BAB III PEMBAHASAN
3.6 Analisis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Tabel 3.5
Laporan Realisasi Pendapatan PNBP pada Pengadilan Negeri Medan Tahun 2012-2013
Uraian
2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
6,839,567 6,864,356 100,36 6,864,356 7,106,849 103,53
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
1,354,234,713 294,303,998 21,73 294,303,998 349,983,579 118,91
Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan
19,920,000 15,950,000 80,07 15,950,000 11,055,000 69,31
Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan
- - - - - -
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Peradilan
27,783,400 17,699,000 63,70 17,699,000 117,741,000 665,24
Pendapatan Hasil Denda dan Sebagainya
- - - - - -
Pendapatan Ongkos Perkara 116,112,000 297,960,000 256,61 297,960,000 296,390,000 99,47
Pendapatan Kejaksaan dan
Peradilan Lainnya 61,224,000 179,916,900 293,86 212,876,800 216,099,200 101,51
Penerimaan Kembali Persekot /
Uang Muka Gaji 12,176,270 17,423,930 143,09 17,423,930 9,523,200 54,65
Penerimaan Anggaran Lainnya - 17,423,930 - - 9,523,200 -
a. Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan adalah sebesar Rp 6.839.567 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 6.864.356 atau naik 100,36% dari yang ditargetkan, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan sewa tanah, Gedung dan Bangunan adalah sebesar Rp 6.864.356 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan juga mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 7.106.849 atau 103,53% dari yang ditargetkan. Pendapatan sewa tanah gedung dan bangunan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,0035% atau dari Rp 6.864.365 pada tahun 2012 menjadi Rp 7.106.849 pada tahun 2013. Faktor penyebab naiknya pendapatan pada sewa tanah, gedung dan bangunan disebabkan bertambahnya kegiatan yang dilakukan Mahkamah Agung secara berkala pada tahun 2013. Beberapa kegiatan tersebut antara lain : Kunjungan kepala pengadilan seluruh provinsi, Pertemuan para petinggi pejabat Mahkamah Agung dan Kepala Pengadilan dalam membahas Rencana Kinerja, dan sebagainya. Proses kegiatan menggunakan fasilitas seperti bangunan dan gedung Pengadilan Negeri Medan yang disewa. Tarif harga disesuaikan oleh pihak Pengadilan. Sewa rumah dinas juga menjadi salah satu pendapatan PNBP, sewa rumah dinas diperuntukkan untuk para pegawai tetap dan para hakim, biaya sewa dipungut oleh Pengadilan Negeri medan dengan
ketentuan uang sewa dipotong dari gaji pokok. Untuk rumah tipe A dikenakan biaya sebesar Rp 68.400,00 perbulan dan untuk rumah tipe B dan B1 dikenakan biaya Rp 34.200 perbulan. Jumlah pegawai yang menempati rumah dinas berjumlah 20 orang mulai dari golongan II,III, dan IV.
b. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) adalah sebesar Rp 1.354.234.713 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 294.303.998 atau turun 21,73% dari yang ditargetkan, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) adalah sebesar Rp 294.303.998 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 349.983.579 atau 118,91% dari yang ditargetkan. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,0189% atau dari Rp 294.303.998 pada tahun 2012 menjadi Rp 349.983.579 pada tahun 2013. Faktor penyebab naiknya pendapatan pada jasa lembaga keuangan (jasa giro) tahun 2013 adalah : Bertambahnya jumlah perkara pihak ketiga (titipan) untuk perkara perdata, banding, kasasi, peninjauan kembali, dan eksekusi. Uang perkara disimpan atau didepositokan ke bank dengan bunga sekitar 0,004% perbulan. Uang perkara
yang disimpan mulai dari Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 100.000.000,00.
c. Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan adalah Sebesar Rp 19.920.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 15.950.000 atau turun 80,07% dari yang ditargetkan, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Legalisasi Tanda Tangan adalah sebesar Rp 15.950.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 11.055.000 atau turun 69,31% dari yang ditargetkan. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,030% atau dari Rp 15.950.000 pada tahun 2012 menjadi Rp 11.055.000 pada tahun 2013. Faktor penyebab turunnya pendapatan legalisasi tanda tangan disebabkan oleh : berkurangnya jumlah berkas untuk perkara leges akta perusahaan, leges kuasa, dan leges tanda tangan pengesahan. pada tahun 2012 berkas perkara berjumlah 5.316 perkara, pada tahun 2013 berkas perkara masuk hanya berjumlah 3.685 perkara atau turun sebesar 1.631 perkara.
d. Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Peradila
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Peradilan adalah Sebesar Rp 27.783.400 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 17.699.000 atau turun 63,70% dari yang ditargetkan, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Legalisasi Tanda Tangan adalah sebesar Rp 17.699.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 117.741.000 atau naik 665,24% dari yang ditargetkan. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,565% atau dari Rp 17.699.000 pada tahun 2012 menjadi Rp 117.741.000 pada tahun 2013. Faktor Penyebab naiknya pendapatan uang meja (leges) dan upah panitera badan peradilan adalah : Meningkatnya jumlah berkas perkara masuk yang diterima Pengadilan Negeri Medan pada tahun 2013. Untuk berkas perkara pengesahan akta pribadi persidangan yang dileges dan ditanda tangani oleh panitera badan peradilan dengan tarif Rp 300,00 untuk satu perkara sesuai dengan ketentuan Peraturan Peradilan. pada tahun 2012 berkas perkara masuk berjumlah 5.899 perkara. Pada tahun 2013 naik menjadi 39.247 perkara.
e. Pendapatan Ongkos Perkara
Pada tahun 2012 target pendapatan Ongkos Perkara adalah sebesar Rp 116.112.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 297.960.000 atau 256,61% dari yang ditargetkan, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Ongkos Perkara adalah sebesar Rp 297.960.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 296.390.000 dari yang ditargetkan atau turun 99,47% dari yang ditargetkan. Pendapatan Ongkos Perkara pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 5,269% atau dari Rp 297.960.000 pada tahun 2012 menjadi Rp 296.390.000 pada tahun 2013. Faktor penyebab turunnya pendapatan ongkos perkara disebabkan oleh : Menurunnya jumlah perkara yang masuk untuk biaya administrasi, materai dan lainnya pada tahun 2013. Tarif bea materai Rp 6.000,00 untuk dokumen B1, B2,B3, dan B6. Sedangkan untuk dokumen huruf B4 dan B5 dikenakan materai sebagai berikut :
a. Nominal sampai Rp 250.000,00 tidak dikenakan bea materai. b. Nominal antara Rp 250.000,00 sampai Rp 1.000.000,00
dikenakan bea materai Rp 3.000,00.
c. Nominal diatas Rp 1.000.000,00 dikenakan bea materai Rp 6.000,00.
f. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya adalah Sebesar Rp 61.224.000 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka dari yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 179.916.900 atau naik 293,86%, Sedangkan Pada Tahun 2013, target pendapatan Legalisasi Tanda Tangan adalah sebesar Rp 212.876.800 dan pada realisasinya pengadilan Negeri medan juga mampu melebihi angka yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 216.099.200 atau naik 101,51%. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,0201% atau dari Rp 179.423.930 pada tahun 2012 menjadi Rp 216.099.200 pada tahun 2013. Faktor penyebab naiknya pendapatan Kejaksaan dan Peradilan lainnya adalah : bertambahnya jumlah perkara untuk penyerahan turunan/salinan putusan/penetapan pengadilan, hak redaksi, dan penyerahan surat kepada yang berkepentingan pada tahun 2013. Dengan tarif biaya sebesar Rp 300,00 – 25.000,00.
g. Pendapatan Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji
Pada tahun 2012 target Pendapatan Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji adalah Sebesar Rp 12.176.270 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mampu melebihi angka dari yang ditargetkan yaitu menjadi Rp 17.423.930 atau naik
143,09%, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji adalah sebesar Rp 17.423.930 dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan hanya mampu mendapatkan Rp 9.523.200 atau turun 54,65%. pendapatan Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,0453% atau dari Rp 17.423.930 pada tahun 2012 menjadi Rp 9.523.200 pada tahun 2013. Faktor yang mempengaruhi menurunnya pendapatan persekot / Gaji adalah : Berkurangnya jumlah hutang para hakim atau pun jumlah hakim yang berhutang kepada Pengadilan Negeri Medan pada tahun 2013. Rata-rata jumlah hutang yang dipinjam sebesar Rp 600.000,00 dan jumlah hutang tidak boleh lebih dari pendapatan penghasilan pribadi atau gaji pokok para hakim pengadilan negeri medan. pembayaran hutang dipotong dari gaji pokok para hakim perbulannya.
h. Pendapatan Penerimaan Anggaran Lainnya
Pada Tahun 2012 Target Pendapatan Penerimaan Anggaran Lainnya Tidak Ada. dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mendapatkan Rp 17.423.930, Sedangkan pada tahun 2013, target pendapatan Penerimaan Anggaran Lainnya juga tidak ada dan pada realisasinya Pengadilan Negeri Medan mendapatkan Rp 9.523.200. Pendapatan Penerimaan Anggaran Lainnya pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,0453% atau dari Rp
17.423.930 pada tahun 2012 menjadi Rp 9.523.200 pada tahun 2013. Faktor perubahan pendapatan penerimaan anggaran lainnya disesuaikan dengan nominal angka pada pendapatan Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji.