• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN “WARUNG MIKRO” (STUDI KASUS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN) TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGARUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN “WARUNG MIKRO” (STUDI KASUS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN) TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGARUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA K"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENG

PRODUKTIVIT (STUDI KASUS PADA

PROGRA FAKUL

INSTI

ENGARUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENT TERHADAP

VITAS KINERJA KARYAWAN“WARUNG MI ADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP U

TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH: ANIS LUTFIA NIM 201 12 013

RAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH ULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM TITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2015

ENTIF

UNG MIKRO” UNGARAN)

(2)

ANALISIS PENGARU

RUH FASILITAS, GAJI SERTA INSENTIF T VITAS KINERJA KARYAWAN“WARUNG MI ADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UN

TUGAS AKHIR

emenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna M Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

DISUSUN OLEH: ANIS LUTFIA NIM 201 12 013

RAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH ULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM TITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Dalam hidup selalu ada,

Kebahagiaan, Kesenangan, Kesedihan, Kesulitan,

Keberhasilan, Masalah dan Solusi.

Itu semua akan dilalui oleh setiap manusia.

Tetapi,

Saat Kesedihan, Masalah, Kesulitan datang,

JANGANLAH kamu terpuruk pada itu semua.

Satu kondisi dimana kamu TIDAK akan pernah bisa maju.

Kehidupan akan terus berlanjut.

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini, penulis tujukan dan persembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibu yang telah mengasuh, mendidik, membimbing dan menyayangiku

sampai saat ini. Semoga kalian selalu diberikan kesehatan oleh-Nya.

2. Adikku tersayang, semoga ini semua dapat memotivasi dan menjadikanmu lebih

baik dari semua ini. Sukses untuk masa depanmu kelak. Amin

3. Staf pengajar atau Bapak Ibu Dosen D III Perbankan Syariah dan rekan D III

Perbankan Syariah tahun 2012.

4. Teman dekat Muh. Solikhin dan sahabat-sahabatku yang selalu ada dan setia

menemani dan memberikan motivasi, semangat, candaan, yang ada di saat susah

maupun senang.

5. PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

(8)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

dengan judul “Analisis Pengaruh Fasilitas, Gaji Serta Insentif Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan “Warung Mikro” (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran)”ini.

Laporan Tugas Akhir ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan kelulusan Jurusan Diploma III Perbankan Syariah Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikah berbagai nikmat hingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

menyelesaikan perkuliahan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

4. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc. M.Si selaku Ketua Jurusan Diploma III

(9)

5. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E.,M.Si. selaku pembimbing Tugas Akhir yang

telah banyak membantu dan meluangkan waktu dalam penulisan karya ilmiah

ini.

6. Bapak Taufikur Rahman, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Drs. Alfred L, M. Si selaku Ketua Laboratorium Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

8. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan, yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam kegiatan Magang

pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran.

9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Kayawan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

10. Bapak Bahtiar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan Praktek Magang pada PT. Bank Syariah Mandiri.

11. Bapak Adhityo Muko Wibowo, selaku Sub Branch Manager PT. Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran, yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan pengarahan serta kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian terkait materi Tugas Akhir.

12. Bapak Anggit Pragusto selaku Kepala Warung Mikro PT. Bank Syariah

Mandiri KCP Ungaran, yang telah membimbing dan membantu penulis

(10)

13. Kepada Mas Dewangga Riwicaksana yang telah membantu penulis dalam

pengerjaan penulisan Tugas Akhir serta seluruh karyawan dan staf PT. Bank

Syariah Mandiri KCP Ungaran.

14. Keluargaku, Bapak, Ibu dan adikku. Terimakasih atas dukungan do’a dan

semangat kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan

Tugas Akhir dan memberian suatu hal yang akan membuat kalian bangga.

15. Teman dekat Muh. Solikhin dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan

motivasi, semangat, candaan, yang ada di saat susah maupun senang.

16. Rekan-rekan seangkatan 2012 D III Perbankan Syariah, terimakasih atas

kebersamaan, dukungan dan motivasi dari segala proses yang dilalui sampai

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan Tugas Akhir dari awal

sampai akhir. Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, semoga Laporan

Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, 12 Agustus 2015

(11)

ABSTRAK

Lutfia, Anis. 2015. Analisis Pengaruh Fasilitas, Gaji Serta Insentif Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan “Warung Mikro” (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran). Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi Diploma III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Fetria Eka Yudiana, S.E.,M.Si.

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh fasilitas, gaji serta

insentif terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran (2) Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan

“Warung Mikro”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode pengumpulan data yaitu

melalui penyebaran angket/kuesioner kepada karyawan “Warung Mikro” PT. BSM

KCP Ungaran, wawancara, observasi, studi dokumentasi serta studi pustaka.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Variabel fasilitas mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri

KCP Ungaran dalam mengembangkan usahanya dalam bidang pembiayaan. Variabel gaji mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian yang mereka ciptakaan dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 selalu mengalami peningkatan. Variabel insentif mempunyai

pengaruh terhadap produktivitas kinerja kayawan “Warung Mikro”. Selain

memberikan penambahan terhadap gaji pokok dangan adanya insentif mampu memotivasi semangat kerja seorang karyawan dalam bekerja. (2) Upaya yang

dilakukan dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro”

yaitu dengan cara : 1. Memberikan bimbingan, semangat dan motivasi terhadap

karyawan “Warung Mikro”. 2. Memberikan pelatihan berupa training untuk pelaksanamarketing micro (PMM) dan Admin Mikro, setiap 6 bulan sekali program

gathering se-area Semarang Raya. 3. Menerapkan manajemen kondisional dengan baik, yaitu posisi mendampingi, posisi melatih (training), posisi komando, posisi delegasi untuk sebuah SDM yang baik dan bagus agar karyawan berkembang. 4. Menerapkan skema insentif dengan optimal. Selain itu terkait dengan insentif, maka strategi yang digunakan oleh PT. Bank Mandiri Syariah dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan mengubah jenis insentif yang berlaku tahun 2014 dengan jenis insentif Warung Mikro Tahun 2015 yaitu Insentif Reguler, Insentif Insidental serta Insentif Penugasan.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GRAFIK... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Kegunaan ... 8

D. Penelitian Terdahulu ... 9

E. Metode Penelitian... 19

F. Penegasan Istilah ... 23

G. Sistematika Penulisan ... 24

BAB IILANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 26

(13)

2. Fasilitas ... 29

3. Gaji atau Upah... 33

4. Insentif... 34

5. Kinerja... 36

B. Kerangka Teoritik ... 39

BAB III LAPORAN OBJEK ... 41

A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri... 41

1. Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri ... 41

2. Visi, Misi, Slogan dan Nilai-Nilai Perusahaan ... 44

B. Produk-Produk PT. Bank Syariah Mandiri ... 46

1. Produk Pendanaan (Funding Product)... 46

2. Produk Pembiayaan (Financing Product)... 56

3. Produk Jasa ... 64

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS... 70

A. Diskripsi Responden ... 70

B. Tanggapan Responden Terhadap Daftar Pertanyaan pada Kuesioner... 74

C. Data Pencapaian BSM Warung Mikro tahun 2014... 77

D. Analisis... 85

BAB V PENUTUP... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Perbadaan dengan Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3.1 Jaringan Kantor PT. Bank Syariah Mandiri Wilayah Semarang, Jawa Tengah ... 69

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 71

Tabel 4.2 Jenjang Karier (Jabatan) Responden... 71

Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden ... 72

Tabel 4.4 Gaji Responden ... 73

Tabel 4.5 Insentif Responden... 74

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terkait Fasilitas... 75

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terkait Gaji ... 76

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terkait Insentif... 76

Tabel 4.9 Data Pencapaian “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran Tahun 2014... 77

Tabel4.10 Pencapaian “Warung Mikro” TW 1-TW 4 Th 2014 PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran ... 77

Tabel 4.11 Pencapaian “Warung Mikro” TW 1-TW 4 Th 2014 PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran ... 78

Tabel 4.12 Fasilitas Fisik BSM Warung Mikro KCP Ungaran ... 87

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Fasilitas ... 79

Grafik 4.2 Gaji ... 80

(15)

Grafik 4.4 Tingkat Produktivitas (Pencairan per Bulan) ... 82

Grafik 4.5 Tingkat Produktivitas (Growth)... 83

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 40

Gambar 4.1Struktur Gaji “Warung Mikro”

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kita sekarang memasuki era globalisasi yang merupakan sebuah dimensi

baru yang harus dihadapi oleh lembaga keuangan pada saat ini, di mana para

pemain di dalamnya harus siap untuk menghadapi persaingan yang semakin

ketat dengan tuntutan pelanggan yang semakin kritis terhadap kualitas dan

pelayanan. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut suatu organisasi

memperdayagunakan sumber daya yang ada. Sumber daya manusia

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di

samping faktor yang lain seperti modal, teknologi dan uang, sebab manusia

itu sendiri yang mengendalikannya. Oleh karena itu, sumber daya manusia

harus di kelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

Sebagai subyek, manusia harus memiliki keahlian dan ketrampilan dan

sebagai obyek, manusia harus sehat jasmani dan rohani. Pengelolaan sumber

daya manusia sangat berkontribusi penting bagi nilai perusahaan dalam jangka

panjang, dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Pengertian mengenai nilai tidak hanya meliputi

(18)

Faktor sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai peranan

yang sangat penting dalam perkembangannya, kemajuan serta kemampuan

menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sumber daya manusia

merupakan suatu alat yang berharga untuk meningkatkan produktivitas

(Griffin, 2000).

Banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan seperti

perubahan-perubahan lingkungan bisnis, perubahan lingkungan kerja dan

masih banyak perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut menghendaki suatu

perusahaan untuk selalu melakukan pengembangan sumber daya manusia

secara proaktif, sehingga tidak terjadi keusangan kemampuan pegawai atau

karyawan. Dalam menghadapi itu semua, suatu perusahaan membutuhkan

karyawan yang produktivitasnya baik, karena sumber daya manusia

merupakan komponen biaya terbesar dalam suatu perusahaan.

Akhir-akhir ini semakin disadari bahwa untuk meningkatkan produktivitas

perlu memberikan perhatian lebih besar pada sumber daya manusia. Mereka

ditingkatkan perannya dengan dilibatkan dalam setiap kegiatan organisasi.

Selain sumber daya manusia, lingkungan kerjanya pun perlu untuk

diperbaruhi.

Proses manajemen produktivitas yang efektif, tidak layak tanpa komitmen

dan pelibatan pekerja pada semua tingkatan. Organisasi tidak dapat

menciptakan budaya berorientasi kinerja apabila sebagian besar tenaga kerja

(19)

Menurut Panji Anogara (2004:14) bahwa salah satu cara untuk

mengoptimalkan peran sumber daya manusia adalah meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja

karyawan, sehingga dapat mencapai keuntungan maksimal karena profit

(keuntungan) memegang peranan yang penting dalam setiap usaha.

Pendapat yang sama juga di sampaikan oleh Wibowo (2007:109) bahwa

salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, tim atau organisasi terletak

pada produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah,

dinyatakan berhasil. Apabila lebih rendah dari standar atau menurun,

dikatakan tidak atau kurang sukses.

Produktivitas suatu kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan

program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau

by-product (Wibowo, 2007:110). Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu

organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuan dan hal itu terjadi

dengan mengubah masukan menjadi keluaran dengan biaya terendah.

Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan efisiensi

(Wibowo, 2007:110).

Menurut Wana Nusa dalam Sumarsono Sonny (2003) menyatakan bahwa

pendidikan, keterampilan, disiplin, motivasi, sikap dan etika kerja, gizi dan

kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja,

hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan

(20)

kerja karyawan (Fadly Pangumpia, 2013, “Pengaruh Iklim Komunikasi

Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Bank Prisma Dana

Manado”, Journal “Acta Diurna”, Volume II, No. 2,

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/1136/917,

22 November 2014).

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan di antaranya oleh Pujiastuti

(2008) dalam Tugas Akhir dengan judul “Kompensasi Dan Produktivitas

Kerja Karyawan PT. BPR Arthayasa Ageng Karanggede Boyolali”,

berdasarkan hasil analisa dapat di simpulkan bahwa pemberian kompensasi

dan fasilitas kepada karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan, khususnya bagian marketing yang sangat berperan penting bagi

kelangsungan PT. BPR Arthayasa Ageng Karanggede Boyolali. Hal ini

dikarenakan, tugas dari marketing sendiri adalah berurusan langsung dengan

nasabah, baik nasabah kredit, tabungan maupun nasabah deposito. Jadi

marketinglebih tahu masalah yang dihadapi para nasabahnya.

Tetapi tidak hanya terpacu pada penelitian tersebut saja dikarenakan masih

banyak faktor-faktor penting yang mendasari peningkatan produktivitas

kinerja karyawan itu sendiri. Program produktivitas sering kurang

memberikan perhatian pada kontribusi potensial tenaga kerja pada umumnya,

sebaliknya mengandalkan pada manajemen pekerja untuk mencapai tingkat

(21)

Beberapa kegiatan nyata yang harus dilakukan perusahaan dalam usaha

meningkatkan produktivitas kerja adalah peningkatan kepuasan kerja.

Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam

mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain,

atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis perilaku yang sangat

penting dalam organisasi (Hariandja, 2002:289).

Menurut Hariandja (2002:291) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan kerja berkaitan dengan beberapa aspek yaitu: gaji, pekerjaan itu

sendiri, rekan sekerja, atasan, promosi dan lingkungan kerja.

Peningkatan produktivitas, disamping memberikan kepuasan kerja kepada

pekerja individu atau kelompok, juga akan memberikan motivasi mereka

untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi dan untuk menghadapi

kompetisi global yang ada saat ini. Produktivitas karyawan dapat dipengaruhi

oleh beberapa foktor penting di dalamnya baik yang berpengaruh positif

maupun berpengaruh negatif.

Produktivitas yang dijelaskan disini lebih mengacu pada hasil kerja dari

karyawan untuk memberikan pelayanan produk berupa jasa kepada nasabah

yang menjadi purna jual dari sumber daya manusia itu sendiri, sehingga citra

perusahaan mempunyai nilai jual yang tinggi dan meningkatnya tingkat

produktivitas, selain dari perusahaan yang mendapatkan keuntungan, para

pekerja juga mendapat jaminan upah yang cukup, sehingga semangat dari para

(22)

produktivitas, kesinambungan, serta kelangsungan hidup perusahaan akan

tetap terjaga.

Sebagai salah satu Bank terkemuka di Indonesia PT. Bank Syariah

Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dimana

prinsip syariah telah diadopsi di dalamnya. Hal ini bertujuan sebagai pedoman

dalam setiap kegiatan atau transaksi yang berlangsung di dalamnya. Salah satu

misi dari Bank Syariah Mandiri, yaitu mengutamakan penghimpunan dana

murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. Sebagai

perwujudan dari misi tersebut dalam menyalurkan pembiayaan PT. Bank

Syariah Mandiri memberikan alternatif pembiayaan UMKM melalui

pembiayaan“Warung Mikro”atau lebih dikenal sebagai BSM Warung Mikro,

pembiayaan ini mampu memberikan penyaluran dana kepada nasabah

UMKM dengan limit pembiayaan hingga Rp. 200.000.000,-. Pembiayaan

mikro khususnya untuk segmen kecil atau UMKM beberapa tahun ini

peranannya sangat diperlukan masyarakat luas. Dengan adanya pembiayaan

mikro di lingkungan masyarakat membuat para pengusaha kecil dapat

terbantu untuk mendapatkan modal kerja. Pembiayaan “Warung Mikro”

sangat berpengaruh penting dalam keberlangsungan perusahaan dan

keberaadaannya di dalam masyarakat luas, oleh karenanya suatu perusahaan

harus memiliki tingkat produktivitas kinerja karyawan yang baik untuk

menunjang serta memajukan perusahaan terutama dalam bidang pembiayaan

(23)

Dari penjelasan singkat di atas maka penulis ingin memfokuskan untuk

meneliti dan mengungkapkan tentang pengaruh fasilitas yang di berikan oleh

perusahaan, gaji serta insentif yang di berikan kepada karyawan. Semua faktor

tersebut akan di analisis apakah mempengaruhi tingkat produktivitas

karyawan atau sebaliknya. Penulis juga ingin mengungkapkan strategi seperti

apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitas

kinerja karyawan “Warung Mikro”, agar kegiatan perusahaan yang dilakukan

secara periodiknya tetap berjalan, meningkat dan terjaga keseimbangannya.

Penulis akan mengambil judul “Analisis Pengaruh Fasilitas, Gaji serta Insentif Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan “Warung Mikro” Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran”, karena mengingat begitu pentingnya sebuah produktivitas kinerja karyawan dalam sebuah keberlangsungan hidup suatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan

masalah adalah pengaruh fasilitas yang di berikan oleh perusahaan, gaji serta

insentif yang di berikan kepada karyawan, terhadap produktivitas kinerja

karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran.

Rumusan masalah :

1. Bagaimana pengaruh fasilitas, gaji serta insentif terhadap produktivitas

kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP

(24)

2. Bagaimana strategi yang digunakan oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP

Ungaran dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan “Warung

Mikro”?

C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini di maksudkan untuk memperoleh data maupun

informasi yang relevan untuk dijadikan bahan pokok dari pembuatan

Tugas Akhir oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar A.Md.E.Sy. dalam studi jurusan D III Perbankan Syariah.

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan utama

dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh fasilitas, gaji serta insentif

terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank

Syariah Mandiri KCP Ungaran.

b. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT. Bank Syariah

Mandiri KCP Ungaran dalam meningkatkan produktivitas kinerja

karyawan“Warung Mikro”.

2. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

a. Bagi Bank Syariah Mandiri, sebagai bahan masukan dalam

(25)

karyawan atau pegawai “Warung Mikro” untuk menghasilkan output

sumber daya manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi nasabah.

b. Bagi Perguruan Tinggi, sebagai bahan referensi atau informasi bagi

Perguruan Tinggi dan bermanfaat bagi mahasiswa yang akan

mengadakan penelitian dalam permasalahan yang sejenis serta sebagai

bahan pustaka ilmiah.

c. Bagi penulis, manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai

prasyarat kelulusan untuk mendapatkan gelar A.Md.E.Sy. dalam

Program Studi D III Perbankan Syariah di IAIN Salatiga. Serta

memberikan informasi dan untuk mencari perbandingan antara

pengembangan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan

penerapan dalam dunia bisnis yang sesungguhnya.

d. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi

pembaca tentang produktivitas karyawan “Warung Mikro” yang baik

dalam perusahaan terutama di dunia perbankan.

D. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan kajian dalam penelitian ini, penulis juga mempergunakan

data-data dari penulis yang terdahulu yang membahas permasalahan mengenai

produktivitas karyawan sehingga dapat dijadikan suatu bahan referensi

maupun pembeda bagi penelitian ini.

Penelitian yang menjadi rujukan dari penulis yaitu penelitian dari

(26)

Terhadap Produktivitas Karyawan Pada BMT Aman Salatiga”, menyimpulkan

bahwa produktivitas karyawan sangat penting bagi kelangsungan hidup BMT

AMAN Salatiga. Pemberian kompensasi merupakan salah satu faktor yang

sangat penting untuk meningkatkan produktivitas karyawan tersebut. Disiplin

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kompensasi

atau gaji yang akan diberikan oleh suatu perusahaan. Berkaitan dengan

peningkatan produktivitas karyawan, maka pihak pengelola dan pengurus

BMT AMAN Salatiga selain disiplin, juga selalu berupaya untuk memotivasi

para karyawannya agar dapat bekerja lebih optimal lagi, sehingga dapat

memberikan keuntungan bagi BMT AMAN Salatiga. Asas yang digunakan

oleh BMT AMAN Salatiga dalam pemberian kompensasi adalah dengan

menggunakan asas keadilan. Usaha dalam meningkatkan produktivitas

karyawan, maka BMT AMAN Salatiga selalu mengadakan musyawarah

dengan para karyawannya selama satu bulan satu kali, guna meningkatkan

disiplin para karyawan BMT AMAN Salatiga dan bertujuan untuk

mengadakan evaluasi terhadap kinerja para karyawan.

Penelitian Mayrini (2008) dalam Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Koperasi Pondok Pesantren

Al-Ishlaah Tingkir Salatiga”, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

salah satu cara untuk mengoptimalkan peran SDM dalam meningkatkan

kualitas SDM dengan meningkatkan produktivitas karyawan. Salah satu

(27)

Al-Islhaah membuat daftar hadis. Besarnya kompensasi yang diterima setiap

karyawan berasal dari peningkatan keuntungan yang diperoleh, pelayanan

terhadap nasabah, menangani keluhan nasabah, menangani kredit macet dari

nasabah, absensi, disiplin, ketepatan waktu kerja dinilai pada saat evaluasi

kerja.

Serta penelitian Pujiastuti (2008) dalam Tugas Akhir dengan judul

“Kompensasi Dan Produktivitas Kerja Karyawan PT. BPR Arthayasa Ageng

Karanggede Boyolali”, berdasarkan hasil analisa dapat di simpulkan bahwa

pemberian kompensasi dan fasilitas kepada karyawan dapat mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan, khususnya bagian marketing yang sangat

berperan penting bagi kelangsungan PT. BPR Arthayasa Ageng Karanggede

Boyolali. Hal ini dikarenakan, tugas dari marketing sendiri adalah berurusan

langsung dengan nasabah, baik nasabah kredit, tabungan maupun nasabah

deposito. Jadimarketinglebih tahu masalah yang dihadapi para nasabahnya.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Rahman (2014) dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan

Pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Sidorjo”. Berdasarkan hasil analisa data

dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman kerja

dan tingkat upah terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pegadaian

Kantor Cabang Sidoarjo, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu variabel tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh kepada produktivitas tenaga

(28)

penelitian tersebut bahwa sebagian besar produktivitas kerja karyawan

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seorang karyawan itu sendiri.

Penelitian juga dilakukan olehPangumpia (2013) dengan judul “Pengaruh

Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di

Bank Prisma Dana Manado”, dari penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan metode analisis regresi linear sederhana antara Iklim

Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Bank

Prisma Dana, terdapat hubungan yang fungsional dan linier di antara kedua

variabel tersebut yaitu iklim komunikasi organisasi terhadap produktivitas

kerja karyawan serta untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan

suatu perusahaan perlu memperhatikan iklim komunikasi organisasi.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Vellina Tambunan dan

Nenik Woyanti (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah,

Intensif, Jaminan Sosial Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja Di Kota Semarang (Studi Kasus Kec. Bnyumanik Dan Kec.

Gunungpati)”, dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh

kesimpulan bahwa variabel pendidikan tidak signifikan sehingga tidak

memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja, dikarenakan

pendidikan dengan produktivitas memiliki hubungan yang tidak langsung.

Pendidikan menjadi dasar untuk menentukan pilihan pekerjaan, akan tetapi

semakin tinggi tingkat pendidikan ternyata tidak sekaligus menjadikan

(29)

Variabel upah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas tenaga kerja. Berarti bahwa semakin tinggi upah tenaga kerja

maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

Variabel insentif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas tenaga kerja. Berarti bahwa semakin tinggi insentif yang

diterima oleh tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

Variabel jaminan sosial tidak signifikan sehingga tidak memiliki pengaruh

terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dikarenakan ada tidaknya jaminan

yang dimiliki oleh pekerja tidak menjadi acuan untuk meningkatkan

produktivitas pekerja.

Variabel pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap produktivitas tenaga kerja. Berarti bahwa semakin banyak

pengalaman kerja seseorang maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

Variabel upah merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan

terhadap produktivitas tenaga kerja yang ditunjukkan dengan nilai

standardized coefficients sebesar 0,766 yang paling besar diantara variabel

lainnya.

Berdasarkan pemamparan dari penelitian yang sudah ada di atas maka

dapat di ketahui bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya. Beberapa perbedaan itu antara lain bahwa obyek penelitian akan

dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran di mana selama ini

(30)

kinerja karyawan “Warung Mikro” dengan obyek penelitian Bank tersebut.

Selain itu dalam melakukan penelitian tentang produktivitas kinerja karyawan

“Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran, peneliti

menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data

menggunakan metode kuesioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi

serta studi kepustakaan. Dari perbedaan-perbedaan yang ada maka dapat di

simpulkan bahwa penelitian tentang pengaruh fasilitas, gaji serta insentif

terhadap produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” pada PT. Bank

Mandiri Syariah KCP Ungaran dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Fasilitas, Gaji serta Insentif Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan “Warung Mikro” Studi Kasus Pada PT. Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran” ini berbeda dan belum pernah ada yang melakukannya. Sedangkan untuk mengetahui lebih dalam perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Tabel Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

(31)

merupakan salah satu faktor yang sangat

penting untuk

karyawan, maka pihak

pengelola dan

pengurus BMT

AMAN Salatiga selain disiplin, juga selalu

berupaya untuk

memotivasi para karyawannya agar dapat bekerja lebih optimal lagi, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi BMT AMAN Salatiga. Asas yang digunakan oleh BMT AMAN Salatiga dalam pemberian kompensasi adalah dengan menggunakan asas keadilan. Usaha dalam meningkatkan produktivitas

(32)

meningkatkan disiplin para karyawan BMT AMAN Salatiga dan bertujuan untuk mengadakan evaluasi terhadap kinerja para karyawan.

karyawan. Salah satu faktornya adalah disiplin. Dalam peningkatan disiplin pengurus Kopontren Al-Islhaah membuat daftar hadis. Besarnya kompensasi yang diterima setiap karyawan berasal dari peningkatan kredit macet dari nasabah, absensi, disiplin, ketepatan waktu kerja dinilai pada saat evaluasi kerja.

(33)

Pujiastuti Hal ini dikarenakan, tugas dari marketing

sendiri adalah

berurusan langsung dengan nasabah, baik nasabah kredit, tabungan maupun nasabah deposito. Jadi

marketing lebih tahu

Hasil penelitian ini yaitu variabel tingkat

pendidikan dan

(34)

Pangumpia

yang fungsional dan linear dan berarti (bermakna) diantara kedua variabel yaitu Iklim Komunikasi positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

Variabel jaminan sosial tidak signifikan

sehingga tidak

memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.

(35)

kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

Variabel upah

merupakan variabel yang berpengaruh

paling dominan

terhadap produktivitas tenaga kerja.

Sumber : Data Sekunder yang telah diolah.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau strategi menyeluruh untuk

menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soehartono, 2002:9),

menurut Sugiyono (1999:1), metode penelitian merupakan cara ilmiah yang

digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu

maka metode penelitian adalah suatu cara atau strategi yang dilakukan atau

digunakan oleh penulis secara sistematis dalam usaha untuk memperoleh data

atau informasi yang autentik menyangkut permasalahan peningkatan

produktivitas karyawan pada Bank Mandiri Syariah. Di dalam metode

penelitian, penulis akan membahas beberapa hal :

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang

(36)

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.

Menurut Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam

kawasannya maupun dalam perisilahannya (Moleong : 2008:4).

2. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut Loftland dan Loftland (1984:47) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

1. Data primer yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung

oleh peneliti dari narasumber atau responden yang ada di lapangan

(Dewi, 2014:46). Yang termasuk dalam data primer ini yaitu data data

kuesioner yang disebarkan kepada responden, data hasil pengamatan

jumlah fasilitas fisik yang ada di BSM Warung Mikro KCP Ungaran.

2. Data sekunder yaitu informasi dan data dari sumber arsip berupa

buku-buku yang relevan, jurnal, majalah, internet dan sumber lain yang

terkait dengan penelitian ini (Dewi, 2014:46). Yang termasuk dalam

(37)

dapat dari PT. Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran seperti data

pencairan selama tahun 2014, data pencapaian BSM Warung Mikro

selama tahun 2014.

3. Metode Pengumpulan Data

Terdapat macam-macam metode yang digunakan oleh penulis atau

peneliti dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan bidang atau

obyek penelitian yang akan dilakukan. Metode yang digunakan

masing-masing peneliti pada hakekatnya sama, sedangkan yang membedakannya

hanya aspek penekanan atau metode yang dominan digunakan sehingga

tercipta kecenderungan pada suatu metode tertentu.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yaitu :

a. Angket (Quesioner)/Kuesioner

Teknik angket adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan struktur

dan terisi terhadap informan yang terlibat langsung dalam peristiwa

atau keadaan yang ditelit (Hikmat, 2011:77)

Menurut Soehartono (2002:65), angket (self-administered

questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden

(38)

b. Wawancara

Teknik wawancara (interview) adalah teknik pencarian data atau

informasi mendalam yang diajukan kepada responden atau informan

dalam bentuk pertanyaan susulan setelah teknik angket dalam bentuk

pertanyaan lisan (Hikmat, 2011:79).

c. Observasi

Metode observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara

melakukakan pencatatan secara cermat dan sistematik (Soeratno,

Lincolin Arsyad, 1998:111).

Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai “perhatian

yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu”. Adapun

observasi ilmiah adalah “perhatian terfokus terhadap gejala, kejadian

atau sesuatu dengan maksud menafsirkannya, mengungkapkan

faktor-faktor penyebabnya dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya

(Garayibah, et.al. 1981:33).

d. Studi dokumentasi

Teknik dokumentasi, yaitu penelusuran dan perolehan data yang

diperlukan melalui data yang tersedia (Hikmat, 2011:83).

Dalam sebuah penelitian dokumen menjadi penting karena melalui

dokumen penelitian dapat menimba pengetahuan bila dianalisis

(39)

e. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu informasi sumber relevan yang berkaitan

dengan pembahasan atau topik yang sedang diteliti dan diperoleh dari

laporan penelitian, karya ilmiah, tesis dan lain sebagainya (Dewi,

2014:47)

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini, peneliti akan mengambil

langkah-langkah penelitian sebagai berikut (Matthew B. Miles dan A.

Michael Hubermer, 1992:16) :

Langkah pertama yaitu dengan reduksi data. Reduksi data di artikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan

-catatan tertulis di lapangan. Data tersebut di dapat dari hasil kuesioner,

wawancara, observasi, studi dokumentasi serta studi pustaka.

Langkah kedua yaitu penyajian data. Penyajian di artikan sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Langkah terakhir yang akan dilakukan yaitu menarik kesimpulan atau

verifikasi. Peneliti akan menarik kesimpulan atas data yang sudah ada dan

akan merumuskannya sesuai dengan tujuan dari penelitian yang

(40)

F. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi perbedaan pengertian dan penafsiran dalam penulisan,

maka penulis menjelaskan arti kata-kata dan memberikan penegasan istilah

yang terdapat dalam tugas akhir ini.

1. Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga misalnya kantor,

perusahaan dan diberi gaji; pegawai (Menuk, Isti, 2003:305)

2. Kinerja, menurut Prawirosentono dalam Sinambela. Dkk (2006:137)

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau

sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral dan etika.

3.

Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah).

4. Produktivitas, menurut Davis (David G. Sumanth (1984:4) produktivitas

adalah perubahan dalam suatu produk yang dihasilkan dari penggunaan

sumber daya.

5. Warung Mikro yaitu salah satu produk pembiayaan PT. Bank Syariah

Mandiri yang memberikan fasilitas pembiayaan untuk usaha mikro dengan

(41)

G. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini akan di susun sesuai dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran secara umum mengenai

penelitian secara menyeluruh, meliputi : latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian,

penegasan istilah, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum tentang konsep

untuk memecahkan masalah yang diteliti meliputi : telaah pustaka dan

kerangka pemikiran teoritik.

BAB III LAPORAN OBYEK

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang keberadaan dari PT. Bank

Mandiri Syariah KCP Ungaran yang di dalamnya menjelaskan tentang lokasi,

sejarah berdirinya, strukutur organisasi, visi misi serta akan membahas secara

lebih detail mengenai PT. Bank Mandiri Syariah KCP Ungaran sebagai obyek

(42)

BAB IV ANALISIS

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang masalah-masalah yang

akan dibahas mengenai pengaruh fasilitas, gaji serta insentif terhadap

produktivitas kinerja karyawan “Warung Mikro” PT. Bank Syariah Mandiri

KCP Ungaran dan strategi yang akan digunakan atau dilakukan PT. Bank

Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam meningkatkan produktivitas kinerja

karyawan“Warung Mikro” yang ada.

BAB V PENUTUP

Pada bab akhir ini berisi tentang kesimpulan dari analisis penelitian yang

telah penulis lakukan, selain itu penulis juga menyampaikan saran yang dapat

dijadikan pertimbangan oleh pengelola atau manajemen PT. Bank Syariah

Mandiri KCP Ungaran dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan

“Warung Mikro” yang akan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup

perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

(43)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka

1. Produktivitas.

a. Pengertian Produktivitas.

Menurut M. N. Nasution pengertian produktivitas di dalam ilmu

ekonomi merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala perubahan untuk mewujudkan hasil tersebut (Nasution, 2005:245).

Sedangkan menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian

produktivitas adalah sebagai berikut (Anoraga, 2204:176) :

- Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih

baik dari pada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

- Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan

antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan.

Menurut Mogan, produktivitas berarti menciptaan kekayaan melalui

penciptaan penerapan pengetahuan hingga dapat disediakan

produk-produk serta jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan para pemakai, dan

bersifat konsisten dengan tujuan-tujuan sosial, lingkungan dan ekonomi

(44)

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa

produkivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan karyawan

dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.

b. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.

Payaman J. Simanjuntak dalam Sumarsono Sonny (2009), juga

mendefinisikan faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan

perusahaan yang digolongkan pada tiga kelompok, yaitu:

1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan, dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, latihan, motivasi, etos kerja, mental, dan kemampuan fisik

karyawan yang bersangkutan. Peningkatan produktivitas

membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan teknik-teknik

tertentu, antara lain dengan menciptakan iklim dan lingkungan kerja

yang menyenangkan dan hubungan industrial yang serasi.

2. Sarana pendukung, untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan

perusahaan dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu:

a. Menyangkut lingkungan kerja (teknologi dan cara produksi, sarana

dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan

kesehatan kerja, serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri).

b. Menyangkut kesejahteraan karyawan yang terjamin dalam sistem

(45)

3. Supra sarana, menyangkut tiga hal:

a. Kebijaksanaan pemerintah dibidang ekspor impor,

pembatasan-pembatasan dan pengawasan, juga mempengaruhi ruang lingkup

pimpinan perusahaan dan jalannya aktivitas di perusahaan.

b. Hubungan antara pengusaha dan karyawan juga mempengaruhi

kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana

pandangan pengusaha terhadap karyawan, sejauh mana hak-hak

karyawan mendapat perhatian, sejauh mana karyawan diikut

sertakan dalam pembuatan kebijakan.

c. Kemampuan manajemen menggunakan sumber-sumber secara

maksimal dan menciptakan sistem kerja yang optimal, akan

menentukan tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan.

Sedangkan menurut Simanjuntak (1985) faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu:

1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan. Dapat dipengaruhi oleh :

a. Tingkat pendidikan

b. Motivasi kerja

c. Etos kerja

d. Motivasi dan kemampuan fisik tenaga kerja

(46)

2. Sarana pendukung

a. Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara

produksi, sarana dan peralatan yang digunakan, tingkat

keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam linkungan

kerja itu sendiri.

b. Menyangkut kesejahteraan karyawan tercermin dalam sistem

pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan kelangsungan kerja.

3. Supra Sarana. Aktivitas perusahaan selalu dipengaruhi oleh apa yang

terjadi di luarnya, seperti faktor-faktor produksi yang akan digunakan,

prospek pemasaran, perpajakan, perijinan, lingkungan hidup dan

lain-lain. Kebijaksanaan pemerintah di bidang ekspor impor, pembatasan

dan pengawasan juga mempengaruhi ruang gerak pimpinan dan

jalannya aktivitas perusahaan.

2. Fasilitas

a. Pengertian Fasilitas

Dalam suatu pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan alat atau sarana

pendukung yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari di perusahaan

tersebut, fasilitas yang digunakan bermacam-macam bentuk, jenis maupun

manfaatnya, disesuaikan dengan dengan kebutuhan dan kemampuan

perusahaan, kata fasilitas sendiri berasal dari Bahasa belanda “faciliteit”

yang artinya prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah

(47)

perusahaan yang ada banyak faktor yang mendukung, salah satu diantaranya

adalah fasilitas kerja karyawan merupakan faktor pendukung bagi kelancaran

tugas yang mereka kerjakan, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan sesuai

dengan yang diharapkan. Fasilitas kerja terkait dengan lingkungan kerja,

karena lingkungan kerja juga merupakan fasilitas kerja, dengan adanya

lingkungan kerja yang nyaman maka karyawan dapat melaksanakan kerja

dengan baik.

Menurut Moekijat (2001:155) secara sederhana yang dimaksud dengan

fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan

(input) menuju keluaran (output) yang diinginkan. Selanjutnya menurut

Buchari (2001:12) fasilitas adalah penyedia perlengkapan-perlengkapan fisik

untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga

kebutuhan-kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut dapat terpenuhi. Ditambahkan oleh

Bary (2002:67) fasilitas kerja adalah sebagai sarana yang diberikan

perusahaan untuk mendukung jalannya nada perusahaan dalam mencapai

tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali. Menurut Heijdarahman Ranu

Pandjojo dan Saud Husnan (2002:37), “pelayanan yang bersifat memberikan

fasilitas adalah kegiatan yang secara normal perlu diurus oleh para karyawan

sendiri dalam kehidupan sehari-harinya”. Sementara itu menurut Tjiptono

(2006 : 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu

(48)

menyatakan dengan sederhana fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat

memproses suatu masukan (input) menjadi keluaran (output).

Menurut Hartanto (2000:501) karakteristik dari sarana pendukung dalam

proses aktivitas perusahaan adalah :

a. Mempunyai bentuk fisik.

b. Dipakai atau digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan.

c. Mempunyai jangka waktu kegunaan relatif permanen lebih dari satu

periode akuntansi atau lebih dari satu bulan.

d. Memberikan manfaat di masa yang akan datang.

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kerja merupakan

sarana atau wahana atau alat untuk mempermudah aktivitas perusahaan

dan juga untuk mensejahterakan karyawan agar para karyawan dapat

melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Jadi fasilitas kerja adalah

sesuatu yang harus disediakan oleh perusahaan, baik fasilitas yang

disediakan secara langsung maupun fasilitas pendukung untuk kemudahan

dan kenyamanan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Menyadari

akan pentingnya fasilitas kerja bagi karyawan maka perusahaan dituntut

untuk menyediakan dan memberikan fasilitas kerja karena keberhasilan

suatu perusahaan tidak pernah terlepas dari pemberian fasilitas kerja.

Menurut Sofyan (2001 : 22) jenis-jenis fasilitas kerja terdiri dari :

a. Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan yang

(49)

b. Prasarana, yaitu fasilitas pendukung yang digunakan untuk

memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah jembatan,

jalan, pagar dan lainnya.

c. Perlengkapan kantor, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas

kegiatan yang ada di perkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi,

lemari, dan lainnya). Peralatan laboratorium dan peralatan elektronik

(komputer, mesin fotocopy, printer, dan alat hitung lainnya).

d. Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat-alat

yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kendaraan.

Inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris

gudang dan lainnya.

e. Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan ditempat

bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong yang digunakan

untuk aktivitas perusahaan.

f. Bangunan, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas sentral kegiatan

perusahaan utama seperti perkantoran dan pergudangan.

g. Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan untuk

membantu terlaksananya aktivitas perusahaan seperti kendaraan (truk,

(50)

3. Gaji atau Upah.

a. Pengertian Gaji atau Upah.

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai

sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seseorang pegawai yang

memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan organisasi. Atau dapat

dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari

keanggotaannya dalam sebuah organisasi (Hariandja, 2002:245). Upah

diartikan sama dengan gaji.

Dari sudut pandang organisasi masalah gaji dan upah merupakan

aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kepuasan kerja,

memotivasi pegawai, merangsang pegawai baru yang berkualitas untuk

memasuki organisasi, mempertahankan pegawai yang ada, dan

meningkatkan produktivitas.

Langah dalam menentukan gaji dan upah :

1. Menganalisa jabatan/tugas.

2. Mengevaluasi jabatan/tugas.

3. Melakukan survey gaji dan upah.

4. Menentukan tingkat gaji.

b. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Gaji dan Upah.

Menurut Hariandja (2002:259) ada sejumlah faktor atau kekuatan yang

mempegaruhi tingkat gaji yang sering di luar kemampuan perusahaan

(51)

1. Tingkat gaji lazim.

2. Serikat buruh.

3. Pemerintah.

4. Kebijakan dan strategi penggajiann.

5. Faktor Internasional.

6. Nilai yang sebanding dan prmbayaran yang sama.

7. Biaya dan produktivitas.

4. Insentif

a. Pengertian Insentif

Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran langsung yang di

dasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja sebagai akibat

peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan

bentuk lain dari upah atau gaji yang merupakan komponen tetap

(Hariandja, 2002:265).

Insentif merupakan salah satu satu bentuk strategi untuk meningkatkan

produktivitas dan efisiensi oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan

yang semakin ketat dalam dunia bisnis, dimana produktivitas menjadi

salah satu hal yang sangat penting dengan memanfaatkan perilaku

pegawai yang mempunyai kecenderungan kemungkinan bekerja seadanya

atau tidak optimal dalam sistem kompetensi yang menerima jumlah tetap,

dan akan bekerja secara maksimal bilamana unjuk kerjanya berkaitan

(52)

Vroom dalam teori expectancy mengatakan bahwa pegawai akan

termotivasi bila dia melihat ada kaitan langsung antara kinerja dengan

rewardyang disebut dalam istilahinstrumentality(Hariandja, 2002:265).

Insentif terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :

1. Peece rate plan, yaitu insentif yang diberikan berdasarkan jumlah

outputatau barang yang dihasilkan seseorang.

2. Production bonus, yaitu tambahan upah yang diterima akibat hasil kerja melebihi standar yang di tentukan,di mana pekerja juga

mendapatkan upah pokok.

3. Commissio, yaitu insentif yang diberikan berdasarkan jumlah barang yang terjual.

4. Maturity curve, yaitu sebuah kurva yang menunjukkan jumlah tambahan gaji yang dapat dicapai sesuai dengan prestasi kerja dan

masa kerja.

5. Merit raisis, yaitu tambahan gaji atas kontribusi yang diberikan seseorang kepada perusahaan,

6. Pay-for-knowledge/pay-foe-skill compensation, yaitu pemberian insentif yag didasarkan pada apa yang dapat dilakuak untuk organisai

melalui pengetahuan yang diperoleh, yang diasumsikan mempunai

pengaruh yang besar bagi organisasi.

(53)

8. Insentif eksekutif, yaitu bonus yang diberikan kepada para manajer atau eksekutif atas peran yang mereka berian untuk menetapkan daan

mencapai tingkat keuntungan tertentu bagi organisasi.

5. Kinerja

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)

sumber daya manusia, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk

meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan

mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Disisi

lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakankan

pegawainya akan mempengaruhi kinerja. Istilah kinerja dari kata job

performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Secara etimologi, kinerja berasal

dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukan oleh

Mangkunegara (2007) bahwa isitilah kinerja dari kata-kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang

dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan padanya.

Lebih lanjut Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa pada umumnya

kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi.

(54)

pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material. Menurut

Simanjutak (2005), ”Kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas

pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu

sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus

dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu”.

Foster dan Seeker (2001) menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil yang

dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang

bersangkutan”. Kinerja individu adalah hasil kerja pegawai baik dari segi

kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,

sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dan

kinerja kelompok.

Menurut Mathis dan Jackson (2002) kinerja pegawai adalah

mempengaruhi seberapa banyak kontribusi kepada organisasi antara lain

termasuk :

1. Kuantitas Kerja

Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya

volume kerja yang seharusnya (standar kerja norma) dengan kemampuan

sebenarnya.

2. Kualitas Kerja

Standar ini menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan

(55)

3. Pemanfaatan Waktu

Yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan

perusahaan.

4. Tingkat Kehadiran

Asumsi yang digunakan dalam standar ini adalah jika kehadiran

pegawai di bawah standar kerja yang ditetapkan maka pegawai tersebut

tidak akan mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan

5. Kerjasama

Keterlibatan seluruh pegawai dalam mencapai target yang ditetapkan

akan mempengaruhi keberhasilan bagian yang diawasi. Kerjasama antara

pegawai dapat ditingkatkan apabila pimpinan mampu memotivasi pegawai

dengan baik

Adapun indikator kinerja karyawan menurut Guritno dan Waridin (2005)

adalah sebagai berikut :

1. Mampu meningkatkan target pekerjaan.

2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan.

Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja

pegawai merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting

(56)

delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin

tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besarlah kinerja karyawan yang

bersangkutan.

B. Kerangka Teoritik

Suatu perusahaan akan meningkat produktivitas kerja bila adanya kerja sama dan

hubungan baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan

produktivitas karyawan otomatis akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Produktivitas disamakan dengan hasil kerja dari seseorang karyawan, hasil

produktivitas yang dicapai oleh seorang karyawan haruslah dapat memberikan

kontribusi yang penting bagi perusahaan yang dilihat dari segi kualitas dan kuantitas

yang dirasakan oleh perusahaan dan sangat besar manfaatnya bagi kepentingan

perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang.

Seorang pimpinan sebaiknya mengerti apa yang dibutuhkan para karyawannya

dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang membuat karyawan puas dan

meningkatkan produktivitasnya, termasuk apa dan berapa bonus yang akan mereka

terima jika target atau tujuan kerjanya tercapai. Sehingga para karyawan tidak

melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya dikerjakan.

Perihal tersebut, penulis akan memfokuskan untuk meneliti tingkat produktivitas

kinerja karyawan “Warung Mikro” studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Pembantu Ungaran.

(57)

Berdasarkan pemaparan latar belakang, konsep, landasan serta penelitian

terdahulu, maka dapat di gambarkan kerangka penelitian Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

FASILITAS PENDUKUNG

INSENTIF

(58)

BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri

1. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri Syariah

“Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri”. Nilai-nilai

perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah

tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak

awal pendiriannya. Bank Syariah Mandiri hadir di Indonesia sejak tahun

1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis

ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi

dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi

termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional

mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan

dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang

(59)

berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger

dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai

pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusanmerger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah(dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional

menjadi bank syariah.

Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha

BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

(60)

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris : Sutjipto, S.H, No. 23 tanggal

8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank

Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT

Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal

25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk

bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Sedangkan untuk PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Ungaran baru beroperasi pada tanggal 15 Februari 2007 dan lokasi PT.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ungaran yaitu di Ruko

Ungaran Square No. 2 Jl. Diponegoro No.754 Ungaran 50511, akan tetapi

(61)

2. Visi, Misi, Slogan dan Nilai-nilai Perusahaan a. Visi

“Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia”.

b. Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata

industri yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang

sehat.

4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

c. TaglinePT. Bank Syariah Mandiri

“Untuk Peradaban Mulia”(For Noble Civilization).

Penjelasan : “Untuk Peradaban Mulia” adalah janji Bank Syariah

Mandiri kepada seluruhstakeholderbahwa seluruh daya yang dimiliki

dan upaya yang dilakukan ditujukan untuk tercapainya peradaban

ekonomi yang mulia.

d. Nilai-nilai Perusahaan

Shared ValuesETHIC & 10 Perilaku Utama.

(62)

a. Prudence : Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses

terus menerus.

b. Competence : Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang

diberikan dan tuntutan profesi banker.

2. Teamwork (‘Amal Jama’iy) : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

a. Trusted & Trust : Mengembangkan perilaku dapat dipercaya

dan percaya.

b. Contributon: Memberikan kontribusi positif dan optimasi.

3. Humanity (Insaaniyyah) : Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

a. Social & Environment Care : Memiliki kepeduliaan yang tulus

terhadap lingkungan dan sosial.

b. Inclusivity: Mengembangkan perilaku mengayomi.

4. Integrity (Shidiq): Berperilaku terpuji, bermartabat dan menjaga etika profesi.

a. Honesty: Jujur.

b. Good Governance: Melakukan tata kelola yang baik.

5. Customer Focus (Tafdhiil Al-‘Umalaa) : Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui

Gambar

Tabel 1.1Tabel Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1Kerangka Penelitian
Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.3Lama Bekerja Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Inovasi dan Pengetahuan Produk Terhadap Produktivitas Nasbah Pembiayaan Mikro Pada Bank BNI Syariah KCP Sidoarjo ” ini

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, JAMINAN SOSIAL DAN TINGKAT GAJI TERHADAP PRODUKTIVITAS.. KERJA KARYAWAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh insentif, motivasi dan prestasi kerja terhadap produktivitas kinerja karyawan di Laznas Yatim Mandiri

Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu: (1) ada pengaruh positif dan signifikan variabel gaji dan insentif terhadap kinerja karyawan

Heidjrahman dan Husnan (2011:15) Mengatakan bahwa untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan, salah satu faktor yang berpengaruh adalah adalah gaji bagi

Bosowa Berlian Motor di Kota Sungguminasa Gowa, bahwa ada beberapa jenis insentif yang diberikan kepada karyawan oleh pihak perusahaan dalam hal meningkatkan produktivitas kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Balai Lelang Mandiri

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Hotel Pelangi Malang Febri Rudiansyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis