BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
C. Analisis Peran ratio Likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas
Tabel 4.5
Rata – rata Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas
Rata – rata
Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 Rasio Likuiditas 580,9 480,94 307,8 235 478,8 Rasio Profitabilitas 34 31 16 57 51,5 Sumber : Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang Medan
Peran Analisis rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas sangat berpengaruh karena pada rasio likuiditas perusahaan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dapat dikatakan baik apabila dibandingkan dengan prinsip umum pembelanjaan. Akan tetapi, secara kuantitatif rasio likuiditas perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 sebesar 478,8 %. Analisis rasio profitabilitas perusahaan pada tahun 2001 dan tahun 2005 dapat dikatakan bahwa perusahaan sudah mencapai tingkat profitabilitas yang memadai karena secara akumulatif perusahaan mendapat keuntungan sehingga perkembangan perusahaan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 meningkat sebesar 51,5 %.
D. Analisis Peran Ratio Leverage terhadap Ratio Profitabilitas
Tabel 4.5
Rata – rata Rasio Leverage terhadap Rasio Profitabilitas
Sumber : Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang Medan
Peran analisis rasio leverage terhadap rasio profitabilitas sangat berpengaruh karena pada rasio leverage Secara kuantitatif rasio hutang terhadap aktiva perusahaan relatif stabil dan cenderung semakin menurun sebesar 15,5 %. Akan tetapi, analisis rasio leverage perusahaan sudah dapat dikatakan baik. Perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Sehingga rasio profitabilitas dapat mencapai keuntungan sesuai dengan keinginan perusahaan.
E. Analisis Peran Ratio Aktivitas terhadap Ratio Profitabilitas Tabel 4.7
Rata – rata Rasio Aktivitas terhadap Rasio Profitabilitas
Rata - rata Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 Rasio Aktivitas 0,76 x 0,934 x 1,25 x 6,89 x 5,19 x Rasio Profitabilitas 34 % 31 % 16 % 57 % 51,5 % Sumber : Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang Medan
Rata – rata Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Rasio Leverage 34,5 39 78 14 15,5 Rasio Profitabilitas 34 31 16 57 51,5 (dalam persen)
Peran analisis rasio aktivitas terhadap rasio profitabilitas sangat berpengaruh karena pada rasio aktivitas dapat lihat berdasarkan perhitungan Analisis rasio aktivitas perusahaan sangat baik karena mengalami trend rasio yang meningkat searah sehingga kinerja perusahaan semakin meningkat didalam memperbesar kemampuan untuk memperoleh laba yang hal ini juga disebabkan oleh keuntungan pada tahun 2001 dan tahun 2005 sebesae 5,19 x sehingga pada rasio profitabilitas dapat melihat seberapa besar keuntungan yang diperoleh berdasarkan kinerja perusahaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan serangkaian analisis dan evaluasi terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan relevan dengan lengkap pembahasan skripsi ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1 Tingkat likuiditas PT. PLN (Persero) Cabang Medan selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 tergolong baik. Hal ini tampak dari angka
current rasio yang selalu jauh diatas 200%, angka quick rasio diatas 100% bahkan pada nilai rasio net working capital positif ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hutang yang rendah dibandingkan aktivanya dan mampu membayar hutang jangka pendeknya.
2. Apabila ditinjau dari rasio solvabilitas keadaan PT. PLN (Perseo) Cabang Medan selama periode tahun 2001 sampai dengan 2005 juga tergolong baik. Hal ini tampak dari tingginya debt to asset ratio perusahaan yang mencapai 100 % dan debt to equity ratio yang bernilai positif ini disebabkan rendahnya hutang perusahaan yang terus menurun dari tahun ke tahun serta keuntugan yang dialami perusahaan dari tahun ke tahun. 3. Rasio aktivitas perusahaan yang ditinjau dari working capital turn over,
total assets turn over dan fixed assets turn over secara umum mengalami fluktuasi dan cenderung sewmakin meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa efektivitas perusahaan semakin meningkat. Kondisi ini dapat dilihat dari rasio working capital turn over memperlihatkan bahwa perputaran
modal kerja perusahaan mengalami fluktuasi cenderung semakin meningkat. Rasio total assets turn over menunjukkan peningkatan efektivitas perusahaan dalam memperbesar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Pada fixed assets turn over terdapat kecenderungan peningkatan aktivitas perusahaan di dalam memperbesar kemampuan untuk memperoleh revenue dari tahun ke tahun berdasarkan rasio perputaran aktiva tetap.
4. Analisis Rasio Profitabilitas perusahaan yang ditinjau dari operating profit
margin basic earning power secara umum mengalami fluktuasi dan
cenderung semakin meningkat. Kondisi ini dapat dilihat dari operating
profit margin pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 setiap rupiah
perusahaan mampu menghasilkan laba operasi yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Basic earning power tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 sudah cukup baik dan mampu menghasilkan laba operasi yang dihasilkan oleh aktiva perusahaan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna terutama bagi PT. PLN (Persero) Cabang Medan sebagai tempat dimana penulis mengadakan riset. Saran-saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah :
1. Perusahaan sudah dapat dikatakan likuid akan tetapi current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik bagi perusahaan karena itu manajemen harus membuat suatu kebijaksanaan dalam sistem manajemen modal kerja
yang efektif, sehingga modal kerja yang tertanam tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun dapat memenuhi kewajiban perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjangnya. Hal ini juga dapat diatasi dengan cara mengurangi aktiva lancar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Aktiva lancar tersebut dapat dialokasikan di sektor modal. 2. Perusahaan juga harus dapat memberdayakan modal kerja secara efektif
dan efisien untuk dapat meningkatkan penjualan sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal.
3. Perusahaan seharusnya dapat berproduksi secara lebih efektif dan efesien sehingga mampu bertahan dan meningkatkan volume penjualannya dan berhasil mencapai laba.
4. Untuk memperbaiki kondisi likuidnya PT. PLN (Persero) Cabang Medan disarankan harus mampu mengurangi ketergantungannya kepada hutang. Sebagian hutang lancar sebaiknya dikonversi sebagai hutang jangka panjang agar perusahaan tidak terancam dan tidak mampu membayar hutang yang akan jatuh tempo.
5. Untuk memperbaiki tingkat solvabilitas hendaknya ditahun tahun berikutnya PT. PLN (Persero) Cabang Medan mencoba mengurangi jumlah beban hutang dan meningkatkan jumlah modal sendiri. Dengan mengurangi beban hutang akan mengurangi pula beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal, 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, UMM Press, Malang.
Djarwanto, PS. 2001. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan Ke-8, BPFE, Yogyakarta.
Ginting, Undagenta, 2000. Analisa Posisi Keuangan pada PT. (Persero) Asuransi Jiwasraya Kantor Unit Kabanjahe, Skripsi S-1 (tidak dipublikasikan)
Harahap, Sofyan S, 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Cetakan Ke-3,
Bumi Aksara, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana meneliti dan menulis tesis?, Erlangga, Jakarta.
Purba, Parentahen, 2002. Analisa dan Perencanaan Keuangan, Edisi I, Cetkan Pertama, USU Press, Medan
Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke-7, BPFE, Yogyakarta.
Wirartha, I Made, 2005. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Edisi I, Penerbit Andi, Denpasar.
Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan perusahaan, Gramedia, Jakarta.
Sundjaja, Ridwan S dan Inge Berlian, 2002. Manajemen Keuangan, Buku I, Edisi Empat, PT. Prenhallindo, Jakarta
Syamsuddin, Lukman., Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan.Edisi Baru. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002.
Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Syahyunan. Manajemen Keuangan I, Edisi Pertama, USU Perss, Medan, 2004
Munawir, 2004, Analiswa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty Yogyakarta.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV Alfabeta. Bandung. 2004 Darsono dan Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta. 2005