• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

D. Analisis

a. Pengaruh Fasilitas, Gaji serta Insentif Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan “Warung Mikro”PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran.

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan melalui media kuesioner atau melalui daftar pertanyaan kepada responden, terkait pengaruh fasilitas, gaji serta insentif terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung

Mikro”PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran analisisnya sebagai berikut : 1. Fasilitas.

Fasilitas merupakan penyedia perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada pegawainya, sehingga kebutuhan- kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut dapat terpenuhi. Aspek fasilitas merupakan suatu hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan sebagai suatu hal yang akan menunjang tingkat

produktivitas kinerja karyawan terutama pada karyawan “Warung Mikro”

PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran.

Berdasarkan data pada grafik 4.1 terkait fasilitas, dapat dijelaskan bahwa 46,30% responden menjawab setuju dan 30,86% menjawab sangat setuju dengan fasilitas yang ada dan digunakan oleh karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Fasilitas yang sangat

mendukung kinerja para karyawan “Warung Mikro” diantaranya yaitu

ruang kerja karyawan nyaman dan tertata dengan rapi, tersedianya peralatan atau inventaris kantor seperti meja, kursi, komputer, printer, dan

lain sebagainya, tersedianya gedung dan bangunan tetap yang dimiliki oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Sedangkan sisanya dengan prosentase 17,70% responden menjawab kurang setuju, 4,32% responden menjawab tidak setuju dan 0.62% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut disebabkan karena beberapa alasan, diantaranya akses internet tidak disediakan oleh perusahaan, sehingga menghambat pekerjaan mereka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan, akses jaringan komputer yang ada sering mengalami kesalahan tehnis sehingga menghambat pekerjaan para karyawan, inventaris kantor berupa mobil tidak bisa dimanfaatkan oleh karyawan “Warung Mikro” serta minimnya fasilitas sepeda motor dimana fasilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh karyawan “Warung Mikro” terutama pada tingkat jabatan sebagai PMM (Pelaksana Marketing Micro) yang digunakan untuk menjaring dan mengembangkan nasabah pembiayaan BSM Warung Mikro. Akan tetapi, secara keseluruhan fasilitas yg ada pada “Warung Mikro” PT. Bank

Syariah Mandiri KCP Ungaran sudah cukup baik dan bisa menunjang semua pekerjaan karyawan “Warung Mikro”. Oleh karena itu pencapaian BSM Warung Mikro dari bulan ke bulan pada tahun 2014 selalu mengalami peningkatan dan pada akhir Desember tahun 2014 ditutup dengan pencapaian rata-rata sebesar 218% atau sebesar Rp. 2.748.659.066,00 dari target growth yg ditentukan yaitu sebesar Rp. 1.263.712.951,46 serta terbukti dalam bentuk pencairan yaitu mencapai

pencairan rata-rata sebesar 144% atau sebesar Rp. 6.816.605.000,00 dari target pencairan yang ditentukan yaitu sebesar Rp. 4.726.477.020,00.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada kenyataannya fasilitas mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam mengembangkan usahanya dalam bidang pembiayaan. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Anggit Pragusto Sumarsono selaku Kapala Warung Mikro PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran pada tanggal 26 Maret 2015 bahwa fasilitas apapun yang diberikan perusahaan termasuk di dalamnya fasilitas kesehatan maupun asuransi memiliki pengaruh dalam setiap kegiatan karyawan baik itu jabatan sebagai KWM, Admin Mikro maupun PMM.

Tabel 4.12

Fasilitas Fisik BSM Warung Mikro KCP Ungaran

Fasilitas Jumlah Komputer 4 unit Meja 6 pcs Kursi 6 pcs Almari 9 pcs Printer 1 unit AC 2 unit Telepon 3 unit

Sepeda Motor 1 unit

Mobil 2 unit

2. Gaji.

Gaji sudah barang tentu yang merupakan salah satu alasan bagi seseorang untuk bekerja dan barangkali merupakan alasan yang paling penting diantara yang lain seperti untuk berprestasi, berafiliasi dengan orang lain, mengembangkan diri atau untuk mengaktualisasikan diri. Ini menjadi salah satu alasan bahwa gaji merupakan aspek yang sangat penting. Dari sudut pandang organisasi, ini juga menjadi salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja, memotivasi pegawai, merangsang pegawai baru yang berkualitas untuk memasuki organisasi, mempertahankan pegawai yang ada dan meningkatkan produktivitas yang ada.

Berdasarkan hasil kuesioner yang peneliti sebarkan kepada 6 responden dimana mayoritas bekerja sebagai Pelaksana Marketing Micro (PMM) menunjukkan bahwa prosentase hasil kuesioner sebesar 36,67% responden menjawab setuju dan 30,00% responden menjawab kurang setuju. Perbedaan tersebut hanya terpaut 6,67% saja. Hal ini bisa terjadi karena sebagian para karyawan beranggapan bahwa gaji yang diberikan kepada karyawan “Warung Mikro”dirasa belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidup para karyawan.

Pernyataan tersebut berbalik dengan tingkat produktivitas kinerja yang mereka ciptakan. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian yang mereka ciptakaan dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 selalu mengalami kenaikan, hanya saja dalam beberapa bulan pencairan tidak semaksimal bulan sebelumnya yaitu yang paling terlihat pada bulan Februari mengalami

penurunan sebesar 31,66% atau sebesar Rp. 129.490,00 dari sebelumnya pencapaian Rp. 409.010,00 menjadi Rp. 279.520.000,00 dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu faktor internal seperti kurangnya sumber daya manusia dan faktor eksternal yaitu terdapat bulan-bulan tertentu dimana pada bulan tersebut keinginan masyarakat dalam melalukan pinjaman mengalami penurunan, sehingga tidak bisa menyerap komponen masyarakat dengan optimal. Berdasarkan grafik 4.4 peningkatan yang cukup signifikan terlihat pada bulan Oktober yaitu dari bulan sebelumnya pencairan hanya sebesar Rp. 635.575.000,- meningkat pada bulan Oktober menjadi Rp. 1.060.150.000,-. Peningkatan tersebut berlanjut pada bulan November yang mencapai pencairan sebesar Rp. 1.148.775.000,-.

Apabila dikaitkan dengan gaji yang dirasa kurang mencukupi kehidupan karyawan, maka hal tersebutlah yang dijadikan motivasi dari karyawan

“Warung Mikro” untuk merubah sudut pandang pemikiran mereka bahwa dengan performa kinerja yang mereka berikan kepada perusahaan dalam meningkatkan pembiayaan diyakini oleh mereka bahwasannya suatu saat PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran akan berkembang dan akan merubah serta mengangkat gaji yang mereka terima.

Dari penjelasan tersebut membuktikan bahwa gaji mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan, penjelasan tersebut dikuatkan oleh pemaparan Kepala Warung Mikro (KWM) PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran Bapak Anggit Pragusto Sumarsono pada tanggal 26 Maret 2015

menjelaskan bahwa gaji merupakan suatu hal yang bersifat tetap setiap bulannya. Dimana gaji merupakan hal pokok yang akan memotivasi seorang pegawai dalam menjalankan pekerjaannya dan merupakan tahap kenyamanaan seseorang bekerja. Dijelaskan pula strukur gaji “Warung Mikro” yang ada pada pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran sebagai berikut :

Gambar 4.1

Struktur Gaji “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran

Sumber : Data Sekunder BSM WM KCP Ungaran GAJI POKOK FASILITAS ASURANSI KESEHATAN INSENTIF Pencairan Pengelolaan Nasabah Lancar

3. Insentif.

Gaji merupakan pembayaran tetap yang diterima seorang pegawai sesuai dengan posisi atau jabatan yag dimiliki seseorang dengan deskripsi tugas tertentu. Dengan hanya mengandalkan gaji, pegawai dapat bekerja seadanya (minimal). Sehingga, untuk meningkatkan kinerja PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran memberikan apresiasi atas pencapaian yang sudah diraih dalam bentuk insentif. Insentif merupakan suatu hal yang mengikuti produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Komponen insentif akan mempengaruhi besar kecilnya gaji yang akan diterima. Hal ini bisa terjadi karena apabila seorang karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran telah dapat mencapai target pencairan yang ditentukan maka insentif yang akan diterima pun akan mengikuti hasil yang telah dicapai.

Berdasarkan hasil kuesioner terhadap 6 responden karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran menghasilkan 66,67%

menyatakan sangat setuju dan setuju dengan adanya insentif dalam suatu perusahaan dan sisanya 33,33% menyatakan kurang setuju sampai sangat tidak setuju dikarenakan berdasarkan hasil kuesioner yang telah digolongkan terdapat 17% atau 1 orang tidak menerima insentif melainkan jumlah bonus atau uang lembur saja yang dihitung berdasarkan jam kerja dan penambahannya, selain itu juga dikarenakan penerimaan insentif yang tidak sesuai atau tidak tepat waktu dan insentif yang diterima para karyawan

“Warung Mikro” kurang memberikan kepuasan kerja bagi masing-masing karyawan. Perbandingan diatas menunjukkan mayoritas responden memberikan jawaban setuju, hal ini dikuatkan dengan beberapa variasi insentif yang diterima oleh para karyawan yaitu berkisar dari Rp. 0,- hingga insentif lebih dari Rp. 1.000.000,- dan pada tahun 2014 rata-rata insentif yang

diterima oleh para karyawan “Warung Mikro” berada pada rate Rp. 500.000,- hingga Rp. 1.000.000,-. Berdasarkan grafik 4.5 maka dapat dilihat

produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran se-area Semarang Raya dalam kurun waktu tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan BSM Warung Mikro mengalami peningkatan, walaupun pada triwulan 1 dan triwulan 2 target growth yang ditentukan sebesar Rp. 315.928.237,87 belum terpenuhi. Peningkatan pertumbuhan BSM Warung Mikro dapat dilihat pada triwulan 3 yaitu sebesar Rp. 583.976.177,00 atau 185% dari target growth yang ditentukan. Peningkatan pertumbuhan BSM Warung Mikro yang cukup signifikan juga terlihat pada triwulan 4 dimana growth mencapai nilai Rp. 2.135.324.035 atau 676% dari total growth. Dengan pencapian growth tersebut maka insentif yang diterima oleh

para karyawan “Warung Mikro” pun akan mengikuti sesuai dengan

pecapaiannya. Hal ini membuktikan bahwa tingkat produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran sudah

Hal ini membuktikan bahwa insentif mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja kayawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Selain memberikan penambahan terhadap gaji pokok, dengan adanya insentif mampu memotivasi semangat kerja seorang karyawan dalam bekerja. Semakin banyak pencairan yang berhasil dilakukan maka insentif yang diterima pun akan semakin banyak.

Strategi PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam meningkatkan

produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro”.

Dalam upaya menjaga produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro”

berdasarkan wawancara dan penuturan Bapak Anggit Pragusto Sumarsono selaku Kepala Warung Mikro PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran, pada tanggal 26 Maret 2014 menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan dalam

meningkatkan produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” yaitu dengan cara : 1. Memberikan bimbingan, semangat dan motivasi terhadap karyawan

“Warung Mikro”. 2. Memberikan pelatihan berupa training untuk pelaksana marketing micro (PMM) dan Admin Mikro, setiap 6 bulan sekali program gathering se-area Semarang Raya. 3. Menerapkan manajemen kondisional dengan baik, yaitu posisi mendampingi, posisi melatih (training), posisi komando, posisi delegasi untuk sebuah SDM yang baik dan bagus agar karyawan berkembang. 4. Menerapkan skema insentif dengan optimal.

Selain itu terkait dengan insentif, maka strategi yang digunakan oleh PT. Bank Mandiri Syariah dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan

mengubah jenis insentif yang berlaku tahun 2014 dengan jenis insentif Warung Mikro Tahun 2015 yaitu

Insentif Reguler yaitu insentif yang di dapatkan dari pencairan setiap bulan.

Insentif Insidental yaitu insentif yang diberikan pada bulan atau periode tertentu berdasarkan penyelenggaraan program peningkatan produktivitas PMM untuk mengatasai kekurangan pencairan pada bulan-bulan yang secara historis mengalami penurunan dan untuk mempercepat pencapaian target pencairan nasional. Misal : Program Pra/Pasca Lebaran, Program Awal/Akhir Tahun, Insentif Combo dll.

Insentif Penugasan yaitu insentif yang diberikan kepada PMM yang diberikan tugas oleh MHD (Mikro and Hajj Division) dalam penanganan pembiayaan bermasalah sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah di uraikan di bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada kenyataannya fasilitas mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam mengembangkan usahanya dalam bidang pembiayaan. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Anggit Pragusto Sumarsono selaku Kapala Warung Mikro PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran bahwa fasilitas apapun yang diberikan perusahaan memiliki pengaruh dalam menunjang setiap kegiatan karyawan baik itu jabatan sebagai KWM, Admin Mikro maupun PMM. 2. Gaji mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan. Hal ini

dibuktikan dengan pencapaian yang mereka ciptakaan dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 selalu mengalami kenaikan. Berdasarkan grafik 4.4 peningkatan yang cukup signifikan terlihat pada bulan Oktober yaitu dari bulan sebelumnya pencairan hanya sebesar Rp. 635.575.000,- meningkat pada bulan Oktober menjadi Rp. 1.060.150.000,-. Peningkatan tersebut berlanjut pada bulan November yang mencapai pencairan sebesar Rp. 1.148.775.000,-. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh pemaparan Kepala Warung Mikro (KWM) PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran Bapak Anggit Pragusto Sumarsono pada tanggal 26 Maret 2015 menjelaskan bahwa gaji merupakan suatu hal

yang bersifat tetap setiap bulannya. Dimana gaji merupakan hal pokok yang akan memotivasi seorang pegawai dalam menjalankan pekerjaannya dan merupakan tahap kenyamanaan seseorang bekerja.

3. Berdasarkan grafik 4.5 maka dapat dilihat produktivitas kinerja karyawan

“Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran se-area Semarang Raya dalam kurun waktu tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan BSM Warung Mikro mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan BSM Warung Mikro dapat dilihat pada triwulan 3 yaitu sebesar Rp. 583.976.177,00 atau 185% dari target growth yang ditentukan. Peningkatan pertumbuhan BSM Warung Mikro yang cukup signifikan juga terlihat pada triwulan 4 dimana growth mencapai nilai Rp. 2.135.324.035 atau 676% dari total growth. Dengan pencapian growth tersebut maka insentif sebagai tambahan atas gaji yang diterima oleh para karyawan “Warung Mikro” pun akan

mengikuti sesuai dengan pecapaiannya. Hal ini membuktikan bahwa insentif

mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja kayawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Selain memberikan

penambahan terhadap gaji pokok dengan dangan adanya insentif mampu memotivasi semangat kerja seorang karyawan dalam bekerja. Semakin banyak pencairan yang berhasil dilakukan maka produktivitas kinerja karyawan pun akan meningkat dan insentif yang diterima pun akan semakin banyak.

4. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan

dan motivasi terhadap karyawan “Warung Mikro”. 2. Memberikan pelatihan berupa training untuk pelaksana marketing mikro (PMM) dan Admin Mikro, setiap 6 bulan sekali program gathering se-area Semarang Raya. 3. Menerapkan manajemen kondisional dengan baik, yaitu posisi mendampingi, posisi melatih (training), posisi komando, posisi delegasi untuk sebuah SDM yang baik dan bagus agar karyawan berkembang. 4. Menerapkan skema insentif dengan optimal. Selain itu terkait dengan insentif, maka strategi yang digunakan oleh PT. Bank Mandiri Syariah dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan mengubah jenis insentif yang berlaku tahun 2014 dengan jenis insentif Warung Mikro Tahun 2015 yaitu Insentif Reguler, Insentif Insidental serta Insentif Penugasan.

B. SARAN

Dari kesimpulan yang ada, dapat diketahui bahwa fasilitas, gaji serta insentif berpengaruh kuat terhadap produktifitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran. Artinya dengan fasilitas yang baik, gaji yang dapat mencukupin semua kebutuhan hidup karyawan dan insentif yang baik akan memotivasi mereka untuk lebih baik dan giat dalam menjalankan pekerjaan yang sudah dibebankan kepada mereka sesuai dengan

job desk masing-masing. Oleh karena itu penulis ingin memberikan saran kepada perusahaan yaitu :

1. Seluruh karyawan PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran agar lebih

dimana selama peneliti melaksakan kegiatan magang dalam do’a pagi

selalu terdapat diskusi singkat yang akan memberikan sedikit banyak informasi yang sedang berkembang, membangun motivasi kerja dari para karyawan melalui semangat yang diberikan oleh pemimpin perusahaan. 2. PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran agar lebih memperhatikan

fasilitas yang diperlukan karyawan “Warung Mikro” dalam menjalankan pekerjaan sebagai penyalur pembiayaan UMKM seperti penyediaan fasilitas fisik seperti sepeda motor karena fasilitas tersebut sangat dibutuhkan mengingat mayoritas pegawai menjabat sebagai PMM, penyediaan perlengkapan admin mikro agar lebih diperhatikan ketersediaannya.

3. Terkait dengan gaji serta insentif agar perusahaan dapat meninjau kembali kesesuaian tingkat gaji serta insentif yang akan diterima oleh para karyawan mengingat beban pekerjaan, loyalitas pekerja serta tanggung jawab yang telah di tetapan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan ternyata masih memungkinkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap produktivitas kinerja

DAFTAR PUSTAKA

Baniaji, Deski. 2009, Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Hasil Produksi Mebel Pada UD. Jepara Asli Surakarta, Disertasi Program Ahli Madya, Universitas Sebelas Maret

Dewi, Nurul Rohana. 2014,Pengaruh Kemampuan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada BMT Taruna Sejahtera), Disertasi Program Sarjana Ekonomi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Emzir. 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Hikmat, Mahi M. 2011,Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Satra, Graha Ilmu, Yogyakarta

Lexy J. Moleong. 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

M. N. Nasution, 2005,Manajemen Terpadu, Ghalia Indonesia, Bogor

Mayrini. 2008, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Koperasi Pondok Pesantren Al-Islaah Tingkir Salatiga, Disertasi Program Ahli Madya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992, Qualitative Data

Analysis,Cetakan 1. terj. Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

Moh, As’ad. 1999,Psikologi Industri,Liberty, Yogyakarta, cet. Ke-IV

Noe, Reymond A., John R. Hollenbeck, dkk. 2001, Human Resource Management: Gaining a Competitive Adveantage, 6th ed. terj. Salemba Empat, Jakarta

Pangumpia, Fadly. 2013, “Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Bank Prisma Dana Manado”,

Journal “Acta Diurna”.Volume II, No. 2, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/1 136/917, 22 November 2014.

Panji Anoraga, 2004.Manajemen Bisnis,Rieka Cipta, Jakarta

Pribadiyono. 2006, “Aplikasi Sistem Pengukuran Produktivitas Kaitannya Dengan Pengupahan”, Jurnal Teknik Industri.Volume 8, No. 2,

http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/924.pdf, 03 Desember 2014.

Pujiastuti, Prehatin. 2008, Kompensasi Dan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, Disertasi Program Ahli Madya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Sumarsono, Sonny. 2003, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Ketenagakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sumarsono, Sonny. 2009, Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta

Supriyanti, Susi. 2007, Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan Pada BMT Aman Salatiga, Disertasi Program Ahli Madya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

T P, Adhitya Rahman. 2014, “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kinerja Karyawan Pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Sidoarjo”, Jurnal Ilmiah, http://jimfeb.ub.ac.id, 22 November 2014.

Tambunan, Vellina & Nenik Woyanti. 2012, “Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Insentif, Jaminan Sosial Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Kota Semarang (Studi Kasus Kec. Banyumanik Dan Kec. Gunungpati)”, Diponegoro Journal Of

Economics. Volume 1, No. 1,

http://eprints.undip.ac.id/35938/1/JURNAL_FIX_2.pdf, 22 November 2014.

FASILITAS RUANG KERJA KARYAWAN “WARUNG MIKRO” PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN

FASILITAS RUANG KERJA KARYAWAN “WARUNG MIKRO” PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN

FASILITAS MUSHOLA

FASILITAS PARKIR KARYAWAN

Dokumen terkait