ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.5 Analisis Proses
3.5.2. Analisis proses penyelesaian masalah dengan Metode Weighted Product Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai dan bobot kriteria
Tabel 3.19. Nilai dan Bobot Kriteria
No. Kriteria Kriteria Nilai Bobot
1. Kuota A1 100 0,25
2. Harga A2 100 0,25
3. Masa Aktif A3 100 0,25
4. Jaringan A4 100 0,25
w = 0,25 + 0,25 + 0,25 + 0,25 = 1 Kriteria Keuntungan : Kuota (A1), Masa Aktif (A3), Jaringan (A4). Kriteria Biaya : Harga (A2).Tabel 3.20. Alternatif Alternatif Paket Kriteria
A1 A2 A3 A4 Simpati 2GB 60 20 80 70 As 1.8GB 60 20 80 70 Indosat 2GB 60 80 80 70 Xl Hotrod 2GB 60 20 80 70 3 Reguler 2GB 60 20 80 70 3++ 2GB 60 80 100 70 Simpati 600MB 40 80 80 70 As 500 MB 20 80 60 70 3 Kendo 500 MB 20 100 80 70 3 Reguler 500MB 40 80 80 70 Xl Hotrod 500 MB 20 80 80 70 Xl Hotrod 600 MB 20 100 100 70 Simpati 4.5GB 60 40 80 70 As 3.5GB 60 40 80 70 Indosat 4.5GB 60 80 80 70 3++ 4.25GB 60 100 80 70 Xl Hotrod 4.5GB 60 20 80 100 Xl Hotrod 4G 3.5GB 60 20 100 70 Perhitungan Vektor S
Perhitungan Vektor S Simpati 2GB
S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S As 1.8GB
S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S Indosat 2GB
S1 = (600,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 72,027 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 2GB
S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S 3 Reguler 2GB
S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S 3++ 2GB
S1 = (600,25) . (800,25) . (1000,25) . (700,25) = 76,145
Perhitungan Vektor S Simpati 600MB
Perhitungan Vektor S As 500 MB
S1 = (200,25) . (800,25) . (600,25) . (700,25) = 50,915 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 500 MB
S1 = (200,25) . (1000,25) . (800,25) . (700,25) = 57,850 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 600 MB
S1 = (400,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 65,063 Perhitungan Vektor S 3 Reguler 500MB
S1 = (200,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 54,711 Perhitungan Vektor S 3 Kendo 500 MB
S1 = (200,25) . (1000,25) . (1000,25) . (700,25) = 61,169
Perhitungan Vektor S Simpati 4.5GB
S1 = (600,25) . (400,25) . (800,25) . (700,25) = 60,548 Perhitungan Vektor S As 3.5GB
S1 = (600,25) . (400,25) . (800,25) . (700,25) = 60,548 Perhitungan Vektor S Indosat 4.5GB
S1 = (600,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 72,004 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 4.5GB
S1 = (600,25) . (1000,25) . (800,25) . (700,25) = 76,135 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 4G 3.5GB S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (1000,25) = 55,663 Perhitungan Vektor S 3++ 4.25GB
S1 = (600,25) . (200,25) . (1000,25) . (700,25) = 53,836
Perhitungan Vektor V
Nilai Vektor V Pada Simpati 2GB
Nilai Vektor V Pada As 1.8GB
Nilai Vektor V Pada Indosat 2GB
Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 2GB
Nilai Vektor V Pada 3 Reguler 2GB
Nilai Vektor V Pada 3++ 2GB
Dari range nilai di atas terlihat bahwa hasil penilaian Paket 3++ 2 GB lebih tinggi daripada paket lainnya sehingga dapat dinyatakan Paket 3++ 2GB yang akan digunakan. Nilai Vektor V Pada Simpati 600MB
Nilai Vektor V Pada As 500 MB
Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 500 MB
Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 600 MB
Nilai Vektor V Pada 3 Reguler 500MB
Nilai Vektor V Pada 3 Kendo 500 MB
Dari range nilai di atas terlihat bahwa hasil penilaian Paket Simpati 600MB dan Paket Xl Hotrod 600 MB memiliki bobot/nilai yang sama yaitu: 0,183 dan lebih tinggi daripada paket lainnya.
Nilai Vektor V Pada Simpati 4.5GB
Nilai Vektor V Pada As 3.5GB
Nilai Vektor V Pada Indosat 4.5GB
Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 4.5GB
Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 4G 3.5GB
Nilai Vektor V Pada 3++ 4.25GB
Dari range nilai di atas terlihat bahwa hasil penilaian Paket Xl Hotrod 4.5GB lebih tinggi daripada paket lainnya sehingga dapat dinyatakan Paket Xl Hotrod 4.5GB yang akan digunakan.
3.6Pemodelan
Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem harus diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Harus ada beberapa langkah yang digunakan untuk mempermudah dan menjamin perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas. Langkah awal desain biasanya dimulai dengan pemodelan sistem. Model digunakan untuk menyederhanakan cara mengomunikasikan proses-proses yang harus dilakukan sistem dengan cara formal antar pengembangan sistem informasi.
Pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk merancang model sebuah sistem yang akan dibangun. UML yang digunakan antara lain use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.
3.6.1Use Case Diagram
Dalam konteks UML, tahap konseptualisasi dilakukan dengan pembuatan use case diagram yang sesungguhnya merupakan deskripsi peringkat tinggi bagaimana perangkat lunak (aplikasi) akan digunakan oleh penggunamya. Selanjutnya, use case diagram tidak hanya sangat penting pada tahap analisis, tetapi juga sangat penting untuk perancangan (design), untuk mencari kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi, dan untuk melakukan pengujian (testing).
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Dari gambar 3.2 dijelaskan bahwa user dapat melihat, menginput, mengubah dan menghapus data untuk memilih paket sesuai yang dibutuhkan. Kemudian data dari pemilihan paket tersebut diproses dengan perhitungan metode SMART dan metode WP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.21 Deskripsi Use Case Pilih Paket
Name Pilih Paket
Actors User
Description Use case ini mendeskripsikan untuk memilih paket yang sesuai
dengan kebutuhan user
Basic Flow User memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan dan setelah
memilih paket, user dapat mengubah dan menghapus paket jika dianggap tidak sesuai. Sehingga dapat diproses ke tahap selanjutnya.
Pre Condition User ingin memilih paket
Post Condition Paket yang diinputkan telah tersimpan ke database
Tabel 3.22 Deskripsi Use Case Metode SMART
Name Metode SMART
Actors User
Description Use case ini mendeskripsikan untuk perhitungan data dengan metode
SMART berdasarkan bobot yang telah ditentukan
Basic Flow User memilih paket, dimana paket tersebut merupakan data yang akan
dihitung untuk proses selanjutnya.
Pre Condition Perhitungan data dengan menggunakan metode SMART
Post Condition Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode SMART
Tabel 3.23 Deskripsi Use Case Metode WP
Name Metode WP
Actors User
Description Use case ini mendeskripsikan untuk perhitungan data dengan metode
Weighted Product berdasarkan bobot yang telah ditentukan
Basic Flow User memilih paket, dimana paket tersebut merupakan data yang akan
dihitung untuk proses selanjutnya.
Pre Condition Perhitungan data dengan menggunakan metode Weighted Product
Post Condition Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Weighted
Tabel 3.24 Deskripsi Use Case Kesimpulan
Name Kesimpulan
Actors User
Description Use case ini mendeskripsikan hasil perhitungan menggunakan
metode SMART dan Weighted Product berdasarkan data paket internet yang telah diinputkan sebelumnya dan bobot yang telah ditentukan.
Basic Flow Setelah data yang diperlukan telah diinputkan oleh User, selanjutnya data dihitung dengan SMART dan Weighted Product
Pre Condition User ingin mengetahui hasil perhitungan
Post Condition User dapat mengetahui paket internet yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan
3.6.2Activity Diagram
Use case diagram merupakan gambaran menyeluruh dan pada umumnya sangatlah tidak terperinci. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan activity diagram agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Gambar 3.3 Activity Diagram Pilih Paket
Pada gambar 3.3 menjelaskan bahwa ketika user memilih paket, maka sistem akan menampilkan beberapa data atau pilihan paket kepada user untuk dipilih sesuai dengan
kebutuhan. Setelah memilih paket, user dapat menghapus dan mengubah data tesebut dan data akan tersimpan ke database.
Gambar 3.4 Activity Diagram Metode SMART
Pada gambar 3.4 menjelaskan bahwa ketika user memilih metode SMART untuk perhitungan, maka sistem akan menampilkan form metode SMART, dan user diminta untuk menginputkan bobot setiap kriteria sehingga didapat hasil dari perhitungan dengan metode SMART dan hasil tersebut akan tersimpan ke dalam database.
Pada gambar 3.5 menjelaskan bahwa ketika user memilih metode WP untuk perhitungan, maka sistem akan menampilkan form metode WP, dan user diminta menginputkan bobot setiap kriteria untuk dilakukan normalisasi bobot sehingga didapat hasil dari perhitungan dengan metode WP dan hasil tersebut akan tersimpan ke dalam database.
Gambar 3.6 Activity Diagram Kesimpulan
Pada gambar 3.6 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu kesimpulan, maka sistem akan menampilkan hasil perhitungan dari metode SMART dan metode WP.
3.6.3Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Gambar 3.7 Sequence Diagram Pilih Paket
Pada gambar 3.7 menjelaskan bahwa ketika user memilih paket maka sistem akan merespon dengan menampilkan form dan menyimpannya ke database.
Gambar 3.8 Sequence Diagram Metode SMART
Pada gambar 3.8 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu metode SMART, maka sistem akan merespon dengan menampilkan form, dan user menginputkan bobot untuk mendapatkan bobot relatif dan sistem akan menyimpan hasil perhitungan ke database dan menampilkan hasilnya ke user.
Pada gambar 3.9 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu metode WP, maka sistem akan merespon dengan menampilkan form, user menginputkan nilai untuk proses normalisasi bobot dan sistem akan menyimpan hasil perhitungan ke database. Hasil perhitungan akan ditampilkan oleh sistem.
Gambar 3.10 Sequence Diagram Kesimpulan
Pada gambar 3.10 menjelaskan bahwa pada menu kesimpulan, sistem akan menampilkan hasil perhitungan metode SMART dan metode WP.
3.6.4Flowchart SMART
Gambar 3.11 Flowchart Metode SMART
Perhitungan metode SMART dapat dilakukan dengan menginputkan nilai kriteria untuk setiap kriteria dan bobot. Lalu selanjutnya dilakukan normalisasi bobot. Lalu input nilai kriteria untuk setiap alternatif. Lalu hitung nilai utility untuk setiap kriteria dan nilai akhir hingga diperoleh hasil keputusan.
START Input nilai kriteria utk setiap, Jumlah kriteria dan bobot � ∑ � Normalisasi bobot � �
Hitung nilai utility untuk setiap kriteria
Hitung nilai akhir
Max ∑ � �
FINISH Hasil Keputusan
3.6.5Flowchart Weighted Product
Gambar 3.12 Flowchart Metode WP
Perhitungan metode WP dapat dilakukan dengan menginputkan data nilai kriteria dan alternatif dan hitung bobot setiap kriteria. Lalu selanjutnya pangkatkan matriks keputusan terhadap bobot atribut. Dan terakhir preferensi relatif dari setiap relatif hingga diperoleh hasil keputusan.
START
Data nilai kriteria dan
alternatif
Hitung bobot setiap kriteria � � � � Pangkatkan matriks keputusan terhadap bobot atribut � ∏� � � ∏ (�� ) Preferensi relatif dari setiap alternatif
FINISH Hasil keputusan