• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

1. Bagi ketiga Paroki yang dijadikan untuk penelitian.

Sebaiknya operator, mempelajari penggunaan Microsoft Access dengan berlatih secara rutin dan secara pribadi, melalui media internet

atau sumber lain. Hal tersebut bertujuan agar operator terbiasa menggunakan Microsoft Access dalam penyusunan laporan keuangan. 2. Bagi Keuskupan Agung Semarang

Sebaiknya Keuskupan Agung Semarang memberikan pelatihan terkait dengan Microsoft Access secara pribadi dengan operator di masing-masing paroki. Hal tersebut bertujuan agar operator dapat secara langsung bertanya jika ada hal yang kurang jelas. Keuskupan Agung Semarang perlu memberikan pelatihan khusus terkait penerapan

Microsoft Access bagi pengguna yang tidak mempunyai latar belakang

pendidikan akuntansi, terutama Paroki-Paroki yang terletak di daerah terpencil.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Jika peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian dengan topik yang sama, sebaiknya Paroki yang dijadikan objek penelitian adalah Paroki-Paroki yang teletak didaerah terpencil. Hal ini, karena penerepan Sistem Informasi Akuntansi paroki di Paroki-Paroki tersebut mungkin lebih kompleks permasalahannya dibandingkan Paroki yang terletak di kota. Peneliti selanjutnya, sebaiknya menambahkan faktor-faktor TOE

framework, misalnya dalam konteks teknologi bisa ditambahkan

manfaaat dan keuntungan penerapan teknologi. Konteks organisasi bisa ditambahkan faktor sumber daya slack, proses komunikasi, dan karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbari, Fauzi, Soepeno, Bambang. 2016. Penerapan Microsoft Acces Untuk

Penjualan Barang Di Cv Mega Prima Mandiri Mojosari Kabupaten Mojokerto. Jurnal Aplikasi Bisnis. E-ISSN: 2407-5523 ISSN :2407-3741.

Hal 340-344.

Baker, Jeff. 2011. The Technology–Organization–Environment Framework.

Information Systems Theory: Explaining and Predicting Our Digital Society. Vol. 1. No. pp.231-245.

Bodnar, George H.; William S. Hopwood (2006) Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. New Jersey: Person Education.

Cordery, Carolyn J., Carolyn J. Fowler dan Khairil Mustafa. 2011. A Solution

Looking for A Problem: Factors associated with the non-adoption of XBRL.

Emerald Insight.Vol. 23. No. 1: 69-88.

Diana, Anastasia, dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.

Perancangan, Proses, dan Penerapan. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Doolin, B and Indrit Thorsani, 2007. Organizational Adoption of XBRL. Electronics Markets. Vol 17. No. 3: 199-209.

Gangwar, Hemlata., Hema Date dan A D Raoot. 2014. Review on IT adoption:

insight from recent technologies. Emerald Insight.Vol 27. No 4: 488-502.

Hoffman, C. (2006). Financial Reporting Using XBRL IFRS and US GAAP Edition. USA: UBMatrix. Inc.

Hoffman, C., danWatson, L.A. (2010). XBRL for Dummies.Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc.

Ifinedo, P. 2012. Understanding Information Systems SecurityPolicy Compliance:

An Integration of the Theory of PlannedBehavior and the Protection Motivation Theory, Computers&Security (31:1), pp. 83-95.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. PSAK 45 (revisi 2011). Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6. BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh., Sulistiyowati, Firma., dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2011.

Akuntansi Sektor Publik. Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE.

Miles, Mathew B dan Michael Huberman (1992), Analisis Data Kualitatif. UI Press, Jakarta

Musawa, M.S. and Wahab, E. (2012), The adoption of electronic data interchange

(EDI) technology by Nigerian SMEs: a conceptual framework. Vol. 3 No.2.

Ning Hwang, Bang, Chi-Yo Huang, and Chih-Hsiung Wu. 2016. A TOE Approach

to Establish a Green Supply Chain Adoption Decision Model in the Semiconductor Industry. Sustainability. 8, 168.

Oliviera, T dan M.F Martins. 2011. Literature Review of Information Technology

Adoption Models at Firm Level.Vol 14. No 1:110-121.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: ANALISIS DATA. Rajawali Press, Jakarta

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018. Pedoman Pelaksanaan

Akuntansi Paroki Keuskupan Agung Semarang. PT Kanisius, Yogyakarta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Alfabeta, Bandung.

Susandra. 2010. Modul Panduan Microsoft Excel. Bina Informatika dan Teknologi

DAFTAR PERTANYAAN:

DAFTAR PERTANYAAN KONTEKS LINGKUNGAN TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

 Daftar Pertanyaan terkait Kompetisi Pasar

1.

Bagaimana penerapan SIA berbasis Microsoft Access di Paroki Kevikepan Yogyakarta? Apakah sudah memadahi?

2.

Menurut anda, apakah penting sebuah Paroki untuk menerapakan SIAyang lebih baik?

3.

Apakah Paroki menggunakan SIA baru (Microsoft Access) agar lebih unggul dari Paroki lainnya?

4.

Menurut anda, apakah setiap Paroki di Kevikepan Yogyakarta perlu untuk menggunakan Microsoft Access dalam kegiatan keuangan? Jika tidak diwajibkan apakah Paroki tetap pada SIA yang lama (Microsoft

Excel) atau mengubah dengan menggunakan SIA yang baru (Microsoft Access)?

5.

Misalnya, sistem itu tidak wajib menurut anda apakah Paroki itu perlu untuk menerapkan Microsoft Access?

6.

Jika ada Paroki yang menerapkan SIA yang berbeda dari yangdianjurkan dan ternyata lebih baik, apakah Paroki ini mau menerapkan SIA tersebut?

 Daftar Pertanyaan Partner Dagang

1.

Bagaimana dorongan Keuskupan Agung Semarang terhadap penerapan SIA yang baru (Microsoft Access)?

2.

Apa saja fasilitas yang diberikan Keuskupan Agung Semarang dalam mendukung penerapan SIA yang baru (Microsoft Access)?

 Regulator

1.

Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang organisasi untuk membuat dan menyusun laporan keuangan secara transparan, wajar, dan akuntabel seperti contoh pada desa yaitu adanya SISKEUDES. Apakah Paroki ini mendapat dorongan dari pemerintah terkait hal tersebut? Apa saja bentuk dorongannya?

2.

Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong kelancaran dalam menerapkan SIA di Paroki untuk menghasilkan laporan keuangan yang transparan, wajar, dan akuntabel?

3.

Apakah ada tekanan dari pemerintah untuk menerapkan SIA tertentu di sektor organisasi religius seperti Paroki?

 Ketersediaan Dukungan

1.

Dengan SIA yang digunakan saat ini, informasi apa saja yang disajikan?

2.

Apakah anda pernah mengalamikeluhan selama menggunakan SIA

yang baru (Microsoft Access)?

3.

Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan mencukupi? Mengapa?

DAFTAR PERTANYAAN KONTEKS ORGANISASIONAL DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI  Dukungan dari Romo Paroki

1.

Apakah romo paroki mengusulkan adanya perubahan terhadap Sistem Informasi Akuntansi di Paroki?

2.

Bagaimana peran aktif romo paroki dalam penentuan SIA berbasis

Microsoft Access yang digunakan oleh Paroki?

3.

Menurut romo paroki, SIA seperti apa yang diharapkan oleh Paroki?  Pihak yang menguasai SIA berbasis Microsoft Access (Organization

Champion)

1.

Siapa saja pihak-pihak yang menentukan penerapan SIA berbasis

Microsoft Access?

2.

Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penerapan SIA berbasis

Microsoft Access?

3.

Menurut anda, SIA seperti apa yang diharapkan oleh Paroki?  Ukuran Organisasi dan Sumber Daya

1.

Ada berapa stasi yang dimiliki oleh paroki ini?

2.

Ada berapa perkiraan jumlah umat di paroki ini?

3.

Dengan ukuran paroki, apakah paroki ini sudah siap untuk menerapkan SIA berbasis Microsoft Access?

4.

Apa saja sumber daya yang dimiliki paroki saat ini?

5.

Adakah standar khusus yang diterapkan oleh Paroki bagi pengguna SIA berbasis Microsoft Access? Apa saja standar tersebut?

DAFTAR PERTANYAAN KONTEKS TEKNOLOGI TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI  Keuntungan Relatif

1.

Apa saja manfaat yang didapat dalam menetapkan SIA berbasis

Microsoft Access?

2.

Apakah biaya penerapan sistem sebanding dengan manfaat yang diperoleh?

3.

Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan dengan tujuan paroki?  Kompatibilitas

1.

Apakah SIA yang diterapkan saat ini (Microsoft Access) selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan contohnya!

2.

Bagaimana dengan konsistensi terkait dengan penerapan SIA berbasis

Microsoft Access yang sesuaidengan standar yang ada (PPAP KAS)?

3.

Apa saja wujud dari keselarasan penerapan SIA berbasis Microsoft

Access dengan tujuan organisasi.

 Kompleksitas

1.

Apakah pengguna mengalami kerumitan dalam menggunakan SIA berbasis Microsoft Access?

2.

Apa saja bentuk kerumitan yang dialami dalam menerapkan SIA berbasis Microsoft Access?

3.

Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan SIA berbasis Microsoft Access tersebut?

 Kemampuan Ujicoba

1.

Apakah Paroki ini pernah melakukan ujicoba terhadap SIA berbasis

Microsoft Access?

2.

Setelah melakukan ujicoba, Bagaimana hasil dari ujicoba terhadpa SIA berbasis Microsoft Access?

TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber 1

Nama Narasumber : Bapak Hermantororo Paroki : Santa Theresia Sedayu Hari & tanggal : Minggu, 8 desember 2019 Keterangan

D: Dimas

H: Bapak Hermantoro  Pembukaan

D : Mohon maaf dengan bapak siapa? H : Nama Saya Hermantoro

D : Peran Bapak di Paroki Sedayu apa ya pak?

H : Saya disini sebagai staff keuangan Paroki Sedayu pembantu bendahara. D : Sudah berapa lama bapak menangani bagian tersebut?

H : Saya kurang lebih satu setengah tahun lebih dibagian staff keuangan D : Sistem Informasi Akuntansi apa yang digunakan?

H : Untuk saat ini memakai Microsoft Access Konteks Lingkungan

 Kompetisi Pasar

D : Bagaimana penerapan SIA berbasis Microsoft Access di Paroki Kevikepan Yogyakarta? Apakah sudah memadahi?

H : Kalau saya lihat dari data itu untuk Kevikepan Yogyakarta tahun 2018 itu baru sekitar 40% yang memakai Access. Kalau dari sisi software ada kelebihan dan kekurangan.

D : Menurut anda, apakah penting sebuah Paroki untuk menerapakan SIA yang lebih baik?

H : Menurut saya ya penting karena untuk mempermudah pengoperasian sama untuk membaca informasi keuangan.

D : Apakah Paroki menggunakan SIA baru (Microsoft Access) agar lebih unggul dari Paroki lainnya?

H : Kalau saya tu, menurut saya itu lebih keteknis, bukan soal unggul tapi karena di Access tu ada yang bisa lebih mudah dari pada yang di Excel.

D : Menurut anda, apakah setiap Paroki di Kevikepan Yogyakarta perlu untuk menggunakan Microsoft Access dalam kegiatan keuangan? Jika tidak diwajibkan apakah Paroki tetap pada SIA yang lama (Microsoft Excel) atau mengubah dengan menggunakan SIA yang baru (Microsoft Access)?

H: itu tergantung situasi paroki masing-masing paroki, kalau misalnya kalau yang diParoki Sedayu itu kan lebih keteknis soalnya ada beberapa kapel di Paroki Sedayu kalau yang memakai Microsoft Excel itu mau menambah akun untuk kapel-kapel itu tidak bisa, tapi kalau pakai Access bisa. Jadi solusinya pakai Access.Kalau misalnya tidak diwajibkan mungkin bisa pakai Excel.

D : Misalnya, sistem itu tidak wajib menurut anda apakah Paroki itu perlu untuk menerapkan Microsoft Access?

H : Menurut saya ya perlu, karena itu bisa mempermudah informasi yang ditampilkan.

D : Jika ada Paroki yang menerapkan SIA yang berbeda dari yang dianjurkan dan ternyata lebih baik, apakah Paroki ini mau menerapkan SIA tersebut?

H : Ya kalau ada yang lebih baik saya akan mencoba untuk menerapkannya.  Daftar Pertanyaan Partner Dagang

D : Bagaimana dorongan Keuskupan Agung Semarang terhadap penerapan SIA yang baru (Microsoft Access)?

H : Kalau dorongan itu dalam bentuk melatih secara langsung, secara privat di paroki. Dulu sebenarnya ada pelatihan di kevikepan tapi karena paroki nggak kedaftar lalu ada staff dari keuskupan datang keparoki ini melatih secara privat disini.

D : Apa saja fasilitas yang diberikan Keuskupan Agung Semarang dalam mendukung penerapan SIA yang baru (Microsoft Access)?

 Regulator

D : Saat ini, pemerintah sedang mendorong setiap bidang organisasi untuk membuat dan menyusun laporan keuangan secara transparan, wajar, dan akuntabel seperti contoh pada desa yaitu adanya SISKEUDES. Apakah Paroki ini mendapat dorongan dari pemerintah terkait hal tersebut? Apa saja bentuk dorongannya? H : Kalau dari pemerintah setau saya tidak ada dorongan untuk membuat laporan keuangan , tapi ada dorongan untuk melaporkan kewajiban pajak. Soalnya paroki ini sudah ber NPWP.

D : Apa saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong kelancaran dalam menerapkan SIA di Paroki untuk menghasilkan laporan keuangan yang transparan,wajar, dan akuntabel.

H : Kalau itu enggak ada. Enggak ada tuntutan untuk melaporkan laporan keuangan.

D : Apakah ada tekanan dari pemerintah untuk menerapkan SIA tertentu di sektor organisasi religius seperti Paroki?

H : Kalau dari pemerintah tidak ada.  Ketersediaan Dukungan

D : Dengan SIA yang digunakan saat ini, informasi apa saja yang disajikan?

H : Kalau dari Microsoft Access itu ada laporan kewajiban ke keuskupan terus laporan kas , neraca, buku besar, arus kas, aktivitas.

D : Apakah anda pernah mengalami keluhan selama menggunakan SIA yang baru (Microsoft Access)?

H : keluhannya itu kalau misalnya sudah menutup periode bulan terus ternyata dibulan sebelumnya itu ada yang salah itu mau kembali ke periode sebelumnya itu tidak bisa. Terus kalau untuk pelaporan ke keuskupan itu dalam format pelaporan itu tidak ada format tanda tangan pastor paroki dan bendahara jadi harus buat sendiri.

D : Apakah informasi yang disajikan sudah memadahi dan mencukupi? Mengapa?

H : Kalau sesuai dengan yang ditentukan keuskupan sudah mencukupi dan memadahi. Ya karena sudah ada laporan soal kewajiban, kas, dan laporan aktivitas yang dikehendaki keuskupan.

Konteks Organisasi

Dukungan dari Romo Paroki

D : Apakah romo paroki mengusulkan adanya perubahan terhadap Sistem Informasi Akuntansi di Paroki?

H : Kalau romo paroki itu pada dasarnya mengikuti arahan keuskupan, dulu yang mengarahkan untuk pakai Microsoft Access itu staff ekon umat keuskupan jadi kami hanya ikut saja.

D : Bagaimana peran aktif romo paroki dalam penentuan SIA berbasis Microsoft

Access yang digunakan oleh Paroki?

H : kalau menurut saya peran romo ya lebih memberi dorongan dan waktu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

D : Menurut romo paroki, SIA seperti apa yang diharapkan oleh Paroki?

H : SIA yang lebih mudah dipahami pengoperasiannya sama lebih mudah dibaca oleh orang awam.

Pihak yang menguasai SIA berbasis Microsoft Access

D : Siapa saja pihak-pihak yang menentukan penerapan SIA berbasis Microsoft

Access?

H : Kalau dari paroki ini yaitu dari staff ekonomat dan dari bendahara paroki.

D : Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penerapan SIA berbasis Microsoft

Access?

H : kalau dari sisi teknis itu dari Microsoft Access bisa mudah untuk menambahkan akun atau kode akun. Kalau dari Excel itu kalau mau menambahkan akun agak rumit karena harus pakai rumus yang panjang.

D : Menurut anda, SIA seperti apa yang diharapkan oleh Paroki?

 Ukuran Organisasi dan Sumber Daya D : Ada berapa stasi yang dimiliki oleh paroki ini?

H : Paroki ini tidak memiliki stasi, tetapi punya beberapa wilayah dulu itu ada 6 wilayah tapi yang satu itu Sentolo sekarang sudah pisah bergabung dengan donoharjo terus tahun depan itu rencananya dimekarkan karena sekarang tinggal 5 wilayah tahun depan akan menjadi 7 wilayah.

D: Ada berapa perkiraan jumlah umat di paroki ini?

H: Kemungkinan sekitar 3000an karena sudah dikurangi sentolo.

D: Dengan ukuran paroki, apakah paroki ini sudah siap untuk menerapkan SIA berbasis Microsoft Access?

H: kalau menurut saya sudah siap

D: Apa saja sumber daya yang dimiliki paroki saat ini?

H: Fasilitas seperti komputer sama softwarenya, printer dan internet, sama tenaganya

D: Adakah standar khusus yang diterapkan oleh Paroki bagi pengguna SIA berbasis

Microsoft Access? Apa saja standar tersebut?

H: selama ini saya liat tidak ada standar yang khusus

Konteks Teknologi Keuntungan Relatif

D: Apa saja manfaat yang didapat dalam menetapkan SIA berbasis Microsoft

H: Semua keuangan itu bisa masuk, bisa terlihat. Kalau dulu kan hanya kas dan tabungan milik paroki lalu sekarang sudah menyebar ke kapel-kapel dan ke paguyuban-paguyuban itu sudah bisa masuk.

D: Apakah biaya penerapan sistem sebanding dengan manfaat yang diperoleh?

H: Sebanding

D: Apakah sistem saat ini sudah selaras dengan dengan tujuan paroki?

H: sudah

 Kompatibilitas

D: Apakah SIA yang diterapkan saat ini (Microsoft Access) selalu konsisten dalam penggunaannya? Sebutkan contohnya!

H: ya Konsisten, contohnya itu tarif DSP itu sudah konsisten, terus akumulasi penyusutan aktiva tetap juga sudah konsisten

D: Bagaimana dengan konsistensi terkait dengan penerapan SIA berbasis Microsoft

Access yang sesuai dengan standar yang ada (PPAP KAS)?

H: menurut saya sudah sesuai

D: Apa saja wujud dari keselarasan penerapan SIA berbasis Microsoft Access dengan tujuan organisasi?

H: yang pertama itu transparan karena semua data keuangan bisa terlihat terus akuntabel, semua harus diteliti dulu antara laporan yang diketik dengan bukti-buktinya, bukti pengeluaran dan pemasukan itu diteliti

 Kompleksitas

D: Apakah pengguna mengalami kerumitan dalam menggunakan SIA berbasis

Microsoft Access?

H: ya dulu waktu pertama awal-awal itu kalau mau memperbaiki jurnal yang sudah ditutup periodenya dibulan sebelumnya itu agak sulit, jadi harus buat jurnal koreksi. D: Apa saja bentuk kerumitan yang dialami dalam menerapkan SIA berbasis

H: pas awal-awal itu belum terbiasa jadi agak asing, agak aneh jadi setiap hari itu harus membiasakan diri dengan sistem yang baru itu.

D: Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan SIA berbasis

Microsoft Access tersebut?

H: ya dulu awalnya saya mencoba membuat laporan dalam bentuk Excel lalu dari Excel saya masukkan ke Access, untuk mempermudah membuat laporan di Access, sampai sekarang juga masih saya lakukan untuk mengecek antara laporan yang ditulis pakai tangan terus saya ketik pakai Excel supaya ada koreksi kalau ada kekeliruan.

 Kemampuan Ujicoba

D: Apakah Paroki ini pernah melakukan ujicoba terhadap SIA berbasis Microsoft

Access?

H: Kalau paroki ini langsung kepraktek, dulu begitu ada pelatihan langsung dipraktekkan, setelah itu langsung berjalan.

D: Setelah melakukan ujicoba, Bagaimana hasil dari ujicoba terhadpa SIA berbasis

Microsoft Access?

H: Ya hasilnya ya lumayan, meskipun laporan ke keuskupan agak telat karena ada penyesuaian dari Excel ke Access.

Narasumber 2

Nama Narasumber : Bapak Lukas Is Jajar

Paroki : Santa Perawan Maria Lourdes Promasan Hari & tanggal : Selasa, 10 Desember 2019

Keterangan D: Dimas I: Bapak Is Jajar Pembukaan

D: Mohon maaf nama bapak siapa?

D: Peran Bapak di paroki ini sebagai apa?

I: Saya sekertaris kantor paroki, tapi kalau di bendahara, saya operatornya.

D: Sudah berapa lama bapak menagani bagian tersebut?

I: Bagian ini saya mulai tahun 2014, atau lebih awal lagi saya lupa, sejak dulu ada program JL paroki, setelah JL terus Excel dan sebagainya itu.

D: Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan di paroki ini apa ya pak?

I: Kalau tahun ini kami pakai Excel, jadi tahun awalnya ada GL paroki itu ya pakai DOS itu, nah setelah itu ganti Excel, setelah Excel terus muncul Access itu, Access itu tapi ternyata ada dua program yang diluncurkan bersama yaitu Access sama Excel, tahun kemarin tahun 2018, kami mencoba pakai Access, tetapi ada sedikit kendala, kemudian kami tahun 2019 kembali ke Excelnya lagi.

Konteks Lingkungan

 Daftar Pertanyaan terkait Kompetisi Pasar

D: Bagaimana penerapan SIA berbasis Microsoft Access di Paroki Kevikepan Yogyakarta? Apakah sudah memadahi?

I: Ya dari sisi program sebenarnya bagus, lebih mudah artinya ya kami rasa ya lebih mudah lebih lengkap sebenarnya Access itu, Cuma karena ada masalah di kami itu tahun pertama mengerjakan pakai Access, terus tahun ini kami kembali ke Excelnya lagi. Jadi Accesnya belum kami coba lagi.

D: Menurut anda, apakah penting sebuah Paroki untuk menerapakan SIA yang lebih baik?

I: Ya, saya rasa lebih baik, artinya program itu membantu kami untuk mengerjakan laporan keuangan, untuk transparansi pada umat dan sebagainya. Itu kalau Access udah bagus tapi kami belum begitu menguasai inputnya dan sebagainya jadi agak kesulitan.

D: Apakah Paroki menggunakan SIA baru (Microsoft Access) agar lebih unggul dari Paroki lainnya?

I: Ya enggak lah, saya pikir prinsip Paroki adalah membuat laporan keuangan sejelas-jelasnya, setransparan mungkin dan kami mudah untuk mengaksesnya. Kalau soal lebih baik dari yang lainnya tidak. Kan tujuan utama yaitu tadi.

D; Menurut anda, apakah setiap Paroki di Kevikepan Yogyakarta perlu untuk menggunakan Microsoft Access dalam kegiatan keuangan? Jika tidak diwajibkan apakah Paroki tetap pada SIA yang lama (Microsoft Excel) atau mengubah dengan menggunakan SIA yang baru (Microsoft Access)?

I: Ya perlu. Ya itu, artinya karena untuk kami ya, kemarin ketika menggunakan Access itu ada permasalahan yang belum bisa kami atasi, jadi begini, Access itu yang kami alami, kami itu RAB mungkin kesalahan dari kami, RAB itu disetujui dibulan juni sekitar pertengahan tahun bisa selesai RAB tahun 2018, sementara laporan keuangan kan harus dibuat perjanuari, januari sudah dibuat, ternyata setalah saya buat terus saya input dari januari sampai juni sebelum RAB itu ditetapkan, selesai kemudian ketika RAB ditetapkan ternyata ada beberapa yang berbeda di pos-posnya itu. Karena Access itu kan baru dari program sebelumnya, jadi ada beberapa nomor rekening yang berbeda, kemudian di RAB itu ternyata berbeda pemasukannya dengan yang kami masukkan di Access tahun 2018 tersebut, maka kami mau mengganti sebenarnya agar sesuai dengan RAB nanti kalau takutnya RAB kok tidak sama dengan laporan keuangan karena nilainya cukup besar, kemudian kami konsultasi kekeuskupan yang menangani soal Access, tidak bisa kalau merubah bulan sebelumnya misalnya kami sudah dibulan juni terus merubah mulai januari tidak bisa, karena sudah kami simpan atau apa itu istilahnya. Nah langkah satu-satunya adalah memulai lagi dari awal, nah itu menjadi kesulitan kami, kan dulu kami sudah mengerjakan sampai juni, kami harus mengulang lagi karena ada satu kesalahan Pos rekening itu. Kemudian ada ketakutan kami karena RAB di 2019 dibulan februaru belum muncul, kemudian kami mencoba kembali Excel dulu, nanti Accessnya kami tata bersama dengan dewan agar RAB itu seawal mungkin selesai harapan kami kan seperti itu dari kami selaku operator di akuntansi paroki.

D: Misalnya, sistem itu tidak wajib menurut anda apakah Paroki itu perlu untuk menerapkan Microsoft Access?

I: Ya satu prinsip setalah kami lihat kami alami dengan mengerjakan Access pertama memang cukup bagus, cukup mudah sebenarnya untuk penginputan dan

Dokumen terkait