• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisikan uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Bab II Metode Penelitian

2.1 Bentuk Penelitian

Jenis Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam tentang bagaimana Penerapan E-procurement dalam Layanan Pengadaan secara elektronik di Kantor LPSE Kab. Toba Samosir. Metode Penelitian Kualitatif (Sugiyono, 2010) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualititatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian deskripti kualitatif (Silalahi, Ulber, 2010) semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan karakteristik sekelompok manusia, benda atau peristiwa.

2.2 Lokasi Penelitian

LPSE KABUPATEN TOBA SAMOSIR Bagian Pembangunan Setdakab Toba Samosir Komplek Perkantoran Simanjalo Jl. AB. Silalahi Desa Sihailhail Kec. Balige, Kab. Toba Samosir.

2.3 Informan Penelitian

Informan adalah narasumber yang memberikan keterangan melalui wawancara mendalam, yang terdiri dari:

a. Informan Utama yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Kepala LPSE Kab.

Toba Samosir Bapak Bernando Saragih dan Sekretaris LPSE Kab.

Toba Samosir Bapak Husin Gultom.

b. Informan Sekunder , yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara:

a. Wawancara.

b. Pengamatan atau observasi

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat

mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Studi Dokumentasi 2. Studi Kepustakaan.

2.5 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2009:246) terdapat 3 jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerdahanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan dan pengambilan tindakan. Sedangkan kesimpulan, peneliti sudah memulainya sejak pengumpulan data.

BAB III

Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1 Letak Geografis Kabupaten Toba Samosir

Secara geografis letak wilayah Kabupaten Toba Samosir berada diantara 2º 15′ LS – 2º 21′ Lintang Utara dan 99º 00′ – 99º 11′ Bujur Timur. Dengan luas Wilayah 2.021.80 km², serta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir.

Kabupaten Toba Samosir berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian 2.200 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan konten tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal.

Struktur tanahnya lebih labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.

3.2 Kependudukan Kabupaten Toba Samosir

Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2013 adalah sebanyak 175.069 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 43.496. Dengan

luas wilayah daratan 2.021,8 Km², tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Toba Samosir tahun 2013 sebesar 86,59 jiwa/km². Kecamatan Balige yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan dengan tingkat kepadatan sebesar 407,08 jiwa/km². Kemudian diikuti oleh Kecamatan Porsea dengan tingkat kepadatan sebesar 357,15 jiwa/km².

Sedangkan Nassau merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil, yaitu hanya 21,74 jiwa/km².

Suku yang mendiami Kabupaten Toba Samosir pada umumnya adalah Batak Toba. Selain Batak Toba, ada juga etnis lain seperti Simalungun, Karo, Melayu, Mandailing, dan lain sebagainya. Ada juga etnis pendatang seberti Jawa, Minangkabau, dan Tionghoa.

Agama Kristen Protestan dan Katolik pada umumnya dianut oleh suku Batak Toba, Simalungun, dan Karo. Agama Islam pada umumnya dianut oleh suku Jawa, Minangkabau, dan Mandailing. Sedangkan keturunan Tionghoa pada umumnya menganut agama Buddha. Parmalim dipeluk oleh sebagian masyarakat Batak yang berpusat di Huta Tinggi, Kecamatan Laguboti. Jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah tahun 2013 di Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut : gereja Protestan sebanyak 312 gereja, gereja Katolik sebanyak 66 gereja, dan 38 masjid.

Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba Samosir menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan pertanian, khususnya lahan persawahan. Pertanian menjadi sektor andalan bagi

Kabupaten Toba Samosir dalam menggerakan perekonomian daerah.

Tahun 2013 sektor ini memberi kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Toba Samosir, yaitu sekitar 22,53 persen terhadap total PDRB (Toba Samosir Dalam Angka, 2014).

3.3 Sejarah Singkat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara elektronik. Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan

Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering.

Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).

3.4 Pembentukan, Tugas Pokok dan Fungsi

1. Pembentukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pemerintah Daerah membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP (Unit Layanan Pengadaan) dalam melaksanakan pengadaan barang atau jasa secara elektronik.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Toba Samosir. Tugas pokok Layanan Pengadaan Secara

Elektronik (LPSE) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik (e-Procurement) adalah

1. LPSE mempunyai tugas meliputi:

a. Memfasilitasi PA/KPA mengumumkan rencana umum pengadaan;

b. Memfasilitasi ULP menayangkan pengumuman pelaksanaan pengadaan;

c. Memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik;

d. Memfasilitasi Penyedia Barang/Jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan menjadi pengguna SPSE; dan

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. LPSE dapat melayani kebutuhan BUMN/BUMD/Organisasi Non Pemerintah untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik;

3. LPSE tidak melaksanakan dan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan paket pengadaan barang/jasa pemerintah, penentuan metode dan persyaratan pengadaan, penyusunan jadwal pengadaan dan perubahannya isi dokumen pengadaan beserta adendumnya, isi pengumuman, isian data kualifikasi dari penyedia barang dan jasa, berita acara pemberian penjelasan, isi dokumen penawaran, hasil

evaluasi, berita acara hasil pelelangan/ seleksi/ pemilihan langsung, penetapan pemenang dan pengumuman, serta isi sanggahan dan jawaban.

Dalam melaksanakan tugas, LPSE menyelenggarakan fungsi meliputi:

a. Penyusunan program kegiatan, ketatausahaan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Pemerintah Daerah;

b. Pengelolaan LPSE dan infrastrukturnya;

c. Pelaksanaan registrasi dan verifikasi Pengguna SPSE;

d. Pelaksanaan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian SPSE.

3.5 Organisasi

1. Bentuk Organisasi

Bentuk organisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 19 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa secara elektronik adalah

a. LSPE bersifat ad hoc.

b. Dalam pelaksanaan kegiatannya, LPSE dibawah koordinasi Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Toba Samosir.

c. Unit kerja yang melaksanakan fungsi LPSE harus dipisahkan dengan unit kerja yang melaksanakan fungsi ULP untuk menghindari pertentangan kepentingan.

2. Perangkat Organisasi

Susunan Organisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 19 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa Pemerintah Secara Elektronik (e-procurement) meliputi:

a. Kepala;

b. Sekretaris;

c. Trainer

d. Verifikator/Helpdesk e. Staf Pendukung f. Staf Sekretariat

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran struktur LPSE Toba Samosir dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi LPSE Toba samosir

Sumber : Lpse Kab. Toba samosir 3. Uraian Tugas Perangkat organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Toba Samosir nomor 19 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah secara elektronik (e-procurement) adalah sebagai berikut :

1. Kepala LPSE mempunyai tugas mempimpin LPSE dalam menjalankan tugas dan fungsi LPSE.

2. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, ketatausahaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya di lingkungan LPSE.

Dalam melaksanakan tugas, secretariat menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi kegiatan di lingkukan LPSE dan lembaga terkait;

b. Penyelenggaraan ketatausahaan dan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi LPSE;

c. Pengelolaan sarana, prasarana dan sumber daya;

d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala LPSE sesuai dengan tugas dan fungsi.

3. Bidang Trainer mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian aplikasi SPSE.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana, Bidang trainer menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian layanan konsultasi mengenai proses pengadaan barang/jasa secara elektronik;

b. Pemberian informasi tentang fasilitas dan fitur aplikasi SPSE;

c. Penanganan keluhan tentang pelayanan LSPE;

d. Pelayanan pelatihan penggunaan aplikasi SPSE.

Dilingkungan LPSE dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Bidang Verifikator/Helpdesk mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan registrasi dan verifikasi. Dalam menjalan tugas, bidang verifikator/helpdesk menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan pendaftaran pengguna SPSE;

b. Penyampaian informasi kepada calon pengguna SPSE tentang kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan;

c. Verifikasi seluruh dokumen dan informasi sebagai persyaratan pendaftaran pengguna SPSE;

d. Pengelolaan arsip dokumen pengguna SPSE.

Bidang Verifikasi/Helpdesk berhak untuk menyetujui atau menolak pendaftaran pengguna SPSE dan juga menononaktifkan User ID dan Password pengguna SPSE apabila ditemukan pelanggaran terhadap persyaratan ketentuan penggunaan SPSE atas permintaan dari PA/KPA/PPK dan ULP/ Pejabat Pengadaan berkaitan dengan blacklist.

3.6 Pegawai LPSE Toba Samosir

Pegawai LPSE Berdasarkan Keputusan Bupati Toba Samosir nomor 34 tahun 2016 tentang Penetapan Tim Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

a. Pegawai LPSE adalah pegawai negeri sipil daerah atau non pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan tugas dan fungsi LPSE.

b. Pegawai LPSE wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Memiliki kualifikasi teknis dan manajerial;

 Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab

dalam melaksanakan tugas.

c. Pegawai LPSE tidak wajib memiliki sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/jasa.

d. Pegawai LPSE yang memiliki sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa, dapat menjadi PPK/ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan secara manual atau non-eprocurement.

Berikut ini data pegawai LPSE Kabupaten Toba Samosir

NO KEDUDUKAN DALAM TIM KETERANGAN

I TIM PEMBINA/PENGARAH

1 Pembina Bupati Toba Samosir

2 Penasehat/Penanggung Jawab Wakil Bupati Toba Samosir

3 Ketua Sekretaris Daerah

4 Wakil Ketua Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan

5 Sekretaris Asisten Ekonomi Pembangunan

Setdakab Toba Samosir

6 Anggota Kepala Bagian Administrasi

Pembangunan Setdakab Toba Samosir II TIM TEKNIS/PELAKSANA

1 Kepala LPSE/Admin PPE Bernando Saragih, S.Kom

2 Sekretaris Husin Gultom, SP.

3 Trainer Hamres Butar-butar, SH.

Hermanto Sitorus, ST.

4 Verifikator / Helpdesk Marisi Duma Tamba, S.IP.

Nixon Pardede, ST.

5 Staf Pendukung

Ananda P. Tampubolon, A.

Md.

Rohayani Situmorang 6 Staf Sekretariat

Rohani Batubara / Staf pada Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Toba Samosir

Tabel 3.1 Susunan pegawai berdasarkan kedudukan Sumber: LPSE Toba Samosir

NO Strata Pendidikan Jumlah/Orang

1 S1 6

2 D3 1

3 SMA 2

Jumlah 9

Tabel 3.2 Susunan kepegawaian menurut strata Pendidikan Sumber:LPSE. Toba samosir

BAB IV

PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN

Setelah diadakan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, baik melalui wawancara dan pengamatan langsung maka diperoleh berbagai data dari informan dalam kaitannya dengan penerapan e-procurement dalam layanan pengadaan secara elektronik di LPSE Kab. Toba Samosir.

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan dengan teknik wawancara dan observasi untuk dideskripsikan sebagai jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang akan disajikan dalam bab ini yaitu penerapan e-procurement pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik di LPSE Toba Samosir.

4. 1. Hasil wawancara

4.1.1 Disclosure (Informasi Mengenai Dimulainya Sebuah Pilot Project e-Government )

Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh pemerintah adalah mulai mempromosikan dan mensosialkan mengenai dimulainya sebuah pilot project e-Government yang akan mempengaruhi mereka yang selama ini terlibat

langsung dalam proses tender di pemerintahan, baik dari kalangan pemerintah sendiri sebagai pihak pembeli (buyers) atau penyelenggara tender maupun dari kalangan swasta sebagai pihak penjual (sellers) atau peserta tender

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah pusat dan daerah sudah harus diterapkan secara elektronik melalui Layanan Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik (LPSE). Untuk memenuhi maksud ini serta menyadari tuntutan guna meningkatkan kredibilitas pemerintah akan layanan di bidang pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir membekali aparatnya dengan menggelar sosialisasi layanan pengadaan barang dan jasa khususnya layanan secara elektronik atau yang lebih populer sekarang dikenal dengan istilah e-Procurement.

Hal tersebut dijelaskan oleh Bapak Bernando Saragih selaku Ketua LPSE:

“sebagai aparat negara memang kita harus tunduk kepada yang namanya peraturan, apalagi mengenai kebijakan yang baru, mau tidak mau kita harus siap. Kita tidak tahu kapan segala sesuatu akan berubah. Belanja aja sudah bisa lewat internet. Nah begitu juga dengan Pengadaan barang dan jasa di pemerintah. Yang dulunya manual sekarang menjadi online.

Untuk itu kami melakukan sosialisasi kepada para pelaku kebijakan supaya tidak bingung atau canggung, juga supaya para pegawai tahu apa itu maksudnya dari program yang baru ini, apalagi ini menyangkut teknologi, dibutuhkan pembelajaran yang mendalam mengenai ini, makanya sosialisasi sangat perlu dilakukan ”.

Senada dengan penjelasan tersebut Sekretaris LPSE Bapak Husin Gultom Juga Menjelaskan:

“sosialisasi untuk pegawai itu langsung dari LKPP, dan itu sudah dilakukan, tapi kalau sosialiasi untuk rekanan perusahaan, itu adalah tugas LPSE sendiri. Selain itu kami juga memberikan pelatihan kepada para penyedia yang belum mengerti mengenai ini.”

Gambar 4.1 Tampilan Depan Website LPSE Toba Samosir

http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

Sosialiasi tentang pengadaan secara elektronik tidak hanya berlaku pada panitia LPSE saja, tetapi juga kepada para perusahaan atau rekanan tender.

Hal tersebut dijelaskan oleh Bapak Husin Gultom sekretaris LPSE :

“Iya kepada mereka yang terlibat dengan LPSE Toba samosir kami sosialisasikan juga, supaya tidak terjadi kesalahpahaman, bahwa sekarang ini pengadaan barang dan jasa sudah dilakukansecara online, dan yang terutama kepada rekanan perusahaan yang selama ini mengikuti tender secara konvensional, tapi akhir-akhir ini sudah sangat jarang dilakukan sosialisasi mengingat tahun 2016 ini sudah serba teknologi dan tergolong gampang digunakan, akan tetapi kalo ada yang mau bertanya silahkan datang”.

Gambar 4.2 Tampilan Website LPSE Halaman Kontak Dan Alamat

. http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

Berdasarkan penjelasan tersebut pihak LPSE Toba Samosir sudah menjalankan sosialisasi e-procurement dengan baik, tinggal menunggu reaksi dari para rekanan perusahaan bagaimana penggunaan dari website tersebut.

Tidak ada pilihan lain bagi pihak swasta yang ingin melakukan tender kecuali mengikuti proses pelelangan secara online. Beradaptasi menggunakan teknologi yang sekarang akan menjadi tugas utama bagi perusahaan yang baru memulai dibidang online. Pengadaan barang dan jasa secara online membuka kesempatan kepada perusaahaan lainnya yang mempunyai jarak sangat jauh berbeda dengan LPSE, hal ini memungkinkan persaingan yang ketat antar perusahaan akan mulai bermunculan, tinggal bagaimana para rekanan perusahaan mempergunakan teknologi untuk membantu mereka.

Bagi rekanan yang tidak mampu untuk melakukan pelelangan secara online harus siap menerima kekalahan tender.

Gambar 4.3 Tampilan Website Menu Tanya Jawab LPSE

http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

4.1.2 Registration and Distribution(Penyaluran Informasi secara online)

Setelah tahap pertama berhasil dilalui, pemerintah mulai memperkenalkan aktivitas otomatisasi dengan menggunakan internet pada proses registrasi dan distribusi. Pemerintah mulai membangun komunikasi satu arah kepada pihak swasta untuk mengirimkan dan menyebarkan pengumuman dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tender yang akan dilakukan. Pada tahap ini, situs e-procurement mendisclose (mengumumkan penawaran lelang proyek beserta spesifi-kasinya) melalui halaman website. Pengumuman lelang elektronik bisa dibuat per satuan kerja atau per spesifikasi proyek yang memudahkan peserta tender untuk memilih proses mana yang akan diikutinya. Metode elektronik sederhana yang dapat disediakan misalnya adalah downloading process untuk memperoleh formulir-formulir dan dokumendokumen lelang. Proses ini akan mempermudah para peserta lelang karena meniadakan aktivitas ke kantor pemerintah hanya mendapatkan dokumen-dokumen dan form-form yang dibutuhkan.

Gambar 4.4 Tampilan Website Halaman Pengumuman Lelang

http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

Dalam website LPSE Toba Samosir tersebut tertera informasi mengenai pengumuman pelelangan secara elektronik. Informasi lelang tersebut dapat langsung diakses dari website LPSE.

Demikian juga dijelaskan oleh Bapak Husin Gultom sekretaris LPSE :

“Pengumuman lelang e-procurement berbeda dengan lelang konvensional. Pada pengadaan lelang secara konvensional atau manual panitia menerbitkan Pengumuman lewat media surat kabar Nasional/lokal yang mempunyai daerah jangkauan pemasaran yang luas akan tetapi pada pengumuman lelang secara elektonik / e-procurement proses

pengumuman melalui website LPSE yang telah di informasikan ke khalayak umum untuk Kabupaten Toba Samosir bisa di akses pada lpse.tobasamosirkab.go.id dan tiap kabupaten alamatnya pasti berbeda”

Dalam situs tersebut terdapat informasi mengenai pelelangan yang akan dilakukan, kategori lelang, jenis lelang, metode lelang, dan tahap pelelangan yang dapat dilihat seperti dibawah ini :

Gambar 4.5 Tampilan Website Halaman Tahapan Pelelangan

http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

Dalam gambar diatas diinformasikan mengenai tahap pelelangan yang sedang berlangsung, masing-masing tahap ditetapkan batas waktu tertentu seperti tahap upload dokumen penawaran dalam pelelangan tersebut ditentukan sampai tanggal 3 november 2016.

Dijelaskan juga oleh Sekretaris LPSE Bapak Husin Gultom :

“Semua informasi mengenai pelelangan ada dalam website tersebut, jadi tahap pelelangan diwebsite tersebut berdasarkan tahap pelelangan yang sedang berjalan sekarang. Sehingga tidak ada keterlambatan penyaluran informasi pelelangan kepada masyarakat”.

Selain itu pihak LPSE Toba Samosir sendiri juga menyediakan informasi terkait petunjuk penggunaan website LPSE. Informasi tesebut dapat didownload langsung dari website LPSE Toba Samosir. Hal terebut dapat dilihat dalam gambar dibawah :

Gambar 4.6 Tampilan Website Terkait Penggunaan Website

http://lpse.tobasamosirkab.go.id/eproc/ diakses tanggal 11 Oktober 2016

Dalam website tersebut terdapat informasi petunjuk mengenai tata cara registrasi penyedia, syarat verifikasi perusahaan, syarat pergantian password admin, cara upload penawaran dan fitur-fitur lainnya terkait LPSE.

Dilihat dari beberapa informasi yang ditampilkan bahwa informasi yang diberikan di website LPSE sudah memenuhi kebutuhan informasi bagi rekanan penyedia atau perusahaan.

4.1.3 Electronic Bidding (Proses Penawaran secara elektronik)

Tahapan berikutnya adalah pendaftaran para peserta lelang secara elektronik. Perbedaan yang mencolok dari pelelangan konvensional ke elektronik terlihat dari setiap proses tahap penawaran lelang.

Dijelaskan lebih rinci oleh Bapak Husin Gultom sekretaris LPSE:

“kalau dulu para pengusaha harus datang kesini kalau untuk melakukan penawaran, tapi kalau sekarang pendaftaran dilakukan secara online saja. Dari sisi kami sebagai panitia, kami tidak melakukan apa-apa, cukup melihat layar monitor sekali-sekali untuk mengecek jumlah pendaftar, dan

“kalau dulu para pengusaha harus datang kesini kalau untuk melakukan penawaran, tapi kalau sekarang pendaftaran dilakukan secara online saja. Dari sisi kami sebagai panitia, kami tidak melakukan apa-apa, cukup melihat layar monitor sekali-sekali untuk mengecek jumlah pendaftar, dan

Dokumen terkait