari data yang telah disajikan diatas terlihat fluktuasi angka jumlah pesanan yang variatif. Perbandingan antara jumlah pemesanan terhadap frekuensi pemesanan menunjukan angka yang tidak terlalu signifikan perubahannya pada level jumlah pesanan.

b. Biaya pemesanan

Sehubungan pihak supplier tidak menyediakan jasa pengiriman barang, maka mekanisme pengadaan bahan baku dilakukan dengan cara pihak perusahaan mengambil langsung bahan baku tersebut ke

supplier. Perusahaan telah menetapkan biaya pemesanan bulk es krim terdiri dari satu komponen saja, yakni biaya transportasi sebesar Rp 10.000,00 per pemesanan. Data mengenai biaya pemesanan total pertahun disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Biaya Pemesanan Bulk Es Krim

Periode Frekuensi

Pemesanan Biaya per Pemesanan (S)

Total Biaya (Rp) Nop-14 21 Rp.10.000 210.000 Des-14 29 Rp.10.000 290.000 Jan-15 28 Rp.10.000 280.000 Feb-15 19 Rp.10.000 190.000 Mar-15 21 Rp.10.000 210.000 Apr-15 21 Rp.10.000 210.000 Mei-15 29 Rp.10.000 290.000

Lanjutan Tabel 4.3

Periode Frekuensi

Pemesanan Biaya per Pemesanan (S)

Total Biaya (Rp) Jun-15 24 Rp.10.000 240.000 Jul-15 16 Rp10.000 160.000 Agust-15 26 Rp10.000 260.000 Sep-15 23 Rp10.000 230.000 Okt-15 27 Rp10.000 270.000 Total 284 Rp.2.840.000

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa biaya pemesanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode satu tahun (November 2014 - Oktober 2015) adalah sebesar Rp 2.840.000,00.

c. Biaya penyimpanan

Bahan baku bulk es krim harus tetap dalam keadaan beku untuk itu bulk es krim harus disimpan dalam sebuah freezer (mesin pembeku), berkaitan dengan hal ini komponen biaya penyimpanan bulk es krim adalah biaya listrik. Listrik digunakan untuk mengoperasikan freezer dan penerangan ruangan dimana freezer

tersebut disimpan. Daya listrik yang terpasang pada instalasi listrik perusahaan adalah sebesar 7000 VA. Harga per kWh (kilo Watt per hour) yang ditetapkan PLN adalah sebesar Rp 1.352,00/kWh

(http://www.pln.co.id). Dari data yang diperoleh tersebut, dapat dihitung biaya penyimpanannya.

Rincian perhitungan biaya penyimpanan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Media penyimpanan freezer

Perusahaan menggunakan dua media penyimpanan freezer, yaitu freezer dengan merk Modena Power Duo dan merk Dast. Berikut adalah perhitungan biaya listrik dari kedua freezer.

a) Freezer Modena Power Duo

Diketahui berdasarkan data yang diberikan oleh pihak manajemen kafe Zarazara berupa dokumen aset perusahaan, berikut adalah spesifikasi Freezer yang digunakan sebagai media penyimpanan:

Daya : 310 watt

Kapasitas : 500 liter Waktu pakai : 24 jam/hari

Jumlah biaya pemakaian listrik diperoleh dengan rumus dan perhitungan berikut (listrikdirumah.com):

iaya pema aian daya listri wa tu pa ai harga per h att h

iaya pema aian aya listri a tu pa ai arga per h iaya pema aian att am hari p , iaya pema aian , h am p ,

iaya pema aian p ,

iaya per tahun p , ulan iaya per tahun p ,

b) Freezer Dast

Freezer kedua yang dijadikan sebagai media penyimpanan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Daya : 154 watt

Kapasitas : 150 liter Waktu pakai : 24 jam/hari

Dengan menggunakan rumus dan perhitungan

(listrikdirumah.com) yang sama seperti di atas, berikut adalah perhitungan biaya listrik dari freezer Dast:

iaya pema aian aya listri a tu pa ai arga per h

att h

iaya pema aian att am hari p ,

iaya pema aian , h am p ,

iaya pema aian p ,

iaya per tahun p , ulan

iaya per tahun p ,

2) Biaya listrik alat penerangan (lampu)

Alat penerangan yang digunakan perusahaan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Jumlah : 2 buah lampu

Jumlah biaya pemakaian listrik diperoleh dengan rumus dan perhitungan berikut(listrikdirumah.com):

iaya pema aian aya listri a tu pa ai arga per h att h

iaya pema aian ulan att am hari p ,

iaya pema aian ulan , att am p ,

iaya pema aian ulan p ,

iaya lampu ulan p ,

iaya lampu ulan p ,

otal iaya tahun p ,

otal iaya tahun p ,

Berdasarkan data dan perhitungan di atas, yakni dari media penyimpanan freezer dan alat penerangan, maka dapat diketahui jumlah keseluruhan dari biaya penyimpanan bahan baku Bulk es krim. Rincian perhitungannya adalah sebagai berikut:

otal iaya p , p , p ,

otal iaya p ,

Jumlah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan guna menyimpan bahan baku Bulk es krim dalam periode satu tahun adalah sebesar Rp.5.519.403,00 .

d. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H)

Agar metode EOQ dapat dioperasikan, maka biaya penyimpanan per unit per tahun (H) harus diketahui. Untuk mencari tahu angka biaya penyimpanan per unit per tahun (H), maka jumlah unit Bulk es krim yang disimpan perusahaan dalam satu siklus pemakaian bahan baku harus diketahui. Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara, jumlah unit bulk es krim yang disimpan dalam satu siklus pemakaian bahan baku adalah 10 box, oleh karena itu angka biaya penyimpanan per unit per tahun (H) dari bahan baku Bulk es krim dapat diperoleh dengan perhitungan berikut ini:

nit yang disimpan dalam satu si lus otal iaya pernyimpanan per tahun

p , p ,

Jadi, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan 1 box

Bulk es krim selama periode satu tahun adalah . e. Data titik pemesanan (ROP), waktu tunggu (lead time), stok

pengaman (safety stocks)

Data-data mengenai subvariabel tersebut akan disajikan pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4

ROP, Lead Time dan Safety Stock Bulk Es Krim

Sub Variabel Nilai

ROP 5

Lead time 1 hari

Safety Stock -

Sumber: Hasil Wawancara

*Ket: Perusahaan tidak menerapkan Safety Stock

2. Data Persediaan Sirup

Sebagai bahan baku utama yang berfungsi sebagai perasa es krim, pengambilan data mengenai sirup diperlukan sebagai perhitungan penelitian karena sirup merupakan bahan pendukung yang tidak bisa terlepas dari komposisi pembuatan es krim nitrogen. Berikut adalah beberapa data yang yang terkait dengan perhitungan dalam penelitian: a. Data pembelian

Data mengenai pembelian sirup periode 1 Nopember 2014 – 31 oktober 2015 akan disajikan dalam Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Data pembelian sirup

Periode Kuantitas Pesanan (1 unit = 1000 ml) Frekuensi Pemesanan

Nop-14 8 2 Des-14 8 3 Jan-15 11 3 Feb-15 8 4 Mar-15 10 4 Apr-15 11 3 Mei-15 10 4 Jun-15 6 3 Jul-15 5 2 Agust-15 10 2

Lanjutan Tabel 4.5

Periode Kuantitas Pesanan (1 unit = 1000 ml) Frekuensi Pemesanan

Sep-15 10 2

Okt-15 8 2

Total 105 34

Sumber : Dokumen perusahaan (Data diolah 2015)

Data yang telah diperoleh tersebut menunjukan bahwa terjadi variasi angka untuk kesebandingan frekuensi pembelian terhadap jumlah pesanan. Untuk itu pada perhitungan subvariabel penelitian angka tersebut akan menjadi dasar perhitungan untuk menentukan titik ideal pembelian sirup di perusahaan.

b. Biaya pemesanan

Biaya pemesanan sirup terdiri dari satu komponen saja, yakni biaya transportasi sebesar Rp 10.000,00 per pembelian. Dengan demikian, biaya pemesanan total dalam 1 periode (1 November 2014 – 31 Oktober 2015) disajikan dalam Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6

Biaya pemesanan bahan baku sirup

Periode Frekuensi

Pemesanan Biaya per Pemesanan (S) Biaya Total (Rp)

Nop-14 2 Rp10.000 20.000 Des-14 3 Rp10.000 30.000 Jan-15 3 Rp10.000 30.000 Feb-15 4 Rp10.000 40.000 Mar-15 4 Rp10.000 40.000 Apr-15 3 Rp10.000 30.000 Mei-15 4 Rp10.000 40.000 Jun-15 3 Rp10.000 30.000 Jul-15 2 Rp10.000 20.000 2 Rp10.000 20.000

Lanjutan Tabel 4.6

Periode Frekuensi

Pemesanan Biaya per Pemesanan (S) Biaya Total (Rp)

Sep-15 2 Rp10.000 20.000

Okt-15 2 Rp10.000 20.000

Total 34 Rp.340.000,00

Berdasarkan data data di atas diketahui bahwa selama satu tahun

(November 2014-Oktober 2015) mengeluarkan total biaya

pemesanan sebesar Rp. 340.000,00. c. Biaya penyimpanan

Komponen biaya penyimpanan dalam pengeolaan bahan baku sirup adalah biaya listrik, karena sirup harus disimpan didalam sebuah kulkas agar terhindar dari gangguan serangga.

Berikut adalah rincian perhitungan dari biaya listrik yang digunakan:

Spesifikasi kulkas:

Merk : Toshiba

Daya listrik : 95 Watt Waktu pakai : 24 jam

Jumlah biaya pemakaian listrik diperoleh dengan rumus

(listrikdirumah.com) dan perhitungan berikut:

iaya pema aian aya listri a tu pa ai arga per h att h

iaya pema aian att am hari p ,

iaya pema aian , att am p , iaya pema aian p ,

otal iaya tahun p , ulan otal iaya tahun p ,

Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa jumlah biaya penyimpanan selama periode satu tahun yang merupakan biaya listrik dari penggunaan kulkas sebagai media penyimpanan adalah sebesar Rp.1.109.712,00.

d. Biaya penyimpanan per unit per tahun (H)

Media penyimpanan kulkas tidak hanya digunakan untuk menyimpan bahan baku sirup saja. Menurut hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara ada empat jenis bahan baku yang menggunakan kulkas sebagai media penyimpanan, yaitu Makanan (telur, daging dan lain lain), Minuman (susu, minuman berkarbonasi dan lain lain), Buah-buahan dan Sirup. Oleh karena itu, untuk memperoleh angka biaya penyimpanan per unit per tahun (H) untuk bahan baku Sirup diperlukan perhitungan khusus. Pihak manajemen kafe Zarazara mengatakan bahwa jumlah unit yang disimpan perusahaan dalam satu siklus pemakaian bahan baku adalah 4 botol. Berikut adalah perhitungan untuk memperoleh biaya penyimpanan per unit per tahun (H) dari bahan baku Sirup.

iaya penyimpanan sirup p , iaya penyimpanan sirup p ,

Jadi, total biaya penyimpanan untuk bahan baku Sirup selama periode satu tahun adalah Rp. 277.428,00. Kemudian, berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara, jumlah unit yang disimpan adalah 4 botol. Setelah total biaya penyimpanan bahan baku Sirup dan jumlah unit yang disimpan perusahaan diketahui maka biaya penyimpanan per unit per tahun dapat diketahui dengan perhitungan berikut ini.

nit yang disimpan dalam satu si lus otal iaya pernyimpanan per tahun

p ,

p ,

Jadi, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan 1 botol Sirup selama periode satu tahun adalah Rp 56.857,00.

e. Data titik pemesanan (ROP), lead time, persediaan pengaman (safety stocks)

Mengenai data-data ROP, lead time dan safety stock akan disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

ROP, Lead Time dan Safety Stock Sirup

Sumber: (Hasil Wawancara)

Ket: *Perusahaan tidak menerapkan Safety Stock

3. Data Persediaan Nitrogen Cair a. Data pembelian nitrogen cair

Sebagai zat pembeku dalam proses pembuatan es krim nitrogen, maka penelitian mengenai nitrogen cair sangat penting mengingat karakteristik bahan baku nitrogen cair memiliki sifat cepat menyusut (menguap). Metode penyimpanan dan tata cara pengadaan harus diperhitungkan secara tepat untuk mengurangi potensi kerugian perusahaan.

Perusahaan mempunyai dua metode untuk memperoleh bahan baku ini, pertama dengan cara diantar oleh supplier, akan tetapi mengingat kemampuan supplier yang terbatas dalam mengirim bahan baku maka terkadang perusahaan memutuskan untuk mengambil sendiri bahan baku pada saat kebutuhan mendesak. Berikut adalah Tabel 4.8 data pembelian nitrogen cair Periode 1 November 2014 – 31 Oktober 2015.

Sub Variabel Nilai

ROP 1 botol

Lead Time 1 hari

Table 4.8

Data Pembelian Nitrogen Cair

Periode Cara Perolehan Bahan Baku Kuantitas Pesanan (1 unit = 1 liter) Frekuensi Pemesanan Nop-14 Dikirim 700 7 Diambil 50 1 Des-15 Dikirim 1000 10 Diambil 150 3 Jan-15 Dikirim 800 8 Diambil 200 4 Feb-15 Dikirim 800 8 Diambil - - Mar-15 Dikirim 900 9 Diambil 60 2 Apr-15 Dikirim 900 9 Diambil 50 1 Mei-15 Dikirim 900 9 Diambil 120 3 Jun-15 Dikirim 900 9 Diambil 70 2 Jul-15 Dikirim 400 4 Diambil 50 1 Agust- 15 Dikirim 700 7 Diambil 120 3

Lanjutan Tabel 4.8

Periode Cara Perolehan Bahan Baku Kuantitas Pesanan (1 unit = 1 liter) Frekuensi Pemesanan Sep-15 Dikirim 900 9 Diambil 60 2 Okt-15 Dikirim 900 9 Diambil 90 2 Total 10.720 Liter 122 b. Biaya pemesanan

Dalam kasus nitrogen cair, biaya pemesanan terbagi menjadi dua yaitu biaya pemesanan apabila bahan baku dikirim oleh sipplier dan biaya pemesanan apabila bahan baku diambil sendiri oleh pihak kafe Zarazara. Berikut ini adalah tabel data mengenai biaya pemesanan nitrogen cair periode 1 November 2014 – 31 Oktober 2015.

Tabel 4.9

Biaya Pemesanan Nitrogen Cair

Periode Cara Perolehan Bahan Baku Frekuensi Pemesanan Biaya per Pesanan (S) Total Biaya (Rp) Nop-14 Dikirim 7 Rp.50.000 350.000 Diambil 1 Rp.100.000 100.000 Des-14 DIkirim 10 Rp.50.000 500.000 Diambil 3 Rp.100.000 300.000 Jan-15 Dikirim 8 Rp.50.000 400.000 Diambil 4 Rp.100.000 400.000 Feb-15 Dikirim 8 Rp.50.000 400.000 Diambil - Rp.100.000 - Sumber : Dokumen perusahaan (Data diolah 2015)

Lanjutan Tabel 4.9 Periode Cara Perolehan Bahan Baku Frekuensi Pemesanan Biaya per Pesanan (S) Total Biaya (Rp) Mar-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 2 Rp.100.000 200.000 Apr-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 1 Rp.100.000 100.000 Mei-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 3 Rp.100.000 300.000 Jun-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 2 Rp.100.000 200.000 Jul-15 Dikirim 4 Rp.50.000 200.000 Diambil 1 Rp.100.000 100.000 Agust-15 Dikirim 7 Rp.50.000 350.000 Diambil 3 Rp.100.000 300.000 Sep-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 2 Rp.100.000 200.000 Okt-15 Dikirim 9 Rp.50.000 450.000 Diambil 2 Rp.100.000 200.000 Total Dikirim 98 Rp4.900.000,00 Diambil 24 Rp2.400.000,00

Dari Tabel 4.9 di atas diketahui bahwa total biaya pemesanan untuk nitrogen cair yang diperoleh dengan cara dikirim supplier

adalah sebesar Rp.4.900.000,00 selama satu tahun dan jumlah total biaya pemesanan nitrogen cair yang diperoleh dengan cara diambil sendiri oleh perusahaan adalah sebesar Rp.2.400.000,00.

Ada dua cara dalam memperoleh nitrogen, yaitu

menggunakan jasa pengiriman dari supplier dan perusahaan mengambil sendiri ke gudang. Hal ini menimbulkan biaya pemesanan yang berbeda, yakni Rp.50.000,00 apabila menggunakan

jasa pengiriman perusahaan dan Rp.100.000,00 apabila perusahaan mengambil ke gudang. Dengan demikian biaya per pemesanan (S) dapat diperoleh dengan perhitungan berikut ini:

iaya per pemesanan otal iaya pemesanan re wensi pemesanan

iaya per pemesanan p , p ,

iaya per pemesanan p , p ,

iaya per pemesanan p , iaya per pemesanan p , c. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan yang terkait dengan nitrogen cair ini terdiri dari biaya listrik dari alat penerangan (lampu) dan biaya penyusutan. Rincian perhitungannya adalah sebagai berikut:

1) Alat penerangan (lampu)

Alat penerangan yang digunakan perusahaan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Daya listrik : 17 watt

Waktu pakai : 6 jam

Jumlah : 1 buah lampu

Jumlah biaya pemakaian listrik diperoleh dengan rumus

(listrikdirumah.com) dan perhitungan berikut:

iaya pema aian ulan att am hari p ,

iaya pema aian ulan , att am p ,

iaya pema aian ulan p ,

otal iaya tahun p , ulan

otal iaya tahun p ,

2) Penyusutan

Nitrogen cair merupakan suatu unsur yang memerlukan perlakuan khusus dalam penyimpanannya, diantaranya metode penyimpanan harus dilakukan dalam tempat yang berbahan

stainless steel dan harus tertutup rapat agar tidak cepat menyusut (menguap).

Meskipun demikian, penyusutan nitrogen cair tidak bisa dihilangkan, sekalipun telah ditempatkan di tempat berbahan

stainless steel dan tertutup rapat. Pihak manajemen kafe Zarazara dalam sesi wawancara mengatakan bahwa menurut estimasi mereka angka penyusutan adalah sebesar 5%. Dengan demikian berdasarkan data tersebut maka perhitungan biaya penyusutan Nitrogen cair adalah sebagai berikut.

enyusutan nitrogen ermintaan setahun enyusutan nitrogen liter

enyusutan nitrogen liter

Dalam rentang waktu satu tahun perusahaan telah kehilangan 536 liter Nitrogen cair yang disebabkan oleh

penyusutan atau penguapan. Selanjutnya, adalah perhitungan mengenai biaya penyusutan.

iaya penyusutan umlah penyusutan harga per liter iaya penyusutan liter

iaya penyusutan p ,

Jadi, biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari sifat bahan baku Nitrogen cair yang mudah menyusut adalah sebesar Rp. 7.504.000,00.

Berdasarkan hasil perhitungan dua komponen biaya penyimpanan di atas, maka dapat diketahui jumlah keseluruhan biaya penyimpanan selama periode 1 tahun, dengan perhitungan sebagai berikut:

otal iaya penyimpanan iaya listri iaya penyusutan otal iaya penyimpanan p , p , otal iaya penyimpanan p ,

d. Biaya pernyimpanan per unit per tahun (H)

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa total biaya penyimpanan selama satu tahun adalah sebesar Rp.7.553.644,00. Dari hasil perhitungan ini maka biaya penyimpanan per unit per tahun (H) dapat diperoleh, agar metode EOQ dapat dioperasikan. Berdasarkan hasil wawancara, pihak manajemen kafe Zarazaramengatakan bahwa jumlah yang disimpan

cair adalah 100 liter. Dengan demikian, biaya penyimpanan per unit per tahun dapat diperoleh dengan perhitungan berikut:

otal iaya penyimpanan

unit yang disimpan perusahaan dalam si lus p ,

p ,

e. Data titik pemesanan (ROP), waktu tunggu (lead time), stok pengaman (safety stock)

Disamping data di atas, berikut adalah data-data lain yang terkait dengan persediaan nitrogen cair yang diketahui yaitu:

Tabel 4.10

ROP, Lead Time dan Safety Stock Nitrogen Cair

Sub Variabel Nilai

ROP 50

Lead time 2 hari

Safety stock -

Sumber: Hasil Wawancara

*Ket: Perusahaan tidak menerapkan Safety Stock

4. Perhitungan Persediaan dengan Metode Perusahaan

Berdasarkan data-data yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa perhitungan subvariabel dalam penelitian ini untuk masing-masing bahan baku berdasarkan metode pengelolaan persediaan yang diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Bulk es krim

Jadi, dalam satu tahun perusahaan melakukan 284 kali pemesanan atau pembelian.

2) Kuantitas pesanan (Q) permintaan

o ,

Jadi, setiap perusahaan melakukan pembelian bahan baku Bulk es krim maka jumlah Bulk es krim yang dibeli adalah 3,75 box.

3) Waktu antara pesanan yang diperkirakan (T) umlah hari er a per tahun

,

Jadi, pemesanan bahan baku Bulk es krim hanya berjarak 1,21 hari antara satu pemesanan dengan pemesanan berikutnya.

4) Total inventory cost (TIC)

, ,

Biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengelola bahan baku bulk es krim adalah sebesar Rp.

5) Lead time, Safety stocks, dan Reorder point (ROP) a) Lead time (waktu tunggu)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen kafe Zarazara, waktu tunggu untuk bahan baku Bulk es krim adalah 1 hari.

b) Safety stocks (stok pengaman)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara, pihak perusahaan tidak menerapkan stok pengaman.

c) Reorder point (ROP)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara menetapkan bahwa pemesanan kembali akan dilakukan apabila stok Bulk es krim tersisa 5 box.

b. Sirup

1) Frekuensi atau jumlah pemesanan pertahun (N) N = 34

Jadi, dalam satu tahun perusahaan melakukan 34 kali pemesanan atau pembelian.

2) Kuantitas pesanan (Q) permintaan

otol ,

Jadi, setiap perusahaan melakukan pembelian bahan baku sirup maka jumlah sirup yang dibeli adalah sejumlah 3,08.

3) Waktu antara pesanan yang diperkirakan (T) umlah hari er a per tahun

,

Jadi, pemesanan bahan baku Sirup hanya berjarak 10,1 hari antara satu pemesanan dengan pemesanan berikutnya.

4) Total Inventory Cost (TIC)

, , p ,

Biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengelola bahan baku Sirup adalah sebesar Rp.447.719,00

5) Lead Time, Safety Stocks, dan Reorder Point (ROP) a) Lead Time (waktu tunggu)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen kafe Zarazara, waktu tunggu untuk bahan baku Sirup adalah 1 hari.

b) Safety Stocks (stok pengaman)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara, pihak perusahaan tidak menerapkan stok pengaman.

c) Reorder Point (ROP)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen Kafe Zarazara menetapkan bahwa pemesanan kembali akan dilakukan apabila stok Sirup tersisa 1 botol.

c. Nitrogen cair

1) Frekwensi atau jumlah pemesanan per tahun (N) N = 122

Jadi, dalam satu tahun perusahaan melakukan 122 kali pemesanan atau pembelian, baik itu dengan cara dikirim oleh

supplier maupun perusahaan mengambil sendiri ke gudang

supplier.

2) Kuantitas pesanan (Q) permintaan

liter liter

Jadi, setiap perusahaan melakukan pembelian bahan baku nitrogen cair maka jumlah nitrogen cair yang dibeli adalah sejumlah 88 liter.

3) Waktu antara pesanan yang diperkirakan (T) umlah hari er a per tahun

,

Jadi, pemesanan bahan baku Nitrogen cair hanya berjarak 2,8 hari antara satu pemesanan dengan pemesanan berikutnya.

4) Total inventory cost (TIC)

p ,

Biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

mengelola bahan baku Nitrogen cair adalah sebesar

Rp.10.612.697,00 .

5) Lead Time, Safety Stocks, dan Reorder Point (ROP) a) Lead Time (waktu tunggu)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen kafe Zarazara, waktu tunggu untuk bahan baku nitrogen cair adalah 2 hari.

b) Safety Stocks (stok pengaman)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara, pihak perusahaan tidak menerapkan stok pengaman.

c) Reorder Point (ROP)

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen kafe Zarazara menetapkan bahwa pemesanan kembali akan dilakukan apabila stok nitrogen cair tersisa 50 liter.

5. Perhitungan Persediaan dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada sebuah perusahaan, metode EOQ umum diterapkan dalam tata kelola persediaan, sebagai acuan untuk mendapatkan nilai efisiensi dalam proses produksi. Untuk itu metode EOQ diterapkan untuk pemecahan masalah yang sudah teridentifikasi, dalam tata kelola persediaan di Kafe Zarazara. Berikut adalah perhitungan EOQ pada masing-masing bahan baku:

a. Bulk es krim

1) Economic order quantity (EOQ)

Diketahui berdasarkan hasil wawancara dan olah dokumen,

D : 1.067 box

S : Rp.10.000,00

H : Rp.551.940,00

EOQ = 6,21

Berdasarkan perhitungan rumus EOQ secara manual, kuantitas pembelian yang paling ekonomis bahan baku Bulk es krim adalah sebesar 6,21 box per pemesanan/pembelian.

2) Frekuensi atau jumlah pemesanan per tahun (N)

,

N = 171,8

Jadi, dalam rentang waktu satu tahun perusahaan akan melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku Bulk es krim sebanyak 171,8 kali.

3) Waktu antara pesanan yang diperkirakan (T)

, T = 2 hari

Jadi, dalam waktu 2 hari sekali, perusahaan akan melakukan pemesanan/pembelian.

4) Total inventory cost (TIC)

p ,

TIC atau total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam periode satu tahun apabila menerapkan metode EOQ adalam

mengelola bahan baku bulk es krim adalah sebesar

Rp.3.431.970,00 .

5) Lead time (L), Safety stocks, dan Reorder point (ROP) a) Reorder point (ROP)

ROP = permintaan harian (d) × L d umlah hari er a dalam satu tahunpermintaan

d

d ,

L = 1 hari ROP = 3,09 × 1 ROP = 3,09

Jadi, pemesanan ulang harus segera dilakukan apabila stok bahan baku Bulk es krim tersisa 3,09 box

b)Safety stocks (stok pengaman)

Perusahaan mengambil kebijakan tidak menerapkan safety stocks (stok pengaman) oleh karena itu dalam perhitungan persediaan bahan baku Bulk es krim dengan metode EOQ ini tidak mencantumkan perhitungan safety stocks (stok pengaman).

b. Sirup

1) Economic order quantity (EOQ) Diketahui, D : 105 botol S : Rp.10.000,00 H : Rp.69.357,00 √ √ EOQ = 5,5

Berdasarkan perhitungan rumus EOQ secara manual, kuantitas

Dokumen terkait