• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerimaan

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. (Halaman 33-38)

C. Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara

4. Analisis Penerimaan

Penerimaan yang akan diterima oleh pengolah ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah perkalian antara jumlah produksi ikan asin yang dihasilkan dengan harga ikan asin. Penerimaan yang diterima produsen ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara diperoleh melalui penerimaan berbagai jenis produk ikan asin yang dihasilkan yaiu meliputi ikan layur, teri, cumi-cumi, kurisi, dan layang. Data penerimaan dalam usaha pengolahan ikan asin dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 21. Penerimaan Menurut Jenis Ikan Asin pada Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Bulan Juli Tahun 2015.

No. Uraian Total Produksi (kg/bulan) Harga/ Satuan (Rp/kg) Total Penerimaan (Rp/bulan) 1. Ikan Teri 35.690 30.000 1.070.700.000 2. Ikan Layur 72.768 15.000 1.091.520.000 3. Cumi-cumi 13.428 50.000 671.400.000 4. Ikan Kurisi 3.654 20.000 73.080.000 5. Ikan Layang 60.700 20.000 1.214.000.000 Jumlah 186.240,00 135.000 4.120.700.000,00 Rata-rata 8.868,57 27.000 196.223.809,52 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 38-39

Berdasarkan Tabel 21 dapat diketahui bahwa jumlah penerimaan total pada usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah sebesar Rp. 4.120.700.000,00/bulan dengan jumlah produksi sebesar 186.240 kg/bulan dan jumlah harga Rp. 135.000,00. Sedangkan rata-rata jumlah penerimaan sebesar Rp. 196.223.809.52/bulan dengan rata-rata jumlah produksi per jenis ikan sebesar 8.868,57 kg/bulan dan rata-rata harga per jenis ikan sebesar Rp. 27.000,00. Total penerimaan tertinggi adalah penerimaan dari ikan layang yaitu sebesar Rp. 1.214.000.000,00/bulan dengan jumlah produksi sebesar 60.700 kg/bulan dan total penerimaan terendah adalah penerimaan dari ikan kurisi yaitu sebesar Rp. 73.080.000,00/bulan dengan jumlah produksi sebesar 3.654 kg/bulan. Jumlah penerimaan dari setiap jenis ikan dipengaruhi oleh nilai total dari produksi ikan tersebut dan harga jual ikan per satuan. Ikan asin layang memiliki nilai penerimaan yang tertinggi meskipun total produksinya lebih kecil yaitu sebesar 60.700 kg/bulan dari ikan asin layur yang memiliki nilai produksi sebesar 72.768 kg/bulan, hal ini disebabkan karena harga ikan asin layang sebesar Rp. 20.000,00/kg sehingga lebih tinggi harganya dibandingkan ikan asin layur yang dijual dengan harga Rp. 15.000,00/kg. Setiap jenis ikan asin memiliki jumlah produksi, harga satuan, dan jumlah penerimaan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap produsen melakukan pengolahan ikan asin dengan jenis ikan yang

berbeda-beda kuantitasnya dengan harga bahan baku ikan yang berbeda pula menurut jenis ikannya.

Sebagian besar pengolah ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara memproduksi lebih dari satu jenis ikan, sehingga penerimaan yang diperoleh pengolah ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara berasal dari penerimaan beberapa jenis produk ikan asin yang diproduksinya. Harga jual dari setiap jenis ikan asin yang diproduksi berbeda satu dengan yang lainnya, yaitu ikan teri dengan harga jual sebesar Rp. 30.000,00/kg; ikan layur dengan harga jual sebesar Rp. 15.000,00/kg; cumi-cumi dengan harga jual sebesar Rp. 50.000,00/kg; ikan kurisi dan ikan layang dengan harga jual sebesar Rp. 20.000,00/kg. 5. Analisis Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh pengolah ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total. Keuntungan usaha pengolahan ikan asin dapat dilihat yaitu sebagai berikut:

Tabel 22. Rata-rata Keuntungan Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Bulan Juli Tahun 2015. No. Uraian Rata-rata per Pengolah (Rp/bulan)

1. Penerimaan 196.223.809.52

2. Biaya Total 182.398.696,34

Keuntungan 13.825.113,18

Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 40

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa keuntungan rata-rata per pengolah ikan asin adalah sebesar Rp. 13.825.113,18/bulan yang diperoleh dari pengurangan antara penerimaan rata-rata per pengolah dan biaya total rata-rata per pengolah. Penerimaan rata-rata per pengolah yaitu sebesar Rp. 196.223.809.52/bulan dan biaya total rata-rata yaitu sebesar Rp. 182.398.696,34/bulan. Setiap pengolah ikan asin memperoleh keuntungan yang berbeda satu dengan yang lainnya karena penerimaan total yang diterima dan biaya total yang dikeluarkan setiap pengolah juga berbeda. Perhitungan ini menggunakan konsep keuntungan, maka biaya

yang sebenarnya tidak dikeluarkan oleh pengolah ikan asin seperti biaya penyusutan peralatan dan biaya tenaga kerja keluarga tetap dihitung. D. Efisiensi Usaha dan Profitabilitas Usaha Pengolahan Ikan Asin di

Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara 1. Efisiensi

Efesiensi usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara merupakan perbandingan antara rata-rata penerimaan total yang diterima oleh pengolah ikan asin dengan rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh pengolah ikan asin. Efisiensi usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:

Tabel 23. Efisiensi Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Bulan Juli Tahun 2015.

No. Uraian Rata-rata per Pengolah (Rp/bulan)

1. Penerimaan (Rp) 196.223.809.52

2. Biaya Total (Rp) 182.398.696,34

Efisiensi Usaha 1,08

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa nilai efisiensi usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah sebesar 1,08 yang berarti bahwa usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara sudah efisien karena nilai R/C rasio lebih dari satu. R/C rasio ini menunjukan penerimaan yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam proses produksi. Nilai efisiensi usaha sebesar 1,08 berarti bahwa setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan oleh pengolah akan didapatkan penerimaan sebesar 1,08 kali biaya yang telah dikeluarkan tersebut. Sebagai contoh pada awal kegiatan usaha ikan asin pengolah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000,- maka pengolah akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 108.000,-. Nilai efisiensi ini bisa ditingkatkan apabila pengolah dapat menekan biaya produksi atau meningkatkan harga jual ikan sehingga penerimaan meningkat. Jika dibandingkan dengan penelitian Sari (2011) dengan nilai efisiensi sebesar 1,71, nilai efisiensi sebesar 1,08 memang sudah efisien tapi efiensinya

rendah. Namun hampir sama dengan nilai efisiensi pada penelitian Santi (2009) sebesar 1,05. Hal ini disebabkan karena selisih nilai penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan nilainya kecil.

2. Profitabilitas

Nilai profitabilitas merupakan hasil bagi atau perbandingan antara keuntungan usaha dengan total biaya dinyatakan dalam persen. Profitabilitas dari usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:

Tabel 24. Profitabilitas Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Bulan Juli Tahun 2015.

No. Uraian Rata-rata per Pengolah (Rp/bulan)

1. Biaya Total (Rp) 182.398.696,34

2. Keuntungan (Rp) 13.825.113,18

Profitabilitas (%) 7,58

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa nilai profibilitas usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara adalah sebesar 7,58% yang berarti bahwa usaha pengolahan ikan asin yang diusahakan menguntungkan karena nilai profitabilitasnya lebih dari nol. Nilai profitabilitas sebesar 7,58% berarti bahwa setiap Rp. 1,00 total biaya yang dikeluarkan oleh pengolah maka turut memberikan kontribusi terhadap keuntungan usaha sebesar Rp. 0,0758. Sebagai contoh pada awal kegiatan usaha ikan asin pengolah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000,- maka pengolah akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.580,-. Nilai profitabilitas dapat meningkat pada saat biaya yang dikeluarkan tetap, namun keuntungan yang diperoleh meningkat. Jika dibandingkan dengan penelitian Santi (2009) dengan nilai profitabilitas sebesar 5,73, maka nilai profitabilitas sebesar 7,58 lebih besar. Hal ini dikarenakan keuntungan dibandingkan dengan biaya memiliki nilai yang lebih besar.

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. (Halaman 33-38)

Dokumen terkait