• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Hasil Analisis Kuantitatif (Hasil Uji Hipotesis)

4.2.2.1 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada

Sebelumnya telah diuraikan gambaran kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2003-2008 sebelum dan sesudah akuisisi. Melalui gambaran tersebut terlihat bahwa secara total rasio likuiditas mengalami penurunan, tetapi solvabilitas dan rasio profitabilitas mengalami peningkatan. Melalui gambaran data tersebut mengindikasikan adanya peningkatan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2003-2008 setelah diakuisisi.

Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2003-2008 melalui pengujian secara statistik menggunakan multivariate analysis of variance (Manova) dengan hipotesis sebagai berikut.

Ho : Tidak terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008.

Ho : Terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariat sebagai berikut.

Tabel 4.9

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur

Pada table 4.9 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 0,044 dengan nilai Fhitung sebesar 1,580. Nilai Fhitung selanjutnya akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (3;108) yaitu sebesar 2,689. Karena Fhitung (1,580) lebih kecil dibanding Ftabel (2,689) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho dan menolak Ha, artinya tidak terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008. Hal ini

Multivariate Testsb ,772 121,819a 3,000 108,000 ,000 ,772 ,228 121,819a 3,000 108,000 ,000 ,772 3,384 121,819a 3,000 108,000 ,000 ,772 3,384 121,819a 3,000 108,000 ,000 ,772 ,042 1,580a 3,000 108,000 ,198 ,042 ,958 1,580a 3,000 108,000 ,198 ,042 ,044 1,580a 3,000 108,000 ,198 ,042 ,044 1,580a 3,000 108,000 ,198 ,042 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect

Intercept

AKUISISI

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

lebih disebabkan karena data kinerja keuangan ketujuh perusahaan cenderung mengalami perubahan dengan arah yang berlawanan setelah diakuisisi, dimana ada perusahaan yang kinerjanya mengalami penurunan setelah diakuisisi dan ada juga perusahaan yang kinerja keuangannya mengalami peningkatan setelah diakuisisi.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.9 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008. Jadi pada permasalahan yang sedang diteliti, hanya sebesar 4,2% perubahan yang terjadi pada kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008 disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisi, selebihnya atau sisanya 95,8% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan diantaranya adalah volume penjualan, jumlah beban, kinerja manajemen, dan kebijakan perusahaan.

Tabel 4.10

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur

Tests of Between-Subjects Effects

,759a 1 ,759 ,670 ,415 ,006 1924,796b 1 1924,796 1,090 ,299 ,010 523,415a 1 523,415 ,674 ,413 ,006 324,779 1 324,779 287,006 ,000 ,723 2878,430 1 2878,430 1,630 ,204 ,015 366,600 1 366,600 ,472 ,494 ,004 ,759 1 ,759 ,670 ,415 ,006 1924,796 1 1924,796 1,090 ,299 ,010 523,415 1 523,415 ,674 ,413 ,006 124,477 110 1,132 194204,892 110 1765,499 85430,727 110 776,643 450,015 112 199008,118 112 86320,741 112 125,236 111 196129,688 111 85954,141 111 Dependent Variable CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE Source Corrected Model Intercept AKUISISI Error Total Corrected Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

R Squared = ,006 (Adjusted R Squared = -,003) a.

R Squared = ,010 (Adjusted R Squared = ,001) b.

Sebelumnya hasil pengujian secara multivariat menyimpulkan bahwa akuisisi tidak berpengaruh signfikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008. Kesimpulan yang sama juga terlihat dari hasil pengujian terhadap masing-masing rasio kinerja keuangan. Pada table 4.10 dapat dilihat nilai Fhitung rasio likuliditas (CR) sebesar 0,670, sedangkan Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (1;110) yaitu sebesar 3,927. Karena Fhitung (0,670) lebih kecil dibanding Ftabel (3,927) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio likuiditas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008.

Kemudian nilai Fhitung rasio solvabilitas (DER) sebesar 1,090 dan juga lebih kecil dibanding Ftabel (3,927) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio solvabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008. Hal yang sama juga terlihat pada rasio profitabilitas, dimana Fhitung sebesar 0,674 masih lebih kecil dibanding Ftabel (3,927) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2008.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian secara menyeluruh pada perusahaan manufaktur agak berbeda dengan gambaran data yang telah diuraikan di bagian awal. Diduga hal ini disebabkan oleh perbedaan kondisi perusahaan ketika diakuisisi, sehingga terjadi variasi data yang sangat tinggi. Agar tidak

keliru dalam mengambil kesimpulan maka pengujian akan dilanjutkan terhadap masing-masing perusahaan.

4.2.2.2 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. BAT Indonesia

Melalui gambaran data yang terdapat pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa likuiditas dan profitabilitas PT. BAT Indonesia mengalami penurunan setelah diakuisisi. Namun solvabilitas PT. BAT. Indonesia mengalami peningkatan Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh akuisisi terhadap penurunan kinerja keuangan pada PT. BAT Indonesia dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariate sebagai berikut.

Tabel 4.11

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT. BAT Indonesia

Pada table 4.11 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 1,656 dengan nilai Fhitung sebesar 6,625. Nilai Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (3;12) yaitu sebesar 3,490. Karena Fhitung (6,625) lebih besar dibanding Ftabel (3,490) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan

Multivariate Testsb .999 7054.856a 3.000 12.000 .000 .999 .001 7054.856a 3.000 12.000 .000 .999 1763.714 7054.856a 3.000 12.000 .000 .999 1763.714 7054.856a 3.000 12.000 .000 .999 .624 6.625a 3.000 12.000 .007 .624 .376 6.625a 3.000 12.000 .007 .624 1.656 6.625a 3.000 12.000 .007 .624 1.656 6.625a 3.000 12.000 .007 .624 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect

Intercept

AKUISISI

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

bahwa terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT.BAT Indonesia.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.11 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT.BAT Indonesia. Jadi sebesar 62,4% perubahan kinerja keuangan pada PT.BAT Indonesia disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisi.

Melalui gambaran data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rasio-rasio keuangan (CR, DER, ROE) PT. BAT Indonesia mengalami penurunan setelah diakuisisi. Hal tersebut didukung dengan hasil pengujian yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan PT. BAT Indonesia sebesar 62,4%. Penurunan kinerja keuangan pada PT. BAT Indonesia ini disebakan karena kegagalan akuisisi. Menurut Coopers & Lybrand yang meneliti sejumlah akuisisi di 100 perusahaan papan atas Inggris, dalam buku Abdul Moin (2007:313) menyatakan bahwa,

Penyebab kegagalan akuisisi adalah sebagai berikut:

• Sikap Manajemen target dan perbedaan kultural (85%)

• Tidak adanya perencanaan integrasi pasca akuisisi (80%)

• Kurangnya pengetahuan tentang industri dan perusahaan target (45%)

• Buruknya manajemen perusahaan target (45%)

• Tidak ada pengalaman akuisisi sebelumnya (30%)

Sedangkan sisanya 37,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor tersebut adalah tingginya bea cukai atas tembakau dan peningkatan beban usaha yang cukup tinggi menyebabkan PT. BAT Indonesia mengalami kerugian sehingga kinerja keuangan PT.BAT Indonesia mengalami penurunan setelah akuisisi.

Tabel 4.12

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja Keuangan PT. BAT Indonesia

Sebelumnya hasil pengujian secara multivariat menyimpulkan bahwa akuisisi berpengaruh signfikan terhadap kinerja keuangan pada PT. BAT Indonesia. Selanjutnya akan diuji lebih lanjut rasio kinerja keuangan yang mana saja yang dipengaruhi oleh akuisisi. Pada table 4.12 dapat dilihat nilai Fhitung rasio likuliditas (CR) sebesar 11,443, sedangkan Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (1;14) yaitu sebesar 4,600. Karena Fhitung (11,443) lebih besar dibanding Ftabel (4,600) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio likuiditas pada PT. BAT Indonesia. Sebesar 45% perubahan yang terjadi pada likuiditas perusahaan disebabkan oleh akusisi.

Kemudian nilai Fhitung rasio solvabilitas (DER) sebesar 8,614 dan juga lebih besar dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio solvabilitas pada PT. BAT Indonesia. Sebesar 38,1% perubahan yang terjadi pada solvabilitas perusahaan disebabkan oleh akusisi. Hal yang sama juga terlihat pada rasio

Tests of Between-Subjects Effects

62.414 1 62.414 1676.440 .000 .992 8.588 1 8.588 446.001 .000 .970 .001 1 .001 .263 .616 .018 .426 1 .426 11.443 .004 .450 .166 1 .166 8.614 .011 .381 .049 1 .049 15.071 .002 .518 .521 14 .037 .270 14 .019 .046 14 .003 63.361 16 9.024 16 .095 16 Dependent Variable CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE Source Intercept AKUISISI Error Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

profitabilitas (ROE), dimana Fhitung sebesar 15,071 masih lebih besar dibanding

Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa

akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas pada PT. BAT Indonesia. Sebesar 51,8% perubahan yang terjadi pada profitabilitas perusahaan disebabkan oleh akusisi.

4.2.2.3 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Ades Waters Indonesia

Melalui gambaran data yang terdapat pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa meskipun likuiditas PT. Ades mengalami penurunan tetapi solvabilitas dan profitabilitas PT. Ades Waters Indonesia mengalami peningkatan setelah diakuisisi. Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh akuisisi terhadap peningkatan kinerja keuangan pada PT. Ades Waters Indonesia dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariate sebagai berikut.

Tabel 4.13

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT. Ades Waters Indonesia

Pada table 4.13 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 0,682 dengan nilai Fhitung sebesar 2,728. Nilai Ftabel pada tingkat kekeliruan

Multivariate Testsb .669 8.083a 3.000 12.000 .003 .669 .331 8.083a 3.000 12.000 .003 .669 2.021 8.083a 3.000 12.000 .003 .669 2.021 8.083a 3.000 12.000 .003 .669 .405 2.728a 3.000 12.000 .090 .405 .595 2.728a 3.000 12.000 .090 .405 .682 2.728a 3.000 12.000 .090 .405 .682 2.728a 3.000 12.000 .090 .405 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect

Intercept

AKUISISI

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

5% dan derajat bebas (3;12) yaitu sebesar 3,490. Karena Fhitung (2,728) lebih kecil dibanding Ftabel (3,490) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Ades Waters Indonesia. Sebenarnya, pengaruh akuisisi terhadap PT. Ades cukup tinggi yaitu sebesar 40,5 %, namun karena terdapat variasi data yang sangat tinggi maka hasilnya tidak signifikan karena data perusahaan tidak konsisten. Hal ini dapat dilihat dari data ekuitas PT. Ades Waters Indonesia.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.13 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Ades Waters Indonesia. Jadi sebesar 40,5% perubahan kinerja keuangan pada PT. Ades Waters Indonesia disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisisi. Sedangkan sisanya 59,5% disebabkan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah penurunan beban usaha pada PT. Ades sehingga PT. Ades dapat memperkecil kerugian yang di derita oleh perusahaan yang akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan setelah akuisisi.

Tabel 4.14

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja Keuangan PT. Ades Waters Indonesia

Tests of Between-Subjects Effects

2.882 1 2.882 17.110 .001 .550 2.883 1 2.883 17.110 .001 .550 383.758 1 383.758 3.259 .093 .189 .212 1 .212 1.261 .280 .083 .212 1 .212 1.258 .281 .082 149.738 1 149.738 1.272 .278 .083 2.358 14 .168 2.359 14 .169 1648.368 14 117.741 5.453 16 5.454 16 2181.864 16 Dependent Variable CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE Source Intercept AKUISISI Error Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Sebelumnya hasil pengujian secara multivariat menyimpulkan bahwa akuisisi tidak berpengaruh signfikan terhadap kinerja keuangan pada PT. Ades Waters Indonesia. Kesimpulan yang sama juga terlihat dari hasil pengujian terhadap masing-masing rasio kinerja keuangan. Pada table 4.14 dapat dilihat nilai

Fhitung rasio likuliditas (CR) sebesar 1,261, sedangkan Ftabel pada tingkat

kekeliruan 5% dan derajat bebas (1;14) yaitu sebesar 4,600. Karena Fhitung (1,261) lebih kecil dibanding Ftabel (4,600) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio likuiditas pada PT. Ades Waters Indonesia.

Kemudian nilai Fhitung rasio solvabilitas (DER) sebesar 1,258 dan juga lebih kecil dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio solvabilitas pada PT. Ades Waters Indonesia. Hal yang sama juga terlihat pada rasio profitabilitas (ROE), dimana Fhitung sebesar 1,272 masih lebih kecil dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi idak berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas pada PT. Ades Waters Indonesia.

4.2.2.4 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Kalbe Farma

Melalui gambaran data yang terdapat pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa likuiditas dan solvabilitas PT.Kalbe Farma mengalami peningkatan setelah diakuisisi, tetapi profitabilitasnya mengalami penurunan. Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada

PT.Kalbe Farma dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariate sebagai berikut.

Tabel 4.15

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT. Kalbe Farma

Pada table 4.15 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 9,921 dengan nilai Fhitung sebesar 39,683. Nilai Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (3;12) yaitu sebesar 3,490. Karena Fhitung (39,683) lebih besar dibanding Ftabel (3,490) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Kalbe Farma.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.15 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT.Kalbe Farma. Jadi sebesar 90,8% perubahan kinerja keuangan pada PT.Kalbe Farma disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisi. Peningkatan nilai CR dan DER pada PT. Kalbe Farma ini disebakan karena keberhasilan akuisisi sehingga aktiva lancar lebih besar dari hutang lancarnya dan jumlah ekuitas perusahaan lebih besar dari jumlah kewajibannya. Menurut Coopers & Lybrand yang meneliti sejumlah akuisisi di 100 perusahaan papan atas Inggris, dalam buku Abdul Moin (2007:313) menyatakan bahwa,

Multivariate Testsb .995 769.874a 3.000 12.000 .000 .995 .005 769.874a 3.000 12.000 .000 .995 192.468 769.874a 3.000 12.000 .000 .995 192.468 769.874a 3.000 12.000 .000 .995 .908 39.683a 3.000 12.000 .000 .908 .092 39.683a 3.000 12.000 .000 .908 9.921 39.683a 3.000 12.000 .000 .908 9.921 39.683a 3.000 12.000 .000 .908 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect Intercept AKUISISI Value F Hypothesis df Error df Sig. Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

Penyebab keberhasilan akuisisi adalah sebagai berikut:

• Rencana integrasi pasca-akuisisi secara detail dan kecepatan implementasi (76%)

• Kejelasan Tujuan Akuisisi

• Kesesuaian budaya (59%)

• Kerjasama yang bagus dari peerusahaan target (47%)

• Pengetahuan yang bagus dan mendalam terhadap target dan industrinya (41%)

Sedangkan penurunan nilai ROE pada PT. Kalbe Farma disebabkan karena laba bersih yang diperoleh PT. Kalbe Farma tidak sebanding dengan jumlah ekuitas yang setelah akuisisi mengalami penambahan yang cukup besar dari sebelum akuisisi.

Selebihnya atau sisanya 9,2% disebabkan oleh faktor Faktor lain. Faktor lain tersebut adalah penurunan penghasilan lain-lain seperti penghasilan bunga dan laba atas penjualan investasi jangka pendek. Sehingga laba yang diperoleh PT. Kalbe Farma tidak maksimal menyebabkan penurunan nilai ROE setelah akuisisi. Selain itu kemampuan PT. Kalbe Farma memperkecil hutang lain-lain dan memperkecil kewajiban tidak lancar menyebabkan peningkatan CR dan penurunan DER (kinerja keuangan meningkat) setelah akuisisi.

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja Keuangan PT. Kalbe Farma

Tests of Between-Subjects Effects

174.640 1 174.640 264.969 .000 .950 10.865 1 10.865 308.888 .000 .957 .497 1 .497 124.145 .000 .899 6.224 1 6.224 9.444 .008 .403 2.827 1 2.827 80.380 .000 .852 .030 1 .030 7.554 .016 .350 9.227 14 .659 .492 14 .035 .056 14 .004 190.092 16 14.184 16 .583 16 Dependent Variable CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE Source Intercept AKUISISI Error Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Sebelumnya hasil pengujian secara multivariat menyimpulkan bahwa akuisisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada PT. Kalbe Farma. Selanjutnya akan diuji lebih lanjut rasio kinerja keuangan yang mana saja yang dipengaruhi oleh akuisisi. Pada table 4.16 dapat dilihat nilai Fhitung rasio likuliditas (CR) sebesar 9,444, sedangkan Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (1;14) yaitu sebesar 4,600. Karena Fhitung (9,444) lebih besar dibanding Ftabel (4,600) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio likuiditas pada PT.Kalbe Farma. Sebesar 40,3% perubahan yang terjadi pada likuiditas perusahaan disebabkan oleh akusisi.

Kemudian nilai Fhitung rasio solvabilitas (DER) sebesar 80,380 dan juga lebih besar dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio solvabilitas pada PT.Kalbe Farma. Sebesar 85,2% perubahan yang terjadi pada solvabilitas perusahaan disebabkan oleh akusisi. Hal yang sama juga terlihat pada rasio profitabilitas (ROE), dimana Fhitung sebesar 7,554 masih lebih besar dibanding

Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa

akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas pada PT. Kalbe Farma. Sebesar 35,0% perubahan yang terjadi pada profitabilitas perusahaan disebabkan oleh akusisi.

4.2.2.5 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Surya Toto Indonesia

Melalui gambaran data yang terdapat pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa likuiditas dan solvabilitas PT. Surya Toto Indonesia mengalami peningkatan

setelah diakuisisi, tetapi profitabilitasnya mengalami penurunan. Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Surya Toto Indonesia dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariate sebagai berikut.

Tabel 4.17

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT. Surya Toto Indonesia

Pada table 4.17 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 5,010 dengan nilai Fhitung sebesar 20,039. Nilai Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (3;12) yaitu sebesar 3,490. Karena Fhitung (20,039) lebih besar dibanding Ftabel (3,490) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Surya Toto Indonesia.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.17 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT. Surya Toto Indonesia. Jadi sebesar 83,4% perubahan kinerja keuangan pada PT. Surya Toto Indonesia disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisi. Peningkatan kinerja keuangan pada PT. Surya Toto ini disebakan karena keberhasilan akuisisi. Menurut Coopers & Lybrand yang

Multivariate Testsb .994 675.556a 3.000 12.000 .000 .994 .006 675.556a 3.000 12.000 .000 .994 168.889 675.556a 3.000 12.000 .000 .994 168.889 675.556a 3.000 12.000 .000 .994 .834 20.039a 3.000 12.000 .000 .834 .166 20.039a 3.000 12.000 .000 .834 5.010 20.039a 3.000 12.000 .000 .834 5.010 20.039a 3.000 12.000 .000 .834 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect Intercept AKUISISI Value F Hypothesis df Error df Sig. Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

meneliti sejumlah akuisisi di 100 perusahaan papan atas Inggris, dalam buku Abdul Moin (2007:313) menyatakan bahwa,

Penyebab keberhasilan akuisisi adalah sebagai berikut:

• Rencana integrasi pasca-akuisisi secara detail dan kecepatan implementasi (76%)

• Kejelasan Tujuan Akuisisi

• Kesesuaian budaya (59%)

• Kerjasama yang bagus dari peerusahaan target (47%)

• Pengetahuan yang bagus dan mendalam terhadap target dan industrinya (41%)

Selebihnya atau sisanya 16,6% disebabkan oleh faktor Faktor lain. Faktor lain tersebut adalah rugi selisih kurs yang di derita oleh perusahaan setelah akuisisi sangat besar, hal ini menyebabkan meskipun perusahaan meningkatkan penjulan namun laba bersih yang diperoleh tidak jauh berbeda dari laba bersih perusahaan sebelum akuisisi. Laba bersih perusahaan tidak mengalami banyak peningkatan, berbeda dengan jumlah ekuitas perusahaan yang meningkat cukup tinggi akibat penggabungan perusahaan. Hal ini menyebabkan kemampuan kemampuan perusahaan memperoleh laba lebih kecil dari nilai ekuitasnya.

Tabel 4.18

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja Keuangan PT. Surya Toto Indonesia

Tests of Between-Subjects Effects

22.475 1 22.475 1755.011 .000 .992 103.519 1 103.519 831.435 .000 .983 .530 1 .530 158.251 .000 .919 .015 1 .015 1.171 .297 .077 7.452 1 7.452 59.850 .000 .810 .002 1 .002 .640 .437 .044 .179 14 .013 1.743 14 .125 .047 14 .003 22.669 16 112.714 16 .579 16 Dependent Variable CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE CR DER ROE Source Intercept AKUISISI Error Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Sebelumnya hasil pengujian secara multivariat menyimpulkan bahwa akuisisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada PT. Surya Toto Indonesia. Selanjutnya akan diuji lebih lanjut rasio kinerja keuangan yang mana saja yang dipengaruhi oleh akuisisi. Pada table 4.18 dapat dilihat nilai Fhitung rasio likuliditas (CR) sebesar 1,171, sedangkan Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (1;14) yaitu sebesar 4,600. Karena Fhitung (1,171) lebih kecil dibanding Ftabel (4,600) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio likuiditas pada PT. Surya Toto Indonesia.

Kemudian nilai Fhitung rasio solvabilitas (DER) sebesar 59,850 dan lebih besar dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi berpengaruh signifikan terhadap rasio solvabilitas pada PT. Surya Toto Indonesia. Sebesar 81,0% perubahan yang terjadi pada solvabilitas perusahaan disebabkan oleh akusisi. Hal yang sebaliknya terlihat pada rasio profitabilitas (ROE), dimana Fhitung sebesar 0,640 masih lebih kecil dibanding Ftabel (4,600) sehingga pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa akusisi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas pada PT. Surya Toto Indonesia.

4.2.2.6 Analisis Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Astra Internasional

Melalui gambaran data yang terdapat pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa likuiditas, solvabilitas maupun profitabilitas PT.Astra Internasional mengalami penurunan setelah diakuisisi. Selanjutnya akan dibuktikan apakah ada pengaruh

akuisisi terhadap penurunan kinerja keuangan pada PT.Astra Internasional dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software SPSS diperoleh hasil uji multivariate sebagai berikut.

Tabel 4.19

Rangkuman Hasil Uji Multivariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan PT. Astra Internasional

Pada table 4.19 dapat dilihat nilai Hotelling,s trace pada effect akuisisi sebesar 0,279 dengan nilai Fhitung sebesar 1,115. Nilai Ftabel pada tingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas (3;12) yaitu sebesar 3,490. Karena Fhitung (1,115) lebih kecil dibanding Ftabel (3,490) maka pada tingkat kekeliruan 5% dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT.Astra Internasional. Hal ini disebabkan karena perusahaan target yang diakuisisi merupakan perusahaan kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT.Astra Internasional yang merupakan perusahaan besar. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 dimana perubahan rasio-rasio keuangan setelah akuisisi sangat kecil.

Nilai partial eta squared pada tabel 4.19 menunjukkan besarnya pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan pada PT.Astra Internasional. Jadi hanya sebesar 21,8% perubahan kinerja keuangan pada PT.Astra Internasional

Multivariate Testsb .996 1053.160a 3.000 12.000 .000 .996 .004 1053.160a 3.000 12.000 .000 .996 263.290 1053.160a 3.000 12.000 .000 .996 263.290 1053.160a 3.000 12.000 .000 .996 .218 1.115a 3.000 12.000 .381 .218 .782 1.115a 3.000 12.000 .381 .218 .279 1.115a 3.000 12.000 .381 .218 .279 1.115a 3.000 12.000 .381 .218 Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Effect Intercept AKUISISI Value F Hypothesis df Error df Sig. Partial Eta Squared Exact statistic a. Design: Intercept+AKUISISI b.

disebabkan atau dipengaruhi oleh akuisisi, selebihnya atau sisanya 78,2% disebabkan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah jumlah kewajiban yang meningkat sangat tinggi menyebabkan penurunan kinerja keuangan PT. Astra Internasional.

Tabel 4.20

Rangkuman Hasil Uji Univariat Pengaruh Akuisisi Terhadap Rasio Kinerja

Dokumen terkait