• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode Smart (Simple Multi Attribute Rating Technique) dan Metode WP (Weighted Product) pada Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Paket Internet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Metode Smart (Simple Multi Attribute Rating Technique) dan Metode WP (Weighted Product) pada Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Paket Internet"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

LISTING PROGRAM

string connectionSQL = "server=localhost;database=internet; uid=root;password=;";

public Main() {

InitializeComponent(); this.FormBorderStyle =

System.Windows.Forms.FormBorderStyle.FixedSingle; this.MinimizeBox = false;

}

private void pilihPaketToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form input = new Input(); input.Show();

}

private void metodeSMARTToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form metodeSmart = new smart(); metodeSmart.Show();

}

private void inputToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e) {

Form input = new Input(); input.Show();

}

private void metodeWeihtedProductToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form wp = new wp(); wp.Show();

}

private void kesimpulanToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form hasil = new kesimpulan(); hasil.Show();

(2)

private void Main_FormClosed(object sender, FormClosedEventArgs e)

(3)

this.FormBorderStyle =

System.Windows.Forms.FormBorderStyle.FixedSingle; this.MaximizeBox = false;

}

private void simpatiToolStripMenuItem1_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form simpati = new Simpati(); simpati.Show();

}

private void asToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e) {

Form KartuAs = new As(); KartuAs.Show();

}

private void indosatToolStripMenuItem1_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form indosat = new Indosat(); indosat.Show();

}

private void hotrodToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e) {

Form xlhotroad = new xl(); xlhotroad.Show();

}

private void hotrod4GToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e)

{

Form xlhotrod4g = new xl4g(); xlhotrod4g.Show();

}

private void regulerToolStripMenuItem_Click(object sender, EventArgs e) {

Form _3reg = new _3reguler(); _3reg.Show();

}

private void toolStripMenuItem3_Click(object sender, EventArgs e) {

Form _3tambah = new _3plus(); _3tambah.Show();

}

(4)

MySqlConnection db = new MySqlConnection(connectionSQL);

(5)

else if (Convert.ToInt32(n[i, 2]) > 25000 &&

private void button2_Click(object sender, EventArgs e) {

private void button3_Click(object sender, EventArgs e) {

dataGridView2.Rows.Clear(); dataGridView2.Refresh(); button1.PerformClick();

(6)

dataGridView2.Columns[0].Name = "Nama";

private void button4_Click(object sender, EventArgs e) {

(7)

{

string[,] Total = new string[99, 6];

string connectionSQL = "server=localhost;database=internet; uid=root;password=;";

(8)
(9)

MySqlDataReader reader = input.ExecuteReader();

(10)

label15.Text = "";

(11)
(12)

string commend = "insert into wp values('" + Total[i, 1] + "',"

(13)

this.MaximizeBox = false; this.MinimizeBox = false; }

private void label1_Click(object sender, EventArgs e) {

private void label10_Click(object sender, EventArgs e) {

(14)

}

private void label9_Click(object sender, EventArgs e) {

private void label7_Click(object sender, EventArgs e) {

private void label3_Click(object sender, EventArgs e) {

(15)

{

private void label4_Click(object sender, EventArgs e) {

private void label6_Click(object sender, EventArgs e) {

private void label5_Click(object sender, EventArgs e) {

(16)

DialogResult button = MessageBox.Show("Yakin memilih paket ini?",

private void Simpati_Load(object sender, EventArgs e) {

string connectionSQL = "server=localhost;database=internet; uid=root;password=;";

private void kesimpulan_Load(object sender, EventArgs e) {

(17)

MySqlConnection db = new MySqlConnection(connectionSQL);

private void button1_Click(object sender, EventArgs e) {

MySqlConnection db = new MySqlConnection(connectionSQL);

DialogResult button = MessageBox.Show("Semua data akan pada proses ini dihapus, apakah anda yakin?", "WARNING", MessageBoxButtons.YesNo,

(18)
(19)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Farid AG Hasyim

Tempat, Tanggal Lahir : Padang Panjang, 15 Agustus 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Sekarang : Jl. Sembada XII No. 16 Medan

Alamat Orang Tua : Jorong Baruah Pandai Sikek, Tanah Datar

Hp : 085362304333

Email : ag.faridh@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2011 – 2016 : S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, Medan 2008 – 2011 : SMK Negeri 2 Padang Panjang

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sultoni. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Wiradesa

Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Bagus Prasetyo, dkk. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Internet Operator Telekomunikasi dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process).

(Online)

http://p3m.sinus.ac.id/jurnal/index.php/TIKomSiN/article/download/125/21 (11 Maret 2015)

Daihani, D. U. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan : Panduan Langkah demi

Langkah Mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Komputer. Elex

Media Komputindo: Jakarta.

Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Pengambilan Keputusan. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Jaya, Putra. 2013. Sistem Pndukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan Menggunakan Metode Weighted Product (WP). Jurnal Pelita Informatika Budi

Darma 5(2): 91.

Mukhsin Nasution. 2014. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penjurusan Siswa dengan Menggunakan Metode Simple Multi

Attribute Rating Technique (SMART). Jurnal Pelita Informatika Budi Darma 7(2):

14-19.

(21)

http://www.techno.id/tech-news/apakah-kebebasan-internet-di-indonesia-adalah-yang-terburuk-di-dunia-151116o.html (28 November 2015)

Oetomo Dharma Sutedjo, Budi. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Andi: Yogyakarta.

Rustiawan, A.H., Destiani, D. & Ikhwana, A. 2012.Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru di SMA Negeri 3 Garut. Jurnal Algoritma

Sekolah Tinggi Teknologi Garut 9(21): 4.

Sianturi, I. S. 2013. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Pemilihan Jurusan Siswa dengan Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus:

SMA Swasta HKBP Doloksanggul). Jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah

STMIK Budidarma Medan 1(1): 20.

Situmeang, M. 2015. Perancangan Aplikasi Hasil Kinerja Dosen Terbaim dengan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique (Studi Kasus: Akper Yayasan

Binalita Sudama Medan). Jurnal Pelita Informatika Budi Darma 9(1): 130-132.

Syofrin Fardilla. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Internet dengan Basis Data Fuzzy Tahani. Skripsi. Sekolah Tinggi Teknik Indonesia

Tanjung Pinang.

Turban, Efraim. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan System Cerdas). Andi: Yogyakarta.

Utami, Ema & Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database. Andi: Yogyakarta.

(22)

Yulianti, Eva. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mobil dengan Metode SMART. Jurnal Momentum Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Padang

(23)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Sistem

Analisis sistem merupakam suatu proses yang harus dilakukan untuk menentukan permasalahan yang harus dihadapi. Tahap ini sangat penting, karena proses analisis yang kurang akurat akan menyebabkan hasil dari penggunaan perangkat lunak tidak sesuai. Pada penelitian ini, sistem yang akan dibangun adalah implementasi metode SMART dan metode Weighted Product pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan paket internet.

3.2Analisis Masalah

Banyaknya provider GSM (Global System for Mobile Communication) di Indonesia memberikan layanan dan kemudahan akses internet. Dengan adanya persaingan operator ini konsumen dituntut untuk jeli dalam memilih paket internet yang sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya. Sehingga tidak merugikan konsumen itu sendiri. Hal ini tentunya akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka akan dibuat suatu sistem pendukung keputusan yang memudahkan konsumen dalam memilih paket internet yang akan digunakan. Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu konsumen dalam menentukan pilihan paket internet yang sesuai kebutuhan. Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang banyak digunakan. Terdapat banyak metode yang dapat digunakan

(24)

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa (fishbone diagram). Diagram Ishikawa merupakan sebuah alat grafis yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu masalah serta sebab dan akibat dari masalah tersebut. Diagram ini juga sering disebut sebagai diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan.

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa

Pada diagram Ishikawa diatas masalah utama ditunjukkan oleh segi empat paling kanan (kepala ikan), sedangkan kategori ditunjukkan oleh segi empat yang dihubungkan oleh sebuah garis ke tulang utama (garis horizontal yang terhubung ke kepala ikan). Selanjutnya sebab akibat yang muncul ditunjukkan oleh tulang-tulang kecil yang diwakili oleh garis panah yang mengarah ke tulang-tulang kategori masalah.

3.3Analisis Persyaratan Sistem

Adapun analisis persyaratan sebuah sistem yaitu, analisis persyaratan fungsional dan analisis persyaratan non-fungsional.

3.3.1 Analisis Persyaratan Fungsional

(25)

3.3.2 Analisis Persyaratan Non-Fungsional

Persyaratan non-fungsional adalah segala sesuatu yang harus dimiliki oleh sistem. Beberapa persyaratan non-fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem yang dirancang adalah sebagai berikut :

1. User friendly, artinya sistem harus mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dimengerti sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna.

2. Sistem yang dirancang diharapkan untuk kedepannya dapat dikembangkan kembali bagi pihak tertentu yang ingin mengembangkan sistem sehingga bisa lebih efektif dan melengkapi kekurangan yang ada pada sistem.

3. Penggunaan sistem harus menghindari munculnya biaya tambahan.

3.4Analisis Kriteria

Dalam sistem pendukung keputusan ini, penulis mengambil data yang terdapat pada website masing-masing provider GSM dimana provider GSM yang digunakan adalah Simpati, As, Indosat, 3 dan XL. Paramater yang digunakan berdasarkan bobot dari setiap kriteria: kuota, harga, masa aktif dan jaringan.

3.4.1. Kriteria kuota

Kriteria kuota dibagi menjadi 5, yaitu: bernilai 20 jika sangat kecil (lebih kecil / sama dengan 500 MB), bernilai 40 jika kecil (lebih besar dari 500 MB sampai dengan 1 GB), bernilai 60 jika sedang (lebih besar dari 1 GB sampai dengan 5 GB), bernilai 80 jika besar (lebih besar dari 5 GB sampai dengan 10 GB) dan bernilai 100 jika sangat besar (lebih besar dari 10 GB).

Tabel 3.1. Kriteria kuota

Provider Kuota Nilai Keterangan

SIMPATI 15 MB 20 Sangat Kecil

30 MB 20 Sangat Kecil

50 MB 20 Sangat Kecil

100 MB 20 Sangat Kecil

300 MB 20 Sangat Kecil

600 MB 40 Kecil

(26)

Tabel 3.1. Kriteria kuota (lanjutan)

Provider Kuota Nilai Keterangan

(27)

Tabel 3.1. Kriteria kuota (lanjutan)

Provider Kuota Nilai Keterangan

XL Hotrod 1.5 GB 60 Sedang

Kriteria harga dibagi menjadi 5, yaitu: bernilai 100 jika sangat murah (lebih kecil / sama dengan Rp. 25.000), bernilai 80 jika murah (lebih besar dari Rp. 25.000 sampai dengan Rp. 50.000), bernilai 60 jika sedang (lebih besar dari Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 100.000), bernilai 40 jika mahal (lebih besar dari Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 200.000) dan bernilai 20 jika sangat mahal (lebih besar dari Rp. 200.000).

Tabel 3.2. Kriteria harga

Provider Harga Nilai Keterangan

(28)

Tabel 3.2. Kriteria harga (lanjutan)

Provider Harga Nilai Keterangan

(29)

3.4.3. Kriteria masa aktif

Kriteria masa aktif dibagi menjadi 3, yaitu: bernilai 60 jika cepat (dibawah 7 hari), bernilai 80 jika sedang (7 sampai 30 hari) dan bernilai 100 jika lama (lebih dari 30 hari dan mengikuti masa aktif).

Tabel 3.3. Kriteria masa aktif

Provider Masa Aktif Nilai Keterangan

(30)

Tabel 3.3. Kriteria masa aktif (lanjutan)

Provider Masa Aktif Nilai Keterangan

XL Hotrod 30 Hari 80 Sedang

Kriteria jaringan dibagi menjadi 2, yaitu: bernilai 70 jika biasa (3G) dan bernilai 100 jika cepat (4G).

Tabel 3.4. Kriteria jaringan

Provider Jaringan Nilai Keterangan

(31)

Tabel 3.4. Kriteria jaringan (lanjutan)

Provider Jaringan Nilai Keterangan

(32)

3.5Analisis Proses

3.5.1. Analisis proses penyelesaian masalah dengan Metode SMART

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kriteria dan bobot kriteria. Tabel 3.5. Bobot Penilaian

Langkah kedua yang dilakukan adalah membuat bobot pada tabel 3.5 menjadi bobot relatif.

Tabel 3.6. Bobot Relatif

No. Kriteria Bobot Bobot Relatif (wj)

1. Kuota 100/400 0,25

2. Harga 100/400 0,25

3. Masa Aktif 100/400 0,25

4. Jaringan 100/400 0,25

Contoh kasus menggunakan Metode SMART ini, akan membandingkan produk dari setiap provider GSM dengan kuota 1.8GB sampai dengan 2GB (seperti: Simpati 2GB, As 1.8GB, Indosat 2GB, Xl Hotrod 2GB, 3 Reguler 2GB dan 3++ 2GB), kuota 500MB sampai dengan 600MB (seperti: Simpati 600MB, As 500 MB, 3 Kendo 500 MB, 3 Reguler 500MB, Xl Hotrod 500 MB dan Xl Hotrod 600 MB) dan kuota 3.5GB sampai dengan 4.5GB (seperti: Simpati 4.5GB, As 3.5GB, Indosat 4.5GB, 3++ 4.25GB, Xl Hotrod 4.5GB dan Xl Hotrod 4G 3.5GB) dengan kriteria harga, masa aktif dan jaringan yang berbeda-beda. Yang kemudian masing-masing paket internet tersebut akan dievaluasi dan diberikan sebagaimana pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Evaluasi Faktor dengan kuota 1.8GB - 2GB Faktor Kuota Harga Masa Aktif Jaringan

(33)

Pada tahap berikutnya total nilai evaluasi untuk masing-masing paket. Contoh pada Tabel 3.7 menunjukan hasil penilaian dimana untuk masing-masing paket tersebut diberikan bobot terhadap faktor-faktor penting yang telah ditentukan sebagaimana diberikan pada tabel 3.5 dan 3.6. Pada Tabel 3.8 di bawah ini terlihat Paket Simpati 2GB memiliki total bobot evaluasi sebesar 57,5. Dimana bobot evaluasi ini merupakan perkalian dari evaluasi faktor dengan bobot faktornya.

Tabel 3.8. Evaluasi Faktor Paket Simpati 2GB Faktor Simpati 2GB Bobot

Faktor

Pada Tabel 3.9 di bawah ini, bobot evaluasi ini merupakan perkalian dari evaluasi faktor dengan bobot faktornya.

Tabel 3.9. Evaluasi Faktor Paket As 1.8GB Faktor As 1.8GB Bobot

Dengan cara yang sama seperti pada tabel 3.8, tabel 3.9 menunjukan bahwa untuk paket dengan nama paket As 1.8 GB memiliki total bobot evaluasi sebesar 57,5 yang berarti sama dengan paket Simpati 2GB. Pada Tabel 3.10 berikut ini, sama seperti pada tabel 3.8 tabel 3.9 perkalian dari evaluasi faktor dengan bobot faktornya.

(34)

Dari Tabel 3.10 diketahui bahwa untuk paket Indosat 2GB memiliki total bobot evaluasi sebesar 72,5 yang berarti lebih besar dari paket Simpati 2GB dan As 1.8 GB.

Tabel 3.11. Evaluasi Faktor Paket Xl Hotrod 2GB Faktor Xl Hotrod 2GB Bobot evaluasi sebesar 57,5 yang berarti sama dengan Simpati 2GB dan As 1.8 GB.

Tabel 3.12. Evaluasi Faktor Paket 3 Reguler 2GB Faktor 3 Reguler 2GB Bobot

(35)

Dari evaluasi yang telah dilakukan, hasil kesimpulan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14. Hasil Kesimpulan Evaluasi Faktor dan Bobot untuk kuota 1.8GB - 2GB Faktor Bobot daripada paket lainnya sehingga dapat dinyatakan Paket 3++ 2GB yang akan digunakan.

Dengan langkah yang sama, dilakukan evaluasi faktor untuk kuota 500MB sampai dengan 600MB dan diberikan sebagaimana pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Evaluasi faktor untuk kuota 500MB - 600MB Faktor Kuota Harga Masa Aktif Jaringan

Simpati 600MB 40 80 80 70

Dari evaluasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil kesimpulan adalah sebagai berikut: Tabel 3.16. Hasil Kesimpulan Evaluasi Faktor dan Bobot untuk kuota 500MB - 600MB Faktor Bobot

(36)

digunakan. Dengan langkah yang sama, dilakukan evaluasi faktor untuk kuota 3.5GB sampai dengan 4.5GB dan diberikan sebagaimana pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17. Evaluasi faktor untuk kuota 3.5GB - 4.5GB

Faktor Kuota Harga Masa Aktif Jaringan

Simpati 4.5GB 60 40 80 70

Dari evaluasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil kesimpulan adalah sebagai berikut: Tabel 3.18. Hasil Kesimpulan Evaluasi Faktor dan Bobot untuk kuota 3.5GB - 4.5GB Faktor Bobot

3.5.2. Analisis proses penyelesaian masalah dengan Metode Weighted Product

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai dan bobot kriteria Tabel 3.19. Nilai dan Bobot Kriteria

(37)

Tabel 3.20. Alternatif Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 2GB

S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S 3 Reguler 2GB

S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (700,25) = 50,932 Perhitungan Vektor S 3++ 2GB

S1 = (600,25) . (800,25) . (1000,25) . (700,25) = 76,145

Perhitungan Vektor S Simpati 600MB

(38)

Perhitungan Vektor S As 500 MB

S1 = (200,25) . (800,25) . (600,25) . (700,25) = 50,915 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 500 MB

S1 = (200,25) . (1000,25) . (800,25) . (700,25) = 57,850 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 600 MB

S1 = (400,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 65,063 Perhitungan Vektor S 3 Reguler 500MB

S1 = (200,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 54,711 Perhitungan Vektor S 3 Kendo 500 MB

S1 = (200,25) . (1000,25) . (1000,25) . (700,25) = 61,169

Perhitungan Vektor S Simpati 4.5GB

S1 = (600,25) . (400,25) . (800,25) . (700,25) = 60,548 Perhitungan Vektor S As 3.5GB

S1 = (600,25) . (400,25) . (800,25) . (700,25) = 60,548 Perhitungan Vektor S Indosat 4.5GB

S1 = (600,25) . (800,25) . (800,25) . (700,25) = 72,004 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 4.5GB

S1 = (600,25) . (1000,25) . (800,25) . (700,25) = 76,135 Perhitungan Vektor S Xl Hotrod 4G 3.5GB S1 = (600,25) . (200,25) . (800,25) . (1000,25) = 55,663 Perhitungan Vektor S 3++ 4.25GB

S1 = (600,25) . (200,25) . (1000,25) . (700,25) = 53,836

Perhitungan Vektor V

Nilai Vektor V Pada Simpati 2GB

Nilai Vektor V Pada As 1.8GB

Nilai Vektor V Pada Indosat 2GB

(39)

Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 2GB

Nilai Vektor V Pada 3 Reguler 2GB

Nilai Vektor V Pada 3++ 2GB

Dari range nilai di atas terlihat bahwa hasil penilaian Paket 3++ 2 GB lebih tinggi daripada paket lainnya sehingga dapat dinyatakan Paket 3++ 2GB yang akan digunakan.

Nilai Vektor V Pada Simpati 600MB

Nilai Vektor V Pada As 500 MB

Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 500 MB

Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 600 MB

Nilai Vektor V Pada 3 Reguler 500MB

Nilai Vektor V Pada 3 Kendo 500 MB

(40)

Nilai Vektor V Pada Simpati 4.5GB

Nilai Vektor V Pada As 3.5GB

Nilai Vektor V Pada Indosat 4.5GB

Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 4.5GB

Nilai Vektor V Pada Xl Hotrod 4G 3.5GB

Nilai Vektor V Pada 3++ 4.25GB

Dari range nilai di atas terlihat bahwa hasil penilaian Paket Xl Hotrod 4.5GB lebih tinggi daripada paket lainnya sehingga dapat dinyatakan Paket Xl Hotrod 4.5GB yang akan digunakan.

3.6Pemodelan

Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem harus diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Harus ada beberapa langkah yang digunakan untuk mempermudah dan menjamin perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas. Langkah awal desain biasanya dimulai dengan pemodelan sistem. Model digunakan untuk menyederhanakan cara mengomunikasikan proses-proses yang harus dilakukan sistem dengan cara formal antar pengembangan sistem informasi.

(41)

3.6.1Use Case Diagram

Dalam konteks UML, tahap konseptualisasi dilakukan dengan pembuatan use case diagram yang sesungguhnya merupakan deskripsi peringkat tinggi bagaimana perangkat

lunak (aplikasi) akan digunakan oleh penggunamya. Selanjutnya, use case diagram tidak hanya sangat penting pada tahap analisis, tetapi juga sangat penting untuk perancangan (design), untuk mencari kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi, dan untuk melakukan pengujian (testing).

Gambar 3.2 Use Case Diagram

(42)

Tabel 3.21 Deskripsi Use Case Pilih Paket

Name Pilih Paket

Actors User

Description Use case ini mendeskripsikan untuk memilih paket yang sesuai

dengan kebutuhan user

Basic Flow User memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan dan setelah

memilih paket, user dapat mengubah dan menghapus paket jika dianggap tidak sesuai. Sehingga dapat diproses ke tahap selanjutnya.

Pre Condition User ingin memilih paket

Post Condition Paket yang diinputkan telah tersimpan ke database

Tabel 3.22 Deskripsi Use Case Metode SMART

Name Metode SMART

Actors User

Description Use case ini mendeskripsikan untuk perhitungan data dengan metode

SMART berdasarkan bobot yang telah ditentukan

Basic Flow User memilih paket, dimana paket tersebut merupakan data yang akan

dihitung untuk proses selanjutnya.

Pre Condition Perhitungan data dengan menggunakan metode SMART

Post Condition Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode SMART

Tabel 3.23 Deskripsi Use Case Metode WP

Name Metode WP

Actors User

Description Use case ini mendeskripsikan untuk perhitungan data dengan metode

Weighted Product berdasarkan bobot yang telah ditentukan

Basic Flow User memilih paket, dimana paket tersebut merupakan data yang akan

dihitung untuk proses selanjutnya.

Pre Condition Perhitungan data dengan menggunakan metode Weighted Product

Post Condition Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Weighted

(43)

Tabel 3.24 Deskripsi Use Case Kesimpulan

Name Kesimpulan

Actors User

Description Use case ini mendeskripsikan hasil perhitungan menggunakan

metode SMART dan Weighted Product berdasarkan data paket internet yang telah diinputkan sebelumnya dan bobot yang telah ditentukan.

Basic Flow Setelah data yang diperlukan telah diinputkan oleh User, selanjutnya data dihitung dengan SMART dan Weighted Product

Pre Condition User ingin mengetahui hasil perhitungan

Post Condition User dapat mengetahui paket internet yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan

3.6.2Activity Diagram

Use case diagram merupakan gambaran menyeluruh dan pada umumnya sangatlah tidak

terperinci. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan activity diagram agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 3.3 Activity Diagram Pilih Paket

(44)

kebutuhan. Setelah memilih paket, user dapat menghapus dan mengubah data tesebut dan data akan tersimpan ke database.

Gambar 3.4 Activity Diagram Metode SMART

Pada gambar 3.4 menjelaskan bahwa ketika user memilih metode SMART untuk perhitungan, maka sistem akan menampilkan form metode SMART, dan user diminta untuk menginputkan bobot setiap kriteria sehingga didapat hasil dari perhitungan dengan metode SMART dan hasil tersebut akan tersimpan ke dalam database.

(45)

Pada gambar 3.5 menjelaskan bahwa ketika user memilih metode WP untuk perhitungan, maka sistem akan menampilkan form metode WP, dan user diminta menginputkan bobot setiap kriteria untuk dilakukan normalisasi bobot sehingga didapat hasil dari perhitungan dengan metode WP dan hasil tersebut akan tersimpan ke dalam database.

Gambar 3.6 Activity Diagram Kesimpulan

Pada gambar 3.6 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu kesimpulan, maka sistem akan menampilkan hasil perhitungan dari metode SMART dan metode WP.

3.6.3Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem

(46)

Gambar 3.7 Sequence Diagram Pilih Paket

(47)

Gambar 3.8 Sequence Diagram Metode SMART

Pada gambar 3.8 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu metode SMART, maka sistem akan merespon dengan menampilkan form, dan user menginputkan bobot untuk mendapatkan bobot relatif dan sistem akan menyimpan hasil perhitungan ke database dan menampilkan hasilnya ke user.

(48)

Pada gambar 3.9 menjelaskan bahwa ketika user memilih menu metode WP, maka sistem akan merespon dengan menampilkan form, user menginputkan nilai untuk proses normalisasi bobot dan sistem akan menyimpan hasil perhitungan ke database. Hasil perhitungan akan ditampilkan oleh sistem.

Gambar 3.10 Sequence Diagram Kesimpulan

(49)

3.6.4Flowchart SMART

Gambar 3.11 Flowchart Metode SMART

Perhitungan metode SMART dapat dilakukan dengan menginputkan nilai kriteria untuk setiap kriteria dan bobot. Lalu selanjutnya dilakukan normalisasi bobot. Lalu input nilai kriteria untuk setiap alternatif. Lalu hitung nilai utility untuk setiap kriteria dan nilai akhir hingga diperoleh hasil keputusan.

START

Input nilai kriteria utk setiap, Jumlah

kriteria dan bobot

� ∑

Normalisasi bobot

� �

Hitung nilai utility untuk setiap kriteria

Hitung nilai akhir

Max � �

(50)

3.6.5Flowchart Weighted Product

Gambar 3.12 Flowchart Metode WP

Perhitungan metode WP dapat dilakukan dengan menginputkan data nilai kriteria dan alternatif dan hitung bobot setiap kriteria. Lalu selanjutnya pangkatkan matriks keputusan terhadap bobot atribut. Dan terakhir preferensi relatif dari setiap relatif hingga diperoleh hasil keputusan.

START

Data nilai kriteria dan

alternatif

Hitung bobot setiap kriteria

� � �

Pangkatkan matriks keputusan terhadap

bobot atribut

� ∏� � �

∏ (�� )

Preferensi relatif dari setiap alternatif

(51)

3.7Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap perancangan, harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam sistem. Tujuan tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram.

3.7.1.Rancangan Menu Pilih Paket

(52)

Keterangan:

Tabel 3.25 Keterangan Rancangan Menu Pemilihan Paket

No Jenis Objek Keterangan

1 Menu Strip Menu pemilihan operator 2 Datagridview1 Data yang telah diinputkan user 3 Button refresh Tombol untuk refresh data

4 Button hapus semua data Tombol untuk menghapus semua data 5 Button convert Tombol untuk normalisasi data 6 Datagridview2 Data yang sudah dinormalisasikan

7 Button simpan data Tombol untuk menyimpan data ke database

3.7.2.Rancangan Menu Metode SMART

(53)

Keterangan:

Tabel 3.26 Keterangan Rancangan Menu Metode SMART

No Jenis Objek Keterangan

1 Textbox kuota User mengisi bobot kuota

2 Textbox harga User mengisi bobot harga

3 Textbox masa aktif User mengisi bobot masa aktif

4 Textbox jaringan User mengisi bobot jaringan

5 Button proses Tombol untuk memproses data yang telah diinputkan

6 Label bobot Label untuk menampilkan nilai bobot yang

diinputkan oleh user dan total bobot

7 Label bobot relatif Label untuk menampilkan nilai bobot relative

8 Datagridview1 Untuk mengambil data normalisasi dari database

9 Datagridview2 Untuk menampilkan nilai bobot evaluasi untuk setiap

alternatif dan masing-masing kriterianya

10 Datagridview3 Untuk menampilkan urutan total nilai bobot evaluasi

3.7.3.Rancangan Menu Metode WP

(54)

Keterangan:

Tabel 3.27 Keterangan Rancangan Menu Metode WP

No Jenis Objek Keterangan

1 Textbox kuota User mengisi bobot kuota

2 Textbox harga User mengisi bobot harga

3 Textbox masa aktif User mengisi bobot masa aktif

4 Textbox jaringan User mengisi bobot jaringan

5 Button proses Tombol untuk memproses data yang telah diinputkan

6 Label bobot awal Label untuk menampilkan bobot awal yang

diinputkan oleh user dan total bobot 7 Label nilai bobot Label untuk menampilkan nilai bobot

8 Datagridview1 Untuk mengambil data normalisasi dari database

9 Datagridview2 Untuk menampilkan hasil perhitungan Vektor S

untuk setiap alternatif dan masing-masing kriterianya 10 Datagridview3 Untuk menampilkan urutan hasil perhitungan Vektor

V

3.7.4.Rancangan Menu Kesimpulan

Gambar 3.16 Rancangan Menu Kesimpulan Keterangan:

Tabel 3.28 Keterangan Rancangan Menu Kesimpulan

No Jenis Objek Keterangan

1 Datagridview1 Untuk menampilkan hasil perhitungan SMART

2 Datagridview2 Untuk menampilkan hasil perhitungan WP

3 Label 1 Menampilkan total waktu metode SMART

4 Label 2 Menampilkan total waktu metode WP

(55)

3.8Kamus Data

Kamus data merupakan daftar semua elemen/field. 1. Tabel Picked

Tabel 3.29 Tabel Picked No. Field Tipe Data Keterangan

1. nama varchar(30) Digunakan untuk menampung nama provider GSM yang dipilih

5. jaringan varchar(5) Digunakan untuk menampung jaringan provider GSM yang dipilih

2. Tabel SPK

Tabel 3.30 Tabel SPK No. Field Tipe Data Keterangan

1. id Int(11) Digunakan untuk menampung angka yg telah terurut otamatis yang dijadikan sebagai primary key

2. nama varchar(30) Digunakan untuk menampung nama provider GSM yang dipilih

(56)

4.Tabel WP

Tabel 3.32 Tabel WP No. Field Tipe Data Keterangan

1. id varchar(30) Digunakan untuk menampung nama provider GSM yang dipilih yang disesuaikan dengan paket 2. total double Digunakan untuk menampung total dari hasil

perhitungan Weighted Product

5. Tabel Waktu

Tabel 3.33 Tabel Waktu No. Field Tipe Data Keterangan

1. id varchar(10) Digunakan untuk menampung nama metode yang telah digunakan

(57)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan kegiatan akhir dari proses penerapan sistem baru di mana sistem yang baru ini akan dioperasikan secara menyeluruh. Terhadap sistem yang baru itu sudah harus dilakukan proses analisis dan desain secara terinci. Implementasi sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman C# dan Database Management System Mysql.

4.1.1.Halaman Utama

(58)
(59)

4.1.2.Menu Pilih Paket

Merupakan form untuk menampilkan data berupa nama paket, kuota, harga, masa aktif dan jairngan berdasarkan pilihan paket sesuai dengan kebutuhan user. Button convert untuk proses normalisasi data, yang hasilnya ditampilkan pada datagridview. Button simpan data untuk menyimpan data yang sudah dinormalisasi ke database.

Gambar 4.2 Menu Pilih Paket

4.1.3.Menu Metode SMART

(60)

Gambar 4.3 Menu Metode SMART

4.1.4.Menu Metode WP

(61)

Gambar 4.4 Menu Metode WP

4.2. Pengujian Sistem

(62)

Gambar 4.5 Menu Kesimpulan untuk Kuota 1.8GB – 2GB

Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada percobaan pertama, hasil perhitungan kedua metode sesuai dengan perhitungan manual dan waktu eksekusi metode Weighted Product lebih cepat dibandingkan dengan waktu eksekusi metode SMART.

(63)

Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa pada percobaan kedua, hasil perhitungan kedua metode sesuai dengan perhitungan manual dan waktu eksekusi metode SMART lebih cepat dibandingkan dengan waktu eksekusi metode Weighted Product.

Gambar 4.7 Menu Kesimpulan untuk Kuota 3.5GB – 4.5GB

(64)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap sistem pendukung keputusan untuk menentukan paket internet menggunakan metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) dan WP (Weighted Product), maka kesimpulan yang dapat diambil

adalah sebagai berikut :

a) Dari hasil pengujian sistem ini diperoleh hasil yang sama untuk paket dengan kuota 1.8GB - 2GB dengan peringkat teratas 3++ dan memperoleh hasil yang berbeda untuk paket dengan kuota 500MB – 600MB yaitu 3 Kendo menjadi peringkat teratas pada metode SMART sedangkan Simpati dan XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada metode Weighted Product dan pada paket dengan kuota 3.5GB – 4.5GB XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada kedua metode. b) Berdasarkan implementasi dari sistem, dalam menentukan paket internet dengan

menggunakan metode SMART dan metode Weighted Product hasil yang didapatkan sesuai dengan hasil perhitungan manual.

c) Berdasarkan implementasi dari sistem pendukung keputusan dalam menentukan paket internet dengan menggunakan metode SMART dan metode Weighted Product dapat diketahui bahwa dari ketiga percobaan yang telah dilakukan oleh

(65)

5.2.Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengembangkan penelitian ini:

a) Paket pada sistem ini masih bersifat statis, belum bisa ditambahkan oleh user. Oleh sebab itu sistem yang dibuat hendaknya bersifat dinamis, sehingga tidak ada batas dalam menginputkan data.

b) Hendaknya lebih banyak data paket internet yang digunakan untuk data aturan awal, sehingga hasilnya dapat lebih akurat lagi.

(66)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet

Menurut Oetomo (2002), internet atau international network adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menegaskan bahwa, internet adalah suatu jaringan yang bersifat global. Tidak pandang di mana dan siapa saja bisa berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi dalam segala bidang.

Oetomo (2002) mengatakan bahwa era internet terus bergulir sehingga makin banyak orang terdorong untuk mengakses internet baik untuk keperluan bisnis, surat menyurat maupun pendidikan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Internet kini mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok untuk memperoleh informasi yang baru dan lengkap.

2.1.1 Fungsi Internet

(67)

Internet merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, memiliki fungsi yang sangat cocok sebagai sarana penyampaian bahan pengajaran. Internet juga dibangun sebagai alat pengirim informasi dari suatu tempat ke suatu tempat lain yang secara ideal, tanpa terhalang oleh faktor jarak dan waktu.

Internet merupakan sebuah koleksi global dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas. Internet menjadi populer karena merupakan media yang tepat untuk memperoleh informasi terkini dengan berbagai variasinya secara cepat dan mudah.

Melalui internet para pemakai dapat berhemat, karena komunikasi interlokal dan internasional dihitung dengan biaya lokal. Sejumlah informasi dapat diperoleh secara gratis, antara lain berita politik dan ekonomi, teknologi, kesehatan, lingkungan, pemerintahan, humor, cuaca, hobby, lapangan kerja, konsultasi, pendidikan, promosi dan berbagai topik lainnya. Tentu saja hal ini sangat relevan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dalam segi pengetahuan maupun dalam membentuk jaringan kerjasama.

(68)

bidangnya yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut, bahkan yang berada di luar negeri. (Oetomo, 2002)

2.1.2 Paket Internet

Saat ini internet bukan lagi menjadi sesuatu yang baru bagi kita. Tingkat kebutuhan terhadap internet pun meningkat, bahkan sudah menjadi kebutuhan primer bagi beberapa kalangan masyarakat. Hal ini menuntut perlunya akses internet cepat yang juga harus mendukung mobilitas penggunanya yang tinggi. Dalam internet, terdapat istilah internet broadband. Secara sederhana, internet broadband adalah jaringan internet yang menggunakan jalur komunikasi data (bandwidth) yang sangat lebar yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data menjadi lebih cepat. Data dapat berupa video, audio, gambar, teks dan file multimedia lainnya. Jika kita analogikan jalur data broadband merupakan jalan tol, maka jaringan data broadband merupakan jalan tol super lebar yang memiliki daya tampung lebih banyak (Rachmat. 2010).

Internet broadband saat ini semakin berkembang pesat, tidak hanya menggunakan media kabel tetapi juga menggunakan media non-kabel, atau yang kita kenal dengan istilah wireless. Internet broadband menggunakan media wireless inilah yang lebih dikenal dengan mobile internet broadband. Beberapa jenis mobile internet broadband, antara lain: GPRS, UMTS, HSDPA, EV-DO, dan lainnya. Jaringan ini disediakan melalui oprator seluler GSM maupun CDMA.

Kecepatan akses internet dalam jaringan mobile broadband bervariasi, tergantung pada teknologi yang digunakan di dalamnya. Pada jaringan GSM, kita mengenal teknologi 3G dan 3,5G yang menggunakan jaringan UMTS dan HSDPA. Sedangkan, pada jaringan CDMA, jaringan mobile broadband yang digunakan adalah CDMA2000 1xEV-DO (lebih dikenal dengan istilah EV-DO). Kebanyakan operator seluler di Indonesia menyediakan kecepatan akses internet broadband mencapai 3.6 mbps, walaupun teknologinya sendiri mendukung untuk kecepatan yang lebih tinggi.

(69)

berbeda pada setiap operator. Lebih kepada persaingan bisnis, sehingga tidak ada perhitungan standar yang bisa digunakan konsumen. Walaupun demikian, di Indonesia terdapat sistem perhitungan tarif yang digunakan operator seluler.

Terdapat 2 sistem pentarifan, yaitu time base dan volume base. Time base menggunakan perhitungan tarif berdasarkan pada jumlah waktu yang digunakan untuk mengakses internet. Biaya diberlakukan per menit sesuai dengan lamanya waktu akses. Sedangkan perhitungan volume base berdasarkan pada besarnya file yang di download atau yang diakses melalui internet. Biaya dihitung perKbyte sesuai dengan

besar file/data yang diakses. Saat ini, banyak operator seluler atau ISP (Internet Service Provider) yang menawarkan paket internet bulanan bahkan unlimited access

dengan cara berlangganan.

Tabel 2.1. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Simpati

Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan

15 MB Rp. 3.750 1 Hari 3.5G

30 MB Rp. 5.000 2 Hari 3.5G

50 MB Rp. 9.000 7 Hari 3.5G

100 MB Rp. 14.000 7 Hari 3.5G

300 MB Rp. 28.000 7 Hari 3.5G

600 MB Rp. 47.500 30 Hari 3.5G

2 GB Rp. 87.500 30 Hari 3.5G

4.5 GB Rp. 140.000 30 Hari 3.5G

8 GB Rp. 275.000 30 Hari 3.5G

14 GB Rp. 480.000 30 Hari 3.5G

Tabel 2.2. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh As

Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan

10 MB Rp. 2.250 1 Hari 3.5G

20 MB Rp. 2.750 1 Hari 3.5G

30 MB Rp. 4.500 2 Hari 3.5G

(70)

100 MB Rp. 15.000 7 Hari 3.5G

Tabel 2.3. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Indosat

Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan

30 MB Rp. 2.900 1 Hari 3.5G

Tabel 2.4. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh 3

Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan

(71)

Kendo

500 MB Rp. 7.500 mengikuti

masa aktif kartu

3.5G

2.5 GB Rp. 20.000 3.5G

10 GB Rp. 65.000 3.5G

Reguler

500 MB Rp. 35.000 30 Hari 3.5G

1 GB Rp. 50.000 30 Hari 3.5G

2 GB Rp. 75.000 30 Hari 3.5G

5 GB Rp. 125.000 30 Hari 3.5G

Tabel 2.5. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh XL

Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan

Hotrod

5 MB Rp. 1.500 1 Hari 3.5G

15 MB Rp. 3.000 1 Hari 3.5G

50 MB Rp. 6.000 7 Hari 3.5G

200 MB Rp. 12.000 30 Hari 3.5G

500 MB Rp. 25.000 30 Hari 3.5G

600 MB Rp. 30.000 30 Hari 3.5G

1.5 GB Rp. 50.000 30 Hari 3.5G

2 GB Rp. 60.000 30 Hari 3.5G

4.5 GB Rp. 100.000 30 Hari 3.5G

6 GB Rp. 120.000 30 Hari 3.5G

12 GB Rp. 200.000 30 Hari 3.5G

15 GB Rp. 240.000 30 Hari 3.5G

Hotrod 4G

3.5 GB Rp. 100.000 30 Hari 4G

8 GB Rp. 200.000 30 Hari 4G

(72)

2.2 Internet Protocol (IP)

IP merupakan salah satu protokol jaringan yang terkenal selain NetBEUI dari Microsoft atau IPX/SPX dari Novell. Asal mula protokol IP dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DOD) dengan maksud untuk menggabungkan hubungan komunikasi jaringan dari berbagai macam jenis komputer, yang akhirnya DOD Advanced Research Project Agency menjadikan protokol IP tersebut sebagai standar

untuk komunikasi antar jaringannya. Hubungan antar jaringan (internetwork) yang disebut ARPANET ini dalam perkembangannya berubah menjadi internet.

2.3 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Hasan (2002), Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan.

2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Beberapa pengertian sistem pendukung keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut (Daihani, 2001):

1. Menurut Man dan Watson

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Menurut Maryan Alavi dan H. Albet Napier

(73)

jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif.

3. Menurut Little

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

4. Menurut Raymond McLeod, Jr

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.

Dari berbagai pengertian Sistem Pendukung Keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang berbasis komputer yang dapat membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah tertentu dengan memanfaatkan data dan model tertentu.

2.3.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Adapun komponen-komponen dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):

1. Manajemen Data, mencakup database yang mengandung data yang relevan dan diatur oleh sistem yang disebut Database Management System (DBMS).

2. Manajemen Model, merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model-model finansial, statistik, ilmu manajemen, atau model-model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait. 3. Antarmuka Pengguna, media interaksi antara sistem dengan pengguna, sehingga

pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini.

(74)

Gambar 2.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Rustiawan, dkk. 2012)

2.4 Metode SMART

Menurut Yulianti (2015), Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan SMART pada dasarnya berusaha menutupi setiap kekurangan dari model-model tanpa komputerisasi sebelumnya. SMART juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.

Metode pembobotan SMART merupakan metode pendukung keputusan yang paling sederhana. Dalam metode ini dilihat beberapa parameter yang menjadi penentu keputusan tersebut. Parameter tersebut mempunyai range nilai dan bobot yang berbeda-beda. Nilai tersebut nantinya akan menjadi penentu keputusan yang diambil.

2.4.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode SMART

(75)

Langkah 3: rangking kriteria dan berikan bobot berdasarkan kriteria paling penting dan kriteria paling tidak penting. Kriteria paling penting di-set dengan bobot 100 dan kriteria paling tidak penting di-set dengan nilai 10

Langkah 4: mencari nilai rata–rata bobot kriteria berdasarkan yang paling penting dan paling tidak penting

Langkah 5: menghitung nilai utilitas terhadap semua alternatif berdasarkan setiap kriteria menggunakan formula SMART. Formula yang digunakan dalam SMART dapat dilihat pada persamaan (2.1).

Maximize (2.1)

Nilai Wj diperoleh dari langkah 4 dan nilai Uij diperoleh dari langkah 5

Langkah 6: mendapatkan urutan kepentingan alternatif berdasarkan nilai tertinggi.

2.5 Metode Weighted Product

Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk menghubungkan nilai atribut (kriteria),

dimana nilai setiap atribut (kriteria) harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut (kriteria) yang bersangkutan (Sianturi, 2013).

Metode Weighted Product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternative Si diberikan sebagai berikut:

∏ (2.2)

dimana :

S = Preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S X = Nilai kriteria

w = Bobot kriteria/subkriteria i : Alternatif

j : Kriteria

n : Banyaknya kriteria

(76)

Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai: ∏

( ) (2.3)

dimana :

V: Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V X: Nilai Kriteria

W: Bobot kriteria/subkriteria i: Alternatif

j: Kriteria

n: Banyaknya kriteria

*: Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S

2.5.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode Weighted Product

Langkah – langkah dalam perhitungan metode Weighted Product adalah sebagai berikut (Jaya, Putra. 2013):

1. Mengalikan seluruh atribut dibagi seluruh alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif bagi atribut biaya.

2. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif. 3. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai pada setiap alternatif. 4. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.

2.6 Database

(77)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya provider GSM (Global System for Mobile Communication) di Indonesia memberikan layanan dan kemudahan akses internet. Dengan adanya persaingan operator ini konsumen dituntut untuk jeli dalam memilih paket internet yang sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya. Sehingga tidak merugikan konsumen itu sendiri. Hal ini tentunya akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya (Prasetyo, dkk. 2013).

Internet tak lagi dipandang sebagai sebuah kebutuhan sekunder, tetapi sudah menjadi kewajiban. Bahkan, survei secara global yang dilakukan oleh Centre for International Governance Innovation (CIGI) dan Ipsos menyimpulkan bahwa 83

responden dari 24 negara berpendapat bahwa kemudahan akses ke internet harus menjadi salah satu hak asasi manusia (Noviadhista, 2015).

(78)

Metode pembobotan SMART merupakan metode pendukung keputusan yang paling sederhana. Dalam metode ini dilihat beberapa parameter yang menjadi penentu keputusan tersebut. Parameter tersebut mempunyai range nilai dan bobot yang berbeda-beda. Nilai tersebut nantinya akan menjadi penentu keputusan yang diambil (Yulianti, 2015). Sedangkan Metode Weighted Product merupakan bagian dari konsep Multi-Attibute Decision Making (MADM) dimana diperlukan normalisasi pada

perhitungannya (Alfita, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sulitnya menentukan paket internet yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkan konsumen dengan mengimplementasikan Metode SMART dan Metode Weighted Product.

1.3 Batasan Atau Ruang Lingkup Penelitian

1. Metode yang digunakan adalah Metode SMART dan Weighted Product

2. Data paket internet yang diambil berdasarkan data yang terdapat pada website masing-masing provider GSM.

3. Menggunakan bahasa pemrograman C#.

4. Paramater yang digunakan berdasarkan bobot dari setiap kriteria: kuota, harga, masa aktif dan jaringan internet.

5. Zona provider yang digunakan adalah Sumatera Utara.

6. Provider GSM yang digunakan adalah Simpati, As, Indosat, 3 dan XL.

(79)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang suatu sistem pendukung keputusan dengan Metode SMART dan Metode Weighted Product yang dapat membantu konsumen dalam memilih paket internet.

1.5 Manfaat Penelitan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam memilih paket internet dengan metode SMART dan Metode Weighted Product.

1.6 Metode Penelitian

Berikut ini adalah tahapan - tahapan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan penelitian ini :

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan referensi yang berhubungan dengan Metode SMART dan Metode Weighted Product dalam bentuk buku, jurnal ataupun skripsi yang telah dilakukan oleh mahasiswa lain.

2. Analisis masalah

Data yang diperoleh dari hasil studi literatur dianalisis untuk merencanakan pembuatan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Perancangan Sistem

(80)

4. Implementasi Sistem

Pada tahap ini, sistem akan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman C# untuk menerapkan Metode SMART dan Metode Weighted Product.

5. Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan proses pengujian untuk memastikan program yang dibuat berjalan seperti yang diharapkan.

6. Dokumentasi

Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari hasil analisis dan perancangan sistem dalam format penulisan penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisikan penjelasan tentang konsep dasar penyusunan tugas akhir, yaitu mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas dasar teori yang menunjang penulisan tugas akhir, berkaitan mengenai internet, sistem pendukung keputusan, metode SMART dan metode Weighted Product.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(81)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan menjelaskan implementasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode SMART dan metode Weighted Product dalam menentukan paket internet sesuai dengan analisis dan

perancangan, serta pengujian akan keberhasilan terhadap sistem yang telah dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(82)

ABSTRAK

Banyaknya provider GSM (Global System for Mobile Communication) di Indonesia memberikan layanan dan kemudahan akses internet. Dengan adanya persaingan operator ini konsumen dituntut untuk jeli dalam memilih paket internet yang sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya. Sehingga tidak merugikan konsumen itu sendiri. Hal ini tentunya akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang memudahkan konsumen dalam memilih paket internet yang akan digunakan. Dalam sistem pendukung keputusan ini metode yang digunakan adalah Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technuque) dan Metode WP (Weighted Product). Dari hasil pengujian sistem ini diperoleh hasil yang sama untuk paket dengan kuota 1.8GB - 2GB dengan peringkat teratas 3++ dan memperoleh hasil yang berbeda untuk paket dengan kuota 500MB – 600MB yaitu 3 Kendo menjadi peringkat teratas pada metode SMART sedangkan Simpati dan XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada metode Weighted Product dan pada paket dengan kuota 3.5GB –4.5GB XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada kedua metode.

(83)

IMPLEMENTATION OF SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) METHOD AND WEIGHTED PRODUCT(WP) METHOD

FORDECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE INTERNET PACKAGES

ABSTRACT

A number of GSM providers (Global System for Mobile Communication) in Indonesia provides services and internet access facilities. Due to extremely high competition among operators, consumers are then required to be careful in choosing which internet package that suits their needs and purchasing power. So it won’t inflict the consumers themselves. This circumstance will further confuse consumers deciding the right choice thatis is in line with the criteria they are looking for. In dealing with this kind of problem, there is a need to have such a decision support system that enables consumers to easily choose the internet package that fits them the most. In a decision support system, the used methods are SMART method (Simple Multi-Attribute Rating Technique) and WP method (Weighted Product). From the test results of this system obtained the same results for a package with a quota of 1.8GB - 2GB top rank is 3 ++ and get different results for the package with 500MB - 600MB quota is 3 Kendo be the top rank on the SMART method, while Simpati and XL Hotrod be a top rank on the Weighted Product method and for package with 3.5GB - 4.5GB quota, XL Hotrod be top rank in both methods .

(84)

PRODUCT) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DALAM MENENTUKAN PAKET INTERNET

SKRIPSI

FARID AG HASYIM

111401039

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(85)

PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PAKET INTERNET

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

FARID AG HASYIM 111401039

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(86)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI METODE SMART (SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) DAN METODE

WP (WEIGHTED PRODUCT) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKA PAKET INTERNET

Kategori : SKRIPSI

Nama : FARID AG HASYIM

Nomor Induk Mahasiswa : 111401039

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Diluluskan di

Medan, Maret 2016

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Amer Sharif, S.Si, M. Kom M.Andri Budiman,S.T., M.Comp.Sc., M.E.M. NIP. - NIP. 197510082008011011

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

(87)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI METODE SMART (SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) DAN METODE WP (WEIGHTED PRODUCT)

PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PAKET INTERNET

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Maret 2016

(88)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, pada Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang mendukung dan memotivasi penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom. selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak M. Andri Budiman, S.T, M. Comp, Sc, M.E.M selaku Dosen Pembimbing I yang memberikan ilmu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi penulis.

6. Bapak Amer Sharif, S.Si, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan ilmu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi penulis.

7. Bapak Dr. Syahril Efendi, S.Si, M.IT selaku Pembanding I yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat dalam pembuatan skripsi ini. 8. Ibu Siti Dara Fadilla, S.Si, M.T. selaku pembanding II yang telah memberikan

kritik dan saran yang bermanfaat dalam pembuatan skripsi ini.

(89)

10. Orang tua dan adik saya yang selalu memberikan semangat dan tiada hentinya

mendo’akan dan memberikan dukungan kepada penulis.

11. Rezky Ariestia, S.Kom, Khirun Nisa, S.Kom, Gusra Algeri, S.Kom dan Ahmad Humaidi, S.Kom yang mengorbankan banyak waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman perkuliahan angkatan 2011 Kom C, juga abangda dan kakanda senior di S1 Ilmu Komputer yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Kiranya Allah Ta’ala selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis.

Medan, Maret 2016

(90)

ABSTRAK

Banyaknya provider GSM (Global System for Mobile Communication) di Indonesia memberikan layanan dan kemudahan akses internet. Dengan adanya persaingan operator ini konsumen dituntut untuk jeli dalam memilih paket internet yang sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya. Sehingga tidak merugikan konsumen itu sendiri. Hal ini tentunya akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang memudahkan konsumen dalam memilih paket internet yang akan digunakan. Dalam sistem pendukung keputusan ini metode yang digunakan adalah Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technuque) dan Metode WP (Weighted Product). Dari hasil pengujian sistem ini diperoleh hasil yang sama untuk paket dengan kuota 1.8GB - 2GB dengan peringkat teratas 3++ dan memperoleh hasil yang berbeda untuk paket dengan kuota 500MB – 600MB yaitu 3 Kendo menjadi peringkat teratas pada metode SMART sedangkan Simpati dan XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada metode Weighted Product dan pada paket dengan kuota 3.5GB –4.5GB XL Hotrod menjadi peringkat teratas pada kedua metode.

Gambar

Tabel 3.3. Kriteria masa aktif (lanjutan)
Tabel 3.7. Evaluasi Faktor dengan kuota 1.8GB - 2GB
Tabel 3.20. Alternatif
Gambar 3.2 Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tes untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa selama dalam menulis yang diberikan di setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat

[r]

Selain it u, gampong j uga mempunyai peran dan posisi st rat egis, hal ini karena Per - t ama, Gampong dapat melakukan perbuat an hukum, baik hukum publik,

ditunjukkan dengan signifikansi (p) sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf kesalahan 5% (0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya faktor pemasaran yang dominan

Model regresi yang dapat digunakan dengan variabel respon merupakan data cacah yaitu regresi Poisson.. Syarat yang harus dipenuhi yaitu rata-rata harus sama dengan

Untuk menanamkan sikap yang baik dan mengembangkan keterampilan dalam diri anak serta untuk mengantisipasi pengaruh buruk dari lingkungan, sekolah menanamkan nilai karakter

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap pemahaman dan kemampuan

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA..