• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.6. Analisis Penerimaan dan Biaya Usaha Ternak Sapi Perah

Sumber penerimaan usaha peternak terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Sumber penerimaan tunai ini terdiri dari penjualan susu ke koperasi, penjualan sapi dan penjualan produk sampingan. Produk sampingan yang menjadi sumber penerimaan tunai merupakan hasil penjualan pupuk kandang dan penjualan karung bekas. Penerimaan tidak tunai terdiri dari

penjualan susu keluar koperasi atau untuk konsumsi keluarga, penjualan pupuk yang digunakan sendiri untuk lahan pertanian peternak termasuk penjualan karung bekas yang di gunakan untuk tempat penampung pupuk tersebut.

Produksi susu peternak skala usaha rakyat 92,78 persen dijual ke koperasi, 0,52 dijual keluar koperasi dan 6,70 persen digunakan untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak. Produksi susu skala kecil sebesar 91,61 persen dijual ke koperasi, 0,49 persen di jual keluar koperasi dan 7,90 persen digunakan untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak. Produksi susu skala menengah sebesar 86,23 persen dijual ke koperasi, 0,15 persen di jual keluar koperasi dan 13,62 persen digunakan untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak. Alokasi produksi susu peternak dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Produksi Susu dan Alokasi Susu Peternak Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

Penilaian Usaha Rakyat Usaha KecilSakala Usaha Usaha Menengah

Produksi Susu/hari (liter) 40,97 67,83 220,33

Produksi Susu/hari/ST (liter) 13,76 15,15 20,03 Penjualan Susu Kekoperasi (%) 92,78 91,61 86,23

Untuk Konsumsi Keluarga (%) 0,52 0,49 0,15

Susu Untuk Pakan Pedet (%) 6,70 7,90 13,62

Penjualan Susu Ke Koperasi (Rp) 118.736,72 199.350,00 611.230,00

Jumlah susu yang dijual kekoperasi dipengaruhi oleh jumlah susu yang dialokasikan untuk konsumsi keluarga dan jumlah susu yang digunakan untuk pakan pedet. Rata-rata peternak mengalokasikan produksi susu untuk konsumsi keluarga kurang dari satu persen. Peternak skala menengah mengalokasikan produksi susunya sebesar 13,62 persen untuk dijadikan pakan pedet yang belum disapih, lokasi tersebut merupakan paling tinggi dibandingkan dengan peternak skala rakyat dan kecil.

Peningkatan jumlah susu yang dijual kekoperasi dapat dilakukan peternak dengan cara mengganti susu produksi peternak yang dialokasikan untuk pakan pedet dengan susu pengganti yang lebih murah. Satu kilogram susu pengganti dengan harga Rp 10.000 dapat menjadi delapan sampai sepuluh liter susu pengganti, hal tersebut membantu peternak meningkatkan penerimaan dari penjualan susu ke koperasi9. Harga susu pengganti untuk tiap liter Rp 1.250 apabila tiap satu kilogram susu pengganti ditambahkan air menjadi delapan liter.

Rata-rata jumlah susu yang dialokasikan untuk pakan pedet yang belum disapih sebanyak 3,28 liter/hari. Dengan rata-rata harga susu peternak Rp 3.127/liter/hari, maka biaya yang dikeluarkan untuk susu pakan pedet sebesar Rp 10.305,73/hari. Biaya susu pakan pedet dengan menggunakan susu pengganti sebesar Rp 4.100/hari dengan jumlah pemberian susu pengganti sebanyak 3,28 liter/hari. Terdapat selisih sebesar Rp 6.205,73/hari jika peternak menggunakan susu pakan pedet dengan susu pengganti dan penerimaan peternak dari penjualan susu ke koperasi akan bertambah sebesar Rp 10.305,73/hari.

Rata-rata susu yang disetorkan kekoperasi sebanyak 41,39 liter/hari dengan rataan harga Rp 3.127,-/liter maka penerimaan dari penjualan susu adalah Rp 129.632,05,-/hari. Rata-rata penerimaan peternak dari penjualan sapi sebesar Rp 13.550,97,-/hari dan rata-rata penerimaan dari penjualan pupuk kandang dan penjualan karung bekas adalah Rp 828,57,-/hari dan Rp 1.055,-/hari. Total penerimaan tunai peternak rata-rata per hari sebesar Rp 145.066,59,-. Persentase penerimaan tunai dari total penerimaan sebesar 98,08 persen. Penerimaan tunai peternak berdasarkan skala usaha dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Penerimaan Tunai Harian Rata-rata Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No Skala Usaha

Sumber Penerimaan Tunai (Rp) Penjualan

Susu Penjualan Sapi Penjualan Pupuk

Penjualan Karung

Bekas Jumlah 1 Skala Usaha Rakyat 118.736,72 12.885,04 872.18 973,68 133.467,62 2 Skala Kecil 199.350,00 9.722,22 0,00 2.100,00 211.172,22 3 MenengahSkala 611.230,00 59.166,67 0,00 3.600,00 673.996,67 Rata-rata Total 129.632,05 13.550,97 828,57 1.055,00 145.066,59

Jumlah susu yang dijual keluar koperasi dan dikonsumsi sendiri rata-rata sebanyak 0,18 liter/hari, dengan rata-rata harga susu Rp 3.127,-/liter maka penerimaan tidak tunai dari penjualan susu tersebut sebesar Rp 558,22,-/hari. Penerimaan tidak tunai dari penjualan pupuk kandang per hari sebesar Rp 1.541,65,- dan hasil penjualan karung bekas sebesar Rp 233,67,-/hari. Total rata- rata penerimaan tidak tunai peternak sebesar Rp 2.333,54,-/hari. Persentase penerimaan tidak tunai dari total penerimaan sebesar 1,92 persen. Peneriamaan tidak tuani usaha ternak sapi perah dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Penerimaan Tidak Tunai Harian Rata-rata Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No Skala Usaha

Sumber Penerimaan Tidak Tunai (Rp) Penjualan

Susu Penjualan Sapi Penjualan Pupuk

Penjualan Karung

Bekas Jumlah 1 Skala Usaha Rakyat 541,04 0,00 1.529,22 231,93 2.302,19

2 Skala Kecil 520,83 0,00 2.000,00 300,00 2.820,83

3 Skala Menengah 1.612,50 0,00 1.333,33 200,00 3.145,83 Rata-rata Total 558,22 0,00 1.541,65 233,67 2.333,54

Jenis biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini mencakup pada biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usaha ternak sapi perah ini mencakup pada biaya pakan kosentrat, biaya pakan hijauan, biaya tenaga kerja, biaya susu

untuk pakan pedet yang belum disapih, biaya vitamin, obat-obatan dan Inseminasi Buatan (IB). Biaya tunai tersebut dihitung dengan mengalikan jumlah penggunaan bahan dengan harga satuan. Biaya tidak tunai terdiri dari biaya sewa lahan, biaya penyusutan kandang, biaya penyusutan peralatan dan biaya keanggotan koperasi. Biaya pakan kosentrat perhari rata-rata sebesar Rp 79.653,84,-, biaya pakan hijauan per hari rata-rata sebesar Rp 15.212,08,-, biaya tenga kerja per hari rata- rata sebesar Rp 25.125,-, biaya susu untuk pakan pedet per hari rata-rata sebesar Rp 10.305,73,- dan biaya vitamin, obat-obatan dan IB per hari rata-rata sebesar Rp. 1.804,63,-. Total rataan biaya tunai per hari peternak sebesar Rp 132.101,28,-. Persentase besarnya beban biaya tunai dari total biaya usaha peternak dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Persentase Biaya Tunai Dari Total Biaya Usaha Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

Jenis Biaya Tunai/hari Jumlah Rataan Biaya Tunai/hari (Rp) Persentase Biaya Tunai/hari (%)

Biaya Pakan Kosentrat 79.653,84 59,42

Biaya Pakan Hijauan 15.212,08 11,35

Biaya Tenaga Kerja 25.125,00 18,74

Biaya Susu Pakan Pedet 10.305,73 7,69

Biaya Vitamin, Obat dan IB 1.804,63 1,35

Jumlah Biaya Tunai 132.101,28 98,55

Total Biaya Usaha 134.045,58 100,00

Besarnya biaya tidak tunai rataan perhari sebesar Rp 1.944,30,-, yang terdiri dari biaya sewa lahan per hari sebesar Rp 210,83,-, biaya penyusutan kandang per hari sebesar Rp 951,81,-, biaya penyusutan peralatan perhari sebesar Rp 556,41,- dan biaya keanggotaan koperasi per hari sebesar Rp 225,25,-. Pesentase total biaya tidak tunai perhari sebesar 1,45 persen dari total biaya usaha harian. Persentase biaya sewa lahan per hari sebesar 0,15 persen, persentase biaya penyusutan kandang sebesar 0,82 persen, persentase biaya penyusutan peralatan

sebesar 0,44 persen dan persentase biaya keanggotaan koperasi sebesar 0,20 persen. Dilihat dari persentase total biaya tunai dan biaya tidak tunai, sebesar 98,55 persen merupakan biaya tunai, jadi hampir secara keseluruhan biaya usaha ternak sapi perah terdiri dari biaya tunai.

Berdasarkan skala usaha yang dijalankan peternak terdapat perbedaan besarnya biaya tunai dan biaya tidak tunai usaha ternak sapi perah. Besarnya biaya tunai skala usaha rakyat sebesar Rp 122.537,17/hari dengan kepemilikan sapi secara keseluruhan sebesar 4,23 ST maka besarnya biaya tunai adalah Rp 28.968,60/hari/ST. Biaya tunai peternak skala usaha kecil sebesar Rp 160.457,50/hari dengan kepemilikan total sapi yang dipelihara 8,25 ST maka biaya tunai peternak sebesar Rp19.449,39/hari/ST dan usaha skala menengah sebesar Rp 620.543,06/hari atau dengan kepemilikan ternak sapi perah sebesar 19 ST maka biaya tunai peternak sebesar Rp 32.660,16/hari/ST. Besarnya biaya tunai peternak skala usaha menengah memiliki jumlah yang paling besar, hal tersebut dikarenakan biaya pakan skala usaha menengah adalah paling tinggi sehingga berdampak pada total biaya tunai menjadi tinggi. Tabel berikut besarnya biaya tunai usaha berdasarkan skala usaha yang dijalankan peternak.

Tabel 22. Biaya Tunai Harian Usaha Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No UsahaSkala

Jenis Biaya Tunai (Rp) Pakan

Hijauan KosentratPakan

Susu Pakan Pedet Tenaga Kerja Vitamin, Obat dan IB Jumlah 1 RakyatUsaha 14.266,45 74.010,83 8.527,34 24.078,95 1.653,61 122.537,17 2 Skala Kecil 22.600,00 83.320,00 17.887,50 33.750,00 2.900,00 160.457,50 3 Menengah 54.337,50 393.973,33 96.510,00 67.500,00 8.222,22 620.543,06 Rataan Total 15.212,08 79.653,84 10.305,73 25.125,00 1.804,63 132.101,28

Selain terdapat perbedaan biaya tunai, berdasarkan skala usaha yang dijalankan oleh peternak, beban biaya tidak tunai pun berbeda. Skala usaha rakyat memiliki beban biaya tidak tunai sebesar Rp 1.864,00/hari dengan kepemilikan sapi sebanyak 4,23 ST maka biaya tidak tunai harian sebesar Rp 440,66/ST. Peternak skala usaha kecil sebesar Rp 2.217,02/hari dengan kepemilikan sapi sebanyak 8,25 maka biaya tidak tunai harian sebesar Rp 268,73/ST dan biaya tidak tunai peternak skala menengah sebesar Rp 5.976,37/hari dengan kepemilikan sapi sebanyak 19 ST maka biaya tidak tunai harian sebesar Rp 314,55/ST. Beban biaya tidak tunai skala usaha rakyat memiliki jumlah paling besar, hal tersebut dikarenakan biaya tidak tunai ini sangat terkait dengan jumlah ternak yang dipelihara. Peternak skala usaha rakyat memiliki jumlah ternak paling kecil yaitu sebesar 4,23 ST, akibatnya memiliki beban biaya tidak tunai paling besar. Besarnya beban biaya tidak tunai dan total biaya usaha berdasarkan skala usaha yang dijalankan oleh peternak dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Biaya Tidak Tunai dan Total Biaya Usaha Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No UsahaSkala Sewa Jenis Biaya Tidak Tunai (Rp)

Lahan Penyusutan Kandang Penyusutan Peralatan Keanggotaan Koperasi Jumlah 1 Usaha Skala

Rakyat 191,71 922,45 524,59 225,25 1.864,00

2 Skala Kecil 305,56 1.206,35 479,86 225,25 2.217,02 3 MenengahSkala 1.111,11 2.116,40 2.523,61 225,25 5.976,37

Rataan Total 210,83 951,81 556,41 225,25 1.944,30

Rata-rata Total Biaya Tunai 132101,28

Rata-rata Total Biaya Tidak Tunai 1,944,30

Rata-rata Total Biaya 134.045,58

Dari rataan total biaya usaha harian yang dikeluarkan oleh peternak dialokasikan untuk membeli barang dan jasa dari koperasi serta pembelian lain

dari luar koperasi. Biaya yang dialokasikan untuk pembelian barang dan jasa dari koperasi terdiri dari pembelian pakan kosentrat, pembelian mineral, obat-obatan, vitamin dan inseminsi buatan. Rata-rata peternak mengalokasikan biaya harian sebesar Rp 48.156,83 untuk pembelian kosentrat, Rp 356,40 untuk pembelian mineral dari koperasi dan Rp 1.804,63 untuk pembelian obat-obatan, vitamin dan inseminasi buatan. Total biaya harian yang dialokasikan peternak untuk pembelian barang dan jasa dari koperasi sebesar Rp 50.317,86 atau sebesar 37,54 persen dari total biaya harian yang dikeluarkan peternak. Karena pembelian yang dilakukan peternak terhadap koperasi tersebut dilaksanakan secara kredit, maka hal tersebut sangat membantu peternak dalam pelaksanaan usaha beternak sapi perahnya. Berikut alokasi biaya harian peternak untuk pembelian barang dan jasa dari koperasi berdasarkan skala usaha yang dijalankan peternak dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24. Alokasi Biaya Usaha Harian Peternak Responden Penelitian Untuk Pembelian Barang dan Jasa Dari Koperasi

Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No Skala Usaha Jenis Barang dan Jasa Yang Di Beli Dari Koperasi (Rp) Pakan Kosentrat Obat, Vitamin dan IB Mineral Jumlah

1 Skala Usaha Rakyat 47.200,18 1.653,61 363,58 49.217,36

2 Skala Kecil 26.700,00 2.900,00 330,00 29.930,00

3 Skala Menengah 145.600,00 8.222,22 0,00 153.822,22

Rataan Total 48.156,83 1.804,63 1.804,63 50.317,86 Rataan penerimaan peternak harian sebesar Rp 147.400,13 dengan rata-rata total biaya usaha harian sebesar Rp 134.045,58 maka rata-rata pendapatan total harian usaha peternak sebesar Rp13.356,55/hari. Rata-rata pendapatan tunai usaha peternak sebesar Rp12.965,31/hari dan rata-rata pendapatan tidak tunai peternak sebesar Rp 389,24/hari. Skala usaha rakyat memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 11.2987,17/hari, usaha skala kecil memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp

50.530,44/hari dan usaha skala menengah memperoleh pendapatan sebesar Rp 56.216,24/hari. Pendapatan peternak berdasarkan skala usaha dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25. Pendapatan Usaha Harian Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008

No Skala Usaha Jenis Pendapatan (Rp)

Pendapatan Tunai Pendapatan Tidak Tunai Jumlah

1 Skala Usaha Rakyat 10.930,45 367,72 11.298,17

2 Skala Kecil 50.714,72 -184,28 50.530,44

3 Skala Menengah 53.453,61 2.762,63 56.216,24

Rataan Total 12.965,31 389,24 13.354,55

Berdasarkan jumlah ternak yang dipelihara seluruh peternak memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp 2.896,87/hari/ST. Peternak skala usaha rakyat dengan kepemilikan seluruh sapi sebanyak 4,23 ST maka pendapatan harian peternak sebesar Rp 2.670,96/ST. Peternak skala usaha kecil memperoleh pendapatan sebesar Rp 6.124,90/ST dan peternak skala menengah menerima pendapatan sebesar Rp 2.958,75/ST.

Dokumen terkait